Cast :
Lee Jin Ki / Onew SHINee
Kim Jong Hyun SHINee
Kim Ki Bum / Key SHINee
Choi Min Ho SHINee
Lee Tae Min SHINee
Kim Min Di (author)
Lee Jin Ki / Onew SHINee
Kim Jong Hyun SHINee
Kim Ki Bum / Key SHINee
Choi Min Ho SHINee
Lee Tae Min SHINee
Kim Min Di (author)
Min Ho POV.
“Hyung, noona tadi siapa sebenarnya?” tanya Tae Min.
“Hah? oh..dia dari majalah Shining Star. Yang kemarin mewawancarai Key. Lalu tadi aku mengantarnya ke ruang C.N. Blue karena ia akan mewawancarai mereka.”
“Kenapa kau harus mengantarnya? Kan dia bisa sendiri?”
“Ia baru pindah sebulan yang lalu ke Seoul. Jadi tidak tahu artis-artis Korea. Kemarin saja ia tidak mengenali Key, aku dan Onew hyung.”
“Jadi dia juga tidak mengenaliku?”
“Tentu saja.”
“Oh...kupikir ia kekasih barumu? Atau fansmu.”
Aku tertawa kecil. “Kau bicara apa sih Tae Min.”
Saat kembali dari minimarket aku bertemu Min Di noona lagi. Ia terlihat sedang kebingungan.
“Tae Min, kau naik sendiri saja ya?”
“Mwo? Memang hyung mau kemana?”
“Aku ada urusan. Sudah sana pergi.”
“Baiklah.”
Lalu aku menghampiri Min Di noona.
“Ya, seprtinya kau sedang kebingungan ya?”
“Oh kau lagi. Ne, aku sedang mencari kantin. Aku belum makan dari pagi. Tadi aku buru-buru ke sini.”
Aku tersenyum. “Kalau begitu aku antar kau ke kantin.”
“Gomawoyo Min Ho, hari ini kau sudah 2 kali menolongku.” Ucapnya.
“Tidak apa-apa kok. Kan kita memang harus saling menolong.”
Lalu ia tersenyum dan melanjutkan makannya.
“Um...noona, apa besok kau sibuk?”
“Mwo? sepertinya tidak, aku hanya perlu menyerahkan hasil laporan wawancaraku ini saja.”
“Baguslah. Kalau begitu besok kau ke sini lagi ya?”
“Mwo? Untuk apa? Aku kan tidak ada tugas mewawancarai lagi?”
“Aku mau membantumu. Kebetulan besok jadwalku kosong. Aku mau membantumu mengenal artis-artis Korea. Biar kau tidak bingung lagi seperti ini.”
“Kau serius Min Ho?”
Aku mengangguk. “Ini penting untukmu. Aku kan tidak selalu bisa membantumu, lagipula kau kan tidak hanya akan mewawancarai artis SM saja, artis dari management lain kan juga pasti kau wawancarai. Dan aku tidak mungkin ada di tempat itu.”
“Um...baiklah aku mau. Aku ke sini jam 12 bagaimana? Bisa kan?”
“Oke. Jam 12.”
“Min Ho kau baik sekali sih padaku. Gomawoyo, aku benar-benar berhutang banyak padamu.”
“Noona, kau sudah berkali-kali mengucapkan terima kasih. Aku bisa muntah lama-lama karena sering mendengarnya.”
Ia tertawa kecil. “Mianhe, habis memang kau baik sekali.”
“Ne, ne, sudah jangan memujiku terus, nanti aku bisa melayang.”
Author POV.
Sesuai janji kemarin. Min Di datang ke SM jam 12 siang, di sana sudah ada Min Ho yang sedang main game di ponselnya dengan serius sampai-sampai tidak menyadari kedatangan Min Di.
“Ehm..” dehem Min Di.
Min Ho langsung berhenti main game dan memasukan ponselnya ke saku. “Oh noona sudah datang, hehehe...”
“Ne. Kau sudah lama menunggu ya?”
“Anni. Aku sedang iseng saja, karena tidak ada kerjaan makanya aku main game.”
“Oh...lalu sekarang kita mau kemana?”
“Um...ayo ikut aku.” Ucap Min Ho sambil menarik tangan Min Di.
Ia mengajak Min Di ke ruangan tempat biasa SHINee berkumpul. Cuma hari itu sedang tidak ada siapa-siapa.
“Nah, di sini saja bagaimana?”
Min Di mengangguk. Ia sangat canggung. Baru sekali Min Di hanya berdua seruangan dengan seorang pria. Apalagi pria itu adalah seorang Min Ho SHINee.
“Ya, jangan anggap kita sedang wawancara. Jangan anggap aku ini seorang Min Ho. Angap saja aku temanmu. Mengerti?”
Min Di mengangguk.
Lalu Min Ho memberitahu Min Di tetang artis-artis Korea. Dari yang sudah lama sampai artis-artis baru.
Tidak terasa sudah sore. Mereka berdua juga sudah selesai melakukan kegiatannya itu. Dan sekarang hanya duduk-duduk sambil minum cokelat hangat.
“Um...Min Ho, gomawoyo.”
“Chonmaneyo.”
Min Di tersenyum. “Aku payah ya? masa seorang jurnalis tapi tidak tahu artis-artis? Aneh ya?”
“Memang, dan yang lebih anehnya lagi yang mengajarimu adalah seorang personel SHINee.”
Mereka berdua tertawa.
“Noona, sekarang kau mau kemana?”
“Um..pulang. Waeyo?”
“Bagaimana kalau kau ikut aku?”
“Kemana?”
“Dorm-ku. Mau kan?”
“Mwo?”
“Ne, tapi kau jangan berpikir yang aneh-aneh ya. Di sana juga ada yang lain. Aku hanya ingin menunjukkan padamu saja kok member SHINee yang lain.”
“Ne, aku tahu.”
“Oh iya, satu lagi. Kau jangan menulis tentang hal ini di majalahmu ya?”
“Ne, kau pikir aku ini apa?”
Key POV.
“Key, cepat masaknya. Cacing-cacing di perutku sudah minta makan nih...” teriak Jong Hyun hyung dari ruang tengah.
“Diam kau hyung! Kau pikir aku ini pembantumu apa!” teriakku dari dapur.
“Ah, Omma-mu memang galak Tae Min-ah.” Sayup-sayup ku dengar suara Jong Hyun hyung berbicara ke Tae Min.
“Aku pulang...”
Lalu aku berjalan ke ruang tengah. Ternyata Min Ho yang datang. Hah? kenapa ia datang bersama Nona Kim? Mau apa dia ke sini?
“Nona? Ada apa kau ke sini? Kau ada kerjaan lagi ya? kali ini kau mau mewawancarai siapa? Onew Hyung? Tae Min? Jong Hyun hyung? Atau aku lagi?”
“Dia tidak mau mewawancarai kalian Key, aku yang mengajaknya ke sini.” Ucap Min Ho.
Jong Hyun hyung langsung menatap mereka berdua. Lalu ia menyikut lenganku. “Ya, gadis itu siapa sebenarnya? Kekasih barunya Min Ho ya?” bisiknya.
Aku mengangkat bahuku. “Setahuku ia gadis yang kemarin mewawancaraiku. Yang dari majalah Shining Star.”
“Oh..yang kau bilang tidak mengenali kita?”
Aku mengagguk.
Nona Kim memandangi Jong Hyun hyung dengan heran. Jong Hyun hyung menghampirinya dan menyapanya.
“Annyong, naneun bling-bling Jong Hyun.”
“M, mwo?” ucap gadis itu dan melirik ke Min Ho.
“Dia Jong Hyun hyung, member kami juga. Julukannya bling-bling. Karena suaranya yang bagus.”
Gadis itu membulatkan mulutnya.
“Lalu kau mau apa Nona?” tanyaku.
“Entahlah. Min Ho yang mengajakku kemari.”
“Ya, kau benar-benar tidak mengetahui siapa kami ya?” tanya Jong Hyun hyung.
Nona Kim menggelengkan kepalanya.
“Dia baru pindah ke Seoul. Makanya tidak mengenali kita.” Bela Min Ho.
“Kalau begitu ayo ikut aku.” Ucapnya sambil menarik tangan Nona Kim.
Kami berempat hanya bengong melihatnya.
“Hyung, kenapa kau bawa noona itu ke sini?” tanya Tae Min.
“Apa tadi kau bilang? Noona? Memang kau mengenal dia?” tanyaku.
“Tentu saja. Noona itu temannya Min Ho hyung. Ya kan hyung?”
Aku langsung melirik Min Ho. “Apa maksud omongan dia?”
“Hah? oh itu, Min Di noona itu seumuran dengan Jong Hyun hyung. Makanya aku memanggilnya noona.”
“Mwo? Kau tahu dari mana?”
“Aku tanya padanya. Habis aku bingung harus memanggilnya apa?”
“Kau kenapa sih Key? Heboh sekali? Memang kenapa kalau Min Ho dan Tae Min memanggil Nona Kim dengan panggilan noona?” ucap Onew hyung yang diam sejak tadi.
“Bukan begitu hyung, tapi...” aku menatap Min Ho lagi. “Ya, sebenarnya kenapa kau membawanya ke sini? Kau mau dia menyelidiki kegiatan kita sehari-hari ya?”
“Kau gila ya Key? Untuk apa?”
“Lalu? Kan dia bekerja di majalah, hal seperti ini kan bisa di jadikan berita?”
Min Ho menunjuk kepalaku dengan jarinya. “Pabo kau Key. Sudah jangan berpikiran yang tidak-tidak. Hyung, tolong kau urus Omma-mu ini.” Ujar Min Ho ke Onew hyung.
“Sudah, sini kau.” Ucap Onew hyung sambil melambaikan tangannya ke arahku. Lalu aku duduk d sebelahnya.
Tae Min POV.
Sejak sejam yang lalu Min Di noona sudah pulang. Sekarang aku, dan keempat hyung-ku sedang duduk di ruang tengah sambil menonton TV. Min Ho hyung duduk di sebelahku. Aku terus menatapnya dan tersenyum-senyum. Lalu Min Ho hyung sadar dengan apa yang ku lakukan dan menatapku.
“Kau kenapa? Terus menatapku seperti itu?”
“Tidak apa-apa kok.”
“Ya Tae Min-ah, jangan terus menatapnya seperti itu. Atau lama-lama kau akan jatuh cinta padanya.” Celetuk Jong Hyun hyung. Lalu Key hyung menyikut perutnya.
“Min Ho hyung yang sedang jatuh cinta. Bukan aku!”
Mereka berempat langsung terkejut. Apalagi Min Ho hyung.
“Apa maksudmu? Siapa bilang aku sedang jatuh cinta?”
“Ah...kau tidak usah berbohong hyung...kau menyukai Min Di noona kan?”
“Kau bicara apa Lee Tae Min?”
“Benar kan??” godaku.
Lalu Min Ho hyung langsung lari ke kamar.
“Hehe...berarti apa yang kutakan benarkan hyung?” Ucapku pada Onew hyung.
“Berhenti menggodanya, atau kau dalam masalah besar!” ancam Key hyung.
“Apa maksud hyung?”
“Hah, kau ini memang tidak pintar-pintar ya? maksudnya berhenti menggoda Min Ho. Karena kalau tidak kau akan di marahi olehnya habis-habisan. Lebih parah dari saat Key marah!”
“Kim Jong Hyun!” bentak Key hyung.
“Satu lagi, jangan pernah menggoda orang yang sedang jatuh cinta. Resikonya akan lebih parah!”
Aku langsung membulatkan mataku karena kaget dan takut.
“Lebih baik kau cepat meminta maaf pada Min Ho.”
“Ba, baik hyung.” Aku langsung menyusul Min Ho hyung ke kamar.
Jong Hyun POV.
“Berhenti menggodanya, atau kau dalam masalah besar!” ancam Key ke Tae Min.
“Apa maksud hyung?”
Aku tidak tahan melihat kepolosannya. Anak ini benar-benar menggemaskan.
“Hah, kau ini memang tidak pintar-pintar ya? maksudnya berhenti menggoda Min Ho. Karena kalau tidak kau akan di marahi olehnya habis-habisan. Lebih parah dari saat Key marah!” ucapku asal. Padahal aku tahu betul Min Ho tidak akan pernah bisa marah pada dongsaeng kesayangangnya itu.
“Kim Jong Hyun!” bentak Key.
“Satu lagi, jangan pernah menggoda orang yang sedang jatuh cinta. Resikonya akan lebih parah!” tambahku.
Tae Min langsung terlihat takut dan percaya dengan apa yang aku omongkan.
“Lebih baik kau cepat meminta maaf pada Min Ho.”
“Ba, baik hyung.” Anak itu langsung menyusul Min Ho di kamar.
“Huahahahaha.....anak itu memang mudah di bohongi!! Huahahaa...” ucapku sambil memegangi perutku yang sakit akibat terlalu kencang tertawa.
“Kau memang kejam Kim Jong Hyun.” Ucap Onew hyung.
“Hahaha...habis aku tidak tahan, anak itu mudah sekali di bohongi. Benar-benar polos. Padahal umurnya sudah 18 tahun.”
“Memang. Kau hyung yang paling kejam dan jahat!” sambung Key membela Onew hyung.
“Apa kau!? Ikut-ikutan mengataiku! Kau pikir kau itu paling baik dan manis apa di dorm ini? Bahkan kau paling ganas!”
Key langsung membelalakan matanya dan berkacak pinggang.
“Tamat riwayatmu Jong Hyun...” ucap Onew hyung pelan.
Aku melirik Key lalu kabur dari ruangan itu sebelum sofa, meja dan TV di ruangan itu mampir di kepalaku.
“Hyung, noona tadi siapa sebenarnya?” tanya Tae Min.
“Hah? oh..dia dari majalah Shining Star. Yang kemarin mewawancarai Key. Lalu tadi aku mengantarnya ke ruang C.N. Blue karena ia akan mewawancarai mereka.”
“Kenapa kau harus mengantarnya? Kan dia bisa sendiri?”
“Ia baru pindah sebulan yang lalu ke Seoul. Jadi tidak tahu artis-artis Korea. Kemarin saja ia tidak mengenali Key, aku dan Onew hyung.”
“Jadi dia juga tidak mengenaliku?”
“Tentu saja.”
“Oh...kupikir ia kekasih barumu? Atau fansmu.”
Aku tertawa kecil. “Kau bicara apa sih Tae Min.”
Saat kembali dari minimarket aku bertemu Min Di noona lagi. Ia terlihat sedang kebingungan.
“Tae Min, kau naik sendiri saja ya?”
“Mwo? Memang hyung mau kemana?”
“Aku ada urusan. Sudah sana pergi.”
“Baiklah.”
Lalu aku menghampiri Min Di noona.
“Ya, seprtinya kau sedang kebingungan ya?”
“Oh kau lagi. Ne, aku sedang mencari kantin. Aku belum makan dari pagi. Tadi aku buru-buru ke sini.”
Aku tersenyum. “Kalau begitu aku antar kau ke kantin.”
“Gomawoyo Min Ho, hari ini kau sudah 2 kali menolongku.” Ucapnya.
“Tidak apa-apa kok. Kan kita memang harus saling menolong.”
Lalu ia tersenyum dan melanjutkan makannya.
“Um...noona, apa besok kau sibuk?”
“Mwo? sepertinya tidak, aku hanya perlu menyerahkan hasil laporan wawancaraku ini saja.”
“Baguslah. Kalau begitu besok kau ke sini lagi ya?”
“Mwo? Untuk apa? Aku kan tidak ada tugas mewawancarai lagi?”
“Aku mau membantumu. Kebetulan besok jadwalku kosong. Aku mau membantumu mengenal artis-artis Korea. Biar kau tidak bingung lagi seperti ini.”
“Kau serius Min Ho?”
Aku mengangguk. “Ini penting untukmu. Aku kan tidak selalu bisa membantumu, lagipula kau kan tidak hanya akan mewawancarai artis SM saja, artis dari management lain kan juga pasti kau wawancarai. Dan aku tidak mungkin ada di tempat itu.”
“Um...baiklah aku mau. Aku ke sini jam 12 bagaimana? Bisa kan?”
“Oke. Jam 12.”
“Min Ho kau baik sekali sih padaku. Gomawoyo, aku benar-benar berhutang banyak padamu.”
“Noona, kau sudah berkali-kali mengucapkan terima kasih. Aku bisa muntah lama-lama karena sering mendengarnya.”
Ia tertawa kecil. “Mianhe, habis memang kau baik sekali.”
“Ne, ne, sudah jangan memujiku terus, nanti aku bisa melayang.”
Author POV.
Sesuai janji kemarin. Min Di datang ke SM jam 12 siang, di sana sudah ada Min Ho yang sedang main game di ponselnya dengan serius sampai-sampai tidak menyadari kedatangan Min Di.
“Ehm..” dehem Min Di.
Min Ho langsung berhenti main game dan memasukan ponselnya ke saku. “Oh noona sudah datang, hehehe...”
“Ne. Kau sudah lama menunggu ya?”
“Anni. Aku sedang iseng saja, karena tidak ada kerjaan makanya aku main game.”
“Oh...lalu sekarang kita mau kemana?”
“Um...ayo ikut aku.” Ucap Min Ho sambil menarik tangan Min Di.
Ia mengajak Min Di ke ruangan tempat biasa SHINee berkumpul. Cuma hari itu sedang tidak ada siapa-siapa.
“Nah, di sini saja bagaimana?”
Min Di mengangguk. Ia sangat canggung. Baru sekali Min Di hanya berdua seruangan dengan seorang pria. Apalagi pria itu adalah seorang Min Ho SHINee.
“Ya, jangan anggap kita sedang wawancara. Jangan anggap aku ini seorang Min Ho. Angap saja aku temanmu. Mengerti?”
Min Di mengangguk.
Lalu Min Ho memberitahu Min Di tetang artis-artis Korea. Dari yang sudah lama sampai artis-artis baru.
Tidak terasa sudah sore. Mereka berdua juga sudah selesai melakukan kegiatannya itu. Dan sekarang hanya duduk-duduk sambil minum cokelat hangat.
“Um...Min Ho, gomawoyo.”
“Chonmaneyo.”
Min Di tersenyum. “Aku payah ya? masa seorang jurnalis tapi tidak tahu artis-artis? Aneh ya?”
“Memang, dan yang lebih anehnya lagi yang mengajarimu adalah seorang personel SHINee.”
Mereka berdua tertawa.
“Noona, sekarang kau mau kemana?”
“Um..pulang. Waeyo?”
“Bagaimana kalau kau ikut aku?”
“Kemana?”
“Dorm-ku. Mau kan?”
“Mwo?”
“Ne, tapi kau jangan berpikir yang aneh-aneh ya. Di sana juga ada yang lain. Aku hanya ingin menunjukkan padamu saja kok member SHINee yang lain.”
“Ne, aku tahu.”
“Oh iya, satu lagi. Kau jangan menulis tentang hal ini di majalahmu ya?”
“Ne, kau pikir aku ini apa?”
Key POV.
“Key, cepat masaknya. Cacing-cacing di perutku sudah minta makan nih...” teriak Jong Hyun hyung dari ruang tengah.
“Diam kau hyung! Kau pikir aku ini pembantumu apa!” teriakku dari dapur.
“Ah, Omma-mu memang galak Tae Min-ah.” Sayup-sayup ku dengar suara Jong Hyun hyung berbicara ke Tae Min.
“Aku pulang...”
Lalu aku berjalan ke ruang tengah. Ternyata Min Ho yang datang. Hah? kenapa ia datang bersama Nona Kim? Mau apa dia ke sini?
“Nona? Ada apa kau ke sini? Kau ada kerjaan lagi ya? kali ini kau mau mewawancarai siapa? Onew Hyung? Tae Min? Jong Hyun hyung? Atau aku lagi?”
“Dia tidak mau mewawancarai kalian Key, aku yang mengajaknya ke sini.” Ucap Min Ho.
Jong Hyun hyung langsung menatap mereka berdua. Lalu ia menyikut lenganku. “Ya, gadis itu siapa sebenarnya? Kekasih barunya Min Ho ya?” bisiknya.
Aku mengangkat bahuku. “Setahuku ia gadis yang kemarin mewawancaraiku. Yang dari majalah Shining Star.”
“Oh..yang kau bilang tidak mengenali kita?”
Aku mengagguk.
Nona Kim memandangi Jong Hyun hyung dengan heran. Jong Hyun hyung menghampirinya dan menyapanya.
“Annyong, naneun bling-bling Jong Hyun.”
“M, mwo?” ucap gadis itu dan melirik ke Min Ho.
“Dia Jong Hyun hyung, member kami juga. Julukannya bling-bling. Karena suaranya yang bagus.”
Gadis itu membulatkan mulutnya.
“Lalu kau mau apa Nona?” tanyaku.
“Entahlah. Min Ho yang mengajakku kemari.”
“Ya, kau benar-benar tidak mengetahui siapa kami ya?” tanya Jong Hyun hyung.
Nona Kim menggelengkan kepalanya.
“Dia baru pindah ke Seoul. Makanya tidak mengenali kita.” Bela Min Ho.
“Kalau begitu ayo ikut aku.” Ucapnya sambil menarik tangan Nona Kim.
Kami berempat hanya bengong melihatnya.
“Hyung, kenapa kau bawa noona itu ke sini?” tanya Tae Min.
“Apa tadi kau bilang? Noona? Memang kau mengenal dia?” tanyaku.
“Tentu saja. Noona itu temannya Min Ho hyung. Ya kan hyung?”
Aku langsung melirik Min Ho. “Apa maksud omongan dia?”
“Hah? oh itu, Min Di noona itu seumuran dengan Jong Hyun hyung. Makanya aku memanggilnya noona.”
“Mwo? Kau tahu dari mana?”
“Aku tanya padanya. Habis aku bingung harus memanggilnya apa?”
“Kau kenapa sih Key? Heboh sekali? Memang kenapa kalau Min Ho dan Tae Min memanggil Nona Kim dengan panggilan noona?” ucap Onew hyung yang diam sejak tadi.
“Bukan begitu hyung, tapi...” aku menatap Min Ho lagi. “Ya, sebenarnya kenapa kau membawanya ke sini? Kau mau dia menyelidiki kegiatan kita sehari-hari ya?”
“Kau gila ya Key? Untuk apa?”
“Lalu? Kan dia bekerja di majalah, hal seperti ini kan bisa di jadikan berita?”
Min Ho menunjuk kepalaku dengan jarinya. “Pabo kau Key. Sudah jangan berpikiran yang tidak-tidak. Hyung, tolong kau urus Omma-mu ini.” Ujar Min Ho ke Onew hyung.
“Sudah, sini kau.” Ucap Onew hyung sambil melambaikan tangannya ke arahku. Lalu aku duduk d sebelahnya.
Tae Min POV.
Sejak sejam yang lalu Min Di noona sudah pulang. Sekarang aku, dan keempat hyung-ku sedang duduk di ruang tengah sambil menonton TV. Min Ho hyung duduk di sebelahku. Aku terus menatapnya dan tersenyum-senyum. Lalu Min Ho hyung sadar dengan apa yang ku lakukan dan menatapku.
“Kau kenapa? Terus menatapku seperti itu?”
“Tidak apa-apa kok.”
“Ya Tae Min-ah, jangan terus menatapnya seperti itu. Atau lama-lama kau akan jatuh cinta padanya.” Celetuk Jong Hyun hyung. Lalu Key hyung menyikut perutnya.
“Min Ho hyung yang sedang jatuh cinta. Bukan aku!”
Mereka berempat langsung terkejut. Apalagi Min Ho hyung.
“Apa maksudmu? Siapa bilang aku sedang jatuh cinta?”
“Ah...kau tidak usah berbohong hyung...kau menyukai Min Di noona kan?”
“Kau bicara apa Lee Tae Min?”
“Benar kan??” godaku.
Lalu Min Ho hyung langsung lari ke kamar.
“Hehe...berarti apa yang kutakan benarkan hyung?” Ucapku pada Onew hyung.
“Berhenti menggodanya, atau kau dalam masalah besar!” ancam Key hyung.
“Apa maksud hyung?”
“Hah, kau ini memang tidak pintar-pintar ya? maksudnya berhenti menggoda Min Ho. Karena kalau tidak kau akan di marahi olehnya habis-habisan. Lebih parah dari saat Key marah!”
“Kim Jong Hyun!” bentak Key hyung.
“Satu lagi, jangan pernah menggoda orang yang sedang jatuh cinta. Resikonya akan lebih parah!”
Aku langsung membulatkan mataku karena kaget dan takut.
“Lebih baik kau cepat meminta maaf pada Min Ho.”
“Ba, baik hyung.” Aku langsung menyusul Min Ho hyung ke kamar.
Jong Hyun POV.
“Berhenti menggodanya, atau kau dalam masalah besar!” ancam Key ke Tae Min.
“Apa maksud hyung?”
Aku tidak tahan melihat kepolosannya. Anak ini benar-benar menggemaskan.
“Hah, kau ini memang tidak pintar-pintar ya? maksudnya berhenti menggoda Min Ho. Karena kalau tidak kau akan di marahi olehnya habis-habisan. Lebih parah dari saat Key marah!” ucapku asal. Padahal aku tahu betul Min Ho tidak akan pernah bisa marah pada dongsaeng kesayangangnya itu.
“Kim Jong Hyun!” bentak Key.
“Satu lagi, jangan pernah menggoda orang yang sedang jatuh cinta. Resikonya akan lebih parah!” tambahku.
Tae Min langsung terlihat takut dan percaya dengan apa yang aku omongkan.
“Lebih baik kau cepat meminta maaf pada Min Ho.”
“Ba, baik hyung.” Anak itu langsung menyusul Min Ho di kamar.
“Huahahahaha.....anak itu memang mudah di bohongi!! Huahahaa...” ucapku sambil memegangi perutku yang sakit akibat terlalu kencang tertawa.
“Kau memang kejam Kim Jong Hyun.” Ucap Onew hyung.
“Hahaha...habis aku tidak tahan, anak itu mudah sekali di bohongi. Benar-benar polos. Padahal umurnya sudah 18 tahun.”
“Memang. Kau hyung yang paling kejam dan jahat!” sambung Key membela Onew hyung.
“Apa kau!? Ikut-ikutan mengataiku! Kau pikir kau itu paling baik dan manis apa di dorm ini? Bahkan kau paling ganas!”
Key langsung membelalakan matanya dan berkacak pinggang.
“Tamat riwayatmu Jong Hyun...” ucap Onew hyung pelan.
Aku melirik Key lalu kabur dari ruangan itu sebelum sofa, meja dan TV di ruangan itu mampir di kepalaku.
to be continue...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar