Kamis, 22 Juli 2010
Says Love To You - Part 1
Other Cast : Kim Jong Hyun, Lee Jin Ki / Onew, Lee Tae Min
Keempat namja itu mengelilingi yeoja manis itu. Mereka satu-persatu menatapnya dengan tatapan aneh dan penasaran.
“Aku pulang...” saat masuk ke ruang tengah ia langsung membelalakan matanya melihat siapa yang berada di sana. “No, noona!”
“Annyong Ki Bum.” Ucap yeoja itu sambil melambai ke namja itu.
“Ka, kau kenapa bisa ada di sini?!?!” tanya namja itu kaget.
“Tentu saja mau menemuimu, aku kan kakak sepupumu.”
“Jadi gadis ini benar saudaramu Key?” tanya pria berponi kuning.
“Huh...ne, ia kakak sepupuku, namanya Kim Min Di.” Ucap Key lemas.
“Kau banyak berubah ya Ki Bum, eh Key maksudku.” Jawab gadis itu sambil tersenyum.
“Kau mau apa lagi noona?”
“Aku mau...minta tolong padamu.”
“Minta tolong apa?”
“Um...apa boleh aku tinggal di sini?”
Key dan keempat temannya langsung memekik. “MWO!”
“Apa maksudmu? Memangnya rumahmu kenapa? Kenapa kau mau tinggal di sini? Tidak bilang-bilang padaku dulu lagi! Aish noona! Kenapa sih kau senang sekali membuatku kesal.”
“Ya, kau tega padaku? Aku datang jauh-jauh dari Daegu masa mau kau usir? Aku tidak punya banyak uang untuk menginap di hotel atau menyewa kamar. Lebih baik aku tinggal denganmu saja. Boleh kan?” tanyanya sambil mengerjap-ngerjapkan mata.
“Kau seperti Tae Min!” ucap Key.
Yang bernama Tae Min langsung melotot dan menunjuk dirinya sendiri. Sedangkan pria jangkung yang berdiri di sebelahnya hanya terkekeh.
“Noona, bukannya aku tidak mau menampungmu, bukannya aku jahat padamu, tapi masalahnya aku saja tinggal berlima di apartemen ini, dan kami semua namja, tidak ada yeoja yang tinggal di sini.”
“Biarkan aku jadi yeoja pertama yang tinggal di sini.”
Mata Key langsung membesar. “Kau gila noona! Kau tidak tahu kan kelakuan namja-namja ini?” ucap Key sambil menunjuk keempat teman di hadapannya itu. “Onew hyung paling aneh dan sering jatuh sendiri, Min Ho sangat dingin seperti es, Tae Min sangat manja, dan yang paling parah dia, namanya Kim Jong Hyun, dia playboy tingkat tinggi, tidak bisa melihat gadis cantik sedikit. Akan di dekati olehnya!” ucap Key menakut-nakuti kakak sepupunya.
“Aku tidak peduli! Aku tidak tahu harus tinggal di mana, Omma-mu bilang aku tinggal denganmu saja.”
Key mengacak rambutnya frustasi. “Argh! Terserah kau saja! Aku sudah pusing!”
“Biar saja dia tinggal di sini. Kasihan kalau ia harus kebingungan mencari tempat tinggal.” Ucap pria yang matanya paling sipit di antara mereka.
“Kau yakin hyung?” tanya Key.
Namja itu mengangguk. “Kan masih ada kamar kosong, biar dia tidur di sana.”
“Apa...dia tidak akan apa-apa?” ucap Key sambil melirik Jong Hyun.
Jong Hyun langsung menimpuk Key dengan bantal. “Aku bukan pria brengsek bodoh!”
+++
“Huh...demi Tuhan gadis itu benar-benar mirip Key!” ucap Jong Hyun.
“Ne, sifat mereka berdua sangat mirip.” Sambung Min Ho.
“Berarti noona itu benar kakak sepupunya Key hyung.” Sambung Tae Min.
“Huh....kau mau tahu kalau Key menjadi seorang gadis akan seperti apa?” tanya Jong Hyun. Kedua temannya hanya menggeleng. “Seperti Min Di!”
Min Ho dan Tae Min bertatapan.
“Ya, mereka sama-sama bawel, sama-sama suka warna pink, sama-sama takut hantu, sama-sama galak, sama-sama keras kepala, sama-sama takut ketinggian, sama-sama suka belanja. Kurang apalagi?”
“Tapi noona tidak bisa masak hyung.” Ucap Min Ho.
“Ne, kecuali itu. Aku baru tahu ada orang yang sifatnya mirip seperti mereka berdua.”
“Tapi noona tidak pernah memarahiku kok hyung.” Ucap Tae Min. “tidak seperti key hyung...”
“Mungkin ia menyukaimu.” Ucap Jong Hyun asal.
Min Ho langsung menyenggol lengan Jong Hyun. “Karena Tae Min paling kecil dan manis makanya noona tidak bisa memarahinya.”
Jong Hyun tersenyum licik. “Ya...kau cemburu ya? Kau suka pada gadis itu ya??”
“Kau bicara apa sih hyung!”
+++
Sudah 3 bulan Min Di tinggal dengan kelima namja itu. Mereka sekarang sudah semakin dekat dan seperti satu keluarga.
Namun masih ada satu yang tidak berubah dari Min Di sejak awal menginjakkan kaki di apartemen itu. Ia masih suka diam-diam memperhatikan Min Ho. Sepertinya gadis itu menyukai namja itu sejak pertama kali bertemu.
Bahkan ia meminta bantuan Key untuk mendekatinya dengan namja pendiam itu.
“Um....Key, apa...Min Ho sudah punya yeojachingu?”
“Anni. Mana ada yang mau dengan pria seperti anak itu? Dingin sedingin es! Bicara saja jarang!”
“Ada kok! aku....”
Key langsung membelalak. “Ka, kau menyukainya!” teriak Key kaget.
Min Di langsung membungkam mulut Key. “Kau gila ya Ki Bum! Kau mau aku mati malu!!”
“Huh, lebih baik kau kubur dalam-dalam perasaanmu itu kalau kau tidak mau sakit hati.”
“Ya, seharusnya kau menyemangatiku! Bukannya malah menjatuhkanku!”
“Ya, karena aku baik padamu makanya aku memberitahumu apa yang akan terjadi kalau sampai kau mengharapkan namja itu. Lebih baik kau menyukai yang lain saja, Jong Hyun hyung atau Onew hyung misalnya.”
Min Di memukul lengan Key. “Aku serius pabo! Aku menyukai Min Ho. Sangat!”
“Kenapa sih noona kau selalu membuatku susah..”
“Diam kau Ki Bum! Um..Key, Min Ho paling suka apa?”
“Mwo? dis suka....basket, sepak bola, bermain game, membaca dan musik.”
“Dia suka olahraga ya? Pantas dia sangat tinggi.”
“Ne, beda kan dengan kau? Aku bilang saja ya noona, kalian itu bagai bumi dan langit, sangat berbeda. Jadi lebih baik kau lupakan saja Min Ho.”
“Dengar ya aku akan berusaha membuatnya menyukaiku, kalau sampai itu terjadi awas kau! Kaus pink waktu itu akan kurebut darimu!”
“Ya, kau masih mengingatnya?”
“Tentu saja! Aku berebutan denganmu di mal! Memalukkan! Apalagi kau tidak mau menyerahkannya padaku! Gila kau Key!”
Key malah tersenyum. “Baik kalau begitu. Kalau kau kalah kau harus mengajakku berbelanja seharian!”
“Setuju!”
+++
Hari itu Tae Min sedang sekolah, Onew, Jong Hyun dan Key sedang kuliah. Min Ho sedang libur makanya ia hanya menonton di apartemen itu.
Tiba-tiba Min Di duduk di sebelahnya. Min Ho menoleh ke arahnya, dan gadis itu senyum padanya. Min Ho beralih lagi ke TV di hadapannya.
“Um...Min Ho, kudengar kau suka membaca ya?”
“Ne.”
“Um...baca apa?”
“Komik.”
“Oh...aku juga suka, tapi aku suka baca novel. Um..kadang-kadang baca komik juga sih.”
Min Ho sama sekali tidak tertarik dengan perkataan Min Di, ia tetap terpaku pada layar di hadapannya.
Min Di mendengus kesal. Aish! Untung saja kau sangat tampan! Dan untung aku sangat menyukaimu! Kau keterlaluan! Ternyata ada pria sepertimu, benar kata Key kalau kau sangat dingin.
“Um...Min Ho, apa kau lain kali mau menemaniku ke toko buku?”
Kali ini pria itu akhirnya menghadap ke arahnya. Min Di langsung tersenyum manis.
“Kenapa harus aku noona? Kan ada Key?”
Senyuman Min Di langsung luntur seketika. “Kau kan tahu Key seperti apa. Ia lebih senang di ajak berbelanja dari pada ke toko buku!”
Min Ho tersenyum. “Baiklah kalau begitu.”
Melihat namja yang di sukainya itu tersenyum Min Di langsung berbunga-bunga.
+++
“Hyung, Min Ho hyung pergi kemana?” tanya Tae Min pada Onew.
“Pergi dengan Min Di.”
“Mwo? kemana?”
“Katanya ke toko buku.”
Key langsung tersentak saat mendengar Onew bilang Min Ho pergi dengan Min Di. Ia langsung menghambur ke arah Onew. “Ya, ya, ya, apa kau benar hyung kalau kedua mahluk itu sedang pergi?”
“Ne, memang kenapa?”
“Hanya berdua hyung?”
Onew mengangguk.
“Sial! Bisa kalah aku kalau begini!” gerutu Key.
“Kau kenapa hyung?” tanya Tae Min.
Key malah meloyor ke kamarnya.
“Kau mau cari buku apa noona?”
“Hah? um...belum tahu, mau melihat-lihat dulu.”
Sebenarnya aku hanya mau pergi denganmu saja, bukan mau membeli buku.
Bahkan di toko buku pun Min Di masih saja memperhatikan Min Ho secara diam-diam.
Aigo....namja itu tampan sekali sih..kenapa ada namja setampan dia? Huh...aku makin menyukainya makin hari...dia bagai malaikat tanpa sayap bagiku.
“Noona, apa sudah dapat buku yang ingin kau beli?”
“Hah? um...sepertinya tidak ada. Hehe...mian merepotkanmu...”
“Gwenchana, ya sudah kalau begitu kita ke food court sebentar ya. Aku haus.”
Min Di mengangguk. “Mianhe Min Ho aku menyusahkanmu hari ini. Biar aku traktir ya kau?”
“Tidak perlu noona, aku tidak apa-apa kok. Aku senang membantumu.”
Aigo...dia manis sekali...bagaimana aku tidak jatuh cinta padanya kalau ia bersikap seperti ini padaku?
Sepulang dari toko buku Min Di terus tersenyum seperti orang gila. Key sampai kesal di buatnya.
“Kau kenapa sih sebenarnya? Kau gila ya noona? Sejak tadi sore kau terus senyum-senyum sendiri!”
“Min Ho Key, Min Ho, dia benar-benar tampan dan manis. Aku makin menyukainya.” Ucap Min Di berbinar-binar.
“Jadi tadi kau kencan dengannya?”
“Eh? Um...bukan, hanya jalan-jalan saja. Um..maunya sih begitu, tapi ia kan belum jadi namjachingu-ku..”
“Jangan banyak bermimpi noona.”
“Ya, kau sirik saja! Kau tidak senang kalau noona-mu ini bahagia dan punya seorang kekasih!”
“Hah, terserah kau sajalah noona.”
+++
“Hyung, kau sadar tidak kalau ada yang aneh pada Min Di?” tanya Jong Hyun ke Onew.
“Apa maksudmu? Sifatnya yang mirip Key? Itu sih kita semua juga sudah tahu, sudah tidak heran lagi.”
“Hah kau hyung! Aku serius! Beberapa kali aku memergoki Min Di curi-curi pandang ke Min Ho. Bahkan tiap anak itu kuliah Min Di selalu membawakannya bekal.”
“Memang kenapa? Ada yang salah?”
“Ya! kau ini bodoh atau polos sih hyung! Kau sadar tidak kalau Min Di menyukai Min Ho!!”
“Mwo? Kata siapa kau?”
“Hah, kau lupa aku siapa? Kim Jong Hyun. Apa sih yang tidak aku tahu tentang cinta.”
“Ya kalau memang dia menyukai Min Ho memang kenapa? Tidak salah kan?”
Jong Hyun lama-lama frustasi ngobrol dengan Onew yang santai saja menanggapi berita yang menurutnya heboh.
“Hyung, kalau Key tahu noona-nya suka anak itu bagaimana?”
“Um..ya tidak bagaimana-bagaimana.”
“Apa ia akan marah?”
“Ia tidak akan menang melawan Min Di.”
“Hah...capek aku bicara denganmu hyung.”
+++
“Noona, apa besok kau ada kerjaan?”
“Mwo? Memang kenapa?”
“Kau bisa temani aku tidak?”
“Kemana?” tanya Min Di antusias.
“Aku mau mencari kado untuk chingu-ku. Apa kau bisa bantu?”
Min Di mengangguk cepat.
“Gomawo noona.” Ucap Min Ho dengan senyum.
“Min Di, besok kau mau pergi denganku tidak?” tanya Jong Hyun tiba-tiba.
“Mwo? Tidak bisa, aku sudah ada janji dengan Min Ho!”
“Ayolah...temani aku..”
“Memang kemana sih?”
“Temanku ada yang masuk rumah sakit, aku mau menjenguknya.”
“Kenapa musti aku? Kan masih ada yang lain!”
“Aku maunya dengan kau. Lagipula yang lain sedang sibuk.”
“Ya sudah noona, kau pergi dengan Jong Hyun hyung saja. Aku tidak apa-apa kok pergi sendiri.”
Min Di langsung menatap Min Ho. “Min Ho aku...”
Min Ho tersenyum. “Aku tidak apa-apa kok, biar nanti aku minta tolong pada Tae Min saja.”
Besoknya.
“Kkaja, kita pergi.”
Min Di dengan setengah hati akhirnya menemani Jong Hyun. Wajahnya sejak tadi terus di tekuk, tanda kalau tidak senang.
Sial kau Kim Jong Hyun! Kalau kau tidak menggangguku kan aku sudah pergi dengan Min Ho! Arrgh...aku kesal padamu!!
Akhirnya mereka pergi berdua naik bis. Lalu di suatu tempat Jong Hyun mengajak Min Di turun. Min Di masih kebingungan dengan perlakuan Jong Hyun.
“Ya, ya, ya ini bukan rumah sakit pabo! Ini mal! Kau gila ya Kim Jong Hyun?”
“Memang ini mal.”
“Lalu kenapa kau bawa aku ke sini!! Memang chingu-mu di rawat di sini!!!”
Jong Hyun malah tertawa. “Mian Min Di sebelumnya. Sebenarnya chingu-ku tidak ada yang masuk rumah sakit, aku hanya membohongimu. Hehe..”
“Kau gila ya! untuk apa kau membohongiku!”
“Um...aku hanya ingin pergi denganmu saja.”
“MWO!” Min Di mendengus. “Kau tahu aku sampai membatalkan janjiku dengan Min Ho demi menemanimu, tapi ternyata kau malah menipuku! pabo kau Kim Jong Hyun!!” teriak Min Di.
Jong Hyun langsung menutup mulut Min Di, karena beberapa orang yang lewat memperhatikan mereka. “Kau bisa pelankan suaramu tidak sih?”
“Ini semua salahmu pabo! Hah..aku kesal sekali padamu!!” lalu Min Di hendak pergi meninggalkan Jong Hyun.
Namun pria itu berhasil mencegahnya. “Chankanman. Mianhe kalau aku membohongimu, aku hanya ingin pergi denganmu saja karena...” namja itu menatap gadis di hadapannya dengan dalam. “aku menyukaimu Kim Min Di.”
Mata Min Di hampir terlepas dari rongganya sangking kagetnya. “Jangan bercanda Jong Hyun! Sama sekali tidak lucu!!”
“Aku serius. Kau mau kan menjadi yeojachingu-ku?”
Min Di hanya diam mendengar kata-kata pria itu. Ia lalu berlari meninggalkan pria itu sendiri.
to be continue....
Senin, 19 Juli 2010
Date In The Fantastic Spring (oneshot FF)
“Oppa..maaf aku terlambat.”
“Kau dari mana sebenarnya? Biasanya kau tidak pernah telat kalau janji?”
“Mian, tadi keretanya telat datangnya, jadi aku telat.”
“Hah, ya sudahlah. Kkaja.” Ucap Onew sambil menarik lengan yeoja manis itu.
“Enak tidak?”
Gadis itu mengangguk dan tersenyum manis. Tangannya masih memegang es krim rasa coklat. “Gomawo oppa.”
“Ne. Setelah ini kita mau kemana lagi?”
“Terserah kau saja. Kan kau yang mengajakku bertemu.”
“Um..aku jadi bingung kalau begini? Ya, bagaimana kalau kita naik kereta gantung saja? Kau berani kan?”
“Tentu saja aku berani! Memangnya aku gadis penakut apa!”
“Oke, awas ya kalau nanti kau menangis.”
“Ah~~~oppa~~~”
Onew terkekeh dan mengacak rambut Eun Won lembut.
Sampai kereta gantung itu mereka langsung mencari tempat yang strategis untuk melihat pemandangan kota Seoul.
Onew terus menggenggam tangan Eun Won. Mereka berdua saling tersenyum dan terlihat sangat bahagia.
“Eunnie, ini kencan pertama kita di musim semi ya?”
“Ne oppa.”
“Apa kau menyukainya?”
Yeoja itu mengangguk dan tersenyum manis.
“Um...kalau begitu besok kita kencan lagi bagaimana?”
“Mwo? besok kan hari Senin oppa. Aku kan harus sekolah.”
Onew tertawa. “Aku bercanda kok, aku kan juga harus kuliah besok. Ya sudah, sudah sampai depan rumahmu. Annyong.”
“Gomawoyo oppa untuk hari ini. Annyong.” Lalu yeoja itu mengecup pipi Onew lembut.
Onew hanya tersenyum saja.
+++
“Hah...kenapa hari libur seperti ini kita malah belajar? Bukanya bersenang-senang.” Gerutu Eun Won sambil memajukan bibirnya.
“Salahmu sendiri, kan kau sudah mau ujian. Jadi kau harus rajin belajar, jangan bermain terus. Memangnya kau mau tidak lulus?”
“Anni! aku kan mau kuliah di tempat oppa. Biar kita bisa bersama terus.”
“Makanya, kalau kau mau kuliah di tempatku kau harus rajin belajar.”
“Ne oppa~~Ada untungnya juga ya punya namjachingu yang pintar seperti oppa.”
Onew hanya tertawa dan mengacak rambut Eun Won.
+++
“Oppa~~~aku lulus!! Nilaiku juga bagus-bagus!”
“Wah...chukae Eunnie-ah.”
“Gomawo oppa sudah membantuku belajar. Wah berarti aku bisa masuk ke kampusmu dan kita akan 1 kampus.”
“Ne.”
6 bulan kemudian.
Hampir tiap hari mereka berdua terlihat bersama. Eun Won tidak pernah lepas dari Onew sedetikpun kalau sedang di luar kelas. Gadis itu makin hari makin menempel pada namjachingu-nya itu.
“Eun Won, hari ini aku ada rapat, jadi kau pulang duluan saja ya?”
“Mwo? memangnya lama ya oppa?”
“Sepertinya iya. Lagipula sudah mendung, lebih baik kau pulang saja ya.”
Akhirnya dengan berat hati Eun Won menganggukkan kepalanya.
Eun Won berjalan dengan gontai dan lemas. Saat melihat batu kerikil di hadapannya ia langsung menendang-nendangnya. “Hah...kenapa sih Onew oppa akhir-akhir ini selalu sibuk sendiri? Seolah ia tidak pernah mengangapku ada..aku ini kan yeojachingu-nya..masa dia memperlakukan aku seperti itu? Ia tidak seperti Onew oppa yang dulu lagi. Yang selalu bersikap manis dan ramah padaku.”
TIK..TIK..TIK..BYUUR..
Akhirnya hujan turun juga seperti yang di bilang Onew. Eun Won langsung berteduh di halte dekat kampusnya itu.
Bajunya sudah basah dan ia merasa sangat kedinginan. Ia mengelus-elus lengannya untuk membuatnya hangat.
Lalu seseorang menyodorkan jaket ke arahnya.
Eun Won menatapnya. Di hadapannya terdapat seorang namja manis berambut pirang yang sedang tersenyum. “Kau pakai jaketku saja. Kelihatannya kau sangat kedinginan.”
Awalnya gadis itu segan menerimanya, tapi karena sangat kedinginan ia pun menerima jaket yang di berikan namja itu. “Ga, gamsahamnida..”
“Chonmaneyo.”
Mereka duduk bersebelahan di halte, menunggu sampai hujan reda.
“Um..kau mahasiswa di kampus ini juga kan?” tanya namja itu.
Eun Won mengangguk.
“Aku juga. Lee Tae Min imnida. Kau?”
“M, mwo? oh. So Eun Won imnida.”
“Oh, jadi namamu Eun Won ya?”
Lagi-lagi Eun Won mengangguk.
“Kau kenapa baru pulang Eun Won? Bukannya kampus sudah sepi?”
“Hah? aku tadi menunggu namjachingu-ku, tapi ia malah menyuruhku pulang duluan, ia bilang ia masih mau rapat dulu...” ucapnya sambil mengerucutkan bibirnya.
Tae Min tersenyum. “Neomu kyopta.”
Wajah Eun Won langsung memerah mendengar Tae Min berkata seperti itu.
+++
Akhir-akhir ini Onew sangat sibuk dengan kuliahnya, sampai-sampai ia jarang bertemu dengan Eun Won. Walaupun 1 kampus tapi mereka tetap saja jarang bertemu. Apalagi mereka beda angkatan dan jurusan.
Justru Eun Won makin dekat dengan Tae Min sejak kejadian waktu itu.
“Annyong Eun Won-ah.” Ucap Tae Min ceria.
“Annyong Tae Min-ah. Hari ini kita mau kemana lagi?”
“Um...ke cafe saja ya? minum coklat hangat. Kan hari ini sangat dingin.”
Eun Won mengangguk.
“Wah..bagus ya saljunya...”
“Ne, romantis sekali..coba aku pergi dengan Onew oppa...” gumam Eun Won.
Mereka berdua memandang ke luar jendela cafe yang menyuguhkan pemandangan indah, turunnya salju.
“Mian...harusnya kau ke sini dengan Onew sunbae, bukannya aku.”
“Gwenchana. Kau memang teman yang baik. Tahu saja kalau aku bosan harus menunggu Onew oppa. Aku juga senang kok pergi denganmu. Karena kau namja yang baik.”
“Syukurlah kalau begitu, aku senang mendengarnya.”
Mereka merasa kalau hari sudah semakin sore dan memutuskan untuk pulang. Eun Won mengusap telapak tangannya yang dingin. Tae Min meliriknya dan tersenyum.
“Kau tidak pakai sarung tangan ya?”
“Ne, aku lupa pakai.”
“Aku juga tidak pakai...kalau aku pakai pasti sudah kupakaikan padamu.”
Di seberang jalan ada sepasang kekasih yang terlihat kedinginan, lalu prianya memakaikan jaket dan sarung tangan pada yeoja-nya. Gadis berambut panjang itu tersenyum pada namja tinggi di hadapannya itu. Lalu mereka berjalan sambil bergandengan.
Entah kenapa wajah Eun Won dan Tae Min memerah saat melihatnya.
“Tae Min-ah, wajahmu...merah...”
“Hah? oh ini, mungkin aku..aku...ah iya! Kedinginan. Hehehe..wajahmu juga merah Eun Won.”
“Mwo?”
“Um..sepertinya kita harus segera pulang.”
Eun Won hanya mengangguk.
+++
Eun Won tahu kalau hari ini Onew hanya ada 1 mata kuliah. Jadi ia akan pulang cepat. Gadis itu sudah menunggu namjachingu-nya itu di taman dekat kelas Onew. Ia juga sudah membawakan makanan yang akan di makan berdua dengan namjachingu-nya itu.
Akhirnya mahasiswa-mahasiswa di kelas itu mulai berhamburan keluar. Saat melihat Onew, bukannya ia tersenyum dan mendatanginya, Eun Won malah merasa matanya panas dan hatinya terasa sakit.
“Oppa...” ujarnya pelan.
Eun Won melihat Onew keluar kelas dengan seorang gadis yang merangkul lengannya dengan manja. Gadis itu terus tersenyum pada namja tampan itu.
Tak berapa lama Onew akhirnya melihat Eun Won juga yang matanya sudah berair. “Eunnie..”
Eun Won malah berlari dari tempat itu menghindari Onew yang mengejarnya.
Ia berlari ke belakang kampus. Ia menangis sesenggukan di sana sendirian.
Ponselnya berdering. Saat melihat nama yang tertera, ia tetap mengacuhkannya. Akhirnya ada pesan masuk.
Eunnie, kau di mana? Kita harus bicara.
Ini semua hanya salah paham.
From : OnewDubu oppa~
Selesai membaca pesan itu Eun Won menyimpan kembali ponselnya di tas dan melanjutkan menangis. Seseorang menepuk bahunya, ia langsung mendongak.
“Tae Min~~” ucapnya lemah.
“Kau kenapa menangis Eun Won?”
“Tae Min...aku sedih sekali..tadi aku melihat Onew oppa dengan gadis lain...”
“Maksudmu apa?”
“Sepertinya ia punya kekasih baru..dan ia sudah tidak menyukaiku lagi..makanya akhir-akhir ini ia selalu menjauh dariku.”
“Kau kata siapa? Aku yakin Onew sunbae bukan orang seperti itu. Ia namja baik-baik.”
“Kau tahu dari mana? Kau kan tidak mengenalnya!”
“Terlihat dari wajahnya Eun Won, kalau Onew sunbae itu namja baik-baik. Kurasa ia tidak mungkin menduakanmu.”
“Lalu kenapa ia bersama gadis lain?”
“Kalau itu, sebaiknya kau tanya langsung padanya. Siapa tahu tebakanmu memang salah.”
Akhirnya keesokan harinya Eun Won berjanji bertemu dengan Onew di cafe tempat biasa mereka kencan.
“Eunnie-ah, kenapa kemarin kau tidak mengangkat teleponku dan membalas pesanku? Apa kau marah padaku?”
“Kurasa kau tahu apa sebabnya oppa.”
“Apa karena masalah kemarin? Eunnie, kumohon percaya padaku, gadis itu bukan siapa-siapaku, aku tidak menyukainya, ia-nya saja yang selalu mendekati dan menggangguku, padahal aku sudah bilang kalau aku sudah punya yeojachingu. Tapi memang ia gadis yang keras kepala, jadi tiap hari ia selalu mengintiliku.”
“Lalu, kenapa akhir-akhir ini kau seolah menjauh dariku? Aku bahkan lebih dekat dengan Tae Min, ketimbang kau yang seorang namjachingu-ku.”
“Eunnie, kau kan tahu aku sudah hampir semester akhir, aku sudah mau skripsi, kuharap kau mengerti aku. Walaupun aku sibuk tapi aku tetap memikirkanmu Eunnie-ku..Eunnie-ku yang manja dan manis. Eunnie-ku yang hobinya makan permen coklat.”
Eun Won tersenyum, tapi air matanya menetes di pipinya.
“Ya, kenapa kau menangis?” tanya Onew sambil menghapus air mata Eun Won.
“Mian oppa..mian kalau aku sudah berpikir yang tidak-tidak..kupikir kau sudah tidak mencintaiku lagi..kupikir kau sengaja menjauhiku karena kau mempunyai gadis lain..mian...”
Onew berjalan ke arah Eun Won dan memeluknya. “Kau memang bocah pabo, masa kau tidak pecaya padaku? Kau kan tahu aku sangat mencintaimu.”
“Saranghae oppa...”
“Na do, saranghaeyo Eunnie-ku..” ucap Onew lembut sambil mengecup pipi Eun Won.
+++
“Tae Min, ternyata kau benar, Onew oppa masih mencintaiku, ternyata gadis yang waktu itu bukan kekasih barunya. Aku senang sekali.” Ucap Eun Won sambil tersenyum sumringah, matanya berbinar-binar.
“Tuh kan, aku bilang juga apa. Kau sudah salah paham saja.” Jawab Tae Min sambil tersenyum.
“Ne, gomawoyo Tae Min-ah, kalau bukan karena saranmu mungkin aku sudah berpisah dari Onew oppa.”
“EUNNIE~~~” teriak Onew dari kejauhan.
Eun Won langsung menatapnya dan melambaikan tangannya.
“Tae Min, aku pulang dulu ya dengan Onew oppa, annyong Tae Min..” ucapnya sambil melambai ke Tae Min.
Tae Min membalas lambaikan tangan Eun Won dan tersenyum kecut. Hah...andai kau tahu Eun Won perasaanku sebenarnya. Aku menyukaimu Eun Won-ah..aku jatuh cinta padamu..tapi kau sudah memiliki orang lain, dan sepertinya kau sangat mencintainya, jadi aku tidak boleh merusaknya. Tapi aku cukup senang kok bisa menjadi sahabatmu. Mungkin kita memang di takdirkan hanya untuk menjadi sahabat saja...
Saranghaeyo So Eun Won...
+++
Musim semi tahun berikutnya.
Onew dan Eun Won kencan lagi di taman. Mereka berjalan-jalan sambil menikmati gugurnya bunga-bunga ceri dari pohonnya.
Eun Won tak lepas-lepasnya merangkul lengan Onew dengan erat.
“Ya, apa kau senang hari ini?”
“Sangat oppa! Kau memang paling pintar cari tempat yang bagus ya.”
“Tentu saja, siapa dulu. Lee Jin Ki.”
“Wah...tumben kau menyebut nama aslimu, biasanya Onew terus.”
“Tapi kan memang itu nama asliku?”
Eun Won tertawa. “Iya Jin Ki oppa...”
Onew tertawa dan mengacak rambut Eun Won lembut.
Mereka datang ke kereta gantung yang waktu itu lagi.
“Ini kencan kedua kita di musim semi.”
“Ne, kuharap ini bukan yang terakhir. Masih akan banyak musim semi yang akan kita lewati.” Balas Eun Won.
“So Eun Won, saranghaeyo. Jeongmal saranghaeyo...” ucap Onew pelan dan dalam.
“Oppa..aku..aku juga sangat mencintaimu...”
Tiba-tiba Onew menutup matanya dan mengecup bibir Eun Won.
Eun Won terdiam dan menutup matanya juga.
“Oppa..itu...first kiss-ku...” ucap yeoja itu malu-malu.
Onew tertawa. “Aku beruntung berarti, jadi first kiss-mu.”
“Oppa~~~” rengek Eun Won.
“Hahahaha...kau lucu sekali sih Eunnie, wajahmu memerah tahu.”
“Oppa~~berhenti mengejekku!”
“Ahahahha...Eunnie memang yeoja paling lucu dan manis di dunia.”
“Oppa~~~” rengek Eun Won sambil memukuli lengan Onew.
FIN
Minggu, 18 Juli 2010
SAENGIL CHUKAE URI MAKNAE TAEMINNIE~~~~^^
Sebenernya mah dia masih 17 taon…*cie..cie Taem…sweet seventeen nih ye…* *sarap!*
Saengil chukae ya Taemin…
Moga Taem makin cute, manis, imut, lucu >.<
Um..moga Taem tabah dewasa, tambah jago nge-dance-nya, makin eksis, makin tenar, makin pinter, cepet lulus SMA..-__-“, album barunya sukses, makin….makin….*makin apalagi yah? Gw jadi bingung ndiri dah?!?!*
Biodata Lee Tae Min : Lee Taemin (이태민), tanggal lahir: 18 Juli 1993 , umum dikenal sebagai Taemin adalah penari utama sekaligus anggota termuda Shinee. Ia juga ditemukan sewaktu mengikuti audisi "2005 S.M. Open Weekend Audition Casting ".Pernah berakting dalam komedi situasi MBC TaeHee HyeGyo JiHyun (태희혜교지현이) sebagai Junsu.
Fact about Tae Min :
-Keluarganya terdiri dari orang tua dan kakak laki-laki
-Member paling muda
-Paling jago nge-dance
-paling cute
-sifatnya masih agak childish
- selalu tersenyum, senyum itu penting
- menyukai benda2 yang lucu, (biasanya berebut dengan key untuk mendapatkannya)
- selalu berkedip ketika bicara, tapi sekarang sudah mulai hilang, karena selalu ditiru oleh Key
- membawa permen kemana2, akan memberikannya pada setiap noona yang ditemuinya
- sering belajar waktu latihan, mempersiapkan diri untuk ulangan atau sekedar membuat pr
- belum tau apa artinya cinta
- jika ia seorang wanita, ia akan memilih minho sebagai pacarnya
- lebih tertarik bermain daripada dengan noona yang berada didepannya
- sangat takut dengan binatang2 kecil seperti serangga, taemin akan berteriak jika serangga2 itu mendekat
Ya sudahlah kalau begituh, seperti biasa, saya kasih piku2 Taem dari jaman debut sampe skarang deh.. *transformasi seorang Lee Tae Min dari bocah cute menjadi a real namja*
Cekidot!!
gw paling suka ma poto ke 4 ma 6.
beuuhh~~~~taetae guanteng abis2an dah pokoknya...>.<
Jumat, 16 Juli 2010
SHINee 2nd Album
TRACKLIST :
06.화살 (Quasimodo)
Rabu, 14 Juli 2010
mian~~~
ini gw masih post yg NC-15,
nanti ada yg NC-19 ma 20
sory ya....*minta maap sambil ngedance sorry2* *plak!*
ga tau kenapa gw lagi demen bkin FF NC...*maklum saya udah dewasa* *sok tua lo!*
haduh~~~~saya jadi serem ndiri...
intinya gw lgi demen bkin FF yg "rada2" & cerita fantasi, like angle and devils,
cuma ya ga langsung di keluarin, di bagi2 ma FF lainnya yg cma cerita biasa aja..
mian ya buat reader yg masih di bawah umur...
bukannya gw mao ngerusak kalian, tapi gmana ya? naluri penulis saya lgi absurd emang...
mian~~~~~*bow 90 degre*
My Evil Boyfriend (FF Oneshoot) [NC -15]
Other cast : Kim Jong Hyun, Kim Ki Bum
Min Ho sedang duduk manis di perpustakaan dengan kekasihnya, seperti biasa mereka selalu menghabiskan waktunya berdua di tempat itu. Mungkin bagi orang lain ini sangat aneh. Tapi bagi mereka berdua ini tempat paling sempurna untuk bersama.
Min Ho yang baru selesai membaca bukunya langsung melirik gadis yang duduk di sebelahnya. Gadis berambut panjang dan berponi yang memakai bando berwarna biru muda yang sedang mengulum sebuah lolipop.
“Sampai kapan sih kau mau memakan lolipop itu terus?”
Min Di memasang wajah bingungnya.
Min Ho mengambil lolipop itu dari mulut Min Di dan mulai mendekat pada gadis itu. “Apa kau sangat suka rasa lolipop itu? Bagaimana kalau ada yang menggantikannya?” bisiknya.
Min Di hanya mengerjap-ngerjapkan matanya. Tak lama Min Ho mengelus rambutnya lembut, makin lama makin menurun sampai ke pinggangnya. Lalu ia mencengkram pinggang gadis itu seraya mencium bibirnya dengan nafsu. Min Di hanya bisa terdiam dan menerima perlakuan itu.
1 detik, 2 detik, 3 detik, ciuman itu tidak selesai-selesai juga.
“Ehm...” dehem bibi penjaga perpustakaan.
Mereka berdua langsung melepaskan diri dan salah tingkah. Min Ho langsung berdiri dan menarik tangan Min Di yang wajahnya sangat merah.
Bibi itu menggelengkan kepalanya. “Ck..ck..ck..dasar anak muda.”
+++
Choi Min Ho. Ia siswa kelas 3 di salah satu SMA di Seoul. Ia merupakan kapten sepak bola sekolah ini dan memiliki sifat yang bengal dan malas. Guru-gurunya sudah berkali-kali memberi peringatan padanya untuk belajar lebih giat lagi, kalau tidak ia bisa tidak lulus. Namun sayangnya Min Ho terlalu cuek dan tidak peduli dengan segala nasehat gurunya itu.
Sekitar 6 bulan yang lalu ia mulai dekat dengan seorang gadis bernama Kim Min Di, yang merupakan teman sekelasnya. Gadis itu merupakan gadis yang cukup pintar dan terkenal penurut di sekolah. Berbanding terbalik dengan Min Ho yang selalu cuek dan kadang suka tidur di kelas saat pelajaran berlangsung.
Min Ho mulai merasa tertarik pada gadis itu, dan akhirnya ia pun mulai mendekatinya dan sekarang mereka resmi berpacaran.
Walaupun banyak orang yang bilang kalau Min Ho hanya memanfaatkan Min Di, tapi gadis itu tidak peduli dengan omongan itu. Ia sangat mencintai namja itu, dan ia juga percaya kalau Min Ho sama sekali tidak punya niat buruk padanya.
Mereka berdua benar-benar bagai bumi dan langit.
Min Ho yang liar, cuek dan urakan. Dan Min Di yang manis, kalem dan penurut.
Masalah seperti di perpustakaan tadi bukan pertama kalinya terjadi. Min Ho sudah berkali-kali melakukan hal itu pada yeojachingu-nya itu.
Flash back.
Hari itu sedang hujan. Karena tidak membawa payung Min Di tidak bisa pulang. Lalu Min Ho datang dan mendekatinya. “Kau kenapa belum pulang? Ini kan sudah sore?”
“Aku, aku tidak membawa payung.”
“Jadi kau mau menunggu sampai hujannya berhenti?”
Gadis itu mengangguk dengan ragu.
Min Ho menarik lengan Min Di. “Ayo ikut aku.”
“Kemana..”
“Aku akan mengantarmu pulang.”
“Mwo? Kau, kau kan naik motor? Kau mau mengantarku dengan motormu?”
Namja itu tersenyum.
“Lebih baik tidak usah saja. Nanti kau juga bisa sakit terkena hujan.”
“Kau tenang saja. Aku kuat kok. Percuma kalau kau mau menunggu sampai hujannya reda, yang ada kau tidak akan bisa pulang. Kkaja.”
Sampai rumah Min Di, Min Ho langsung membuka helmnya. “Ya, jangan kau pikir ini semua gratis.”
“A, apa maksudmu?”
“Aku mau minta bayaran karena sudah mengantarmu.”
“Aku kan tadi sudah bilang tidak usah.” ucap Min Di sambil memajukan bibirnya.
“Pokoknya kau harus membayarku.”
“Aku tidak punya uang lagi...”
“Aku tidak minta uang kok. Aku hanya minta...” tiba-tiba namja itu menarik Min Di ke pelukannya dan mencium bibirnya. “Ciumanmu...” bisiknya.
Min Di masih terpaku dan membulatkan matanya.
“Ah, 1 lagi. Mulai sekarang kau menjadi yeojachingu-ku. Arasso?”
Min Di hanya terdiam saja sampai Min Ho berlalu dari pandangannya.
End of flash back.
+++
“Hari ini kita akan mengadakan ulangan dadakan.” Ujar sonsaengnim. Anak-anak langsung protes dan heboh karena belum belajar.
“Sonsaengnim, kok anda tidak bilang dulu sih mau ulangan? Kan kami belum belajar? Benar kan teman-teman?” ujar salah seorang murid.
“Ne...” koor teman-temannya 1 kelas.
“Kau ini bagaimana sih. Tadi saja kubilang ini ulangan dadakan. Kalau di beritahu ya bukan ulangan dadakan namanya. Lagipula kalian sekali-sekali harus di perlakukan seperti ini. Kalian sudah kelas 3, dan sebentar lagi akan ujian. Memang kalian mau tidak lulus?”
“Andwe sonsaengnim...”
“Ya sudah kalau begitu keluarkan selembar kertas.”
Min Di melirik ke bangku belakang. Di sana terdapat Min Ho yang sedang mengatupkat kedua tanganya sambil memasang wajah memohon. Min Di sudah tahu apa yang ia minta. ‘Jagiya aku tidak belajar, kau tolong bantu aku ya.’ Seolah itu yang Min Ho katakan.
Min Di mengangguk pelan lalu menghadap mejanya lagi.
Min Ho langsung tersenyum lega.
Akhirnya saat ulangan itu berlangsung Min Di mengoper kertas berisi jawaban ke belakang secara estafet agar sampai di tangan Min Ho.
Teman sebangku Min Ho hanya geleng-geleng kepala saja. “Sampai kapan sih kau mau seperti ini?”
“Seperti ini apa maksudmu?”
“Memanfaatkan kepintaran Min Di. Kau memang pria tak tahu diri ya Choi Min Ho.”
“Sstt..diam saja kau Ki Bum. Kalau kau mau nanti juga akan aku kasih.”
“Anni. Aku tidak pabo sepertimu.”
+++
“Annyong..” sapa seorang gadis manis yang memakai baju seragam mereka yang berwarna biru langit, rok mini kotak-kotak hitam biru dan stoking hitam pada Min Ho yang sedang berbicara dengan seorang temannya.
“Oh, kau sudah datang.”
Min Di mengangguk dan tersenyum manis.
“Kau kekelas duluan ya. Aku masih mau bicara dengan Jong Hyun.” Ujar Min Ho.
Selama Min Di berjalan kekelasnya mata Jong Hyun terus memperhatikannya. “Ya, Choi Min Ho. Siapa gadis itu? Ia kekasih barumu ya?”
“Anni. Aku sudah hampir setengah tahun berpacaran dengannya.”
“I, itu Min Di? Kim Min Di?”
“Ne.”
“Dia, dia berubah sekali...Ya! kau apakan dia sampai berubah begitu?”
Min Ho tersenyum. “Aku tidak melakukan apapun padanya kok. Ia sendiri yang merubah penampilannya.”
“Kau benar-benar hebat Choi Min Ho. Setahuku dulu Min Di tidak seperti itu penampilannya?”
Sebenarnya Min Di seorang gadis yang manis dan cantik. Tapi ia tidak menonjolkan dirinya. Min Ho yang memiliki mata yang tajam sadar dengan apa yang di milikki yeojachingu-nya.
Biasanya Min Di selalu menguncir rambut panjangnya itu. Kuncir 1 atau kuncir 2, dan ia memakai kacamata karena matanya minus. Tapi suatu hari Min Ho melepas ikatan rambut gadis itu dan juga kacamatanya.
“Kau lebih cantik begini jagiya...” bisiknya menggoda.
Besoknya Min Di langsung berubah seperti apa yang di inginkan Min Ho. Mulai hari itu ia menjadi gadis cantik dan manis serta fashionable.
Ia sekarang selalu membiarkan rambut panjangnya tergerai dan mengganti kacamatanya dengan soft lense berwarna biru.
“Sebenarnya kenapa sih kau bisa berpacaran dengannya? setahuku tipemu bukan gadis yang seperti itu?” tanya Jong Hyun.
Min Ho tersenyum. “Aku hanya ingin mencoba saja bagaimana rasanya berpacaran dengan gadis baik-baik sepertinya. Ternyata jauh lebih menyenangkan.”
“Iya, setahuku kekasihmu yang gadis baik-baik hanya Min Di saja. Yang lain sama saja denganmu. Tukang membuat masalah.”
Min Ho tersenyum lagi.
“Ya, apa yang di bilang anak-anak benar kalau kau hanya memanfaatkannya saja?”
“Um...tidak juga kok. Kalau di pikir-pikir Min Di itu kekasihku yang paling baik dan perhatian. Hanya dia yang peduli denganku. Beda dengan yang lainnya. Mereka hanya ingin bermain-main saja denganku.”
“Hah..bukannya sekarang kau yang bermain-main dengan gadis malang itu?”
“Apa maksudmu bicara seperti itu? Aku tidak mempermainkannya kok?”
“Ya, aku chingu-mu. Aku tahu betul apa alasan sebenarnya kau mendekati Min Di dulu. Kau hanya mau memanfaatkan kepolosan dan kepintarannya saja kan? Gadis itu pasti tidak bisa menolak apa yang kau minta. Bahkan kalian sudah kepergok berciuman di perpustakaan dan ruang olahraga.”
“Mungkin itu salah 1 hal yang membuat Min Di menarik. Ia selalu menurut dengan apa yang aku inginkan.”
“Kau memang gila Choi Min Ho!”
+++
“MWO! DIA BERKELAHI LAGI?!?!” pekik Min Di saat mendengar berita dari Ki Bum, teman sebangku Min Ho.
“Dia bilang anak sekolah itu menantangnya berkelahi, jadi ya ia sanggupi.”
“Aigo...bagaimana ini? Aku sudah bilang berkali-kali padanya agar jangan berkelahi lagi, tapi ia tetap saja melakukan hal itu...”
“Hah, kau seperti tidak kenal Min Ho saja. Kau kan tahu ia sangat keras kepala. Omongan sonsaengnim saja tidak pernah ia dengarkan.”
“Ki Bum, apa kau bisa antar aku ke rumahnya nanti?”
Ki Bum menganggukkan kepalanya.
TING TONG.
Min Ho langsung membukakan pintu dengan malas. Begitu membuka pintu ia langsung terkejut melihat siapa yang datang. “M, Min Di?!?!”
“Ya, Ki Bum bilang kau berkelahi lagi ya? kenapa kau keras kepala sih Min Ho?”
“A, aku...” Min Ho langsung menatap Ki Bum tajam. Brengsek kau Ki Bum! Untuk apa kau beritahu Min Di soal ini!. Rutuknya dalam hati.
“Tuh kan wajahmu jadi terluka lagi.” Ucap Min Di sambil menunjuk pipi Min Ho yang biru.
Akhirnya mereka berdua masuk ke dalam dan Min Di mengobati memar di wajah Min Ho itu.
“Sampai kapan sih kau mau seperti ini? Kau senang ya membuatku khawatir? Kalau kau kenapa-kenapa nanti bagaimana?”
“Mereka duluan yang mengajakku berkelahi, ya aku sanggupi saja.”
“Kau lupa janjimu denganku?”
Min Ho langsung terdiam.
“Kau seperti anak kecil Choi Min Ho. Kau tidak pernah berubah. Padahal kau sekarang sudah kelas 3. Kalau sampai ada guru yang melihatnya bagaimana? Kau mau di keluarkan dari sekolah?”
“Mian jagiya...” ujarnya pelan.
Sebenarnya sejak mereka berpacaran Min Di meminta suatu hal dari Min Ho. Ia mohon agar Min Ho mulai merubah sifat buruknya. Dari yang suka membolos, tidur di dalam kelas, melawan guru sampai berkelahi.
Sudah berkali-kali ia di panggil kepala sekolah karena masalah yang 1 ini. Beberapa kali Min Ho kepergok berkelahi dengan siswa sekolah lain. Sampai sekali lagi ia ketahuan ia akan di keluarkan dari sekolah.
Min Di sangat khawatir dengan nasib namjachingu-nya itu. Min Ho-nya sendiri sih tetap saja cuek dan tidak peduli.
+++
“Hmm...aku dengar kau dekat dengan Choi Min Ho. Apa itu benar Kim Min Di?”
Min Di mengangguk.
“Kalau begitu aku bisa minta bantuanmu kan?”
“Apa sonsaengnim?”
“Kalian kan bulan depan sudah ujian akhir, aku khawatir dengan prestasi Min Ho. Kau tahu kan kalau anak itu malas dan sangat cuek pada prestasinya?”
Min Di lagi-lagi hanya bisa mengangguk.
“Kalau begitu kau bantu dia belajar. Arasso?”
“Tapi sonsaengnim..kenapa bukan sonsaengnim saja yang memberi Min Ho kelas tambahan.”
“Ya, aku sudah tidak sanggup menghadapi kebengalannya. Kurasa kalau teman dekatnya yang memintanya ia akan mau. Kau juga mau lihat dia jadi lebih baik kan? Kau ingin dia lulus juga kan?”
“Ne sonsaengnim..”
“Masa wanitanya pintar dan rajin tapi prianya malas dan bengal? Huh..aku tak habis pikir kenapa kau bisa dekat dengannya.”
Min Di hanya terdiam saja mendengar ucapan wali kelasnya itu.
+++
“Min Ho...aku mau bicara...”ucap Min Di yang berdiri di depan Min Ho.
“Waeyo?”
“Tadi aku di panggil Lee sonsaengnim. Ia bilang aku harus membantumu belajar karena sebulan lagi kita sudah ujian akhir.”
“Lalu?”
“Huh...kau mau kan aku membantumu belajar? Prestasimu benar-benar buruk. Bisa-bisa kau tidak lulus nanti kalau begini terus.”
Min Ho awalnya hanya diam saja dan menatap yeojachingu-nya itu yang menatap lantai. “Baiklah. Aku mau kau ajari.”
Min Di langsung mendongakkan wajahnya dan tersenyum sumringah. “Jinja? Kau serius kan?”
“Ne sonsaengnim..” ucapnya manis dan menggenggam tangan Min Di.
+++
Hari ini hari pertama mereka belajar. Sudah sekitar 1 jam Min Di mengajari Min Ho. Namja itu mulai merasa bosan. “Huh...sampai kapan kita mau belajar terus? Aku bosan. Memang kau tidak bosan apa?”
“Ini semua juga demimu.”
“Ya, bagaimana...kalau kita belajar yang lain?” ujarnya sambil duduk mendekat ke Min Di.
“Min Ho jangan bercanda. Kumohon kali ini kau serius.”
“Aku serius jagiya..aku bosan belajar terus, aku butuh penyegaran. Dan aku mau kau...” ujarnya pelan sambil memainkan dam menciumi rambut Min Di.
“Min Ho...”
Namja itu tidak peduli dengan yeojachingu-nya yang mulai merasa resah. Ia tetap mendekati yeoja itu dan mulai menciumi pipi dan lehernya.
“Choi Min Ho kumohon hentikan....”
“Kau diam saja jagiya...ini bayaran karena aku sudah mau kau ajari...”
“Aku tidak minta bayaran apa-apa, aku hanya mau kau serius kali ini. Biar kau bisa lulus dengan nilai yang baik.”
“Kau berisik jagiya...” akhirnya namja itu menyegel mulut Min Di dengan bibirnya. Seperti biasa, Min Di hanya bisa diam dan pasrah saja dengan apa yang dilakukan namjachingu-nya itu.
Beberapa bulan kemudian.
Hari ini pengumuman kelulusan mereka. Min Di sudah cemas dan khawatir. Sejak tadi ia terus memainkan jarinya dan menggigit bibir bawahnya.
“Ya, kau tenang saja kenapa. Aku yakin kau pasti lulus kok. Kau kan anak pintar.” ujar Min Ho sambil tersenyum iseng.
“Aku mengkhawatirkanmu tahu! Aku benar-benar takut...aigo...bagaimana ini?”
“Heh, akunya saja santai, masa kau yang heboh?”
“Ya, aku sudah sebulan ini mengajarimu. Kalau tidak ada dampaknya aku akan sedih. Lee sonsaengnim juga pasti akan menegurku...” ucapnya sambil cemberut.
Akhirnya pengumuman itu keluar juga. Saat melihat di internet namanya terdapat di situ Min Di langsung kegirangan setengah mati.
“Min Ho~~~aku lulus!!” ucapnya dengan gembira.
“Chukae jagiya, aku bilang juga apa. Kau pasti lulus kan?”
Lalu mata Min Di masih memperhatikan deretan nama itu. Matanya terus menelusuri. “Dapat!” ujarnya. “Aigo...akhirnya perjuangan kita tidak sia-sia! Kau lulus juga Min Ho!”
Namja itu langsung memperhatikan layar komputer itu dan tersenyum saat melihat namanya tertera di sana.
“Chukae Min Ho..” ucap Min Di lembut dan lalu mengecup pipi namja itu.
Min Ho sedikit terkejut dengan apa yang di lakukan Min Di. “Ya, kau mulai nakal ya sekarang?”
Gadis itu tersenyum malu-malu.
+++
“Min Di, aku boleh tanya sesuatu padamu?”
“Waeyo?”
“Kenapa kau mau menjadi yeojachingu-ku? Kau tidak takut dengan aku yang katanya hanya memanfaatkanmu saja yang pintar ini? Aku kan anak bengal dan nakal. Kenapa kau mau menjadi yeojachingu-ku?”
Min Di menatap Min Ho lekat-lekat, lalu tersenyum. “Aku tidak peduli dengan omongan mereka. Aku tahu kok kalau sebenarnya kau pria yang baik. Mungkin kau memang sedikit bermasalah, tapi aku yakin kok kalau sebenarnya kau pria baik.” Ucapnya sambil tersenyum. “lagipula....sudah lama aku menyukaimu...makanya waktu kau ‘memaksaku’ menjadi yeojachingu-mu aku mau-mau saja...” kali ini yeoja itu berbicara dengan wajah malu.
Min Ho tertawa kecil. “Kupikir dulu kau hanya takut padaku, makanya kau menerimaku.”
“Takut apa?” tanya Min Di polos.
“Takut mendapat masalah dari anak nakal ini.” ucapnya lalu mencium Min Di.
“Min Ho...kenapa kau tidak pernah berubah sih...”
“Selama kau merasa kalau aku pria baik-baik aku tidak akan berubah..”
“Ya~~~sampai kapan kau mau seperti ini?”
“Sampai...sampai nanti kalau aku sudah menjadi suamimu...”
“Ya~~~”
Min Ho hanya tersenyum dan menjawil hidung Min Di.
FIN
Selasa, 13 Juli 2010
My Guardian Angle - (Part 2- End)
Author POV.
Hari itu gadis itu tidak turun dari ranjangnya karena tubuhnya sakit semua. Badannya hangat. Ia terkena demam.
Karena tinggal hanya sendirian Min Di tidak bisa melakukan apapun untuk dirinya sendiri, tiap kali berdiri kepalanya terasa mau pecah. Akhirnya ia hanya tertidur di ranjangnya saja selama seharian.
Lama-lama gadis itu mulai bosan. Ia menutup matanya dan menempelkan kedua telapak tangannya.
Choi Min Ho, kumohon muncul sekarang~~. gumamnya dalam hati.
Seketika angin bertiup halus dari sisi kamarnya, saat ia membuka matanya malaikat itu sudah duduk di ranjangnya. Min Di langsung tersenyum menatap malaikatnya itu.
“Kau kenapa memintaku datang?”
“Aku sendirian~~~sepi...”
“Kau sakit ya?”
Gadis itu mengangguk. “Temani aku ya? Aku tak bisa melakukan apapun.” pintanya dengan tatapan memelas.
Malaikat itu pun menganggukkan kepalanya.
“Um...kau tahu kan kalau aku hanya sendirian di dunia ini?”
“Ne, tentu saja aku tahu. Orang tuamu meninggal saat kau berumur 9 tahun. Dan kau anak satu-satunya.”
“Ne, benar, makanya aku senang saat aku tahu aku punya kau.”
“Waeyo?”
“Karena aku jadi punya seseorang. Um...kau mau kan menjadi oppa-ku?”
Min Ho mengeryitkan alisnya. “Oppa?”
“Ne, mau kan Min Ho~~~kau tidak kasihan padaku??”
“Ya, usiaku di bumi itu seumur denganmu. Eh salah, bahkan aku di bawahmu. Jadi seharusnya aku menjadi dongsaeng-mu.”
“Jinja? Kau di bawahku? Tidak terlihat sama sekali. Kau sepertinya jauh lebih dewasa dariku?”
“Itu karena sifatmu yang kekanakan.”
“Ya! Kalau begitu seharusnya kau memanggilku noona!”
“Mwo? noona?”
“Ne.”
Min Ho tertawa. “Jangan bercanda Kim Min Di. Aku ini malaikat pelindungmu. Mana ada malaikat yang memanggil manusia yang harus di jaganya `noona`? kau mau mempermalukanku di depan malaikat lain ya? Apalagi malaikat-malaikat senior.”
“Anniyo, hanya...ingin saja.”
Min Ho tertawa. “Sudahlah. Kau ini ada-ada saja.”
+++
Makin hari Min Di makin tergantung pada Min Ho, tiap ada masalah ia selalu meminta malaikat pelindungnya untuk datang dan menolongnya. Dan makin hari ia pun makin mencintai malaikat itu.
“Kim Min Di, apa bisa kau hilangkan perasaanmu itu padaku?” ujar Min Ho suatu saat.
“Aku...aku....”
“Hah, Onew hyung benar. Kau gadis yang mudah jatuh cinta. Ya, apa kau mempunyai seseorang yang kau sukai? Akan kubantu kau mendekatinya. Biar kau bisa melupakanku.”
“Um...dulu sih ada, tapi sekarang tidak. Karena....sekarang aku hanya suka....kau.”
“Min Di, lebih baik kau jangan cari masalah. Aku juga tidak mau mencari masalah, jadi lebih baik kau menghilangkan perasaan itu.”
“Bagaimana caranya? Kita tiap hari bertemu. Kau selalu muncul di hadapanku.”
“Kan kau sendiri yang minta?” Min Ho menatap Min Di. “bagaimana kalau untuk beberapa hari kita tidak bertemu dulu?”
“Hah? mak, maksudmu...”
“Aku akan tetap menjaga dan mengawasimu dari kejauhan seperti dulu, jadi kau tenang saja. Kau akan tetap aman.”
Sebenarnya Min Di tidak bisa menerima keputusan itu dengan mudah, tapi ia juga tidak bisa menolak permintaan Min Ho. Akhirnya dengan berat hati ia pun menganggukkan kepalanya.
Akhirnya kehidupan Min Di berjalan seperti dulu sebelum ia melihat sosok Min Ho. Ia pun menjalani hidupnya seperti biasanya, namun kecerobohannya mulai berkurang, itu pun karena ia bosan mendengar keluhan Min Ho yang selalu mengatainya `gadis paling ceroboh sedunia`.
Sudah hampir sebulan Min Di tidak melihat sosok malaikat pelindungnya itu. Malaikat yang berhasil mencuri hatinya. Ia sering melamun sendiri memikirkan malaikatnya itu.
Karena tidak tega akhirnya hari itu Min Ho menampakkan dirinya kembali di hadapan Min Di. Ia duduk di sebelah Min Di yang sedang makan permen kapas berwarna pink.
“Annyong Min Di.” Ucapnya sambil memberikan senyuman termanisnya. Senyuman yang sangat Min Di rindukan.
“Min, Min Ho? Kau kenapa bisa ada di sini?” tanyanya keheranan.
“Aku kasihan juga lama-lama melihatmu seperti ini terus. Aku juga bosan hanya melihatmu dari kejauhan saja.”
“Min Ho, bogoshipoyo...”
Min Ho menatap Min Di yang duduk di sampingnya dan tersenyum. “Na do.”
“Um...berarti kau juga menyukaiku dong?”
“Andwe. Hanya rindu melihatmu dari dekat saja, rindu mendengar suaramu dan melihat kelakuanmu yang ceroboh.”
“Min Ho....” ucap Min Di sambil memajukan bibirnya.
“Ya, jangan terlalu mencolok. Nanti kau bisa di sangka orang gila, berbicara sendiri. Tidak ada yang bisa melihatku selain kau.”
“Benarkah?”
“Ne. Malaikat pelindung hanya bisa di lihat oleh orang yang di lindunginya saja. Orang lain tidak.”
“Oh~~”
“Lalu, apa sekarang kau bisa menghilangkan perasaanmu itu?”
“Sulit. Tapi akan kucoba.”
“Aku akan membantunya.”
Min Di tersenyum. “Gomawoyo Min Ho.”
+++
Huh...aku mati-matian mencoba menghilangkan perasaanku ini pada Min Ho. Tapi kenapa sangat sulit sih? Hah...lagipula kenapa malaikat itu sangat tampan sih? Kan bukan salahku kalau aku menyukainya. Akhirnya sekarang ia tidak pernah muncul lagi di hadapanku. Hanya sekilas saja, lalu menghilang lagi. Aku benar-benar merindukannya...
Pintu toko itu terbuka. Seseorang masuk dan berjalan ke arah Min Di yang sedang menggunting daun-daun kering.
“Maaf Nona, aku mau membeli bunga. Apa kau bisa bantu?”
Min Di langsung mendongakkan kepalanya. “Ne, kau mau cari bunga ap-“ saat melihat namja di depannya ia langsung bengong.
Di depannya terdapat seorang namja berperawakan tinggi, berkulit putih, rambutnya panjang, matanya besar dan ia sangat mirip dengan...
“Min Ho...” gumam Min Di pelan.
“Ne?” jawab pria itu. “kau tahu namaku?”
“Hah? a, anniyo.” Mata bulat Min Di membesar dan mengerjap-ngerjap.
Aigo...apa ini maksudnya? Apa ia benar Min Ho? Kenapa ia berpenampilan seperti seorang manusia? Mana sayapnya? Kenapa ia tidak mengenalku?
“Nona, apa bisa cepat? Aku sedang di tunggu orang.”
“Ah ne, kau mau bunga apa?”
“Um..aku tidak pandai memilih bunga. Kau yang pilihkan saja bagaimana?”
“Um..kau mau memberikannya pada siapa?”
Namja itu tersenyum. Membuat Min Di seolah mendapat sengatan listrik di tubuhnya. Demi Tuhan senyumannya sama persis dengan Min Ho, malaikatku itu...
“Untuk calon yeojachingu-ku.”
Min Di langsung terpaku. “Bagaimana kalau bungan mawar saja? Pasti gadis itu suka.”
“Terserah kau saja.”
Akhirnya Min Di merangkaikan bunga mawar merah itu untuk namja berbaju hijau dan celana jins putih itu. Matanya sesekali menatap namja itu.
“Gamsahamnida Nona. Um, berapa harganya?”
“100 ribu won.”
Min Di menerima uang itu dan membungkukkan tubuhnya. “Cha, chankanman.” Ucap Min Di pada namja itu.
“Mian, apa...namamu benar Min Ho? Choi...Min...Ho...”
“Ne, itu namaku. Bagaimana kau bisa tahu?”
“Hah? an, andwe.”
Namja itu melihat jam di pergelangan tangannya. “Mian aku harus pergi. Annyong.”
Min Di terduduk di kursi di balik meja kayu itu. Ia masih menatap ke arah luar, tempat namja itu pergi. “Aigo...apa yang terjadi padaku? Kenapa aku mengalami hal aneh seperti ini? Apa ini hanya mimpi? Tuhan...cepat bangunkan aku dari mimpi ini...apa sebegitu aku merindukan Min Ho sampai aku memimpikannya?”
Tiba-tiba Min Ho muncul dan duduk di sisi meja itu. “Ya, kenapa kau?”
Jantung Min Di seolah mau lompat dari rongganya. Tubuhnya sampai terlonjak kaget. “Omo! Kau! Kenapa kau selalu mengagetkanku sih?” Ia mengelus dadanya. “Ya, kenapa tadi kau bersikap seperti tadi? aigo...ini mimpi bukan?”
“Bukan bodoh...” ucap Min Ho sambil mencubit pipi Min Di.
“Ahhh~~~sakit....”
“Kau ada-ada saja.”
“Ya Choi Min Ho, kenapa tadi kau bersikap seperti itu? Kenapa tadi kau menyamar menjadi manusia? Kenapa kau melakukan itu sih? Kau mau mempermainkanku ya? Kau sengaja ya?”
“Apa sih maksudmu? Kenapa kau malah memarahiku?”
“Ya! Jangan pura-pura tidak tahu! Namja tadi kau kan? Bahkan namanya sama!”
“Dia bukan aku bodoh. Ia benar-benar seorang manusia sama sepertimu.”
“M, mwo? ta, tapi kenapa wajah kalian sangat mirip? Seolah kembar. Dan yang lebih aneh namanya juga sama denganmu. Choi Min Ho. Kalau bukan kau, lalu ia siapa?”
Min Ho mengeluarkan sebuah buku tebal bersampul coklat tua. Ia membuka salah satu halamannya. “Um...di sini di tuliskan kalau jodohmu akan datang pada tanggal 29 Maret jam 11 siang. Dan waktu itu tepat sekarang kan?”
“Mak, maksudmu?”
Min Ho mengangguk. “Namja itu jodohmu nantinya.”
“Ak, aku masih tidak mengerti dengan semuanya? Apa maksudnya? Ini benar-benar bukan mimpi?”
“Bukan. Ini kenyataan. Ini jalan hidupmu. Kau beruntung, mempunyai jodoh yang wajahnya mirip dengan malaikatmu ini. Jadi aku bisa tenang tidak kau usik lagi.”
“Ya. Jangan bercanda.”
“Aku serius Kim Min Di. Aku tidak mungkin membohongimu, karena aku seorang malaikat.”
“Ja, jadi namja tadi....”
Min Ho menganggukkan kepalanya.
Min Di langsung bangkit dari kursi dan berjalan ke arah depan. Di pintu depan ia hampir bertabrakan dengan seorang namja. Dan namja itu tak lain adalan namja yang memiliki wajah dan nama yang sama dengan malaikat pelindung Min Di.
“Mian.” Ucap mereka bersamaan.
“Kau, kenapa balik ke sini lagi?” tanya Min Di.
Namja itu terlihat sedih. “Gadis itu menolakku. Ia bilang ia tidak suka bunga yang kuberikan.”
“Mi, mianhamnida aku...”
Namja itu tersenyum. “Bukan salahmu kok. Aku saja yang tidak tahu kalau ia ternyata alergi bunga.”
“Aku...” mata Min Di mulai berair.
“Um, maaf Nona, dari mana kau bisa tahu namaku?”
Min Di terlihat gelagapan dan menatap pada malaikat di depannya yang memberikan senyuman padanya.
+++
Apa yang di bilang Min Ho waktu itu ternyata benar. Kalau namja yang waktu itu datang ke toko tempat Min Di kerja, namja yang mempunyai nama dan wajah sama persis dengannya adalah jodoh Min Di. Bahkan sekarang mereka sudah berpacaran.
