Hello, SHINee World in here~~ ^o^

Minggu, 31 Oktober 2010

GOMAWO 4 ALL~ ^O^

kmaren *30 0ktober 2010* gw ulang tahun yg ke 20 lho~~~~ ^^
kekekekek...
udah tua yah sayah?? wkwkkwk


gomawo 4 all yg udah ngucapin saengil chukae di FB *chaewon, chaerunisa, nurul, yanti, juwita, taerin, vita onn, wulan, temen2 SMA gw, temen2 kuliah gw & semua yg ga bisa gw sebutin 1,1*
& yg udah SMS juga makasih bgt yah ^^ *ika onn, taerin (again), meutia, nisa,*


makasih ya buat semua doa kalian :D
i love u all~~ *chu~

um.. i hope in 2o i will be a better person, more mature, panjang umur, sehat selalu, cepet lulus kuliah, sehat2 aja, makin tegar ngadepin hidup, makin rajin, bisa nyenengin umma gw, dll

oh iya

semoga sPARKle *Kim Min Di, Hwang Tae Rin & Kim Chae Won* awet2 aja ^^
makin sukses, makin kompak & akrab ^^
i love sPARKle ~~ :D
nyahahah~~~ini poster FF sPARKle with SHINee >,<


terus....

SEMOGA GW BISA KETEMU LANGSUNG SAMA SHINee !!!!



trus bisa di kasih boneka teddy bear segede gaban sama Min Ho kayak di MV Hello XD


semoga sayah tetep jadi shawol & langgeng sama Choi Min Ho :P


oh iya, kebetulan kemaren juga 2nd year-nya A.MI.GO lho :D
happy A.MI.GO day 4 all shawol~~~~ ^^

Rabu, 27 Oktober 2010

Because I Trust You - part 2 (END)

Main cast : Choi Min Ho, Kim Sung Je, Kim Min Di (author, indi)
Other cast : Kim Jong Hyun, Kim Chae Won (tya)


warning : a litte bit NC in ending... XD

Cafe Orange Crush.

“Ini cafe milik temanmu?” tanya Min Ho sambil mengedarkan pandangannya ke cafe itu.
“Ne, ia sudah kuanggap seperti oppa-ku sendiri. Ia juga sangat baik dan sayang padaku.”
Min Ho hanya mengangguk-angguk tanda mengerti.
“Min Di, hari ini datang dengan orang yang spesial ya?”
Min Di langsung mendongak. “Oh, oppa. Oppa ini Min Ho, namjachingu-ku.”
“Annyeong, Min Ho imnida.”
“Annyeong, Sung Je imnida.” Ucapnya sambil tersenyum manis.
“Min Ho ini Sung Je oppa. Orang yang aku bilang tadi.”
Lagi-lagi, Min Ho hanya menganggukkan kepalanya tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
“Oppa, bagaimana kalau kau duduk bersama kami?”
“Mwo? mana bisa. Kalian kan sedang berkencan.”
“Tidak apa-apa kok. Min Ho tidak akan marah. Ya kan Min Ho?”
Kali ini ia hanya diam saja sambil menyendok patbingsu ke mulutnya.

Selama setengah jam itu Min Di terus mengobrol dengan Sung Je, ia sama sekali tidak memperdulikan namjachingu-nya yang jelas-jelas berada di hadapannya. Ia mengobrol dengan penuh semangat pada Sung Je, bahkan tertawa bersama.
“Min Di, aku ke toilet dulu ya.” Akhirnya namja itu buka suara.
“Oh iya.” Jawabnya singkat.

10 menit kemudian.

PRAAANG....

“Ah, maaf..maaf aku tidak sengaja...”
Min Ho langsung mengusap-usap kausnya yang terkena tumpahan jus tomat itu. Si pelayan terus meminta maaf padanya.
“Sudah, tidak apa-apa. yang penting kau tidak membuatku terluka.”
Lalu si pelayan itu membersihkan pecahan gelas di lantai itu.
“Ahhh....” tangannya terkena pecahan beling.
Min Ho langsung berjongkok di depannya. “Kau tidak apa-apa?”
“Ada apa?” tiba-tiba Sung Je dan Min Di sudah berada di tempat itu.
“Ah, Maaf Tuan, aku tidak sengaja menyenggol Tuan ini, lalu gelasnya jatuh dan pecah...” ucap gadis itu takut.
“Ya sudahlah. Kau bersihkan saja pecahannya. Lain kali jangan seperti ini lagi ya?”
“Ne Tuan. Sekali lagi maafkan aku...” lalu ia hendak membereskan pecahan gelas itu lagi namun Min Ho berhasil mencegahnya.
“Tanganmu sedang terluka. Kalau kau paksakan yang ada lukanya akan infeksi dan jarimu bisa bengak. Hyung, apa boleh aku saja yang membereskannya?”
Mata Min Di langsung membesar. Sangat-sangat besar, bahkan hampir copot dari rongganya. Apa-apaan kau Choi Min Ho!!
“Mwo? kau kan tamu di sini. Mana mungkin aku membiarkan kau yang membereskannya.”
“Tidak apa-apa hyung, lagipula tadi aku yang tidak hati-hati berjalan.”
“Tidak perlu Tuan..aku tidak apa-apa, ini memang salahku..”gadis itu mulai memerah wajahnya. Dan sayangnya, Min Di melihatnya.
“CUKUP! MIN HO KAU SENGAJA YA MEMBALAS DENDAM PADAKU! KAU SENANG MEMBUATKU CEMBURU SEPERTI INI! HAH!” Teriaknya.
Min Ho hanya bisa memasang wajah tak mengertinya. Sung Je menatap gadis itu kaget. Dan si gadis pelayan itu langsung merasa nyawanya terancam saat ini.
Min Di menatap Min Ho dan pelayan itu bergantian dengan tatapan yang berapi-api. Lalu langsung pergi meninggalakan tempat itu.
“YA KIM MIN DI!” Teriak Min Ho.

“Apa-apaan dia? Kenapa bisa-bisanya dia membela gadis itu?!?! Memang gadis itu siapanya sampai perlu ia bantu! Ia mau membalas dendam padaku karena tadi aku mendiamkannya! Arrghh....tujuanku kan membuatnya cemburu! Ini malah aku yang dibuat cemburu olehnya! Kau memang menyebalkan Choi Min Ho!!!”

+++

“HUAHAHAHAHAHAHA.....” tawa Jong Hyun pecah di ruangan itu.
“Ya pabo! Kenapa kau malah mentertawaiku!!” bentak Min Di kesal.
“Ahahahahaha..kau memang gadis pabo Kim Min Di. Malah kau yang marah pada Min Ho..jadi, rencanamu gagal dong?”
“DIAM KAU! Aku muak denganmu!”
“Lho? Kenapa kau jadi menyalahkanku?”
“AAAHHHHH!!!! AKU KESAL POKOKNYA!!”
“Gadis gila...” guman Jong Hyun.

Beberapa hari kemudian.

“Min Di, apa bisa kau temani aku ke toko buku hari ini?”
“Um..maaf ya Min Ho aku sudah ada janji dengan orang lain.”
“Oh, bailkah. Aku ajak Jong Hyun saja kalau begitu.”

Akhir-akhir ini Min Di mulai menjauh dari Min Ho, mereka sudah jarang jalan bersama. Bahkan saat hari Minggu Min Di tiba-tiba saja membatalkan rencana kencannya dengan Min Ho. Padahal namja itu sudah menunggu di depan bioskop selama 1 jam.
Min Di seolah memiliki dunia barunya, dan ia sama sekali tidak ingin di usik oleh orang lain. Termasuk Min Ho, namjachingu-nya sendiri.

+++

“Chae Won, apa aku tahu akhir-akhir ini Min Di sering kemana?”
“Mwo?”
“Anni, maksudku..sepertinya akhir-akhir ini ia selalu sibuk sendiri. Tapi ia tidak pernah bilang apapun padaku.”
Chae Won tersenyum. “Kau merasa kehilangan ya? Kau kesepian ya? Merindukan kebawelan yeojachingu-mu itu ya?” goda Chae Won.
“Kau bicara apa sih? Aku kan hanya tanya!”
“Ah~~~sudahlah, jujur saja Min Ho...aku sudah lama jadi temanmu. Jadi tidak perlu malu lagi...”
“Hah, menyesal aku tanya padamu.”
“Hah..kau ini, begitu saja ngambek! Payah! Aku tidak tahu Min Di ada urusan apa akhir-akhir ini. tapi setahuku Min Di akhir-akhir ini dekat dengan namja yang bernama Kim Sung Je.”
“Kim Sung Je?”
Chae Won mengangguk. “Kau mengenalnya?”
Min Ho mengeryitkan alisnya. “Aku pernah bertemu denganya sekali. Min Di bilang ia sudah seperti oppa-nya sendiri. Sepertinya hubungan mereka memang dekat.”
“Whoa....bisa bahaya kalau begitu!”
“Apanya?”
“Yeojachingu-mu! Bisa-bisa ia berpaling ke lain hati! Kalau ia jatuh cinta pada namja itu bagaimana?!”
“Tidak lucu Kim Chae Won.”
“Ini memang tidak lucu! Tapi menyeramkan! Kalau Min Di jatuh cinta pada Sung Je itu bagaimana? Dan kalau pria itu juga suka pada kekasihmu bagaimana?”
“Min Di kan tidak bodoh. Ia sadar kok ia punya aku. Mana mungkin ia melakukan hal gila seperti yang kau bayangkan.”
“Ya...aku kan hanya memperingatimu saja. Aku tidak mau kau kehilangan gadis berisik itu nantinya...”
Sejenak Min Ho memikirkan omongan Chae Won barusan. Tapi ia tidak pikir panjang. Ia percaya kalau kekasihnya tidak mungkin melakukan hal gila seperti berselingkuh di belakangnya.

+++

“Ya, sampai kapan kita harus seperti ini? aku bisa gila lama-lama kau suruh jadi ‘selingkuhanmu’.”
“Ah...kau sabar sedikit kenapa. Nanti juga ia akan merasa cemburu dan kesal gara-gara aku selalu menolak permintaannya.”
“Apa kau yakin?” tanya Sung Je.
“Um...60% aku yakin....”
“GADIS GILA! KAU BENAR-BENAR MENJADIKANKU KELINCI PERCOBAANMU YA!!!”
“Ah~~~oppa...tidak usah berteriak di telingaku kan bisa!!!”
“Pabo kau!” ucap Sung Je lalu menjitak kepala Min Di.

+++

“Min Di, apa bisa besok kau temani aku menonton pertandingan basket di universitas Seoul?”
“Um...maaf ya Min Ho, aku mau pergi dengan Sung Je oppa. Kau bisa nonton sendiri saja kan?” lagi-lagi Min Di menolak permintaan Min Ho.
“Um, baiklah. Sepertinya kau lebih senang pergi dengannya ketimbang aku.” Gumam Min Ho.


“Ya, kau kok datang sendiri? mana Min Di? Biasanya ia selalu menempel padamu?”
“Ia sedang pergi dengan Sung Je hyung.”
“Sung Je?” tanya Jong Hyun.
“Temannya Min Di. Dan ia sudah menganggap seperti oppa-nya.”
“Oppa? Kau yakin Choi Min Ho?”
“Maksudmu?”
“Kau, percaya dengan omongan Min Di? Ah, anni, maksudku dengan namja itu. Kau yakin ia tidak akan mendekati kekasihmu?”
Min Ho mengeryitkan matanya.
“Kau bisa percaya kalau ia hanya menganggap Min Di dongsaeng-nya saja? Kau yakin kalau ia tidak akan punya perasaan pada kekasihmu itu?”
“Jangan bicara yang bertele-tele Jjong.”
“Maksudku...apa kau tidak khawatir kekasihmu berselingkuh dengan namja itu?” ucap Jong Hyun pelan dan hati-hati.
“Kau menuduh Min Di?”
“Bukan menuduh..tapi aku punya buktinya...”
“Mwo?”
“Ne, hyung-ku bilang ia melihat Min Di beberapa hari yang lalu berdua dengan seorang namja di taman sedang makan es krim. Dan mereka terlihat sangat dekat. Saat aku bilang mungkin itu kau ia bilang bukan. Ia bilang namja itu tidak setinggimu dan gayanya juga beda dari kau.”

+++

“Sudah hampir sebulan Min Di...” ucap Sung Je sambil mengayun ayunan itu.
“Lalu?”
“Sampai kapan kerjaanku akan selesai?”
“Sampai Min Ho sadar kalau ia harus menjaga kekasihnya dari pria lain.”
“Huh...” Sung Je hanya bisa menghela nafas.
Saat Min Di turun dari ayunan tempat dimana ia tadi berdiri sambil menggoyang-goyangkannya, ia terpelset dan hampir jatuh ke pasir di hadapannya. Namun untungnya Sung Je sempat menangkapnya.
“Ffyyuuuhh....untung aku tidak mencium pasir itu...” ucap Min Di lega. “Gomawo oppa.”
Sung Je hanya mengangguk. Saat Min Di ingin berdiri, Sung Je tidak melepaskan tangannya dari gadis itu.
“O, oppa...tanganmu...aku sudah tidak apa-apa kok.”
Sung Je lalu menatap tangannya. Tapi ia tidak melepaskannya. Entah kenapa jantungnya berdegup kencang saat menangkap tubuh Min Di tadi.
Lalu ia menatap gadis yang berdiri di hadapannya itu. “Min Di...”
“Ye oppa?”
“Bagaimana kalau...kalau aku..aku ingin menjadi selingkuhanmu yang sungguhan?”
Min Di mengeryitkan alisnya. “Kau bicara apa sih?”
“Aku..kurasa..aku mulai menyukaimu Kim Min Di. Apa..apa kau mau menjadi kekasihku? Aku tidak apa-apa kok kau jadikan selingkuhanmu..”
“Oppa, kau bercanda kan? Ini sama sekali tidak lucu.”
“Aku serius pabo. Coba kau lihat mataku.”
Min Di menatap mata namja itu sunguh-sungguh. Ia serius...tatapan matanya sama seperti saat Min Ho bilang ia mencintaiku dan akan menjagaku...
“Aku serius Min Di..aku..aku menyukaimu...”
Mereka berdua saling tatap dalam beberapa menit. Lalu entah muncul darimana keberanian Sung Je untuk mengecup bibir ranum gadis itu.
Mata Min Di langsung membulat. Ia kaget setengah mati.
“Min Di...”
Sung Je langsung memutus ciumannya dan mereka berdua langsung menatap sumber suara.
“M, M, Min, Min Ho....” ucap Min Di gelagapan.
Min Ho berjalan ke arah mereka berdua.
“Min Ho...se, sejak kapan kau....”
“Sejak kalian berciuman.”
Min Di benar-benar membatu di tempat. Kakinya terasa lemas dan aliran darah plus detak jantungnya serasa berhenti.
“Kalau kau memang mencintainya kenapa kau tidak pernah bilang padaku?”
“Min Ho aku...”
“Maaf, ini semua salahku. Awalnya Min Di hanya meminta bantuanku saja untuk membuatmu cemburu, karena ia merasa kau terlalu dingin padanya. Tapi kelamaan aku merasa kalau ia gadis yang menarik dan aku..aku mulai menyukai kekasihmu...”
“Min Ho aku....”
Min Ho tersenyum. “Gadis bodoh! Kenapa bisa aku mempunyai kekasih sepertimu.”
“Choi Min Ho maaf, aku tahu aku salah mencium kekasihmu. Tapi aku menyukainya. Tapi aku juga tahu kalau ia tidak akan pernah bisa menyukaiku. Karena di hatinya cuma ada seorang Choi Min Ho saja.” Ucap Sung Je sambil melirik Min Di yang matanya mulai basah.
Min Ho menatap gadis itu lalu menarik lengannya dan membawanya pergi.

Min Di menangis sesenggukan di bawah pohon itu. Ia berjongkok di bawahnya sambil menyembunyikan wajahnya di kedua lututnya.
“Kenapa kau bisa-bisanya merencanakan ide bodoh macam ini sih? Kau pikir ini akan membuatku cemburu? Kau bodoh atau terlalu polos sebenarnya?”
“Aku hiks..aku..hanya ingin kau bersiakap lebih baik dan perhatian padaku saja...hiks..”
“Apa kurang perhatianku selama ini? kau lupa saat kau sakit? Aku orang yang paling panik setengah mati. Aku bahkan tidak bisa konsentrasi belajar. Padahal besoknya aku ujian.”
“Mian..aku memang bodoh...aku tahu kau marah...sekarang terserah kau saja mau melakukan apa padaku...”
“Sebegitu inginnyakah kau membuatku cemburu? Lalu apa kau senang kalau aku sudah merasakan hal itu?”
Min Di mendongakkan wajahnya menatap Min Ho yang berdiri di hadapnnya.
Min Ho berjongkok di depannya. Ia menghapus air mata Min Di dengan jarinya. “Aku cemburu bodoh. Aku kesal saat melihat kekasihku berciuman dengan pria lain. Apalagi ternyata pria itu punya rasa pada kekasihku yang pabo ini.”
Bukannya diam, Min Di malah menangis lagi.
“Ya, ya, ya! Kenapa kau malah menangis lagi!?!” Min Ho mulai panik.
“Aku, hiks..merasa bersalah padamu...maaf..aku memang pabo. Aku janji tidak akan melakukan hal pabo lagi...”
Min Ho lalu menariknya ke pelukannya.

+++

“Ya, apa kau mau tahu apa alasanku tidak pernah merasa cemburu padamu?”
“Kenapa?”
“Karena aku percaya padamu. Aku percaya kalau kau gadis baik-baik dan kau hanya mencintaiku di dunia ini. Makanya aku tidak pernah merasa curiga atau cemburu.”
Min Di mengeryitkan alisnya dan memanjukan bibirnya. “BODOH!”
“Kenapa kau bilang aku bodoh?”
“Kau memang bodoh! Kenapa kau tidak pernah bilang hal ini padaku sih! Aku kan jadi tidak perlu susah-susah membuatmu cemburu!”
“Kau yang bodoh! Untuk apa kau menyuruh Jong Hyun dan Chae Won mengompor-ngomporiku agar cemburu padamu! Buang-buang energi saja!”
“MIN HO MEMANG PABO!!!”
Min Ho langsung membekap Min Di yang berteriak-teriak seperti orang kesetanan itu. “Kau bisa diam tidak sih! Tidak malu apa di lihat orang-orang?”
Min Di hanya mengerucutkan bibirnya saja. Lalu menjulurkan lidahnya.
“Gadis pabo dasar!” ucap Min Ho sambil tertawa lalu mengacak rambut Min Di.
“Jadi..kau percaya ya padaku? Kau percaya kalau aku tidak akan berselingkuh darimu?”
“Um...ya begitulah...”
“Kenapa?”
“Karena aku tahu kalau kau sangat mencintaiku. Chae Won bilang sejak SMA kau sudah memperhatikanku, ia bilang kau sangat tergila-gila padaku dan tiap saat selalu membicarakanku, sampai ia muak mendengar namaku kau sebut berkali-kali.”
Min Di langsung syok. “M, MWOO!!! CHAE WON BILANG BEGITU!!!”
“Ne.” Jawabnya enteng.
“CHAE WON MICHYEOH!! KENAPA IA BILANG SEMUA PADAMU SIH!!”
“Ahahahahaha...jadi benar semua itu? Benar kalau sejak SMA kau sudah menyukaiku secara diam-diam?”
Wajah Min Di mulai memerah. Ia tidak berani menatap Min Ho.
“Sudah tidak usah malu. Toh sekarang aku sudah jadi kekasihmu. Lagipula berkatnya juga aku mau menjadi kekasihmu.”
“Mak, maksudmu? Chae Won mengancammu ya??!”
“Bukan pabo! Kau pikir ia preman apa? ia bilang kau itu gadis yang baik dan setia. Kalau kau suka pada sesuatu kau pasti akan menjaga dan mempertahankannya agar selalu bisa berada di sisimu. Makanya aku memilihmu menjadi kekasihku.”
Kali ini wajah Min Di makin merah.
“Kkaja. Aku sudah lapar. Cepat jalannya.”
“Hah..sampai kapan sih kau akan bersikap seperti ini? perutmu itu isinya apa sih? Kenapa kelaparan terus?”
“Dari pada aku memakan kau? Kau mau?”
Min Di langsung diam dan mengikuti Min Ho saja.

Sampai depan restoran itu Min Ho menghentikan langkahnya. “Um..Min Di, aku jadi tidak selera.”
“Apa kau bilang? Aku mengerjaiku ya?!?!”
“Andwe..hanya ingin makan yang lain saja...”
“APA!!”
“Um...ingin sesuatu yang manis dan kadang suka berwarna merah kalau sedang malu...”
“A, apa maksudmu?”
Tiba-tiba namja itu mengeluarkan evil smile-nya. Ia mendekat ke wajah Min Di dan membisikkan sesuatu di kupingnya. “Aku..aku ingin memakan pipimu yang merona itu...dan kalau bisa...bibirmu yang berasa cherry itu...” bisiknya menggoda.
Tubuh Min Di langsung menegang. Ia kaget setengah mati. Ia menelan ludahnya.
“Aku kangen dengan rasa cherry lembut dan manis itu...” bisiknya lagi.
Lagi-lagi Min Di menelan ludahnya. Ia menggigit bibir bawahnya dan sedikit menjilat lip gloss di bibirnya itu. Yang memang beraroma cherry.
Min Ho mulai menjauh dari kupingnya dan lalu matanya menatap pada bibir pink itu dan mulai mendekat.

5 senti..4 senti..3 senti...2 senti...

“HUAHAHAHAHAHA.....Wajahmu lucu sekali Min Di!! Harusnya tadi aku merekamnya! Ekspresimu benar-benar lucu! Huahahahahaha...”
Gadis itu merasa kesal. Ia mengepal tangannya. “MIN HO PABOOOO!!! AWAS KAU!!!” ia pun mulai mengejar Min Ho yang kabur, karena tahu akan di aniaya oleh gadisnya itu.

FIN

Senin, 25 Oktober 2010

saengil chukae Yoogeunnie~~~ ^o^


hohohoho...ni hari baby cute-nya SHINee Appa`s b`day yg ke 3 tahun lo~~~ (4 taun umur Korea)

saengil chukae yoogeunnie~~~
moga panjang umur, cepet gede, makin lucu, makin cute, tenar kayak Appa2 nya, ganteng kayak Appa2 nya XD

hehehhe~~~


pokoknya i wish d best 4 yoogeunnie~~ ^^


Yoo Geun's Profile :

Real Name : Jung Yoo Geun
Birthday : 25 October 2007
Height : 91 cm
Weight : 13 kg
Interests : Power Rangers





BONUS~~~~~
O.o wkwkwkkw mino Appa~~
nampyon-ku tercintah...kekekke

Senin, 18 Oktober 2010

life is so complicated

semua orang juga tau kalo dalam kehidupan kita ga mungkin lancar2 aja, pasti suatu saat ada saat di mana kita bakal jatoh & terpuruk.
ya cara mengatasi masalah itu ya dengan menarik hikmah dari semua kejadian yang kita alamin itu. baik yang bagus ataupun yang buruk.
mungkin aja itu jadi salah 1 proses pendewasaan kita.

beberapa waktu yang lalu, gw sempet ngalamin masa2 sulit itu, & jujur gw menderita banget sama masalah gw itu.
gw baru sekali ngalamin hal kayak gitu, & buat gw itu terlalu menyakitkan buat di jalannin.

tapi untungnya gw masih punya temen2 yang setia ad di samping gw. buat tenangin gw, kasih solusi dari masalah gw, dengerin semua unek2 gw, & bikin gw happy lagi di saat gw down

jadi....
gw mo ngucapin makasih banget2 buat Ika Onnie, Tae Rin & Chae Won
*kalin pasti tau kan masalah apa yang aku maksud?*

makasih bgt2 ya, kalo ga da kalian mungkin aku bakalan terpuruk banget ngejalanin hal itu sendirian ^^


& satu hal yg gw tau.

sahabat itu adalah orang yang dimana kita merasa senang ataupun susah sekalipun bakal setia ada di samping kita buat bantu kita ngadepin segala masalah hidup.

cari temen emang gampang, tapi cari sahabat susahnya kayak cari jarum di tumpukan jerami...

& yg namanya sahabat itu, ga bisa di ukur juga dari udah berapa lama kita temenan sama tu orang.
bisa aja kita baru kenal beberapa waktu sama seseorang tapi kalo udah ngerasa cocok ya bisa aja dia jadi sahabat sejati kita ^^


+++


sekarang gw mo ngomongin masalah kuliah gw.

sekarang gw udah semester 5, dan gw rasa....gw udah berada di titik jenuh.

sumpah, ga tau kenapa gw mulai ngerasa bosen & males buat kuliah, gw udah jenuh banget tiap hari musti ke kampus, ngerjain2 tugas, bikin power point, cari makalah, bikin sejuta design, dll

ga tau kenapa gw rasanya capeeeee banget,

gw pengen istirahat buat beberapa waktu. tapi ga akan bisa... -___-"


yes, life is so hard & so complicated for me...


gw harap gw bisa ngejalanin hidup gw ini dengan sebaik2 nya.


AMIN!

Minggu, 17 Oktober 2010

Because I Trust You - part 1

Main cast : Choi Min Ho, Kim Sung Je, Kim Min Di (author, indi)
Other cast : Kim Jong Hyun, Kim Chae Won (tya)


“HAH....sudahlah! aku lelah berdebat denganmu! Kenapa kau selalu membahas masalah ini terus sih!!”
“Ini juga salahmu pabo! Kenapa kau selalu dekat dengan namja-namja itu!! Apa kau lupa kalau kau sudah memiliki namjachingu!”
“Aku ingat pabo! Aku masih ingat kalau aku memiliki namjachingu yang pencemburu sepertimu!! Sampai kapan sih kau mau seperti ini? bisa tidak sekali saja percaya padaku? Mereka hanya temanku saja.”
“Kau! Hah, lelah aku bertengkar denganmu! Kalau di bilangi malah membantah!” namja itu pun berjalan meninggalkan yeojachingu-nya.
“YA! KAU MAU KEMANA! KENAPA MALAH MENINGGALKANKU SENDIRI! YA! YA!”

Sepasang kekasih lainnya yang sejak tadi menonton pertengkaran mereka berdua hanya bisa bengong dan mengerjap-ngerjakan matanya.
“Drama season kelima ratus di mulai lagi...” ucap si yeoja pelan.
Namja yang menggenggam tangannya hanya mengangguk.
Lalu gadis yang sedang marah tadi langsung menatap mereka berdua tajam. “YA! SEDANG APA KALIAN BERDUA DI SITU!!”
“Menonton drama...” ucap sepasang kekasih itu kompak.
“APA MAKSUD KALIAN! JADI PERTENGKARAN AKU DENGAN SI BODOH ITU KALIAN ANGGAP DRAMA LIFE YA! HAH!!”
“Ne...” jawab keduanya kompak lagi.
“Kalian! Arrgghh...dosa apa sih aku punya sahabat seperti kalian berdua!!”
Gadis berambut panjang itu menghampiri gadis yang sedang mengamuk itu lalu merangkul pundaknya. “Ya, sampai kapan sih kau dan Jjong akan bertengkar terus? Kami bosan tahu melihatnya.”
“SAMPAI SI BODOH ITU BOSAN MENUDUHKU YANG TIDAK-TIDAK!”
“Memang kau berbuat apalagi?” tanya si pria.
“Ia menuduhku beselingkuh lagi! Padahal aku hanya jalan dengan temanku saja, tapi ia malah memikir aku jalan dengan selingkuhanku. Gila kan dia!”
Pria itu menghela nafas.
“Sudahlah, aku mau pulang saja! Kesal aku dengan si bodoh itu!!”

Gadis berambut panjang itu lalu menghampiri kekasihnya. “Ya, apa kau akan bersikap sama seperti Jong Hyun kalau melihatku pergi dengan namja lain?”
“Andwe.”
“Waeyo?”
“Untuk apa marah. Buang-buang energi saja. Sudahlah, aku lapar.” Ucapnya sambil memegangi perutnya lalu berjalan meninggalkan kekasihnya yang sedang merutuk tak jelas.
“YA CHOI MIN HO!! TUNGGU AKU!”

+++

Gadis itu menyedot jus jeruknya dengan bibir yang di maju-majukan.
Lalu seorang namja datang dan memukul kepalanya. “Jangan monyong-monyong seperti itu bodoh! Nanti cafe-ku tidak ada yang mau mendatanginya karena melihat gadis yang sedang frustasi sepertimu!”
“Ah~~~oppa! Sakit tahu!”
“Habis, kau ini kalau ke sini pasti selalu bersikap seperti itu!”
“Oppa...aku kan sedang berpikir!”
“Memang kau punya otak untuk berpikir?”
“OPPA~~~~~”
Namja itu menutup telinganya. “Heh bocah bawel! Bisa tidak sih kau tidak teriak-teriak seperti itu!! Kau mau pelanggan cafe-ku kabur semua ya?”
Gadis itu memajukan bibirnya lagi. Lalu menjulurkan lidahnya pada namja di hadapannya.
Namja itu tersenyum dan mengacak rambut gadis itu.
“Ada apa sih sebenarnya? Kau ada masalah dengan namjachingu-mu?”
Gadis itu mengangguk pelan.
“Kau bertengkar dengannya?”
Ia menggeleng.
“Lalu? Um..apa ia berselingkuh di belakangmu ya?!?!”
“YA! Min Ho bukan namja seperti itu! Ia namja baik-baik, jadi mana mungkin ia berselingkuh di belakangku!”
“Lalu? Apa masalahnya?”
“Aku...aku..huh..kadang aku merasa kesal juga punya namjachingu yang sifatnya seperti anak itu. Ia terlalu dingin padaku. Selalu cuek dan tidak pernah peduli padaku. Beda dengan Jjong yang selalu memperhatikan Chae Won...”
“Jadi...kau iri dengan temanmu?”
Ia mengangguk.
“Ya sudah kalau begitu. Kau pacari saja Jong Hyun!” ucapnya enteng.
Min Di berdiri dari kursinya lalu menjitak kepala pria di hadapannya itu.
“YA! SAKIT PABO! Seenaknya saja kau memukul kepalaku!” ucapnya sambil memegangi kepalanya.
“Habis kau! Bicara yang aneh-aneh saja! Kau kan tahu kami berempat sudah bersahabat sejak SMA. Mana mungkin aku memacari Jjong pabo itu!”
“Tadi kau bilang iri, sekarang malah tanggapannya begini. Kau maunya apa sih Kim Min Di??”
“Aku..aku hanya ingin Min Ho lebih perhatian dan peduli saja padaku...Masa kemarin saat aku tanya kalau aku pergi dengan namja lain apa ia akan marah, ia malah menjawab tidak. Kau tahu apa alasannya?”
Namja itu menggeleng.
“Percuma membuang-buang energi untuk bertengkar denganmu.” Ucap Min Di sambil menirukan gaya Min Ho.
Sung Je langsung terkekeh melihatnya. “Hhmmp...”
“Ya! Kenapa kau tertawa!”
“Kau sama sekali tidak cocok menirukan Min Ho. Aktingmu jelek sekali Min Di.”
“Oppa~~”
“Iya, iya aku tidak akan menertawaimu lagi. Lalu kau maunya apa?”
Min Di menatap Sung Je penuh arti lalu tersenyum pada namja itu. Entah kenapa Sung Je merasa suatu hal buruk akan menimpanya saat itu juga.
“Oppa, kau kan namja paling baik se-Korea ini, kau mau membantuku kan?”
Huh...kubilang juga apa...pasti ia ada maunya..
“Mwoya?” tanya Sung Je malas.
Min Di tersenyum pada Sung Je. “Kau, kau mau kan pura-pura menjadi pacarku?”
“Apa maksudmu? mau kau kemanakan Choi Min Ho itu?!?!”
“Hah! kau pabo memang! Hanya pacar bohongan! Aku hanya mau membuatnya cemburu saja! habis aku kesal, selama ini ia tidak pernah mencemburuiku kalau sedang bersama pria lain. Beda dengan Jong Hyun...”
“Kau memang gadis gila Kim Min Di. Aku tidak sudi membantumu kalau begini caranya!” lalu Sung Je bangkit dari kursinya. Namun Min Di langsung menarik lengannya.
“Oppa...ayolah tolong aku...kau tidak kasihan padaku apa?”
“Aku lebih kasihan pada Min Ho daripada kau! Masa kau mau menjalani ide gila ini cuma untuk membuatnya cemburu? Kalau nanti ia cemburu betulan bagaimana?”
“Bagus itu! Memang itu yang kuharapkan!” ucap Min Di sambil menepuk tangannya.
Satu jitakan langsung mampir di kepalanya.
“Iya, lalu ia akan membunuhku karena sudah mendekati kekasihnya! Kau mau aku mati muda ya!!”
“Mana mungkin ia membunuhmu! Memang ia sudah bosan hidup apa? mana mau ia mengotori tangannya untuk membunuhmu lalu masuk penjara seumur hidup. Tindakan yang tidak sebanding.” Ucapnya sambil geleng-geleng kepala.
“Oke, lalu kalau Min Ho minta putus darimu bagaimana?”
Min Di langsung diam. Sung Je merasa menang, ia langsung tersenyum lebar dan berjalan ke arah dapur.
“Oppa~~~tunggu~~~~” teriak Min Di sambil berlari mengikuti Sung Je.
+++

BRUKK!!

Jong Hyun melempar tasnya dengan kasar ke meja. Min Di sampai hampir tersedak di buatnya.
“KIM JONG HYUN!!! KAU GILA YA! KAU MAU MEMBUATKU MATI TERSEDAK!”
“Mana ada orang mati karena tersedak?” jawabnya enteng.
“ADA! KALAU KAU BERSIKAP SEPERTI ITU TERUS KAU BISA MENJADI PENYEBAB SEORANG GADIS MATI KARENA TERSEDAK PLUS KAGET!”
“Hah...dasar gadis bawel!”
“YA!”
“Ssssttt...kalian bisa tenang tidak sih? Coba lihat, semua orang di kantin ini menatap kalian.” Ucap Min Ho sambil meletakkan jari di bibirnya.
Min Di langsung diam dan duduk kembali. Jong Hyun pun duduk di hadapan mereka berdua.
“Kau kenapa lagi? Ada masalah?” tanya Min Ho.
Jong Hyung mengangguk. “Biasalah, masalah Chae Won.”
“Hah...masalah itu lagi. Tidak ada masalah lain apa?”
“Heh bodoh! Masalah yang satu ini saja susah di selesaikan! Kau malah ingin aku dapat masalah lain! Chingu macam apa kau!”
“Jjong, bisa tidak kau tidak berteriak? Mereka semua menatap kita tahu.” ucap Min Di.
“HEH BODOH! TADI JUGA KAU YANG AWALNYA BERTERIAK PADAKU! GILIRAN AKU MEMBENTAK NAMJACHINGU-MU KAU MALAH MEMARAHIKU!!”
Min Di langsung membekap mulut Jong Hyun yang sedang berkoar-koar itu. “Hhhmmppt....hhmmpptt....”
“Sudah lepaskan dia. Aku tidak mau kekasihku jadi seorang pembunuh.” Ujar Min Ho asal.
Akhirnya Min Di melepaskannya. Jong Hyun langsung menarik nafas banyak-banyak. “Hah...micyeoh! mau membuatku mati ya!!”
“SSTTT!” ucap Min Di.
“Sebenarnya ada apa lagi dengan kalian berdua?” tanya Min Ho serius.
“Aku muak dengan sifat Chae Won. Ia selalu dekat dengan namja-namja pabo itu! Ia tidak pernah bisa menghargai perasaanku. Apa ia tidak tahu kalau aku mencemburuinya!”
“Jjong, kau sangat mencintai Chae Won ya?” tanya Min Di polos.
“Tentu saja pabo! Kalau tidak untuk apa aku menjadi kekasihnya!”
Min Di hanya memajukan bibirnya karena kesal di bentak.
“Kau terlalu protektif pada Chae Won. Kurasa Chae Won tahu apa yang di lakukannya. Ia juga tidak mungkin mengkhianatimu. Kalian kan sudah lama berpacaran.”
“Ya, kalau kau jadi aku apa yang akan kau lakukan? Tiap hari kekasihmu selalu dekat pria lain, bahkan bersikap manis padanya. Apa kau tidak akan sakit hati?”
“Anni.”
Mata Jong Hyun langsung membesar. Mulutnya menganga. “Ka, kau bercanda kan? Kau, kau masih menjadi kekasihnya Min Di kan?”
“Masih. Iya kan Min Di?” tanyanya pada gadis yang duduk di sebelahnya.
Min Di mengangguk pelan.
“Kau gila ya Choi Min Ho? Bisa-bisanya kau tidak merasa kesal kalau kekasihmu dekat dengan pria lain. Kau punya perasaan tidak sih sebenarnya?”
“Hah..kalau aku tidak punya perasaan mana mungkin aku bisa berpacaran dengan Min Di. Pertanyaan bodoh!”
Jong Hyun mulai merasa kesal dengan tanggapan namja jangkung itu. Akhinya ia hanya bisa menghela nafas saja. “Terserah kau sajalah!” lalu ia mengambil tasnya dan hendak pergi lagi. Namun ia berbalik ke arah Min Di. “Kim Min Di, kurasa kau salah mencari kekasih. Lebih baik kau pikirkan lagi masa depan hubungan kalian.”
Min Ho sekilas menatapnya lalu mendesah pelan. Sedangkan Min Di hanya diam dan lalu melirik Min Ho, gadis itupun menghela nafasnya panjang.
“Jangan dengarkan omongan si gila itu.” Ucap Min Ho dingin.
Min Di menatapnya lalu menarik-narik bajunya. “Ya, apa benar yang kau bilang tadi? Kau tidak akan merasa cemburu kalau aku dekat namja lain?”
“Ne.”
“Waeyo? Aku kan yeojachingu-mu...apa kau tidak sungguh-sungguh mencintaiku ya makanya kau tidak marah?” ucapnya pelan.
“Hah, kau sudah ketularan gilanya. Sudahlah, aku malas membahasnya. Sudah ya aku harus masuk kelas lagi. Nanti kau tunggu aku di parkiran saja ya kalau mau pulang. Annyeong Min Di.” Lalu ia meninggalkan Min Di sendirian di kantin.
Min Di hanya melihatnya berlalu dari hadapannya.

+++

“Ah terserah kau sajalah! Kau memang keras kepala dan tidak bisa kubilangi!” Chae Won langsung memutuskan sambungan telepon itu dan melempar ponselnya ke sebelah Min Di yang sedang duduk di ranjangnya.
“Pasti dari Jong Hyun.”
“Kalau sudah tahu untuk apa tanya!”
“Kenapa sih kalian bertengkar terus? Tidak bosan apa?”
“Aku bosan Min Di, sangat malah! Tapi Jong Hyun selalu mencari-cari kesalahanku. Masa karena aku pergi ke acara ulang tahun mantan kekasihku ia marah padaku. Padahal aku tidak melakukan apa-apa dengannya! Ia juga sudah memiliki yeojachingu baru.”
“Kalau aku jadi Jong Hyun aku juga akan marah...”
Chae Won langsung menatap Min Di tajam. Min Di langsung membungkam mulutnya.
“Um.. Chae Won, sebenarnya Jjong sangat mencintaimu, makanya ia bersikap seperti itu padamu. Ia tidak mau kau meningalkannya makanya ia jadi sedikit protektif padamu.”
“Dia sudah keterlaluan Min Di! Ia terlalu pencemburu! Padahal waktu SMA dulu ia tidak begitu. Entah kenapa sejak masuk universitas ia berubah jadi namja yang super duper pencemburu seperti itu!”
“Kau sebenarnya gadis yang beruntung Chae Won. Kau memiliki namjachingu yang sangat mencintaimu.”
“Tapi kan tidak perlu seperti itu Min Di..”
“Min Ho malah sama sekali tidak pernah mencemburuiku...kadang aku merasa iri pada kalian berdua..”
“Kau gila ya? Seharusnya kau senang karena namjachingu-mu tidak banyak tanya dan lurus-lurus saja. Tidak seperti Jjong yang bawel itu!”
“Tapi kan aku jadi ragu pada perasaannya! Apa ia benar-benar mencintaiku? Orang bilang kan kalau kau cemburu itu tandanya kau sangat mencintai kekasihmu dan tidak ingin ia di dekati orang lain...”
“Kau ini polos atau bodoh sebenarnya? Kan tidak semua ucapan itu benar. Tidak berarti kalau Min Ho tidak pernah cemburu itu tandanya kalau ia tidak mencintaimu. Apa kau lupa saat kakimu terkilir ia sangat khawatir setengah mati? Sampai tidak masuk kelas dan menemanimu di ruang kesehatan selama seharian. Lalu ia menggendongmu sampai ke motornya. Apa itu kurang menunjukkan kalau ia benar-benar mencintaimu?”
“Tapi...”
“Kalau begitu, bagaimana kalau aku saja yang menjadi kekasihnya Min Ho? Kau jadi kekasihnya Jong Hyun. Kau kan ingin punya kekasih yang pencemburu seperti dia. Aku sudah bosan dengan sikapnya itu.”
“KAU GILA YA CHAE WON! AKU SANGAT MENCINTAI MIN HO TAHU! MANA MUNGKIN AKU MENYERAHKANNYA PADAMU!”
“Habis kau aneh-aneh saja.”
Min Di hanya manyun-manyun sambil memainkan jarinya.

+++

Min Ho melirik jam tangannya lagi. Sudah yang ke lima kalinya. Ia mendesah pelan.
Tiba-tiba datang seorang gadis berbaju pink berlari kecil sambil memegangi tas selempangnya. Sampai depan Min Ho ia langsung membungkukkan tubuhnya dengan cepat. “Maaf..kau marah ya? Maaf ya aku telat...”
“Sudahlah. Aku sudah lelah menunggumu. Mana hari ini sangat panas pula.”
Min Di mendongakkan wajahnya. “Ka, kau tidak marah padaku?”
“Percuma, tidak ada manfaatnya buatku.”
Min Di berdecak kesal. Sesungguhnya ia ingin menginjak kaki namja di hadapnnya itu, tapi berhubung itu adalah namjachingu yang paling ia cintai, ia mengurungkan niatnya. Mengingat betapa susahnya ia mendapatkan pria dingin itu, yang sebenarnya sangat perhatian dan peduli padanya.
“Kita kemana sekarang?” tanya Min Ho datar.
“Ke cafe saja. Punya temanku. Nanti kita bisa dapat makanan gratis kalau kesana!” jawabnya kesal. Lalu berjalan.
Min Ho mengeryitkan matanya. Seharusnya kan aku yang marah padanya?

to be continue...

Rabu, 13 Oktober 2010

...

kenapa sih Tuhan?

gw kan cuma pengen bahagia.
sekallllliiiiiiiiiii aja dalam hidup gw.
gw ga minta hal yg muluk2 kok.
kenapa susah banget ngabulin permintaan gw?????


kenpa susah banget buat dapetin kebahagiaan?


gw dosa apa sih sebenernya???


kalo gw punya kesalahan besar gw minta maaf deh sama siapapun...


Tuhan....

please bikin gw bahagia, sekaliiiii aja....

gw menderita banget kalo begini terus tiap hari.....


apa yang harus gw lakuin kalo kayak gini???

gw jadi nggak konsen ngejalanin apapun...



(sumpah DEMI ALLAH gw nulis ini dengan lemes selemes-lemesnya & mata yang ngembeng....)

Selasa, 12 Oktober 2010

i`m so hurt about this T___T

um...semunya jg udah tao kalo kemaren SHINee udah nyampe di jakarta, indonesia


um...sayangnya gw sama sekali ga bisa liat & ktemu ma mereka...

padahal udah sama2 1 negara, bahkan 1 kota
tp ttp aja ga bsia ktemu...

malangnya nasib gw....T____T


kemaren sumpah gw depresi, nelangsa, frustasi akut!!!!!

ampir gila gw kemaren,

bahkan malemnya gw sampe sakit gara2 terlalu mikirin mereka...
i`m so silly...

itu karena gw terlalu sayang ma mereka dan sedih ga bisa ktemu mereka...
padahal gw udah nanti2 ksempetan langka ini

tp gw tau, bukan cm gw aja yg menderita kayak gini
banyak nasib shawol2 laennya yg sama menderitanya kayak gw...


hari ini...perasan gw jauh lebih baik
tapi ntar2an ga tau juga deh...


um...

gw mo ngucapin makasih ya buat temen2 gw yg udah nyemangatain gw kayak Ika Onn, Roza, Taerin, Chaewon, Wulan, Nurul, Meutia, dll

gomawo all...

gw tau nasib kita sama,
semoga lain kali kita bsia ketemu sama SHINee di waktu yg tepat ^^

HWAITING!!!!!


um... tp gw kesel bgt2 sama org2 yg not shawol / AF


heh! buat lo ini emang cuma hal kecil & ga penting!
tapi buat kita yg shawol, kita udah nunggu saat ini lama banget!!
jadi tolong jangan SOK DAN NYEBELIN YA!!!!

HARGAIN PERASAAN ORANG DONG!!!

EMANG LO GA PUNYA PERASAAN APA!!!!


(i really hate THEM!!!!)

Sabtu, 09 Oktober 2010

I Love You, But I Love Him Too... (sequel of saranghae noona) [NC-17] (part 2-END)

cast : Kim Min Di, Choi Min Ho, Lee Tae Min

WARNING : ati2 buat anak di bawah umur, mendingan jangan baca FF gila sayah ini deh. ini lumayan berbahaya untuk kalian...


Min Di POV.

“Lee Tae Min, apa kau mau aku ajari tentang cinta?”
Gila! Apa yang barusan aku ucapkan??
“Kau, kau bercanda kan noona?” tanyanya kebingungan.
“A, anni. Entahah tiba-tiba itu keluar begitu saja dari mulutku. Um..Tae Min, aku...aku serius mau mengajarimu.”
Ia menatapku sambil mengerjap-ngerjapkan matanya. “Demi apa noona kau mau mengajariku?”
“Demi..demi...”
Demi rasa sukaku padamu Tae Min...atau demi rasa cintaku ke Min Ho?

Kurasa aku mulai gila.

Aku mulai menyukai Tae Min. Jatuh cinta padanya. Padahal aku jelas-jelas sudah mempunyai seorang kekasih.

“Um...” ia mendekat ke arah wajahku dan membisikkan sesuatu di telingaku. “Ajari aku tentang sarang (cinta)...” bisiknya.

Hah..itu kata-kata yang Min Ho ucapkan setahun yang lalu, tapi sekarang, aku malah menawarkan hal itu pada Tae Min.

Kurasa aku benar-benar sudah gila...

“Um..aku mau kok noona..” ucapnya malu.
“Mwo? mau apa?”
“Hah? mau..mau kau ajarkan soal cinta...” saat kulihat pipi anak itu sedikit memerah.
Aigo...ia makin kelihatan manis kalau begini...

+++

Akhirnya mulai hari itu aku resmi menjadi guru cintanya Tae Min. Iya aku tahu kedengarannya sedikit aneh. Sebenarnya bukan sedikit sih, sangat aneh malah.
Mana ada guru tentang cinta?
Tapi buktinya aku dan Tae Min sedang melakukan pelajaran gila itu sekarang.

Sejak bertemu dengan Tae Min lagi, entah kenapa jantungku seolah tidak hanya berdetak untuk seorang saja. Untuk Min Ho maksudku. Sepertinya jantungku sudah terbagi menjadi 2. Dan sebagiannya itu ada pada namja di hadapanku ini. Lee Tae Min.
Namja yang dulu pernah menyatakan cintanya padaku dan aku tolak.
Apa aku kena karma karena menolak namja sepolos dan sebaik dia?
Tuhan..apa yang harus aku lakukan? Aku mencintai Min Ho, tapi aku juga memiliki rasa pada Tae Min. Aku tidak bisa membohongi itu semua.
Hah...ini hal paling gila yang aku alami seumur hidupku.

“Um, jadi..hari ini pelajaran tentang apa noona?”
“Mwo?”
“Ne, kan kita sudah belajar tentang arti cinta, arti perpisahan, bagaimana cara mengungkapkan perasaan pada orang yang kita sukai. Lalu sekarang kita belajar apalagi?”
“Um..pelajaran penting. Kontak fisik.”
“Mwo? apa maksudnya?”
“Um...berpelukan atau bahkan...berciuman...”
Kulihat Tae Min kaget mendengar ucapanku barusan.
“Um..kurasa..kurasa ini tidak perlu noona, aku, aku tidak mungkin bisa melakukan hal itu padamu. Karena kau sudah memiliki seorang kekasih.”
“Apa kalau aku belum memiliki kekasih kau akan melakukannya?”
Ia sejenak berpikir, lalu menganggukkan kepalanya. “Noona, apa..apa kau mau tahu suatu hal?”
“Apa Tae Min?”
“Aku..kurasa aku masih menyukaimu noona...”
“Kau..kau serius Tae Min? Itu kan sudah sejak setahun yang lalu.”
“Aku juga tidak tahu kenapa bisa begitu. Tapi sepertinya...memang begitu.”
“Tae Min, apa aku boleh jujur padamu?”
“Apa?”
“Apa..apa kau percaya kalau aku juga mulai menyukaimu?”
“Kau bercanda noona. Kau kan sudah memiliki Min Ho hyung. Dulu kau bilang kau sangat mencintainya dan tidak akan menyakiti perasaannya.”
“Entahlah, mungkin aku gila, tapi aku..aku memang menyukaimu Tae Min...”
“Noo, noona...” ia menatapku lalu memelukku dengan hangat.
Perasaan yang selalu aku rasakan saat Min Ho memelukku dan menenangkannya di pelukannya itu.
“Aku mencintaimu noona. Maaf..maaf kalau aku membuatmu sulit dan menjadi seperti ini.”
“Maaf juga, maaf kalau aku salah mencintai...aku merasa bersalah padamu Tae Min. Aku sama sekali tidak punya niatan untuk mempermainkanmu, tapi aku...”
Namja itu meletakkan jari telunjuknya di bibirku.
Aku memejamkan mataku, dan menunggu apa yang akan terjadi selanjutnya.

“YA!! APA YANG SEDANG KALIAN LAKUKAN!!!”
“H..Hyung!?!?!?!” ucap Tae Min gelagapan.
“Ya! Apa yang kalian lakukan sebenarnya!! Kalian gila ya!! Kim Min Di kau sedang apa hah!!”
“Aku..aku MENYUKAI TAE MIN!!” Teriakku.

Author POV.

“Aku..aku MENYUKAI TAE MIN!!” teriak Min Di.
Tae Min hanya bisa menelan ludahnya. Sedangkan Min Ho syok dengan perkataan kekasihnya barusan.
“Kau gila Min Di? Kau itu kekasihku, mana mungkin kau bisa menyukainya!” ucap Min Ho sambil menunjuk Tae Min.
“Aku tahu aku gila. Tapi aku serius, aku..aku menyukainya.”
Min Ho menatap Min Di tajam, lalu membawanya pergi.

+++

“Berhenti bercanda Kim Min Di. Apa yang sebenarnya kau lakukan dengan bocah itu?”
“Aku menyukainya Min Ho. Sama seperti aku menyukaimu..dan ia..ia juga masih menyukaiku..”
“Kalian gila ya? Mau bermain api di belakangku?”
“Iya aku tahu aku gila. Tapi maaf Min Ho, maaf...entah kenapa sejak bertemu dengan Tae Min lagi perasaanku selalu aneh saat bersamanya.”
“Kim Min Di kau sadar kan dengan apa yang kau katakan barusan? Kau tidak sedang mabuk kan?”
“Aku tidak pernah mabuk pabo!!”
“Tapi apa yang kau katakan sama seperti orang yang sedang mabuk tahu.”
“Mian Min Ho...mianhe....” ucap Min Di mulai terisak.
Min Ho awalnya hanya memandangi gadis itu saja, namun sejurus kemudian ia langsung memeluknya dan mengelus kepalanya lembut. “Sstt...sudahlah berhenti menangis.”

Akhirnya Min Ho pun mengantarkan Min Di pulang sampai ke rumahnya.

Min Di POV.

Aku menatap langit-langit kamarku. Dan mendesah berkali-kali.
Maaf...
Hanya itu kata-kata yang bisa aku ucapkan pada Min Ho. Aku tahu aku salah. Salah besar, tapi kan cinta itu datangnya tiba-tiba tanpa aku minta. Dan itu sedang kualami dengan Tae Min...

Sampai Ki Bum tahu aku menduakan Min Ho mungkin ia akan mencak-mencak.
“Kau gila ya noona! Kekasihmu itu kurang apa sih! Tampan, baik, tinggi, kaya, pintar, sopan, manis, romantis, seksi, hot. Pokoknya SEMPURNA! Masa kau malah mau menduakannya dengan seorang bocah berumur 19 tahun!”

Ups...sepertinya aku salah, kurasa Ki Bum tak mungkin bicara hal itu, tapi itu kata-kataku.

Kurang apa Min Ho sebenarnya?
Tampan, baik, tinggi, kaya, pintar, sopan, manis, romantis, seksi, hot.
Semua ada pada dirinya. Tiap gadis pasti akan menjerit-jerit tiap melihat senyumannya yang maut itu.
Ki Bum bilang aku salah 1 gadis paling beruntung di dunia karena bisa memiliki namjachingu seperti sahabatnya itu.
Bahkan ada temanku yang bilang kalau Min Ho itu perwujudan dari seorang malaikat. Malaikat campuran iblis. Karena ia sangat menggoda bagi tiap wanita. Tiap melihat senyumannya tiap gadis pasti akan rela melakukan apapun yang ia minta.

Itu yang aku rasakan 3 tahun yang lalu. Bahkan masih seperti itu sampai 7 bulan yang lalu.
Tapi semenjak Tae Min masuk kembali ke kehidupanku aku mulai melupakan hal itu.
Melupakan kalau aku mempunyai seorang kekasih yang begitu sempurna seperti Min Ho.
Melupakan kalau aku mempunyai seorang kekasih sebaik dan seperhatian Min Ho.

Hah...maaf Min Ho, aku tahu aku kejam dan jahat. Bahkan gila.
Tapi memang aku seperti itu...

+++

Sejak kejadian itu, kejadian dimana Min Ho memergoki aku hampir berciuman dengan Tae Min. Ia jadi semakin protektif padaku. Ia selalu mengantar dan menjemputku tiap hari.
Entah itu ke kampus atau ke tempat kerjaku. Seolah ia takut kalau ia kecolongan lagi, ia takut kalau aku menemui Tae Min lagi dan melakukan hal yang waktu itu sempat tertunda.

Min Ho itu pabo ya?
Padahal kan ia bisa saja memutuskan hubungan denganku lalu mencari kekasih baru yang jauh lebih cantik, lebih seksi, lebih pintar, leih baik dan lebih kaya dariku. Tapi kenapa ia malah masih mempertahankan kekasihnya yang gila ini??

Akhirnya karena penasaran aku menanyakan hal itu padanya.
“Choi Min Ho, kenapa..kenapa kau tidak marah padaku? Kenapa kau tidak memutuskanku padahal aku sudah jelas-jelas bilang padamu kalau aku menyukai namja lain.”
“Kita sudah berhubungan berapa tahun?”
“3 tahun.”
“Apa kau pikir aku bisa melepaskanmu setelah kita 3 tahun bersama? Kau orang yang paling dekat denganku selain keluargaku. Dan apa kau tahu kalau aku sangat mencintaimu? Kalau aku ingin selalu menjagamu dan membuatmu tersenyum. Aku ingin selalu berada di sampingmu Min Di, dan bisa membuatmu bahagia selamanya. Tapi kalau memang kau tidak menginginkannya, aku...” ia mendesah pelan.
Bodoh, kau terlihat seksi tahu di mataku saat melakukan hal itu!
“Aku akan rela melepaskanmu demi bocah itu, asal kau bahagia bersamanya.”
“Dia punya nama Min Ho, namanya Lee Tae Min.”
“Masa bodoh siapa namanya. Aku tidak mau peduli.”
“Min Ho pabo.”
“Kau michyeoh.”
“Memang...”
Ia malah bangkit dan duduk di sebelahku, lalu ia menggenggam tangganku dengan hangat dan mengangkat daguku sehingga tatapan kami sejajar. Ia menatap mataku dalam.
“Apa kau tahu kalau kau itu milikku? Tidak ada yang boleh memilikimu selain aku Min Di..tidak ada...” ucapnya pelan lalu meletakkan bibirnya di atas bibirku.
Aku memejamkan mataku dan membalas cumbuannya, aku meletakkan tanganku di lehernya dan meningat semua hal yang telah aku lalui selama ini bersamanya.
Aku..aku tenggelam di dirinya. Aku tenggelam dengan segala pesona dan karismanya. Aku, aku mulai gila di buatnya, sama seperti 3 tahun yang lalu saat pertama kali ia mencumbuku dengan penuh rasa cinta.

Kurasa....

Aku mulai mencintai Min Ho lagi sepenuhnya. Aku tidak akan pernah bisa lepas darinya. Sedetikpun...
Ia seolah candu untukku.
Author POV.

Min Di menemui Tae Min lagi hari ini. Tapi untuknya ini akan jadi yang terakhir kalinya.

“Um..Tae Min..aku..aku mau minta maaf padamu sebelumnya. Maaf kalau aku seolah mempermainkan perasaanmu, maaf kalau aku..”
“Sudahlah noona, ini bukan salahmu juga kok.” ucapnya sambil tersenyum. “Aku juga salah sudah menyukai kekasih orang. Kurasa memang Min Ho hyung namja yang cocok untukmu. Bukan bocah sepertiku.”
“Tae Min aku sama sekali tidak pernah menganggapmu bocah, aku selalu menganggapmu sebagai seorang namja.”
Ia tersenyum. “Aku tahu kok noona. Aku tahu kau yeoja yang baik makanya aku sangat menyukaimu.”
“Mian Tae Min, jeongmal mianhe....” ucap Min Di sesal.
“Gwenchana noona, lagipula...aku juga sudah dapat penggantimu kok.” ucapnya tersipu.
“M, mwo? apa maksudnya?”
“Aku sudah punya yeojachingu...”
Lalu Tae Min pergi sejenak dari hadapan Min Di dan kembali sambil membawa seorang gadis manis berponi.
“Ini..ini yeojachingu-ku. Namanya Eun Won.”
Min Di menatap mereka berdua bergantian.
“Annyonghaseyo, Eun Won imnida.” Ucap gadis muda itu pada Min Di.
Min Di hanya menganggukkan kepalanya saja.
“Gomawoyo noona, karena kau memberiku pelajaran tentang cinta jadi aku bisa mempraktekkannya pada Eun Won, dan untungnya ia mau menerimaku menjadi kekasihnya.”
“Eun Won, umurmu berapa?”
“Aku seumur dengan Tae Min, onnie. Waeyo memangnya?”
“A, anni..kau..kau manis sekali. Sama seperti Tae Min.”
“Gomawo onnie.” Ucapnya malu.

“Jagiya? kau sedang apa di sini?” tanya Min Ho yang tiba-tiba muncul dari belakang Tae Min dan Eun Won sambil memainkan kunci motornya.
“M, Min Ho!?!? Kenapa kau bisa ada di sini??”
“Tadi aku bertanya padamu, kenapa kau balik bertanya padaku?”
“A, aku..aku...aku mau bicara pada Tae Min.”
“Oh, dengan bocah ini. Bicara apa memang?”
“Aku bilang, aku tidak bisa menjadi kekasihnya dan aku menyuruhnya melupakanku karena aku terlalu mencintai Min Ho..” ucapnya jujur.
“Kau memang terlalu jujur ya jadi seorang gadis?”
“Hah?”
“Oppa kau mau apa ke sini? Aku bilang kan hanya antar aku saja, lalu kau boleh pulang.” Ucap Eun Won pada Min Ho.
“Heh gadis kecil, aku mau membeli minum tahu! Kau pikir tidak lelah apa mengantamu!”
“Kan naik motor oppa, kau tidak mengeluarkan tenagamu seperti naik sepeda.”
“Cerewet kau!” ucapnya sambil menunjuk hidung Eun Won.
Min Di hanya bisa terbengong melihat pemandangan di hadapannya. “Ya, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Eun Won memanggilmu oppa? Memang kalian saling kenal?”
“Mwo? tentu saja, ia kan adik sepupuku.” Ucap Min Ho enteng.
“Sepupu?!?!”
“Ne, waeyo?”
“Kau serius Min Ho? Eun Won memang ia benar oppa-mu?”
Eun Won mengangguk pelan.
“Iya noona, Eun Won memang adik sepupunya Min Ho hyung. Kan nama lengkapnya Eun Won itu Choi Eun Won.” Jelas Tae Min.
Min Di hanya bisa memasang wajah bingungnya saja. Lalu Min Ho berjalan ke arahnya dan merangkulnya. “Jangan bengong terus, nanti kau bisa kemasukan setan.”
“Ahh...iya, setannya bernama Choi Min Ho. Ini sedang berdiri di sebelahku.” Ucap Min Di dingin.
Min Ho langsung melepaskan rangkulannya dan menatap gadis itu tajam.

BUGH!

Min Di memukul dada Min Ho.
“YA! SAKIT TAHU! KENAPA KAU MEMUKULKU SIH!!” Ucap Min Ho sambil mengelus-elus dadanya.
“PABO KAU!!! Kenapa kau tidak bilang semuanya sih!! Kau sudah tahu kalau adik sepupumu itu kekasihnya Tae Min!?!? Aku jadi seperti orang bodoh saja!”
“Hah, apa urusanmu mengetahui siapa kekasih adik sepupuku? Aku saja baru tahu seminggu yang lalu kalau ternyata Eun Won berpacaran dengan Tae Min. Namja yang hampir merebut kekasihku.”
“Oppa!” teriak Eun Won.
“Eun Won sudah tahu semuanya. Saat Tae Min tahu Eun Won adik sepupuku ia menceritakan semuanya padanya, tentang kau dan hubungan gila kalian.” Jelas Min Ho pada Min Di.
“Hah..gila! apa yang sebenarnya terjadi? YA! KALIAN MEMPERMAINKANKU YA!!”
“Anni noona, bukan begitu maksudnya. Memang hari ini aku mau menjelaskan semuanya padamu.” Ucap Tae Min.
“Hha! Terserah kalian sajalah! Aku pusing jadinya!!”

+++

Mereka berempat akhirnya makan di restoran Jepang karena perut Min Ho yang cacingnya sudah meronta-ronta minta di beri makan.

“Jadi, setelah lulus kau akan pindah ke Incheon noona?”
Min Di mengangguk. “Pindah kerumahnya.” Ucapnya sambil menunjuk namja yang duduk di sebelahnya.
“Oh, kau tidak mau kerja noona?”
“Anni. Ia akan jadi istriku dan bekerja untukku.” Jawab Min Ho.
Min Di langsung meliriknya.
“Kalian...sungguh mau menikah muda?”
“Memang kenapa? Kau tidak senang aku merebut noona ini darimu? Kan kau sudah dapat adik sepupuku itu.” Ucap Min Ho sedikit kesal.
“Bu, bukan begitu hyung...”
“Oppa, kenapa sih kau selalu bersikap seperti itu pada Tae Min?” ucap Eun Won yang kesal namjachingu-nya di bentak.
Min Ho hanya menatap gadis muda itu saja.
Min Di menghela nafas. “Iya Tae Min, aku akan menikah dengan namja pabo ini, lalu tinggal di Incheon di rumah orang tuanya dan jadi istri yang baik.”
“Oh, kalau begitu chukae noona, hyung.”
“Ya pernikahan kami bukan hari ini! jadi untuk apa kau menyelamati kami?”
“Min Ho kau bisa tidak sih bersikap manis pada Tae Min?” ucap Min Di kesal.
“Sebenarnya sih aku ingin bersikap manis pada bocah ini, tapi masalahnya ia pernah hampir mau mencium yeojachingu-ku. Apalagi yeojachingu-ku itu tidak melakukan penolakan sedikitpun.”
“Min Ho~~bisa tidak sih kau lupakan hal itu?”
Min Ho menatap Min Di, lalu tersenyum dan mengacak rambutnya.
Lalu ia menatap Tae Min. “Ya bocah kecil, pokoknya kau harus jaga Eun Won ya? Awas sampai aku melihatnya menangis gara-gara kau!”
“N, ne hyung. Aku akan menjaga Eun Won baik-baik.”
Eun Won langsung tersenyum sumringah. “Ahh~~~Min Ho oppa memang oppa-ku yang paling baik..saranghaeyo oppa~~~”
“Ya, ya, ya aku sudah punya yeojachingu. Jangan menggodaku seperti itu.”
Senyuman Eun Won langsung luntur. “Kau memang oppa paling pabo sedunia!”
“Tapi aku kan oppa paling tampan? Ahahahaha..iya kan jagi?” tanyanya ke Min Di.
Min Di tersenyum manis. “Iya, Min Ho memang paling tampan di dunia,” ucapnya sambil mengelus pipi namjachingu-nya itu. “TAPI PALING PABO SEDUNIA!!”
“Huahahahahahha.....” tawa Tae Min dan Eun Won langsung meledak.
“YA DIAM KALIAN BERDUA!!” Bentak Min Ho. “Bodoh kau jagi! Harusnya kau membelaku, ini malah menghinaku!”
“Biar! Habis candaanmu itu garing tahu!!”
“Memang aku tidak ada bakat jadi pelawak sepertinya.”
“Iya bakatmu itu jadi tukang tidur tahu!”
“Sama sepertimu!”
“Sudah! Kalian berdua ini bertengkar melulu. Tidak malu apa pada kami berdua?” ucap Eun Won sok dewasa.
Sepasang kekasih itu hanya bengong menatapnya. “Wah~~~aku tidak sangka Eun Won lebih dewasa dari Min Ho..ck..ck..ck..” ucap Min Di sambil geleng-geleng kepala.
“Eun Won, tadi aku makan apa sampai bisa omonganmu seperti itu?”
“MAKAN OPPA!!”
“Ya, mana bisa aku di makan?” lalu Min Ho menyeringai. “Ada sih sebenarnya yang bisa memakanku, ini, gadis ini saja yang bisa memakanku. Terakhir kali kami bertengkar ia berhasil ‘memakanku’ sampai puas.”
Min Di langsung tersedak mendengar ucapan kekasihnya. “BODOH! KAU BICARA APA PADA ANAK DI BAWAH UMUR SEPERTI MEREKA BERDUA!!”
“Memang iya kan? Kau mencumbuku dengan penuh hhhmmmpptttt....” mulut Min Ho langsung di bekap Min Di.
Tae Min dan Eun Won cuma bisa bengong.

+++

“Tae Min, aku pulang dulu ya. Mungkin ini pertemuan kita yang terakhir. Karena aku akan menyiapkan skripsiku lalu setelah wisuda aku akan langsung di bawa Min Ho pindah. Um..aku harap kau bisa bahagia dengan Eun Won ya.”
“Gomawoyo noona, aku juga berharap kau akan bahagia dengan Min Ho hyung.”
Mereka berda tertawa.

CUP.

Tiba-tiba Tae Min mengecup pipi Min Di.
Min Di mematung di tempatnya.

“Hehe...mian noona, ini hanya ciuman perpisahan kok.”
Min Di hanya mengerjap-ngerjapkan matanya. Untung tak ada Min Ho, kalau ada bisa mati Tae Min di tangannya.. batinnya.

+++

Saat Min Ho mengantar Min Di masuk ke rumahnya tiba-tiba Min Di menceritakan hal yang tadi di alaminya.
“Choi Min Ho tadi...tadi Tae Min...ia..ia mengecup pipiku...” ucapnya pelan. Amat sangat pelan, seolah berbisik, namun Min Ho masih bisa mendengarnya.
“WHAT THE!!!! @$@%$^*&(%$#(&^!!!!”
“Min Ho, jangan marah padanya...ia bilang hanya ciuman perpisahan.” Ucap Min Di sambil memegang lengan kekasihnya itu.
“Tapi ia sudah memiliki kekasih! Dan kekasihnya itu adik sepupuku! mana bisa aku tenang kalau begini!!”
“Min Ho, jebal...” ucap Min Di sambil mengeluarkan jurus andalannya. Wajah memelas. Seperti si gadis penjual korek api yang korek apinya tak ada yang mau membelinya.
Min Ho menatap yeojachingu-nya itu. “Sial, Kalau kau sudah menunjukan wajah melasmu mana bisa aku menolak perkataanmu.” Gerutunya.
Min Di langsung tersenyum. “Gomawo jagi.” Lalu mengecup pipi Min Ho. “Sudah ya, aku masuk dulu. Kau pulang ya, nanti kalau sudah sampai rumah hubungi aku. Annyong Min Ho.”
Min Di hendak berbalik dan meninggalkan Min Ho masuk ke rumahnya, namun namja itu malah menarik tangannya dan membalik tubuhnya. Saat mereka berhadapan tanpa ba-bi-bu Min Ho langsung melumat bibir gadisnya itu.
“Hanya aku yang boleh ‘memakanmu’ Kim Min Di....” bisiknya.
“Kau...nappeun namja...pabo....”
“Saranghaeyo jagiya...”
“Na do...”

FIN

Sabtu, 02 Oktober 2010

I Love You, But I Love Him Too... (sequel of noona, saranghae) [NC-16] part 1

cast : Kim Min Di, Choi Min Ho, Lee Tae Min

Aku mencintaimu...sangat..Kau pria yang berhasil berubah hidupku menjadi lebih berwarna dan lebih baik, tapi sekarang...
entah kenapa aku merasa kau semakin menjauh dariku,
dan aku....
mulai mencintainya...

+++

Tae Min POV.

Aku baru pulang kuliah, dan untuk menuju halte bus aku harus melewati taman itu. Taman tempat biasa para kekasih menghabiskan waktu mereka berduaan.
Hah...kapan aku bisa seperti mereka? Aku kan juga ingin merasakan cinta.

Langkah kakiku terhenti saat mendengar suara tangisan seseorang.
Omo...apa itu hantu? Tapi mana ada hantu siang-siang begini?

“Hiks...hiks...”

Akhirnya dengan ragu aku hampiri gadis yang sedang menangis dan meyembunyikan wajahnya di kedua lututnya itu.
“Maaf...”
Gadis itu pun mendongakkan wajahnya.
Mataku langsung membelalak. Jantungku serasa berhenti berdetak.
Bukan, bukan karena aku melihat hantu! Gadis itu manusia biasa kok, bukan hantu seperti dugaanku tadi...
“Noo...noona...”
“Kau, hiks...siapa?”
“Kau...Min Di noona kan? Kim Min Di?”
Ia mengangguk. “Ne, tahu darimana kau namaku?”
“Ini aku noona, Tae Min! Apa kau lupa?”
Gadis itu berfikir sejenak, lalu ia berdiri di hadapaku secara tiba-tiba. “Tae Min? Tae Min yang dulu les padaku? Tae Min adikknya Jin Ki oppa? Tae Min yang pernah menyatakan perasaannya padaku saat di taman hiburan?”
Aku tersenyum aneh dan mengangguk pelan. Kenapa semua harus kau sebut sih noona...memalukan saja! Untung di sini tidak ada orang lain.
“Kau, kau benar-benar Tae Min?”
“Ne, waeyo noona?”
“Kau..kau berubah Tae Min...”
“Mwo? Apanya?” tanyaku polos.
“Penampilanmu. Kau terlihat lebih dewasa.”
“Hehehe...tentu saja, aku kan sudah jadi mahasiswa sekarang.”
“Iya juga ya? kau masuk jurusan apa Tae Min?”
“Seni.”
“Oh~”

+++

“Jadi...kenapa noona menangis?”
“Hah? oh itu..itu...aku bertengkar lagi dengan Min Ho...”
“Lagi? Maksudmu?”
“Aku, akhir-akhir ini entah kenapa sering bertengkar dengannya. Kalau di hitung sudah....10 kali aku bertengkar dengannya.”
Wah..hebat sekali noona ini! Ia sampai hapal sudah berapa kali bertengkar dengan namjachingu-nya!
“Kau masih berpacaran dengan Min Ho hyung ya noona?”
Ia mengangguk.
“Sudah berapa lama noona?”
“3 tahun.”
“Wah...lama juga ya?”
Ia mengangguk. “Tapi akhir-akhir ini hubungan kami jadi renggang. Kami sering bertengkar. Aku...” ia menjeda kalimatnya. “Aku takut putus dengannya...”
Aku menatapnya dengan iba. “Um...kurasa...kurasa kau dan hyung...akan baik-baik saja. Buktinya saja kau bisa berhubungan dengannya sampai 3 tahun.”
“Entahlah, aku...”

A.mi.go!
Keunyeol boda naega michyeo
A.mi.go!
Iri sone an jabhyeo
A.mi.go!
Yonggi nae naneun pitch up!
Eoddeokhae eoddeokhae

Kami menatap ponsel noona yang tergeletak di rerumputan itu.
“Um...noona, ponselmu berbunyi. Lebih baik kau angkat teleponmu.”
“Anni. Aku tahu itu pasti dari Min Ho. Ia pasti mau minta maaf padaku, atau malah mau memarahiku lagi...”
Akhirnya aku hanya diam saja menemaninya.
Tapi ponsel itu terus saja meraung-raung. Kurasa si penelepon, yang kata noona adalah Min Ho hyung, tidak akan berhenti menelepon sampai teleponnya di angkat.
“Noona, kurasa sebaiknya kau angkat teleponnya. Hyung tidak akan berhenti menelepon sampai kau angkat.”
“Aku malas bertengkar dengannya lagi. Aku lelah Tae Min...”
Aku menatapnya. “Um..apa boleh aku saja yang mengangkatnya?”
Noona menatapku kaget. “Terserah kau.” Ucapnya datar.

“Ya Kim Min Di! Kau ada di mana sebenarnya! Kenapa ponselmu tidak diangkat-angkat! Apa kau tahu aku sangat mengkhawatirkanmu!” semprot si penelepon.
“Yo, yoboseo...mian ini aku, bukan Min Di noona.”
“Kau? Kau siapa? kenapa ponsel Min Di ada padamu?”
“Ah, aku, aku, aku sedang bersama noona. Aku..aku Tae Min.”
“Tae Min??!?! Kalian ada di mana sekarang?”
“Di, di taman.”
“Ya, siapapun kau, jaga Min Di jangan sampai kemana-mana! Awas sampai aku disana dan aku tidak menemukannya habis kau!”

KLIK.

Aku menelan ludah.

Mati aku..menyesal tadi aku mengangkat telepon ini.
Kurasa saat sampai sini Min Ho hyung akan membunuhku.

Aigo...Omma..Appa..Jin Ki hyung...aku belum mau mati..aku baru kuliah 2 semester masa sudah mau mati muda? Bahkan berpacaran saja aku belum pernah..

“Dia bilang apa tadi?” tanya noona.
“Mwo? Ah, anni.” Ucapku lalu mengembalikan ponselnya.

30 menit kemudian.

Aku mendengar suara mesin motor. Lalu selang beberapa menit seorang namja berlari ke arah kami berdua.
Ia meletakkan kedua tangannya di pinggang sambil mengatur nafasnya. “Kau, hhh...aku mencarimu kemana-mana tahu! apa kau tahu aku sangat mencemaskanmu!”
Noona berdiri. “Apa urusanmu! bukannya kau sudah tak peduli lagi padaku!”
“Min Di kau...Aigo..berhenti bersikap seperti anak kecil. Kau sudah dewasa, masa cuma karena hal kecil kau marah padaku?”
“Ini bukan yang pertama kalinya Min Ho! Tapi sudah berkali-kali! Aku bosan seperti ini terus!”
“Kau pikir aku tidak lelah apa menghadapi kelakuanmu ini?”
Lalu hyung menarik lengan noona dan membawanya pergi.
Aku hanya bisa bengong melihat sepasang kekasih yang sedang bertengkar itu menghilang dari pandanganku.

Min Di POV.

Aku menghempaskan tangan Min Ho yang sejak tadi menggenggamku. “LEPASKAN!!” jeritku.
Ia langsung menatapku kaget.
“Kau gila! Kenapa kau bersikap kasar padaku sih! Kau tahu kan aku ini seorang gadis! Mana pantas kau memperlakukanku seperti ini!!”
“Min Di, bisa tidak kau tidak berteriak? Kau tidak malu dilihat orang-orang?”
“Aku tidak peduli!”
Min Ho menatapku lama, lalu ia menarikku lagi ke motornya dan menyuruhku naik ke atasnya.
“ANDWE!”
“Cepat naik atau kau akan menyesal nantinya.”
“Apa maksudmu!!”
“Sudahlah turuti saja perintahku.”
Akhirnya dengan kesal aku menaiki motor itu.

Selama di jalan aku sama sekali tidak menyentuh Min Ho. Biasanya aku selalu merangkulnya, tapi kali ini aku hanya meletakkan tanganku di sisi motor itu.

Begitu sampai ia langsung melepas helm-nya dan menyuruhku turun.
“Ayo turun.”
“Kau mau apa mengajakku ke sini?”
Ia mengajakku ke suatu gedung paling tinggi di daerah ini. Dan apa kau tahu gedung ini sebenarnya apa?
H-O-T-E-L

DIA GILA YA MEMBAWAKU KE HOTEL!!!
APA YANG MAU DILAKUKANNYA PADAKU!!!

“Ya! apa yang mau kau lakukan padaku!!!”
“Jangan berpikiran kotor Kim Min Di.” Ucapnya sambil menyentil kepalaku.

Kami naik lift itu sampai lantai paling atas. Aku sampai enek naik terus-menerus.
“Kau mau membuatku mati enek ya Choi Min Ho?”
“Diam saja kau.” Ucapnya datar.

Akhirnya kami sampai lantai teratas gedung itu. Lalu kami naik tangga biasa untuk menuju atapnya.
Min Ho membuka pintu itu dan mengajakku masuk.

Sampai sana aku hanya bisa tercengang di buatnya.
Roof top gedung itu sudah ia hias sedemikian rupa. Ada banyak taburan kelopak mawar putih di lantainya dan lilin-lilin yang di susun dan membentuk namaku dan bentuk hati.
“Apa kau tahu selama ini aku membuat ini dengan susah payah?” ucapnya.
Aku menatapnya.
“Chukae Min Di-ah.” Ucapnya lalu mengecup pipiku lembut.
Aku hanya bisa terdiam di tempatku.

Min Ho membawaku ke meja itu. Meja yang sudah di siapkannya dan di tata dengan menu 2 piring spagethi dan 2 gelas orange juice.
“Jadi...selama ini kau melakukan ini? Makanya kau selalu membiarkan aku pulang sendiri dan tidak pernah mau kuajak jalan-jalan. Bahkan jarang menelepon atau mengirimiku pesan.”
Ia mengangguk. “Semuanya aku lakukan juga untukmu Min Di. Maaf kalau karena ini semua kau jadi merasa kesal. Aku hanya mau memberimu kejutan saja.”
“Aku...memafkanmu kali ini.” Ucapku pelan. Min Ho langsung tersenyum sumringah.

Mungkin kalian heran apa yang di lakukan namja itu padaku.
Hari ini hari jadian kami yang ketiga tahun. Makanya aku menangis di taman tadi, karena kupikir namjachingu-ku lupa hari penting ini.
Ternyata ia malah menyiapkan ini semua untukku.
Aku tidak tahu harus merasa senang atau sedih.
Tapi yang aku tahu aku sangat mencintainya. Sama seperti yang ia rasakan padaku.

Itu untuk saat ini, tapi nanti....
Entahlah,
Hanya waktu yang bisa menjawabnya.

Akhirnya senja itu kami berdua memandang matahari tenggelam dari roof top ini.
Ternyata Min Ho romantis juga kalau di pikir-pikir.
Ia menarikku lebih dekat dengannya, akhirnya aku meletakkan kepalaku di dadanya sambil memandangi pemandangan indah di hadapan kami ini.

+++

Sekarang aku bekerja paruh waktu di salah satu bakery. Lumayan untuk menambah uang tabunganku dan mengisi waktu luang.
Dan ternyata bakery tempatku bekerja dekat dengan kampus Tae Min. Akhirnya karena ia tahu aku kerja di sana hampir tiap hari ia datang ke bakery
Seperti hari ini, bocah itu datang ke bakery pagi-pagi, katanya mau membeli sarapan. Dalam hati aku terus bertanya-tanya, memang anak ini tidak di beri makan oleh Omma-nya apa tiap pagi?
“Pagi noona~~~” ucapnya dengan senyuman manisnya.
“Pagi Tae Min. Hari ini mau sarapan apa?”
“Um...seperti biasa saja.”
Aku menganggukkan kepalaku, lalu mengambilkan roti coklat dan susu pisang untuknya.
“Gomawo.” Ucapnya saat menerima pesanannya. Lalu duduk di salah satu meja.

Aku menghela nafasku dari balik etalase roti-roti ini. Demi Tuhan aku sadar sejak tadi Tae Min terus memandangku.
Aigo...apa ia masih menyukaiku? Tapi kan itu sudah setahun yang lalu. Masa iya dia belum menemukan gadis yang bisa memikat hatinya?

Aissh! Kau terlalu banyak berpikir Kim Min Di! Terlalu berharap banyak!

Selesai memakan habis sarapannya Tae Min langsung menghampiriku. “Um noona, nanti kau pulang jam berapa?”
“Hah? jam..jam 3. Kenapa memang?”
“Anni.” Ucapnya sambil tersenyum. “Aku pergi dulu ya noona. Annyeong.” Ucapnya sambil melambai ke arahku.
“Min Di anak itu siapa? adikmu ya? Ia manis sekali.” Tanya teman kerjaku, Ryu Yi.
“Bukan.”
“Lalu? Ah..apa kekasihmu?”
“Bukan juga!”
“Lalu siapa? Kenapa tiap kau masuk kerja ia selalu datang?”
“Ia..ia..dulu pernah aku ajari les bahasa Inggris saat SMA.”
“Memang sekarang umurnya berapa?”
“Um...kalau tidak salah 19 tahun. Soalnya ia berbeda 3 tahun denganku.”
Ia hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.
“Aku tahu siapa namjachingu-nya Min Di!” ucap temanku yang lainnya, Mi Rae.
“Nugu? Memang kau kenal?” tanya Ryu Yi.
“Aku waktu itu pernah melihat Min Di di jemput oleh seorang namja. Pasti itu kekasihnya!”
“Sok tahu!” ucapku.
“Ah memang iya kok! waktu itu kalian terlihat sangat mesra!”
“Memang kekasihku seperti apa orangnya?”
“Um...tampan! orangnya tinggi, putih, rambutnya agak panjang dan ia menaiki motor berwarna putih. Aku benar kan?”
Aku mengangguk.
“Tuh kan benar!”
“Siapa namanya Min Di?” tanya Ryu Yi.
“Um...Min Ho. Choi Min Ho.”
“Oh~” ucap mereka berdua kompak.

+++

Saat aku pulang, di depan bakery muncul sesosok pria menghampiriku.
“Annyeong noona~~”
“Kau! Kenapa kau bisa ada di sini?”
“Hehehehe..mau menjemputmu.”
“Aku?” ucapku sambil menunjuk diriku.
Ia mengangguk.
“Kau kenapa Tae Min?”
“Kenapa apanya sih noona?”
“Seharusnya kan namjachingu-ku yang menjemputku...ini kenapa malah kau?”
“Um..kau tidak senang ya aku yang datang...”
“A, anni! Bukan begitu maksudku...baiklah, kau boleh menjemputku.”
Ia malah tersenyum manis.

Akhirnya kami jalan-jalan sambil makan es krim.
“Um..Tae Min, apa kau sudah punya kekasih?” tanyaku.
Ia langsung tersedak mendengar pertanyaanku. “A..anni noona..anni..”
“Oh~waeyo? Kau kan tampan. Kenapa belum punya kekasih?”
“Um...belum ada yang mau denganku. Mungkin mereka menganggapku seperti anak kecil. Atau seperti seorang gadis karena wajahku yang katanya manis ini...”
“Tapi kau memang manis Tae Min.”
Ia menatapku.
Ups..sepertinya aku salah bicara...
“Noona, apa kau tahu kalau aku tidak suka di bilang manis? Aku ini seorang namja, tapi mereka semua selalu bilang kalau aku ini cantik dan manis.”
Tapi memang itu kenyataannya Lee Tae Min...
“Tae-”
“Makanya saat lulus SMA aku memotong rambutku dan mencoba jadi lebih dewasa.”
Aku memperhatikannya dari atas ke bawah. Hari ini ia mengenakan jumper berwarna putih, jins merah dan topi berwarna tosca.
Entah kenapa menurutku hari ini ia terlihat sangat tampan...

“Noona, noona, kau kenapa?” tanyanya sambil melambai-lambaikkan tangannya di depanku.
“Ah anni...gwenchanayo...” ucapku lalu menjilat es krimku lagi.

Tae Min POV.

Aku masih mencintainya...aku masih menyukai Min Di noona, sama saat seperti setahun yang lalu. Saat aku masih jadi siswa kelas 3 SMA dan lemah di pelajaran bahasa Inggris.
Entah kenapa perasaan ini masih bertahan sampai sekarang. Padahal noona juga masih berhubungan dengan Min Ho hyung, namjachingu-nya itu yang sama sekali tidak bisa di bandingkan denganku...
Huh...kurasa aku sudah gila, menyukai kekasih orang lain...

+++

“Bagaimana kabar Jin Ki oppa sekarang? Apa ia sudah kerja?”
“Ne, hyung sudah kerja sekarang. Begitu lulus kuliah ia langsung mendapat pekerjaan dengan mudahnya.”
“Oh, baguslah kalau begitu.”
“Apa...kalau nanti aku lulus kuliah aku bisa sperti hyung ya?”
“Mwo? ya kau ini masih semester 2 tahu, sudah memikirkan masalah pekerjaan saja.”
“Kan boleh noona berangan-angan.”
Ia tertawa dan mengacak rambutku
Aku hanya bisa terdiam, dan kurasa pipiku terbakar karena malu...


Tiba-tiba ponsel noona berbunyi. Huh...menganggu saja!

“Yeoboseo. Ne, ne, ne..ara, ara! Kau bawel sekali sih! Iya aku pulang sekarang!”
Lalu ia mematikan ponselnya.

“Dari siapa noona?”
“Min Ho.”
“Oh, dia mencarimu ya?”
“Hm, ia bilang mau kerumahku malam ini. Makanya aku disuruh pulang cepat.”
“Noona, apa kau sangat mencintainya?”
Pabo! pertanyaan bodoh macam apa yang aku tanyakan!
“Um...mak, maksudku...”
“Iya, aku mencintainya. Sangat..” ucapnya sambil menatap bawah.
Entah kenapa ekspresi wajahnya tidak seceria biasanya. Seharusnya kan ia bilang hal itu dengan wajah yang berbinar-binar? Ini malah dengan wajah sedih.
“Tae Min, aku pulang dulu ya. Besok kita bertemu lagi.” Ucapnya sambil berdiri.
“Ne.” Ucapku sambil tersenyum padanya.

+++

“Aku pulang~~~”
“Kau kemana saja Tae Min? Kenapa akhir-akhir ini kau selalu pulang telat?” tanya Omma.
“Aku menemui temanku dulu Omma.”
“Teman apa teman? Kau sudah punya kekasih ya Tae Min?”
“Anni Omma! Belum!”
“Sudahlah tidak usah bohong pada Omma. Kalau memang ada bilang saja, dan kau harus kenalkan gadis itu pada Omma ya?”
“N, ne Omma..”

Hah...kalau Omma tahu aku menyukai kekasih orang bagaimana? Dan yang lebih parahnya orang itu adalah Min Di noona. Guru lesku dulu.

+++

“Um...kenapa kau tidak coba mendekati seorang gadis saja Tae Min? Siapa tahu ia akan menerimamu.”
“A, aku tidak yakin noona. Lagipula...”
“Lagipula apa?”
“Aku..aku...”
Aigo...masa aku harus bilang kalau aku masih menyukainya?
“Tae Min? Kenapa kau melamun?”
“Ah, anni noona..anniyo...” aku menatapnya. “Noona, memang..sebenarnya cinta itu apa?”
“Mwo?”
“Ne, aku belum sepenuhnya mengerti tentang apa sebenarnya cinta itu.”
“Um..cinta itu...apa yah? Aku juga bingung menjelaskan padamu?” lalu noona melirikku. “Um...kalau menurutku cinta itu perasaan dimana kau selalu ingin bersama orang yang kau cintai itu. Perasaan ingin menjaganya, melindunginya dan sebaliknya. Um..mungkin pada tiap orang akan berbeda-beda, tapi kalau menurutku ya itu.”
“Apa itu yang kau rasakan pada Min Ho hyung?”
Ia melirikku, lama. Lalu mengalihkan pandangannya. Ia pun mengangguk lemah. “Um..kurasa seperti itu..”
“Oh, berarti aku memang belum pantas untuk jatuh cinta, karena aku tidak bisa melindungi orang yang aku sayangi itu...” gumamku.
“Lee Tae Min, apa kau mau aku ajari tentang cinta?” tanya noona tiba-tiba.
Aku langsung membelalak mendengarnya.

To be continue....

Jumat, 01 Oktober 2010

SHINee "Hello"


SHINee track list on Hello repackage album :


01. LUCIFER

02. Hello [new]

03. 하나 (One) [new]

04. Get It [new]

05. UP & DOWN

06. Electric Heart

07. A-Yo

08. 욕(慾) (Obsession)

09. 화살 (Quasimodo)

10. 악 (Shout Out)

11. WOWOWOW

12. Your Name

13. Life

14. Ready or Not

15. Love Pain

16. 사.계.후 (Love Still Goes On)


hari ini mereka kombek di MuBank.
aigooo~~~~~their so cute~~~~

i really love SHINee~~~~>.<
sumpah keren bgt~~~~ ga sabar nunggu MV full nya~~~


oh iya btw, katanya Get It tuh yg nulis liriknya MinKey (Minho & Key)

uwah~~~MinKey daebak!! d^^b


makin cinta sayah ma Minho~~~~>.<