Hello, SHINee World in here~~ ^o^

Rabu, 08 September 2010

Anything For You (part 3)

Cast : Lee Jin Ki, Kim Jong Hyun, Kim Ki Bum, Choi Min Ho, Lee Tae Min, Kim Min Di (me, author), Han Hye Rim (Ika Onnie)

Little inspired from SHINee`s School of Rock >.<


Author POV.

Min Di berjalan dengan tertunduk ke arah perpustakaan. Ia membawa buku yang di peluk di dadanya dengan erat. Karena ia tergesa-gesa ia sampai tidak sadar kalau di depannya ada seseorang. Akhirnya ia pun bertabrakan dengan orang itu.
“Ah chwesong hamnida.” Ucap Min Di sambil mengambil bukunya yang jatuh. Saat melihat siapa yang di tabraknya matanya langsung melebar.
“Gwenchanayo?” tanya orang itu.
“N, ne, ne gwenchanayo…”
Orang itu tersenyum. “Jin Ki imnida. Kau?”
“M, Min, Min Di imnida…k, kau ada keperluan apa di sini? Ini kan sekolah khusus wanita.”
Jin Ki malah tertawa. “Aku tahu kok. Lagipula aku juga sudah kuliah. Aku mau menjemput adikku.”
“Adikmu?”
“Ne, namanya Tae...Lee Tae...”
Mati aku! Aku lupa nama perempuan Tae Min! Hah...harusnya tadi aku bertanya pada Ki Bum dulu...
“Lee Tae Yeon maksudmu?”
“Ah ne! Lee Tae Yeon. Apa kau mengenalnya?”
Min Di mengangguk. “Dia teman sekamarku.”
“Oh..kebetulan kalau begitu.”
“OPPA~~~” teriak Tae Min dan langsung menghampiri Jin Ki.
“Tae..Yeon. Hahaha..apa kabar kau?”
“Ah aku sangat merindukanmu!” ucap Tae Min sambil memeluk Jin Ki.
“Permisi, aku harus pergi.” Ucap Min Di sambil berlalu.


“Kau dari mana onnie? Kenapa lama sekali?”
“Mian Min Jeong, tadi ada sedikit masalah.”
“Masalah? Masalah apa?”
“Ah, anniyo.”
Min Ho mengeryitkan matanya, penasaran.
“Min Jeong-ssi ada yang mencarimu.”
“Nugu?”
“Entahlah, orangnya ada di ruang kepala sekolah.”

Min Ho berjalan ke ruang kepala sekolah dengan rasa penasaran. “Siapa yang mencariku?”
Saat ruang kepala sekolah ia menemukan Tae Min sedang tertawa bahagia dengan Jin Ki yang duduk di sampingnya.
“Hyung?”
“Annyong Min..Jeong.” ucap Jin Ki sambil tersenyum.
Min Ho menghampiri mereka berdua. “Kau mau apa ke sini? Apa ada masalah?”
“Anni. Hanya ingin menjenguk kalian. Ki Bum bilang ia rindu pada kalian, ia bilang kalian di suruh pulang mumpung ini akhir pekan.”
“Aku mau~~~~” ucap Tae Min riang. “Aku sudah sangat merindukan Ki Bum hyung dan Jong Hyun hyung. Hyung kita pulang ya hari ini?” bujuknya ke Min Ho.
“Baiklah terserah kau saja.”

Apartemen mereka berlima.

“Aku pulang~~~” teriak Tae Min kencang.
Ki Bum dan Jong Hyun langsung menghampirinya.
“Aigo Tae Min...bogosiphoyo...” ucap Ki Bum sambil memeluknya.
“Na do hyung.”
“Wah yeodongsaeng kita sudah pulang ternyata. Apa kabar kalian? Apa menyenangkan sekolah di sana?” goda Jong Hyun.
“Ya kudengar kalian sekamar dengan noona-ku ya? Ya, kau tidak melakukan apapun kan padanya?” tanya Ki Bum ke Min Ho.
“Mana bisa aku melakukan apapun ke dia kalau wujudku sebagai Min Jeong?”
“Bagus kalau begitu!”
“Ya, kok kalian memakai baju pria? Mana wig dan baju wanita kalian?” tanya Jong Hyun.
“Tadi kami ganti di jalan. Aku sudah bosan memakai wig itu.” Ucap Tae Min sambil cemberut.

Malamnya.

“Bagaimana rasanya? Apa menyenangkan?” tanya Jong Hyun pada Min Ho yang sedang menonton.
“Apanya?”
“Hah pabo kau! Menyamar menjadi wanita, tidur sekamar dengan wanita dan tiap hari hanya melihat wanita. Pasti menyenangkan. Iya kan? Apalagi kau sekamar dengan gadis yang kau suka itu.”
Min Ho menatap Jong Hyun tajam. “Kau mau tahu rasanya?”
Jong Hyun mengangguk semangat.
“Kau tahu, di hari pertama aku sudah melihat Min Di noona hanya memakai handuk keluar dari kamar mandi. Tiap hari aku selalu tidur sambil memandang wajahnya, rasanya bagai di surga hyung. Kalau kau jadi aku pasti kau sangat bahagia.”
“JINJA!! ja, jadi kau sudah melihat tubuh gadis itu?!?!”
Min Ho mengangguk dan tersenyum licik.
“Hah, kalau tahu aku yang membantumu bukan Tae Min! Kan lumayan tiap hari aku bisa cuci mata.”
“Dasar playboy! Otakmu isinya hanya wanita....saja!” ucap Min Ho lalu berjalan ke dapur.

+++

“Tae Min bagaimana rasanya menyusup ke sekolah itu? Pasti kau sangat menderita ya?” tanya Ki Bum perhatian.
“Lumayanlah hyung, aku harus memakai wig dan rok tiap hari. Awalnya sangat menderita, aku harus duduk yang rapat dan manis. Hah..betapa menderitanya aku hyung...”
“Aigo...gara-gara anak itu kau sampai menderita!”
Tae Min tersenyum. “Tidak apa-apa kok hyung, aku kan hanya membantu Min Ho hyung. Kan kalau ia berhasil dengan Min Di noona aku kan juga dapat upah. Hehehe...”

Tae Min POV.

Walaupun aku hanya pulang 2 hari tapi rasanya sudah sangat menyenangkan. Aku bisa menjadi LEE TAE MIN lagi seutuhnya! Huahahaha...aku sudah bosan terus-terusan memakai wig dan rok sial itu. Untungnya noona-noona itu baik semua padaku.
Hari ini aku dan Min Ho hyung harus balik lagi menyamar menjadi yeoja. Huh...sampai kapan sih penderitaan ini harus berakhir??

+++

“Um, Tae Yeon, apa kau memiliki seorang oppa?” tanya Hye Rim noona.
“Mwo? Oppa??”
Maksud Hye Rim noona siapa sebenarnya? Jin Ki hyung, Jong Hyun hyung atau Ki Bum hyung? Atau....Min Ho hyung?
Tapi sepertinya yang terakhir tidak mungkin. Lalu siapa yang di maksud?
“Mian onnie, oppa-ku yang mana ya?”
“Itu, yang kemarin katanya menjemputmu.”
“Oh...Jin Ki oppa? Memang kenapa onnie?”
“Um..itu, itu....”
“Waeyo onnie? Bilang saja padaku.”
“Um..Min Di...sepertinya menyukai oppa-mu...”
Aku merespon kata-kata Hye Rim noona sejenak sambil mengangguk-anggukkan kepalaku. “MWO!! IA MENYUKAI JIN KI OPPA!!”
“Ya, memang kenapa? Kenapa kau sampai berteriak seperti itu?”
“A, anni, bu, bukannya Min Di onnie trauma pada pria? Kok dia bisa menyukai oppa-ku?” tanyaku heboh.
“Aku juga heran. Ia bilang sendiri padaku seperti itu. Ia bilang ia tidak bisa melupakan wajah oppa-mu itu.”
Mati kalau sampai Min Ho hyung tahu gadis yang di sukainya malah menyukai pria lain, dan orang itu adalah Jin Ki hyung!

Aku langsung berlari ke perpustakaan tempat mereka berdua berada.

“MMWOO!! KAU MENYUKAINYA!!” teriak seseorang yang kukenal suaranya

Min Ho POV.
Aku dan Min Di noona sedang di perpustakaan, karena hari ini giliran kami menjaganya.
Ia duduk manis di sebelahku sambil mencatat buku-buku yang di pinjam.
“Um..Min Jeong, sepertinya aku sudah mendapat jawaban pertanyaanmu waktu itu...”
“Pertanyaan? Pertanyaan apa onnie?”
“Um..pria seperti apa yang aku sukai.”
“Benarkah? Seperti apa orangnya?” tanyaku antusias.
Ia tersenyum malu-malu. “Orangnya...tampan, manis, dan senyumnya sangat manis. Membuatku sampai tidak bisa tidur...”
“Mwo? Kau, kau sedang menyukai seseorang ya?”
Ia mengangguk sambil tersenyum.
“Nu, nuguseyo?”
“Um...oppa-nya Tae Yeon.”
“Mwo? Nugu?”
“Iya, oppa-nya yang kemarin datang menjemput kalian. Pria yang memiliki mata yang sangat kecil itu...”
“Mak, maksudmu...J, Jin Ki o, oppa?...”
Ia mengangguk.
Mataku langsung membesar mendengar pernyataannya.
“Min Jeong, aku, aku menyukainya...” kulihat wajahnya memerah.
“MMWOO!! KAU MENYUKAINYA!!” teriakku.
“ONNIE!!!” teriak seseorang dari arah pintu. Ia berlari menghampiri kami berdua dan menarikku keluar.

“Kau gila ya hyung?!?!? Kenapa kau berteriak seperti itu!! Suaramu menggelegar tahu sampai ke luar! Kau mau penyamaranmu ketahuan ya!”
“Aku kaget Tae Min! Aku tidak sadar kalau aku bisa berteriak seperti tadi.” Ucapku sambil berkacak pinggang.
“Aku tahu apa sebabnya.” Ucapnya menatapku. “Masalah Jin Ki hyung kan? Noona menyukainya kan?”
“Kau tahu dari mana?!”
“Hye Rim noona. Ia tadi tanya padaku.”
“Ja, jadi....”
Aku langsung berlari masuk ke dalam menghapiri Min Di noona.
“YA KAU MAU KEMANA!!” teriak Tae Min. Tapi aku malah menghiraukannya.

“Kau dari mana Min Jeong? Tae Yeon mana?”
“O, onnie, kau, kau benar-benar menyukainya?”
Ia mengangguk pelan.
“Kau serius? Bukannya kau bilang kau itu trauma pada pria? Bagaimana bisa kau menyukainya? Bahkan kau baru sekali bertemu dengannya.”
“Aku, aku juga tidak tahu. Namja itu senyumnya membuatku terus mengingatnya...aku rasa aku mulai menyukainya...”
Aku menghela nafas.
Matilah aku kalau begini, ia malah menyukai Jin Ki hyung yang baru sekali di lihatnya. Noona, seharusnya kau menyukaiku, anni, maksudku aku sebagai Choi Min Ho. Aku sudah mati-matian mendekatimu sampai menyamar menjadi seorang wanita segala, kau malah menyukai orang lain. Kalau begitu sih namanya penjuanganku sia-sia.

+++

Aku duduk di atas kloset itu sambil memegang handuk. Sangking kesalnya aku melepas wig yang kupakai dan membantingnya ke lantai dengan emosi.
“Hah..harusnya kan kau menyukaiku! Kenapa malah Jin Ki hyung?” rutukku kesal.
Mungkin kalau mandi rasa kesalku bisa hilang terbawa air, mungkin otakku juga bisa lebih jernih lagi.

Tok..tok..tok..

“Min Jeong, apa kau sudah selesai? Aku mau masuk...” ujar Hye Rim noona.
Aku langsung menghentikan kegiatanku. “Hah? se, sebentar lagi onnie.”
“Aigo..aku sudah tidak tahan..aku mau pipis...ayolah cepat keluar, kau sudah 45 menit di dalam.”
Aku langsung memakai handuk dan mencari wig sial itu.
“Aigo, mana benda terkutuk itu? Aish pabo! Kenapa ia tidak ada? Kenapa tadi aku melemparnya sih?”
“Min Jeong~~~cepatlah~~aku sudah tidak tahan..kau mau aku mengompol di sini ya?”
Aku langsung panik dan akhirnya wig sial itu ku temukan juga. Aku menghela nafasku lega dan membereskan pakaianku.
“Mian onnie membuatmu menunggu.” Ucapku dengan senyuman. Ia malah langsung menggeserku dan masuk ke kamar mandi.
Fyuh..untung saja ketemu, kalau tidak bisa mati aku.

to be continue...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar