Hello, SHINee World in here~~ ^o^

Selasa, 31 Agustus 2010

Anything For You (part 2)

Cast : Lee Jin Ki, Kim Jong Hyun, Kim Ki Bum, Choi Min Ho, Lee Tae Min, Kim Min Di (me, author), Han Hye Rim (Ika Onnie)

Little inspired from SHINee`s School of Rock >.<


Min Ho POV.

“Ya sudah, aku pulang dulu ya. Kalian jaga diri baik-baik ya.” ujar Jin Ki hyung.
“Hyung, aku hanya mau mendapatkan gadisku saja kok. Bukan mau berperang. Kau sepertinya khawatir sekali sih?”
“Bagaimana aku tidak khawatir, kalian berani sekali menyamar seperti ini. Kalau sampai ketahuan aku juga yang mati!” ucapnya sedikit berbisik.


“Um..jadi, kalian mau tinggal di asrama mulai hari ini?” tanya kepala sekolah.
Aku menganggukkan kepala dan tersenyum superduper manis.
“Baiklah kalau begitu.” Ia berjalan meninggalkan kami bedua. Tae Min kulihat masih grogi dan ketakutan.
“Ya Lee Tae Min, sampai kapan kau mau seperti ini? Percaya padaku kalau tidak ada yang akan sadar kalau kau ini seorang namja.”
“Tapi hyung~~~”
Kepala sekolah itu datang dengan seorang wanita. “Nona Sung, mereka berdua murid baru di sini. Kau tolong antar mereka ke kamarnya ya.”
“Ye, aku akan mengantar mereka berdua.”

Wanita yang di panggil Nona Sung itu berjalan di depan kami membawa kami ke kamar yang akan kami tinggali untuk beberapa waktu ini.
“Chwesong hamnida, apa..aku bisa sekamar dengan onnie-ku? Aku, tidak bisa tidur kalau tidak dengannya.” Tanya Tae Min pada Nona Sung.
“Ne, kalian akan sekamar kok. Kau tenang saja.”
“Gamsahamnida.”
“Panggil aku Sung sonsaengnim saja. Aku guru bahasa Inggris di sini.”
“Ah ne Sung sonsaengmin.” Ucap Tae Min.

Akhirnya kami sampai di depan kamar itu. Jujur jantungku berdegup sangat kencang saat ini. Aku harus tinggal sekamar dengan gadis-gadis. Kalau ketahuan bisa gawat, Ki Bum pasti akan membunuhku dengan sadis.
“Baiklah, ini kamar kalian. Kalian akan tidur dengan beberapa teman yang lain.”
Sung sonsaengnim mengetuk pintu kamar itu, lalu seorang gadis membukakannya. “Annyong sonsaengnim, ada perlu apa?”
“Oh ini Hye Rim kau dapat teman baru. Kalian berteman dengan baik ya.”
Gadis itu tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Lalu Sung sonsaengnim meninggalkan kami, aku dan Tae Min masuk ke kamar itu dengan ragu.
“Annyong, Han Hye Rim imnida. Salam kenal ya, semoga kita bisa menjadi teman baik.”
“A, annyong naneun Choi..Min Jeong imnida...”
“Naneun Lee Taem...Lee Tae Yeon imnida, hehehe...”
Mampus kalau sampai Tae Min keceplosan menyebutkan namanya! Untung ia pintar hari ini. Kalau tidak bisa kacau semua rencana yang kubuat mati-matian.
“Um, kalian kelas berapa?”
“Ah, kami kelas 1.” Ucapku dengan suara yang kubuat selembut mungkin.
“Oh..kalau begitu panggil aku onnie ya. Aku kelas 3.”
“Ah ne o, onnie..” kenapa lidahku terasa kaku ya saat mengatakan hal itu?
Lalu keluar sesosok gadis dari kamar mandi yang hanya menggunakan handuk berwarna pink untuk melilitkan tubuhnya. Mataku dan Tae Min langsung membesar melihat pemandangan di depan kami berdua. Tapi kurasa mataku lebih lebar, bahkan sampai mau copot karena gadis itu adalah gadis yang aku incar. Min Di noona.
Saat melihat ada 2 mahluk lain di kamarnya ia langsung kaget dan masuk kamar mandi lagi.
“Oh itu Min Di, dia kelas 2. Anaknya memang seperti itu.” Ucap Hye Rim noona.
Gadis itu keluar lagi dengan memakai baju tidur warna pink dengan gambar kupu-kupu. Ia berjalan ke sebelah Hye Rim noona. “Onnie, mereka siapa?”
“Oh mereka anak baru di sini. Dia Min Jeong dan itu Tae Yeon.”
“Oh~annyong Min Di imnida.” Ucapnya sambil tersenyum manis.
Demi Tuhan aku mau pingsan rasanya melihat ia tersenyum begitu manis. “A, a, annyong Min Jeong imnida...”
Tae Min menyikut lenganku dan berbisik. “Hyung dia orangnya ya? dia noona-nya Ki Bum hyung yang waktu itu ya?”
Aku hanya tersenyum garing dan menganggukkan kepalaku.
Aigo...jadi aku akan sekamar dengan gadis itu? Gadis yang sudah merebut hatiku dan membuatku melakukan hal gila macam ini. Aku bingung ini namanya anugerah atau musibah...tunggu, berarti....tiap malam aku akan melihat wajahnya tertidur...aku akan selalu melihatnya tiap saat dong??
Mati kau Choi Min Ho! Kalau ia mengetahui rahasiamu bisa tamat riwayatmu!!

“Um karena ranjang di bawah sudah di isi aku dan Min Di jadi kalian tidur di atas saja ya? tidak apa-apa kan?”
Tae Min hanya menganggukkan kepalanya dengan cute.
Aku menatap 2 tempat tidur tingkat itu. Sama seperti di apartemen kami.
Berarti Min Di noona tidur di bawah...kalau aku di atas aku tidak akan bisa melihat wajahnya, bagaimana ini?...
“Um mian onnie, apa, apa aku boleh tidur di bawah? Aku, aku takut ketinggian.” Ucapku berbohong.
“Jinja? Ya sudah kalau begitu aku yang pindah di atas.” Ucap Hye Rim noona.
Aku membungkukkan tubuhku. “Jeongmal gamsahamnida onnie. Maaf ya aku menyusahkanmu.”
“Gwenchana, aku senang kok punya dongsaeng baru.”


Tae Min POV.
Huh...Min Ho hyung beruntung sekali. Ia bahkan sekamar dengan noona yang ia sukai itu. Ia bisa melihat noona itu terus-menerus sepanjang hari.
Ah...kedua noona ini sangat baik dan manis pada kami berdua. Apa kalau mereka tahu kami berdua adalah seorang namja mereka akan sebaik ini?
Aku sampai bergidik membayangkannya. Aku benar-benar takut sampai ketahuan. Tapi kurasa omongan hyung-hyung-ku itu ada benarnya juga. Kalau aku memang memiliki wajah yang sangat manis. Bahkan aku bisa menipu mereka dengan wajah manisku ini.
Tapi aku benar-benar khawatir pada Min Ho hyung. Ia sangat kaku dan benar-benar sosok seorang pria sejati. Apa ia bisa bertahan?

“Tae Yeon, umurmu berapa? Kau manis sekali.” Tanya Min Di noona.
“Um 16 noo- onnie maksudku. Hehehe...”
“Aigo~~neomu kiyoung...”
“Go, gomapseumnida.”

Ia benar-benar tidak sadar kalau aku seorang namja. Huh noona, kurasa kalau kau tahu kau akan memakanku hidup-hidup.

Ponselku berbunyi.

Kim Ki Bum hyung.
Calling.

“Um mian onnie aku mau mengangkat teleponku dulu.”
Aku berjalan ke pojok kamar itu. “Yoboseo, waeyo hyung?”
“Tae Min, bagaimana? Apa kalian berhasil? Tidak ketahuan kan? Apa kalian sudah bertemu dengan noona-ku? Kau baik-baik saja kan? Aigo~~~aku sangat mengkhawatirkanmu...”
“Hyung, kalau kau tanya terus bagaimana aku bisa menjawabnya?”
“Ah ne, mian...”
“Semuanya lancar. Mereka tidak sadar kalau kami berdua ini wanita jadi-jadian. Masalah noona-mu. Huh...kami sekamar dengannya.”
“MMWOOO!!! Kalian berdua sekamar dengan Min Di noona!!!”
“Hyung, kalau kau berteriak seperti itu kupingku bisa tuli.”
“Aigo...bahaya ini! Tae Min, pokoknya kau harus mengawasi Min Ho terus ya, jangan sampai ia berbuat yang aneh-aneh pada noona-ku itu. Akan kubunuh ia kalau sampai melakukan yang tidak-tidak padanya!”
“Ye hyung aku akan mengawasinya. Masalahnya...siapa yang mengawasiku?!?!? Kalau aku lupa aku ini seorang yeoja bagaimana??!!”
“CHOI MIN HO YANG BERTANGGUNG JAWAB SEMUANYA!! Kau minta pertanggung jawabannya saja kalau kau ketahuan!”
“Baiklah hyung, terserah kau saja.”
Aku langsung mematikan sambungan telepon itu.

Saat melihat ke arah ranjang aku lihat Min Di noona sedang berbicara pada Min Ho hyung. Dari wajahnya aku tahu betul kalau ia sangat bahagia, tapi pasti sangat gugup.
Tuhan...kumohon kali ini tolong kami, jangan sampai kami berdua ketahuan...walaupun ini hal paling gila yang aku dan Min Ho hyung lakukan, ini semua juga aku lakukan demi dia. Dia bilang ini demi cintanya. Kumohon Tuhan....


Min Ho POV.

Sudah seminggu kami lewati, dan untungnya tidak ada yang sadar kalau kami berdua ini sebenarnya seorang namja.
Min Di noona dan Hye Rim noona sangat baik padaku dan Tae Min. Kurasa mereka benar-benar menganggap kami bagai adik mereka. Sehari setelah kami sampai Min Di noona langsung membawa kami berkeliling sekolahan ini.
Aku jadi merasa bersalah sudah membohonginya. Ia sangat baik pada kami.
Tae Min juga sudah tidak ketakutan lagi. Karena banyak yang memujinya manis, cantik atau cute. Ia jadi percaya diri untuk menyamar jadi seorang wanita.

Hari ini hari pertama kami masuk sekolah. Jujur kami berdua awalnya agak takut dan deg-degan. Tapi setelah mengingat tujuanku aku memberanikan diriku lagi untuk menghadapi semuanya. Hwaiting!

Untungnya aku sekelas dengan Tae Min, dan kami duduk sebangku lagi. Aku jadi lebih mudah mengawasinya.

+++

“Um...onnie, sebenarnya apa alasanmu sekolah di sekolah ini?” tanyaku ke Min Di noona.
“Mwo? Apa maksudnya?”
“Um, anu, itu..um...kenapa kau mau sekolah di sekolah khusus wanita? Memangnya...kau tidak bosan apa tiap hari selalu melihat wanita terus, apa...kau tidak ingin melihat atau sekelas dengan pria?”
Min Di noona menatapku tajam. “Anni. Aku sendiri yang meminta. Aku, aku, aku trauma pada pria...”
“Trauma kenapa?” tanyaku sok tidak tahu.
Min Di noona menceritakan semua yang pernah Ki Bum bilang padaku.
“Oh~mian aku tidak tahu.”
Ia malah tersenyum. “Gwenchanayo.”
“Jadi...kau..belum pernah berpacaran?”
Ia menggelengkan kepalanya.
“Um...apa aku boleh tanya? Pria seperti apa yang kau inginkan untuk menjadi kekasihmu?”
“Hah? aku, aku tidak pernah memikirkannya. Aku..tidak tahu.”
Hah, kacau kalau begini. Ia benar-benar tidak mau peduli tentang pria. Kalau begini mana bisa aku mendapatkannya?
“Kalau kau, apa kau sudah punya kekasih? Pasti sudah. Kan kau manis dan cantik. Ya kan?”
Aigo noona...harusnya kau memuji kalau aku ini tampan. Bukannya cantik.
Aku menggeleng. “Aku juga belum pernah pacaran.”
“Jinja?
“Ne, tapi aku sedang menyukai seseorang.” Ucapku sambil menatapnya.
“Oh, kalau begitu semoga kalian bisa bersatu ya? semoga ia juga menyukaimu.”
“Go, gomawo onnie.”

+++

Tae Min menghampiriku yang terduduk lesu di kantin. “Kau kenapa hyung? Ada masalah ya?” tanyanya pelan.
“Aku pusing Tae Min.”
“Waeyo?”
“Min Di noona. Sepertinya ia benar-benar trauma ada pria. Kalau begitu bagaimana bisa aku mendapatkannya? Aku jadi putus asa.”
“Jangan bercanda hyung! Aku sudah rela kau jadikan seperti ini kau mau menyerah begitu saja? Enak saja kau hyung!”
“Bukan begitu tapi...”
“Ah pokoknya aku tidak mau tahu! Awas saja kalau kau dan Min Di noona tidak bisa berpacaran. Aku marah besar padamu karena sudah membuatku menderita seperti ini!”


to be continue...

Rabu, 25 Agustus 2010

Anything For You (part 1)

Cast : Lee Jin Ki, Kim Jong Hyun, Kim Ki Bum, Choi Min Ho, Lee Tae Min, Kim Min Di (me, author), Han Hye Rim (Ika Onnie)

Little inspired from SHINee`s School of Rock >.<


Min Ho POV.

“Ki Bum~~~” teriak gadis itu. Lalu Ki Bum langsung menghampirinya sambil berlari kecil.
Sudah beberapa hari ini aku melihat mereka selalu bertemu di gerbang saat pulang sekolah. Kalau di lihat dari seragamnya sih gadis itu bukan siswa sekolah sini. Tapi kenapa ia bisa mengenal Ki Bum? Apa ia yeojachingu-nya?
Beberapa menit kemudian Ki Bum balik menghampiriku dan Tae Min.
“Sudah hyung urusannya?” tanya Tae Min.
Ki Bum hanya menganggukkan kepalanya. “Oh iya bagaimana nilaimu? Bagus kan?”
Tae Min mengangguk cepat. “Ne, tentu saja. Pasti Omma dan Appa-ku senang. Hehehe...”
“Baguslah kalau begitu.”
Hari ini kami baru saja mengambil raport. Dan nilai kami bertiga lumayan memuaskan.

“Ki Bum, gadis yang tadi...ia siapamu?”
“Mwo? memang kenapa?”
“Tidak, aku hanya ingin tahu saja. Sepertinya akhir-akhir ini gadis itu sering menghampirimu ke sini. Apa ia yeojachingu-mu?”
“Wahhh...Ki Bum hyung sudah punya kekasih ya? Siapa hyung? Kenalkan aku dong...”ujar Tae Min polos.
“Dia noona-ku bodoh, bukan kekasihku.”
“Mwo? kau kan anak satu-satunya?” tanyaku.
“Memang bukan kakak kandungku. Ia kakak sepupuku, dan ia bersekolah di dekat sini, jadi ia sering mampir.”


Ki Bum POV.

“MWWOOO!!!! KAU SUDAH GILA YA CHOI MIN HO!!!” teriakku.
Jin Ki hyung, Jong Hyun hyung dan Tae Min langsung menutup kupingnya.
“Aku serius Ki Bum. Kau mau membantuku kan?”
“ANNIYO!! Aku tidak akan membantumu!”
“Kau bilang kita sahabat, masa kau tidak mau membantu sahabatmu sendiri sih?”
“Ini namanya bukan membantu, tapi melakukan hal gila! Kau sudah sinting ya Min Ho! Jangan berbuat yang aneh-aneh!”
“Hanya seperti itu apa anehnya sih?”
“MICYEOH NAMJA DASAR KAU!!! Hhmptt....” Jong Hyun hyung langsung membekap mulutku yang sedari tadi terus berteriak.
“Kau berisik sekali sih Ki Bum. Kau mau tetangga memarahi kita ya?”
“Dia gila hyung! Masa dia mau menyusup ke sekolah khusus wanita! Otaknya geser ya? Dia itu seorang namja, kalau sampai ketahuan kan bisa kacau!”
“Ya, ini kan kulakukan juga demi cinta. Memang salah hyung?” tanya Min Ho pada Jin Ki hyung.
Yang di tanya hanya bengong saja dan memasang wajah bodohnya.
“POKOKNYA AKU TIDAK MAU MEMBANTUMU!!!”

BRAKK!!

Flash back.

Sebenarnya ada apa dengan Min Ho? Tumben ia menanyakan masalah seorang wanita? Jangan-jangan....

“Ki Bum, memang ia sekolah di mana?”
“Di Daejin High School. Di sekolah khusus wanita. Ia juga tinggal di asrama.”
“Hah...sayang sekali.” Ucap Min Ho sambil menghela nafas. “Ki Bum, apa ia sudah punya kekasih?”
Aku langsung menatapnya tajam. “Kenapa kau tanya seperti itu?” tanyaku tajam.
“Aku..aku....sepertinya aku menyukainya...”
Mataku langsung melotot. “MMWOO!!”
Tae Min sampai terkejut mendengar teriakanku.
“Aku serius, sudah beberapa kali aku melihatnya. Tadinya kupikir ia kekasihmu, tidak tahunya noona-mu, kalau begitu aku bisa minta bantuanmu kan untuk mendekatinya?”
“Jangan banyak berharap Min Ho.”
“Memang kenapa?”
Aku menarik nafas. “Huh..noona-ku itu trauma pada pria. Ia sangat sulit bergaul dengan mahluk yang bernama pria. Jadi, kurasa kau akan sulit mendapatkannya.”
“Trauma? Trauma kenapa?”
“Huh, sebenarnya aku sudah janji padanya tidak akan cerita pada siapa-siapa, tapi karena kau ini sahabatku makanya aku akan menceritakannya. Dulu noona-ku itu pernah di lecehkan oleh gurunya saat SMP. Mulai saat itu ia mulai menjauhi pria. Makanya ia meminta sekolah di sekolah khusus wanita.”
“Tapi kau kan juga pria Ki Bum.”
“Hanya aku dan Appa-nya pria yang dekat dengannya. Ia juga belum pernah berpacaran.”
“Um...ngomong-ngomong siapa nama noona-mu itu?”
“Min Di. Kim Min Di.”
“Kim Min Di.” Anak itu tersenyum. “Nama yang manis, semanis orangnya.”

Begitu sampai apartemen, selesai makan malam Min Ho mengumpulkan kami berempat di ruang tengah. Ia bilang mau bicara suatu yang sangat penting. Ternyata si bodoh itu malah merencanakan ide paling gila yang pernah aku dengar.
“Ki Bum, kau bantu aku ya, aku, aku mau masuk ke sekolah noona-mu itu.”
Aku, Jong Hyun dan Jin Ki hyung langsung terbengong mendengar ucapannya.
“Aku, aku, akan menyusup ke sekolah dan asrama itu biar bisa dekat dengan noona-mu itu. Kau mau bantu kan?”
“Ya, kan tadi aku sudah bilang kalau Daejin High School itu sekolah khusus wanita. Mana bisa kau masuk ke sana.”
“Aku akan menyamar menjadi seorang wanita.” Ucapnya datar.
Aku langsung memekik keras mendengar omongannya.

End of flash back.


Min Ho POV.

“Ya Choi Min Ho, apa kau serius dengan apa yang kau katakan?” tanya Jong Hyun hyung.
Aku menganggukkan kepala.
“Kau benar gila seperti yang di bilang Ki Bum.”
“Memang tidak ada cara lain apa?” tanya Jin Ki hyung.
“Anni hyung. Ki Bum bilang noona-nya trauma dengan pria. Kalau aku mendekatinya sebagai pria bisa-bisa ia tidak akan melirikku sedikitpun.”
“Kau kan tampan hyung. Di sekolah saja banyak yang menyukaimu.” Celetuk Tae Min.
Aku meliriknya dan tersenyum. “Lee Tae Min dengar aku ya, noona itu trauma pada pria. Mau setampan apapun pria yang mendekatinya ia pasti akan bersikap sama, jadi percuma kalau aku kerahkan segala pesona dan ketampananku, ia tidak akan tertarik padaku. Mengerti?”
Tae Min sejenak berpikir mengolah kata-kataku. “Um...hehehe..aku tidak mengerti hyung.”
Aku dan Jong Hyun hyung langsung lemas, sedang Jin Ki hyung malah tertawa.
“Jadi....apa diantara kalian ada yang mau membantuku?”
Mereka semua mengalihkan pandangan dariku.
Aku menatapnya satu persatu.
“Hyung, kalau kau bagaimana?” tanyaku ke Jin Ki hyung.
Matanya melebar dan menggeleng. “Anni! Aku harus kuliah aku tidak mungkin mengikutimu.”
“Kalau kau hyung?” tanyaku sambil melirik Jong Hyun hyung.
“Tidak bisa! Aku harus bekerja. Lagipula wajahku tidak ada manis-manisnya menjadi seorang wanita. Nanti pasti aku ketahuan.”
Aku melirik namja kecil yang duduk di sebelahku. Senyuman licik langsung tersungging di wajahku. Aku merangkul pundaknya. “Ya Tae Minnie, kau mau kan membantuku?”
Ia gelagapan dan matanya membesar.
“Nah, kalau dia aku setuju!” ucap Jong Hyun hyung sambil menunjuk Tae Min.
“Aku tidak mau! Akan kan namja buka yeoja! Mana mungkin aku masuk ke sekolah khusus wanita!”
“Wajahmu paling manis. Kalau kau menyamar menjadi seorang wanita pasti tidak akan ketahuan.”
“Tapi hyung~~~kenapa harus aku sih...kan masih ada yang lain...”
“Kau sudah dengar apa alasan mereka kan?”
“Kan masih ada Ki Bum hyung.”
“Ya, Ki Bum itu saudaranya. Pasti Min Di noona mengetahui wajahnya. Walaupun ia juga pantas menyamar menjadi seorang wanita. Ayolah Tae Min, kau bantu hyung-mu ini. Lagipula hanya kau yang masih sekolah selain aku dan Ki Bum.”
“Anni hyung aku takut.”
“Oke kalau kau tidak mau. Tapi aku akan bilang pada Ki Bum kalau yang merusak kameranya adalah kau.”
“Ya, ya, ya hyung! Kau tega sekali sih, kau mau melihatku mati muda ya? Aku kan belum pernah merasakan jatuh cinta dan berpacaran hyung!”
“Kalau begitu kau harus membantuku.”
Ia melirik Jin Ki hyung dan Jong Hyun hyung. Lalu menghela nafas panjang dan menganggukkan kepalanya pelan.


Jin Ki POV.

Akhirnya karena kekeras kepalaannya Min Ho tetap menjalankan rencananya untuk menyusup dan menyamar menjadi seorang wanita ke sekolah itu.
Gila. Hanya itu kata aku bisa aku katakan padanya. Mana ia juga membawa Tae Min dalam rencana konyolnya ini pula.
Karena kekeras kepalaannya juga, ia berhasil meyakinkan Ki Bum dan meminta bantuannya untuk merahasiakan ini semua dari noona-nya itu.
Aku menatap kedua anak itu yang sudah berubah menjadi seorang wanita.
Min Ho masih memasah wajah cool-nya, sedangkan Tae Min terus menekuk bibirnya.
Jong Hyun terus cekikikan sejak mereka selesai di dandani oleh Ki Bum. “Aigo, Tae Minnie, kau benar-benar sangat cantik. Huahahahaha....”
Ki Bum menyenggol lengannya. “Diam kau hyung! Kau tidak lihat apa wajahnya? Sebentar lagi ia akan menangis.”
Aku menghela nafasku. “Huh, kau yakin Min Ho?”
“Hyung, sudah seribu kali kau tanya itu padaku. Aku sudah bosan. Sampai mau muntah aku sangking eneknya. Aku yakin.”
“Micyeoh.” Celetuk Ki Bum.
“Ya sudah terserah kau sajalah. Kkaja.”
“Chankanman!” ucap Ki Bum.
“Apalagi Ki Bum...” ucapku lemas.
Ia memegang wajah Tae Min seperti seorang ibu yang menasehati anaknya. “Tae Minnie, kau baik-baik ya di sana? Jangan berbuat aneh-aneh dan sampai bisa ketahuan. Ya kalau kau ketahuan kau salahkan pabo namja itu saja!” ucapnya sambil menunjuk Min Ho dengan dagunya.
“Ne hyung, aku akan berusaha. Doakan aku ya.”
Ki Bum mengangguk. Lalu ia malah terkekeh. “Aigo~~~~Tae Minnie, kau cantik sekali sih~~~kau benar-benar seperti yeoja. Kyopta!” ucapnya sambil mencubit pipi Tae Min.
Jong Hyun makin mengeraskan tawanya. “MUAHAHAHAHA...aku bilang juga apa.”
“Hyung~~~” rengek Tae Min. Aku hanya menggeleng-gelengkan kepalaku.
Saat Aku, Min Ho dan Tae Min ingin keluar Ki Bum berteriak lagi.
“Chankanman!”
“Apalagi Kim Ki Bum!!” kali ini Min Ho yang sewot.
“Ya, ingat kau ini sedang menyamar jadi seorang wanita. Kau harus bersikap manis~~”
“Sudah cepat kau mau bilang apa!”
“Ya, apa kalian sudah memikirkan nama wanita kalian?”
Min Ho dan Tae Min berpandangan. Lalu menggelengkan kepalanya.
“Hah dasar pabo. Sudah kutebak pasti belum.”
“Lalu bagaimana?” tanya Min Ho.
“Um...oke! aku sudah dapat!” ucap Ki Bum seperti habis mendapat ide brilian. “Kau, namamu sekarang Choi Min Jeong. Dan kau, Lee Tae Yeon. Bagus kan?”
“Um...lumayan.” jawab Min Ho. “Sudah kan? Tidak ada yang ingin kau bilang lagi?”
“Sepertinya sudah. Pokoknya nanti kalian harus sering mengabari kami. Mengerti.”“Ye Omma.” Ucap Min Ho dan Tae Min bersamaan.

+++

Karena orang tua mereka tidak mungkin tahu hal yang dilakukan kedua anaknya yang gila ini, akhirnya karena aku paling tua diantara mereka, Min Ho menyuruhku menjadi wali mereka.
Saat ini kami berdua sudah berdiri di depan Daejin High School. Saat kami ingin masuk ke ruang kepala sekolah Tae Min memegang tanganku, tangannya benar-benar dingin.
“Kau sakit ya Tae Min?”
Ia menggeleng. “Aku...aku...aku takut hyung...kalau ketahuan bagaimana? Aku bisa habis di cakar oleh noona-noona itu...”
“Ada aku kau tenang saja.”
“Ya, Choi Min Ho lebih baik kau batalkan sajalah niat gilamu ini.”
“Waeyo? Aku dan Tae Min sudah mau susah payah di dandani Ki Bum, harus memakai wig, harus memakai baju wanita. Apalagi sekarang kita sudah di depan ruang kepala sekolah. Kenapa harus mundur?”
“Suaramu bodoh. Kau sadar kan kalau suaramu itu sangat berat? Mana ada seorang wanita yang bersuara seperti itu? Kalau Tae Min sih suaranya lembut. Kau?”
Min Ho terdiam sejenak. “Pabo, kenapa aku bisa lupa ya? Aku akan berusaha hyung. Kau tenang saja.”
“Huh...terserah kau sajalah. Aku sudah pusing menghadapi kelakuanmu.”
Aku mendengar Min Ho membisikkan sesuatu pada Tae Min. “Ya, mulai sekarang kau jangan panggil aku hyung ya? Pangil aku onnie. Arraso? Nanti di dalam kau juga panggil Jin Ki oppa. Jangan Jin Ki hyung.”
“N, ne hyung.”
Min Ho memelototinya.
“N, n, ne o, onnie...Min Jeong onnie...” ucapnya takut.
Min Ho tersenyum dan mengacak rambutnya.
“Pabo! Kalau wig-nya copot bagaimana! Kau mau langsung ketahuan ya!” ucapku khawatir.
“Hehehe...aku lupa hyung, habis kebiasaan sih. Ups, maksudku oppa. Jin Ki oppa.”
“Hooeekk...aku mau muntah mendengar kau memanggilku oppa!”
Min Ho malah terkekeh.

+++

“Jadi, adikmu ini mau sekolah dan tinggal di asrama ini?” tanya ibu kepala sekolah.
Aku hanya tersenyum dan mengangguk.
“Um..baiklah kalau begitu. Kalian bisa mulai bersekolah minggu depan, di tahun ajaran baru. Tapi kalau kalian mau menginap sejak sekarang juga bisa. Jin Ki-ssi, bagaimana?”
“Mwo? terserah mereka berdua saja.”
Min Ho menganggukkan kepalanya. Tanpa aku tanya aku sudah tahu apa yang ada di pkirannya. ‘Sekarang saja hyung, aku sudah ingin bertemu dengan gadisku itu’
“Kurasa mulai sekarang juga tidak apa-apa.”


To be continue...

Senin, 23 Agustus 2010

Lyric Love Still Goes On - SHINee (with Eng. Sub)


Romanization:

[Minho] Yeah I’m waiting for you
cuz you’re my better half
[Key] Our love should go on
I still love you
hey ma Ain’t no doubt
I’ll tell you something

[Minho] sarange gamjeon doen deut i tteollineun
gamjeongui modeun geotdeureun huimihaejyeo
nae chojeomeun geudaeege matchwo
dachi annneun ni mam gaseume nunmuri maechyeo

[Key] Key’s gonna open
neoman itdamyeon heaven
myeotbeon malhaetjanha niga algo inneun hepeun
namjadeulgwaneun nan dareudago
ttokbaro bwa neomaneul hyanghan naui sunaebo

[Onew] miryeonhage neoui Facebook touch
neon utgo isseo
([Minho] Let this love begin
ireoke yeokkin gamjeong
gipge bakhyeo gaseume maechin)
[Jonghyun] daeum peijiro Just dragging
nan ulgo isseo
([Key] Let you come near
neoreul ppaemyeon mia
byeorang kkeute seodo ojik neoppuniya)

[All] sarangeun kkok gyesok dwaeyaman haeyo
dagaseolsurok deo meoreojyeo
[Jonghyun] haessare gidaeeo
dagaseolsurok deouk garyeojineun neo

[Minho] Boys back it doesn’t matter
gidarime jichyeo nan michyeodo beotyeo
neol gatgetdaneun sinnyeomeuro tto gyeondyeo
[Key] ijjeumeseo kkeutnae ha eorim eobseo
nan machi ni gyeoteul gutge beotineun mokseok
[Minho] neol ijeuryeohaedo niga eomneun sarmeun
[Key] eumageul ppaen betoben kkwak makhin autoban
[Minho] neol jiuryeohaedo niga eomneun sarmeun
[Key] geurim jeobeun pikasoteurigeul deulkyeobeorin masul

[Taemin] miryeonhage neoui Facebook touch
neon utgo isseo
([Minho] Let this love begin
ireoke yeokkin gamjeong
gipge bakhyeo gaseume maechin)
[Onew] daeum peijiro Just dragging
nan ulgo isseo
([Key] Let you come near
neoreul ppaemyeon mia
byeorang kkeute seodo ojik neoppuniya)

[All] sarangeun kkok gyesok dwaeyaman haeyo
dagaseolsurok deo meoreojyeo
[Taemin] haessare gidaeeo
dagaseolsurok deouk garyeojineun neo

[Key] All about you love you
I wanna be with you only you
yeojeonhi nae mameun ireoke ttokgatae
byeonhameobseo neol wihae biwodun eokkae
[Minho] na umkyeo jwigo inneun geudaemanui
naui oenjjok gaseumeun yeojeonhi neol hyanghae
naui modeungeol beorigo beoryeodo
neoman isseumyeon dwae
geudae modeungeol baraego barandamyeon
neoege da julge

[All] sarangeun kkok gyesok dwaeyaman haeyo
dagaseolsurok deo meoreojyeo
[Jonghyun] haessare gidaeeo
dagaseolsurok deouk garyeojineun neo

[All] sarangeun kkok gyesok dwaeyaman haeyo
dagaseolsurok deo meoreojyeo
[Onew] haessare gidaeeo
dagaseolsurok deouk garyeojineun neo

English Translate :

[Minho] Yeah, I’m waiting for you
Cause you’re my better half
[Key] Our love should go on
I still love you
Hey, ma! Ain’t no doubt
I’ll tell you something

[Minho] As if I was shocked by love
This trembling feeling makes everything vague
I set my focus on you
Your unreachable heart makes my heart tear

[Key] Key’s gonna open
If I just have you, it’s heaven
I’ve said it many times, I’m different
From those easy guy that you know
Look straight at my sunaebo that’s only for you

[Onew] I stupidly touch your Facebook, you’re smiling
([Minho] Let this love begin, this tangled up emotion
Formed and is stuck deep in my heart)
[Jonghyun] I’m just dragging to the next page, I’m crying
([Key] Let you come near, if I take you out, I’m a missing child
Even if I stand a the edge of a cliff, it’s still only you)

[All] Love just has to go on
As I go closer, you get even further away
[Jonghyun] As I go closer, leaning on the sunlight
You become more hidden

[Minho] Boys back It doesn’t matter
I’m getting tired of waiting, even if I go crazy, I bear it
With the faith that I’ll have you, I endure it again
[Key] Should I end it about now? Ha, no way
I’m like a stone that stays by your side forever
[Minho] Although I try to forget you, a life without you is
[Key] Beethoven without music, a completely jammed autobahn
[Minho] Although I try to erase you, a life without you is
[Key] Picasso that quits painting, a magic with the trick figured out

[Taemin] I stupidly touch your Facebook, you’re smiling
([Minho] Let this love begin, this tangled up emotion
Formed and is stuck deep in my heart)
[Onew] I’m just dragging to the next page, I’m crying
([Key] Let you come near, if I take you out, I’m a missing child
Even if I stand a the edge of a cliff, it’s still only you)

[All] Love just has to go on
As I go closer, you get even further away
[Taemin] As I go closer, leaning on the sunlight
You become more hidden

[Key] All about you, love you
I wanna be with you, only you
As always, my heart is the same
I still left my shoulder open for you
[Minho] My left chest that you’re clenching
Is yours alone, is still beating for you
Even if I throw and throw away
Everything of mine, I only need you
I wish for everything from you
And if you want something, I’ll give it all to you

[All] Love just has to go on
As I go closer, you get even further away
[Jonghyun] As I go closer, leaning on the sunlight
You become more hidden

[All] Love just has to go on
As I go closer, you get even further away
[Onew] As I go closer, leaning on the sunlight
You become more hidden

really2 love this song...^^
gw suka banget ma liriknya..
keren~~~
apalagi pas battle rap MinKey
anjir!!! T.O.P !!!

Sabtu, 21 Agustus 2010

SAENGIL CHUKAE OMMA~~~^^

Hari ini birthday-nya emak gw lho...^^

kekekekke~~~


happy b`day ya mah..

moga panjang umur, sehat selalu, makin sabar ngadepin anak semata wayangmu inih..., makin sabar ngadepin muridnye di sekolah,

wish all d best dah 4 my momy..^^


oh iya mak ada nyang lupa...

restuin hubungan anakmu ini sama kekasih hatinya ye..a.k.a my lophly Choi Min Ho....

kekekekeke~~~~
oh iye, kebetulan ni hari juga ultahnya KiBum SuJu ma SeongHyun FT Island.
saengil chukae do ye~~~~ ^^
hari ini juga SM World konser bakal di mulai.
*kapan gw bisa ktemu ma Minho...hiks..hiks...*

Rabu, 18 Agustus 2010

Fail Cinderella part 2 -End-

Cast : Lee Hyun Jae, Kim Jong Hyun, Lee Tae Min, Choi Min Ho, Shin Hye Won, Shin Hyo Rim


DEG!

Jantungku langsung berhenti berdetak.
Apa tadi dia bilang? Hyung-nya? Apa aku tidak salah dengar?

Ia malah tersenyum. “Aku Tae Min. Adiknya Choi Min Ho, namja yang paling kau benci itu.”
Kakiku langsung lemas rasanya, rasanya ia tidak sanggup menopang beban tubuhku lagi.
Matilah aku! Anak ini pasti akan bilang semuanya pada Min Ho Oppa. Habis aku! Tamat riwayatmu cinderella! Kau tidak akan pernah mendapatkan kebahagiaan seperti di buku cerita!
Ia malah tertawa kecil dan menyentuh ujung hidungku. “Sepertinya kau kaget ya?”
“Ka, kau, kau benar-benar...”
“Ne, aku adiknya.”
“A, a, aku...”
“Santai saja. Aku tidak akan bilang pada Hyung kok masalah ini. Lagipula aku yakin kok pasti banyak gadis yang sama sepertimu.”
Aku mengeryitkan mata.
“Patah hati karena Hyung-ku mempunyai seorang yeojachingu.”
“Bukan itu masalahnya! masalahnya ia berpacaran dengan nenek sihir berwujud barbie itu! Aku tidak rela Oppa mendapat gadis licik seperti dia!”
“Ya, tadi kau bilang gadis itu Onnie-mu, kenapa kau sangat membencinya?”
“KARENA IA SELALU MEMBUAT HIDUPKU MENDERITA!” teriakku di wajah Tae Min, dan kemudian menangis.

+++

“Jadi begitu ya? Pantas kau sangat membenci Onnie-mu.” Tanggap Tae Min setelah mendengar dongengku itu. “Kau memang seperti cinderella.”
Aku langsung menatapnya. “Ne, tapi cinderella yang sangat malang. Cinderella yang tidak akan mendapat kebahagiaan dan cinta sejatinya. Cinderella gagal.”
Ia malah terkekeh mendengar omonganku. “Kau ini lucu sekali sih Hyun Jae. Mana ada yang seperti itu? Cinderella gagal. Ada-ada saja kau.”
“Ada. Dan itu aku, kau tidak sadar?”
“Terserah kau sajalah. Huh, sudah ya, aku mau pulang, nanti Omma-ku mencariku. Annyong cinderella.”
“Tae Min! Kau, kau benar kan tidak akan bilang ini semua pada Min Ho Oppa?”
Ia tersenyum dan menganggukkan kepalanya. “Aku janji.”

+++

“Annyong cinderella.” Ucap Tae Min dengan senyuman mautnya.
“Annyong Tae Min-ssi. Waeyo?” tanyaku lemas.
“Um, kau mau temani aku ke perpustakaan tidak?”
Mataku langsung membulat. “Andwe! Aku tidak mau!”
Tae Min terlihat heran. “Waeyo? Ayolah temani aku, aku harus mencari buku untuk mengerjakan makalahku. Kata Hyung-ku kau suka berdiam diri di perpustakaan. Masa kau tidak mau?”
“Andwe Tae Min. Aku tidak mau ke tempat itu lagi!”
“Aku tahu apa sebabnya, tapi masa cuma karena hal itu kau jadi tidak mau ke perpustakaan lagi? Lagipula kan belum tentu ada Min Ho Hyung di sana?”
“Pokoknya aku tidak mau!”
“Ayolah Hyun Jae...jebal...” ucap Tae Min dengan puppy eyes-nya. Kalau sudah begini, bagaimana aku bisa menolaknya?

Akhirnya dengan langkah yang berat aku ke tempat itu. Tempat pertama kali aku menemukan pangeranku, tempat pertama kali aku jatuh cinta padanya sekaligus tempat terkutuk dan membuat hatiku hancur berkeping-keping.
Tae Min menggenggam tanganku. “Kau tenang saja, ada aku kok. Aku akan melindungimu.” Ucapnya mantap.
Aku hanya menatapnya.

Akhirnya kami berdua masuk ke perpustakaan dan mulai mencari buku-buku untuk referensi tugas Tae Min.
Namun apa dugaanku benar. Aku lagi-lagi sakit hati untuk yang kedua kalinya di tempat ini.
Aku melihat dengan mata kepalaku, Min Ho Oppa dan Hyo Rim Onnie berciuman di pojokan perpustakaan! Aku langsung membatu di tempat. Air mataku langsung meleleh di pipi. Saat Tae Min melihat ia langsung menarikku ke atap sekolah. Sampai sana aku masih menangis tak keruan.
“Hyun Jae..mianhe...aku, aku tidak bermaksud membuatmu terluka lagi..aku tidak tahu kalau mereka...”
Aku hanya menggelengkan kepala sambil tetap menangis.
“Mianhe Hyun Jae, jeongmal mianhe...” ucap Tae Min penuh sesal.
“Lupakan. Mungkin memang sudah nasibku. Kau tahu bagaimana perasaanku tadi? Sakit, sangat sakit. Aku melihat orang yang aku suka malah berciuman dengan kakak tiriku yang brengsek itu. Aku mau mati saja rasanya Tae Min.”
Tiba-tiba namja itu mengelus pipiku dan menghapus air mataku. “Andai Min Ho Hyung tahu kalau ada gadis yang sangat mencintainya seperti kau, pasti ia sangat bahagia.”
“Tapi masalahnya Hyung-mu lebih memilih barbie itu daripada aku...”
Tae Min langsung menarikku ke pelukannya. Dan menenangkanku. Aku hanya bisa diam dan terisak di pelukannya.

+++

Aku makin membenci kedua kakak tiriku itu. Apalagi Hyo Rim Onnie, yang berhasil merebut pangeranku itu. Mereka selalu bersenang-senang di atas penderitaanku.
Namun ternyata Hyo Rim Onnie tidak sungguh-sungguh mencintai Min Ho Oppa, ia hanya mau memanfaatkannya saja, ia menerima cinta namja itu karena ingin menikmati kekayaan miliknya saja. Benar-benar gadis licik! Kalau tidak ada Appa pasti aku akan mencakarmu!
“Hyo Rim, jadi sekarang kau benar-benar berpacaran dengan namja itu ya? tanya Hye Won Onnie.
Hyo Rim Onnie menangguk dan tersenyum licik.
“Kau benar-benar menyukainya ya?”
“Andwe.”
“Mwo? Lalu kenapa kau mau menerima cintanya?”
“Sepertinya ia sangat tergila-gila padaku, dan kudengar ia juga sangat kaya. Jadi lebih baik aku manfaatkan saja dia. Lagipula dia juga lumayan tampan, tidak rugi kan punya namjachingu sepertinya?”
“Kau benar-benar hebat Hyo Rim.”
“Lalu, apa Onnie sudah punya namjachingu?”
“Anni. Tapi...aku menyukai seseorang.”
“Nugu?”
“Um...um...Kim Jong Hyun...”
“MWO? J, Jong Hyun temannya Hyun Jae itu? Teman cinderella bodoh itu?”
Hye Won Onnie mengangguk.
Di saat yang sama aku langsung membelalak dan mulutku membentuk O besar. Hampir saja gelas yang aku pegang terlepas dan jatuh.

Aku langsung berlari ke rumah Jong Hyun dan menemuinya.

“Ada apa lagi? Kau di sakiti kedua nenek sihir itu lagi ya?” tanyanya saat aku baru datang.
“Anni, lebih parah dari itu.”
“Mwo? Apa maksudmu?”
“Hye Won Onnie, dia, dia....dia menyukaimu!”
“MWO!!! Jangan bercanda Lee Hyun Jae. Ini sama sekali tidak lucu! Masa nenek sihir itu menyukaiku?”
“Aku serius! Tadi aku dengan pembicaraan mereka berdua. Onnie bilang ia menyukaimu, dan yang lebih parahnya ternyata Hyo Rim Onnie hanya memanfaatkan Min Ho Oppa!”
“Memanfaatkan bagaimana?”
“Ia hanya mau mengeruk kekayaan Oppa saja! Ia tidak benar-benar mencintainya! Aish! Aku ingin mencakar wajahnya rasanya!”
“Kau bukan macan Hyun Jae, kau cinderella. Mana ada cinderella yang bisa melawan pada saudara tirinya? Kau sudah bosan hidup?”
“Hah, itu masalahnya, kenapa aku harus menjadi cinderella sih? Kenapa tdak jadi putri tidur atau putri salju saja?”
“Tapi mereka tetap saja punya ibu tiri yang kejam! Pabo kau.” Ucap Jong Hyun sambil menunjuk kepalaku dengan telunjuknya.

+++

“Hyun Jae, besok aku ulang tahun, kau datang ya ke pestaku?”
“Mwo? Aku tidak bisa Tae Min.”
“Waeyo?”
Aku menatapnya. “Kurasa kau tahu apa alasannya.”
Ia menghela nafas. “Pasti karena Hyung-ku. Iya kan? Kau tidak mau menemuinya lagi kan karena takut sakit hati lagi?”
“Bukan hanya itu. Ibu tiri dan kakak-kakakku juga tidak akan mengijinkaku. Mereka pasti meyuruhku mengerjakan tugas.”
“Biar aku yang bilang pada ibu-mu.”
“Ya Lee Tae Min, jangan aneh-aneh.”
“Habis kalau tidak begitu kau tidak akan di ijinkan pergi!”
“Memang kenapa sih kalau aku tidak datang? Apa pentingnya untukmu?”
“Karena....”
“Karena apa?”
“Ah sudahlah. Pokoknya kau harus datang. Kalau kau mau tahu jawabannya kau harus datang. Nanti aku akan bilang.”
“Kau menyebalkan Lee Tae Min! Sama seperti Hyung-mu.” Ucapku kesal.

Akhirnya malam ini Tae Min benar-benar datang ke rumahku dan bilang semuanya pada ibu tiriku. Kedua kakak tiriku hanya menatapku dengan sinis selama Tae Min datang. Saat ia pulang mereka langsung membulliyingku seperti biasanya.
Hye Won Onnie mendorongku ke tembok dengan kasar. “Apa hubunganu dengan Tae Min? Kenapa ia memohon pada Omma biar kau di ijinkan datang ke pesta ulang tahunnya?”
“Ne, apa hubunganmu dengannya? Ia kan adiknya Min Ho, namjachingu-ku! Lebih baik kau menjauhinya saja Hyun Jae. Kalian tidak sepadan!” ucap Hyo Rim Onnie.
“Mana aku tahu kenapa ia mengajakku? Aku juga tidak mau sebenarnya, tapi ia yang memaksaku.”
Hye Won Onnie menarik rambutku. “Kau sekarang mulai melawan ya? kau mau aku bilang semua pada Appa-mu? Kalau kau dan Jong Hyun sudah melakukan hal tercela.”
“ANDWE! Aku tidak pernah melakukan apapun dengan Jong Hyun! Lagipula memang Onnie mau Jong Hyun menderita? Aku tahu kau suka padanya kan?”
Hye Won Onnie matanya melotot. Ia makin menarik rambutku. “AAWWW....”
“Heh, gadis bodoh, bicara apa kau!”
“Aku tahu semuanya. Aku juga tahu kalau Hyo Rim Onnie hanya memanfaatkan Min Ho Oppa!”
Hyo Rim Onnie berjalan ke arahku dan memegang wajahku dengan kasar. “Kau ternyata memang pintar ya. Kau mau tahu apa alasanku sebenarnya?” ia tersenyum. Amat sangat licik! “Karena aku tahu kau menyukai Min Ho, dan aku mau membuatmu menderita dengan perasaanmu itu.” Bisiknya di telingaku.
“KAU BENAR-BENAR KETERLALUAN! Apa kau tidak tahu kalau Min Ho sangat menyukaimu! Ternyata matanya memang sudah di butakan oleh kecantikanmu. Padahal hatimu busuk dan licik!”

PLAK!

Pipiku di tampar oleh Hyo Rim Onnie.

“Kali ini kau hanya kutampar. Tapi lain kali aku akan lebih kasar padamu.”

+++

Akhirnya aku di ijinkan juga oleh Omma datang ke pesta ulang tahun Tae Min. Tapi kedua Onnie-ku mewanti-wantiku untuk tidak terlalu dekat dengan Tae Min dan menjaga jarak dengan mereka berdua. Aku juga tidak boleh mendekati Min Ho Oppa. Bahkan menatapnya saja aku tidak di ijinkan.

Akhirnya kami bertiga sampai juga di rumah Tae Min. Ternyata rumahnya sangat besar dan mewah.
Malam itu ia terlihat sangat tampan dengan setelan jas putihnya. Ia bagai seorang pangeran yang ada di cerita dongeng yang sering aku baca.

Ia langsung menghampiriku yang malam itu memakai gaun berwarna kuning gading.
Demi Tuhan aku sadar kalau kedua Onnie-ku matanya membelalak besar saat Tae Min menghampiri dan menarikku ke dalam.
Hyo Rim Onnie langsung mendatangai Min Ho Oppa dan merangkul lengannya manja. Min Ho Oppa juga tak kalah tampannya dengan jas hitam, kemeja biru dan celana jins hitamnya. Awalnya aku masih curi-curi pandang dengannya, tapi Tae Min langsung menyadarinya.
“Ya, aku sudah ada di sebelahmu, masa kau masih memandangi Hyung-ku sih? Memangnya aku kurang tampan apa?”
Aku menatapnya dengan wajah memerah dan tatapan bersalah. “Mi, mianhe....”
Ia malah tersenyum. “Aku tahu Hyung-ku memang sangat tampan, tapi apa aku tidak bisa mengalahkan ketampanannya untuk memikatmu?”
Aku langsung diam. Apa maksudnya berkata seperti itu?
Belum aku bertanya apa maksud ia berkata seperti itu ia sudah pergi menarikku ke depan kue ulang tahunnya. Aku berdiri di sebelah kirinya, dan di sebelah kananku ada Min Ho Oppa. Saat melihatku ia langsung tersenyum amat sangat manis. Hyo Rim Onnie yang berdiri di sebelahnya langsung memelototiku.

Selesai menyanyikan lagu selamat ulang tahun dan memotong kue, Tae Min langsung menyatakan suatu hal.
“Maaf semuanya, aku minta perhatiannya. Aku mau berbicara sesuatu.”
Semua orang langsung diam dan mendengarkan apa yang ingin di katakannya.
“Hari ini adalah ulang tahunku, dan aku akan mengatakan sesuatu hal yang sangat penting. Malam ini aku akan menyatakan perasaanku pada seorang gadis yang sangat manis dan baik hati, namun sayangnya hidupnya penuh dengan kesedihan dan kemalangan. Aku harap aku bisa mengubah hidupnya menjadi lebih bahagia lagi.”
Entah mengapa jantungku berdetak kencang. Aku terus menatap namja itu lekat-lekat.
“Gadis itu adalah....Lee Hyun Jae.”
DEG! Kata-kata itu tepat menusuk jantungku. Semua tamu langsung menatap ke arahku, bahkan Min Ho Oppa juga terlihat kaget dengan pengakuan adiknya barusan.
“Lee Hyun Jae, apa kau mau menjadi cinderella-ku? Apa bisa aku menjadi pangeranmu?” ucapnya tegas.
Aku hanya bisa mematung.
“Ayolah Hyun Jae jawab, kasihan dongsaeng-ku ini.” Ucap Min Ho Oppa.
Dengan bodohnya aku malah berlari ke luar bukannya menjawab pertanyaan Tae Min barusan.

Aku menangis di pinggir kolam renang itu. Lalu tiba-tiba seseorang menepuk pundakku. Saat aku mendongakkan kepalaku ternyata sudah ada Min Ho Oppa.
“Ya, kau kenapa lari? Seharusnya kan kau menjawab pertanyaan Tae Min? Kau tidak menyukai dongsaeng-ku? Kau tidak mau menerimanya?” tanyanya lembut.
Demi Tuhan aku sangat ingin menangis di pelukannya. Aku ingin menangis dan meluapkan semua isi hatiku padanya.
Namja itu malah menghapus air mataku dengan sapu tangannya. “Kau malam ini sangat cantik. Apa kau tahu itu? Wajar kalau adikku menyukaimu. Kurasa kalian pasangan yang serasi. Tapi kalau kau terus menangis kecantikanmu akan luntur.”
Tiba-tiba Tae Min muncul dari belakang Min Ho Oppa. “Ehm..”
“Oh kau Tae Min. Um...ya sudah kalau begitu aku pergi dulu ya.” ucap Min Ho Oppa.
Tae Min berjalan mendekatiku dan memandangku yang terisak. “Gadis bodoh. Kenapa kau malah pergi? Kau mau membuatku malu ya?”
“Aku..hiks..aku...”
“Huh, susah sekali sih membuatmu melupakan Hyung-ku. Apa kau tidak bisa menyukai orang lain selain dia?”
“Tae Min aku...”
Ia menarik tanganku dan menggenggamnya. “Ya dengar aku. Aku ingin menjadi pangeranmu. Aku akan membuatmu menjadi cinderella yang sebenarnya. Bukan cinderella gagal lagi. Apa aku tidak bisa mengganti posisi Hyung-ku di hatimu?”
“Tae...”
“Aku serius. Aku benar-benar menyukaimu. Sejak pertama kali melihatmu dan mendengar ceritamu aku langsung tertarik padamu dan merasa ingin melindungimu. Walaupun yang menyebabkan kau terluka adalah kakaku sendiri.”
“Tae Min aku...aku tidak pantas untukmu. Aku hanya gadis biasa yang bodoh dan lemah, bahkan tidak bisa melawan penindasan yang terjadi padaku.”
“Justru karena kau lemah aku akan melindungimu. Kau butuh seorang yang melindungimu Hyun Jae, mungkin awalnya kau pikir itu Hyung-ku, tapi takdir berkata lain, takdir berkata kalau aku yang harus melindungimu, kalau ternyata pangeran yang kau harapkan selama ini adalah aku. Bukan Min Ho Hyung.”
Aku tidak tahu harus berkata apalagi. Aku langsung memeluknya dan menangis. “Gomawoyo Tae Min, gomawo karena kau sudah mau menerima dan melindungiku. Walaupun awalnya aku sangat menyukai kakakmu, tapi kau masih mau menerimaku.”

+++

“Dan akhirnya mereka hidup bahagia selamanya.” Ucapku dan Tae Min bersaman sambil menutup buku dongeng itu.
Ini sudah yang kesekian kalianya kami membaca buku itu bersama.
“Akhirnya kau bisa menjadi seorang cinderella seutuhnya kan?”
Aku tersenyum. “Ne, gomawoyo pangeran. Kau sudah mau memilih cinderella ini.”
Tae Min pun tersenyum dan mengecup keningku. “Saranghaeyo Lee Hyun Jae, cinderella-ku...aku akan selalu melindungimu.”

FIN

Senin, 16 Agustus 2010

curhat...

kemaren di hari kelima puasa, entah kenapa gw merasa amat sangat menderita..

siang bolong kemaren dari jam 11-am sampe jam 2 gw ngerasa lemes & capek banget..
ga tau napa. (apa saur gw kurang mencukupi ya??)

akhirnya gara2 ujan juga, gw milih tidur aja, sambil nunggu sore *nunggu magrib & nunggu Dram Team*

bangun2 jam 3 lewat 10. langsung nonton MuBank & di lanjut ma DT.
nah..di DT kmaren minho cuma nonggol di awal aja, *gw rasa itu pas kjadian dia cedera dah..*


yasudalah, lanjut!!

malemnya gw teraweh di masjid sunda kelapa.
entah kenapa perut gw melilit dengan hinanya!!
mana gw dapet tempat deket AC pula!! makin menjadi2 deh perut gw.
gw parno takut dapet ternyata nggak, *gw rasa itu di sebabkan gw buka tadi makan sambelnya bakwan*

kemaren gw SMS-an ma Ika Onnie,
pas malem2 jam 11-an dia bilang klo di twitter ada yg bilang SHINee mo ke Indo tgl 12 okt 2010 di undang ma kedubes Korea.
spontan gw shock gila2an lah! gw langsung heboh ndiri, padahal berita belon jelas.

akhirnya pagi tadi gw buka semua forum SHINee yg da di FB gw.

ada yg ngirimin gw massage gitu jg, tapi tetep, masih belom pasti.

akhirnya gw buka page SWIF (SHINee World Indonesia Forum)
ada yg bilang di situ, katanya itu cuma RUMOR!!! alias BOONG!!!

KAMPRET!!!


Kesel bgt gw bacanya!!! baru malemnya seneng2, eh paginya langsung sakit ati gw...
sumpah gw pengen nangis bacanya, tapi gara2 lagi puasa ya gw tahan2-in aja *daripada batal*

klo emang bener itu cuma RUMOR, gw cuma berdoa buat yg nyebarin brita ga bener itu di beri ganjaran yg setimpal oleh ALLAH SWT
AMIN.....



S**** YOU!!!

Kamis, 12 Agustus 2010

Fail Cinderella part 1

Cast : Lee Hyun Jae, Kim Jong Hyun, Lee Tae Min, Choi Min Ho, Shin Hye Won, Shin Hyo Rim

“HYUN JAE!!!”
“Aish, mau tuli aku rasanya mendengar teriakkan itu.” Ucapku sambil menutup kupingku. Lalu berjalan ke arah suara yang memanggilku. “Waeyo Onnie.” Ucapku ogah-ogahan.
Gadis itu berdecak dan berkacak pinggang. “Cih, pakai tanya lagi kau! Mana bajuku? Kan tadi aku menyuruhmu menggosoknya!”
Kau pikir aku pembantumu apa!!
“Ne, onnie, akan aku ambilkan.” Ucapku berjalan gontai mengambil baju yang tadi aku setrika.
Saat sudah di hadapannya ia langsung menarik baju itu dengan kasar dari tanganku. Dan berlalu begitu saja tanpa mengucapkan terima kasih.

Aku kembali ke ruang belakang. Aku duduk sambil menghela nafasku. “Kalau bukan karena Appa aku pasti sudah pergi dari rumah terkutuk ini!”

+++

Namaku Lee Hyun Jae, umurku 17 tahun. Saat aku berusia 10 tahun ibuku meninggal karena sakit keras. Jadi tahun lalu ayahku menikah lagi dengan seorang wanita. Awalnya sih ia bersikap baik padaku. Tapi makin lama aslinya kelihatan. Ia dan 2 anak gadisnya selalu memperlakukanku seperti pembantunya.
Gadis tadi yang menyuruhku adalah Onnie pertamaku. Shin Hye Won. Ia berusia 22 tahun dan sangat menyebalkan! Berbanding terbalik dengan wajahnya yang manis dan cantik. Onnie keduaku bernama Shin Hyo Rim, usianya 19 tahun. Ia sama saja dengan kakaknya. Menyebalkan! Mereka selalu menyuruh-nyuruhku melakukan pekerjaan rumah tangga. Bahkan mereka juga menyuruhku mengerjakan tugas kuliahnya. Sebenarnya siapa yang kuliah? Kenapa aku yang mengerjakannya??!
Kalau di pikir-pikir kisah hidupku ini seperti cinderella saja? Tapi masalahnya, apa akan ada seorang pangeran yang akan mengubah hidupku? Kuharap suatu saat ada.


Masalah pangeran itu, kupikir aku sudah menemukannya. Ia pria yang amat sangat tampan, tinggi, putih, badannya atletis, rambutnya agak panjang dan hitam, matanya besar, hidungnya mancung, bibirnya merah dan tebal.
Tiap melihat atau hanya memikirkannya aku langsung gila rasanya. Kurasa aku benar-benar jatuh cinta padanya.

+++

“Annyong Hyun Jae.” Ucapnya dengan senyuman menggodanya.
“Ah, Annyong Oppa.” Jawabku gelagapan.
“Um...kau sendirian saja? Mana saudara-saudaramu itu?”
Aku menggidikkan bahuku. “Entahlah, mereka kan hanya butuh aku kalau sedang kesulitan saja.”
Kelihatannya pangeran itu tidak begitu memperhatikan omonganku. Matanya menjelajah isi perpustakaan itu. “Kau masih suka membaca buku itu? Kau kan sudah dewasa.”
Aku tersenyum. “Ne, aku sangat suka membacanya. Kau kan tahu aku suka dongeng. Apalagi cerita cinderella ini. Seperti kisah hidupku saja.”
“Um, ya sudah, kalau begitu aku pergi dulu ya.”
“Ne, annyong Oppa.” Ucapku sambil tersenyum manis.

Kau mau tahu siapa nama pangeranku itu? Choi Min Ho. Ia Sunbae-ku di kampus. Ia sama sepertiku, suka membaca dan berdiam diri di perpustakaan. Pertama kali aku bertemu dengannya ya di tempat itu. Di perpustakaan saat aku sedang mencari buku untuk kakak tiriku yang tak tahu diri itu.
Saat aku akan kejatuhan buku dari rak yang paling atas, ia langsung menarikku agar tidak terkena jatuhan buku yang kujamin kalau terkena kepalaku aku akan langsung gegar otak.
Aku jatuh ke pelukannya. Mata kami beradu. Untuk beberapa menit mataku tak bisa lepas dari matanya yang berwarna coklat gelap itu. Entah mengapa jantungku berdetak sangat kencang.
“Ya, gwenchanayo?” tanyanya membuyarkan lamunanku.
“Ah, ne, mianhamnida aku menyusahkanmu.” Ucapku sambil membungkukkan badan sedalam-dalammya.
“Gwenchana. Aku hanya menolongmu saja.” Ucapnya datar sambil berlalu.
Mulai saat itu aku tetapkan ia adalah pangeranku. Pangeran yang kuharap bisa mengubah hidupku yang menderita ini.
“Ya Hyun Jae! Kau ngapain sih berdiam diri seharian di sini! Kau tidak mau pulang apa!” ucap Hyo Rim Onnie ketus.
“Ne Onnie, aku sudah selesai kok.”

Lalu kami berjalan ke mobil. Lalu ia berbalik ke arahku. Sampai aku hampir menjatuhkan buku yang kubawa. “Ya, sana kau belikan aku minum. Aku haus.” Ucapya congkak.
Aku hanya bisa menghela nafas dan menurutinya.

Mungkin kalian berpikiran kalau aku ini gadis bodoh. Ini sudah tahun 2010 Hyun Jae, seharusnya kan kau bisa melawan? Pasti itu yang ingin kalian katakan padaku.
Masalahnya tiap kali aku akan melawan mereka mengancam akan berkata yang tidak-tidak pada ayahku tentang diriku. Mereka akan bilang kalau aku dan Jong Hyun, temanku, sudah melakukan hal yang tidak-tidak. Karena waktu itu mereka menadapati aku dan Jong Hyun dalam satu ruangan dan dalam keadaan yang tidak mengenakan.
Jong Hyun sedang merangkulku yang tertidur di pundaknya.
Padahal yang sebenarnya terjadi adalah, kami terkunci di ruangan itu, sampai akhirnya kami berdua tertidur dan hampir mati pengap di ruangan itu.

Kalau sampai berita itu sampai ke telinga ayahku ia bisa murka padaku. Dan yang lebih parahnya ia bisa saja mati secara dadakan karena jantungnya kaget. Ayahku memang mempunyai penyakit lemah jantung. Ia tidak bisa mendengar berita yang terlalu mengangetkan atau terlalu menyenangkan.

+++

Ternyata semua pikiranku salah besar. Aku mau mengubur diriku hidup-hidup saja rasanya. Ternyata pangeranku itu mendekatiku hanya untuk memanfaatkanku saja. Ia ternyata menyukai Onnie keduaku. Shin Hyo Rim. Kemarin ia akhirnya mengakui hal itu padaku. Hatiku rasanya langsung hancur berkeping-keping.

“Um..Hyun Jae, apa, apa Onnie-mu sudah mempunyai seorang namjachingu?” tanyanya ragu-ragu.
“Mwo? Onnie-ku yang mana? Kan ada 2.”
“Um...Hyo Rim. Apa, apa ia sudah mempunyai namjachingu?”
“Me, memang kenapa Oppa?”
Ia tersipu. “Aku menyukai Onnie-mu. Apa kau bisa bantu aku mendekatinya?”
Aku bagai tersambar petir di siang bolong. Ia terang-terangan menyatakan kalau ia menyukai Onnie-ku yang bagai nenek sihir berwujud barbie itu. Rasanya aku ingin merobek-robek wajahnya sampai hancur dan Min Ho Oppa membencinya.

Kenapa sih semua yang aku sukai selalu mereka rebut?
Pertama ayahku, kedua kamarku, ketiga barang-barangku, keempat pangeranku. Bahkan ia juga merebut pangeranku!! Pangeran yang kuanggap akan mengubah hidupku yang menderita ini.
Aigo...Oppa buka matamu, kau tidak sadar apa kalau gadis itu sebenarnya sangat jahat? Apa kau tidak sadar kalau ada seorang gadis yang sangat mencintaimu dengan tulus? Itu aku Oppa. Kurasa matamu tertutup kecantikan nenek sihir itu. Kau hanya melihat luarnya saja tanpa kau ketahui betapa busuknya gadis pujaanmu itu.

“Ya Hyun Jae, kenapa kau malah bengong?” ucapnya sambil menggoyang tubuhku.
“Ah, anni Oppa. Gwenchana.”
“Jadi, apa jawabannya?”
“Mwo?”
“Aish, apa Onnie-mu, Shin Hyo Rim, sudah memiliki namjachingu?”
Aku terdiam, lalu menggelengkan kepalaku dengan berat.
Ia tersenyum bahagia. Iya, dia berbahagia di atas penderitaanku.
“Bagus kalau begitu, berarti peluangku besar untuk mendapatkannya.”

Aku langsung berlari ke kamar mandi dan menangisi semua yang terjadi padaku. Menangisi nasibku yang sangat menyedihkan ini.
Kenapa sih? Kenapa aku harus seperti ini? Kenapa aku harus menderita terus-terusan? Aku kan juga ingin bahagia seperti gadis lainnya.

+++

Begitu pulang aku langsung menghampiri Jong Hyun dan menceritakan semua padanya. Air mataku langsung tumpah tak tertahan bagai aliran sungai yang memuncah.
Aku menangis tersedu-sedu di pelukannya. Ia hanya mendengarkan semua ceritaku dan mengelus-elus rambutku dengan lembut.
“Hiks, aku hiks, sangat membencinya, hiks, aku kesal padanya. Ia bodoh! Ia benar-benar pangeran yang bodoh!” Isakku di pelukan Jong Hyun.
“Huuss...kau tenang ya, mungkin pangeranmu itu bukan jodohmu, atau ternyata ia bukan pangeranmu.”
“Tapi aku hiks, sangat, menyukainya, aku benar-benar menyukainya Jong Hyun...kenapa ia begitu bodoh sih? Pabo!”
“Kau sabar ya gadis malang. Aku tahu bagaimana perasaanmu. Aku yakin suatu saat nanti kau akan mendapat pangeran yang jauh lebih tampan, lebih baik dan lebih pintar dari Min Ho.”
“Tapi, aku belum pernah menemukan pria setampan dia. Dia benar-benar pria yang sempurna di mataku.”
“Hah, kau ini, pangeranmu itu lebih memilih nenek sihir daripada kau, masa kau masih memujanya?”
Aku hanya terdiam sambil terisak.
“Ya, kenapa kau tidak menjadikan aku pangeranmu saja?” ucapnya sambil tersenyum konyol.
Aku menatapnya tajam. “Apa maksudmu Kim Jong Hyun! Kau sudah gila ya! Aku hanya menganggapmu Oppa-ku saja tahu! Tidak lebih!”
Ia malah tertawa dengan jumawanya. “Hahahaha...aku hanya bercanda Hyun Jae. Lagipula kau juga bukan tipeku kok. Jadi kau tenang saja, aku tidak akan jatuh cinta pada cinderella sepertimu. Aku lebih menyukai seorang barbie manis dan modis. Bukan cinderella yang malang dan cengeng sepertimu.”
“Jong Hyun~~~” rengekku.

+++

Akhirnya pangeranku yang bodoh itu berhasil jadian dengan Onnie-ku, Hyo Rim, dengan mudahnya. Prianya tampan dan gadisnya cantik (tapi hatinya busuk!).
Aku hanya bisa menatap dengan iri dan kesal tiap mereka berduaan di depanku. Apalagi tiap Min Ho Oppa datang ke rumahku Hyo Rim Onnie selalu bersikap manja pada Min Ho Oppa di depanku. Ia benar-benar membuatku muak setengah mati!
Dan bodohnya namja itu hanya diam saja dan sepertinya sangat menikmati sikap menjijikkan yeojachingu-nya itu.

Di kampus berita kalau mereka jadian sudah menyebar dengan luasnya. Hampir 1 kampus tahu kalau mereka jadian. Mereka bilang pasangan yang sempurna dan ideal. Aku benar-benar ingin muntah mendengarnya.

Sejak saat itu, saat Min Ho Oppa jujur padaku, aku tidak pernah menginjakkan kakiku di perpustakaan itu lagi. Aku tidak mau melihat wajahnya yang sangat tampan itu. Karena hanya akan membuatku kesal dan sedih saja.

Akhirnya aku pindah tempat merenung. Di atap kampusku. Di sana aku bisa meluapkan semua isi hatiku karena sangat sepi. Aku juga bisa berteriak atau bahkan menangis sepuasku tanpa ada yang melarang. Seperti sekarang, aku lagi-lagi memaki-maki pangeranku itu karena kebodohannya.
“CHOI MIN HO PABO!!! AKU SANGAT MEMBENCIMU!! MATAMU BUTA YA? MASA NENEK SIHIR SEPERTI ITU KAU SUKAI! BARBIE JADI-JADIAN ITU KENAPA BISA MEMBUATMU JATUH CINTA SIH!! AKU SANGAT MEMBENCIMU!!!!”
“Ya, gadis berisik, kau mau pita suaramu putus ya berteriak-teriak seperti itu?” ucap seorang namja berambut pirang.
Aku langsung diam. Kaget dan syok. Aku langsung membalikkan tubuh menghadapnya. “Ka, kau siapa?!”
Ia malah tersenyum. Demi Tuhan senyumnya amat sangat manis. Jauh lebih manis dari senyuman Min Ho Oppa. Bahkan 1 juta kali lebih manis! “Kau sedang apa sebenarnya di sini? Kenapa hanya meneriaki seseorang dari sini? Kenapa kau tidak bilang langsung pada orang itu? Siapa tadi? Choi Min Ho?”
“TIDAK PENTING SIAPA! Sebenarnya kau siapa sih? Tiba-tiba muncul dan menasehatiku!”
Lagi-lagi ia tersenyum. “Oh, aku baru ingat apa orang yang kau sebut tadi namja yang di sebut namja paling tampan di kampus ini? Apa ia Min Ho anak klub basket? Yang baru saja berpacaran dengan Shin Hyo Rim, barbie kampus kita.”
“Ne kau benar 100%. Choi Min Ho. Pangeran paling bodoh sedunia dan buta! Dan kau tahu, barbie itu adalah kakak tiriku! Orang yang paling aku benci!”
“Jadi kau cemburu padanya ya?”
Aku mengeryitkan mata. “Apa urusanmu? Urus saja dirimu sendiri!” ucapku dan langsung berniat pergi. Tapi namja itu malah menghalangi pintu di hadapanku. “YA! SEBENARNYA APA MAUMU!”
“Sebenarnya sih aku tidak mau apa-apa. Aku hanya ingin tahu saja kenapa kau sangat membenci Hyung-ku.”

To be continue...

Sabtu, 07 Agustus 2010

geje~~~ -____-"

maapkeun saya ya kawan2 sekalian, ga tau napa saya nih hari lagi jadi biang geje....
gw pengen aja nulis nih postingan. *walaupun menurut yg baca sama sekali ga penting banget*

do you know all??
i really miss him.
really...really miss him so much....

ga tau kenapa sejak dia bertransformasi gw jadi ngerasa ada yg beda ma sosok dia.
ga tau balik lagi jadi kayak dulu *cool & pendiem* ga tau gara2 apa, cuma dia dan Tuhan yg tau.

aigo~~~~

ngomong apa sih nih bocah sebenarnya?!?!?!


pada mao tau sapa yg telah bikin gw jadi geje kayak gini?!?!?!

ya tak lain tak bukan ya namjachingu sayah..
CHOI MIN HO SHINee...

ga tau knapa sejak Lucifer eksis gw ngerasa ada yg beda aja ma Minho *yg jelas gaya ma rambutnya beda..-___-" nenek2 salto juga tao!!*

entahlah, maapin noona ya Mino...
noona kayaknya jadi suka ma cowok lain...


dan itu adalah....
your best friend. your soulmate. your beloved dongsaeng.
LEE TAE MIN.

OMOOOOOO~~~~
GW FALL IN LOVE MA TAEMIN~~~~~

*Geblek bukan?!??!*


Taem ganteng banget sih pas jaman Lucifer enih..
bikin gw klepek2 kalo liatnya...
makin jadi noona2 sarap dah gw...
dulu ma Minho ja cumang beda setaon, nah ma Taem 3 taon bu.....
berasa tua gw....


ni bocah bertranspormasi jadi cute prince charming...
*walaopun malah jadi makin cantik dengan rambut barunya yg indah itu..*

gw jamin kalo Taem cewek pasti dia di tawarin jadi bintang iklan sampo dah!!
rambutnya boo~~~~bagus bgt!! ngiri gw...


hua~~~~~
gw pengen nangis guling2an di lante karena berkhianat untuk yg kesekian kalinya dari Minho...
hiks..hiks...


tapi jujur, gw ga bisa lepas dari dia.
walaupun gw lagi fall in love with Taem, tapi tetep aja di ati gw yg paling dalem *bahasanya jijikin bgt yak??* ada Minho...
kayaknya posisi die ga bisa di gantiin ma sapapun deh...soalnya dia 1st Love gw di SHINee..
gara2 dia juga gw jadi seorang SHAWOL...



MIAN YE YEOBO~~~~
noona sudah menduakan dirimu dengan your chingu....
*jahat bgt gw kesannya...*


kayaknya kalo ada shawol, flames & taemints yg baca ini gw bakal di kutuk abis2an...-___-"


karena ini mao puasa, gw minta maap ye yg sebesar2nya...
jangan kebiri saya ya sodara2...
saya kan cumang gadis biasa yg kapan aja bisa tergoda sama cowok cakep like SHINee boys...


udah ah gw pusing mo ngomong (baca:nulis) apalagi...


annyong~~~
yu dadah babay~~~~
bonus :
kangen ma Minho yg kayak gini....>//<
btw, ekspresinye dapet bgt yak?? syok gimana getoh...wkwkwkwkw~~~~

Selasa, 03 Agustus 2010

Says Love To You - Part 2 (End)

Main Cast : Kim Min Di, Choi Min Ho, Kim Ki Bum / Key
Other Cast : Kim Jong Hyun, Lee Jin Ki / Onew, Lee Tae Min

“Aku pulang....”
“Ya, kau dari mana? Kenapa kau baru pulang? Aku sangat menghawatirkanmu tahu!”
“Key, kau ini bawel sekali sih?”
“Ya! sekarang sudah jam 8 malam, dan kau baru pulang. Ponselmu aku telepon tidak bisa-bisa, kalau terjadi sesuatu padamu bagaimana! Aku bisa di bunuh oleh Omma dan Appa-mu!”
“Aku lelah Key. Berdebatnya besok saja.” Lalu Min Di berjalan gontai ke kamarnya.
“YA NOONA! KIM MIN DI NOONA!!”

“Noona-mu sudah pulang?” tanya Onew.
Key hanya mengangguk pelan. “Ya Min Ho, aku mau bicara denganmu.” Ucap Key pada Min Ho yang lewat di hadapannya.
“Mwo? Ada apa?”
“Apa kau tahu apa yang terjadi pada noona-ku?”
“Mwo? Kenapa kau tanya aku? Dia kan noona-mu?”
“Aish! Jawab saja! Apa kau tahu sesuatu tentangnya? Kau kan dekat dengannya.”
“Anniyo, memang noona kenapa? Kemarin ia masih baik-baik saja?”
“Hah sudahlah, lupakan.” Ucap Key sambil duduk kembali di sofa.

+++
Jong Hyun menghampiri Min Ho yang sedang membaca komik. Ia duduk di sebelahnya. Saat Min Ho melihatnya ia malah tersenyum padanya.
“Um...Choi Min Ho, aku...aku ingin mengaku sesuatu padamu.”
“Mengaku? Mengaku apa? Kau merusak barang milik Key lagi ya? atau kau yang memakan puding coklat milik Tae Min?”
“Aish! Pabo! Bukan itu bodoh!”
“Lalu apa hyung?” lalu namja itu meletakkan komiknya dan menatap Jong Hyun.
“Aku, aku menyukai Min Di.”
“Hah? kau menyukai noona? Sejak kapan?”
“Sejak....seminggu yang lalu.”
“Oh, ya sudah kalau begitu.” Min Ho kembali mengambil komiknya dan membacanya lagi.
Jong Hyun yang kesal langsung menarik komik itu dan melemparnya ke lantai. “Ya! masa tanggapanmu hanya seperti itu!”
“Memang kau mau apalagi? Itu kan hakmu, aku bukan siapa-siapa kalian.”
“Aku tahu tapi....huh...kau memang menyebalkan Choi Min Ho!” ucap Jong Hyun sambil berlalu ke kamarnya.


“Pabo, masa tanggapannya hanya seperti itu? Tidak seru! Apa ia tidak menyukai Min Di? Tanggapannya beda sekali dengan Min Di. Saat gadis itu dengar ia sampai syok, itu jelas betul kalau ia menyukai pria lain dan itu pasti Min Ho. Tapi kenapa tanggapan Min Ho biasa saja ya? ah...aku pusing dengan kelakuan kedua mahluk itu!” gerutu Jong Hyun sambil mengacak rambutnya.

+++

Di taman kota.

“Noona, kenapa kau mengajakku ke sini sih?” tanya Min Ho ke gadis yang duduk di sebelahnya.
“Aku sedang bosan.”
“Um..kenapa aku yang kau ajak? Bukan yang lain?”
“Memang kenapa? Kau keberatan? Kalau kau keberatan ya sudah kau pergi saja.” Ucap Min Di lemas.
“A, maksudku bukan begitu tapi...aku merasa tidak enak saja.”
“Mwo? Apa maksudmu? Merasa tidak enak pada siapa?”
“Um...Jong Hyun hyung.”
“Mwo? Memang kenapa dia?”
“Um...beberapa hari yang lalu ia bilang kalau ia, ia menyukaimu noona.”
Min Di langsung kaget mendengar ucapan Min Ho barusan. “Di, dia bilang begitu padamu?!”
Min Ho menganggukkan kepalanya. “Ya noona, apa kau juga menyukainya?”
“ANNIYO! aku sama sekali tidak menyukainya! Aku sudah menyukai orang lain! Dan oang itu adalah-” kau Min Ho, kau orang yang aku sukai...
“Nugu noona? Apa kau boleh tahu?”
Wajah Min Di terlihat cemas, ia menggigit-gigit bibir bawahnya. “Lupakan, nanti juga kau tahu sendiri siapa orangnya.”

+++

“Key, ayo kita ke mal.”
“Sekarang?”
“Tidak, tahun depan! Tentu saja sekarang!”
“Kau kenapa noona?”
“Sudah cepat! Mau apa tidak!”
“Tentu saja mau!"

Di Mal.

“Hari ini aku yang akan mentraktirmu.”
Key langsung menatap Min Di. “Kau kenapa? Ya, apa kau sudah kalah ya dalam taruhan ini? Kau yakin noona? Kau sudah sadar ya kalau Min Ho tidak coccok denganmu?”
“Huh..mungkin yang kau bilang benar, ia tidak menyukaiku. Aku lebih baik menyerah saja. Bahkan saat Jong Hyun bilang padanya kalau ia menyukaiku ia tidak merasa apapun, bahkan ia merasa tidak enak pada namja gila itu.”
Key tertawa kecil lalu merangkul pundak Min Di. “Ya, jadi kau percaya kalau Jong Hyun menyukaimu?”
“Mwo? Waktu itu ia sendiri yang bilang padaku, bahkan ia mengatakan hal itu pada Min Ho. Pada orang yang kusukai.”
“Pabo kau noona. Ia hanya membohongi kalian.”
“Apa maksudmu?”
“Aku tahu semua dari Tae Min. Jong Hyun hyung bilang semua rencananya ke Tae Min. Ia hanya mau tahu apa kalian berdua itu saling menyukai atau tidak, makanya ia menjalankan misinya itu.”
“MWO! Brengsek kau Kim Jong Hyun....” geram Min Di.
“Noona, kau itu jangan cepat putus asa. Itu kan bukan tandanya kalau Min Ho tidak menyukaimu. Kupikir kau akan mati-matian meyakinkan pria itu agar menyukaimu, ternyata hanya segini saja.”
“Kalau begitu aku tidak jadi mentraktirmu Ki Bum.” Lalu Min Di langsung berlari keluar mal itu.


Min Ho temui aku di taman waktu itu.

Kim Min Di.


“Kau mau apa mengajakku bertemu di sini? Kan bisa di apartemen saja? Sekarang sudah mendung, lebih baik kita pulang saja.”
“Anni, aku mau bicara denganmu. Penting.”
Petirpun mulai menyambar dan akhirnya hujan pun turun.
Min Ho menarik Min Di berteduh di bawah pohon besar.
“Min Ho, apa kau mau tahu siapa orangnya?”
“Orang apa?”
“Orang yang aku sukai.”
Min Ho menatap Min Di dan mengeryitkan matanya. Lalu gadis itu malah mendekatkan wajahnya ke namja itu dan mencium bibirnya.
“Kau orangnya. Kau pria yang aku sukai.”
Min Ho masih syok dengan kejadian yang baru ia alami.
“Saranghae Choi Min Ho.”
“Noo, noona kau...”
“Mian kalau aku melakukan hal bodoh itu padamu, tapi aku sudah tidak tahan lagi. Sejak awal melihatmu aku sudah menyukaimu, aku, aku sudah tidak sanggup menahan perasaanku ini.” Ucap gadis itu gemetar karena kedinginan.
“Noona aku....” lalu pria itu menariknya ke pelukannya. “Na do saranghae noona.”
Min Di langsung melepaskan pelukan Min Ho dan mentap mata namja itu. “Kau, apa kau serius?”
Namja itu tersenyum manis dan menganggukkan kepalanya. “Sebenarnya aku sedikit kesal saat mendengar Jong Hyun hyung menyukaimu, tapi Onew hyung bilang aku harus mempertahankan cintaku, aku tidak boleh cepat putus asa.”
“Ja, jadi kau...sejak kapan kau menyukaiku?”
“Um...sejak kau selalu bersikap manis padaku, sejak kau selalu membawakanku bekal dan menemaniku mengerjakan tugas-tugas.”
“Min Ho aku....”
“Mian noona kalau aku tidak mengatakannya padamu sejak awal, karena ku pikir kau hanya menganggapku adik sama seperti kau menganggap Key.”
Min Di tersenyum lebar dan memeluk namja di hadapannya dengan erat. Min Ho pun membalas pelukannya.

Sampai sekitar setengah jam mereka berdua masih berada di bawah pohon itu. Tubuh mereka berdua sudah basah dan menggigil akibat kedinginan. Min Di terus mengusap-usap telapak tangannya dan Min Ho masih merangkulnya.
“Hah, sampai kapan hujannya berhenti.” Ucap Min Di.
“Kau sendiri yang mengajak bertemu di sini.” Ujar Min Ho.
Min Di melirik namjachingu-nya itu dan tersenyum.
“Ya, apa kau kedinginan?” tanya Min Ho.
Min Di menggeleng.
“Ya jangan bohong, sejak tadi kau terus mengsusap telapak tanganmu, tubuhmu sudah basah kuyup seperti itu, jangan berbohong padaku noona.”
“Aku benar kok, selama kau ada di sebelahku aku masih bisa merasa hangat, apalagi kau merangkulku sejak tadi.” Ucapnya sambil tersenyum manis.
“Iya, tapi aku yang kedinginan. Hatcim!” ucapnya sambil bersin.
“Omo...mianhe Min Ho, aku sampai membuatmu sakit seperti ini. Mianhe...”
“Gwenchana, untung kau sekarang yeojachingu-ku, jadi aku rela kau buat sakit seperti ini.”
Lalu Min Di mengecup pipi namjachingu-nya itu. “Semoga kau cepat sembuh ya.”

Akhirnya hujan pun reda juga, mereka berdua pun pulang ke apartemen sambil bergandengan.
Sampai apartemen mereka langsung di serbu pertanyaan oleh Key.
“Aigo...kenapa kalian bisa basah kuyup begini! Kalau nanti kalian sakit bagaimana?”
“Ya, kenapa kau bisa ada di sini? Tadi kan aku meninggalkanmu di mal?” tanya Min Di.
“Ya aku pulanglah pabo! Aku tidak bawa uang, makanya aku langsung pulang saat kau kabur. Ternyata kau malah main hujan-hujanan ya dengan anak ini?” Key berdecak. “Ck..ck..ck...kalian seperti anak kecil saja.”
“Kami sudah dewasa bodoh! Buktinya saja kami sudah berpacaran sekarang.” Ucap Min Di.
“MWO!”
Min Di tersenyum. “Ne, sekarang aku sudah resmi menjadi yeojachingu-nya Choi Min Ho. Puas kau Ki Bum?”
Key menatap Min Di dan Min Ho bergantian. “Ya Min Ho, apa benar yang Min Di noona bilang?”
Min Ho hanya mengangguk. “Ne, aku sekarang namjachingu-nya. Semoga kau menyetujuinya.”
Min Di tersenyum penuh arti pada Key. “Hahaha...Key, aku menang, jadi cepat kau serahkan baju itu padaku.”
“Hah...menyesal aku sudah menyemangatimu tadi.”
“Hehe...gomawo Ki Bum-ah, kau memang saudaraku yang paling baik. Kalau kau tidak berkata seperti tadi aku pasti tidak akan bisa bersatu dengan Min Ho.”
Lalu Min Ho berlalu ke dalam untuk mengganti bajunya yang basah kuyup.
Min Di berjalan kearah Key dan berbisik di telinganya. “Key, apa kau tahu tadi apa yang aku lakukan dengan Min Ho?”
“Apa memang?”
Min Di menyeringai lagi. “Kami...berciuman di bawah hujan....” bisik Min Di.
Key langsung menegakkan tubuhnya. “Aish! kau menjijikkan noona! Kenapa harus bilang hal itu padaku sih!”
“AHAHAHA...biar kau iri padaku! Huahahaha....”
“Pabo kau noona!”

“Jagiya, cepat ganti bajumu atau kau nanti akan sakit sepertiku.” Teriak Min Ho dari dalam.
“Ne jagiya.” Balas Min Di dan masuk ke dalam.
Key hanya bengong mendengar keduanya. “Apa yang tadi mereka bilang? Jagiya???? Bahkan mereka sudah memanggil jagiya? Padahal baru saja berpacaran... dasar micyeoh!”

FIN

Home Sick

baru sekali-kali seumur idup gw ngalamin yang namanya home sick.

2 minggu yg lalu (Sabtu, 24 Juli 12010) gw pulkam ke Medan, ke kamung halaman emak gw tercinta.

gw pikir gw bakalan bahagia di sana.
nggak taunya gw MENDERITA!!!

Ga bisa nonton tipi, ga bisa maen internet. berasa tinggal di pedalaman dah gw..-__-"
pokoknya sedih banget.

gw kangen ma kamar gw, rumah gw, tempat tidur gw, sama mamah gw, sama semuanya deh pokonya!!

tadinya gw mau pulang hari rabu sekalian ambil nilai di kampus. tapi gw di tahan2.
akhirnya gw putuskan hari jumat pulang. tapi GW GA DAPET TIKET!!!

Akhirnya baru hari sabtu gw bisa pulang.

& waktu gw sms-an ma onnie gw (Ika Onnie) dia bilang SHINee MENANG DI MUBANK!!!
Dy nanya gw..dan gw jawab gw ga tau~~~~karena gw ga bisa nonton... :'(

ternyata setelah besoknya pulang & gw buka FB. bener klo Jumat lalu SHINee menang di MuBank.

CHUKAE SHINee~~~~ ^^



pokoknya gw sedih bgt dah jauh dari rumah *gw cuma pergi selama seminggu tapi berasa 100 taon!!*

I LOVE MY HOME~~~MY ROOM~~~