“Min Ho, apa kau percaya kalau malaikat itu ada?”
“Kenapa kau tanya seperti itu?”
“Um...apa kau percaya kalau aku mempunyai malaikat pelindung?”
“Percaya.”
“Mwo? kau serius?”
“Ne. Aku percaya omonganmu kok jagiya.”
“Um...apa kau percaya kalau malaikat pelindungku itu memiliki wajah dan nama yang sama denganmu?”
Min Ho langsung melepaskan rangkulannya dan menatap yeojachingu-nya dengan tajam. “Kau serius?”
Min Di mengangguk. “Aku benar-benar serius. Bedanya hanya ia memiliki sayap dan kau tidak. Kalian bagai pinang di belah 2.”
“Jagiya kau...”
“Mian kalau aku baru bilang. Dan...sebenarnya aku dulu pernah jatuh cinta dengan malaikatku itu...mian Min ho..mianhe...”
Min Ho malah tersenyum dan menghapus air mata yang menetes di pipi yeojachingu-nya. “Aku tidak marah kok padamu. Setidaknya sekarang kan kau lebih memilihku daripada malaikatmu itu.”
Gadis itu pun tersenyum. “Gomawoyo Min Ho. Saranghaeyo...”
“Na do, saranghaeyo do.”
+++
Hari ini adalah hari pernikahan sepasang kekasih itu.
Di hari pernikahannya Min Di mendapatkan sehelai kertas dan bulu berwarna putih di pinggir jendela ruang rias itu. Ia memunggut dan membacanya.
Chukae Min Di-ah, akhirnya kau mendapatkan cinta sejatimu.
Semoga kau bahagia selamanya dengan `Min Ho-mu` itu. ^^
Oh iya, kau terlihat cantik dengan gaun putih itu.
Kau bagai malaikat wanita yang sangat cantik.
Malaikatmu,
Choi Min Ho.
Min Di tersenyum dan memandang langit. “Gomawoyo Min Ho sudah menjagaku selama ini.”
FIN
Senin, 12 Juli 2010
Konsep album baru SHINee & di undurnya Comeback Stage
eng trans :
SHINee members, Minho, Taemin and Onew’s concept photo’s for their comeback has been revealed.
SM Entertainment released their concept photo’s on the 8th, 9th and 10th. The member’s were seen bearing a little more skin that usual. Minho bared his abs, Taemin being the youngest had long hair and dark make up and Onew shoving off his gentle charisma.
But What really is their concept?
Their concept is a “Bad Guy”. They will break out from their cute and gentle image to an intense and tough image for their 2nd full album.
“Ring Ding Dong” was much loved by the fans, and they are once again ready to take on the music industry with their 2nd full length album. Fan’s have been waiting for the comeback of the 5 young men.
Although, their comeback date was July 16, but it will be delayed a bit due to SHINee Minho’s calf injury.
indo trans :
anggota SHINee, Minho, taemin dan Onew's foto konsep untuk comeback mereka telah terungkap.
Merilis konsep foto mereka pada 8, 9 dan 10. Para anggota terlihat bantalan lebih sedikit kulit yang biasa. Minho memamerkan abs nya, taemin yang termuda memiliki rambut panjang dan make up yang gelap dan Onew mendorong dari karisma yang lembut.
Tapi apa sebenarnya konsep mereka?
Konsep mereka adalah "Bad Guy". Mereka akan keluar dari citra mereka lucu dan lembut untuk gambar intens dan sulit untuk full album ke 2 mereka.
"Ring Ding Dong" jauh lebih dicintai oleh para fans, dan mereka sekali lagi siap untuk mengambil pada industri musik dengan full album ke 2 mereka. Fans telah menunggu comeback dari 5 orang pria muda ini.
Meskipun, tanggal comeback mereka adalah tanggal 16 Juli tetapi akan tertunda sedikit karena cedera betis SHINee Minho's.
jadi sodara2.....comeback-nya SHINee di undur lagi, karena nunggu Minho sembuh dari cederanya.
soalnya, si Minho harus di gips kakinya, makanya dia kagak bisa comeback secepet itu.
dan konsep album SHINee yg baru ini adalah "BAD GUY"
gw yakin Shawol banyak yg ga rela SHINee yg biasanya imut2 & colourfull jadi Bad Guy & tampil sedekit "sexy"
menurut mereka ga cocock ma umur SHINee yg masih muda banget itu.
gw mah fine2 aja yah, soalnya gw toh udah dewasa ini & sampai kapan sih SHINee bakal imut terus??
kan mereka juga pengen tampil lebih dewasa.
Possible elements for SHINee’s 2nd Album Concept :
Minho – water
Taemin – earth
Onew – air
Key – Fire
Jonghyun – the avatar
*ngapa bukan Minho aja yg fire?!?! pan nickname-nya dy Flaming Charismatic!??! ngapa malah si Key!??!*
SHINee photo teaser (COMPLETE with 5 MEMBER)
daripada omongan gw makin geje lebih baik kita nikmati saja "SHINee photo teaser "
mao tau kenapa??
bukan, bukan karena Minho pamer badannya, bukan karena Minho ternyata punya body yang bagus & abs yg keren.
tapi karena RAMBUTNYA MINHO DI CEPAK!!!
Apa2an ituh!!
sakit jiwa!
banyak banget Flames yg kecewa liat penampilan baru si Minho ini, *termasuk gw*
soalnya kita udah terbiasanya sama Choi Min Ho yang berambut gondrong.
sumpah ya, pas liat foto ini pertama kali gw bener2 syok! ampir kena serangan jantung mendadak gw.
*Gila....laki gw diapaen inih sama stylish-nya.....!!!!*
aaarrrgghhh.....stres gila gw pokoknya liat foto ini. *walaupun Minho udah pamer abs gitu gw tetep kaga peduli ma badan dia yg bisa bikin cewek ngiler / mimisan. abis gw prustasi liat dia cepak gituh, kayak mao masuk wamil aja lo bang!*
2nd photo : sang Cute Maknae from SHINee, LEE TAE MIN
aaahhhh~~~~~~TAEMIN......Kenapa kau jadi begini nak....
ngapa kao jadi sekseh gituh??!?!
kemana keimuatnmu yang tak tertahankan ituh??
gw, sedikit syok liat foto ini. Uri maknae yg paling cute sedunia bertransformasi jadi Bad Guy like photo di atas ituh.
tapi gw demen si Taem jadi gondrong gituh *ngapa dia jadi tukeran ma Minho?!?!*
&...pertanyaaan besar gw, lo ngapaen Tae pake kertas ijo2 ituh di muke lo?!??!
makin geje aja dah lama2 kelakuan lo!
tapi..U ROCK TAEMIN!! LOVE U LAH POKOKNYA!!
3rd photo, sang Leader SHINEE, LEE JIN KI a.k.a ONEW
abang Onew~~~~~~lo apakan rambutmu ituh!!!
ngapa jadi belah tengah gituh?!??!
koclak tau!
malah ada yg bilang nyunyu jadi kayak mas2..*maap ye bang...-__-''
gw mah kagak maslaah rambutnya si Onew jadi di pirangin gituh, samaan kayak Taemin.
tapi yg jadi masalah itu belahan rambut lo bang!
ga nahan..... *plak!*
4th photo, si Bling Bling SHINee, KIM JONG HYUN
entah kenapa setelah liat photo Minho yg without baju ituh, gw yakin kalo si Bling Bling ini pun akan mengikuti jejak dongsaeng-nya itu. a.k.a bakal punya konsep sexy.soalnya di SHINee setau gw yg berani buka2an cuma Minho ma si Jjong ini doang.
& ternyata bener. banyak yg bilang Jjong sekseh banget di photo ini. cumang sayangnya mukenye kagak keliatan!!!
pan gw mao liat mukenya ojong..>.<
ini malah pamer punggung lagi lo Jong!
tapi intinya Jong Hyun sekseh banget lah di photo inih!
last photo
5th photo, sang Almighty SHINee, KIM KI BUM a.k.a KEY
nah....diantara kelima member SHINee jujur gw paling nunggu teasernya Minho ma Key.
kenapa??
karena saya cinta mati sama CHOI MIN HO & KEY itu dewa fashionnya SHINee.
manusia yg gayanya paling fantastis di SHINee.
ternyata setelah liat teasernya keluar...
biasa aja tuh, Key ga terlalu bkin gw menganga lebar with model rambut barunya itu,
tapi yg mao gw tanyain,
itu di dagu lo pake apaan Key putih2 gituh??!?!
udah kayak bocah sakit gigi!?!?!
KESIMPULANNYA :
Photo yg paling bikin gw syok adalah konsepnya....CHOI MIN HO!!
Bener2 bikin gw mati bediri ni bocah,
ampir gila gw liat foto dia kayak gitu.
Sabtu, 10 Juli 2010
i hate my self
kenapa gw ga pernah bisa nolak hal yang ga gw pengenin?
gw pingin jadi orang yg tegas & nolak apa yg ga gw suka / yg ga gw mao.
tapi knapa susah banget??!?!
apa gw sebodoh itu?
atau terlalu takut??
ARRRGGHH~!!!
kadang gw ngerasa benci sama diri gw sendiri ini yg pabo.
ah peduli setanlah sama semunya!!!
YANG PENTING SEKARNG GW UDAH RESMI LIBURAN!!!
3 BULAN!!!
MUAHAHAHAHA~~~~~*evil laugh*
Slama liburan ini saya cumang menanti COMEBACK-nya SHINee yg katenye bakal di undur gara2 Min Ho kena cedera pas di Dream Team.
nah....gw udah feeling tuh, pas gw denger berita dy cedera,& katanya otot betisnya robek, gw feeling kalo comeback-nya SHINee bakal di undur. masalahnya itu lumayan parah lho.
ga mungkin kan mereka comeback ber 4?!??! without sang Flaming Charismatic Min Ho itu?!?
By the way anu way bus way, gw kena serangan jantung mendadak kamis malem lalu.
gw syok gila2-an liat photo teser-nya Min Ho!!!
RAMBUTNYA DI CEPAK!!! PLUS PAMER BADAN ABIS2-AN!!!
SAPA YG TAU KALO TERNYATA SELAMA INI SEORANG CHOI MIN HO PUNYA ABS?!?!!?
ANJIR!!
katanya waktu itu konsepnya funky.
ini kok malah jadi kayak indian2an geje gituh?!!?!?
aaaaaa~~~~~gw gila liat minho kayak gitu!!
gw kangen ma minho yang gondrong dan sekseh itu! *padahal poto yg buat teaser ini lebih sekseh kemana2, tapi bwt gw minho with rambut gondrongnya itu baru bisa di bilang SEXY!!*
sejauh ini gw dah dapet 3 poto.
Minho, Taemin ma Onew.
nanti klo dah dapet 5,5 nya bakal gw post dah di sini..*males gw ge-post 1,1*
sudahlah, saya mao meratapi nasib dulu ya, masalah si minho yg bikin gw prustasi itu..-__-"
*min, min ngape lo mao2 an aja sih di gituin ma stylish noona lo??*
Kamis, 08 Juli 2010
My Guardian Angle (Part 1)
“Aigo Min Di...kau baru sebulan kerja di sini tapi sudah memecahkan pot bungaku sampai 3 kali. Kau ini sebenarnya bisa kerja tidak sih?”
Gadis itu hanya diam sambil membereskan pot bunga yang pecah berantakan di lantai. “Mian Nyonya, aku tidak sengaja.”
“Huh..kalau sekali lagi kau ceroboh seperti ini aku akan memecatmu.”
“Ye Nyonya.”
Setelah membereskan pecahan pot keramik itu gadis itu berniat membuang pecahannya di tempat sampah depan toko bunga itu, namun tangannya malah terkena pecahan keramik itu. “Aww..” ucapnya sambil menghisap luka di jarinya.
Setelah pekerjaannya selesai gadis itu pun berniat pulang ke rumahnya. Saat sampai depan apartemennya ia langsung merogoh saku celananya untuk mencari kunci apartemennya, namun setelah mencari-cari ternyata kunci itu tidak ada.
“Ya Min Di. Pasti ini milikmu.” Ucap seorang pria sambil mengacungkan sebuah kunci dengan gantungan berbentuk kucing.
“Ah ne oppa. Gamsahamnida.”
Pria itu mengacak rambut Min Di. “Hah, kau itu selalu seperti ini. Ceroboh.” Lalu pria itu berjalan lagi. Min Di hanya tersenyum dan masuk ke kamarnya.
Karena lelah Min Di pun langsung tidur. Karena tidurnya terlalu nyenyak sampai-sampai gadis itu tidak menyadari kalau ia terjatuh dari ranjangnya karena guling-gulingan.
Paginya saat bangun ia keheranan kenapa tubuhnya berada di lantai. Ia menggaruk kepalanya. “Kenapa aku bisa ada di bawah ya??”
+++
“Aish...gadis itu mulai lagi, hah..kenapa sih nasibku malang sekali? Kenapa aku harus selalu mengawasi dan menjaga gadis yang amat sangat ceroboh seperti dia?” keluh malaikat itu saat melihat Min Di yang terjatuh lagi akibat tersandung batu.
“Baru sekali aku mendapatkan manusia seceroboh gadis ini. Kalau ia tidak punya malaikat pelindung sepertiku mungkin nyawanya sudah terenggut. Ia selalu saja membahayakan nyawanya.”
Kim Min Di. Ia adalah seorang gadis berumur 19 tahun yang mempunyai sifat yang amat sangat ceroboh. Entah kenapa ia seperti itu, ia selalu saja melakukan hal-hal yang kadang membahayakan nyawanya. Bahkan di saat berusia 16 tahun ia hampir saja tertabrak truk karena menyebrang tidak lihat-lihat dulu. Tapi untungnya gadis itu mempunyai seorang malaikat pelindung yang selalu menolongnya dan menjaganya. Makanya ia bisa selamat dan baik-baik saja sampai saat ini.
“Ya Min Di, sebenarnya kau bisa tidak sih? Dari tadi kau hanya memandangi tanah liat itu? Seharusnya kan kau ubah menjadi patung.” Ucap teman sekelompoknya.
“Ah, ne, aku akan membuatnya.” Lalu tangan mungil gadis itu mulai membuat patung dari tanah liat, namun setelah selesai ia tidak sengaja menyenggol patung yang belum kering itu, akhirnya hasil karyanya itu hancur tak karuan bentuknya.
“Aigo Min Di...bagaimana ini? Patungmu jadi hancur lagi.”
“Aigo...bagaimana ini? Mana tenggat waktunya setengah jam lagi harus di kumpul, apa mungkin kerjaanku bisa selesai?”
“Hah, kau ini sih, tidak hati-hati. Akhirnya jadi begini kan?”
Malaikat pelindung itu hanya bisa mengeluh dan menggeleng-gelengkan kepalanya. Akhirnya dengan bantuannya ia memperbaiki hasil karya Min Di dan membuatnya mengeras dalam waktu kurang dari setengah jam.
+++
TIINNN.....
Truk itu sedang memberi tanda pada seorang gadis yang saat ini berada di tengah jalan sambil memunguti rangkaian bunga yang berceceran.
Mata gadis itu langsung membelalak saat melihat truk itu sudah tinggal sedikit lagi akan menghantam tubuhnya. Ia langsung memejamkan matanya dan siap menunggu tubuhnya di terjang oleh truk besar itu.
Min Di membuka matanya perlahan.
“Aigo...aku di mana sekarang? Apa aku sudah mati? Di mana ini? Surga? Atau neraka? Tapi sepertinya ini di surga karena di sekelilingku terdapat bunga-bunga. Tapi...kenapa aku masih bisa melihat langit??” gadis itu mengedarkan pandangannya ke sekelilingnya dan berhenti pada sosok seorang namja.
“Ya, kau sudah sadar rupanya.”
“Um..mian, apa aku boleh bertanya?”
“Mwo.”
“Apa...aku sudah mati?”
“Pabo. Belum, kau masih hidup, ini di bumi bodoh. Kau pikir ini surga?”
“Oh, lalu, kau siapa?”
“Aku malaikat pelindungmu.”
Gadis itu langsung terkejut dan bangun dari posisi tidurnya. Ia memperhatikan namja di hadapannya itu dari atas kebawah. Wajahnya yang sangat tampan, pakaiannya yang serba putih dan...sayap di balik punggungnya. Ia benar-benar seorang malaikat. Pikir gadis itu.
“Kalau aku belum mati, mana mungkin aku bisa melihat malaikat?”
Malaikat itu menghela nafas. “Kan aku sudah bilang, aku malaikat pelindungmu. Tugasku adalah melindungi dan menjagamu dari kecerobohan yang selalu kau buat itu. Tadi kau hampir mati tertabrak truk, aku yang menyelamatkanmu.” Jelasnya panjang lebar.
“Um...apa tiap orang punya malaikat pelindung?”
“Ne, tiap orang punya satu malaikat pelindung. Seperti kau.”
“Oh...Mianhamnida Tuan malaikat, karena aku sudah menyusahkanmu.”
“Namaku Choi Min Ho.”
“Oh, ne Tuan malaikat Choi Min Ho.” Ucapnya sambil mengeja nama malaikat itu.
Malaikat itu memutar bola matanya dan menghela nafas lagi. “Cukup panggil aku Min Ho saja. Karena kalau di dunia manusia usiaku sama denganmu.”
“Oh~Maaf, apa aku boleh tanya lagi?”
“Apalagi?”
“Kenapa...aku bisa melihatmu? Selama ini aku tidak pernah melihatmu?”
“Karena aku sengaja menampakkan wujudku di hadapanmu. Dan hanya kau saja yang bisa melihatku.”
“Oh...”
+++
Malam itu Min Di masih terbayang-bayang wajah malaikat pelindungnya itu. Ia tersenyum sendiri saat mengingatnya.
“Ternyata cerita dongeng itu benar semua. Kalau seorang malaikat itu sangat tampan dan baik. Hah...beruntungnya aku punya malaikat pelindung setampan dia.” Ucap Min Di sambil menopang dagu dengan kedua tangannya.
Bahkan di dalam mimpinya gadis itu memimpikan malaikat pelindungnya itu.
Min Ho yang memperhatikannya dari kejauhan hanya bisa mengela nafas. “Menyesal aku menampakkan diri padanya.”
Lalu malaikat lain menepuk pundaknya. “Kau kenapa? Sepertinya sedang ada masalah?”
“Oh, kau hyung. Biasalah, gadis manusia itu lagi.”
“Waeyo? Apa ia membahayakan nyawanya lagi?”
Min Ho mengangguk. “Ia hampir mati lagi tadi, akhirnya aku menolongnya dan bodohnya aku menampakkan wujudku di hadapannya, akhirnya gadis itu jatuh cinta padaku.”
Malaikat itu hanya tertawa. “Salahmu sendiri, kau kan tahu gadis itu mudah jatuh cinta. Apalagi pada malaikat setampan kau.”
“Ya hyung jangan menggodaku terus.”
“Mianhe. Ya sebenarnya kalau di lihat-lihat gadis itu cukup manis juga. Hanya kecerobohannya itu saja yang keterlaluan.”
“Hah...kenapa nasibku malang sih? Kenapa aku harus menjaga manusia seperti gadis itu? Ia menyusahkanku saja. Ia terus membahayakan dirinya. Bahkan di saat ia tidur sekalipun.”
“Ya itulah gunanya kita sebagai malaikat pelindung. Kalau tidak ada kita manusia-manusia itu bisa kacau.”
“Ne, mungkin memang sudah takdirku. Hah...kenapa ia juga jatuh cinta padaku sih?”
“Kan tadi aku sudah bilang alasannya? Lagipula aku juga pernah mengalami hal seperti ini.”
“Jinja? Kau serius hyung?”
Malaikat itu menganggukkan kepalanya. “Ne, dulu gadis yang aku jaga juga menyukaiku saat aku menampakkan wujudku kehadapannya.”
“Lalu? Apa yang terjadi?”
“Aku memberi penjelasan padanya kalau malaikat dan manusia itu tidak bisa bersatu. Awalnya ia tidak mau peduli, tapi pada akhirnya ia bisa menemukan manusia yang berhasil merebut hatinya dan ia pun lupa kalau pernah jatuh cinta pada malaikat pelindungnya ini. Onew.”
“Apa kalau aku bilang pada Min Di ia bisa mengerti dan menghilangkan perasaannya itu hyung?”
Malaikat bernama Onew itu mengangkat bahunya. “Hanya Tuhan yang tahu jawabannya.” Lalu ia melirik Min Ho. “Ya, kalau gadis itu seorang malaikat pasti kau juga akan menyukainya kan?”
“Kau bicara apa sih hyung.”
“Jujur saja. Kau tahu, banyak malaikat-malaikat pria yang iri padamu bisa menjaga gadis semanis Min Di. Dan banyak juga malaikat wanita yang iri pada gadis itu bisa di jaga oleh malaikat setampan kau.”
Mereka berdua tertawa. Dan Min Ho melirik gadis yang harus di jaganya itu, yang sedang tertidur dengan pulasnya sambil memimpikan dirinya.
+++
Min Di sedang makan siang di roof top kampusnya sendiri sambil memandang langit. Tiba-tiba Min Ho muncul dan duduk di sebelahnya. Min Di langsung kaget melihat kemunculan malaikat tampan itu yang sudah duduk di sebelahnya.
“Omo, kau mengagetkanku saja Tuan malaikat.” Ucap gadis itu sambil mengelus dadanya.
“Cukup panggil aku Min Ho, Min Di.”
“Oh, ne. Mianhe...” lalu ia melihat malaikat tampan itu sambil senyum-senyum sendiri. Matanya berbinar-binar saat melihatnya. Terlihat betul kalau ia sedang jatuh cinta. Orang awam saja pasti sadar kalau gadis itu sedang jatuh cinta. Apalagi seorang malaikat seperti Min Ho?
Min Ho melirik gadis di sebelahnya itu. “Kau kenapa? Terus memandangiku seperti itu?”
“Anni. Aku suka saja melihatmu.”
“Baru sekali ya melihat malaikat?”
“Memang. Eh, 2 kali.”
Min Ho terkekeh mendengarnya. Ia menatap gadis itu lagi. “Ya, berhenti menatapku seperti itu. Aku tahu kau menyukaiku.”
Min Di langsung tersentak. “Ba, bagaimana kau tahu?”
“Pabo. Aku ini seorang malaikat, apa yang tidak aku ketahui? Aku juga tahu kalau semalam kau memimpikanku.”
Pipi Min Di langsung memerah saat tahu kalau `malaikatnya` itu tahu semalam ia mimpikan. “Um...Min Ho, apa...salah aku menyukaimu?” tanyanya polos.
Min Ho menghela nafasnya. “Tentu saja salah. Aku malaikat, dan kau seorang manusia. Mana mungkin bisa bersatu. Kau tahu kan kalau dunia malaikat, manusia dan iblis itu berbeda?”
Gadis itu menganggukkan kepala. “Tapi aku pernah dengar cerita kalau seorang iblis yang jatuh cinta dan berhubungan dengan seorang manusia.”
“Lalu, apa hubungan mereka bisa berlanjut?”
Min Di menggeleng. “Anni. manusia itu mati bunuh diri dan iblis itu di kurung selama jutaan tahun di penjara bawah tanah.”
“Ya sudah kalau begitu. Itu tandanya kita tidak bisa bersatu. Aku hanya akan menjadi malaikat pelindungmu saja. Jangan berharap lebih.”
“Hah...kalau begitu aku bertepuk sebelah tangan dong...”
“Kau bodoh. Masa kau menyukai malaikat pelindungmu?”
“Siapa suruh wajahmu begitu tampan?”
“Hah...menyesal aku menampakkan wujudku ke hadapanmu.”
Untuk beberapa menit mereka berdua hanya berdiam diri sambil memandang langit biru cerah.
“Min Ho, apa benar kita tidak bisa bersatu?” tanya Min Di sambil tetap menatap langit.
“Tidak akan. Sampai kapanpun. Kecuali....”
“Kecuali apa?” tanya Min Di antusias dan langsung menghadap wajah Min Ho.
“Malaikat itu merelakan dirinya menjadi seorang manusia atau ia di hukum untuk turun kedunia karena melakukan kesalahan fatal.”
“Kesalahan? Seperti apa contohnya?”
“Um...jatuh cinta pada manusia atau iblis.”
“Oh...sayang sekali.”
“Apanya?”
“Hah? sayang kau malaikat dan aku hanya seorang manusia.”
“Sunbae-ku juga pernah mengalami hal seperti ini.”
“Seperti apa?”
“Manusia yang ia jaga juga menyukainya. Sama sepertimu.”
“Lalu? Bagaimana nasibnya?”
“Ia beruntung mendapat gadis yang mudah di nasehati, tidak seperti kau yang keras kepala.”
Min Di mengerucutkan bibir dan menggembungkan pipinya.
“Sudah sana turun. Kau masih harus masuk kelas kan?” ucap Min Ho.
“Baiklah. Annyong Min Ho.” Ucapnya sambil melambaikan tangan pada malaikat itu. Min Ho hanya tersenyum melihatnya.
+++
Min Di sedang berjongkok sambil memeluk kedua lututnya dan memperhatikan letak rusaknya kursi kayu yang tadi berhasil membuatnya jatuh sampai bokongnya kesakitan dan tidak bisa duduk. “Aigo...apa karena kursi ini sudah terlalu tua ya, makanya aku sampai bisa jatuh? Aish...sakit sekali...”
Lagi-lagi Min Ho muncul dengan tiba-tiba. “Jangan salahkan kursi itu. Kau sendiri yang salah. Siapa suruh duduk tidak bisa diam, akhirnya kau jatuh kan?”
Min Di langsung mendongakkan kepalanya melihat malaikat itu dan berdiri. Namun..
DUK!
Kepalanya terbentur meja kaca di depannya.
“AAWWW....” ucapnya sambil mengelus kepalanya.
Min Ho menggeleng-gelengkan kepalanya. “Kenapa kau sangat ceroboh sih jadi seorang gadis?”
“Mana aku tahu...aku memang sudah seperti ini dari kecil...”
“Hah...kau selalu menyakiti dirimu setiap saat. Aku tidak tahu kalau kau tidak punya seorang malaikat pelindung. Pasti nyawamu sudah melayang dengan mudahnya.”
“Ya bagus kan ada kau yang bisa menjagaku.”
Min Ho menggeleng lagi. “Diam kau di situ.” Ucapnya sambil menyuruh Min Di berdiri tepat di hadapannya. Lalu ia menyentuh kepala gadis itu yang tadi sakit akibat terbentur. Akhirnya rasa sakit itupun hilang seketika.
Min Di langsung memegang-megang kepalanya. “Wah...kau hebat! Sakitnya langsung hilang lho!”
“Sekarang kau berbalik.”
“Mwo?” akhirnya Min Di berbalik tapi masih menolehkan kepalanya ke Min Ho. Saat tangan malaikat itu mendekati bagian belakang tubuhnya Min Di langsung berteriak. “YA! APA YANG MAU KAU LAKUKAN!! JANGAN BERBUAT YANG ANEH-ANEH!!”
“Ya! aku mau menyembuhkan sakitmu bodoh! Kau pikir aku mau melecehkanmu apa? Aku ini seorang malaikat Kim Min Di, bukan pria brengsek.”
“Ta, tapi kau kan tetap saja seorang pria...”
“Tapi aku tidak punya nafsu atau hasrat untuk melecehkan seorang gadis!”
Min Di langsung menggembungkan pipinya.
“Sekarang kau pilih yang mana. Aku sembuhkan atau kau tetap seperti itu, tidak bisa duduk.”
“Apa tidak ada cara lain?”
“Anni.”
Min Di menghela nafasnya. “Terserah kau sajalah.”
Akhirnya Min Ho menyentuh bagian belakang tubuh Min Di yang sakit dan rasa sakit itu pun hilang juga.
Mereka berdua duduk di pinggir tempat tidur Min Di karena tempat yang lain sudah seperti kapal pecah di buat gadis itu.
“Hah...kenapa kau sangat malas sih? Kamarmu ini seperti kapal pecah.”
Min Di hanya tersenyum mendengar celaan itu.
Ia kembali memandangi malaikat di sampingnya itu dengan seksama.
“Apalagi sekarang? Kau masih menyukaiku ya?”
Min Di menganggukkan kepalanya cepat dan tersenyum manis. “Um...apa...apa....aku boleh memegang sayapmu?” tanya Min Di pelan-pelan.
Min Ho tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
Lalu gadis itu memegang sayap putih dan lebar itu dengan hati-hati, seolah sayap itu sangat rapuh, bahkan dengan sentuhan saja bisa langsung hancur.
“Biasa saja memegangnya, kau tidak akan melukainya kok. Ya walaupun kau itu sangat ceroboh, tapi aku yakin kau tidak akan membahayakan nyawa malaikat pelindungmu.”
Min Di tertawa saat tahu kalau Min Ho meyadari apa yang di pikirkannya.
“Omo...sayapnya halus sekali...ah coba aku juga punya sayap seperti ini. Pasti sangat menyenangkan.” Ucapnya polos dan membuat Min Ho tertawa.
“Kau ini polos atau bodoh sih? Kau seperti anak kecil saja.”
Min Di lalu tertawa juga.
“Ya, kenapa kau tertawa? Memang ada yang lucu?”
“Anni, hanya saja....kau terlihat lebih tampan saat tertawa seperti itu.”
Min Ho hanya diam saja mendengar ucapan gadis itu.
Sabtu, 03 Juli 2010
ROMANTIC (ONESHOT FF)
Inspired :Romantic Song by SHINee (P.S. klo mau lebih dapet feel-nya lagi, baca sambil denger Romantic..^^)
“Hyung, sampai kapan sih kau mau memandangi foto itu terus? Lebih baik kau isirahat saja. Sekarang sudah malam.”
“Sebentar lagi Key, aku masih belum mengantuk.”
“Huh..terserah kau sajalah. Tapi kalau besok pagi kau sulit di bangunkan jangan salahkan aku ya kalau kau telat kuliah.”
“Ne Key.”
Jong Hyun kembali menatap foto itu. Sesekali ia tersenyum bahkan kadang ia menangis. “Wae Yoon Ah? Wae? Kenapa kau harus meninggalkanku sih? Padahal kan kita sudah lama bersama. Apa karena pria itu jauh lebih baik dariku? Tapi kurasa tidak ada pria yang lebih baik dariku untukmu...”
+++
“Pagi Jjonggie.”
“Pagi hyung.” Jawab Jong Hyun dengan lemas.
“Key, kenapa dia?”
“Biasa, kau tahu kan apa yang akhir-akhir ini selalu ia kerjakan tiap malam?”
“Ia masih terus memikirkan gadis itu ya?”
Key mengangguk.
“Sampai kapan anak itu mau seperti ini? kenapa ia tidak bisa melupakannya?”
“Ia sangat mencintai gadis itu hyung, makanya ia tidak bisa melupakannya. Walaupun ia sudah di sakiti.”
“Hah...ya sudahlah, aku ke kelas dulu ya Key. Annyong.”
“Annyong Onew hyung.”
+++
Flash back.
3 bulan yang lalu.
“Jong Hyun, lebih baik kita putus saja.”
Mata Jong Hyun langsung membesar. “Kau bilang apa tadi? Kau bercanda kan jagiya?”
“Anni, aku serius. Lebih baik kita putus saja.”
“Apa alasannya? Memangnya aku berbuat salah padamu?”
Yoon Ah menggelengkan kepalanya. “Kurasa...aku sudah menemukan pria yang lebih baik darimu...mian Jjonggie...” ucap gadis itu sambil berlalu.
Jong Hyun membatu di tempatnya. Sebenarnya ia ingin mengejar gadis itu tapi ia terlalu syok sampai kakinya tidak bisa di gerakkan sama sekali.
Mulai hari itu tiap malam ia selalu memandangi fotonya saat berdua dengan yeojachingu-nya itu.
Jong Hyun berubah 180 derajat. Dari Jong Hyun yang ceria, berisik dan usil menjadi Jong Hyun yang tertutup dan pendiam.
End of flash back.
Jagiya...aku masih di sini...di tempat pertama kali kita bertemu. Di tempat aku menyatakan cintaku padaku. Sekaligus tempat di mana kau mengahancurkan hatiku dengan waktu hanya beberapa detik saja.
Aku masih mengingatmu dengan jelas. Masih mengingat saat-saat yang kita lewati bersama. Aku masih ingat saat kau mengguncangkan pundakku karena aku pura-pura pingsan karena aku menungumu selama 1 jam lebih di bawah salju.
Tapi sekarang. Aku tidak bisa melihat apapun. Aku tidak bisa melihatmu. Melihat senyumanmu, tawamu, wajahmu. Semua hal yang membuatku jatuh cinta padamu.
Jagiya, apa kau tahu kalau aku masih mencintaimu? Sangat. Kenapa kau tega meninggalkanku? Kenapa kau memilih pria lain? Padahal aku sudah memberikan segalanya padamu. Tapi kau tetap meninggalkanku.
+++
“Jong Hyun, sampai kapan kau mau seperti ini? kau kan masih harus menjalani hidupmu. Kau bahkan bisa mendapat gadis lebih baik dari Yoon Ah. Ayolah kembali menjadi Jong Hyun yang aku kenal. Jong Hyun yang berisik, ceria dan selalu menggangguku dan Key. Kami merindukanmu Jjonggie.” Bujuk Onew.
Jong Hyun menghela nafasnya. “Sulit hyung. Aku sangat mencintainya. Dan aku tidak bisa melupakannya. Bahkan sedetikpun.”
“Hyung, kau itu tampan, suaramu juga bagus, kau juga pandai membuat lagu. Pasti banyak gadis yang akan menyukaimu. Lebih baik kau cari kekasih baru saja.”
“Kau mudah Key bicara seperti itu.”
“Ayolah hyung...kami juga tersiksa melihatmu seperti ini terus.”
“Aku yang paling tersiksa Key. Kau tidak tahu kan bagaimana rasanya di campakkan begitu saja?”
Jong Hyun menatap langit. “Bahkan aku masih bisa merasakan kehadirannya di sini. Aku masih jelas betul ingat tiap lekuk wajahnya...”
“Kau memang keras kepala Kim Jong Hyun!” ucap Onew sambil berlalu.
+++
Sudah hampir setegah tahun Jong Hyun bersikap seperti ini. Key dan Onew juga sudah tidak sanggup menasehatinya. Akhirnya mereka hanya pasrah saja dengan sikap Jong Hyun yang amat sangat putus asa itu.
Hari ini Key sedang ulang tahun. Dan mereka merayakannya dengan berjalan-jalan ke taman hiburan. Key dan Onew terlihat sangat bahagia bagai anak bocah. Sedangan Jong Hyun, walaupun ia tersenyum tapi senyuman amat sangat di paksakan. Dan kedua sahabatnya itu tahu betul.
Onew mengajak mereka berdua naik kereta gantung. Awalnya Key ogah-ogahan, karena ia phobia ketinggian. Tapi akhirnya setelah di paksa, ia mau juga.
Tapi Jong Hyun tetap tidak mau ikut naik. Ia hanya menunggu mereka saja di bawah.
“Hyung ayolah temani aku...kau mau ya aku mati di tangan Onew hyung??” bujuk Key dengan puppy eyes-nya.
“Onew hyung tidak akan membunuhmu Ki Bum. Kau tenang saja. Ia hanya mengerjaimu saja kok. Tapi tidak sampai membuatmu mati.”
“Hehehehe...ayo Kim Ki Bum alias Key...ikut aku naik kereta gantung...” ucap Onew dengan senyuman iblisnya.
“AWAS KAU LEE JIN KI!! AKAN KU BALAS SAAT ULANG TAHUNMU NANTI!!” teriak Key saat Onew menarik lengannya.
Jong Hyun hanya duduk di bangku itu sambil memegang gelas minumannya. Ia teringat saat pertama kali berkencan dengan Yoon Ah, ia mengajaknya ke taman bermain ini juga.
Flash back.
“Jong Hyun~~aku takut~~kita main yang lain saja ya?” ucap Yoon Ah.
“Kan ada aku jagiya, jadi kau tenang saja.” Lalu namja itu menarik kekasihnya ke rumah hantu.
Di dalam Yoon Ah terus merangkul lengan Jong Hyun dengan erat, sesekali ia berteriak ketakutan. Jong Hyun hanya mengelus lengan Yoon Ah lembut dan berbisik padanya. “Sst...tenang jagiya, ada aku kok. Aku akan menjagamu..”
End of flash back.
+++
Key datang dengan wajah pucat pasi. Onew yang berdiri di sebelahnya hanya cengengesan tidak jelas.
“Hooekk..aku ingin muntah rasanya...”
“Payah kau Key! Masa masih takut sih? Kan kau sudah dewasa!”
“YA! AKU INI PHOBIA TAHU! JADI SUSAH DI HILANGKANNYA!”
“Kau tinggal muntah saja apa susahnya sih?” ujar Jong Hyun.
Key menatap Onew sinis. “IYA AKU INGIN MUNTAH DI WAJAHNYA!!”
“Enak saja kau Key! Kau pikir wajahku tempat sampah apa!”
Jong Hyun hanya tertawa saja melihat kelakuan kedua sahabatnya itu.
BRUK!
Tiba-tiba Jong Hyun tertabrak dengan seseorang.
“Ah, chwesong hamnida.” Ucap seorang gadis sambil membungkukkan tubuhnya.
“Gwencha….” Ucapan Jong Hyun menggantung di mulutnya.
“HA NEUL~~” teriak seorang yeoja.
“Sekali lagi chwesong hamnida.” Gadis yang bernama Ha Neul itu langsung berlari ke arah orang yang memanggilnya.
“Yoon Ah…”
“Jong Hyun…” ucap Onew sambil menepuk pundak Jong Hyun.
“Hyung…dia...mirip sekali dengan Yoon Ah…tapi Yoon Ah rambutnya pendek, sedangkan gadis itu panjang.”
“Mungkin ia pengganti Yoon Ah yang Tuhan kirim.”
Jong Hyun menatap Onew dan Key bergantian. Lalu ia berlari ke arah gadis itu.
“YA KAU! TUNGGU!”
Ha Neul langsung ketakutan. Ia pikir namja itu kan memarahinya.
“Apa...namamu Ha Neul?” tanya Jong Hyun ngos-ngosan.
Yeoja itu mengangguk.
“Aku, Jong Hyun. Apa kau mau menjadi temanku?”
“M, mwo?”
“Ne. Aku boleh kan menjadi temanmu dan dekat denganmu?”
Ha Neul menatap temannya. Lalu kembali ke Jong Hyun. “Kau..aneh. Terserah kau sajalah.”
“Baguslah kalau begitu. Mulai sekarang panggil aku Jjonggie saja ya?”
“Hah? N, ne…”
1 bulan kemudian.
“Ha Neul, apa kau mau menjadi yeojachingu-ku?”
Ha Neul bengong menatap namja di depannya itu. “Kau bercanda ya Jjongie?”
“Anni. Aku serius. Sejak bertemu denganmu aku sudah menyukaimu.”
“Aku...aku...” gadis itu menganggukkan kepalanya pelan. “aku juga menyukaimu..”
Jong Hyun tersenyum dan menarik gadis itu ke pelukannya. “Gomawoyo jagiya…”
Maaf Ha Neul, kalau awalnya aku menyukaimu karena kau sangat mirip dengan Yoon Ah. Tapi sekarang aku sudah benar-benar menyukaimu kok. Lagipula sifatmu juga sangat berbeda dengan Yoon Ah.
Semoga kali ini aku tidak akan terluka lagi…
Saranghaeyo Ha Neul-ku...
FIN