Hello, SHINee World in here~~ ^o^

Selasa, 28 September 2010

SHINee will back with they Repackage album

SHINee REPACKAGE ALBUM Concept Photo



Their Album and song is titled “Hello”.


It is a trendy pop sound for the title song ‘Hello’ in their new repackaged album. The song features consistent rhythm and repeated synth-sound and gives off a refreshing feeling through the soothing vocals and soft harmony. It is a trendy R&B pop song about expressing feelings to a lover and incorporates bright lyrics to add to its charm.


They will make their comeback on 1st October on Music Bank.
Thereafter, their album will be released on 4th October.

can’t wait!



hohohoho.....


SHINee bakalan comeback dengan repackage album mereka yg judulnya Hello tgl 1 okt di MuBank.

albumnya sendiri bakal rilis tgl 4 okt..


ahahahha...diriku ga sabar lagi~~~~~


1 lagi.

again, SHINee keluarin album di bulan oktober, yg di bulan itu GW BAKAL ULANG TAHUN~~~~ *tapi masih jauh tgl 30..hiks...*


bodo amat!! yg penting GW CINTA MAMPUS MA SHINee~~~~

apalagi am MINHO~~~~~

love u baby~~~~muach....*najis!*

Jumat, 24 September 2010

LOVE SO SWEET (ONESHOOT FF)

Cast : Kim Ki Bum (Key), Nam Ha Ra (Nisa), Lee Tae Min

FF ini sebagai kado buat ultahnya Key kemaren..^o^ & for my dongsaengie, Nisa.
hope u like it...
mian ya kalo ceritanya geje~~~*bow*

Author POV.

“Kkaja kita pulang.”
“Ayo.”
“Um...oppa..besok kita ke kebun binatang ya?”
Key langsung melotot dan menatap gadis yang sedang ia genggam tangannya. “Apa kau bilang? Ke kebun binatang?!”
Gadis itu mengangguk cute. “Sudah lama aku tidak kesana...”
“Hah, kau seperti anak kecil saja.”
“Memang aku masih kecil~~~aku kan masih 15 tahun...”
Key menjitak kepalanya.
“AWW~~~Oppa jahat!!”
“Seharusnya kau dengan Lee Tae Min saja, bukan aku. Kalian berdua sangat mirip.”
“Tapi aku sukanya sama Ki Bum oppa~~~” ujarnya manja.
Key langsung terkekeh dan mengacak rambut Ha Ra.

Besoknya, at zoo..

“Uwaaahh~~~~oppa aku mau naik gajah~~~ayo temani aku~~~” ucap Ha Ra sambil menarik-narik lengan Key.
“Anniyo! Aku tidak mau! Kau saja sendiri!”
“Oppa~~~kau ini kan namjachingu-ku~~~seharusnya kau kan menemaniku~~”
“Ya! Berhenti merengek seperti itu!”
“Oppa~~Ah~~~Ki Bum oppa jahat~~~” rengek gadis itu makin kencang. Akhirnya Key mengikuti mau gadis itu juga.

“Hah, kenapa sih kau selalu seperti ini? kalau ada maunya selalu memaksa.”
Ha Ra hanya tersenyum manis saja memamerkan deretan giginya ke Key.

Ha Ra POV.

“Annyong Tae Min-ah~~~”
“Oh, Ha Ra. Annyong. Oh iya, katanya kemarin kau mau ke kebun binatang?”
Aku mengangguk. “Jadi kok. Aku ke sana dengan Key oppa. Dan kami naik gajah lho!”
“Wah...pasti asik..”
“Ne, sangat asik! Coba kau ikut Tae Min, pasti lebih seru.”
“Ya, mana mungkin aku ikut? Bisa-bisa aku di cincang oleh Key hyung nanti. Gara-gara mengganggu acara kencannya.”
“Hahaha...kau bisa saja Tae Min-ah.”

Annyong...namaku Nam Ha Ra. Umurku sekarang sudah 15 tahun lho. Tapi kalau kata Key oppa bukan sudah, tapi masih 15 tahun..
Huh...dia memang namja yang menyebalkan!
Aku dan Key oppa sudah berpacaran selama 5 bulan, dan aku bisa dekat dengannya juga karena bantuan Tae Min, sahabatku yang merupakan teman sebangkuku juga.
Kebetulan Key oppa itu tetangganya Tae Min. Saat aku bermain ke rumahnya aku tidak sengaja melihat Key oppa. Dan kurasa aku jatuh cinta pada pandangan pertama padanya. Jadi aku meminta Tae Min mendekatiku dengannya.
Oppa bilang aku ini mirip dengan Tae Min. Sama-sama childish, manja, dan keras kepala. Dia juga selalu bilang ‘Kenapa kau tidak berpacaran dengan Tae Min saja sih? Kan sama-sama childish!’
Pabo kau oppa! Aku kan sukanya denganmu! Masa aku malah di suruh berpacaran dengan orang lain?
Kau memang namjachingu paling aneh sedunia!
Tapi aku sangat mencintaimu kok..kekeke~~

Key POV.

Ha Ra menggulum permen lolipopnya itu dengan serius. Sebenarnya anak ini sedang makan permen apa cari wangsit sih? Serius sekali?!?!?
“Nam Ha Ra, kau sedang cari wangsit ya? Serius sekali sih?” ucapku sambil menatap wajahnya.
“Hah? ya makan permenlah, masa sedang gosok gigi! Kau bodoh ya oppa!”
“YA! Berani-beraninya kau bilang aku pabo! Kalau aku pabo kenapa kau mau denganku! Hah!”
“Um...entahlah, mungkin karena aku juga pabo sepertimu.”
“YA! Aku tidak pabo tahu! Aku ini pintar! Buktinya aku masuk kampusku karena mendapat beasiswa!”
“Iya, iya percaya kau pintar...” ucapnya seraya memasukkan permen itu ke mulutnya lagi.
Aku hanya menghela nafas dan mengacak rambutku kesal.
“Kau kenapa oppa?” tanyanya tanpa dosa.
“Lama-lama aku bisa gila punya yeojachingu sepertimu!”
“Bukannya kau sudah gila ya sejak dulu?” ucapnya polos.
“KAU!- Argghh....pusing aku!!!”

Sebenarnya ada untungnya juga punya kekasih seperti Ha Ra. Kalau sedang ulang tahun kau beri saja ia kado sekantung permen aneka rasa dan bentuk atau coklat. Ia pasti sudah merasa senang seperti mendapat emas berlian.
Dasar anak kecil! Begitu saja sudah senang. Apalagi aku kasih dia kalung?
Jangan-jangan sangking senangnya ia sampai tidak bisa tidur lagi??!!

Author POV.

“Annyong hyung.”
“Annyong Tae Min-ah. Kau baru pulang sekolah ya?”
“Ne, kau tidak kuliah hari ini hyung?”
“Anni aku libur, jadi aku mencuci motorku saja.”
“Oh. Oh iya, bagaimana hyung hubunganmu dengan Ha Ra? Apa baik-baik saja?”
“Mwo? baik-baik kok. Walaupun kami sering bertengkar.”
Tae Min tersenyum. “Aku sudah tahu kok kalau hal itu. Ha Ra sering cerita.”
“MWO!! Aissh! Dasar pabo yeoja! Untuk apa ia cerita-cerita?” Key menatap Tae Min yang sedang tersenyum. “Ya Tae Min-ah, kau menyukai gadis itu ya?”
Senyuman manis Tae Min langsung luntur dan di gantikan kekagetan yang tampak di wajah cute-nya itu. “Kau bicara apa sih hyung? Jangan aneh-aneh deh!”
“Ya, jujur saja padaku...kau kan memang suka dengan gadis cute sepertinya. Iya kan??”
“Anni! Aku tidak menyukai Ha Ra kok. Aku hanya menganggapnya sahabatku saja. kalau aku menyukainya kenapa aku malah mendekatkan ia denganmu? Lebih baik untukku sendiri saja.”
“Benar juga sih? Ya mungkin karena menurutmu aku jauh lebih tampan dan pintar darimu jadi kau serahkan Ha Ra ke tanganku...Ahahaha!”
“Hah kau ini hyung, bercanda saja kerjanya!”

+++

“Hyung, apa kau tahu kalau Ha Ra sedang sakit?”
Key langsung menghentikan acara minum tehnya dan menatap Tae Min. “Kata siapa kau?”
“Kau lupa hyung aku teman sekelasnya? Bahkan teman sebangkunya. Sudah beberapa hari ini ia tidak masuk. Waktu itu sih ada surat yang datang, katanya Ha Ra sakit makanya tidak masuk.”
“Ka, kau serius Lee Tae Min?”
Tae Min mengeryitkan matanya. “Hyung, kau sungguh tidak tahu?”
Key mengangguk cepat.
“Bagaimana bisa? Kau kan namjachingu-nya?”
“Aku sedang ujian. Dan sudah seminggu ini aku tidak berhubungan dengan Ha Ra karena serius belajar. Aish! Yeoja itu memang pabo ya? Masa sakit begini aku tidak di beritahu?”
“Mungkin ia takut kau khawatir kali? Jadi ia tidak bilang padamu.”
“Tapi kan aku ini namjachingu-nya? Kalau ia kenapa-kenapa kan seharusnya ia bilang padaku?”
“Ya sudah, kau jenguk saja dia. Siapa tahu saat melihat wajah namjachingu-nya ia bisa langsung sembuh.”
“Benar juga ya? Baiklah besok sepulang kuliah aku kan menjenguknya.” Ucap Key lalu tersenyum bersama Tae Min.

Ha Ra POV.

Huh...aku bosan terus di rumah...aku ingin keluar dan menghirup udara segar. Tapi masalahnya demamku saja masih belum turun sampai sekarang.
Lalu bagaimana?

TOK..TOK..TOK..

“Masuk saja, tidak di kunci kok.” ucapku parau.
“Annyong.”
“O, oppa?!?!”
Key oppa berjalan ke arah tempat tidurku. Saat aku ingin duduk ia malah mencegahnya. “Sudah kau tiduran saja. Kan kau sedang sakit.”
“Da, darimana kau tahu?”
“Kau memang pabo ya Ha Ra. Kenapa kau tidak bilang padaku sih kalau kau sakit?”
“Oppa bilang kan oppa sedang ujian...jadi aku tidak mau mengganggu konsentrasimu...”
“Hah, apa kau tahu aku sangat khawatir saat dengar berita ini?”
“Mian oppa~~~”
“Sudahlah. Ini untukmu, semoga kau cepat sembuh ya.” Ucapnya sambil menyerahkanku sebuah boneka beruang warna coklat yang sedang menggenggam permen.
“Aigoo~~~~neomu kiyoung~~~gamsahamnida oppa~~”
Key oppa tersenyum manis.
Aigo~~~kenapa jantungku jadi berdegup begini saat melihatnya senyum?
Lalu ia mengecup keningku.
Wajahku yang sudah merah karena demam jadi makin merah setelah ia mengecupku.
“Cepat sembuh ya jagiya, nanti kalau kau sembuh aku akan mengajakmu ke kebun binatang lagi.”
Aigo....baru pertama kali oppa memanggilku jagiya...kenapa ia sangat berbeda sih hari ini?
Oppa menggenggam tanganku hangat. “Kau tahu, aku sangat mencintamu. Maaf ya kalau aku selalu bersikap kasar padamu dan selalu menganggapmu anak kecil. Tapi kau gadis yang paling berharga di hidupku. Saranghaeyo....”
Omo...jantungku makin berdegup kencang...oppa, kenapa kau membuatku seperti ini sih? Aku serasa melayang di langit saat kau bersikap manis seperti ini...
“Oppa~~~na do, saranghaeyo....” ucapku malu-malu.
Key oppa hanya tersenyum dan mengelus rambutku lembut.
Aku tahu kok oppa kalau kau sangat menyanyangiku. Walaupun kau kadang suka menyebalkan dan menganggapku anak kecil, tapi kau namjachingu paling baik sedunia. Itu menurutku, karena aku sangat mencintaimu dan selalu ingin ada di sampingmu.
“Ya, tapi kau jangan paksa aku naik gajah lagi ya?” ancamnya.
Aku terkekeh. “Hahahha....oppa memang lucu.”
“Apanya yang lucu! aku serius tahu!” ia kembali menjadi Key oppa-ku yang biasanya. Yang suka ceplas-ceplos dan sedikit galak.
“Um...oke, tapi nanti kita naik jerapah saja ya?”
“MWO!! Kau benar-benar gila ya Nam Ha Ra!”
“Pokoknya kalau aku sembuh kau harus mengajakku ke kebun binatang dan naik jerapah.”
Key oppa menatapku sinis. Lalu ia malah menggelitiku sampai aku menggeliat-geliat.
“AHAHAHAHAHA~~~Sudah oppa~~sudah, geli~~~”
“Dasar bocah nakal kau!”
“Ampun oppa~~~~aku hanya bercanda kok~~~”

FIN

Kamis, 23 September 2010

SAENGIL CHUKAE KEY~~~~^^

Saengil chukae Almighty Diva Key Umma~~~ yg ke 19 (20 umur Korea)

Moga Key panjang umur, makin keren, eksis, jago dance, jago nge-rap, makin perhatian ma member SHINee lainnya, tetep ceria, down to earth, bisa bikin Shawol + Lockets seneng & ketawa dengan kegokilannya.

Tapi Key...

Kurangin cerewetnya yah~~~~
Kekekeke~~
Kan kesian member SHINee lo cerewetin mulu.. ^^v

Trus jangan galak2 ya Key....

Tetep jadi Umma buat keempat anak absurd itu *baca=SHINee*

Pokoknya saengil chukae Key Umma~~~~~^o^

Biodata Key :
Kim Kibum (김기범), tanggal lahir: 23 September 1991 dikenal dengan nama panggung Key () adalah vokalis dan salah seorang rapper Shinee. Ia adalah atlet ski air di Sekolah Menengah Dae Gu Young Shin. Bakatnya ditemukan ketika mengikuti audisi "2005 S.M. National Tour Audition Casting".Sebelum bergabung dengan Shinee, Key dimunculkan sebagai figuran dalam film Super Junior, Attack on the Pin-Up Boys.Key juga menjadi bintang tamu untuk rekan sesama perusahaan rekaman bernama Xiah untuk album solo "Xiahtic".


fanfact about Key :
- Mencintai film horor, tapi benci menontonnya *hahahahha sama banget ma gw!!*
- Takut dengan ketinggian, jauhkan dari roller coaster, terjun bebas atau water slide!!
- Karena kecerewetan dan perhatiannya, Key menjadi Umma bagi seluruh member SHINee
- Awalnya, Key tidak diperbolehkan menjadi artis, tapi setelah melihat perform debut SHINee, orangtuanya berubah pikiran
- Kocak, gokil, selalu menjadi penyelamat dengan kata-katanya yang lucu ketika Onew’s Condition terjadi
- Tipe cewek idamannya jujur dan baik, gak suka cewek yang terlalu feminim
- Key punya 3 item spongebob di kamarnya dan punya 5 tindikan di tubuhnya tapi lupa semua ada dimana aja
- Key pernah seneng banget karena di kasih hadiah Kunci mobil sama fansnya, tapi setelah itu dia sadar, kalo itu cuma kunci dan gag ada mobilnya, Key akhirnya mikir, “Oh, mungkin karena namaku Key” *poor...key...*
- Walau Key bawel Onew bilang Key punya selera Fashion yang paling keren
- Key bilang dia engga punya panutan tapi dia maunya jadi panutan. dan saat sekolah Key bilang selalu jadi murid biasa dan engga neko-neko.
- Key pinter masak. Tapi dia engga bisa nyuci beras,dia selalu bingung, gimana cara nyuci beras.. Key masih aneh, kenapa beras kalo dicuci engga bersih2. *emang dasar aneh lo Konci..-__-“*
- Key pernah disuruh nyetak tangannya di sebuah meja di sebuah acara, tapi dia malah nandatanganin mejanya bukan nyetak tangannya, dia malu banget dan buru2 nyetak tangannya, dan member SHINee yang lain cuma geleng-geleng
- Key akan ngajak pacarnya Shopping kalo dia punya pacar soalnya Key suka banget Shopping *uwah...ajak noona aja Key, noona juga demen shopping..kekekek~~* *di bantai Lockets*
- Dalam sebuah wawancara Key pernah bilang “Tolong kalian semua jangan terpengaruh dengan imejku yang cool. Walaupun imejku ini terlihat orang yang cool, tapi sebenarnya aku orang yang ceplas ceplos, dan aku senang berbagi kebahagiaan kepada semua orang”
- Waktu masih muda Key pernah belajar di Los Angeles, California (AS) makanya dia pinter bahasa inggris.




seperti biasa~~~~~sayah dengan baik hati akan memberikan kumpulan piku2 Konci dr jaman Replay sampe Lucifer.

Cekidot!!!

Hope u like it~~~~^^

gw paling suka rambutnya di piku 1, 4 & 6



apakah kalian tahu sodara2 kalo Key itu ampir mirip ama sayah??
dia tuh dongsaeng sayah...



kita sama2 suka Pink, suka shopping, takut ketinggian, sama2 bawel, sama2 takut film horor tapi suka nontonnye,
gw a little fashionista, walaupun ga terlalu kayak Key gitu deh....



pokoknya saranghae Key~~~~

saengil chukae ya nae dongsaengie~~~~^o^

Senin, 20 September 2010

Anything For You (part 5-end)

Cast : Lee Jin Ki, Kim Jong Hyun, Kim Ki Bum, Choi Min Ho, Lee Tae Min, Kim Min Di (me, author), Han Hye Rim (Ika Onnie)

Little inspired from SHINee`s School of Rock >.<

Min Ho POV.

Syukurah noona mau menerima ajakanku. Kuharap ini tandanya kalau ia juga menyukaiku.
Tadi Tae Min meneleponku, ia bilang kalau noona terlihat agak gugup. Dan yang membuatku syok ia juga menanyakan Min Jeong!
Untung Tae Min sudah pintar, jadi ia bisa memberikan alasan yang masuk akal pada noona.
“Annyonghaseyo. Maaf membuatmu menunggu.” Ucap noona sambil membungkukkan tubuhnya.
Aku langsung berdiri dan melakukan hal yang sama. “Gwenchanayo, aku juga baru tiba di sini kok.” ucapku sambil tersenyum.

Hari ini kami memilih berjalan-jalan di Myeongdong. Kami sudah mengelilingi tempat ini sampai kaki kami berdua rasanya mau putus sangking lelahnya.
Tadi kami sudah membeli es krim, makan mie, melihat toko hewan peliharaan, membeli permen kapas dan melihat-lihat aksesoris.
Kalau kubilang ini rasanya seperti....
Kencan.

Tapi masalahnya aku dan noona belum mempunyai hubungan apapun. Mungkin kalau sekarang baru disebut ‘teman’ kuharap ia bisa menjadi yeojachingu-ku nantinya.

“Um, noona, apa aku boleh tanya sesuatu padamu?”
“Waeyo?”
“Apa...kau memiiliki seorang namjachingu?”
“Anni.” Jawabnya datar.
“Apa kau sedang menyukai seseorang?”
“Anni.”
“Um...pria seperti apa yang kau sukai?”
“Tidak tahu.”
“Bagaimana tidak tahu? Setiap orang kan pasti punya kriteria. Contohnya aku, aku suka pada gadis yang manis, cantik, feminin, putih, tinggi, berambut panjang dan baik hati. Masa kau tidak ada?”
Noona menatapku. “Kau tahu, pertanyaanmu mengingatkanku pada seseorang.”
“Nugu?”
“Teman sekamarku. Min Jeong. Ia juga pernah bertanya hal yang sama denganmu.”
Memang itu aku noona! Kali ini aku tanya sekali lagi untuk memastikan.
“Lalu, apa jawabanmu waktu itu?”
“Sama seperti yang kubilang padamu.”
“Hah, kau memang aneh noona.” Aku menatapnya yang sedang memandang langit. “Noona, apa...kau menyukai namja yang seperti aku?”
Ia mengalihkan pandangannya ke wajahku. Saat kulihat wajahnya sedikit memerah. “A, apa maksudmu?”
Aku tersenyum. “Aku menyukaimu noona. Sudah sangat lama malah. Tapi aku hanya bisa melihatmu dari jauh saja. Sekarang aku akan mengungkapkan semuanya padamu.”
Ia mengrjapkan matanya beberapa kali.
Hah, kenapa kelakuannya seperti Tae Min saja sih?
“Um, kalau kau bingung kau boleh memikirkannya dulu kok. Kalau kau sudah ada jawabannya kau bisa memberitahuku.” Ujarku bijak.


Author POV.

“Min Di ada paket untukmu.”
“Ne, dari siapa?” tanya gadis itu sambil menerima paket untuknya itu.
“Entahlah, kau lihat saja sendiri.”
“Gamsahamnida.” Ucapnya sambil membungkukkan tubuhnya.

Min Di berjalan ke arah ranjangnya. Dan memperhatikan kotak berwarna putih dengan pita pink itu.
“Itu apa onnie?” tanya Min Jeong alias Min Ho dan langsung duduk di sebelahnya.
“Tidak tahu. Katanya untukku.”
“Dari siapa?”
“Tidak tahu juga. Apa dari rumah ya?”
“Kau buka saja kalau ingin tahu.”
“Baiklah.”
Akhirnya gadis itu membuka kotak itu. Setelah terbuka ternyata di dalamnya terdapat sebuah boneka kelinci berwarna putih. Ia menatap boneka itu dengan heran, saat di angkat terjatuh selembar kertas. Min Di langsung memungutnya.

Noona, jawabanmu apa?
Ini sudah lewat 3 hari.
Kau mau membuatku gila ya noona?
Aku benar-benar penasaran.

Terserah kau mau menerimaku atau tidak.
Tapi setidaknya kau memberitahuku.

Sarang,
Choi Min Ho.

“Dari siapa onnie?” tanya Min Jeong sok polos.
Min Di menatapnya. “Seseorang...”
“Namjachingu-mu ya?”
“Hah? a, anni!”
“Bonekanya bagus ya.”
“Min Jeong, aku harus berbuat apa?”
“Mwo?”
“Yang memberikan boneka ini adalah namja yang menyatakan cintanya padaku 3 hari yang lalu. Apa yang harus aku lakukan? Ia menagih jawabanku...”
“Kalau kau menyukainya ya tinggal kau bilang iya. Sepertinya ia orang yang baik.” Ucap Min Ho sambil menatap langit-langit kamarnya.
“Tapi aku....aku...aku bingung Min Jeong...ia, ia terlalu baik padaku, padahal kami baru 2 kali bertemu.”
Kita sudah berkali-kali bertemu noona, bahkan aku tinggal sekamar denganmu...
“Onnie, sepertinya ia sangat mencintaimu. Bagaimana kalau kau coba menjalani hubungan dengannya?”
Min Di menatap Min Jeong, lalu kembali menatap boneka kelinci itu. Ia lalu memeluk boneka itu sambil menghela nafas.
Aigo..kenapa dadaku yang sesak? Padahal boneka itu yang ia peluk. Apalagi kalau aku yang ia peluk? Jangan-jangan aku malah pingsan lagi...
Mian noona aku membohongimu selama ini..kau terlalu polos dan baik jadi seorang wanita, sampai-sampai kau tidak sadar kalau aku ini yeoja jadi-jadian.

+++

Min Ho, aku ingin bertemu denganmu sore ini di taman kota jam 4.
Aku mau memberikan jawaban padamu.

Kim Min Di


Min Ho langsung tersenyum lebar selesai membaca pesan itu.
“Ya Min Jeong, kau kenapa? Sepertinya senang sekali?” tanya teman sekelompoknya.
“Hah, a, anniyo. Gwenchanayo.”

“Tae Yeon ayo ikut aku.” Ucap Min Ho sambil menarik Tae Min yang sedang mengobrol dengan beberapa gadis.

“Ada apa hyung? Apa ada yang penting?”
“Ada!”
“Apa?”
“Noona Tae Min, noona, ia bilang sore ini ia akan memberikan jawaban padaku.” Ucap Min Ho bahagia.
Tae Min tersenyum. “Wah..akhirnya ia akan bilang juga ya. Semoga ia menerimamu ya hyung.”
“Ne, ini juga berkat aku yang menyarankan padanya agar ia mencoba menjalani hubungan denganku.”
“Saranmu??”
“Min Jeong maksudku.” Ucap Min Ho sambil tersenyum dan mengacak rambut Tae Min.
“Ya hyung! Nanti wig-ku bisa copot!” ucapnya sambil merapihkan wig-nya.

+++

“Onnie, maaf ya hari ini aku tidak bisa menemanimu menjaga perpustakaan, aku harus pergi. Kau dengan Tae Yeon saja ya?” ucap Min Jeong pada Hye Rim.
Hye Rim mengeryitkan alisnya. “Tadi Min Di bilang ia ada urusan penting, sekarang Min Jeong bilang ia juga mau pergi, sebenarnya ada apa sih dengan mereka berdua??!”

Taman kota

Min Ho datang dengan tersengal-sengal. “Mian noona membuatmu menunggu.”
Min Di berdiri. “Gwenchana.”
“Lalu...apa jawabannya...”
“Um...” gadis itu memainkan jarinya. “Aku...aku...kupikir kau namja yang baik, dan...aku mau mencoba berhubungan denganmu...”
“Jadi noona, kau menerimaku kan?”
Min Di mengangguk pelan.
Min Ho malah menariknya ke pelukkannya. “Gomawoyo noona, jeongmal gomawoyo.”
Min Di langsung melepaskan pelukan itu dan menjauh dari Min Ho. “Mian, aku, aku tidak terbiasa...”
Min Ho tersenyum. “Gwenchana, aku terlalu senang makanya sampai memelukmu. Lain kali aku tidak akan mengagetkamu lagi deh.”
Gadis itu tersenyum manis.

+++

“Um..Min Ho, sepertinya aku tidak asing denganmu deh?”
“Mwo? A, apa maksud noona?”
“Um...wajahmu familiar, aku seperti pernah melihatnya. Tapi dimana ya?”
Min Ho mulai panik. “Ahahaha...wajahku kan pasaran noona, mungkin kau melihat orang yang mirip aku. Hahahah....” ucapnya dengan tawa garing.
“Oh~mungkin iya.”
Fyuuh...hampir saja ia tahu kalau aku itu Min Jeong.

Min Di POV.

Akhirnya aku mencoba berhubungan dengan Min Ho seperti saran Min Jeong. Ternyata ia memang namja yang baik dan sopan.
Mungkin awalnya karena ia terlalu baik padaku makanya aku memilih untuk menerimanya, tapi makin lama aku mulai merasakan cinta yang tumbuh di hatiku. Kurasa aku mulai mencintai Min Ho dengan tulus.

Tapi ada hal yang hilang dari hidupku.

Min Jeong dan Tae Yeon memutuskan untuk pindah sekolah.
Min Jeong bilang ia dan keluarganya akan pindah ke Jepang. Sedangkan Tae Yeon ia mau masuk sekolah musik saja katanya. Ia mau memperdalam permainan pianonya.
Akhirnya sekarang aku tinggal berdua lagi dengan Hye Rim onnie. Awalnya merasa agak sepi sih, tapi karena dari awal kami memang hanya berdua, jadi sebenarnya sudah biasa sih...


“Noona, besok kita kencan di taman hiburan ya?” ajak Min Ho.
“Mwo? Besok? Besok kan hari Kamis, aku kan harus sekolah. Kau juga harus sekolah.”
“Kita bolos saja noona, bagaimana?”
“Hah? kau gila ya Choi Min Ho?!”
Ia malah tertawa. “Ayolah noona, sekali...saja!”
Entah kenapa aku tidak bisa menolak ajakannya. Akhirnya aku menganggukkan kepalaku.

+++

Awalnya aku agak ragu untuk membolos, tapi pagi-pagi sekali Min Ho sudah muncul di depan gerbang asramaku sambil memakai jaket ber-hoodie biru dongker.
Akhirnya aku benar-benar bolos hari ini.
Maafkan aku ya Omma, Appa, anakmu membolos kali ini..

Di taman hiburan Min Ho benar-benar menikmati kencan kami kali ini. Di wajahnya terus tersungging senyuman bahagia. Ia juga terus menggenggam tanganku sejak tadi.
Saat naik kereta gantung ia malah merangkul pingganggku. Awalnya aku merasa canggung dan takut, tapi ia malah memberikan senyumannya yang selalu bisa membuatku tenang.
Saat aku sedang memperhatikan pemandangan di luar tiba-tiba saja Min Ho mencium pipiku secara kilat.
Mataku langsung melotot dan memegang pipiku. Aku merasa kalau wajahku sangat panas. Aku meliriknya.
“Saranghaeyo noona. Jeongmal saranghaeyo.” Ucapnya manis.
Aku hanya bisa tersipu mendengar ucapannya itu.

Gomawo Min Ho kau sudah membuatku bisa melupakan traumaku itu. Mungkin kau memang orang yang Tuhan kirim untuk menjaga dan melindungiku.
Saranghaeyo jagiya...


Min Ho POV.

Aku mencium pipinya saat ia sedang bengong. Ia terlihat kaget setengah mati.
Mungkin untuknya ini semacam ‘syok therapy’. Maaf ya noona kalau aku mengangetkanmu.
“Saranghaeyo noona. Jeongmal saranghaeyo.”
Ia terlihat malu dan tersipu. Membuat wajahnya nampak makin manis saja.

Akhirnya segala perjuanganku tidak sia-sia juga selama ini. Akhirnya aku bisa mendapatkanmu juga walaupun aku harus membohongimu dan menyamar menjadi wanita. Walaupun kau juga awalnya malah menyukai Jin Ki hyung.
Tapi yang penting pada akhirnya kau bisa menjadi milikku juga. Aku merasa sangat bahagia dan beruntung.

Aku janji noona akan menjagamu dan akan membantumu melupakan traumamu itu.
Aku janji akan berada di sampingmu saat kau butuh, karena aku sangat mencintaimu.
Jengomal saranghaeyo noona...


FIN

Sabtu, 18 September 2010

doddol!!!!

AAARRGGGGHHHH....

BEGO BEGO!!!

UDANG CAPE2 NGEPOST EH GW SALAH NARO!!

KESEL GW!!!

GARA2 NUNGGU DONLOTAN YG LAMANYE NAUZUBILEH OTAK GW JADI ABSURD GINI DAH....

HUUUUEEEEE....
MAKLUM AJA UDAH JAM SETENGAH 1 MALEM INIH!!! *DASAR KAMPRET!*


UDAH AH GW MAO TIDUR, CAPE, NGANTUK + KESEL GW!!


*maap saya lupa matiin capslock-nya...*

Anything For You (part 4)

Cast : Lee Jin Ki, Kim Jong Hyun, Kim Ki Bum, Choi Min Ho, Lee Tae Min, Kim Min Di (me, author), Han Hye Rim (Ika Onnie)

Little inspired from SHINee`s School of Rock >.<

Jong Hyun POV.

“Aku pulang~~” ujar Min Ho lemas.
“Oh..uri yoedongsaeng sudah pulang ternyata.” Ucapku sambil tersenyum jahil.
Min Ho langsung duduk di sofa dengan lemas. Sedangkan Tae Min langsung kabur ke kamarnya untuk berganti pakaian. Maklum mereka masih memakai seragam sekolahnya, dan itu adalah seragam wanita.
Aku langsung duduk di sebelah Min Ho. “Ya Min Jeong, kenapa kau? Kenapa wajahmu seperti itu? Biasanya kalau pulang kau selalu menceritakan tentang gadismu itu.”
“Namaku Min Ho, hyung, bukan Min Jeong.”
“Tapi kau kan masih memakai baju itu?” ucapku sambil menunjuk dirinya.
“Hah..terserah kau sajalah hyung.”
“Kau kenapa? Sakit ya?” tanyaku sambil memegang dahinya.
“Ne. Sakit hati.”
“Mwo? Apa maksudnya?”
“Noona. Noona menyukai orang lain.”
“Maksudmu gadis yang kau sukai itu? Sepupunya Ki Bum itu?”
Min Ho mengangguk. “Apa kau tahu hyung siapa yang ia sukai?”
Aku menggeleng. “Pabo kau, mana aku tahu? Wajah gadis itu saja aku tidak tahu.”
“Jin Ki hyung. Lee Jin Ki.”
“M, mwo? J, Jin Ki hyung? Bagaimana bisa?”
Akhirnya Min Ho menceritakan semuanya padaku dengan detail.

“Hah..kenapa jadi seperti ini?”
“Aku benar-benar sakit hati hyung. Aku mau mati saja rasanya. Aku sudah capek-capek menyamar demi dia, tapi ia malah menyukai orang lain. Dan itu adalah Jin Ki hyung.”
Aku menepuk pundaknya. “Ya, kau jangan patah semangat begitu, kalau kau memang menyukainya kau harus mempertahankannya sampai kau mendapatkannya. Araso?”
“Tapi hyung...”
“Ah pokoknya tidak ada tapi-tapian! Kau sudah berkorban seperti ini, masa kau mau menyerah begitu saja? Lagipula gadis itu kan juga belum pernah melihat sosokmu sebagai Min Ho. Siapa tahu kalau ia melihatnya ia langsung tergoda olehmu.”
Anak itu tersenyum dan memelukku. “Gomawo hyung, memang hanya kau yang mengerti masalah seperti ini.”
“Ya, ya Choi Min Ho, kau masih normal kan?”
Ia melepaskan pelukannya. “Memang kenapa hyung?”
“Anni, kalau kau bersikap seperti ini nanti aku bisa jatuh cinta padamu lagi, Min Jeong. Habis kalau di lihat-lihat kau cantik juga sih.” Ucapku sambil tersenyum jahil.
Min Ho langsung melepas wignya dan berlari ke kamar.
“Huahahaha...hah sayang kau wanita jadi-jadian, kalau kau wanita sungguhan pasti kau sudah menjadi yeojachingu-ku.”


Author POV.

“Ki Bum, kau akan mengundang noona kan? Iya kan?”
Ki Bum menatap Min Ho dengan sinis. “Ya, kau sudah tanya hal itu 100 kali dalam 1 hari. Aku sudah muak mendengarnya!”
“Ah, kau jawab saja kenapa sih! Kau mengundang Min Di noona kan?”
“NE, NE AKU MENGUNDANGNYA!! PUAS KAU!!”
Min Ho tersenyum.
“Tapi aku tidak yakin kalau ia akan datang....” ucap Ki Bum pelan.
“Mwo? apa maksudnya?”
“Noona kurang suka acara yang ramai seperti ini. Jadi aku tidak yakin kalau ia akan datang.”
“Ah pokoknya ia harus datang! Kau harus membujuknya. Ya Ki Bum?”
“Kau ini kenapa sih sebenarnya? Sepertinya ngebet sekali mau bertemu noona, padahal kan kau tiap hari juga bertemu dengannya?”
Min Ho tersenyum. “Aku mau menemuinya sebagai Choi Min Ho. Bukan Choi Min Jeong.”
Ki Bum mengeryitkan matanya. “Oh, jadi kau mau menampakkan wujud aslimu ya padanya? Baguslah kalau begitu. Kasihan noona kau bohongi terus selama ini.”

Min Ho berjalan ke arah Jin Ki yang sedang membaca komik.
“Hyung, besok yeojachingu-mu juga akan datang kan?”
Jin Ki menatap Min Ho heran. “Memang kenapa kau tanya seperti itu?”
“Anni, aku hanya bertanya saja. Kau mengundangnya kan?”
“Ne, memang kenapa?”
“Ah aku hanya ingin bertemu dengan yeojachingu-mu saja hyung.” Ucapnya sambil tersenyum polos.
“Kalian kan sudah pernah bertemu dengannya?”
“Ah pokoknya kau harus undang yeojachingu-mu ya?” lalu ia berjalan meninggalkan Jin Ki yang kebingungan.
“Sebenarnya anak itu kenapa sih? Yang ulang tahun siapa yang heboh siapa? Dasar anak aneh!”


“Tae Min, aku sudah tampan kan?” tanya Min Ho pada Tae Min sambil merapihkan bajunya.
Tae Min menganguk. “Ne hyung kau sudah tampan. Paling tampan se-Korea malah! Jadi kau tenang saja, Min Di noona pasti akan menyukaimu.”
Min Ho hanya tersenyum. Padahal dalam hatinya ia merasa agak takut.

Hari ini ulang tahun Ki Bum. Dan ia akan merayakannya di salah satu restoran. Karena Min Di merupakan kakak sepupunya jadi Ki Bum sudah pasti mengundangnya.
Min Ho sudah memutuskan kalau hari ini ia akan menemui Min Di sebagai wujud aslinya, sebagai seorang namja sejati, sebagai ‘Choi Min Ho’. Jadi ia sudah mempersiapkan semuanya sejak kemarin. Ia terus-menerus merapihkan pakaiannya yang sebenarnya tidak kenapa-kenapa.
“Hyung, itu noona datang!” ucap Tae Min.
Min Ho langsung mencari sosok yang sudah di tunggunya sedari tadi.
Ia melihat Min Di datang bersama Hye Rim. Gadis itu hari ini tampak manis dengan dress pink dan bolero putih, ia juga mengenakan wedges tali-tali pink dan bando dengan hiasan kupu-kupu bertabur berlian kecil.
Itu salah satu hal yang di sukainya dari Min Di. Gadis itu selalu tampil stylish dan manis.

Min Di berjalan dengan malu-malu di sebelah Hye Rim. Bahkan ia terus memegangi lengan Hye Rim.
“Ya Kim Min Di, sampai kapan kau mau bergelayut padaku seperti ini? kau pikir aku Omma-mu apa?”
“Ah onnie, kau kan tahu perasaanku bagaimana!”
“Hah, sampai kapan sih kau mau seperti ini? kau kan sudah dewasa Min Di, kurasa sebaiknya kau memulai hidupmu yang baru. Kau bahkan sudah menyukai seorang pria. Itu kan tandanya kalau kau sudah mulai bisa menghilangkan trauma-mu itu?”
“NOONA~~” teriak Ki Bum dan langsung menghampiri kedua gadis yang sedang berdebat itu.
“Annyong Ki Bum, saengil chukae ne.” Ucap Hye Rim.
“Gomawo noona. Noona, untung kau mau datang.” Ucapnya sambil menatap Min Di.
“Memang kenapa?” tanya Min Di polos.
“Gwenchana. Oh iya kau tampak manis hari ini noona.” Ucap Ki Bum sambil tersenyum.
“Go, gomawoyo.”

+++

Min Di duduk sendirian di meja itu karena Hye Rim sedang ke kamar kecil. Tiba-tiba ada sebuah gelas yang melayang di wajahnya. Ia yang kaget lagsung menatap ke atas. Ia mendapati seorang pria yang sedang tersenyum.
“Kau mau coba ini?” ucap pria itu.
Min Di menggeleng. “Gamsahamnida.”
Pria itu malah duduk di sebelah Min Di.
Apa mau namja ini sebenarnya? Kenapa ia malah duduk di sebelahku?
“Kau noona-nya Ki Bum ya?”
“N, ne, dari mana kau tahu?”
Ia malah tersenyum. “Aku teman sekelasnya. Namaku Min Ho. Kau?”
“Min Di..Kim Min Di.”
“Nama yang manis. Semanis orangnya.”
Ucapan Min Ho berhasil membuat pipi Min Di memerah dan agak bergidik.
“Kau datang sendiri ya noona?”
“A, anni, aku datang dengan temanku.”
“Oh~”
Sedari tadi Min Di sama sekali tidak menatap Min Ho yang duduk di sebelahnya, ia malah memperhatikan sekumpulan orang yang berdiri di depan piano itu.
“Noona, sebenarnya kau memperhatikan siapa? Kok sepertinya dari tadi kau melihat ke arah piano itu terus?”
“Bukan siapa-siapa.”
Huh, noona, kau pasti memperhatikan Jin Ki hyung kan? Aku kan sudah ada di sebelahmu noona, masa kau masih memperhatikan pria lain. Apa aku kurang tampan ya buatmu?
“Kau memperhatikan Jin Ki hyung ya?”
Min Di langsung tersentak dan menatap namja yang duduk di sebelahnya. Min Ho malah tersenyum. “Aku tahu kok kau sejak tadi memperhatikannya.”
“Da, dari mana kau tahu? Memang, kau mengenalnya ya?”
“Ne, ia salah 1 teman sekamar kami. Dan ia hyung tertua kami.”
“Uri?”
“Ne, aku, Ki Bum, Tae Min dan Jong Hyun hyung. Kau tahu kan kalau Ki Bum tinggal berlima dengan chingu-nya?”
Min Di mengangguk. Jadi..namja itu yang merupakan oppa-nya Tae Yeon adalah teman sekamarnya Ki Bum?

Sejenak mereka berdua hanya diam.
“Um Min Ho..apa, aku boleh tanya sesuatu?”
“Apa noona?”
“Um..apa, apa kau tahu siapa yeoja itu? Yeoja yang tersenyum pada Jin Ki-ssi.”
“Hah? oh dia, dia yeojachingu-nya. Malahan mereka sudah mau bertunangan. Lulus kuliah nanti hyung akan menikahinya.”
Wajah Min Di terlihat agak sedih. Min Ho yang melihat perubahan air muka gadis itu langsung merasa bersalah.
Mian noona aku membohongimu. Padahal Jin Ki hyung baru 4 bulan berpacaran dengannya. Mana mungkin mereka mau bertunangan secepat itu?
“Um...noona, apa kau suka berjalan-jalan?”
“Kenapa memang?”
“Apa..lain kali kau mau kuajak jalan-jalan?”
“Mwo?” Min Di menatap Min Ho, lalu ia mengangukkan kepalanya.
Min Ho langsung tersenyum lebar.

+++

“Ya, Lee Tae Min, itu gadis yang Min Ho sukai ya? itu kakak sepupunya Ki Bum yang membuat kalian berdua menyusup dan menyamar jadi wanita?” tanya Jong Hyun.
Tae Min menganggukkan kepalanya. “Ne, itu Min Di noona.”
“Pantas saja anak itu tergila-gila padanya, wajahnya sangat manis dan terkesan polos atau lugu. Kalau aku jadi dia juga pasti aku akan jatuh cinta.”
Tae Min mengeryitkan matanya. “Hyung, kau jangan berpikiran yang aneh-aneh deh, jangan coba-coba merebut noona dari Min Ho hyung kalau kau tidak mau di hajar olehnya.”
Jong Hyun hanya cengengesan saja

Min Di POV.

Jadi namja itu sudah mempunyai kekasih ya?
Hah, kalau begitu aku salah menyukainya dong? Kenapa bisa begini ya? Aku jadi bingung.
Lalu, kenapa Min Ho begitu baik padaku ya? Padahal kan kami baru sekali bertemu.
Kenapa aku mau saja ya diajak pergi dengannya?
Kenapa aku merasa nyaman ya dengannya? Aku tidak merasa takut seperti saat bersama namja lainnya.

“Yang tadi siapa Min Di?” tanya Hye Rim onnie.
“Ah, oh dia chingu-nya Ki Bum. Namanya Min Ho.”
“Dia tampan ya Min Di.” Ucap onnie sambil tersenyum.
“Onnie apa-apaan sih?”
“Ya, aku benar kan? Namja itu memang tampan kan? Sepertinya ia sendirian Min Di, kenapa kau tidak mendekatinya saja?”
“Onnie~~”

+++

Noona, apa hari Minggu besok kau mau keluar denganku?

Choi Min Ho

Aku menatap layar ponselku. “Dari mana ia mengetahui nomorku? Ah, pasti dari Ki Bum.”

Sejenak aku hanya menatapnya saja. Tidak melakukan apapun. Namun akhirnya aku mengirim balasannya juga.

Baiklah. Jam 11 di taman kota.

Kim Min Di

+++

Aku memperhatikan diriku di depan cermin. Sesekali aku memutar tubuhku sambil memperhatikannya dari atas ke bawah. Aku menghela nafas. “Huh..sepertinya...ini pertama kalinya aku pergi keluar dengan seorang namja?” aku memegang dadaku. “kenapa jantungku deg-degan ya?”
“Onnie, kau mau kemana?” tanya Tae Yeon yang sudah ada di belakangku.
Aku langsung berbalik ke arahnya. “Oh, kau Tae Yeon. Aku, aku mau pergi.”
“Kemana onnie?”
“Um..um..aku juga tidak tahu mau kemana.”
“Mwo? kau pergi sendiri?”
“Hah? ah anni, aku, aku pergi dengan temanku.”
Tae Yeon tersenyum manis. “Baiklah kalau begitu. Selamat bersenang-senang ya.”
Aku membalas senyumnya. “Gomawoyo.”
Ia hendak berjalan.
“Tae Yeon!”
Ia berbalik lagi ke arahku. “Wae?”
“Min Jeong kemana? Kok aku tidak melihatnya sejak pagi?”
“Hah? oh, itu, anu...um...Min Jeong onnie sedang...sedang...ah iya! Pergi dengan kakaknya, iya ia sedang pergi dengan kakaknya. Hehehe..”
“Oh begitu.”


to be continue....

Senin, 13 September 2010

Lyric Shout Out - SHINee (with Eng. Sub)


Romanization :

[Key] A-yo, we’re back
Uh uh, uh uh
Let’s shake it up

*[Key/Minho] Niga deutji mot.haedo I won’t give up
Ee jekkeot mweol neukkyeowatdeon I won’t give up
Jigeum boji mot.haedo I won’t give up
No, I won’t give up, cause I won’t give up

Nan niga deutji mot.haedo I won’t give up
Ee jekkeot mweol neukkyeowatdeon I won’t give up
Jeoldae boji mot.hae I won’t give up
No, I won’t give up, cause I won’t give up*

[Key] Saero.oon eumakeul jeop.hae neon mweol wonhae
Yuhaengiran cham bbeonhan deja vu
Hwaryeohan geotmoseupae hok.hae, oh
Na.ae gonwae neon sang.sang mot.hae
[Minho] Jungmal kkeutchi natna gamdongeul neukkil chalna
Keun jeonyuleul jeonhal soongan geudaen imi eodiro gatna
Nae jintong keun gotongeul geochin my music
Bureuji mot.hamyeon nothing

*Repeat

[Minho] Jungche.sungi bujok.han che saenggak eopneun che
Mohohan moonchaek biyang.shimjeokin taedoga taebanin taesae
Soot.han bokjae hamburo daehaneun geotdeuli moonjeya dodaeche

[Onew] Yeah, eereok.hae ddo mikkeudung
Amugeotdo moreun chae eo.ani bung
[Taemin] Seureureuk hoomchyeo ganeungeol bwa
Man, what’s wrong man? Noonchi motchael.kkabwa

*Repeat

[Key] Naega eumakeul haneun eeyun hana ([Jonghyun] One)
[Minho] Naega gyeon.dyeo.oon apeumeul ala ([Taemin] You know)
[Onew] Jomyungi bichoon naega daga anya ([Jonghyun] Moreugaetji)
[Key] One click, finished
[Minho] Done
[Jonghyun] Sorry, yeojeonhee byunhan.eopneun nae yeoljungi
Hayan baekjireul haneopsi jjijeun gasaro bijeun melody
[Onew] Mam gipi gieok.dwael music ojik neon geugeotman
Wonchi namgyeojin geon machi ([Jonghyun] Na.ae gachi)
[Taemin] Neomu shwipgae soyuhaji neon moreuji
Nae noonmulae euimi jeoldae jeoldae jeoldae

*Repeat

[Key/Minho] Niga deutji mot.haedo I won’t give up
Ee jekkeot mweol neukkyeowatdeon I won’t give up
Jigeum boji mot.haedo I won’t give up
No, I won’t give up, cause I won’t give up


Translations:

[Key] A-yo, we’re back
Uh uh, uh uh
Let’s shake it up

*[Key/Minho] Even if you can’t hear me, I won’t give up
What have I felt up to now, I won’t give up
Even if you can’t see me now, I won’t give up
No, I won’t give up, cause I won’t give up

Even if I can’t hear you, I won’t give up
What have I felt up to now, I won’t give up
Even if you can never see me, I won’t give up
No, I won’t give up, cause I won’t give up*

[Key] I found out about new music, what do you want
Saying it’s a trend is pretty obvious deja vu
I’m addicted to your impressive outward appearance, oh
You can’t imagine my agony
[Minho] It’s really the end, while I felt moved
The moment I felt a huge shock
Where have you already gone to
My music has gone through
My pain, my huge torment
If I can’t sing, I’m nothing, uh

*Repeat

[Minho] I lack an identity, I don’t have any thoughts
You’re mostly vague rebukes and irresponsible attitude
People that mindlessly treat themselves
To so many duplicates are a problem, why

[Onew] Yeah, I slip like this again
I don’t know anything, I’m dumbfounded
[Taemin] I see you quietly stealing
Man, what's wrong, man?
You think I wouldn't notice?

*Repeat

[Key] There’s one reason why I do music ([Jonghyun] One)
[Minho] It knows the pain I’ve endured ([Taemin] You know)
[Onew] I’m not entirely lit up by the spotlight ([Jonghyun] You wouldn’t know)
[Key] One click, finished
[Minho] Done

[Jonghyun] Sorry, my unchanging passion is
The melody made by lyrics that endlessly shreds white paper
[Onew] Music that you’ll remember deep within your heart
That’s the only thing you want, what’s left is like (My value)
[Taemin] I pull it off so easily, you don’t know
The meaning of my tears, never, never, never

*Repeat

[Key/Minho] Even if you can’t hear me, I won’t give up
What have I felt up to now, I won’t give up
Even if you can’t see me now, I won’t give up
No, I won’t give up, cause I won’t give up


a/n: really love this song~~~>.<
so rock!! & because this part of rap made self by my hubby (Choi Min Ho >.<)
hope you like it to~~~~

Jumat, 10 September 2010

happy ied 1431 H...^^

MET LEBARAN YA SEMUANYA~~~~^^


Maafin gw kalo2 punya salah ma kalian2..baik yg di sengaja / nggak
semoga amal ibadah kita sebulan kemaren selama puasa bisa di terima oleh Allah S.W.T
AMIIIINNNN..........



gw mao ngucapin lebaran + minta maap sama keluarga gw..temen2 gw, temen2 kampus khusunya anak desain grafis UMB angkatan `08. maafkan sayah ya kawan2~~~~

trus buat temen2 baru gw di FB nae dongsaengi yg buanyak bgt...(nisa, wulan, meutia, chaerunisa*nisa*, hana, dll)

buat onnie gw khususnya ika onnie..^^ (juga ana onnie, dinda onnie, mega onnie dll)

buat roza~~^^

buat temen2 di SHINeendonesia


danbanyaklainnya~~~~


+++++


tadi pan gw solat ied tuh ye. sue bgt gw...-____-"


pertama2 gw mao nanya,
kata orang anak kecil itu like an angel, tak berdosa sama sekali.

TAPI KENAPA PADA KENYATAANNYA TIAP GW TERAWEH BAHKAN SOLAT IED SEKALIPUN MEREKA SELALU NGANGGUIN ORANG2 YANG LAGI SOLAT!!!

*they like a little devil...*


kesel gw! kalo ga nangis, dengan jumawa tuh bocah bediri di depan sajadah gw pas gw mao sujud!!

arrrhhhgggg...untungnya anak orang! kalo nggak udah gw pites tu bocah!! jantung gw udah deg2 ser takut2 tu bocah nongkrong depan congor gw, & terbukti...-____-"


heran gw, dikata angel tapi kok kelakuannya like a devil...

maap ya buat yg punya anak kecil,

gw saranin sama emaknya tolong di tinggal ajalah anaknya di rumah daripada ganggu orang yg mao khusu` ibadah...



YAUDAHLAH, SEKALI LAGI GW MAO UCAPIN MET IDUL FITRI 1431 H~~~
MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN, MOHON MAAF LAHIR & BATHIN~~~



>>udah ah, gw mao capcus dulu ke rumah camer gw di Incheon (rumanye Minho SHINee, fiance gw.)
trus ke rumah Taemin, (selingkuhan gw) mao minta salam tempel sama emak bapake
trus mao ke dorm SHINee, mao sungkem ma Key Umma, Onew Appa & Jjong Oppa (padahal gw ma die seumur, cumang beda bulan...)



okeh...dadah babay all....
ppo ppo...>.< *HOOOEEKKKK*

Rabu, 08 September 2010

Anything For You (part 3)

Cast : Lee Jin Ki, Kim Jong Hyun, Kim Ki Bum, Choi Min Ho, Lee Tae Min, Kim Min Di (me, author), Han Hye Rim (Ika Onnie)

Little inspired from SHINee`s School of Rock >.<


Author POV.

Min Di berjalan dengan tertunduk ke arah perpustakaan. Ia membawa buku yang di peluk di dadanya dengan erat. Karena ia tergesa-gesa ia sampai tidak sadar kalau di depannya ada seseorang. Akhirnya ia pun bertabrakan dengan orang itu.
“Ah chwesong hamnida.” Ucap Min Di sambil mengambil bukunya yang jatuh. Saat melihat siapa yang di tabraknya matanya langsung melebar.
“Gwenchanayo?” tanya orang itu.
“N, ne, ne gwenchanayo…”
Orang itu tersenyum. “Jin Ki imnida. Kau?”
“M, Min, Min Di imnida…k, kau ada keperluan apa di sini? Ini kan sekolah khusus wanita.”
Jin Ki malah tertawa. “Aku tahu kok. Lagipula aku juga sudah kuliah. Aku mau menjemput adikku.”
“Adikmu?”
“Ne, namanya Tae...Lee Tae...”
Mati aku! Aku lupa nama perempuan Tae Min! Hah...harusnya tadi aku bertanya pada Ki Bum dulu...
“Lee Tae Yeon maksudmu?”
“Ah ne! Lee Tae Yeon. Apa kau mengenalnya?”
Min Di mengangguk. “Dia teman sekamarku.”
“Oh..kebetulan kalau begitu.”
“OPPA~~~” teriak Tae Min dan langsung menghampiri Jin Ki.
“Tae..Yeon. Hahaha..apa kabar kau?”
“Ah aku sangat merindukanmu!” ucap Tae Min sambil memeluk Jin Ki.
“Permisi, aku harus pergi.” Ucap Min Di sambil berlalu.


“Kau dari mana onnie? Kenapa lama sekali?”
“Mian Min Jeong, tadi ada sedikit masalah.”
“Masalah? Masalah apa?”
“Ah, anniyo.”
Min Ho mengeryitkan matanya, penasaran.
“Min Jeong-ssi ada yang mencarimu.”
“Nugu?”
“Entahlah, orangnya ada di ruang kepala sekolah.”

Min Ho berjalan ke ruang kepala sekolah dengan rasa penasaran. “Siapa yang mencariku?”
Saat ruang kepala sekolah ia menemukan Tae Min sedang tertawa bahagia dengan Jin Ki yang duduk di sampingnya.
“Hyung?”
“Annyong Min..Jeong.” ucap Jin Ki sambil tersenyum.
Min Ho menghampiri mereka berdua. “Kau mau apa ke sini? Apa ada masalah?”
“Anni. Hanya ingin menjenguk kalian. Ki Bum bilang ia rindu pada kalian, ia bilang kalian di suruh pulang mumpung ini akhir pekan.”
“Aku mau~~~~” ucap Tae Min riang. “Aku sudah sangat merindukan Ki Bum hyung dan Jong Hyun hyung. Hyung kita pulang ya hari ini?” bujuknya ke Min Ho.
“Baiklah terserah kau saja.”

Apartemen mereka berlima.

“Aku pulang~~~” teriak Tae Min kencang.
Ki Bum dan Jong Hyun langsung menghampirinya.
“Aigo Tae Min...bogosiphoyo...” ucap Ki Bum sambil memeluknya.
“Na do hyung.”
“Wah yeodongsaeng kita sudah pulang ternyata. Apa kabar kalian? Apa menyenangkan sekolah di sana?” goda Jong Hyun.
“Ya kudengar kalian sekamar dengan noona-ku ya? Ya, kau tidak melakukan apapun kan padanya?” tanya Ki Bum ke Min Ho.
“Mana bisa aku melakukan apapun ke dia kalau wujudku sebagai Min Jeong?”
“Bagus kalau begitu!”
“Ya, kok kalian memakai baju pria? Mana wig dan baju wanita kalian?” tanya Jong Hyun.
“Tadi kami ganti di jalan. Aku sudah bosan memakai wig itu.” Ucap Tae Min sambil cemberut.

Malamnya.

“Bagaimana rasanya? Apa menyenangkan?” tanya Jong Hyun pada Min Ho yang sedang menonton.
“Apanya?”
“Hah pabo kau! Menyamar menjadi wanita, tidur sekamar dengan wanita dan tiap hari hanya melihat wanita. Pasti menyenangkan. Iya kan? Apalagi kau sekamar dengan gadis yang kau suka itu.”
Min Ho menatap Jong Hyun tajam. “Kau mau tahu rasanya?”
Jong Hyun mengangguk semangat.
“Kau tahu, di hari pertama aku sudah melihat Min Di noona hanya memakai handuk keluar dari kamar mandi. Tiap hari aku selalu tidur sambil memandang wajahnya, rasanya bagai di surga hyung. Kalau kau jadi aku pasti kau sangat bahagia.”
“JINJA!! ja, jadi kau sudah melihat tubuh gadis itu?!?!”
Min Ho mengangguk dan tersenyum licik.
“Hah, kalau tahu aku yang membantumu bukan Tae Min! Kan lumayan tiap hari aku bisa cuci mata.”
“Dasar playboy! Otakmu isinya hanya wanita....saja!” ucap Min Ho lalu berjalan ke dapur.

+++

“Tae Min bagaimana rasanya menyusup ke sekolah itu? Pasti kau sangat menderita ya?” tanya Ki Bum perhatian.
“Lumayanlah hyung, aku harus memakai wig dan rok tiap hari. Awalnya sangat menderita, aku harus duduk yang rapat dan manis. Hah..betapa menderitanya aku hyung...”
“Aigo...gara-gara anak itu kau sampai menderita!”
Tae Min tersenyum. “Tidak apa-apa kok hyung, aku kan hanya membantu Min Ho hyung. Kan kalau ia berhasil dengan Min Di noona aku kan juga dapat upah. Hehehe...”

Tae Min POV.

Walaupun aku hanya pulang 2 hari tapi rasanya sudah sangat menyenangkan. Aku bisa menjadi LEE TAE MIN lagi seutuhnya! Huahahaha...aku sudah bosan terus-terusan memakai wig dan rok sial itu. Untungnya noona-noona itu baik semua padaku.
Hari ini aku dan Min Ho hyung harus balik lagi menyamar menjadi yeoja. Huh...sampai kapan sih penderitaan ini harus berakhir??

+++

“Um, Tae Yeon, apa kau memiliki seorang oppa?” tanya Hye Rim noona.
“Mwo? Oppa??”
Maksud Hye Rim noona siapa sebenarnya? Jin Ki hyung, Jong Hyun hyung atau Ki Bum hyung? Atau....Min Ho hyung?
Tapi sepertinya yang terakhir tidak mungkin. Lalu siapa yang di maksud?
“Mian onnie, oppa-ku yang mana ya?”
“Itu, yang kemarin katanya menjemputmu.”
“Oh...Jin Ki oppa? Memang kenapa onnie?”
“Um..itu, itu....”
“Waeyo onnie? Bilang saja padaku.”
“Um..Min Di...sepertinya menyukai oppa-mu...”
Aku merespon kata-kata Hye Rim noona sejenak sambil mengangguk-anggukkan kepalaku. “MWO!! IA MENYUKAI JIN KI OPPA!!”
“Ya, memang kenapa? Kenapa kau sampai berteriak seperti itu?”
“A, anni, bu, bukannya Min Di onnie trauma pada pria? Kok dia bisa menyukai oppa-ku?” tanyaku heboh.
“Aku juga heran. Ia bilang sendiri padaku seperti itu. Ia bilang ia tidak bisa melupakan wajah oppa-mu itu.”
Mati kalau sampai Min Ho hyung tahu gadis yang di sukainya malah menyukai pria lain, dan orang itu adalah Jin Ki hyung!

Aku langsung berlari ke perpustakaan tempat mereka berdua berada.

“MMWOO!! KAU MENYUKAINYA!!” teriak seseorang yang kukenal suaranya

Min Ho POV.
Aku dan Min Di noona sedang di perpustakaan, karena hari ini giliran kami menjaganya.
Ia duduk manis di sebelahku sambil mencatat buku-buku yang di pinjam.
“Um..Min Jeong, sepertinya aku sudah mendapat jawaban pertanyaanmu waktu itu...”
“Pertanyaan? Pertanyaan apa onnie?”
“Um..pria seperti apa yang aku sukai.”
“Benarkah? Seperti apa orangnya?” tanyaku antusias.
Ia tersenyum malu-malu. “Orangnya...tampan, manis, dan senyumnya sangat manis. Membuatku sampai tidak bisa tidur...”
“Mwo? Kau, kau sedang menyukai seseorang ya?”
Ia mengangguk sambil tersenyum.
“Nu, nuguseyo?”
“Um...oppa-nya Tae Yeon.”
“Mwo? Nugu?”
“Iya, oppa-nya yang kemarin datang menjemput kalian. Pria yang memiliki mata yang sangat kecil itu...”
“Mak, maksudmu...J, Jin Ki o, oppa?...”
Ia mengangguk.
Mataku langsung membesar mendengar pernyataannya.
“Min Jeong, aku, aku menyukainya...” kulihat wajahnya memerah.
“MMWOO!! KAU MENYUKAINYA!!” teriakku.
“ONNIE!!!” teriak seseorang dari arah pintu. Ia berlari menghampiri kami berdua dan menarikku keluar.

“Kau gila ya hyung?!?!? Kenapa kau berteriak seperti itu!! Suaramu menggelegar tahu sampai ke luar! Kau mau penyamaranmu ketahuan ya!”
“Aku kaget Tae Min! Aku tidak sadar kalau aku bisa berteriak seperti tadi.” Ucapku sambil berkacak pinggang.
“Aku tahu apa sebabnya.” Ucapnya menatapku. “Masalah Jin Ki hyung kan? Noona menyukainya kan?”
“Kau tahu dari mana?!”
“Hye Rim noona. Ia tadi tanya padaku.”
“Ja, jadi....”
Aku langsung berlari masuk ke dalam menghapiri Min Di noona.
“YA KAU MAU KEMANA!!” teriak Tae Min. Tapi aku malah menghiraukannya.

“Kau dari mana Min Jeong? Tae Yeon mana?”
“O, onnie, kau, kau benar-benar menyukainya?”
Ia mengangguk pelan.
“Kau serius? Bukannya kau bilang kau itu trauma pada pria? Bagaimana bisa kau menyukainya? Bahkan kau baru sekali bertemu dengannya.”
“Aku, aku juga tidak tahu. Namja itu senyumnya membuatku terus mengingatnya...aku rasa aku mulai menyukainya...”
Aku menghela nafas.
Matilah aku kalau begini, ia malah menyukai Jin Ki hyung yang baru sekali di lihatnya. Noona, seharusnya kau menyukaiku, anni, maksudku aku sebagai Choi Min Ho. Aku sudah mati-matian mendekatimu sampai menyamar menjadi seorang wanita segala, kau malah menyukai orang lain. Kalau begitu sih namanya penjuanganku sia-sia.

+++

Aku duduk di atas kloset itu sambil memegang handuk. Sangking kesalnya aku melepas wig yang kupakai dan membantingnya ke lantai dengan emosi.
“Hah..harusnya kan kau menyukaiku! Kenapa malah Jin Ki hyung?” rutukku kesal.
Mungkin kalau mandi rasa kesalku bisa hilang terbawa air, mungkin otakku juga bisa lebih jernih lagi.

Tok..tok..tok..

“Min Jeong, apa kau sudah selesai? Aku mau masuk...” ujar Hye Rim noona.
Aku langsung menghentikan kegiatanku. “Hah? se, sebentar lagi onnie.”
“Aigo..aku sudah tidak tahan..aku mau pipis...ayolah cepat keluar, kau sudah 45 menit di dalam.”
Aku langsung memakai handuk dan mencari wig sial itu.
“Aigo, mana benda terkutuk itu? Aish pabo! Kenapa ia tidak ada? Kenapa tadi aku melemparnya sih?”
“Min Jeong~~~cepatlah~~aku sudah tidak tahan..kau mau aku mengompol di sini ya?”
Aku langsung panik dan akhirnya wig sial itu ku temukan juga. Aku menghela nafasku lega dan membereskan pakaianku.
“Mian onnie membuatmu menunggu.” Ucapku dengan senyuman. Ia malah langsung menggeserku dan masuk ke kamar mandi.
Fyuh..untung saja ketemu, kalau tidak bisa mati aku.

to be continue...

Sabtu, 04 September 2010

BukBer~~~

waktu hari selasa kemaren (31-agust.-2010) gw bukber ma temen2 SMA gw (lebih tepatnya sih sahabat2 gw) kita berempat (Gw, Euis, Hafie ma Yoland+his baby) bukber di sarinah thamrin.

tadinya sih mao ke Plangi a.k.a plaza semanggi, tapi berhubung jakarta macetnya najisnajisan kalo udah mulai sore akhirnya kita ke tempat yang deket dari rumah gw aja yg merupakan tempat kita kumpul, Sarinah.

gw pikir bakal rame banget di foodcourt-nya, eh kagak taunya sepi~~~~
akhirnya kita dapet duduk dah..bahagianya~~~^^

sampe jam 7 terus kita balik dah ke rumah gw. (yoland balik duluan soalnya dia di jemput.)udah lama banget gw ga kumpul2 bareng mereka selain ma Euis yang mukenye tiap ari gw liat gara2 dia 1 kampus+1 jurusan+1 kelas mulu ma gw...-____-"
jadi ya lumayan ngobatin kangen deh..^^


~~~~


nah...besoknya pan gw kuliah yah tuh, eh dengan indahnya dosenya ga dateng!!!
kampret!
akhirnya anak2 yg skelas ma gw cuma geleprakan di koridor gedung D yg sempit ituh sambil ngobrol tentang film & buku2 yg little bit horror & thriller. sampe jam 10-an.


terus akhirnya pada mabur,

gw, euis, tiwi, onya ma feny dll turun ke depan lapangan basket *sumpah udah kayak orang bener aja kita..*

akhirnya kita ngomongin masalah bukber. nah karena besoknya kita pulang sampe sore kita niat mao bukber dah.

dan selama seharian itu perut gw dengan suksesnya perih ga ketulungan..
*yo oloh...gw dosa appan sih???*

dah, pada hari kamisnya (1-sep-2010) kita udah duduk manis di atrium kampus sambil nunggu jam 3 trus mao cabut ke Puri, eh gara2 klamaan nunggu jam 3 akhirnya atas usul ibu sonya kita ngabuburit sambil nonton di CBD.

bagus banget piliha pilm-nya.
Hunting Party.

Demi Tuhan gw ga ngarti tuh pilm!!!
pan gw udah bilang gw ga demen ma pilm jenis begituh, dan otak gw ga teralu bis nangkep cerita berat kayak gitu.

akhirnya di biskop gw ngantuk2 sambil dengerin MP3 di HP gw aja sambil ngotak-ngatik HP.

Setan bgt tu film! bikin gw jantungan mulu!
puasa2 nonton film kayak gitu!! dodol!!

akhirnya jam 5 lewat kita langsung capcus ke empat makannya di Dadu (seafood restorant)
udah lama gw ga makan seafood. jadi bahagia~~ahahahah~~
oh iya itu kita perg ber6. (Gw, Euis, Tiwi, Onya, Feny ma Gowok)

saat makanan itu datang langsung kita serbu dengan binalnya!
kampret banget tuh kepiting saus padang, udah dagingnye cumang seemprit, PEDESNYA AMPUN2AN!!
Gw udah minum segelas tetep aja bibir gw berasa panas!

dan dengan indahnya kepiting si tiwul di bikin mental ma gowok!!
dodol! udah tau piting, malah di potong pake sendok garpu! ya mentallah!
kita cuma bisa ketawa2 dengan jumawanya aja..

tapi seru banget kok^^
gw seneng bisa bukber with my all best friend`s^^

Love u all~~~