Hello, SHINee World in here~~ ^o^

Senin, 20 September 2010

Anything For You (part 5-end)

Cast : Lee Jin Ki, Kim Jong Hyun, Kim Ki Bum, Choi Min Ho, Lee Tae Min, Kim Min Di (me, author), Han Hye Rim (Ika Onnie)

Little inspired from SHINee`s School of Rock >.<

Min Ho POV.

Syukurah noona mau menerima ajakanku. Kuharap ini tandanya kalau ia juga menyukaiku.
Tadi Tae Min meneleponku, ia bilang kalau noona terlihat agak gugup. Dan yang membuatku syok ia juga menanyakan Min Jeong!
Untung Tae Min sudah pintar, jadi ia bisa memberikan alasan yang masuk akal pada noona.
“Annyonghaseyo. Maaf membuatmu menunggu.” Ucap noona sambil membungkukkan tubuhnya.
Aku langsung berdiri dan melakukan hal yang sama. “Gwenchanayo, aku juga baru tiba di sini kok.” ucapku sambil tersenyum.

Hari ini kami memilih berjalan-jalan di Myeongdong. Kami sudah mengelilingi tempat ini sampai kaki kami berdua rasanya mau putus sangking lelahnya.
Tadi kami sudah membeli es krim, makan mie, melihat toko hewan peliharaan, membeli permen kapas dan melihat-lihat aksesoris.
Kalau kubilang ini rasanya seperti....
Kencan.

Tapi masalahnya aku dan noona belum mempunyai hubungan apapun. Mungkin kalau sekarang baru disebut ‘teman’ kuharap ia bisa menjadi yeojachingu-ku nantinya.

“Um, noona, apa aku boleh tanya sesuatu padamu?”
“Waeyo?”
“Apa...kau memiiliki seorang namjachingu?”
“Anni.” Jawabnya datar.
“Apa kau sedang menyukai seseorang?”
“Anni.”
“Um...pria seperti apa yang kau sukai?”
“Tidak tahu.”
“Bagaimana tidak tahu? Setiap orang kan pasti punya kriteria. Contohnya aku, aku suka pada gadis yang manis, cantik, feminin, putih, tinggi, berambut panjang dan baik hati. Masa kau tidak ada?”
Noona menatapku. “Kau tahu, pertanyaanmu mengingatkanku pada seseorang.”
“Nugu?”
“Teman sekamarku. Min Jeong. Ia juga pernah bertanya hal yang sama denganmu.”
Memang itu aku noona! Kali ini aku tanya sekali lagi untuk memastikan.
“Lalu, apa jawabanmu waktu itu?”
“Sama seperti yang kubilang padamu.”
“Hah, kau memang aneh noona.” Aku menatapnya yang sedang memandang langit. “Noona, apa...kau menyukai namja yang seperti aku?”
Ia mengalihkan pandangannya ke wajahku. Saat kulihat wajahnya sedikit memerah. “A, apa maksudmu?”
Aku tersenyum. “Aku menyukaimu noona. Sudah sangat lama malah. Tapi aku hanya bisa melihatmu dari jauh saja. Sekarang aku akan mengungkapkan semuanya padamu.”
Ia mengrjapkan matanya beberapa kali.
Hah, kenapa kelakuannya seperti Tae Min saja sih?
“Um, kalau kau bingung kau boleh memikirkannya dulu kok. Kalau kau sudah ada jawabannya kau bisa memberitahuku.” Ujarku bijak.


Author POV.

“Min Di ada paket untukmu.”
“Ne, dari siapa?” tanya gadis itu sambil menerima paket untuknya itu.
“Entahlah, kau lihat saja sendiri.”
“Gamsahamnida.” Ucapnya sambil membungkukkan tubuhnya.

Min Di berjalan ke arah ranjangnya. Dan memperhatikan kotak berwarna putih dengan pita pink itu.
“Itu apa onnie?” tanya Min Jeong alias Min Ho dan langsung duduk di sebelahnya.
“Tidak tahu. Katanya untukku.”
“Dari siapa?”
“Tidak tahu juga. Apa dari rumah ya?”
“Kau buka saja kalau ingin tahu.”
“Baiklah.”
Akhirnya gadis itu membuka kotak itu. Setelah terbuka ternyata di dalamnya terdapat sebuah boneka kelinci berwarna putih. Ia menatap boneka itu dengan heran, saat di angkat terjatuh selembar kertas. Min Di langsung memungutnya.

Noona, jawabanmu apa?
Ini sudah lewat 3 hari.
Kau mau membuatku gila ya noona?
Aku benar-benar penasaran.

Terserah kau mau menerimaku atau tidak.
Tapi setidaknya kau memberitahuku.

Sarang,
Choi Min Ho.

“Dari siapa onnie?” tanya Min Jeong sok polos.
Min Di menatapnya. “Seseorang...”
“Namjachingu-mu ya?”
“Hah? a, anni!”
“Bonekanya bagus ya.”
“Min Jeong, aku harus berbuat apa?”
“Mwo?”
“Yang memberikan boneka ini adalah namja yang menyatakan cintanya padaku 3 hari yang lalu. Apa yang harus aku lakukan? Ia menagih jawabanku...”
“Kalau kau menyukainya ya tinggal kau bilang iya. Sepertinya ia orang yang baik.” Ucap Min Ho sambil menatap langit-langit kamarnya.
“Tapi aku....aku...aku bingung Min Jeong...ia, ia terlalu baik padaku, padahal kami baru 2 kali bertemu.”
Kita sudah berkali-kali bertemu noona, bahkan aku tinggal sekamar denganmu...
“Onnie, sepertinya ia sangat mencintaimu. Bagaimana kalau kau coba menjalani hubungan dengannya?”
Min Di menatap Min Jeong, lalu kembali menatap boneka kelinci itu. Ia lalu memeluk boneka itu sambil menghela nafas.
Aigo..kenapa dadaku yang sesak? Padahal boneka itu yang ia peluk. Apalagi kalau aku yang ia peluk? Jangan-jangan aku malah pingsan lagi...
Mian noona aku membohongimu selama ini..kau terlalu polos dan baik jadi seorang wanita, sampai-sampai kau tidak sadar kalau aku ini yeoja jadi-jadian.

+++

Min Ho, aku ingin bertemu denganmu sore ini di taman kota jam 4.
Aku mau memberikan jawaban padamu.

Kim Min Di


Min Ho langsung tersenyum lebar selesai membaca pesan itu.
“Ya Min Jeong, kau kenapa? Sepertinya senang sekali?” tanya teman sekelompoknya.
“Hah, a, anniyo. Gwenchanayo.”

“Tae Yeon ayo ikut aku.” Ucap Min Ho sambil menarik Tae Min yang sedang mengobrol dengan beberapa gadis.

“Ada apa hyung? Apa ada yang penting?”
“Ada!”
“Apa?”
“Noona Tae Min, noona, ia bilang sore ini ia akan memberikan jawaban padaku.” Ucap Min Ho bahagia.
Tae Min tersenyum. “Wah..akhirnya ia akan bilang juga ya. Semoga ia menerimamu ya hyung.”
“Ne, ini juga berkat aku yang menyarankan padanya agar ia mencoba menjalani hubungan denganku.”
“Saranmu??”
“Min Jeong maksudku.” Ucap Min Ho sambil tersenyum dan mengacak rambut Tae Min.
“Ya hyung! Nanti wig-ku bisa copot!” ucapnya sambil merapihkan wig-nya.

+++

“Onnie, maaf ya hari ini aku tidak bisa menemanimu menjaga perpustakaan, aku harus pergi. Kau dengan Tae Yeon saja ya?” ucap Min Jeong pada Hye Rim.
Hye Rim mengeryitkan alisnya. “Tadi Min Di bilang ia ada urusan penting, sekarang Min Jeong bilang ia juga mau pergi, sebenarnya ada apa sih dengan mereka berdua??!”

Taman kota

Min Ho datang dengan tersengal-sengal. “Mian noona membuatmu menunggu.”
Min Di berdiri. “Gwenchana.”
“Lalu...apa jawabannya...”
“Um...” gadis itu memainkan jarinya. “Aku...aku...kupikir kau namja yang baik, dan...aku mau mencoba berhubungan denganmu...”
“Jadi noona, kau menerimaku kan?”
Min Di mengangguk pelan.
Min Ho malah menariknya ke pelukkannya. “Gomawoyo noona, jeongmal gomawoyo.”
Min Di langsung melepaskan pelukan itu dan menjauh dari Min Ho. “Mian, aku, aku tidak terbiasa...”
Min Ho tersenyum. “Gwenchana, aku terlalu senang makanya sampai memelukmu. Lain kali aku tidak akan mengagetkamu lagi deh.”
Gadis itu tersenyum manis.

+++

“Um..Min Ho, sepertinya aku tidak asing denganmu deh?”
“Mwo? A, apa maksud noona?”
“Um...wajahmu familiar, aku seperti pernah melihatnya. Tapi dimana ya?”
Min Ho mulai panik. “Ahahaha...wajahku kan pasaran noona, mungkin kau melihat orang yang mirip aku. Hahahah....” ucapnya dengan tawa garing.
“Oh~mungkin iya.”
Fyuuh...hampir saja ia tahu kalau aku itu Min Jeong.

Min Di POV.

Akhirnya aku mencoba berhubungan dengan Min Ho seperti saran Min Jeong. Ternyata ia memang namja yang baik dan sopan.
Mungkin awalnya karena ia terlalu baik padaku makanya aku memilih untuk menerimanya, tapi makin lama aku mulai merasakan cinta yang tumbuh di hatiku. Kurasa aku mulai mencintai Min Ho dengan tulus.

Tapi ada hal yang hilang dari hidupku.

Min Jeong dan Tae Yeon memutuskan untuk pindah sekolah.
Min Jeong bilang ia dan keluarganya akan pindah ke Jepang. Sedangkan Tae Yeon ia mau masuk sekolah musik saja katanya. Ia mau memperdalam permainan pianonya.
Akhirnya sekarang aku tinggal berdua lagi dengan Hye Rim onnie. Awalnya merasa agak sepi sih, tapi karena dari awal kami memang hanya berdua, jadi sebenarnya sudah biasa sih...


“Noona, besok kita kencan di taman hiburan ya?” ajak Min Ho.
“Mwo? Besok? Besok kan hari Kamis, aku kan harus sekolah. Kau juga harus sekolah.”
“Kita bolos saja noona, bagaimana?”
“Hah? kau gila ya Choi Min Ho?!”
Ia malah tertawa. “Ayolah noona, sekali...saja!”
Entah kenapa aku tidak bisa menolak ajakannya. Akhirnya aku menganggukkan kepalaku.

+++

Awalnya aku agak ragu untuk membolos, tapi pagi-pagi sekali Min Ho sudah muncul di depan gerbang asramaku sambil memakai jaket ber-hoodie biru dongker.
Akhirnya aku benar-benar bolos hari ini.
Maafkan aku ya Omma, Appa, anakmu membolos kali ini..

Di taman hiburan Min Ho benar-benar menikmati kencan kami kali ini. Di wajahnya terus tersungging senyuman bahagia. Ia juga terus menggenggam tanganku sejak tadi.
Saat naik kereta gantung ia malah merangkul pingganggku. Awalnya aku merasa canggung dan takut, tapi ia malah memberikan senyumannya yang selalu bisa membuatku tenang.
Saat aku sedang memperhatikan pemandangan di luar tiba-tiba saja Min Ho mencium pipiku secara kilat.
Mataku langsung melotot dan memegang pipiku. Aku merasa kalau wajahku sangat panas. Aku meliriknya.
“Saranghaeyo noona. Jeongmal saranghaeyo.” Ucapnya manis.
Aku hanya bisa tersipu mendengar ucapannya itu.

Gomawo Min Ho kau sudah membuatku bisa melupakan traumaku itu. Mungkin kau memang orang yang Tuhan kirim untuk menjaga dan melindungiku.
Saranghaeyo jagiya...


Min Ho POV.

Aku mencium pipinya saat ia sedang bengong. Ia terlihat kaget setengah mati.
Mungkin untuknya ini semacam ‘syok therapy’. Maaf ya noona kalau aku mengangetkanmu.
“Saranghaeyo noona. Jeongmal saranghaeyo.”
Ia terlihat malu dan tersipu. Membuat wajahnya nampak makin manis saja.

Akhirnya segala perjuanganku tidak sia-sia juga selama ini. Akhirnya aku bisa mendapatkanmu juga walaupun aku harus membohongimu dan menyamar menjadi wanita. Walaupun kau juga awalnya malah menyukai Jin Ki hyung.
Tapi yang penting pada akhirnya kau bisa menjadi milikku juga. Aku merasa sangat bahagia dan beruntung.

Aku janji noona akan menjagamu dan akan membantumu melupakan traumamu itu.
Aku janji akan berada di sampingmu saat kau butuh, karena aku sangat mencintaimu.
Jengomal saranghaeyo noona...


FIN

2 komentar: