Hello, SHINee World in here~~ ^o^

Kamis, 29 April 2010

Key Of My Heart (One shot FF)

Key Of My Heart (One shot FF)
Cast : Kim Ki Bum / Key SHINee & Kang Hye Sup



“Ki Bum~~~tunggu aku..”
“Ayo cepat, kau ini lama sekali sih larinya!”
“Ah kau curang, aku kan paling lemah kalau di suruh berlari, kau malah mengajakku berlari-lari seperti ini.”
“Ayo gadis lamban, cepat!”
Hye Sup pun terjatuh karena terantuk batu.
“Aww..” ucapnya lalu mulai menangis.”Hua.....Omma....sakit...”
Ki Bum langsung menghampiri gadis kecil itu. “Hye Sup, kau tidak apa-apa kan?”
“Hua....Ki Bum jahat...ini semua karena kau tahu...Ki Bum jahat...aku sebal padamu!”

Akhirnya karena Hye Sup kakinya terluka Ki Bum membawanya pulang dengan menggendongnya di punggungnya.
“Mianhe Hye Sup-ah, aku tidak bermaksud membuatmu begini...”
“Aku pokoknya marah padamu! Aku tidak mau bertemu denganmu lagi!”

2 hari kemudian Hye Sup mendapat kabar kalau sahabatnya, Ki Bum, pindah ke luar negeri.
“Hye Sup-ah, ini ada titipan dari Ki Bum.” Ucap Omma Hye Sup sambil membelai lembut rambut putrinya.
Hye Sup langsung membaca surat itu.

Hye Sup, Mianhe
Aku harus pindah dengan keluargaku ke California, Appa bilang aku nanti akan bersekolah di sana. Sebenarnya aku juga tidak ingin pindah, aku takut tidak bisa menemui sahabat sepertimu. Yang baik, manis, ceria dan cerewet.
Hye Sup, apa kau mau memaafkanku masalah waktu itu? Aku benar-benar tidak ingin menyakitimu. Aku sampai tidak berani menegurmu, takut kalau kau marah padaku.
Hye Sup-ah, aku benar-benar minta maaf padamu. Semoga kau mau memaafkanku, semoga juga suatu saat nanti kita bisa bertemu lagi.

Sahabatmu,
Kim Ki Bum.

Hye Sup langsung menangis selesai membaca surat perpisahaan itu. Gadis kecil itu langsung memeluk Omma-nya dan menangis di pelukannya.
“Sstt...kau jangan menangis lagi ya sayang, Ki Bum nanti juga pasti akan kembali kok, ia juga pasti tidak akan melupakanmu.”
“Omma yakin?” tanyanya sesenggukkan.
“Ne, Omma yakin kok. Kau kan sahabatnya sejak kecil, mana mungkin ia melupakanmu.”

10 tahun kemudian.

Huh, tidak terasa sudah 10 tahun aku berpisah dengan Ki Bum. Seperti apa ya wajahnya sekarang? Ia pasti sudah menjadi mahasiswa sekarang. Aku merindukannya..Ki Bum, aku sudah memaafkanmu kok, aku tidak marah lagi padamu. Aku ingin bertemu denganmu dan mengatakan ini langsung padamu Ki Bum..apa kau masih mengingatku? Apa kau tidak melupakanku?
Harusnya kan aku memanggilnya oppa ya? Kan kami berbeda 4 tahun, tapi Ki Bum tidak pernah marah kalau aku hanya memanggil namanya saja. Anak itu memang aneh.

+++

Aku di suruh Omma berbelanja kebutuhan untuknya memasak di minimarket dekat rumah. Karena hari ini hari libur jadi aku membantunya, aku hanya pergi sendirian ke sana.
Saat sedang berbelanja di minimarket itu, keranjang belanjaanku sudah penuh dengan barang titipan Omma dan sedikit belanjaanku, ya tidak sedikit juga sih, aku membeli susu kotak, beberapa bungkus cemilan, satu kotak es krim, dan beberapa batang coklat.
Karena kewalahan akhirnya aku tidak sengaja menabrak seorang namja yang sedang membawa keranjang belanjaan yang sama denganku. Namja itu langsung berbalik ke arahku dan memberikan tatapan tidak menyenangkan.
“Ya! Kau ini bagaimana sih! Kalau jalan pakai matamu!” bentaknya.
“Mi, mianhe, aku tidak sengaja menabrakmu..”
“Ah lupakan, untung saja kau seorang gadis.”
Apa maksudnya? Memang kenapa kalau aku seorang gadis? Ia mau menghajarku? Awas saja kalau ia berani! Kalau Ki Bum ada di sini pasti ia akan membelaku.
“Key, apa sudah belanjanya?” tanya seorang namja yang memiliki mata yang sangat sipit.
“Ne hyung, sebentar lagi.”
Lalu pria itu melengos saja meninggalkanku.
“Apa-apaa dia! Harusnya kan ia menolongku! Pria macam apa dia!” rutukku.

Aku pulang dengan wajah kesal dan cemberut. Sepanjang jalan aku terus merutuki pria tadi.
Sampai rumah aku langsung menaruh kantung belanjaan itu di meja makan dengan kasar.
Omma sampai kaget mendengarnya.
“Hye Sup-ah, kau kenapa sebenarnya? Kenapa kau marah-marah seperti itu?”
“Aku sedang kesal Omma! Tadi aku bertemu dengan namja yang sangat menyebalkan!”
“Nugu?”
“Entahlah, tadi aku dengar temannya memanggilnya Key. Namja itu juga memakai kalung berbentuk kunci. Dasar aneh! Masa namanya kunci!”
Omma hanya terkekeh mendengar ocehanku.

+++

Aku sedang liburan musim dingin. Karena bosan hanya berdiam diri di rumah aku sengaja pergi ke taman dekat rumahku yang dulu sering kudatangi dengan Ki Bum untuk bermain ayunan dan perosotan.
Sampai taman itu aku melihat beberapa anak kecil sedang bermain salju dengan gembira, tanpa kusadari di bibirku tersungging sebuah senyuman. Aku jadi ingat dengan masa kecilku dulu.

Flash back.

PLUK!

Sebuah bola salju jatuh ke wajah mungil Hye Sup. Ki Bum hanya tertawa melihat wajah gadis itu putih akibat salju.
“Huahahaha...wajahmu lucu sekali sih Hye Sup.”
Hye Sup memajukkan bibirnnya. “KI BUM JAHAT!! JELEK KAU KIM KI BUM!!” lalu ia pun mengejar pria itu sambil melemparinya dengan salju.
“Sudah, sudah, aku sudah lelah.” Ucap Ki Bum sambil terduduk di hamparan salju. “Ya, bagaimana kalau kita membuat boneka salju?”
Hye Sup langsung tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
Lalu mereka berdua membuat sebuah boneka salju. Selesai membuatnya Ki Bum dan Hye Sup langsung memandangi hasil karya mereka berdua dengan senyum bangga.
“Bagus kan buatanku?” ucap Ki Bum.
“Enak saja kau! Aku tahu yang membuatnya!”
“Mwo? aku juga membuatnya tahu! Ya sudah, kita berdua yang membuatnya.”
“Nah, itu baru benar.” Ucap Hye Sup sambil tersenyum.

“Ya gadis kecil, harusnya kan kau memanggilku oppa?”
“Hah? tidak mau ah, aku mau memanggilmu Ki Bum saja. Kau tidak pantas di panggil oppa.”
“Mwo? waeyo?”
“Kau sama sekali tidak ada sosok seorang kakak! Makanya aku tidak mau memanggilmu oppa. Kau selalu membuatku kesal dan marah, mana mau aku punya oppa sepertimu?”
“Mwo?” Ki Bum membelalakan matanya. “Dasar gadis nakal! Lihat saja nanti aku pasti akan menjadi seorang kakak yang baik dan kau harus memanggilku oppa!”

End of flash back.

Hye Sup duduk di bangku taman itu sambil memandang kerumunan anak kecil itu, tanpa ia sadar ternyata di bangku itu juga ada seorang namja yang duduk. Ia pun menoleh ke arah namja itu. Betapa terkejutnya ia saat melihat siapa namja yang duduk di bangku itu. Namja itu pun menyadarinya dan merekapun bertatapan.
“Kau!” ucap mereka berdua kaget.
“Ya kenapa kau bisa ada di sini!” tanya Hye Sup kesal.
“Ini kan tempat umum! Memang kenapa kalau aku ada di sini! Kau melarangku! Hah!”
“Hah, dasar sial, tadinya aku mau bersenang-senang kesini malah bertemu dengan pria menyebalkan seperti kau!”
“Apa kau bilang!”
“Ne, kau memang menyebalkan dan aneh!”
“Apa maksudmu!”
“Ne, kau aneh! Masa namamu Key! Kunci! Aneh sekali namamu, apa kau tidak punya nama yang lebih bagus apa?!”
“K, kau! Ya gadis bodoh berhenti mengejekku! Kau pikir kau itu lebih baik dariku apa! kau itu gadis yang kasar dan galak tahu! Kalau kau seperti itu terus mana ada yang mau menjadi kekasihmu!”
“Diam kau!”
Karena kesal akhirnya Hye Sup pun pulang ke rumahnya.
Sampai kamarnya ia membanting tubunya keranjangnya. Ia terus merutuk dalam hatinya.
“Kenapa sih aku haus bertemu dengan pria itu! Kenapa tiap bertemu dengannya aku selalu sial! Ah...Ki Bum, kapan sih kau kembali..aku merindukanmu...kalau kau kembali aku akan memanggilku oppa deh, aku janji.”


Beberapa hari kemudian Hye Sup kembali ke taman itu, dan lagi-lagi ia bertemu dengan Key.
Hye Sup langsung menghela nafas begitu melihat pria itu.
“Kenapa sih kau selalu ada di sekitarku? Kenapa kau selalu ada di tempat ini?”
“Ya, ini tempat umum pabo, jadi terserah aku mau datang kesini atau tidak! Lagipula aku ke sini juga ada alasannya.”
Hye Sup memicingkan matanya. “Alasan apa?”
“Kenapa aku harus bilang padamu? Memang kau siapaku? Namamu saja aku tidak tahu!”
Hye Sup berkacak pinggang dan mendengus kesal. “Dasar pia menyebalkan! Aku kan hanya tanya saja! Kalau kau tidak mau bilang ya sudah!”
“YA HYE SUP!!” teriak seorang yeoja dari kejauhan sambil melambaikkan tangannya. Hye Sup pun langsung menoleh ke arahnya dan menghampirinya.
Key langsung tertegun mendengar nama gadis itu di pamggil.
“Hye Sup? Apa tadi ia memanggil gadis itu dengan nama Hye Sup? Apa ia Hye Sup sahabatku dulu? Kang Hye Sup, gadis yang aku buat marah sampai tidak mau menemuiku lagi..”

Karena penasaran selama beberapa hari Key mencari informasi tentang gadis itu. Ternyata ia benar-benar Hye Sup sahabatnya dulu.


Akhirnya sore ini Key sengaja mendatangi SMA gadis itu. Saat melihatnya Hye Sup langsung membelalakan matanya dan kaget setengah mati.
“Mau apa kau ke sisni! Mau melanjutkan pertengkarang kita waktu itu ya!”
“Ya, dengar aku dulu, aku mau bertanya denganmu, apa namamu Kang Hye Sup?”
Hye Sup langsung terpaku. “Ka, kau tahu namaku darimana? Omo...jangan-jangan kau seorang penguntit ya!”
“YA PABO! Aku ini Ki Bum bodoh! Kim Ki Bum sahabat kecilmu!”
“M, mwo...Ki, Ki Bum?”
“Ne, ini aku bodoh! Dasar gadis bodoh kau!”
“Ka, kau benar-benar Ki Bum? Bukannya namamu Key?”
“Ya, karena aku tinggal di California makanya aku mengganti namaku menjadi Key karena mereka sulit melafalkan nama Korea seperti Ki Bum.”
“Ja, jadi kau....”
“Ternyata kau tidak berubah banyak ya, masih tetap galak dan cerewet.”
“Ya, Ki Bum-ah!”
Ki Bum tertawa dan mengacak rambut gadis itu.

Di cafe.

“Um...kapan kau kembali ke Korea?” tanya Hye Sup sambil menganduk cangkir berisi coklat hangat itu.
“Sebulan yang lalu.”
“Mwo? kenapa kau tidak mengabariku sih! Kau sudah lupa denganku ya!”
“Anni, mana mungkin aku melupakanmu. Gadis yang membuatku merasa bersalah selama 10 tahun.”
“Ki Bum-ah, aku sebenarnya sudah memaafkanmu kok. Aku waktu itu kan masih kecil dan sedang kesal, makanya aku asal bicara. Saat tahu kau pindah aku langsung sedih dan menangis tahu.”
Key tersenyum. “Benarkah? Berarti kau merindukanku, ya kan?”
Hye Sup hanya menatap pria di hadapannya saja.

Degdegdeg.

Tiba-tiba jantung Hye Sup berdetak kencang saat matanya beradu dengan mata Key.

“Um...Ki Bum, ah anni, Key maksudku, aku sudah janji pada diriku sendiri kalau kau kembali aku akan memanggilmu oppa....” ucapnya malu.
“Benarkah? Kalau begitu cepat panggil aku oppa!”
“Um...oppa~~~”
Key langsung tersenyum sumringah. “Wah...anak pintar, ayo ucapkan sekali lagi.”
“Oppa~~~ Kim Ki Bum oppa~~~Eh, apa aku harus memanggilmu Key saja ya?”
Key berikir sejenak. “Um....bagaimana kalau jagiya saja?”
Hye Sup membelalakkan matanya. “A, apa maksudmu!”
“Ya, apa kau tahu salah satu alasanku kembali ke Korea?”
Hye Sup menggelengkan kepalanya.
“Aku sangat merindukanmu, dan kalau sampai aku kembali dan bertemu denganmu aku berjanji pada diriku akan memintamu menjadi yeojachingu-ku. Kau mau kan Kang Hye Sup?” tanya Key sambil menggenggam tangan Hye Sup hangat.
Wajah Hye Sup memerah seperti tomat. Ia diam sejenak lalu menganggukkan kepalanya. “Tapi kau janji ya, jangan membuatku kesal lagi, dan jangan meninggalkanku lagi.”
Key langsung terseyum dan mengacak rambutnya lagi. “Aku janji jagiya.”
Mereka berduapun tertawa.

Saranghae Key oppa. Atau Ki Bum oppa? Entahlah, siapapun namamu pokoknya aku mencintaimu dan akan menjadi yeojachingu yang baik untukmu, aku janji oppa.


FIN

Sabtu, 24 April 2010

I Love My Job (FF Series) part 5 (End)

Cast :
Lee Jin Ki / Onew SHINee
Kim Jong Hyun SHINee
Kim Ki Bum / Key SHINee
Choi Min Ho SHINee
Lee Tae Min SHINee
Kim Min Di (author)


Studio SBS Inkigayo. Jam 20.00.

Min Di sudah selesai mewawancarai artis yang di beri tahu oleh Jung Han tadi, tinggal satu lagi. Dan mereka adalah SHINee.

Tangan Min Di keringat dingin saat ingin memasuki ruangan tempat mereka berlima istirahat. Ia hanya memandangi kenop pintu di hadapannya, bukan membukanya.
“Ya Kim Min Di, sampai kapan kau mau memandangi kenop pintu itu? Waktu kita sudah tidak banyak. 20 menit lagi SHINee akan tampil lagi.” Ucap Seo Jung.
“N, ne..” ucap Min Di. Akhirnya ia membuka kenop pintu itu juga lalu masuk ke dalamnya.
“A, Annyonghaseyo...” ucap Min Di ramah pada kelima namja di hadapannya.
“Oh kau Nona, ada apalagi?” tanya Key.
Jong Hyun menepuk kepala Key. “Pabo kau! Tentu saja ia ingin mewawancarai kita! memang mau apalagi? Kan tadi manajer hyung sudah bilang kalau majalah Shining Star akan mewawancarai kita.”
“Aigo...aku lupa.”
“Ya sudah, bisa kita mulai sekarang kan?” tanya Onew.
“N, ne.” Ucap Min Di.

Lalu mereka memulai sesi wawancara itu. Min Di sama sekali tidak menatap mata Min Ho. Pria itu juga hanya terdiam memandangi gadis tinggi dan putih di depannya itu yang sedang mengenakan blouse putih bermotif bunga-bunga dan cardigan tosca plus jins abu-abu.
Setelah 15 menit sesi wawancara itupun berakhir, SHINee-pun kembali ke panggung untuk menutup acara.
“Um...gamsahamnida semua untuk waktunya.” Ucap Min Di sambil membungkukkan badannya pada kelima member SHINee.
Mereka berlima juga melakukan hal yang sama, lalu keluar ruangan dan kembali ke stage.

Ponsel Min Di bergetar. Lalu ia mengambil benda yang terdapat di saku celananya itu.
Ternyata ada pesan masuk.

Kim Min Di mianhe.
Sebenarnya bukan Nona So yang meminta kau mewawancarai SHINee, tapi Min Ho.
Ne Choi Min Ho. SHINee Flaming Charismatic yang sedang jatuh cinta padamu itu.
Kalian berdua memang benar-benar keterlaluan ya, jelas-jelas saling suka tapi tidak ada yang mau mengakui perasaan itu.
Aku hanya berniat membantu saja, semoga kalian berhasil
Hwaiting Kim Min Di!! ^^

Lee Jung Han.


“Lee Jung Han...awas kau nanti...” geram Min Di sambil meremas ponselnya.

Di panggung SHINee sedang menyanyikan lagu awal debut mereka. Replay.

“Um, mian semuanya, sebelumnya kami ingin mengatakan sesuatu pada kalian semua.” Ucap Onew sang Leader. “Kami akan menyanyikan lagu yang khusus untuk seseorang yang ada di sini. Dan kami harap ia menyukainya.”

Lalu merekapun memulai bernyanyi dan di sertai jeritan dan tepukan tangan para penonton.

Nuna nomu yehpuhsuh

Namjadeuri kaman an dwo

Heundeulineun geunyuhui mam sashil algo issuh

Geunyuhehgeh sarangeun hansoonganee neukkimil poon

Mwora haedo naehghen

Salmi everything

Ama geunyuhneun oerin naega boodamseuruhoongabwa

Nal baraboneun noonbichi malhaejoojanha

And I think I'm gonna hate it girl

Ggeuchi daga oneun geol

Gaseumi marhaejoonda

Nooga mworaedo

Noonan nomu yehpuh

Geu geunyuhreul boneun naneun michyuh

Ha hajiman ijehn jichyuh

Replay replay replay

Choouki nae mameul halkwiu

Ah apesuh ijen mameul

Gochyuh da dagaohl ibyuleh nan

Replay replay replay

Nunan naul MVP

Booruhoomeh poodeuthaetji

Neulshisunjibjoong geunyuhwa hamke itneun nan so cool

Jebal I sohneul nohji malja deon

Naui dajimeun

Uhneu soonganbootuh guhjishingeol ara

Ama geunyuhneun chukhan nehga byul jaemi obsutna bwa

Nal daehaneun momjishi malhago itjanha

And I think I'm gonna hate it girl

Ggechi daga oneun geol

Gaseumi sorichinda ibyul apehsuh

Nunori nomu yehpuh

Geu geunyuhreul boneun naneun michyuh

Ha hajiman ijehn jichyuh

Make up shake up break up

Choouki nae mameul halkwiuh

Ah ahpesuh ijen mameul

Gochyuh da dagaohl ibyulen nan

Make up shake up break up

Di tengah lagu mereka menghentikan nyanyiannya.

“Um..mian, lagu ini kami persembahkan untuk seseorang yang sangat berarti. Sebenarnya bukan untuk kami, tapi untuk Min Ho, uri SHINee Bul-Ggot Kariseuma.” Ucap Onew dan Jong Hyun bergantian.
“Ne, dan kami harap, orang itu mau naik ke panggung ini.” Sambung Key.
“Ne, untuk Nona Kim Min Di, kami harap naik ke panggung.” Ucap Jong Hyun.

“Ya Min Di, kau di panggil.” Ucap Seo Jung.
“Mwo? Di panggil? Oleh siapa?”
“SHINee.”
“M, Mwo? SHINee? Kau gila ya Seo Jung?”
“Ya, tadi mereka menyebut namamu. Namamu Min Di kan?”
“Ya kan yang bernama Min Di bukan cuma aku saja.”
“Tapi ada berapa orang di gedung ini yang bernama Kim Min Di selain kau? Sudah sana cepat.” Ucap Seo Jung seraya mendorong Min Di ke bawah panggung.

Min Di langsung celingak-celinguk. Lalu Tae Min mengulurkan tangannya ke arah Min Di. Gadis itu pun menerima uluran tangan Maknae SHINee itu.
“Gadis ini yang membuat salah satu member kami uring-uringan dan menjadi aneh.” Ucap Key.
Min Di yang tidak mengerti apa yang terjadi hanya bengong saja menatap kelima pria itu bergantian.

Lalu Min Ho menghampirinya dan menggenggam tangannya. Jantung Min Di langsung berdetak kencang.
“Noona, apa kau mau menjadi yeojachingu-ku?”
“KKYYAAAA~~~~~” teriak para penonton.
“Noona, kau mau kan menerimaku? Aku tahu kalau kau juga mempunyai perasaan yang sama sepertiku. Benar kan noona? Dan lagu ini aku persembahkan untukmu noona. Noona Nomu Yeppeo.”
“C, Choi Min Ho, kau bercanda kan? Ini semua skenario kan?”
“Ini serius noona, ini semua kenyataan dan real. Tidak ada skenario di belakang ini.”
“Ayo noona cepat jawab.” Ucap Tae Min.
“Ne, ayo cepat.” Sambung Jong Hyun.
“A, aku, aku....”
“Kumohon noona, jangan terus membuatku uring-uringan. Kau tidak mau kan membuatku gila?”
“Min Ho kau....” Min Di menarik nafannya panjang. Lalu mengangguk.
Mata Min Ho makin membulat dan tersenyum lebar. “Kau, kau serius kan? Kau mau menerimaku menjadi namjachingu-mu kan?”
“Ne, aku mau.” Ucap Min Di sambil menatap ke bawah.
Keempat member SHINee langsung bertepuk tangan dan melanjutkan lagu yang tadi mereka nyanyikan.
Sedangkan para penonton makin berteriak histeris melihat kejadian di stage itu.


Nunan nomu yepuh

Geu geunyuhreul boneun naneun michyuh

Ha hajiman ijehn jichyuh

Replay replay replay

Choouki nae mameul halkwiuh

Ah apasuh ijen mameul

Gochyuh da dagaohl ibyulen nan

Replay replay replay

Nunan nomu yepuh

Nunan yepuh

Jilshildwin sarangee maseul bon juki

I keep thinkin' 'bout you

Nunan nomu yepuh

I keep dreamin' 'bout you

Nunan yepuh

Jinshildwin sarangee maeumeul


Author POV.

Backstage SBS Inkigayo. 22.30 malam.

Min Di masih syok dan kaget dengan apa yang sedang di alaminya. Saat sudah turun panggung Seo Jung sudah hilang dan pulang meninggalkannya. Kalau dalam keadaan normal pasti Min Di akan marah besar pada pria itu. Tapi masalahnya malam ini menjadi malam yang paling berarti untuknya. Maka nyawa Seo Jung kali ini bisa selamat.
Ia tinggal menunggu tanggapan dan segala celotehan dari para Shawol di luar sana. Tapi karena sedang senang, Min Di tidak memikirkan masalah itu. Ia tidak peduli tentang omongan orang di luar sana. Yang ia tahu kalau ia sangat mencintai pria yang sedang menggenggam tangannya itu dan tersenyum manis padanya. Yang penting akhirnya ia bisa menemukan cintanya dan bahagia.

“Umm…Min Ho, kenapa kau melakukan hal ini untukku?”
“Tentu saja karena aku menyukaimu.”
“Mak, maksudku kenapa musti dengan cara ini? Apa ini tidak berlebihan?”
“Apanya yang berlebihan?”
“Ya kau menyatakan cintamu di depan para Shawol dan jutaan penonton lainnya. Apa ini bukannya berlebihan namanya?”
Min Ho tersenyum. “Itu karena aku tidak terlalu berani menyatakan cintaku padamu. Makanya aku meminta bantuan hyung-hyung-ku ini.” Ucapnya sambil menunjuk keempat member SHINee.
Onew, Key dan Jong Hyun hanya senyum-senyum saja. Sedangkan Tae Min malah mengerucutkan bibirnya.
“Kau kenapa? Kau tidak senang ya Min Ho punya kekasih?” Tanya Jong Hyun ke Tae Min.
“Bukan begitu, tadi hyung bilang kalau ia meminta bantuan pada hyung-hyung saja, aku kan dongsaeng-nya, berarti dia tidak mengaggapku membantunya dong.” Ucapnya polos.
Keempat member SHINee yang lain saling tatap dan tertawa dengan kencang. “HAHAHAHAHAHAHA….”
“Ya Tae Min-ah, kau ini benar-benar polos ya, maksudku kalian berempat. Kau juga termasuk, bukan hanya Onew hyung, Jong Hyun hyung dan Key saja. Kalian kan sudah kuanggap seperti keluargaku sendiri.” Ucap Min Ho.
“Oh….kupikir hyung tidak menganggapku…”
Lalu Onew dan Key mengacak-acak rambut Tae Min dengan gemas.


Min Ho POV.

Min Ho flash back.

Onew hyung menepuk pundakku saat keluar ruangan itu. Aku tersenyum kecut padanya. Sepertinya ia menyadari apa sedang terjadi padaku.
Min Di noona sama sekali tidak menatap mataku saat wawancara tadi.
Huh…sepertinya ia benar-benar berniat melupakanku dan menghapusku dari hidupnya. Sudah beberapa hari ini ia tidak kedengaran kabarnya. Kurasa ia memang sengaja menghindar dariku.

“Kalau kau pendam terus, gadis itu tidak akan tahu sampai kapanpun.” Ucap Jong Hyun hyung sambil berjalan mendahuluiku.
Aku langsung mendongakkan kepalaku dan menyusul mereka berempat yang sudah di depanku.
Sesaat sebelum kami tampil aku meminta tolong pada member lainnya untuk membantuku kali ini.
“Hyung, kumohon kali ini bantu aku.” Ucapku pada Onew hyung.
“Bantu apa?”
“Bantu aku…mengungkapkan perasaanku pada Min Di noona.”
Jong Hyun hyung, Key dan Tae Min saling tatap-tatapan.
“Kau serius Choi Min Ho?” tanya Key.
Aku menganggukkan kepalaku.
“Kami akan membantumu. Kau tenang saja.” Ucap Onew hyung sambil menepuk pundakku.
Aku hanya tersenyum dan mengucapkan terima kasih padanya.
“Ya, kami hanya akan membantumu sedikit saja. Selebihnya kau yang lakukan sendiri.” Ucap Jong Hyun hyung saat kami akan mulai bernyanyi.

Kurasa saat ini memang paling tepat. Apalagi lagu yang akan kami bawakan juga tepat. Jadi aku memutuskan untuk mengakui perasaanku padanya malam ini. Aku tidak peduli apa tanggapannya. Termasuk tanggapan para Shawol dan manager hyung.
Kalau aku terus memendam perasaan ini aku akan makin kacau dan uring-uringan seperti yang Jong Hyun hyung bilang.
Kuharap Min Di noona bisa memahami dan membalas perasaanku ini.

End of Min Ho flash back.


Author POV.

“Chukae Min Ho dan Min Di.” Ucap Onew pada mereka berdua.
“Gomawo oppa.” Balas Min Di.
“Huh…akhirnya kalian bersatu juga. Selamat ya Min Di, walaupun kau sudah membuat anak ini menjadi aneh dan uring-uringan.” Ucap Jong Hyun.
“Ne, walaupun kau tidak mengenali kami.” Ucap Key sedikit ketus.
“Ne, walaupun kau sudah menginjak kakiku.” Ucap Onew pelan.
“Walaupun noona sudah merebut Min Ho hyung dariku…” ucap Tae Min yang langsung di tatap tajam oleh keempat hyung-nya.
“Mwo? Waeyo?” tanyanya polos.
“Ya, apa maksudmu bicara seperti itu??” Tanya Key.
“Ne, kalau Min Ho hyung sudah punya kekasih ia pasti akan sering dengan kekasihnya itu. Dan ia tidak akan bisa membantuku mengerjakan PR dan menemaniku latihan menari lagi.”
Keempat member SHINee dan Min Di saling tatap-tatapan dan kembali tertawa dengan kencang.
“MUAHAHAHAHA….”
“Pabo kau Tae Min-ah, ada-ada saja.” Ucap Jong Hyun sambil memegangi perutya.
“Dasar bocah nakal.” Sambung Onew.
“Anak aneh dasar.” Sambung Key.


Min Ho POV.

Huh...lega rasanya bisa mengungkapkan semuanya. Rasanya beban di dadaku sudah hilang semuanya. Apalagi noona juga memiliki perasaan yang sama denganku. Aku makin senang jadinya.
Aku janji akan menjaganya dan membuatnya bahagia. Aku berjanji tidak akan membuatnya sedih dan terluka.

Karena, aku sangat mencintainya.

Saranghae noona...


Min Di POV.

Cinta.

Cinta memang aneh, ia bisa datang tak terduga dan bisa terjadi pada siapapun. Termasuk aku dan Min Ho.
Padahal dalam mimpipun aku tidak pernah membayangkan untuk menjadi kekasihnya. Namun nasib berkata lain. Nasibku menentukan kalau aku harus menjadi kekasihnya. Menjadi ’noona-nya’.

Kalau begini ceritanya sih aku tidak jadi membuat surat pengunduran diri.
Karena berkat pekerjaanku ini aku menemukan cintaku.
Menemukan orang yang berarti untukku dan sangat aku cintai.

Saranghae Choi Min Ho....



FIN

Jung Il Woo


Jung Il Woo,
pertama kali gw tau nih orang dari serial My Fair Lady. eh, pas pertama kali liat mata gw langsung ga bisa berhenti ngeliatin nih namja atu.
buseeeettt...guanteng banget dah ni orang!!!!!
apalagi senyumnya
beeeeuuhh.....mao melayang gw ngeliatnya!
maaanniiisssss.......banget!!
omo....he`s very2 cute & handsome boy...
dan ternyata si Il Woo oppa ini sahabatan sama Lee Min Ho & Kim Bum.
susah deh ya, orang cakep gaolnya ma orang cakep juga
ck..ck..ck...
gw sih masih baru bangetbanget tau tentang Il Woo, jadi belom tau banyak hal tentang dia.
cuma tau biodatanya dikit...
cekidot!

Name: Il-woo Jeong / Jung Il Woo
• Hangul: 정일우
• Profession: Actor and Model
• Birthdate: September 9, 1987
• Birthplace: South Korea
• Height: 183cm
• Weight: 63kg
• Star Sign: Virgo
• Education: Han Yang University majoring in Arts
• Hobbies: watching movies, listening to music, & webshopping.
DRAMA’s
• My Fair Lady Agasshireul Butakhae (KBS2 / 2009)
• The Return of Iljimae Dolahon Il Ji-Mae (MBC / 2008)
• High Kick! Unstoppable High Kick (MBC / 2006)
MOVIE’S
• Love, First Nae Sarang (2007)
• GoodBye Sadness (2007)
• The World of Silence (2006)
MVs: SAT’s “This is me” & Ku Jung-hyun’s “Goodbye Sadness”.
AWARD
MBC 2007 Drama Awards “Best Newcomer” – Untstoppable High Kick

Selasa, 20 April 2010

about this day

berhubung chingu gw si Tiwul pas tanggal 18 kemaren b`day ke 20, jadi tadi dia gw & euis todong buat nraktir kita.
tadinya sih maonya nonton aja di TIM, coz dah lama kita ga nonton bareng gara2 kesibukan kuliah mulu-__-

tapi karena satu dan lain hal akhirnya kita jadinya makan di KFC Sarinah yang notabene-nya deket sama rumah gw.

kelar makan kita ubek2 di hero sarinah sampe kaki gw pegel bediri terus + sakit perut!!

abis ntuh kita ke toko buku yang menurut gw kurang lengkap karena kaga ada majalahnya!!
sedih gw..

pas mao balik udah di luar tuh, dengan ngeselinnya si tiwul bilang die mao beli komik di lower ground tadi !!!

dengan muka ga enak gw ikut lah sama mereka berdua..
padahal kaki gw udah mao copot rasanya!!

akhirnya....kelar juga penderitaan gw & bisa duduk dengan manis juga..
fyuuhh~~~~


saengil chukae ne chingu...
moga lo kembali ke jalan yang bener, cepet sembuh, jangan suka gangguin gw lagi, jangan bikin gw esmosi mulu...*di gatak ma tiwi*
Wish u all d bets lah pokoknya, tetep jadi chingu + onnie gw yak....
(cumang elo temen gw berbagi masalah SHINee n nae namja Mino ntuh..
hiks, hiks.. sedih saya jadinya...)

udahlah, makin geje ajah gw lama2!!

Sabtu, 17 April 2010

I Love My Job (FF Series) part 4

Cast :
Lee Jin Ki / Onew SHINee
Kim Jong Hyun SHINee
Kim Ki Bum / Key SHINee
Choi Min Ho SHINee
Lee Tae Min SHINee
Kim Min Di (author)


Onew POV.

Hari ini kami sedang tidak ada kegiatan. Makanya kami berlima hanya beristirahat di dorm saja.
Key sedang memasak dan di ganggu oleh Tae Min. Jong Hyun sedang main gitar dan menulis lirik di kamar. Min Ho sedang duduk di ruang tengah sambil bengong menatap TV di depannya. Lalu aku duduk di sebelahnya.
“Ya, kau kenapa? Kenapa hanya diam saja?”
“Hah? bukannya aku memang seperti ini biasanya?”
Aku tertawa garing. “Hehehe...iya aku lupa. Kau kan Choi Min Ho ya bukan Key yang kebawelannya sudah tak tertahankan.”
Min Ho tersenyum.
“Ya, kalau kau ada masalah kau bilang saja padaku. Aku kan hyung kalian. Bahkan Tae Min-ah menganggapku Appa-nya.”
“Aku tahu kok hyung, aku tidak apa-apa.”
“Jangan bohong, kita sudah tinggal bersama selama 3 tahun, aku tahu betul apa yang sedang terjadi.”
Min Ho langsung duduk menghadapku. “Apa maksudmu hyung?”
“Apa benar kalau kau memang menyukai Nona Kim itu? Kim Min Di maksudku.”
Min Ho terlihat kaget dan gelagapan. “A, a, aku, aku tidak....”
“YA TAE MIN-AH! JANGAN GANGGU AKU! LEBIH BAIK KAU BERMAIN DENGAN HYUNG-HYUNG-MU SAJA!” Teriak Key dari dapur.
“Ah Omma pelit!” balasanya yang sudah ada di ambang ruang tengah lalu duduk di sebelah Min Ho.
Maknae kami itu mengerucutkan bibirnya.
“Kau kenapa?” tanyaku.
“Key hyung pelit! Masa aku tidak boleh membantunya memasak?”
“Ya Lee Tae Min, dengar aku ya, kami berempat itu masih ingin hidup, jadi lebih baik kau menuruti kata-kata Key saja.” Ucap Min Ho.
“Maksudmu apa hyung?”
“Maksudnya kau itu tidak pandai memasak seperti Key, nanti yang ada kau malah meracuni kami semua.” Sambungku.
“Hyung~~~~kalian jahat sekali sih~~~Omma~~~~” teriak anak itu dan kabur ke dapur lagi.
Aku dan Min Ho hanya tertawa melihat kelakuan anak itu saja.
“Ya, bagaimana?” tanyaku lagi pada Min Ho.
“Apanya?”
“Ya perasaanmulah! Memang apalagi?”
“Memangnya aku terlihat seperti orang sedang jatuh cinta apa hyung?”
“Um...kalau menurut Jong Hyun dan Tae Min iya.”
“Kalau menurutmu?” balasnya bertanya.
“Hah? Um....mungkin...”
“Um...mungkin juga...” ucapnya dan lalu pergi menghentikan keributan di dapur.


Min Ho POV.

Apa benar yang di bilang Onew hyung waktu itu? Apa benar kalau aku menyukai Min Di noona? Bahkan yang lain juga berpikiran sama dengannya. Apa begitu terlihat kalau aku sedang jatuh cinta?

Tapi masalahnya, apa memang aku menyukainya? Atau hanya merasa tertarik?

Ia gadis yang lucu dan polos. Ia juga baik hati dan manis. Makanya aku senang membantunya.

Tapi anehnya, tiap kali melihat ia tersenyum jantungku rasanya berhenti berdetak...

Apa aku memang menyukainya?

Tapi...apa manajer hyung akan mengijinkanku berhubungan dengannya? Ia bilang kalau kami belum boleh memikirkan masalah cinta dulu. Ia bilang kami harus fokus pada pekerjaan dulu. Tapi apa cinta bisa di tahan? Lagipula apa Min Di noona juga menyukaiku?
“Min Ho, cepat lanjutkan latihanmu, jangan hanya duduk di sana saja.” Ujar manajer hyung padaku.
“Ne hyung.” Lalu aku maju ke tengah ruang latihan itu dan berlatih dengan member SHINee yang lain.


Author POV.

“Um noona, apa aku boleh bertanya sesuatu padamu?” tanya Min Ho.
“Mwo?”
“Um...apa penilaianmu saat bertemu denganku pertama kali?”
“Hah? um...kau, kau...pria yang tampan dan baik hati.” Ucap Min Di malu-malu.
Min Ho tersipu mendengar kata-kata itu. “Gomawo. Um..noona, apa, apa, kau sudah mempunyai namjachingu?”
Pabo! Bicara apa aku? Rutuk Min Ho dalam hati.
“Ah, maksudku apa, apa, um....bagaimana cara kau membagi waktu dengannya? Padahal kan kau sudah bekerja.”
“Aku tidak punya. Seharusnya kan pertanyaan itu aku tujukan padamu. Kan kau sangat sibuk, dan kalau tidak salah kau juga masih kuliah kan? Bagaimana caramu membagi waktu dengan yeojachingu-mu?”
“Aku juga tidak punya.”
“Mwo? Jinja? Kau kan SHINee Flaming Charismatic, masa kau belum punya yeojachingu? Kan kau tampan, fans-mu juga banyak.”
“Tidak ada yang membuatku tertarik. Lagipula manajer hyung bilang kami belum boleh memikirkan masalah cinta. Kami harus fokus pada kerjaan dan sekolah dulu. Aku dan Tae Min kan masih sekolah.”
“Oh...”
“Um...noona, kau, kau selama ini menganggap aku apamu?”
“Hah?”
“Mak, maksudku....Aishh...” Min Ho melirik Min Di dan tertawa. “Hehehe...kita kan sudah lumayan dekat. Apa kau menganggap aku temanmu atau apa begitu maksudku. Hehe...”
“Hah? um....hanya, hanya....sekedar rekan kerja. Hanya sebatas artis dan jurnalis. Kurasa hanya itu, tidak lebih.” Ucap Min Di sambil menundukkan wajahnya.
Min Ho terlihat kecewa mendengarnya. “Oh, hanya itu. Apa kau tidak pernah menganggapku lebih noona? Sahabatmu misalnya?”
Min Di tersenyum simpul. “Kurasa belum. Atau tidak akan pernah...”
Min Di menatap Min Ho yang duduk di sebelahnya. “Um aku ke kemar kecil dulu sebentar.”

BRUK!

Min Di membanting pintu kamar mandi.

“Mian Min Ho, mianhe..mian aku membohongimu, sebenarnya aku memang menyukaimu, sangat malah. Kau pria yang baik. Tapi aku sadar aku ini siapa. Aku tidak pantas untukmu. Kita berbeda. Aku tidak mau melihat fans-fans-mu kecewa saat tahu kau berpacaran dengan seorang wartawan majalah lifestyle sepertiku. Kalau sampai hal itu terjadi akan menjadi berita besar. Aku akan di bilang memanfaatkanmu untuk mendapatkan sesuatu. Aku tidak mau di anggap seperti itu. Aku, aku hanya ingin melihatmu bahagia. Walaupun aku sendiri sakit akan hal itu....”


Min Ho POV.


“Hah? um....hanya, hanya....sekedar rekan kerja. Hanya sebatas artis dan jurnalis. Kurasa hanya itu, tidak lebih.” Ucap Min Di noona sambil menundukkan wajahnya.
“Oh, hanya itu. Apa kau tidak pernah menganggapku lebih noona? Sahabatmu misalnya?”
Noona tersenyum simpul. “Kurasa belum. Atau tidak akan pernah...”


“Tidak pernah, ia bahkan tidak menganggapku temannya, bagaimana mungkin ia menyukaiku? Huh...ternyata perasaanku salah. Ia hanya menganggapku rekan kerjanya. Ia sama dengan orang lain yang menganggapku hanya seorang SHINee Flaming Charismatic, Min Ho. Bukan seorang Choi Min Ho pria biasa yang sedang jatuh cinta dan di buat uring-uringan oleh perasaannya ini. Kurasa aku terlalu berharap banyak.”

Tanpa aku sadari Jong Hyun hyung sudah berada di sebelahku. Tepatnya di tempat tidur Onew hyung. Sedang duduk bersila sambil memperhatikanku.
Aku langsung melirik padanya dan bangun dari posisi tidurku.
“Sejak kapan kau ada di sini?” tanyaku.
“Sejak kau merenung dan menghela nafas berkali-kali. Aku yakin 100 juta persen kau sedang ada masalah. Benar kan?”
Aku tersenyum padanya. “Aku tidak apa-apa.”
“Aku benci dengan sikapmu yang seperti ini. Selalu menutup-nutupi masalah yang sedang kau hadapi. Ya, kau lupa kita ini siapa? Kita ini keluarga Min Ho, kau sudah lupa dengan janji kita waktu pertama kali menginjakkan kaki di dorm ini?”
“Akan selalu bersama di saat senang dan susah. Tidak akan pernah menutup-nutupi apapun yang terjadi dan selalu akan menjadi SHINee selamanya. Keluarga kedua setelah keluarga asli kita.” Ucapku.
Jong Hyun hyung menganggukkan kepalanya. “Bagus kalau kau masih ingat. Kalau begitu kenapa kau masih seperti ini?”
Aku tersenyum kecut.
“Hah...bisa tidak kau sekali-sekali bersikap seperti Tae Min? Yang selalu membicarakan apa yang ada di hatinya.”
“Aku bukan Lee Tae Min hyung, aku Choi Min Ho. Dan sampai kapanpun aku tidak bisa bersikap seperti anak itu.”
“Aku tahu tapi,” Jong Hyun hyung menatapku. Kurasa ia mulai kesal. “Hah, aku lama-lama bisa gila menghadapimu! Kalau aku jadi Key mungkin aku sudah memaki-makimu sampai kau mau jujur apa yang sebenarnya terjadi.”
Aku tersenyum mendengarnya.


seuchyuhganda geu saram soneul jabeun chae...mulujyuganda jogeum jinhan hwajangeul hago...
ubsuttjanee nan chueumbootuh
geujuh chaghanchingoo jungdoil bbooneeya

(Graze – SHINee)


Hah...lagu ini benar-benar tepat untukku saat ini. Noona hanya menganggapku rekan kerjanya saja, tidak lebih. Mungkin sampai kapanpun tidak akan pernah. Apa dia tidak sadar ya kalau aku sebenarnya menyukainya?

Pabo, bagaimana ia bisa tahu? Kalau aku sendiri tidak pernah bilang hal itu padanya.


Min Di POV.

Noona nomu yehpuh(Geu geunyuhreul boneun naneun) michyuh(Ha hajiman ijehn jichyuh)Replay replay replayChoouki nae mameul halkwiu(Ah apesuh ijen mameul) Gochyuh
(da dagaohl ibyuleh nan)
Replay replay replay


(Replay – SHINee)


Cause you were my sun, the moon
nae jeonbuyeotdeon neo
nae bangeh eetneun modeun geotdeulee neol keureeweohanabwa
neol weehae chatdah jeechyeoseo
neol jamshee eejeodoh
sumgyeonoheun uhreeye chueogee
gadeuk namah cause you're still in my room

(In My Room – SHINee)


Pabo, aku menangis. Untuk apa? Benar-benar pabo yeoja.

Hari ini sudah yang kesekian kalinya aku mendengarkan lagu-lagu dari album pertama mereka, The SHINee World.

Kenapa? Kenapa aku masih menangis tiap kali mendengar lagu-lagu itu.

Apa karena aku merasa bersalah karena sudah berbohong pada Min Ho? Lagipula memang apa sih yang bisa aku harapkan darinya? Dia mana mungkin menyukai gadis sepertiku.
Kan banyak gadis di luar sana yang lebih cantik, lebih stylish, lebih kaya dan lebih segala-galanya dariku. Mungkin ia memang selalu bersikap baik pada tiap gadis, sama seperti yang ia lakukan padaku.

Huh...bangun Min Di, bangun dari mimpimu...kau tidak akan pernah mendapatkan pangeran tampan itu. Karena kau bukan seorang cinderela dan kau juga tidak hidup di negeri dongeng. Ini kenyataan Min Di, kau hidup di dunia nyata. Dunia nyata yang tidak selalu indah dan berjalan sesuai dengan yang kau harapkan.


Author POV.

“Min Di, Nona So bilang malam ini kau harus ke acara SBS Inkigayo. Kau di suruh mewawancarai beberapa artis di sana.” Ucap Jung Han.
“Siapa saja?”
Jung Han melihat kertas catatannya. “Um..T-ARA, SS501, FT Island dan...SHINee.”
Mata Min Di langsung melotot. “M, mwo? Nugu? SH, SHINee??”
“Ne.”
Aigo...tamatlah riwayatku!
“Jung Han, bagaimana kalau kau saja yang menggantikan tugasku? Kumohon oppa...” mohon Min Di.
“Mwo? Sejak kapan kau memanggilku oppa? Kepalamu terbentur ya?”
“Kumohon oppa...kau tolong gantikan tugasku. Aku tidak bisa.”
“Kau pikir aku tidak ada kerjaan apa? jam 1 siang nanti aku harus ke Jeju untuk mewawancarai Rain, bagaimana aku bisa menggantikan tugasmu?”
“Kumohon Jung Han oppa...kalau kali ini kau mau membantuku aku berjanji akan memanggilmu oppa dan menuruti semua perkataanmu. Kumohon...” ucap Min Di sambil merekatkan kedua telapak tangannya.
“Anni. Aku tidak mau di pecat cuma karena hal ini. Lagipula apa alasanmu? Kalau kau berani bilang hal ini pada Nona So baru aku mau menggantikanmu.”
“Kau kejam Jung Han. Kau mau aku mati muda ya di bunuh oleh nenek sihir itu??!”
“Itu masalahmu Kim Min Di.”
“Ahh....Tega kau!”
Jung Han melirik jam tangannya. “Ah sudahlah, aku sibuk sekali hari ini. Aku harus mempersiapkan pertanyaan untuk Rain.” Ucapnya sambi berlalu.
Min Di terduduk lemas di kursinya. Ia menutup wajahnya dengan kedua tangan yang di topangkan ke meja di hadapannya. Lalu ia mengacak-acak rambutnya dengan kesal.
“Ah...kenapa sih tiap kali mewawancarai SHINee selalu aku yang di suruh? Kan masih ada yang lain? Aku kan sudah berniat mau melupakan Min Ho dan member SHINee yang lainnya. Pokoknya besok aku akan membuat surat pengunduran diri! Ya aku betul, dengan begitu aku tidak akan bertemu lagi dengan yang namanya SHINee. Terutama Choi Min Ho!”



To be continue...

kompilasi

1. aneh bin ajaib?!??!
kenapa tiap kali gw nyuci baju pasti ujan?!???!

apakah gerangan sebabnya??
padahal pas gw nyuci langit masih terang bin panas mampus! matahari nyengat senyengat2nya, pas di bilasan ke2 atau pas udah mau kelar, tiba2 langsung ada gluduk dan mendung...-_____- keseeee....lllll mampus gw!!

why!! kenapa oh kenapa saya sial sekali...
huaaa....~~~

emang saya punya bakat jadi pawang ujan apa??

gembel kali tuh bakat!

ga ada apa bakat `menaklukan hati CHOI MIN HO SHINee!`
nah kalo itu baru saya sukuri...*di getok fans-nya minho*



2. ... (no coment)
kalian percaya ga kalo sifat orang itu bisa berubah dikarenakan pergaulannya? di karenakan temen2nya.
kalo gw sih percaya2 aja, secara gw ngalamin hal itu, (bukan gw yang berubah, ada someone-lah pokoknya)
dia berubah dah pokoknya sekarang, beda sama dulu pas awal2 kenal.
absurd...
udahlah, males gw jelasinnya..


3. absurd...
hari senen besok (19 april) sebenernya saya bakal UTS, cumang dosen yang bersangkutan kaga jelas bakal masuk apa kaga??
kata temen gw UTS nya di undur minggu depan, secara materi UTS nya bikin gw sekelas kaga ngarti...gara2 dosennya ga masuk minggu lalu.

gimana mao ngarti kita2!!

semoga beneran di undur kaya undurunduryangjalannyamundur...*gaje*

Selasa, 13 April 2010

I Love My Job (FF Series) part 3

Cast :
Lee Jin Ki / Onew SHINee
Kim Jong Hyun SHINee
Kim Ki Bum / Key SHINee
Choi Min Ho SHINee
Lee Tae Min SHINee
Kim Min Di (author)


Min Ho POV.

“Um...gomawo Min Ho sekali lagi.” Ucap Min Di noona saat aku mengantarkannya pulang.
“Chonmaneyo. Mianhe karena kelakuan hyung-hyung-ku yang tidak sopan tadi. Apalagi Jong Hyun hyung.”
“Anniyo. Aku tidak apa-apa kok. Mereka ramah dan lucu-lucu. Apalagi Tae Min.”
Kami berdua tersenyum.
“Um...noona, apa aku boleh minta nomor ponselmu?” ucapku tiba-tiba.
Pabo! Apa yang aku lakukan?
Kata-kata itu meluncur dengan sendirinya dari mulutku ini tanpa ku pikir dulu.
“Hah? um....”
“Um...mian noona, maksudku.....”
Lalu ia malah meminta ponselku dan memasukkan nomor ponselnya di ponselku.
“Itu nomorku. Kalau ada perlu hubungi aku saja.” Ucapnya lalu turun dari mobil dan langsung masuk ke apartemennya.
Aku hanya memandangnya dengan bengong. Lalu aku memukul kepalaku pelan. Dan tersenyum kecil.

Saat sampai dorm, kami berlima kumpul di ruang tengah. Tae Min yang duduk di sebelahku terus-terusan tersenyum dan memperhatikanku.
“Kau kenapa? Terus menatapku seperti itu?”
“Tidak apa-apa kok.”
“Ya Tae Min-ah, jangan terus menatapnya seperti itu. Atau lama-lama kau akan jatuh cinta padanya.” Celetuk Jong Hyun hyung. Lalu Key menyikut perutnya.
“Min Ho hyung yang sedang jatuh cinta. Bukan aku!”
Aku dan yang lainya langsung terkejut di buat anak itu.
“Apa maksudmu? Siapa bilang aku sedang jatuh cinta?” ucapku gelagapan.
“Ah...kau tidak usah berbohong hyung...kau menyukai Min Di noona kan?”
“Kau bicara apa Lee Tae Min?”
“Benar kan??” ia makin memojokkanku.
Dari pada makin kacau lebih baik aku pergi saja dari ruangan ini.

Aku menghempaskan tubuhku ke ranjang. Beberapa menit kemudian ada seseorang yang membuka pintu kamar. Ternyata Tae Min. Lalu ia berjalan ke arah tempat tidurku dengan wajah ketakutan.
“Kau kenapa? Kenapa wajahmu seperti itu?”
“Hyung....mianhe....” ucapnya sambil memajukan bibirnya.
“Mwo? Memang kau salah apa?”
“Aku sudah menggodamu...kau jangan marah padaku ya? aku kan hanya bercanda...”
“Kau bicara apa sih Tae Min-ah?”
“Tadi Jong Hyun hyung bilang kalau akau terus menggodamu kau akan marah besar padaku. Lebih parah dari saat Key Omma marah...Aku takut...kau marah padaku...”
Aku menatapnya dengan seksama. Lalu aku tidak tahan lagi untuk tertawa.
“HUAHAHAHAH....Tae Min, Tae Min...”
“Kau kenpa hyung? Kenapa malah tertawa? Kau tidak tahu apa kalau aku ketakutan setengah mati?” ucapnya sambil cemberut.
“Kau memang benar-benar polos ya? Kenapa sih kau mudah percaya omongan Jong Hyun hyung? Kau itu di tipu olehnya tahu! Ya, kita sudah lama mengenalnya, masa kau masih bisa di bohongi olehnya sih?”
Tae Min mengernyitkan matanya dan memajukan bibirnya. “Ja, jadi, aku di bohongi oleh Jong Hyun hyung?”
Aku menganggukkan kepalaku.
“Tega...”
Lalu ia menatatapku. “Hyung, tapi aku benar kan kalau kau memang menyukai Min Di noona?”
Aku hanya terdiam dan menatapnya.
“KIM JONG HYUN!!! JANGAN LARI KAU!!!” kami langsung menoleh ke arah pintu. Dan yakin betul kalau itu adalah suara Key yang sedang ‘main kejar-kejaran’ dengan Jong Hyun hyung.


Author POV.

SHINee dorm. Jam 09.00 pagi.

Manajer mereka sudah datang dan sedang menunggu kelima remaja-remaja itu untuk bersiap-siap. Karena pada jam 11 siang nanti mereka ada acara di KBS.
“Ayo anak-anak cepat. Kalau tidak nanti kita akan terlambat. Mana kalian belum gladi bersih lagi. Ayo, ayo cepat!” seru manajer mereka.
Key sedang sibuk membereskan barang-barang bawaannya, Onew sedang makan sarapannya dengan santai, Tae Min juga sedang menikmati sarapan dan susu coklatnya, Jong Hyun sedang menggedor-gedor pintu kamar mandi yang di dalamnya terdapat Min Ho.
“Choi Min Ho cepat keluar atau akan ku dobrak pintu ini!” teriak Jong Hyun.
“Kau cerewet sekali sih hyung! Seperti Key Omma saja! Aku sedang mandi tahu!”
“Ah! Bisa cepat tidak sih! Aku kebelet buang air tahu! Kau mau aku mengompol di sini ya!”
Tiba-tiba Key muncul. “Ya, ya, ya! Sudah cepat bertengkarnya, manajer hyung sudah menunggu kita. Kalian mau kita di marahi lagi ya?”
“Anak itu tidak mau keluar kamar mandi tahu!”
“CHOI MIN HO CEPAT KELUAR ATAU PS MU AKU RUSAK!”
Min Ho langsung keluar dari kamar mandi dengan wajah ketakutan. Sedangan Jong Hyun tersenyum licik dan langsung masuk kamar mandi.
“Cepat beres-beres barangmu atau kau akan kami tinggal!”
“Ne Omma...”

Kantor majalah Shining Star. Jam 09.30 pagi.

“Min Di cepat beres-beres peralataan untuk mewawancara. Lalu kau pegi ke KBS dan mewawancarai artis yang sedang tampil di sana!” ucap Nona So.
“Ne Nona...” ucap Min Di lemas.
Jung Han langsung menepuk pundaknya. “Kau sabar ya, Nona So memang seperti itu orangnya.”
“Hah...sampai kapan aku harus seperti ini? Aku jadi ganti kerjaan begini. Semuanya gara-gara Yoon Hae! Harusnya kan gajiku juga di tambah...kan pekerjaanku makin berat.”
Jung Han menepuk kepala gadis itu pelan. “Dasar pabo yeoja kau! Sudah cepat bereskan barang-barang itu.” Ucap pria itu sambil menunjuk kamera, tape rekorder, kertas dan pulpen yang berserakan di meja Min Di.
“Min Di, ada kabar bagus!” ucap Hye Jin yang tiba-tiba muncul.
“Mwo?” tanya Min Di ogah-ogahan.
“Kau tidak akan pergi sendiri ke KBS, tapi Seo Jung akan menemanimu. karena Nona So tahu kau tidak akan bisa membawa kamera sebesar itu.”
“Tentu saja, aku kan bukan kameraman, aku juga bukan seorang namja, tapi yeoja.
Mana mungkin aku membawaya sendiri.”
“Bagus kan kalau begitu?” ucap Jung Han.
“Aigoo...tetap saja aku malas...”
“Ya Min Di, setahuku di sana sejak banyak artis lho, ada 2AM, 2PM, KARA, ada Super Junior dan SHINee juga kalau tidak salah.” Ujar Hye Jin.
Wajah Min Di langsung berubah saat mendengar kata-kata SHINee.
“Mwo? Kau serius? Apa benar ada SHINee?”
“Benar, memang kenapa?”
“Iya, sepertinya kau semangat sekali? Bukanya kemarin kau malah mempermalukan dirimu di depan Key?” ejek Jung Han.
“Diam kau! Jangan mengungkit-ungkit masalah itu lagi!”


Di stasiun TV KBS.

Selesai tampil SHINee langsung ke ruang tunggu artis di belakang panggung itu. Mereka terlihat lelah, namun masih menyunggingkan senyumannya yang membuat para Shawol menjerit-jerit.
Karena keadaan di backstage yang gelap dan ruwet, Min Di yang belum terbiasa dengan keadaan itu tidak sengaja menabrak dan menginjak kaki seseorang.
“AWW!!” Jerit orang itu.
Min Di langsung berbalik dan membungkuk meminta maaf pada orang itu. “Minahe, jeongmal mianhe. Aku tidak sengaja.” Saat mendongakkan wajahnya Min Di langsung bengong melihat siapa orang yang ia injak kakinya.
“O, Onew oppa? Kau Onew oppa kan? Leadernya SHINee?”
“Ne, kau siapa?”
“Ya, kau lupa ya? Aku Min Di, aku dari majalah Shining Star. Yang waktu itu mewawancarai Key. Kan kita sudah 2 kali bertemu.”
“Oh..kau gadis yang waktu itu ya? Kau kekasih barunya Min Ho ya?”
Min Di langsung membelalakan matanya. “Ka, kau bicara apa oppa? Aku, aku tidak punya hubungan apa-apa dengan Min Ho!”
“Eh? Benarkah? Lalu kenapa hari itu ia membawamu ke dorm ya?”
“Ma, mana aku tahu..ia bilang hanya mau mengenalkanku pada kalian saja.”
“Apa kau sudah lama mengenal Min Ho?”
“Anni! Kan Key sudah cerita kalau aku baru pindah dari Australia.”
“Oh...habis kalian dekat sekali sih..”
“Onew! Ayo cepat kesini!” teriak manajer mereka.
“Aku kesana dulu ya.”
Lalu Min Di membungkukkan badannya.

“Kau kenapa hyung? Kenapa kau memegangi kakimu?” tanya Jong Hyun.
“Hah? oh ini, aku tadi diinjak.”
“MWO! Di injak! Di injak siapa?” tanya Key heboh.
“Kau kenapa sih Key? Heboh sekali?” tanya Min Ho.
“Biasalah, membela Appa-nya tercinta. Mana tega dia melihat Leader kita kesakitan.” Celetuk Jong Hyun yang langsung di beri Key tatapannya yang maut.
“Dia tidak sengaja.”
“Memang siapa hyung? Siapa orang yang berani menginjak Leader SHINee ini?” ucap Tae Min asal.
“Hah...dia ketularan Jong Hyun hyung...” keluh Min Ho.
“Um...kalau tidak salah Min Di namanya. Gadis yang kau bawa ke dorm waktu itu.” Jawab Onew sambil menunjuk Min Ho.
Min Ho langsung membenarkan posisi duduknya. “Nugu? Min Di noona? Kau serius hyung? Memang kau bertemu dengannya di mana?”
“Di backstage.”
“Um, aku ke kamar kecil dulu ya.” Ucap Min Ho dan langsung keluar ruangan tunggu itu.
Jong Hyun dan Tae Min memandanginya sampai ia menghilang di balik pintu.
“Ya, kalian mau taruhan denganku tidak?” ucap Jong Hyun.
“Apalagi?” tanya Key.
“Kalau Min Ho benar-benar sedang jatuh cinta.”
“Dengan Min Di noona maksud hyung?” tanya Tae Min.
Jong Hyun mengangguk. “Dan kalau anak itu sebenarnya tidak mau ke kamar mandi. Tapi menemui gadis itu.”
“Ah, kalau itu sih aku sudah tahu, kan aku duluan yang menyadari hal itu!”
“Ah diam kau! Key, bagaimana? Mau kan?”
“Anni!”
“Waeyo?”
“Untk apa aku mengikuti taruhan yang tidak berguna itu denganmu! Kau pikir aku itu licik seperti kau apa!”
Jong Hyun langsung mengerucutkan bibirnya. Lalu menoleh ke arah Onew yang masih kesakitan kakinya.
“Nah...kalau kau mau kan hyung?”
“Mau apa?” tanya Onew dengan wajah polosnya.
“Hah....” Jong Hyun langsung terduduk lemas di bangkunya. Key dan Tae Min hanya mentertawainya saja.

Min Di terduduk di backstage sendiri, menunggu Seo Jung. Ia mengetuk-ngetukkan sepatunya kelantai sambil menggerutu. Bibirnya juga di majukan.
Min Ho yang melihatnya langsung tertawa kecil dan menghampirinya. Ia menepuk bahu gadis itu.
“Ah, Seo Jung, kau lama sekali sih!”
“Annyong.” Ucap Min Ho sambil tersenyum.
“Ka, kau...kupikir Seo Jung.”
“Aku Min Ho, noona, bukan temanmu itu.”
“A, aku tahu....” wajah Min Di langsung memerah karena malu.
“Kau sedang apa di sini?”
“Hah? oh, menunggu temanku. Tadi kami habis bekerja dan mewawancarai Super Junior dan KARA. Kau sendiri?” lalu Min Di memukul kepalnya. “Aish...pabo, tentu saja kau habis tampil. Ya kan? Hehehe...”
Min Ho tersenyum lagi. “Tentu saja, memang kau tadi tidak melihat penampilan kami?”
“Lihat. Tapi cuma sedikit.”
“Kau lihat yang mana?”
“Mana aku tahu...aku kan tidak tahu lagu-lagu kalian. Aku hanya lihat lagu pertama yang kalian nyanyikan. Lalu aku harus bekerja.”
“Oh, lagu itu judulnya JoJo. Apa kau suka?”
“Hah? um, lumayan.”


Min Di POV.

Ah...aku ini kenapa sih? Kenapa tiap bertemu dengan member SHINee aku selalu melakukan kesalahan? Kenapa aku selalu bersikap bodoh di depan mereka?
Pertama Key, kedua Onew oppa.
Nanti siapa lagi?
Jong Hyun? Tae Min? Atau bahkan Min Ho?

Aigo....aku mau mati saja rasanya...kenapa sih aku harus berurusan dengan kelima namja itu? Semua karena nenek sihir itu! Kalau bukan bos-ku sudah kuhajar ia habis-habisan!

Lagipula kenapa Min Ho terlalu baik sih jadi orang? Kenapa dia selalu membantuku? Aku kan jadi tidak enak padanya?
Kenapa Onew oppa bilang kalau aku kekasih barunya Min Ho?
Memang salah kalau dia membawaku ke dorm-nya? Kan ia hanya ingin menunjukkan padaku saja tempat tinggalnya.

Tunggu, untuk apa ia menunjukkan tempat tinggalnya padaku? Padahal kan waktu itu kami baru 3 kali bertemu? Kan hubungan kami hanya sebatas rekan kerja.
Artis dan jurnalis.

Kenapa tiap bertemu dengannya aku selalu merasa aneh ya? Seperti ada bunga yang tumbuh di hatiku.

Apa aku.....


“Ya Kim Min Di! Jangan hanya melamun! Kerja! kau datang ke kantor ini kan untuk bekerja, bukan melamun dan memikirkan pria!! Mengerti!” bentak Nona So padaku sampai aku hampir terjatuh dari kursiku.
“Ne Nona. Aku akan bekerja.”

Dasar nenek sihir! Huh!!! Rasanya aku ingin melempar vas bunga ini ke kepalanya!

Tiba-tiba Jung Han menepuk pundakku. “Ya, kau ini kenapa sih? Akhir-akhir ini aku lihat kau sering bengong?” lalu ia menarik kursi dan duduk di sebelahku.
“Entahlah, aku sedang banyak pikiran.”
“Karena Nona So?”
Aku mengangkat bahu. Jung Han tersenyum.
“Sabar ya adik kecil, nanti juga kau terbiasa dengan pekerjaan ini. Walaupun awalnya kau rasa sangat berat.”
“Ya! apa maksudmu dengan memanggilku adik kecil? Aku sudah dewasa tahu!”
“Ya, seharusnya kau itu memanggilku oppa tahu, bukan hanya Jung Han. Aku kan lebih tua darimu. Kau memang hoobae yang tidak sopan ya?”
“Ah kau ini, kau bilang dulu panggil kau Jung Han saja, makanya aku tidak memanggilmu oppa. Lagian, kita kan hanya berbeda 2 tahun.
“KIM MIN DI! LEE JUNG HAN! AKU MENGGAJI KALIAN UNTUK BEKERJA! BUKAN MENGOBROL!” Teriak Nona So.
“Baik Nona...” ucap kami berdua lemas.


To be continue..

Minggu, 11 April 2010

I Love My Job (FF Series) part 2

I Love My Job part 2


Cast :
Lee Jin Ki / Onew SHINee
Kim Jong Hyun SHINee
Kim Ki Bum / Key SHINee
Choi Min Ho SHINee
Lee Tae Min SHINee
Kim Min Di (author)


Min Ho POV.

“Hyung, noona tadi siapa sebenarnya?” tanya Tae Min.
“Hah? oh..dia dari majalah Shining Star. Yang kemarin mewawancarai Key. Lalu tadi aku mengantarnya ke ruang C.N. Blue karena ia akan mewawancarai mereka.”
“Kenapa kau harus mengantarnya? Kan dia bisa sendiri?”
“Ia baru pindah sebulan yang lalu ke Seoul. Jadi tidak tahu artis-artis Korea. Kemarin saja ia tidak mengenali Key, aku dan Onew hyung.”
“Jadi dia juga tidak mengenaliku?”
“Tentu saja.”
“Oh...kupikir ia kekasih barumu? Atau fansmu.”
Aku tertawa kecil. “Kau bicara apa sih Tae Min.”

Saat kembali dari minimarket aku bertemu Min Di noona lagi. Ia terlihat sedang kebingungan.
“Tae Min, kau naik sendiri saja ya?”
“Mwo? Memang hyung mau kemana?”
“Aku ada urusan. Sudah sana pergi.”
“Baiklah.”

Lalu aku menghampiri Min Di noona.
“Ya, seprtinya kau sedang kebingungan ya?”
“Oh kau lagi. Ne, aku sedang mencari kantin. Aku belum makan dari pagi. Tadi aku buru-buru ke sini.”
Aku tersenyum. “Kalau begitu aku antar kau ke kantin.”

“Gomawoyo Min Ho, hari ini kau sudah 2 kali menolongku.” Ucapnya.
“Tidak apa-apa kok. Kan kita memang harus saling menolong.”
Lalu ia tersenyum dan melanjutkan makannya.
“Um...noona, apa besok kau sibuk?”
“Mwo? sepertinya tidak, aku hanya perlu menyerahkan hasil laporan wawancaraku ini saja.”
“Baguslah. Kalau begitu besok kau ke sini lagi ya?”
“Mwo? Untuk apa? Aku kan tidak ada tugas mewawancarai lagi?”
“Aku mau membantumu. Kebetulan besok jadwalku kosong. Aku mau membantumu mengenal artis-artis Korea. Biar kau tidak bingung lagi seperti ini.”
“Kau serius Min Ho?”
Aku mengangguk. “Ini penting untukmu. Aku kan tidak selalu bisa membantumu, lagipula kau kan tidak hanya akan mewawancarai artis SM saja, artis dari management lain kan juga pasti kau wawancarai. Dan aku tidak mungkin ada di tempat itu.”
“Um...baiklah aku mau. Aku ke sini jam 12 bagaimana? Bisa kan?”
“Oke. Jam 12.”
“Min Ho kau baik sekali sih padaku. Gomawoyo, aku benar-benar berhutang banyak padamu.”
“Noona, kau sudah berkali-kali mengucapkan terima kasih. Aku bisa muntah lama-lama karena sering mendengarnya.”
Ia tertawa kecil. “Mianhe, habis memang kau baik sekali.”
“Ne, ne, sudah jangan memujiku terus, nanti aku bisa melayang.”


Author POV.

Sesuai janji kemarin. Min Di datang ke SM jam 12 siang, di sana sudah ada Min Ho yang sedang main game di ponselnya dengan serius sampai-sampai tidak menyadari kedatangan Min Di.
“Ehm..” dehem Min Di.
Min Ho langsung berhenti main game dan memasukan ponselnya ke saku. “Oh noona sudah datang, hehehe...”
“Ne. Kau sudah lama menunggu ya?”
“Anni. Aku sedang iseng saja, karena tidak ada kerjaan makanya aku main game.”
“Oh...lalu sekarang kita mau kemana?”
“Um...ayo ikut aku.” Ucap Min Ho sambil menarik tangan Min Di.

Ia mengajak Min Di ke ruangan tempat biasa SHINee berkumpul. Cuma hari itu sedang tidak ada siapa-siapa.
“Nah, di sini saja bagaimana?”
Min Di mengangguk. Ia sangat canggung. Baru sekali Min Di hanya berdua seruangan dengan seorang pria. Apalagi pria itu adalah seorang Min Ho SHINee.
“Ya, jangan anggap kita sedang wawancara. Jangan anggap aku ini seorang Min Ho. Angap saja aku temanmu. Mengerti?”
Min Di mengangguk.
Lalu Min Ho memberitahu Min Di tetang artis-artis Korea. Dari yang sudah lama sampai artis-artis baru.

Tidak terasa sudah sore. Mereka berdua juga sudah selesai melakukan kegiatannya itu. Dan sekarang hanya duduk-duduk sambil minum cokelat hangat.
“Um...Min Ho, gomawoyo.”
“Chonmaneyo.”
Min Di tersenyum. “Aku payah ya? masa seorang jurnalis tapi tidak tahu artis-artis? Aneh ya?”
“Memang, dan yang lebih anehnya lagi yang mengajarimu adalah seorang personel SHINee.”
Mereka berdua tertawa.
“Noona, sekarang kau mau kemana?”
“Um..pulang. Waeyo?”
“Bagaimana kalau kau ikut aku?”
“Kemana?”
“Dorm-ku. Mau kan?”
“Mwo?”
“Ne, tapi kau jangan berpikir yang aneh-aneh ya. Di sana juga ada yang lain. Aku hanya ingin menunjukkan padamu saja kok member SHINee yang lain.”
“Ne, aku tahu.”
“Oh iya, satu lagi. Kau jangan menulis tentang hal ini di majalahmu ya?”
“Ne, kau pikir aku ini apa?”


Key POV.

“Key, cepat masaknya. Cacing-cacing di perutku sudah minta makan nih...” teriak Jong Hyun hyung dari ruang tengah.
“Diam kau hyung! Kau pikir aku ini pembantumu apa!” teriakku dari dapur.
“Ah, Omma-mu memang galak Tae Min-ah.” Sayup-sayup ku dengar suara Jong Hyun hyung berbicara ke Tae Min.

“Aku pulang...”
Lalu aku berjalan ke ruang tengah. Ternyata Min Ho yang datang. Hah? kenapa ia datang bersama Nona Kim? Mau apa dia ke sini?
“Nona? Ada apa kau ke sini? Kau ada kerjaan lagi ya? kali ini kau mau mewawancarai siapa? Onew Hyung? Tae Min? Jong Hyun hyung? Atau aku lagi?”
“Dia tidak mau mewawancarai kalian Key, aku yang mengajaknya ke sini.” Ucap Min Ho.
Jong Hyun hyung langsung menatap mereka berdua. Lalu ia menyikut lenganku. “Ya, gadis itu siapa sebenarnya? Kekasih barunya Min Ho ya?” bisiknya.
Aku mengangkat bahuku. “Setahuku ia gadis yang kemarin mewawancaraiku. Yang dari majalah Shining Star.”
“Oh..yang kau bilang tidak mengenali kita?”
Aku mengagguk.
Nona Kim memandangi Jong Hyun hyung dengan heran. Jong Hyun hyung menghampirinya dan menyapanya.
“Annyong, naneun bling-bling Jong Hyun.”
“M, mwo?” ucap gadis itu dan melirik ke Min Ho.
“Dia Jong Hyun hyung, member kami juga. Julukannya bling-bling. Karena suaranya yang bagus.”
Gadis itu membulatkan mulutnya.
“Lalu kau mau apa Nona?” tanyaku.
“Entahlah. Min Ho yang mengajakku kemari.”
“Ya, kau benar-benar tidak mengetahui siapa kami ya?” tanya Jong Hyun hyung.
Nona Kim menggelengkan kepalanya.
“Dia baru pindah ke Seoul. Makanya tidak mengenali kita.” Bela Min Ho.
“Kalau begitu ayo ikut aku.” Ucapnya sambil menarik tangan Nona Kim.
Kami berempat hanya bengong melihatnya.
“Hyung, kenapa kau bawa noona itu ke sini?” tanya Tae Min.
“Apa tadi kau bilang? Noona? Memang kau mengenal dia?” tanyaku.
“Tentu saja. Noona itu temannya Min Ho hyung. Ya kan hyung?”
Aku langsung melirik Min Ho. “Apa maksud omongan dia?”
“Hah? oh itu, Min Di noona itu seumuran dengan Jong Hyun hyung. Makanya aku memanggilnya noona.”
“Mwo? Kau tahu dari mana?”
“Aku tanya padanya. Habis aku bingung harus memanggilnya apa?”
“Kau kenapa sih Key? Heboh sekali? Memang kenapa kalau Min Ho dan Tae Min memanggil Nona Kim dengan panggilan noona?” ucap Onew hyung yang diam sejak tadi.
“Bukan begitu hyung, tapi...” aku menatap Min Ho lagi. “Ya, sebenarnya kenapa kau membawanya ke sini? Kau mau dia menyelidiki kegiatan kita sehari-hari ya?”
“Kau gila ya Key? Untuk apa?”
“Lalu? Kan dia bekerja di majalah, hal seperti ini kan bisa di jadikan berita?”
Min Ho menunjuk kepalaku dengan jarinya. “Pabo kau Key. Sudah jangan berpikiran yang tidak-tidak. Hyung, tolong kau urus Omma-mu ini.” Ujar Min Ho ke Onew hyung.
“Sudah, sini kau.” Ucap Onew hyung sambil melambaikan tangannya ke arahku. Lalu aku duduk d sebelahnya.


Tae Min POV.

Sejak sejam yang lalu Min Di noona sudah pulang. Sekarang aku, dan keempat hyung-ku sedang duduk di ruang tengah sambil menonton TV. Min Ho hyung duduk di sebelahku. Aku terus menatapnya dan tersenyum-senyum. Lalu Min Ho hyung sadar dengan apa yang ku lakukan dan menatapku.
“Kau kenapa? Terus menatapku seperti itu?”
“Tidak apa-apa kok.”
“Ya Tae Min-ah, jangan terus menatapnya seperti itu. Atau lama-lama kau akan jatuh cinta padanya.” Celetuk Jong Hyun hyung. Lalu Key hyung menyikut perutnya.
“Min Ho hyung yang sedang jatuh cinta. Bukan aku!”
Mereka berempat langsung terkejut. Apalagi Min Ho hyung.
“Apa maksudmu? Siapa bilang aku sedang jatuh cinta?”
“Ah...kau tidak usah berbohong hyung...kau menyukai Min Di noona kan?”
“Kau bicara apa Lee Tae Min?”
“Benar kan??” godaku.
Lalu Min Ho hyung langsung lari ke kamar.
“Hehe...berarti apa yang kutakan benarkan hyung?” Ucapku pada Onew hyung.
“Berhenti menggodanya, atau kau dalam masalah besar!” ancam Key hyung.
“Apa maksud hyung?”
“Hah, kau ini memang tidak pintar-pintar ya? maksudnya berhenti menggoda Min Ho. Karena kalau tidak kau akan di marahi olehnya habis-habisan. Lebih parah dari saat Key marah!”
“Kim Jong Hyun!” bentak Key hyung.
“Satu lagi, jangan pernah menggoda orang yang sedang jatuh cinta. Resikonya akan lebih parah!”
Aku langsung membulatkan mataku karena kaget dan takut.
“Lebih baik kau cepat meminta maaf pada Min Ho.”
“Ba, baik hyung.” Aku langsung menyusul Min Ho hyung ke kamar.

Jong Hyun POV.


“Berhenti menggodanya, atau kau dalam masalah besar!” ancam Key ke Tae Min.
“Apa maksud hyung?”
Aku tidak tahan melihat kepolosannya. Anak ini benar-benar menggemaskan.
“Hah, kau ini memang tidak pintar-pintar ya? maksudnya berhenti menggoda Min Ho. Karena kalau tidak kau akan di marahi olehnya habis-habisan. Lebih parah dari saat Key marah!” ucapku asal. Padahal aku tahu betul Min Ho tidak akan pernah bisa marah pada dongsaeng kesayangangnya itu.
“Kim Jong Hyun!” bentak Key.
“Satu lagi, jangan pernah menggoda orang yang sedang jatuh cinta. Resikonya akan lebih parah!” tambahku.
Tae Min langsung terlihat takut dan percaya dengan apa yang aku omongkan.
“Lebih baik kau cepat meminta maaf pada Min Ho.”
“Ba, baik hyung.” Anak itu langsung menyusul Min Ho di kamar.

“Huahahahaha.....anak itu memang mudah di bohongi!! Huahahaa...” ucapku sambil memegangi perutku yang sakit akibat terlalu kencang tertawa.
“Kau memang kejam Kim Jong Hyun.” Ucap Onew hyung.
“Hahaha...habis aku tidak tahan, anak itu mudah sekali di bohongi. Benar-benar polos. Padahal umurnya sudah 18 tahun.”
“Memang. Kau hyung yang paling kejam dan jahat!” sambung Key membela Onew hyung.
“Apa kau!? Ikut-ikutan mengataiku! Kau pikir kau itu paling baik dan manis apa di dorm ini? Bahkan kau paling ganas!”
Key langsung membelalakan matanya dan berkacak pinggang.
“Tamat riwayatmu Jong Hyun...” ucap Onew hyung pelan.
Aku melirik Key lalu kabur dari ruangan itu sebelum sofa, meja dan TV di ruangan itu mampir di kepalaku.



to be continue...

Jumat, 09 April 2010

my absurd day & saengil chukae Jjonghyunie~~~

kemaren harusnya gw dapet mata kuliah filsafat seni, tapi entah kenapa pak Edy (sang dosen itu) kaga dateng. padahal anak2 sekelas udah nungguin sampe jam setengah 1 siang. (kuliahnya kelar jam 1)

pokoknya kelakuan anak2 grafis pada absurd2 banget dah. dari yang main bekel, main kartu, ngegosip, cuma bengong2 aja, nontonin temennya, gambar2 absudr (baca:ngerjain tugas)

pokoknya tuh koridor lantai 3 gedung E penuh berserakan anak2 grafis yang kebanyakkan angkatan `08.
akhirnya karena dosen ga dateng2 anak2 mulai pada cabut dah. makanlah, ngapainlah saya juga ga tau pada mao ngapain.

gw pun dengan temen2 gw cabut sekitar jam setengah 1an buat makan, perut kami udah pada nyanyi minta di isi.



PS: lo tau ga seh...kalo di kampus gw ada mahluk yang menurut gw mirip sama LEE TAE MIN SHINee!!
sumpah dah gw, tuh anak mirip banget ma taetae-ku yang cute itu.
dari manis2 nya, kalem2 nya, gerak-geriknya danlainlainnya!!
tapi kalo saya boleh jujur emang gantengan tae sih, tapi nih anak juga ga kalah manisnya dari tae..
sampe klo sekelas gw terus perhatiin dy....mulu!
mehehehe....


(ngapa kaga ada yang mirip Mino ya??!! klo ada nanti saya bisa gela lagi?!?!!?)



eh...saya lupa, ternyata kemaren ulang tahunnya Jonghyun.
sang bling bling SHINee yang umurnya seumuran sama saya..(kaga ada yang nanya!)

yasudlah kalau begitu karena saya salah satu SHAWOL, saya ucapin SAENGIL CHUKAE KIM JONGHYUN-SSI....^^
klo di umur Korea klo ga salah yang ke 21 (?!?!)


semoga dirimu makin eksis, makin keren suaranya, makin tenar, makin gokil, makin absurd, tapi jangan makin licik & suka gangguin member SHINee yang laen ya...
mehehehe....>.<>

yah pokoknya wish u all d best lah...

nih saya kasih hadiah kumpulan potonya Jjong dari awal SHINee sampe penampilan terbarunya..

cekidot!!



klo gw pribadi sih paling suka sama pic yang ke2 ma yang terakhir..Jeha ganteng banget di situ!!

Selasa, 06 April 2010

over the rainbow

kemaren di rumah gw, pas sekitar jam 6 kurangan gitu gw ngeliat pelangi. berhubung di rumah gw baru kelar ujan jadi tuh pelangi muncullah di langit rumahku...

yang pertama ngeliat sih nenek gw, nah gw yang belom pernah seumur-umur liat pelangi secara live langsung ngeloyor keluar kamar dan menatap langit ituh..
cuma satu kata yang bisa gw ungkapin.

KEREN BANGET!!!!

*kasihan sekali ya anak ini, sudah hampir 20 tahun tapi baru sekali ngeliat pelangi dengan mata kepalanya...ck...ck...ck...malang nian nasibmu Fahada...* gilak nya kumat
gw udah ga bisa berkata-kata lagi dah pokoknya, langsung gw abadikan saja dengan kamera poket kesayangngan gw ituh...

nih beberapa hasil jepretan gw..
maap kalo kurang jelas...maklum masih amatiran...


I Love My Job (FF series) part 1

I Love My Job

Cast :
Lee Jin Ki / Onew SHINee
Kim Jong Hyun SHINee
Kim Ki Bum / Key SHINee
Choi Min Ho SHINee
Lee Tae Min SHINee
Kim Min Di (author)


Author POV.

“APA! YOON HAE TIDAK MASUK! LALU BAGAIMANA!”
Gadis muda itu menggelengkan kepalanya. “Entahlah nona, aku juga bingung. Mana deadline sudah dekat lagi.”
“Apa kau tidak bisa menggantikannya?”
“Nona, kau kan tahu kalau aku juga sibuk.”
Wanita itu berkacak pinggang sambil mondar mandir di balik mejanya. “Panggil anak baru itu.”
“Baik Nona."

Lalu gadis tadi datang dengan seorang gadis berambut panjang dan mengenakan kacamata putih.
“Ada apa nona? Nona memanggilku?” ucapnya.
“Ne. Kau gantikan tugas Yoon Hae untuk mewawancarai SHINee.”
“Mwo! Kau bercanda kan Nona? Aku kan baru kerja di sini? Dan yang lebih parahnya aku baru pindah ke Seoul. Bagaimana aku bisa mengenali orang yang Nona maksud tadi? Lalu, bagaimana dengan pekerjaanku nanti?”
“Kau itu banyak omong ya! kau ini kan anak baru di sini. Seharusnya kau menuruti perintahku. Aku ini kepala penyunting di majalah ini. Masalah kerjaanmu kan bisa di gantikan. Kerjaanmu kan mudah, hanya mengecek iklan yang masuk ke majalah ini saja. Anak kecil juga pasti bisa melakukannya.”
“Tapi Nona, aku kan tidak mengetahui artis-artis Korea?”
“Nanti Jung Han akan memberitahumu. Pokoknya kau harus mau! Kalau tidak kau akan ku pecat!”
“Jangan Nona! Iya, iya aku mau...”


Min Di POV.

“Dasar nenek sihir! Kejam sekali sih! Dosa apa aku punya kepala penyunting seperti dia? Nona So memang tega! Sudah tahu aku baru pindah ke Korea, ia malah menyuruhku mewawancarai artis Korea!”

Aku memandang gedung tinggi di depanku itu. Aku menghela nafasku lalu masuk ke dalamnya.

“Min Di, siang ini kau harus ke SM Entertainment, di sana kau cari boyband bernama SHINee, sebenarnya kau hanya akan mewawancarai salah seorang personelnya saja sih. Key namanya. Ingat ya jangan sampai lupa!” ucap Jung Han.
Aku hanya menganggukkan kepalaku tanda mengerti.

Sampai dalam gedung itu aku melihat sekerumunan gadis-gadis sedang mencari sesuatu. Mungkin lebih tepatnya seseorang. Lalu saat aku ingin naik lift aku bertabrakan dengan seorang pria.
“Mianhe.” Ucapku sambil membungkukkan badan.
“Gwenchana.” Ucapnya lalu berlari ke luar gedung dengan tergesa-gesa.

Sesuai dengan perkataan wanita di balik meja resepsionist tadi, aku memencet tombol 5 di lift. Ia bilang orang yang ingin aku temui ada di lantai tersebut.
Saat sampai lantai 5 aku langsung celingak-celinguk mencari di mana orang yang akan kuwawancarai itu. Tapi celakanya aku sama sekali tidak mengetahui wajah orang itu!
Jung Han lupa memberitahuku wajah orang itu. Matilah aku! Berarti aku harus mencari tahu sendiri wajahnya.

Saat berjalan di lorong itu aku bertabrakan kembali dengan seseorang yang sedang tergesa-gesa. Dari bawaannya sepertinya ia adalah seorang make-up artist.
“Ah, mianhe.” Ucapnya sambil lari.
Karena ia terlalu kencang menabrakku kacamataku sampai jatuh.
“Aigo...di mana benda itu? Kalau ia hilang aku bisa mati!”
“Kau mencari ini ya?” ucap seseorang dan menyerahkan kacamataku. Lalu aku memakainya.
“Oh, gamsahamnida. Kalau tidak ada kau aku bisa mati.” Ucapku sambil membungkukkan badan. “Um...apa aku boleh tanya sesuatu?”
“Mwo?”
“Apa kau tahu di mana tempat SHINee berada?” tanyaku polos.
Ia mengernyitkan alisnya. “Mwo? Kau ini siapa sebenarnya? Apa yang mau kau lakukan di sini?”
“Oh, aku Kim Min Di. Aku dari majalah Shining Star, dan atasanku menyuruhku mewawancarai SHINee. Um...lebih tepatnya sih Key SHINee. Tapi aku tidak mengetahui seperti apa wajah mereka. Apa kau tahu?”
Ia berkacak pinggang dan mendengus. “Ya, apa kau tidak tahu kau sedang berbicara dengan siapa?!”
“Memang kau siapa?”
“Aku KEY! KEY SHINee! Orang yang sedang kau cari! Kau jangan bercanda nona, masa kau tidak mengenalku?”
“Oh....Jadi kau yang namanya Key?”
“Ne! Kau ini orang mana sih sebenarnya? Sampai tidak mengetahui tentang kami?”
“Tentu saja orang Korea! Kalau tidak aku tidak akan bisa berbahasa Hangul selancar ini kan!”
“Kalau kau memang orang Korea kenapa kau bisa tidak tahu tentang kami? Kau tidak tahu apa kalau kami sedang populer?”
Aish! Anak ini banyak omong sekali! Sombong sekali dia! Membangga-banggakan grupnya!
“Ya, sebulan yang lalu aku baru pindah dari Australia, makanya aku tidak tahu sama sekali tentang SHINee!”
“Kau benar-benar keterlaluan Nona!”
“Ya, sekarang bagaimana? Kau masih mau aku wawancarai kan?”
“Ya sudah ayo ikut aku.”


Ia membawaku ke suatu ruangan, sepertinya itu ruang rias. Karena di sana terdapat bayak meja dengan kaca besar dan peralatan make up yang banyak terdapat di meja.
“Di sini saja. Tidak apa-apa kan?” tanyanya sedikit ketus.
Aku mengaggukan kepala.
Lalu kami memulai sesi wawancara itu.


Author POV.

Onew, Jong Hyun dan Tae Min sudah berada di mobil van mereka. Mereka bertiga sedang menunggu Min Ho dan Key.
Tiba-tiba Min Ho masuk dan membanting pintu mobil. Nafasnya terdengar tersengal-sengal.
“YA! kau gila ya membanting pintu seperti itu!” ucap Jong Hyun.
“Mianhe hyung, aku tidak sengaja.”
“Kalian berisik sekali sih! Nanti Tae Min bisa bangun!” ucap Onew sambil melirik Tae Min yang tertidur di sebelahnya. “Kau pasti habis di kejar-kejar fans lagi ya?”
Min Ho mengangguk. “Untung aku berhasil kabur. Kalau tidak bisa kacau nanti.”
“Ya, Key mana? Kenapa kau tidak datang bersamanya?” tanya Jong Hyun.
“Bukannya Key ada janji wawancara ya?”
Jong Hyun melirik Onew yang duduk di belakangnya. “Hyung, kenapa kau tidak bilang sih? Kalau begini kan kita bisa menunggu di dalam saja! Untuk apa kita menunggu di mobil seperti ini?”
Onew tersenyum. “Hehe...mian, aku lupa.”

15 menit berlalu.

“Ah kenapa anak itu lama sekali sih?” ujar Jong Hyun gusar.
“Ya sudah aku hampiri saja ya dia.” Ucap Min Ho dan langsung turun dari mobil. Ia melirik kanan kirinya terlebih dulu. Lalu langsung lari ke dalam gedung.

“Ya Key, apa belum selesai?”
Key dan Min Di menghadap ke arah Min Ho yang sudah ada di ruang itu.
“Kau? Kau yang tadi kan?” tanya Min Di sambil menunjuk Min Ho.
“Ne, mianhe tadi aku tidak sengaja menabrakmu.”
“Gwenchana. Um, kau temannya dia ya?”
“Mwo?” Min Ho langsung menatap Key.
“Nona Kim ini dari majalah Shining Star, ia yang janji mau mewawancaraiku. Tapi hebatnya ia sama sekali tidak mengetahui tentang SHINee. Ia tidak mengetahui wajah kita berlima.”
“Ya Key, kan tadi aku sudah bilang apa alasannya?”
“Ne, ne. Jadi kau juga tidak tahu ya siapa pria itu?”
Min Di menggeleng.
Key tersenyum. “Kau benar-benar Nona, dia itu Choi Min Ho. SHINee flaming charismatic.”
“Oh...pantas tadi dia terburu-buru. Kau menghindari kerumunan gadis-gadis yang tadi ya?”
“Ne. Kau tepat.”
“Tentu saja dia bisa seperti itu. Dia itu kan salah satu member SHINee yang paling tampan, ya tapi aku jauh lebih tampan darinya.”
“Pantas....”
“Apanya?”
“Ah anni...” ucap Min Di sambil tersenyum.
Pantas saja. Memang dia sangat tampan. gumam Min Di.

Di Mobil SHINee.

“Jong Hyun, apa kau melihat MP3 player-ku?”
“Bukannya tadi kau kasih pada Key?”
“Benarkah?”
“Ne.”
“Ya sudah kalau begitu aku ambil dulu ya.”
“Ya, kau mau meninggalkan aku dan Tae Min berdua di sini hyung?”
“Ah, kalian kan sudah besar. Sudah awas.”


“Key apa MP3 playerku ada padamu?” tanya Onew tiba-tiba.
“Nah, kalau dia itu Leader kami, Onew namanya.” Ucap Key.
Onew hanya bengong. Lalu ia tersenyum pada Min Di.
“Annyonghaseyo naneun Kim Min Di imnida.”
“Annyong, Onew imnida.”
“Ya, tadi kau bilang nama Min Ho apa? Flaming charismatic? Apa maksudnya?”
“Kau keterlaluan Nona. Itu nama julukan kami. Kalau ia itu, sedangkan Onew hyung Leader, kalau aku Almighty Key. Mengerti?”
“Mwo?”
Nama aneh macam apa itu? Kenapa julukan mereka aneh-aneh sih? Padahal wajahnya tampan-tampan. Pantas saja mereka populer.
“Ya sudah, aku pulang dulu ya, wawancaranya sudah selesai kan?” tanya Key.
“Hah? oh iya sudah. Um...tapi apa aku boleh mengambil foto kalian bertiga?”
“Mwo? Kau kan hanya mewawancarai Key? Kenapa mau memoto aku dan Onew hyung juga?” tanya Min Ho.
“Um...sebagai dokumentasi dan kenang-kenangan saja. Biar aku tidak lupa tentang kalian.”
“Ya sudah. Aku mau kok.” Ucap Onew tiba-tiba. Key langsung menatapnya tajam.

Setelah puas memoto mereka, Min Di pun pamitan kembali ke kantornya dan mereka bertiga juga kembali ke dorm-nya.


Min Di POV.

Aku datang ke gedung itu lagi. Ke gedung SM Entertaiment. Kali ini aku di tugaskan mewawancarai band baru yang bernama C.N. Blue.
SHINee saja yang kata Key sudah debut sejak tahun 2008 saja aku tidak tahu, apalagi band baru seperti ini?

Saat baru masuk gedung aku melihat seseorang yang sepertinya aku kenal.
“MIN HO!” aku langsung memanggilnya.
Ia menoleh ke arahku dan tersenyum. Lalu aku menghampirinya.
Aku membungguk. “Annyong.”
“Annyong, kau sedang apalagi di sini?” ucapnya.
“Um, aku karus mewawancarai C.N. Blue. Temanku bilang mereka band baru ya?”
Min Ho mengangguk.
“Dan aku lagi-lagi tidak tahu seperti apa wajah mereka....”
Min Ho tersenyum. “Kau mau aku bantu?”
Aku langsung tersenyum sumringah. “MAU!”
“Ya sudah kalau begitu kau ikut aku.”

“Ini ruangan C.N Blue berada, kau tinggal masuk saja.”
“Gamsahamnida Min Ho-ssi.”
“Chonmaneyo. Oh iya, aku harus memanggilmu apa?”
“ Mwo? Um...apa ya? Min Di saja, bagaimana?”
“Memang kau seumur denganku?”
“Memang umurmu berapa?”
“Aku lahir tahun 1991. Kau?”
“Aku setahun di atasmu.”
“Oh...jadi kau seumur dengan Jong Hyun hyung, kalau begitu aku akan memanggilmu noona.”
“Noona?” tanyaku sambil mengernyitkan alis.
“Ne. Kan kau setahun lebih tua dariku. Aku sebagai yang lebih muda kan harus sopan.”
“Um...terserah kau sajalah.”
Lalu kami berdua tersenyum.

“Hyung! Kau bilang mau membelikanku susu! Kenapa kau malah ada di depan ruangan C.N Blue hyung?” ucap seorang pria berambut coklat dan berwajah manis. Lalu ia menghampiri aku dan Min Ho.
“Mianhe Tae Min-ah, aku lupa.”
Anak itu mengerucutkan bibirnya.
“Oh iya noona, ini Tae Min. Ia salah satu member SHINee juga. Ia maknae kami.”
“Annyong, Kim Min Di imnida.”
“Annyong, Lee Tae Min imnida.” Ucapnya sambil tersenyum manis.
“Kalau begitu aku pergi dulu ya noona.” Ucap Min Ho.
“Oh, iya. Gamsahamnida ya sekali lagi.”
Ia hanya tersenyum dan merangkul anak itu lalu pergi.



to be continue

Sabtu, 03 April 2010

(FF SHINee) Noona Saranghae part 2 (End)

Main Cast :
Kim Min Di (author)
Lee Tae Min SHINee

Other cast :
Lee Jin Ki / Onew SHINee
Choi Min Ho SHINee
Kim Jong Hyun SHINee
Kim Ki Bum / Key SHINee

Inspiration : Replay (Noona Neomu Yeppeo) Song. ^^ v

Tae Min POV.

“Tae Min, pokoknya nilai ujianmu kali ini harus bagus ya? Kalau tidak aku bisa di pecat oleh Omma dan Appa-mu.”
“Mwo? Noo, noona serius?”
“Ne. Kau memang tega padaku?” tanyanya memelas.
“Ne, noona aku akan belajar dengan giat.”

Akhirnya ujianku benar-benar mendapat nilai yang memuaskan. Aku benar-bena giat belajar kali ini. Aku tidak mau Min Di noona harus berhenti mengajarku. Karena kalau begitu nanti aku tidak akan bisa bertemu dengannya lagi.
“Noona! Nilaiku bagus noona! Kita berhasil!”
“Benarkah?” lalu ia menarik kertas yang ada di tanganku. Ia tersenyum dan tiba-tiba memelukku.
“Aigo...Tae Min, aku kan sudah bilang kalau itu memang anak yang pintar, cuma kau hanya sedikit malas saja. Chukae Tae Min-ah.”
Aku hanya terdiam di peluk olehnya. Dadaku terasa sesak dan penuh. Aku benar-benar kaget sekaligus bahagia. Ternyata begini rasanya jatuh cinta? Betapa menyenangkannya. Jantungku sampai mau lompat rasanya sangking senangnya.
“Mi, mianhe Tae Min-ah...” ucap Min Di noona tersipu.
“Gwenchana noona..” ucapku tak kalah malunya.

“Tae Min, sudah sore, aku pulang dulu ya?”
“Ne, noona. Sampai jumpa ya.”

Aku mengantarnya sampai pintu depan. Lalu saat aku lihat di depan pagar ada seorang pria yang sudah menunggunya. Lalu noona tersenyum padanya, sangat manis bahkan. Lalu ia naik ke motor pria itu dan memeluk pinggangnya dengan sangat erat.

Entah kenapa hatiku tiba-tiba rasanya sakit.

Siapa pria itu? Apa ia namjachingu-nya? Pria itu memang tampan dan sangat baik sepertinya. Buktinya ia rela menunggu dan menjemput noona. Kalau begitu, itu artinya kesempatanku sudah tidak ada dong....


Author POV.

Tae Min duduk lesu di sofa itu. Lalu Jong Hyun menghampirinya dan duduk di sebelahnya.
“Ya, kenapa kau bengong?”
“Ah, kau hyung. Kau baru datang?”
“Ne. Kenapa bibirmu kau majukan seperti itu?”
“Anni hyung. Gwenchanayo.” Ia terdiam sejenak. “Hyung, apa kau tahu bagaimana rasanya jatuh cinta?”
“Mwo? Kau kenapa?”
“Bagaimana rasanya hyung?”
“Hah? Lee Tae Min, kau ini kenapa sebenarnya? Aneh sekali sih?”
“Hyung, lalu kalau sakit hati itu bagaimana rasanya? Apa rasanya seperti mau mati? Apa rasanya jantungmu seperti di tusuk-tusuk hyung?”
Jong Hyun memperhatikan Tae Min dan bengong. Lalu ia tersenyum dan menepuk tangannya. “Aigo...aku baru mengerti. Kau sedang jatuh cinta ya Lee Tae Min! Siapa gadis yang beruntung itu?”
“Guru lesku.”
“MWO! KAU JATUH CINTA PADA GURU LESMU! KAU JATUH CINTA PADA GADIS DEWASA! AIGO TAE MIN-AH...AKU TIDAK MENYANGKA....”
“Hyung bisa tidak kau tidak berteriak? Kau mau aku di bunuh Omma-ku ya?”
“Mi, mianhe....”
“Ia masih berumur 20 tahun hyung. Seumur denganmu, hanya berbeda 3 tahun denganku.”
“Oh.....aku pikir kau menyukai seorang Ajuma.”
“Hah, kau hyung...”
“Siapa namanya?”
“Min Di noona. Kim Min Di.”
“Kim Min Di? Sepertinya aku pernah mendengarnya? Tapi di mana ya?” Jong Hyun berpikir-pikir mengingat. Lalu ia menjentikan jarinya. “Oh iya, aku ingat! Ia kakak sepupunya Ki Bum bukan?”
Tae Min mengangguk. “Tapi sepertinya aku sudah telat.”
“Apa maksudmu?”
“Tadi aku melihat ia di jemput oleh seorang pria, sepertinya namjachingu-nya.”
“Mwo? Oh...iya, gadis itu memang sudah memiliki namjachingu. Temannya Ki Bum juga. Bahkan ia yang membantu mendekati mereka berdua.”
“Jadi benar pria itu namjachingu-nya ya?”
“Orangnya putih, tinggi, rambutnya panjang, matanya besar, hidungnya mancung. Ya kan?”
Tae Min menganggukan kepala.
“Benar. Ia namjachingu-nya, namanya Choi Min Ho. Mereka sudah sekitar setahun berpacaran. Dan mereka teman satu kampus.”
“Oh....kenapa noona tidak bilang padaku ya kalau ia sudah mempunyai namjachingu?” Tae Min tersenyum. “Pabo ya aku? Untuk apa ia bilang padaku? Memang aku ini siapanya?”
“Ya, Tae Min-ah, kau benar-benar menyukai Min Di ya?”
Tae Min mengangguk. “Ia gadis yang sangat baik hyung. Ia sangat sabar dan manis. Aku menyukainya.”
Jong Hyun menepuk pundak Tae Min. “Sabar ya Tae Min. Aku ikut prihatin padamu.”
Tae Min tersenyum. “Aku tidak apa-apa kok hyung.”

Saat di kamarnya Tae Min memandangi dirinya di cermin. Ia mendesah dan berguman sendiri.
“Hah, bagaimana noona bisa menyukaiku? Aku ini kan hanya seorang anak SMA biasa? Wajahku tidak setampan hyung tadi, badanku juga sangat kurus. Orang-orang juga selalu bilang kalu aku ini seperti anak kecil. Mereka bahkan bilang kalau wajahku manis seperti anak perempuan. Aku memang bukan tandinganya.”


Tae Min POV.

Hari minggu ini kami berjanji bertemu di taman bermain. Saat aku lihat, ia datang berdua dengan seseorang. Dan tak lain orang itu adalah namjachingu-nya Min Di noona. Choi Min Ho hyung.
“Annyong Tae Min. Mian aku baru datang. Oh iya, kenalkan ini Min Ho.”
“Annyong, Choi Min Ho imnida.”
“Naneun Tae Min.”
“Um...Tae Min, tidak apa-apa kan aku mengajaknya?”
Aku tersenyum kecut. “Noona, apa kita bisa bicara sebentar?”

“Ada apa?” tanyanya saat kami sudah agak jauh dari Min Ho hyung.
“Pria itu siapamu sebenarnya?”
“Mwo? Oh, dia, dia namjachingu-ku. Maaf ya aku mengajaknya, kemarin ia menang tanding sepak bola. Dan sebenarnya ia ingin mentraktirku, tapi karena aku ada janji denganmu jadi ya dia aku ajak saja. Tidak apa-apa kan?”
Aku tersenyum kecut dan terpaksa lalu menganggukkan kepalaku dengan sangat susah dan berat.

Kami bermain sepuasnya di taman bermain. Sebenarnya aku agak kecewa noona membawa namjachingu-nya. Padahal aku sudah merencanakan akan menyatakan cintaku padanya. Tapi kalau hyung itu ada di sini bagaimana aku bisa mengatakannya? Bisa-bisa kalau ia kesal ia akan menghajarku habis-habisan lagi!

Kami bertiga duduk di bangku panjang. Lalu Min Ho hyung pergi ke kamar mandi. Cuma tinggal aku bedua dengan noona.
“Um...noona, aku, aku, sebenarnya ingin....” ucapku terbata-bata. “ingin, ingin mengatakan sesuatu padamu.”
“Mwo?”
Aigo...kenapa jantungku rasanya seperti mau copot ya? Aku jadi takut mengatakan hal ini. Padahal sudah semalamam aku berlatih menyatakannya.
“Ya Tae Min-ah, kau mau bicara apa sebenarnya?”
“Hah, oh iya itu, ini, aku, aku, aku menyukaimu!” ujarku cepat.
“M, MWO! Kau se, serius?” ia terlihat kaget.
Aku menganggukkan kepalaku. Wajahku terasa panas.
“Tae, Tae Min-ah, kau, kau tahu kan aku sudah mempunyai namjachingu?”
Aku mengangguk. “Aku tahu, tapi aku sudah tidak tahan lagi untuk mengatakannya padamu. Aku sudah tidak sanggup menahannya.”
“Mi, mianhe Tae Min-ah....aku tidak bisa membalas perasaanmu....”
Aku mencoba tegar dan tetap memberikannya senyuman. “Tidak apa-apa noona. Aku sudah tahu kok. yang penting aku sudah jujur padamu.”
“Mianhe....”
“Tidak apa-apa. Um...tapi kau masih mau menjadi temanku kan?”
“Tentu saja. Aku mau kok menjadi noona-mu.” Ucapnya sambil tersenyum dan mengelus kepalaku.

Min Di POV.

“Ya Min Di, kau yakin mengajakku?” tanya Min Ho.
“Mwo? Memang kenapa?”
“Yah...nanti anak itu merasa kesal lagi kau mengajak aku. Kan ia tidak mengenalku.”
“Ah diam saja kau. Aku yang akan menjelaskannya padanya nanti.”

Sampai taman bermain kami berdua langsung menghampiri Tae Min. Anak itu terlihat sangat berbeda hari ini. Ia mengenakan jaket kotak-kotak, kaus putih dan celana jins hitam robek-robek. Kalau aku boleh bilang, ia jadi terlihat lebih dewasa.
“Annyong Tae Min. Mian aku baru datang. Oh iya, kenalkan ini Min Ho.” Ucapku sambil menganggukkan kepala.
“Annyong, Choi Min Ho imnida.”
“Naneun Tae Min.”
“Um...Tae Min, tidak apa-apa kan aku mengajaknya?”
“Noona, apa kita bisa bicara sebentar?”

“Ada apa?”
“Pria itu siapamu sebenarnya?” tanyanya dingin.
“Mwo? Oh, dia, dia namjachingu-ku. Maaf ya aku mengajaknya, kemarin ia menang tanding sepak bola. Dan sebenarnya ia ingin mentraktirku, tapi karena aku ada janji denganmu jadi ya dia aku ajak saja. Tidak apa-apa kan?”
Ia tersenyum.
Sebenarnya aku juga jadi merasa bersalah padanya. Sepertinya ia tidak menyukai keberadaan Min Ho. Tapi mau bagaimana lagi? Aku tidak bisa menolak ajakan Min Ho. Tapi aku sudah terlanjur berjanji dengan Tae Min juga. Makanya aku satukan saja.

“Um...noona, aku, aku, sebenarnya ingin....ingin, ingin mengatakan sesuatu padamu.”
“Mwo?”
Anak itu malah terdiam sambil memainkan jari-jarinya.
“Ya Tae Min-ah, kau mau bicara apa sebenarnya?” aku mulai penasaran.
“Hah, oh iya itu, ini, aku, aku, aku menyukaimu!”
Mataku langsung terbelalak. Jantungku rasanya berhenti berdetak sangking kagetnya. “M, MWO! Kau se, serius?”
Ia menganggukkan kepalanya.
“Tae, Tae Min-ah, kau, kau tahu kan aku sudah mempunyai namjachingu?” ucapku pelan.
Ia mengangguk. “Aku tahu, tapi aku sudah tidak tahan lagi untuk mengatakannya padamu. Aku sudah tidak sanggup menahannya.”
“Mi, mianhe Tae Min-ah....aku tidak bisa membalas perasaanmu....”
“Tidak apa-apa noona. Aku sudah tahu kok. yang penting aku sudah jujur padamu.”
“Mianhe....”
“Tidak apa-apa. Um...tapi kau masih mau menjadi temanku kan?”
“Tentu saja. Aku mau kok menjadi noona-mu.” Ucapku sambil tersenyum dan mengelus kepalanya. Ia benar-benar menggemaskan.

“Gomawo noona sudah mau menemaniku.”
Aku mengangguk dan tersenyum. “Ne.” Lalu aku mencium pipinya. “Annyong Tae Min-ah.”
Anak itu kelihatan salah tingkah dan wajahnya memerah.


“Ya, kenapa tadi kau menciumnya?” tanya Min Ho saat sudah sampai rumahku.
Aku tersenyum. “Ia ternyata menyukaiku. Tadi ia menyatakan perasaannya padaku.”
“Aku sudah tahu.”
“Mwo?”
“Ne, terlihat dari tatapan matanya dan perilakunya padamu. Sangat manis dan sopan. Dan sepertinya ia sangat membenciku, karena sudah merebut kau lebih dulu.”
Aku tersenyum. “Ia anak yang manis dan lucu kan Min Ho? Kalau ia seorang boneka pasti aku akan memajangnya di kamarku dan selalu aku pandangi.”
Min Ho tertawa kecil. “Ya, kalau begitu kenapa tidak kau anggap aku saja bonekamu? Aku mau kok.”
“Aku yang tidak mau!”
“Waeyo?” tanyanya penasaran.
“Karena kau bukan bonekaku. Tapi pangeranku.”
Lalu ia mencium pipiku. “Saranghae tuan puti.”
“Na do. Aku juga mencintaimu pangeranku. Sangat malah.”
“Ya, kalau aku pangeran, yang tepat aku ini pangeran apa?”
“Um...” aku meletakan jari di daguku. “Pangeran katak.”
Ia langsung mengerucutkan bibirnya. Aku tidak tahan untuk tidak tertawa. “Mianhe Min Ho, aku kan hanya bercanda.”
“Mau-maunya kau menjadi tuan putri seorang pangeran katak. Kalau begitu kenapa kau tidak memilih anak manis itu saja?”
“Ya, kau ini cepat sekali marah sih. Kan aku hanya bercanda. Tae Min terlalu muda dan manis untukku. Makanya aku memilihmu, lagipula katak ini sangat tampan dan baik kok. Jadi aku memilihnya.”
Ia tersenyum dan mengelus kepalaku.

Author POV.

Sepulang dari taman bermain Tae Min masih saja tersenyum tidak jelas sambil memegangi pipinya. Jin Ki sampai keheranan melihat kelakuan adiknya.
“Ya, kau ini kenapa? Senyum-senyum dan terus memegangi pipimu?”
Tae Min menggeleng dan salah tingkah. “Ah, anni hyung, gwenchanayo..hehe...”

Seminggu kemudian.

“Kenapa noona tidak pernah datang lagi ya? apa ia marah karena aku menyatakan perasaanku waktu itu ya? tapi kalau marah kenapa ia mencium pipiku? Lagipula ia kan juga sudah berjanji masih mau menjadi temanku?” gumam Tae Min.

Jin Ki langsung masuk ke kamar dan menaruh tasnya di meja belajar, lalu menghampiri Tae Min yang sedang duduk di ranjangnya.
“Ini, ada titipan untukmu.” Ucap Jin Ki sambil menyerahkan sepucuk surat.
“Mwo? Apa ini? Dari siapa?”
“Dari Min Di. Katanya untukmu.”
Tae Min langsung mengambil surat itu dan membacanya.


Tae Min, mianhe

Mian kalau aku tidak memberitahumu kalau mulai sekarang aku sudah tidak menjadi guru lesmu lagi. Lagipula nilaimu kan sekarang sudah bagus-bagus. Jadi kau kan sudah tidak membutuhkanku lagi.

Mian, bukan maksudnya aku mau menghindar darimu. Aku makin sibuk dengan kegiatan kampusku. Makanya aku memutuskan untuk berhenti mengajarmu.

Aku tidak pernah marah dan membencimu kok. Malah aku sangat menyanyangimu. Kau itu anak yang baik dan manis. Seperti boneka ^^

Mian Tae Min-ah aku tidak bisa menerima perasaanmu. Bukannya karena aku tidak suka padamu atau apa, tapi kau kan tahu aku sudah mempunyai Min Ho. Dan aku sangat mencintainya. Makanya aku tidak mau melukainya.

Tapi aku masih mau menjadi noona-mu kok. Aku akan selalu ada setiap kau butuh aku.

Cinta itu kan tidak harus memiliki, jadi hubungan kita cukup sebatas noona dan dongsaeng-nya saja ya?

Bagaimana? Kau setuju kan?

Aku harap kau mau dan bisa menerima keputusan ini. Kau pria yang baik, aku yakin kau akan mendapat gadis yang lebih dari aku suatu saat nanti.

Asal kau tahu ya, kalau aku belum mempunyai namjachingu, mungkin aku akan menerima perasaanmu...hehehe...^^

Aku menyanyangimu Lee Tae Min...

Kim Min Di


Mata Tae Min agak berair saat selesai membaca surat itu. Ia sedih sekaligus senang dengan apa yang di tulis Min Di untuknya.

“Mungkin noona benar, kalau cinta itu tidak harus memiliki. Mungkin aku memang tidak bisa memilikinya sebagai yojachingu-ku, tapi aku masih bisa memiliki dia sebagai noona-ku. Noona-ku yang paling baik dan manis. Saranghae Kim Min Di noona...”



FIN