Hello, SHINee World in here~~ ^o^

Rabu, 22 Desember 2010

You`r Like My Oxygen (NC -17) - part 2 (END)

author: cherrylicious a.k.a mindi
Main Cast : Choi Min Ho & Kim Min Di (me, author)
Other Cast : Kim Jong Hyun & Kim Chae Won (Tya) *ChaeJong~pinjem namanyaya~~wkwkwkwkw
warning: NC-17



Akhirnya hari ini Min Di bisa pindah juga ke rumah barunya itu. Semua barangnya sudah di pindahkan ke rumah ini. Hanya tas bersi pakaiannya dan Min Ho saja yang ia bawa dan barang-barang berharga milik mereka.
Min Di berdiri di depan rumah bercat putih itu. Seperti yang di bilang Min Ho rumah itu tidak terlalu besar tapi nyaman, di depannya terdapat taman kecil yang tedapat berbagai macam bunga. Rumah itu juga memiliki pagar dari kayu yang di cat putih dan di selubungi sulur-sulur tanaman.
Ia masuk ke rumah itu. Dalamnya masih kotor dan segala perabotannya masih tertutup kain putih. Mata Min Di menjelajahi isi rumah itu. “Bagus juga, ternyata ia pintar juga memilih rumah.” Gumamnya.
Ia mengambil ponselnya dari sakunya dan membaca pesan yang diterimanya 10 menit yang lalu.

Yeobo, mian aku tidak bisa membantumu membereskan rumah baru kita.
Aku harus keluar kota karena ada kerjaan.
Sekali lagi aku minta maaf ya yeobo...

Saranghaeyo,

From: Nae jagiya~

“Aish! Dasar pabo! Kenapa kau malah menyuruhku membereskan rumah ini sendirian! Kau memang kejam Choi Min Ho!!”

“Permisi....” ucap seseorang.
Min Di langsung menoleh dan menghampiri ke pintu masuk. “Jong Hyun?”
“Annyeong Min Di. Min Ho menyuruhku membantumu membereskan rumah baru kalian. Aku bawa istriku, tidak apa-apa kan?”
“Annyeong Min Di.”
“Ah, annyeong Chae Won. Hah, dia memang menyusahkan.”

Akhirnya mereka bertiga membereskan rumah itu.
“Maaf ya Jong Hyun, Chae Won, gara-gara Min Ho kalian jadi harus kerja seperti ini.”
“Gwenchana, kami tidak apa-apa kok. Ya kan jagi?” tanya Jong Hyun ke Chae Won.
“Ne, kami senang kok membantu kalian. Kan kita sudah lama mengenal.”
“Sekali lagi maaf ya...”

Setelah sekitar 2 jam, rumah itu bersih dan rapi juga.
Mereka bertiga duduk di sofa ungu muda itu sambil meminum jus kalengan.
“Min Ho memang pabo! Malah membuat orang susah saja!” gerutu Min Di.
Tiba-tiba ponselnya berdering.

Nothing can stop me from loving you you you
naega sumeul swinneun geu iyu you you
naega norae haneun geu iyu you you
naega saraganeun geu iyu you you
Nothing can stop me from loving

Nae jagiya~
Calling.

“Yoboseo!” ucapnya sedikit ketus.
“Aigo...yeobo, kau marah ya padaku?”
“IYA! UNTUK APA KAU TANYA LAGI!!!”
“Ck, kan tadi aku sudah bilang apa alasannya. Bukannya aku tidak mau membantumu, tapi aku ada kerjaan mendadak.”
“Kenapa kau tidak tolak saja!”
“Kau mau aku di pecat ya Kim Min Di!”
“Aish! Kau memang menyebalkan Choi Min Ho!”
“Hah...sudahlah yeobo, aku lelah. Aku sudah di perjalanan kok, sebentar lagi aku sampai, jadi kau tidak usah marah terus seperti itu.”
“Aku sebal padamu! Sudah cepat pulang! Aku takut sendirian di rumah baru ini. Jong Hyun dan Chae Won kan harus pulang, memangnya mereka mau menginap di sini apa?”
“Iya yeobo, sabar. Sudah dulu ya, annyeong.”

KLIK.

Jong Hyun terkekeh.
“Kau kenapa Kim Jong Hyun?!”
“Ya kau itu lucu sekali. Kenapa kau senang sekali sih bertengkar dengan jagiya-mu itu?”
“Ah diam kau! Dia memang menyebalkan!”
“Ya Nyonya Choi, seharusnya kau bersikap lebih manis pada nampyon tercintamu itu. Kalau nanti dia mencari wanita lain bagaimana?”
“Jjongie!” ucap Chae Won sambil menyikut suaminya.
“Akan kubunuh dia! Apalagi wanita itu! Aku pastikan hidupnya tidak akan bahagia karena sudah bermain-main dengan suamiku!”
“Omo...kau seram sekali sih Nyonya Choi?”
“YA! BERHENTI MEMANGGILKU NYONYA CHOI!”
“Lho? Kan kau memang Nyonya Choi, kan kau istrinya Min Ho, dan marga nampyon-mu itu kan Choi.”
“Ah sudahlah. Aku lelah berdebat denganmu!”
“Mian ya Min Di, Jong Hyun memang suka usil.” Ujar Chae Won.
“Ya, apa kau tahu kalau aku sangat mencintainya? Bahkan aku tidak memperdulikan omongan Appa-ku, aku tidak perduli kalau ia tidak menyukai hubunganku dan Min Ho. Aku tetap saja berhubungan dengannya.”
“Aku tahu kok, Min Ho pernah bilang padaku.” Jawab Jong Hyun.
“Kau tahu kan seperti apa sulitnya hubungan kami berdua selama 4 tahun?”
Jong Hyun mengangguk. “Kau sepertinya sangat mencintainya. Sebenarnya apa yang membuatmu rela bertengkar dengan Appa-mu dan lebih memilih Min Ho?”
“Min Ho itu....ia seperti oksigen yang tiap detik aku hirup. Aku benar-benar sudah tergantung padanya. Kurasa aku tidak akan bisa hidup tanpanya. Aku bisa mati kalau tidak ada di dekatnya. Aku benar-benar mencintainya, aku tidak mau kehilangan dia...”
“Ternyata kau memang sangat mencintainya ya? Anak itu beruntung ya punya istri sepertimu yang begitu mencintainya.”
Min Di tersenyum. “Tapi aku suka berbuat kasar padanya. Aku juga suka bertengkar dengannya. Entah kenapa tiap hari ada saja yang kami ributkan, padahal cuma hal sepele saja.”
“Itu biasa kok, aku dan Jong Hyun juga suka bertengkar.”

“Yeobo, aku pulang....”
Min Di langsung berdiri dan menghampiri Min Ho. “Kenapa kau baru datang?”
“Mian yeobo. Jong Hyun, Chae Won gomawoyo sudah membantu kami.”
“Chonmaneyo, kita kan berteman, jadi memang harus saling membantu kan?”
Mereka tersenyum.
“Sepertinya sudah malam, lagi pula jagiya-nya Min Di sudah datang. Kami pulang dulu ya.” Ujar Jong Hyun.
“Ne, sekali lagi gomawoyo Jong Hyun dan Chae Won.” Ucap Min Ho sambil membungkukkan tubuhnya.
Mereka berdua masuk ke kamar utama di rumah itu. Min Ho langsung membaringkan tubuhnya di kasur yang sudah di rapikan oleh Min Di tadi.
“Haaah~~~~”
Min Di manyun-manyun dan duduk di ranjang itu, di sebelah Min Ho. “Um..Min Ho,”
“Hmm...”
“Um...sebenarnya aku sebal padamu, tapi...gomawo sudah membelikan rumah ini untukku. Aku suka kok.”
“....”
Kok tidak ada balasan sih?
“Jagiya...Min Ho...”
Akhirnya Min Di berbalik. Ternyata Min Ho sudah tertidur pulas.
“Pantas saja dia tidak menjawabku! Tidak tahunya dia tidur! Aish!” ucapnya sambil mengepalkan tangan di udara.
Sebenarnya yeoja itu ingin melemparkan bantal ke wajah suaminya yang tampan tapi sedikit menyebalkan itu. Tapi kelihatanya namja itu benar-benar lelah, ia jadi mengurungkan niatnya dan malah ikut tidur di sebelah Min Ho.

Keesokan paginya...

Min Di membuka matanya perlahan. Ia masih merasa asing dengan kamar baru ini. Suasana, tata letak, warna dan bahkan bau kamar ini sangat berbeda dari kamarnya di apartemen dulu.
Ia duduk sambil mengucek matanya. Rambutnya berantakan. Ia celingak-celinguk. “Min Ho mana? Masa ia sudah kerja sih tanpa pamit padaku?” akhirnya ia berjalan keluar kamarnya. Saat berjalan ia mencium aroma makanan, ia pun berjalan ke ruang makan. Di meja makan itu sudah terdapat roti dengan selai strawberi yang berbentuk hati dan segelas susu coklat hangat.
Min Di menggaruk tengkuk lehernya, kebingugan.
“Oh kau sudah bangun ya yeobo?” ucap Min Ho yang baru selesai mandi.
“Ini..kau yang buat?” tanya Min Di sambil menunjuk meja makan.
Namja itu mengangguk dan tersenyum. “Aku tahu kemarin kau pasti lelah membereskan rumah ini. Maaf ya aku tidak membantumu.” Ucapnya lalu mengecup pipi Min Di mesra.
Yeoja itu menutup sebelah matanya. “Iya..aku maafkan kau. Hah..kenapa kau pakai cara seperti ini sih? Mana bisa aku marah kalau begini?”
Min Ho tersenyum. “Memang kau bisa marah padaku yeobo?”
“Um...entahlah.” jawabnya sambil mengangkat bahu dan tersenyum.

+++

Akhir-akhir ini Min Ho makin sibuk dengan kerjaannya. Hampir tiap hari ia pulang tengah malam, dan pagi-pagi sudah berangkat.
Min Di mulai merasa kesal dengan kelakuan nampyon-nya itu. Apalagi mereka baru pindah di rumah baru. Yeoja itu sebenarnya takut kalau harus di tinggal seperti ini di rumah barunya, tapi mau bagaimana lagi? Min Ho selalu bilang itu semua juga deminya, demi anak mereka nantinya.

Seperti pagi ini, saat Min Di bangun di sebelahnya sudah tidak ada siapa-siapa. Di sisi mejanya terdapat kertas memo kecil berwarna pink yang bertuliskan:

Yeobo aku harus pergi pagi-pagi, karena ada kerjaan.
Maaf aku tidak pamit padamu dulu.

Sarang.
Jagiya-mu, Min Ho

Min Di menghempaskan tubuhnya lagi di ranjang dan menutup kedua wajahnya. “MIN HO PABO!!! AKU KESAL PADAMU!!!”
Saat melihat laptop milik suaminya itu, terbersit rasa ingin membanting benda yang di anggap Min Ho sangat berharga itu. Tapi karena memikirkan akibatnya, akhirnya Min Di mengurungkan niatnya.
Ia akan di damprat oleh Min Ho selama 7 hari 7 malam. Dan pastinya ia akan menangis selama itu, karena Min Di paling tidak tahan kalau sedang bertengkar dengan Min Ho. Pasti ia menangis semalam suntuk.

Itu masih di hari pertama. Hari-hari berikutnya malah Min Ho sama sekali tidak pamit pada Min Di. Ia pergi begitu saja tanpa menulis memo atau mengirim pesan pada yeoja itu.
Amarah Min Di sudah mulai memuncah. Emosinya mulai tak terkontrol. Ia mengambil ponselnya dengan kasar dan memcencet nomor 1 pada keypad ponselnya itu. Sambungan cepat ke Min Ho.


Nothing can stop me from loving you you you
naega dallyeoganeun geu iyu you you
naega chumeul chuneun geu iyu you you
naega saraganeun geu iyu you you

Nae yeoboya
Calling

Melihat ada telepon masuk, Min Ho yang sedang mengendarai mobil langsung memasang headseat-nya.
“Yeoboseo.”
“Ya, kenapa kau tidak bilang padaku kalau mau pergi pagi-pagi lagi?”
“Aku lupa.”
“Hanya itu? Min Ho kau makin hari makin menyebalkan ya.”
“Min Di apa bisa kau telepon aku nanti saja? Aku sedang mengendarai mobil.”
Min Di mendengus. “Ya, kau lupa ya aku siapamu? Aku istrimu Min Ho. ISTRIMU! Kau belum lupa kan siapa aku?!”
“Min Di kumohon jangan bersikap seperti anak kecil. Jangan cuma karena masalah kecil kau marah padaku. Aku benar-benar tidak punya mood untuk bertengkar denganmu saat ini. Aku sedang pusing.”
“Oh, baiklah kalau begitu. Aku tidak akan mengganggumu lagi. Selamat pagi Tuan Choi!”

KLIK.

Min Di memutuskan sambungan telepon itu dengan kasar. Ia mendengus dan membanting ponselnya ke sofa.
“Kau benar-benar mengajak ribut ya ternyata!” ucapnya menatap ke ponselnya.

Di mobilnya Min Ho langsung menghela nafas dan melepaskan headseat-nya. “Mian Min Di...mianhe, aku tahu aku pasti marah padaku. Tapi aku benar-benar sedang pusing dengan kerjaanku. Maaf kalau aku membuatmu kesal...”

+++

Nothing can stop me from loving you you you
naega sumeul swinneun geu iyu you you
naega norae haneun geu iyu you you
naega saraganeun geu iyu you you
Nothing can stop me from loving


“Yeoboseo.” Jawab Min Di malas.
“Min Di ini aku, Chae Won.”
“Oh kau. Wae Chae Won?”
“Min Di kau..kau jangan panik dulu ya? Kau tenang saja ya?”
“Kau kenapa sih Chae Won?”
“Aku..aku..aku mau memberitahumu...”
“Memberitahu apa?”
“Tadi, Jong Hyun bilang Min Ho..Min Ho...ia..ia kecelakan.”
“...”
“Kim Min Di? Kau masih di sana kan?”
BRUK.
“Yeoboseo? Yeoboseo? Min Di? Kau masih di sana kan? Min Di jawab aku??”

Seoul International Hospital.

Min Di membuka matanya perlahan.
“Aigo...syukurlah kau sudah sadar.”
“Chae Won..aku di mana?”
“Kau di rumah sakit. Tadi saat aku kerumahmu kau sudah pingsan karena syok mendengar berita kalau...”
“Min Ho di mana? Aku mau bertemu dengannya...”
“Ia ada di ruang ICU. Masih belum sadarkan diri. Jong Hyun sedang menjaganya di sana.”
“Chae Won aku mau bertemu dengannya.” Min Di pun bersiap berdiri, namun Chae Won mencegahnya.
“Kau masih lemas Min Di. Lebih baik aku beristirahat dulu. Lagipula Min Ho masih pingsan.”
“Tapi...”
“Kim Min Di apa kau tahu kalau kau sedang mengandung?” ucap Chae Won sambil menatap Min Di dingin. “Kau tahu kalau di janinmu ada seorang bayi? Aku harap kau memikirkan nasibnya. Kasihani dia.”
Min Di langsung menutup mulut, diam. Lalu mengangguk pelan. “Aku sudah tahu...”
Mata Chae Won membelalak. “Ja, jadi kau sudah tahu kalau kau sedang hamil?! Aku kaget saat tadi dokter memeriksamu ia bilang kalau kandunganmu tidak apa-apa, ternyata kau sudah hamil 2 bulan. Apa Min Ho tahu soal ini?”
Min Di menggeleng. “Bagaimana dia mau tahu kalau tiap hari aku tidak pernah bertemu dengannya? Ia pergi saat aku belum bangun, dan pulang di saat aku sudah tidur. Aku tidak pernah sempat bicara masalah ini dengannya.”
“Sejak kapan kau tahu kau hamil?”
“2 minggu yang lalu. Aku terlambat datang bulan, lalu saat aku pakai testpack ternayata hasilnya positif. Tapi aku belum ke dokter dan tidak tahu bayi ini sudah berapa lama berada di perutku.” Ucapnya sambil mengelus perutnya.
Chae Won menghela nafasnya. “Kau gila Min Di. Hal sepenting ini suamimu tidak tahu.”

+++

Min Di membuka pintu ruangan itu perlahan. Ia berjalan ke sisi ruangan itu dan berdiri di sana. Ia menutup mulutnya dengan kedua tangannya dan menangis.
“Min Ho...kumohon bangun...aku benar-benar takut...” isaknya.
Namja itu masih tak sadarkan diri. Jong Hyun bilang kakinya retak, tepatnya tulang keringnya.
Min Ho masih memejamkan matanya saat Min Di menarik lalu menggenggam tangannya. Kepalanya di perban, tangan kanannya di infus dan kaki kirinya juga di perban.
Min Di makin sesenggukan menangis. “Mian....semuanya salahku...maaf kalau aku bersikap seperti anak kecil...aku hanya takut kehilanganmu...aku takut kalau harus sendirian tanpamu...mian..mian...”

Akhirnya malam itu namja itu membuka matanya juga. Saat membuka matanya, ia melihat istrinya tertidur di sisinya sambil menggenggam tangannya.
“Min Di~~~” panggilnya lemah.
Min Di langsung terbangun. “Omo, aku sudah sadar ya? Syukurlah...aku benar-benar takut.”
Min Ho tersenyum. “Pabo, aku tidak akan meninggalkanmu sendirian.” Ucapnya sambil mengelus kepala Min Di pelan.
“Aku benar-benar takut bodoh. Kau pingsan sejak tadi, aku takut kalau kau meninggalkanku...aku tidak akan bisa hidup tanpamu...”
“Aku kan sudah janji padamu kalau tidak akan meninggalkanmu, jadi aku pasti akan menepati janji itu.”
“Kau harus janji lagi. Jangan membuatku takut seperti ini lagi. Lagipula, aku tidak mau anakku nantinya tidak mengenal Appa-nya.”
Min Ho mengeryitkan matanya.
Min Di tersenyum. “Di sini ada anakmu. Anak kita.” Ucapnya sambil meletakkan tangan Min Ho di perutnya.
“K, kau....”
Yeoja itu mengangguk. “Aku hamil. Sudah 2 bulan, dan ini anak kita.”
“Min Di kau...” Min Ho langsung tersenyum sumringah. “Kau serius kan yeobo? Kau benar-benar hamil kan?”
“Untuk apa aku membohongimu.”
“Aigo...akhirnya aku bisa menjadi seorang Appa juga.” Ujarnya bahagia.
“Makanya kau jangan pernah tinggalkan aku dan dia ya?”
“Aku janji yeobo, aku tidak akan meninggalkan kalian. Maaf kalau akhir-akhir ini aku kurang perhatian padamu.”
“Gwenchanayo. Aku juga mau minta maaf kalau aku teralu egois.”
Mereka berdua tersenyum di ruang bercat putih itu. Di salah satu tempat yang paling Min Di benci. Tapi kali ini ia tidak memikirkan masalah itu. Yang ada di otakknya hanya nampyon tercintanya itu dan calon anak mereka yang sedang berada di janinnya.
“Yeobo, saranghaeyo...” ucap Min Ho pelan.
Wajah Min Di memerah. Lalu ia tersenyum. “Na do. Saranghaeyo jagiya...” lalu ia berdiri dari kursinya dan mengecup bibir suaminya yang terbaring di ranjang rumah sakit itu dengan mesra.

FIN

Kamis, 16 Desember 2010

You`r Like My Oxygen (NC -17) - part 1

author: cherrylicious a.k.a mindi
Main Cast : Choi Min Ho & Kim Min Di (me, author)
Other Cast : Kim Jong Hyun & Kim Chae Won (Tya) *ChaeJong~pinjem namanya ya~~wkwkwkwkw
warning: NC-17


“Aigo….kenapa Min Ho bisa seperti ini?”
“Ya, apa bisa kau buka pintu dan biarkan aku membawanya masuk ke dalam dulu?”
“Ah ne, mian.”


“Huh..kenapa ia berat sekali sih? Ya, suamimu makan apa sih sebenarnya?”
“Kenapa dia bisa seperti ini?”
“Hah, aku haus, apa bisa kau beri aku minum dulu?”
“YA JAWAB PERTANYAANKU! DARI TADI KAU MENGELAK TERUS!!”
“Kim Min Di demi Tuhan aku kehausan dan lelah membopong suamimu yang badannya sebesar batang pohon itu.”
“Hah kau memang menyebalkan!”

Akhirnya Min Di mengambilkan air untuk Jong Hyun dengan berat hati. Lalu ia menyerahkan gelas pada namja itu dengan kasar. “INI!”
“Gomawo!” ucap Jong Hyun dan langsung meminum air itu sampai habis.
“Sekarang jawab kenapa Min Ho bisa sampai mabuk!!!”
“Tadi ada klien yang mengajak pesta karena kerjaan kami berhasil, ternyata orang itu sangat jago minum. Akhirnya karena merasa tidak enak dan terus di paksa ia akhirnya meminum soju itu juga.”
“Berapa botol?”
Jong Hyun menghitung jarinya. “5.”
“5!!” pekik Min Di.
Jong Hyun mengangguk.
“Pantas dia sampai tak sadarkan diri seperti itu.”
“Nampyon-mu itu baru sekali minum soju ya? Masa sudah mabuk seperti itu? Aku saja baik-baik saja.”
“Kim Jong Hyun, dengar aku ya. Min Ho bukan namja sepertimu yang tukang minum. Dia namja baik-baik, ia tidak pernah menyentuh yang namanya arak, bahkan rokok sekalipun.”
“Pantas…Hah, sudahlah aku pulang dulu, sudah malam. Nanti istriku mencariku lagi. Malam Min Di.”
“Ne, malam. Gomawo sudah mengantar Min Ho pulang.”
“Chonmaneyo. Ia sudah seperti adikku sendiri. Jadi santai saja.”


Min Di berjalan ke kamarnya. Ia menghela nafas melihat suaminya yang tergeletak di ranjang. Ia duduk di sebelahnya dan mulai membuka kancing kemeja suaminya itu.
“Yeobo~~~” igau Min Ho.
“Diam kau! Aku kesal padamu!”
“Yeobo~~Ya~~kau mau apa~~~” ucapnya sambil menyentuh tangan Min Di yang sedang membuka kancing kemejanya yang ketiga.
“Membuka bajumu! Aku tidak bisa tidur kalau kau bau soju seperti ini!”
Min Ho tersenyum menyeringai. Ia malah menyingkirkan tangan Min Di dan malah berbalik dan menimpa tubuh wanita itu.
“YA!”
Namja yang sedang di kuasai alkohol itu menyeringai dan langsung mencium wanita itu dengan liarnya.
“MIN HO!! KAU BAU ALKOHOL!! AKU ENEK!!”
Ia benar-benar tidak bisa mendengarkan apa yang di teriakkan istrinya itu. Apalagi ia sedang dalam pengaruh alkohol. Ia hanya bisa mencium aroma shampo istrinya itu yang berbau lavender, menciuminya sampai mabuk, lalu mulai menjelajahi tiap lekuk wajah dan tubuh wanita di hadapannya itu sampai tak sadarkan diri.

Keesokan paginya.

Min Ho perlahan membuka matanya. Ia merasa kepalanya sangat sakit. Rasanya seperti di hantam jutaan palu. Ia memegangi kepalanya yang sakit dan melirik sebelahnya yang terdapat seorang wanita yang sedang tidur dengan lelapnya tanpa menggunakan sehelai kainpun, sama seperti dirinya, dan hanya di tutupi oleh sebuah selimut yang cukup tebal.
“Min Di~~~”
Wanita itupun mulai membuka matanya perlahan karena merasa ada yang memanggilnya. “Uh~~~kau sudah bangun?”
“Kepalaku, Sakit.”
Wanita itu menghela nafasnya. “Tentu saja. Kau mabuk semalam.”
“Yeobo, apa kau bisa tolong buatkan aku teh hangat?”

+++

“Ini, minumlah. Kau kacau sekali semalam.” Ucap Min Di sambil menyerahkan secangkir teh hangat pada Min Ho.
“Kau marah ya padaku?” Tanyanya selesai menyesap teh itu.
Min Di menatapnya. “IYA! Aku marah padamu!”
“Mian yeobo, aku tidak bisa menolaknya.”
“Kau tahu kan aku paling benci orang yang suka minum? Dan aku paling enek tiap mencium bau alkohol.”
“Tahu…makanya aku minta maaf..”
“Pabo! Kau malah menciumku dengan mulutmu yang bau alkohol itu pula!”
“Mian…”
“Kau-” Min Di tidak bisa melanjutkan kata-katanya lagi. Ia hanya menghela nafas. “Sudahlah habiskan tehmu dan mandi. Kalau kau seperti itu terus kau bisa sakit nanti.” Ucapnya sambil menatap Min Ho yang masih bertelanjang dada.
Min Ho tersenyum. “Ne yeobo.”
Min Di ikut tersenyum.

+++

“Aku pulang...” ujar Min Ho saat masuk apertemennya. Ia celingak-celinguk. “Min Di..Min Di..” namja itu mengeryitkan alisnya. “Mana dia? Biasanya tiap aku pulang ia selalu menyambutnya dengan manis?” pikirnya.
Lalu namja itu berjalan ke kamarnya. Saat membuka pintu ia langsung tertegun melihat pemandangan yang terdapat di depannya. Sejenak ia hanya terdiam. Lalu menelan ludahnya. “Ya, sedang apa kau?”
“Oh~~kau sudah pulang ya...”
Min Ho berjalan ke ranjangnya. “Kau kenapa sebenarnya?”
“Aku sakit...”
“Ya, sebenarnya kau sakit atau sedang menggodaku?”
“Aku serius...aku lemas...”
“Lalu..kenapa kau harus memakai kemejaku? Memang bajumu kemana?”
“Min Ho~~~cerewet! Aku sedang sakit...seharusnya kau mengobatiku, bukannya malah menceramahiku...”
Min Ho menghela nafas. “Sakit saja seperti ini. Apalagi tidak?” ucapnya pelan. Sekali lagi ia melirik pada istrinya yang berbaring dengan lemasnya di ranjang, yang hanya mengenakan kemeja miliknya yang pastinya menjadi kebesaran di tubuh seorang wanita seperti Min Di. Apalagi 2 kancing teratasnya ia biarkan terbuka sehingga memperlihatkan dada mulusnya dan ujung bra-nya.
“Hah, kau menyusahkanku saja.”
“Min Ho~~~” panggil Min Di lemah.
“Apalagi Min Di.”
“Panas...”
“Mwo?”
“Panas...”
“Hah, pantas saja kau berpakaian seperti itu. Kupikir kau sengaja menggodaku.”
“Min Ho~~”
“Ne.”
“Jangan pergi, aku takut sendirian...”
Namja itu menghela nafasnya dan membelai lembut istrinya. “Iya aku tidak akan pergi. Aku akan menjagamu.” Lalu ia menarik selimut dan menutupi tubuh istrinya, lalu berjalan ke kamar mandi untuk berganti pakaian.

+++

“Ya, kau makan bubur ini dulu. Nanti baru makan obat.”
Min Di membuka matanya dengan malas lalu duduk di ranjangnya di bantu Min Ho. Namja itu menyuapi Min Di dengan hati-hati dan sabar. Setelah itu ia menyerahkan sebutir obat pada Min Di. Dan ia langsung meminumnya.
Min Ho menyentuh kening Min Di. “Hangat. Ya, apa kita perlu ke dokter?”
Min Di menggeleng dengan cepat. “Andwe!”
“Ya, kenapa kau keras kepala sekali sih? Kalau kau sakit terus aku juga yang susah.”
“Aku tidak mau...aku benci rumah sakit..aku benci bau obat-obatan...dan aku takut di suntik!”
Min Ho terkekeh. “Ya, kau sudah dewasa, kenapa seperti anak kecil saja sih?”
“Pokoknya tidak mau. Setelah makan obat dan tidur juga pasti akan baikkan.”
“Hah..terserah kau sajalah.”

Mereka berdua baru 3 bulan yang lalu menikah. Tapi sudah hampir 4 tahun berpacaran. Sebenarnya orang tua Min Di menentang hubungannya dengan Min Ho. Bahkan ia pernah kabur dari rumahnya karena bertengkar dengan ayahnya yang menyuruhnya memutuskan Min Ho.
Masalahnya, Min Di sangat mencintai namja itu, bahkan lebih dari dirinya sendiri. Ia rela melakukan apapun deminya asal namja itu bahagia. Akhirnya karena kekeras kepalaan dan kekuatan hati Min Di, ayahnya luluh juga dan membiarkannya berhubungan dengan Min Ho.
Min Di adalah seorang gadis yang sangat lemah dan rapuh. Untungnya Min Ho selalu di sebelahnya untuk menjaga dan mencegahnya agar tidak hancur. Makanya Min Di begitu mencintainya.
Wanita itu paling benci dengan dengan pria yang suka minum alkohol dan merokok. Makanya ia marah saat Min Ho mabuk. Salah satu alasan Min Di menyukainya adalah karena Min Ho merupakan pria baik-baik. Ia sama sekali tidak pernah meminum alkohol, bahkan merokok sekalipun.
Min Di juga paling benci kalau di ajak ke rumah sakit. Dulu saat berusia 8 tahun ia pernah melihat dengan mata kepalanya neneknya di rawat di rumah sakit karena sakit parah, dan tubuhnya di suntik dengan berbagai macam obat dan bau obat-obatan selalu membuatnya mual.

+++

“Ya, hari ini hari libur, kau tidak mau kemana-mana?”
Min Di menggeleng.
“Tumben.”
“Apanya?”
“Biasanya kan kalau aku libur kau selalu mengajakku jalan-jalan.”
“Malas.”
Min Ho mengeryitkan matanya. Sebenarnya dia kenapa? Kenapa bicaranya irit sekali? Dia membalasku ya karena kemarin hanya bicara yang penting-penting saja padanya?
“Yeobo, kau marah padaku ya?”
Min Di menggeleng.
“Atau..kau sakit lagi ya?”
Ia menggeleng lagi.
Min Ho menghela nafasnya. “Huh..kenapa sih kau senang sekali membuatku bingung?”
Kali ini Min Di yang mengeryitkan matanya menatap Min Ho. “Kau sakit ya Choi Min Ho? Kenapa kau banyak tanya sih? Biasanya bicaramu sangat irit?”
Mereka berdua bertatapan. “Hah, terserah kau sajalah.” Ujar Min Ho.

TING TONG.

Min Di langsung berjalan ke pintu dan membukakannya. Lalu beberapa menit kemudian kembali lagi ke Min Ho yang berada di ruang tengah.
“Nuguseyo?”
“Ada paket. Untukmu.”
“Untukku? Dari siapa?”
“Um...rumahmu sepertinya.” Min Di langsung menyerahkan paket itu ke Min Ho.
Namja itu membaca alamat pengirimnya, alamat rumah orang tuanya. Ia langsung membukanya. Ternyata isi paket itu adalah makanan.
“Wah...makanan. Lumayan jadi kita bisa ngirit.” Ucap Min Di asal.
Min Ho langsung menatapnya. “Iya dari Omma-ku.” Ia menghela nafasnya. “Sejak menikah aku belum pulang lagi ke Incheon.”
“Kau merindukan mereka ya jagiya?”
Namja itu mengangguk. “Sepertinya iya. Aku kan besar dan tinggal di sana.”
“Kau mau pulang?”
“Mwo?”
“Ne, besok kan hari Minggu, jadi kan kita bisa ke sana.”
Min Ho tersenyum. “Baiklah, kalau begitu besok kita ke Incheon.” Ucapnya sambil mengecup pipi Min Di.

+++

Mereka berdua sudah sampai di depan rumah orang tua Min Ho dan bersiap masuk.
Min Di langsung mencegah Min Ho. Namja itu mengeryitkan matanya. “Waeyo?”
“Ya, apa aku sudah rapi?”
“Sudah yeobo..kau sudah rapi dan cantik. Kkaja masuk.”
Min Di menggenggam lengan Min Ho erat.
“Astaga Kim Min Di, kenapa sih? Kau seperti baru sekali bertemu orang tuaku? Kan sudah sering?”
“Tapi sejak jadi istrimu kan aku baru ke sini lagi...”
“Ya waktu bulan madu kan kita juga ke sini? Bahkan menginap di sini selama 3 hari.”
“Oh iya, aku lupa. Hehehe...”
Min Ho menghela nafasnya.

TOK..TOK..TOK..

Yang membukakan pintu ternyata adalah Omma-nya Min Ho. Ia langsung tersenyum sumringah saat melihat anaknya datang. “Oh..Min Ho pulang ya. Omma sangat merindukanmu nak.” Ucapnya sambil memeluk anaknya.
“Na do Omma, aku juga sangat merindukanmu.”
“Oh, Min Di juga ikut ya?”
Min Di tersenyum dan membungkuk sopan. “Annyeonghaseyo.”
“Ayo masuk dulu, pasti kalian lelah.”

Di ruang keluarga.

“Appa mana Omma? Kok sepi?” tanya Min Ho.
“Appa-mu sedang pergi. Mungkin sebentar lagi pulang.”
Namja itu mengangguk-angguk.
“Min Di mau minum apa?”
“Hah? um..apa saja Ajuma.”
“Ya, kau kan sudah menikah dengan Min Ho, jadi mulai sekarang panggil Omma saja. Ara?”
“Mwo? ah, ne O, Omma...”

Berbeda dengan orang tua Min Di. Orang tua Min Ho justru sangat dekat dan sayang pada Min Di. Apalagi Omma-nya. Karena ia tidak mempunyai seorang anak perempuan makanya ia sangat menyayangi Min Di dan merupakan orang yang paling setuju saat mereka memutuskan untuk menikah.
Wanita itu sudah menganggap Min Di anaknya sendiri sejak mereka berdua masih berpacaran. Bahkan dulu Min Di sering ke rumah ini kalau bertengkar dengan Appa-nya.


“Jadi sekarang Min Di sudah jadi seorang istri ya. Bagaimana rasanya? Apa Min Ho menyusahkanmu?” tanya Omma-nya saat mereka membuat minum di dapur. Karena Min Di merasa tidak enak, ia akhirnya membantu ibu mertuanya itu.
“Hah? anni Omma. Min Ho baik kok.”
“Oh, syukurlah. Omma tahu kok kalau ia sangat mencintaimu.”
Min Di tersenyum.
“Oh iya, apa kau sudah isi?”
“Mwo?”
“Hamil maksudnya.”
Mata yeoja itu membelalak. “Hah? be, be, belum Omma..Kan kami baru 4 bulan menikah.”
“Jadi belum ya? Min Ho sangat suka anak kecil lho. Jadi kalau nanti kalian punya anak pasti ia sangat menyayanginya.”
“Aku tahu kok. Aku juga suka anak kecil.”
“Wah, kebetulan sekali kalau begitu. Um..pasti nanti kalian punya anak yang banyak.”
Mereka berdua hanya tertawa.

+++

“Ya, tadi Omma bicara apa saja padamu? Ia tidak bicara yang aneh-aneh tentangku kan?”
Min Di menatap Min Ho. “Memang kau seaneh apa?”
“Aish! Aku serius Min Di!”
“Anni. Untuk apa kami membicarakanmu. Memangnya penting apa?”
“YA! Aku ini suamimu! Dan tadi kau berbicara dengan Omma-ku. Wajar kan kalau aku bertanya seperti itu?”
Min Di tertawa. “Kau memang lucu Choi Min Ho.”
“Terserah kau sajalah!”
“Um...tadi..tadi Omma-mu tanya...”
“Tanya apa?”
“Apa..apa...”
“Apa, apa sih? Kau membuatku tak sabar saja lama-lama?”
“Apa aku...sudah hamil. Ia bilang kalau kau suka anak kecil. Dan nanti..kita...akan punya banyak anak...” ucap Min Di sambil menatap ke bawah.
“Hahahaha...jadi tadi Omma bicara itu padamu?”
Min Di mengangguk.
“Sepertinya ia memang sudah ingin punya cucu.” Min Ho melirik istrinya. “Ya, bagaimana kalau kita wujudkan permintaannya?”
“Jangan bercanda Choi Min Ho! Ini di mobil! Lebih baik kau serius menyetir saja!”
Min Ho hanya tersenyum setelah menggoda istrinya itu.

to be continue....

Selasa, 14 Desember 2010

saengil chukae Onew Oppa~

hari ini saengil nya uri leader, Lee Jin Ki a.k.a Onew SHINee ^^
yang ke 21 (22 umur Korea)

saengil chukae oppa~~~~ ><

wish u all d best
panjang umur, sukses selalu, makin eksis, makin dewasa, jangan mao d bego2in ama dongsaeng2mu di SHINee *plak!,
suaranya makin bagus, makin imut, manis, tetep ramah ma down to eart, bisa jadi leader yg baik buat para membernya ^^

pokoknya we love u leader~~ >o<
saengil chukae dubu oppa-ku sayang~~ *plak!, d tabok MVP`s XD




biodata & funfact about Onew SHINee:




Lee Jinki (이진기), tanggal lahir: 14 Desember 1989, dikenal dengan nama panggung: Onew (온유). Ia adalah pemimpin Shinee sekaligus anggota tertua, bakatnya ditemukan dalam audisi "2006 S.M. Academy Casting".Onew bekerja sama dengan Lee Hyun Ji, mantan anggota Banana Girl untuk lagu Hyun Ji, "Vanilla Love".




- Onew pernah menjadi peringkat 2 di sekolahnya. Menurutnya, tidak ada yang harus dibanggakannya, karena semua orang mempunyai kekuatan masing2 yang tidak dapat digantikan orang lain, bukankah lebih penting mencari kelebihanmu dan menggunakannya?
- karena dia penasaran mendengar bahwa "apabila ada sesuatu yang berat di dadamu, pikiranmu juga akan terasa berat, dan kau akan merasakan ilusi," jadi ia tidur sambil memeluk boks di atas dadanya berharap mengalami ilusi tapi tidak ada yang terjadi...
- sewaktu masih trainee, Onew merasa malu untuk menunjukkan dirinya ke orang2, trainee yang lain mengalami peningkatan setiap harinya, tapi Onew tetep pada titik itu dari waktu ke waktu. Ini adalah pengalaman paling menyedihkannya sampai sekarang.
- Onew sering menangis diam2 setelah cedera didalam mobil.
- menurut Onew, dirinya adalah “sejujurnya, diantara semua anggota SHINee, dari sudut pandang penampilan, fisik, ekspresi, dan semua yang karismatik dan kata yang cocok untuk mendeskripsikan orang tersebut adalah 'hampir sempurna', orang itu adalah... AKU!” *jah si leader narsis -,-a
- tipe idealnya adalah seseorang yang memiliki karakter, sifat yang baik, bertanggung jawab, bisa memasak, cantik, tangan yang bagus.
- kalau dia berubah menjadi wanita? dia mungkin akan mengencani Key. unik, mempunyai karakter yang kuat, menarik, seperti secangkir teh. *nyahahahha OnKey moment XD
- Onew akan berkata OMMA saat ia gugup
- ciuman pertamanya adalah “DOMBA”, karena... Onew tidak berhasil mengembala domba masuk ke kandanganya tepat waktu *kalo mao tau pastinya liat aja YunHaNam, reality show-nya SHINee ^^
- kenapa dipanggil dubu (tahu) ??? karena kulitnya yang putih dan halus seperti tahu
- Onew condition adalah keadaan garing yang diciptakan oleh Onew. Mencoba untuk
bercanda dengan member lain, tapi setelah mengatakannya (dengan polos dan tampang serius), tiba2 semua diam dan melihat ke arahnya, member lain langsung nyanyi Onew sangtae dan Onew juga semangat dengan hal itu
- Onew sering jatuh, wlopun sedang perform..
- sebenarnya Onew udah bercita2 jadi artis dari kecil, tapi sewaktu SMP, Onew berubah pikiran, Onew tidak ingin mengikuti training apapun. Tapi temannya memaksanya untuk ikut audisi SM sewaktu SMA.

- menurut memeber SHINee yg lain, walaupun Onew paling tua umurnya, tapi kelakuaknya masih kayak anak bocah, malah kadang lebih childish dari Tae Min, magnae-nya SHINee...wkwkwkwkkw










potonya si Oppa cakep2 semua ya XD
saya ampe bingung kalo di suru milih yg terbagus...wkwkwkkwkw

Kamis, 09 Desember 2010

saengil chukae Choi Min Ho

hari ini my beloved namja, Choi Min Ho birthday lho~~ ><

saengil chuka hamnida
saengil chuka hamnida
saranghanda nae Min Ho~
saengil chuka hamnida
um...semoga Min Ho makin dewasa, makin cakep, makin keren, panjang umur, sehat selalu, sukses selalu, makin kaya XD, kuliahnya lancar2 aja, makin tinggi (?), makin sexy & hot XD, tetep humble

dan....


jangan lupakan anae-mu yg 1 ini ya abang~~~
wkwkwkwkkw
*d bakar flames se-RW


POKOKNYA WISH ALL D BEST 4 U~~ ><

minho from boys to man XD







model rambut paporit saya? pokonya pas mule gondrong, mule jaman Julliete ampe RDD ^^


lets to read a message from the Minho on his birthday...!!!!

안녕하세요~ SHINee의 불꽃카리스마 민호입니다!
데뷔 때부터 함께해온 여러분….
제가 벌써 20번째 생일을 맞이했습니다~
휴...... 시간 참 빠르죠? ^^

2년 반이란 기간 동안 여러분 덕분에
잊지 못할 경험과 많은 추억을 만들었어요~
너무 감사하고~ 또 감사해요~

이번에는 생일파티를 함께하지 못해서 너무 아쉽지만,
그래도 우린 오늘 시상식에서 만나잖아요~
여러분과 함께하는 첫 콘서트도 열심히 준비하고 있고,
더 좋은 활동 많이 해서~ 우리 앞으로....
더 기쁘고 좋은 일만 가득하게 만들어요~^^
고마워요~ 항상...


오늘은 생일이니~ 4장~! ㅋㅋ


ENG TRANS :

“Hello~ It’s SHINee’s flaming charisma Minho!
All of you who’s been with me since debut…
I’m already at my 20th birthday~
Sigh…. Time flies, doesn’t it? ^^

I’ve had so many unforgettable experiences and memories in the last two and a half years because of you.
Thank you so much~ and again~

I’m sad we couldn’t hold a birthday party together, but we’ll be meeting each other at the award ceremony today~
I’m also preparing hard for the first concert we’ll have.
I’m going to be doing my best at promotions from now on~
From now on we should… make sure we only have happy and good things~ ^^
Thanks~ always…


Since it’s my birthday~ 4 pictures! Keke”


so cute & handsome ><

Minggu, 05 Desember 2010

Saranghae Nae Namja.. (ficlet)

Author: cherrylicious a.k.a mindi

Cast : Kim Min Di & Choi Min Ho


Jagiya, apa kau ingat saat pertama kali kita bertemu? Apa kau ingat betapa malunya aku saat bertatapan denganmu?

Entah kenapa sejak pertama kali bertemu denganmu aku merasa ada hal yang aneh di hatiku. Ada suatu getaran yang aku rasakan tiap kali melihatmu. Jantungku serasa melompat-lompat tiap kali aku melihatmu, aliran darahku selalu mengalir dengan deras saat bertatapan denganmu.

Jagiya, apa kau tahu kalau aku sangat mencintaimu?

Kalau aku sangat menyanyangimu dan tak ingin berpisah denganmu. Walaupun orang tua kita tidak menyutujui hubungan kita ini tapi kau selalu menjelaskan pada mereka kalau kita ini sepasang kekasih yang saling mencintai. Kalau kita ini adalah sepasang soulmate yang tidak dapat di pisahkan.
Kau tahu aku sangat bahagia saat kau berkata seperti itu?

Kau selalu membuatku tersenyum bahagia di saat aku sedang sedih. Kau selalu menenangkanku di saat aku gelisah.

Walaupun kadang sifatmu sangat dingin dan cuek padaku, tapi makin lama kau makin bersikap baik dan manis padaku. Kau selalu ada di saat aku membutuhkanmu, kau selalu ada di sisiku saat aku menginginkanmu.

Hanya satu kata yang bisa aku ungkapkan padamu.

Saranghae....

Mungkin kau bosan mendengar kata-kata itu, tapi aku akan tetap mengatakan itu padamu, agar kau tahu betapa aku sangat mencintaimu. Aku tidak ingin pisah darimu, bahkan sedetikpun.

Aku mau kau selalu ada di sisiku sampai kapanpun.

Kau tahu apa yang kulakukan saat menulis surat ini? Aku sedang memengangi liontin kalung yang kau berikan padaku waktu itu.

Liontin yang berbentuk setengah hati. Dan yang setengahnya ada padamu.

Jagiya, kuharap kita bisa seperti ini selamanya, kita bisa selalu bersama selamanya. Jangan pernah lupakan dan tinggalkan aku. Aku hanya ingin kau saja, tidak yang lain.

Sekali lagi aku ingin mengatakan ini padamu.

Saranghae Choi Min Ho jagiya, gomawo sudah mau mencintaiku dengan setulus hatimu.

Kim Min Di.



“Min Di ayo cepat, kasihan mempelaimu sudah menunggu lama.” Ucap Onnie-ku.
Aku tersenyum ke arahnya. “Ne Onnie. Aku sudah siap kok.”

Aku langsung berjalan ke luar menemui calon mempelai priaku. Ia terlihat sedikit gugup menghadapi pernikahan kami hari ini. Namun ia masih terlihat tampan, bak pangeran berkuda putih di cerita dongeng dengan setelan jas putihnya. Dan kali ini aku yang menjadi putri yang amat beruntung itu.

Tuhan...kumohon, kalau ini hanya mimpi jangan bangunkan aku dari mimpi indahku ini. Aku ingin seperti ini selamanya...

Tapi untungnya ini semua bukan mimpi. Untungnya ini kenyataan.

Saat melihatku keluar dari ruangan itu, ia langsung terpaku menatapku.
“Waeyo? Aku aneh ya?” tanyaku.
Ia malah tersenyum dan menggelengkan kepalanya. “Neomu yeppeo jagiya.”
Aku tersipu mendengarnya. “Gomawoyo.”

Lalu kami berduapun mengucap janji sehidup semati itu di depan semua para tamu yang hadir.

Ia membisikkan sesuatu di telingaku. “Jagiya, apa kau tahu kalau aku merasa sangat beruntung?”
“Waeyo?”
“Karena aku memiliki seorang istri sepertimu. Saranghae Kim Min Di.” Ucapnya seraya mencium pipiku lembut.
Aku tersenyum mendengarnya. “Na do, saranghaeyo Min Ho.”
Lalu ia kembali menciumku. Bukan hanya di pipi, tapi kali ini di bibir.

Semua tamu langsung riuh melihat kejadian di depan matanya itu.

Gomawo Min Ho sudah memilihku, gomawo sudah mau menjadi soulmate-ku, menjadi suamiku. Aku yakin kau pasti bisa menjadi suami dan ayah yang baik untuk anak-anak kita nantinya.

Jeongmal saranghaeyo Choi Min Ho....

FIN


Rabu, 01 Desember 2010

brand new ^^

ANNYEONG~~HELLO~~ ^^


hahahha gara2 bosen ma tampilan blog ya so pinky itu *plak!
saya coba tampilan baru buat blog tercintah saya ini *hooeekkk


kira2 menurut kalian bagusan yg kemaren apa yg sekarang??


*author ga punya kerjaan -.-a



oh iya, saya mo ngasih tau satu HAL PENTING



kalo blog ini di kelola cuma sama 1 orang, yaitu SAYA
FAHADA INDI A.K.A KIM MIN DI A.K.A CHERRYLICIOUS


saya paling ga suka sama orang yg ngaku2 ini d blog ini punya dia
(copycat)


kalo ada orang yg kayak gitu saya doain mereka kena
balasan yg setimpal!!


AMIN!




makasih atas perhatiannya ^^




BONUS~~~
XD

astajim..ini pasangan paling sarap sejagat raya -,-a *gila, menjelek2kan diri sendiri & namjachingu u.u




tau kan ini sapa??? ini minho ma mindi
pemeran2 utama d ff yg selama ini saya bikin


oh iya udah bulan desember ya??
happy december day~~

8 hari menuju ultah my keroro prince >< *baca: CHOI MIN HO XD

Selasa, 30 November 2010

Sad Love Story - part 3 (END)

Main Cast : Kim Min Di (author) & Choi Min Ho SHINee
Other cast : Lee Jin Ki / Onew SHINee, Kim Jong Hyun SHINee, Kim Ki Bum / Key SHINee, Lee Tae Min SHINee


Author POV.

Hye Jung menatap chingu-nya itu dari atas ke bawah. “Ya, kau yakin mau pakai baju itu?”
“Memang kenapa? Ada yang salah?”
“TENTU SAJA SALAH BODOH!! MASA KAU HANYA MEMAKAI KAOS KEBESARAN ITU DAN CELANA JINS ROBEK-ROBEK SEPERTI ITU PLUS SEPATU KETS BUTUTMU ITU! KAU PIKIR KITA MAU BEROLAHRAGA APA! KITA MAU MENONTON SHINee TAHU!!”
“AKU JUGA TAHU BODOH!! MEMANG KENAPA SIH!!”
“Aigo Min Di..kau memang keterlaluan ya? Bajumu seperti gembel tahu? kau tidak punya baju yang lebih bagus apa?”
Min Di mengerucutkan bibirnya dan memicingkan matanya menatap Hye Jung.
Hye Jung malah mengobrak-abrik lemari Min Di dan memilihkan baju yang menurutnya cocok.
Gadis itu memilihkan blouse lengan panjang berwarna pink pucat berkerah rendah, vest merah maroon dan jins biru.
Min Di menatap nanar baju itu. Itu baju yang ia pakai saat pertama kali berkencan dengan Min Ho.
“Cepat ganti!”
Karena kesal akhirnya ia menarik baju itu kasar dan masuk kamar mandi.
Keluar kamar mandi ia langsung melepas ikat rambutnya dan menggerai rambutnya lalu memakai bando berbentuk pita warna pink dan kalung bertali panjang dengan liontin kucing. Lalu ia memakai boots warna maroon.
“Ayo cepat!” ucapnya kasar.
Gadis itu benar-benar kesal. Emosinya sedang naik, kebetulan ini hari pertamanya datang bulan, jadi emosinya tidak terkontrol.

+++

“Kau tunggu sini saja, aku mau ke toilet!” ucap Min Di pada Hye Jung. Gadis itu hanya diam dan menelan ludahnya karena di bentak.

“NOONA~~”
Min Di langsung membalikkan tubuhnya ke arah suara.
“Kau kemana saja? Sudah lama tidak kedengaran kabarnya. Kenapa kau tidak pernah ke dorm lagi?”
“Kurasa kau tahu apa alasannya.”
“Apa karena putus dari Min Ho kau juga mau memutuskan hubungan dengan kami? Apa kau tidak mau jadi teman kami lagi? Kau tidak mau menjadi noona-ku lagi?”
“Key-ah, kau...”
“NOONA~~” Kali ini sang Maknae yang berteriak dan berlari ke arah kedua orang itu. “Annyeong noona, kau kemana saja? Sudah lama kita tidak bertemu. Aku sangat merindukanmu.”
Min Di tersenyum. “Maaf Tae Min, sepertinya kita memang tidak akan bisa bertemu lagi.”
Tae Min mengeryitkan matanya.
“Apa kau kesini mau menonton kami?” tanya Key.
“Sebenanrnya aku tidak mau datang. Tapi aku di paksa temanku.”
“Ya noona, kau marah pada kami ya?”
“Bukan kalian Key. Tapi aku marah pada diriku sendiri.”
“Maksdumu?”
“Key, apa aku punya salah pada kalian? Pada Min Ho? Kenapa ia tiba-tiba memutuskan hubungan ini? kau tahu Key perasaanku seperti apa? sakit Key. Sakit.”
“Aku tahu noona...” Key menghela nafasnya.
“Noona, jadi kau tidak mau jadi noona-ku lagi ya? Kau tidak akan pernah datang ke dorm lagi untuk membantuku mengerjakan tugas atau membawakan kami makanan.”
Min Di tersenyum pada Tae Min. “Maaf ya Tae Min-ah, kurasa nanti akan ada yang menggantikan tugasku itu kok.”
“Noona..” lirih Key.
Tiba-tiba Min Ho muncul di hadapan mereka bertiga.
Kekasih yang baru putus itu saling tatap. Tapi tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut keduanya.
“Mian aku harus pergi.” Ucap Min Di pada Key dan Tae Min.
Min Ho hanya menatapnya dengan nanar. Ia menghela nafasnya berat.
Kenapa noona? Kenapa aku harus melihatmu lagi? Kenapa kau harus berpenampilan seperti itu?
Semua yang kau pakai sama persis saat kencan pertama kita. Apa kau sengaja?
Lama-lama kau bisa membuatku gila kalau begini...


Min Di berusaha menahan air matanya agar tidak menetes.
Ia memang sengaja memakai semua pakaian dan aksesoris yang ia gunakan saat pertama kali berkencan dengan Min Ho. Hari di mana ia mendapatkan sebuket bunga dari namja itu dan cake berbentuk hati.
Hari di mana Min Ho mengecup pipinya lembut. Sampai ia tidak bisa tidur semalaman.


Min Di merasa ia sudah sangat menderita selama 2 minggu ini. ia tidak keluar kamarnya selama itu. Tiap hari kerjaannya hanya menangis dan menangis.
Hari ini ia merasa kalau ia harus keluar dari lubang hitam itu. Ia akan berusaha melupakan Min Ho. Namja yang paling di cintainya itu, namja yang sudah membuatnya sakit hati.
Makanya Min Di mau menemani Hye Jung dan sengaja berpenampilan seperti itu, ia ingin kalau Min Ho melihatnya ia jadi teringat kalau dulu ia mempunyai seorang yeojachingu yang sangat mencintainya dan selalu ada di sampinya, dalam keadaan apapun.

+++

Hari ini Min Di berniat menyingkarkan semua hal yang berhubungan dengan Min Ho dan SHINee. Ia memasukkan semua barang-barang itu ke dalam sebuah kotak yang lumayan besar lalu menyimpannya di bawah lemarinya.
Termasuk kalung berliontin bintang hadiah ulang tahunnya dari Min Ho. Awalnya ia merasa berat melepas kalung itu dari lehernya, tapi kalau tidak begitu ia tidak akan bisa hidup dengan tenang dan normal lagi.
Keadaan Min Ho juga sama mengenaskannya dengan Min Di. Seharian kalau tidak ada kerjaan ia hanya berdiam diri di kamarnya sambil melamun.
Keempat member SHINee lainnya mulai cemas dengan keadaannya. Ia berubah jadi Min Ho yang pendiam dan sangat dingin. Sama seperti saat pertama kali ia menginjakan kaki di dorm ini. Beda dengan saat ia sudah berpacaran dengan Min Di. Ia mulai menjadi orang yang lebih terbuka dan spontan. Dan mereka berempat merindukan Min Ho yang seperti itu..
“Huh...sekarang, jadi sepi ya.” ujar Tae Min.
“Ne, tidak ada yang memarahiku lagi kalau menganggunya..” sambung Jong Hyun.
“Aku rindu masakan noona...” tambah Tae Min.
“Kalau begini terus lama-lama Min Ho bisa gila. Ia tidak bisa terus-terusan seperti itu.” Kata Key.
“Aku tahu ia masih mencintai Min Di. Buktinya saja semua barang pemberian gadis itu masih tertata rapi di rak dekat ranjangnya.” Balas Onew.
“Memang mereka masih saling mencintai...” ujar Jong Hyun.
“Hah, kenapa harus seperti ini sih jadinya? Apa nanti kalau kita berpacaran akan seperti ini juga?” tanya Key yang mulai frustasi.

Berbeda dengan Min Di yang menyingkirkan segala kenangannya. Min Ho malah tetap memajang semua barang pemberian Min Di.
Dari gantungan ponsel, baju, syal, gelang, buku-buku, topi rajutan dan semua kartu ucapan. Dan semua hadiah lainnya.


Key POV.

Aku sudah tidak tahan lagi dengan semua ini! Pokoknya kau harus bilang padanya!

Ting Tong.

“K, Key? Ada apa?”
“Apa aku boleh masuk?”
Noona mengangguk. Aku masuk ke apartemennya.

Kami duduk di meja makan sambil memegang gelas berisi orange juice.
“Kudengar kau mau pulang ke Daegu? Lalu kuliahmu bagaimana?”
“Aku...aku mau berhenti kuliah saja. Aku mau cari kerja saja di Daegu. Aku mau tinggal dengan Omma dan Appa saja.”
“Apa semua karena Min Ho? Karena kau sakit hati makanya kau berniat melarikan diri dan melupakan semuanya?”
“Kalau kau sudah tahu untuk apa kau tanya lagi.”
Aku menghela nafas. “Kau pikir hanya kau yang sakit hati? Hanya kau yang terpuruk, menderita, sedih dan kehilangan?”
“Apa maksudmu Key?”
“Aku ingin mengatakan sesuatu padamu.” Aku menatapnya tajam.
Akhirnya aku menceritakan semuanya padanya.
Noona hanya terdiam mendengarnya. Selesai aku bercerita ia malah tersenyum dan kemudian air matanya meleleh di pipinya. “Pabo...ia memang pabo namja...dia namja paling bodoh yang pernah aku temui...”
“Dia masih mencintaimu noona. Sama sepertimu. Sebenarnya Min Ho jauh lebih menderita daripada kau. Ia harus membohongimu dan perasaannya sendiri. Ia berubah jadi Min Ho yang pendiam dan dingin lagi. Kami berempat sudah tidak tahu lagi harus berbuat apa.”
“Kau tahu Key siapa orang yang paling aku benci di dunia ini?”
Aku hanya terdiam
“Choi Min Ho.” Ia menghela nafas. “Lalu, apa tahu siapa orang yang paling aku cintai di dunia ini? Orang yang paling bergharga di hidupku?”
Aku menggeleng.
“Choi Min Ho juga. Dia namja paling bodoh yang aku kenal, tapi dia namja yang membuatku gila dan mencintainya setengah mati...aku sangat mencintainya Key...sangat...”
Aku berjalan ke arah Min Di noona dan menariknya ke pelukanku. “Aku tahu kok, dia juga masih memiliki perasaan yang sama padamu.”
Noona terisak di pelukannku.
“Noona, apa kau mau aku bantu?”
Ia mendongak dan menghadap wajahku.


Min Ho POV.

“Ya, pokoknya kau tunggu di sini ya, aku mau mengambil sesuatu dulu di bawah.” Ujar Jong Hyun hyung. Lalu ia meninggalkanku di roof top dorm kami.
Aku menghela nafas. Ini tempat dimana aku sering berdua dengannya...tempat dimana pertama kali aku menciumnya dan menyatakan cintaku padanya...tempat di mana kami berjanji kalau akan selalu bersama. Tapi aku malah mengingkari janji itu...aku memang namja paling pabo.
Aku duduk sambil menerawang ke langit. Sebenarnya Jong Hyun hyung mau apa sih menyuruhku menunggu di sini? Ia bilang minta di temani membuat lagu. Kenapa harus di sini? Bukan di dorm saja.
Aku memejamkan mataku. Kurasakan semilir angin sore membelai wajahku lembut.
Saat membuka mata aku mendapati seseorang duduk di sebelahku sambil memejamkan matanya menikmati semilir angin.
“K, kau...ke, kenapa kau bisa....”
Ia menatapku dan tersenyum. “Ternyata tempat ini tidak pernah berubah ya. Sama, kau juga tidak pernah berubah.”
“Se, sejak kapan kau ada di sini?”
“Sejak kau memejamkan matamu tadi.”
“Ya, katakan padaku apa yang sebenarnya terjadi?”
“Aku hanya mau minta pertanggung jawabanmu saja.”
“Apa maksudmu? Memang aku sudah melakukan apa?”
“Kau sudah membuatku sakit hati Choi Min Ho. Kau membuatku menderita setengah mati..”
“Noona aku....”
“Berhenti meminta maaf, aku tidak mau dengar itu lagi dari mulutmu.”
Aku hanya diam menatapnya. Ia tidak berubah tetap manis dan selalu membuatku terpana.
“Aku tahu semuanya bodoh. Kenapa kau bodoh sih? kenapa kau harus membohongiku? Kau tahu, alsanmu tidak masuk akal tahu.”
“Kau...”
“Key yang bilang semua padaku. Kalau karena itu kenapa kau tidak jujur saja padaku? Kalau begini kan kau juga menderita.”
“Mian aku...hanya tidak mau menyaikitimu...”
“Pabo! Dengan cara seperti ini kau jauh lebih membuatku sakit tahu!”
“Aku tahu noona, tapi...”
“Kau tahu kalau kau adalah orang yang paling aku benci di dunia!”
“Tapi kau masih orang yang paling aku cintai...”
“Kalau begitu kenapa kau menyerah begitu saja?...aku benci harus mengatakan ini. Aku masih mencintaimu. Sangat. Dan aku ingin selamanya ada di sisimu. Mungkin aku memang egois, tapi aku memang tidak bisa hidup tanpamu...aku, aku...terlalu mencintaimu....”
Aku langsung memeluknya dan mengecup bibirnya.
Ia malah menangis.
“Waeyo noona? Kenapa kau menangis? Maaf aku sudah membuatmu sakit hati, kali ini aku janji aku tidak akan menyerah begitu saja. Aku kan mempertahankan cintaku. Kalau kau terluka aku akan mengobatinya dan membuat rasa sakit itu hilang. Kau mau kan jadi yeojachingu-ku lagi?”
Ia hanya diam dan meremas bajuku erat sambil menangis lebih kencang.
Aku mengangkat wajahnya agar bisa kulihat. “Saranghaeyo noona...” ucapku pelan padanya.
Ia hanya diam dan memelukku dengan erat.
Aku mengelus rambutnya dan membalas pelukannya. “Aku janji akan selalu bersamamu sampai kapanpun...aku akan menjagamu dari apapun...saranghaeyo noona...jeongmal saranghaeyo..”

FIN

Sabtu, 27 November 2010

I HATE PLAGIARISM

SUMPAH GW EMOSI MAMPUS!!

TADI GW BACA NOTES TEMENNYA TEMEN GW D FB, DAN GW NEMUIN ADA FF GW YG JUDULNYA I`M SORRY

BANGKE!!!!

HEH ITU FF GW!!
GW BIKIN PAKE OTAK GW MIKIRNYA MATI2AN MAEN DI COPAS SEENAKNYA AJA!

KALO MAU COPAS BILANG DULU KEK SAMA AUTORNYA!
EMANG GW BIKIN GA PAKE OTAK APA!!


dari judulnya emang gw ga ngeh kalo itu ff gw, pas liat main castnya langsung mata gw melotot!!

KIM MIN DI & PARK HYE AE ITU NAMA BIKINAN GW!!

KIM MIN DI ITU NAMA KOREA GW
PARK HYE AE ITU TEMEN GW, GW YANG BIKININ NAMA KOREANYA DR TANGGAL LAHIRNYA!!!


sejauh ini belom ada ff lain yg make nama KIM MIN DI selain FF buatan gw sendiri



aish!!
I REALLY HATE U!!!!
ARRRGGGHHHH!!!!!

Sad Love Story - part 2

Main Cast : Kim Min Di (author) & Choi Min Ho SHINee
Other cast : Lee Jin Ki / Onew SHINee, Kim Jong Hyun SHINee, Kim Ki Bum / Key SHINee, Lee Tae Min SHINee


Author POV.

Di lobi.

“Kenapa ya Min Ho di panggil sendiri? Apa ada masalah?” tanya Key bingung.
“Entahlah, tapi firasatku buruk.” Balas Onew.
“Ne, tadi saat kulihat wajah manajer hyung sepertinya sangat tidak enak.” Sambung Jong Hyun.
Tidak lama kemudian namja yang mereka tunggu-tunggu datang juga dengan wajah lemas dan datar.
“Min Ho, sebenarnya ada apa? apa terjadi sesuatu padamu? Kau dimarahi manajer hyung ya?” serbu Key.
“Iya, ada apa sebenarnya? Kenapa ia hanya bicara padamu? Tidak dengan kami semua?”
Min Ho hanya diam saja dan langsung masuk van mereka yang menuju dorm.

Malamnya, Dorm SHINee.

“MWO!! Jadi itu yang terjadi?” pekik Key saat mendengar cerita Min Ho.
“Lalu, kau jawab apa?” tanya Onew.
“Entahlah, aku bingung harus menjawab apa awalnya. Tapi ia terus mendesakku. Ia bilang kalau aku mencintai noona aku harus memutuskannya.”
“Kau pikir...apa Min Di akan mengerti hal ini? apa ia bisa menerima keputusan ini?” tanya Jong Hyun.
“Kau membuatku sulit hyung.”
“Kalian sudah 1 tahun berpacaran, masa tiba-tiba putus begitu saja? Ini kan gila namanya.”
“Aish! Lagipula siapa sih yang memergoki kalian!”
“Ini memang salahku Key, seharusnya malam itu aku memulangkan noona, bukannya malah membiarkannya menginap di sini.”
“Lalu hyung, noona bagaimana?” akhirnya sang maknae angkat bicara juga.
“Aku sudah memikirkannya sejak tadi. Dan aku sudah punya keputusannya.”
Onew, Jong Hyun, Key dan Tae Min saling bertatapan, tak mengerti ucapan Min Ho.


Flash back.

“Kalau begitu...aku minta kau putuskan hubunganmu dengannya.”
“Apa kau bilang hyung? Kau serius?”
“Ini semua demimu juga, kau mau membuat skandal? Kau mau semua Shawol tahu masalah ini? mereka pasti berpikir yang tidak-tidak sampai tahu kalau seorang Choi Min Ho membawa seorang gadis menginap di asramanya.”
“Hyung, apa kau tahu kalau aku sudah setahun lebih berhubungan dengannya?”
“Aku tahu. Yeoja itu sepupunya Key kan? Tapi memang harus begitu.”
Min Ho tersenyum getir. “Apa harus begini? Kenapa aku harus putus dengannya? Apa salah kami? Toh kami tidak melakukan apa-apa. Kalau kau tidak percaya tanya saja member SHINee lainnya.”
“Aku percaya kalau kau pria baik-baik. Tapi apa kau mau merusak nama SHINee dengan gosip murahan yang akan beredar? Ayolah Min Ho, kau sudah dewasa, kau pasti bisa mengerti masalah ini. Bukan hanya kalian berlima yang akan kena imbasnya. Yeoja itu nantinya juga akan punya antifans. Kau tahu akan bagaimana kelakuan mereka?”
Min Ho hanya terdiam mendengar kata-kata manajernya itu.

End of flash back.

+++

“Um..ya, kenapa kau tiba-tiba minta bertemu di sini? Kan jadi menyusahkan. Kau sampai harus berpakaian seperti itu.” Ujar Min Di pada Min Ho yang duduk di sebelahnya.
“Kalau tidak begini bisa ketahuan nanti.”
Min Ho mengajak Min Di bertemu di taman dekat dorm SHINee. Namja itu menggunakan topi hitam, jaket tebal hitam, kaus putih dan syal yang menutupi sebagian wajahnya.
“Jadi...sebenarnya kita mau apa?”
“Aku ingin bicara penting denganmu.”
“Soal?...”
Min Ho menghela nafas. Sejak tadi ia sama sekali tidak menatap Min Di. Ia hanya menatap lurus ke depan. “Noona, sepertinya...”
Tuhan...bagaimana aku harus bilang padanya? Aku benar-benar tidak sanggup...
“Sepertinya kita...kita...”
“Kita apa?”
Min Ho menghela nafas sekali lagi. “Lebih baik kita putus saja.”
Min Di hanya bengong mendengar pernyataan kekasihnya itu. “Ka, kau bercanda kan Min Ho?”
“Aku serius noona. Sepertinya kita memang harus mengakhiri hubungan kita ini. Kurasa...aku bukan yang terbaik untukmu, suatu saat nanti pasti kau akan mendapatkan pria yang lebih baik dariku.”
“Kau...kau gila ya Choi Min Ho? Kita sudah setahun lebih berpacaran, sekarang tiba-tiba kau minta kita putus. Apa alasannya? Aku tidak bisa terima alasan bodohmu tadi.”
“Mian noona, tapi memang harus begini...”
“Apa kau sudah tidak mencintaiku lagi? Atau kau sudah punya kekasih baru?”
Min Ho menatap Min Di. Ia melihat mata gadis itu sudah berkaca-kaca. “Anni noona, aku masih mencintaimu...sama saat pertama kali kita bertemu.”
“Kalau kau masih mencintaiku kenapa kau minta putus? Apa salahku? Apa kau menyesal sudah berpacaran denganku? Yang hanya gadis biasa, yang juga merupakan seorang Shawol. Apa kau pikir aku hanya mengagumimu sebatas fans dan artisnya? Anni, aku benar-benar mencintaimu..tulus dari dalam hatiku..aku tidak pernah memandangmu sebagai Min Ho SHINee, aku selalu memandangmu sebagai Choi Min Ho. Choi Min Ho yang baik, perhatian dan mencintaiku...” air mata gadis itu mulai bergulir di pipi mulusnya.
“Mian noona...jeongmal mianhe...”

+++

Sampai dorm-nya Min Ho langsung masuk ke kamar dengan wajah yang lemas. Member SHINee yang lain hanya menatapnya saja.
“Kurasa ia sudah bilang pada Min Di.” Ucap Jong Hyun.
Onew mengangguk.
Key mendesah. “Pasti noona sangat sakit hatinya, pasti ia sangat sedih.”
“Siapapun pasti juga akan sedih kalau terjadi hal ini pada dirinya.” Ujar Onew.
“Kurasa Min Ho juga sama sedihnya dengan Min Di. Mungkin lebih parah...” sambung Jong Hyun.

Di apartemen Min Di.

Min Di langsung berjalan gontai ke ranjangnya. Ia menghempaskan tasnya ke lantai dan membuang jaketnya sembarangan. Ia mulai tangisannya lagi di ranjangnya itu. Ia terus terisak sampai pagi hari.

Keesokan paginya.

Nuh animyun andweneun gul ijeya araburin naega numoo bichamhae
sajin sogen ajikdo naega nuyeh sarangin gut gateundeh
Nuyeh che on nuyeh ulgool, ajikdo nae poom aneh neuggyuh jigo ittneun gul
still I have Romatic in my heart dolagago shipeun gul


“Yoboseo...” ucap Min Di setengah berbisik.
“Kim Min Di, kau masih tidur ya? Kau tidak kuliah hari ini?”
“Anni, aku sakit. Kau tolong ijinkan aku ya.”
“Mwo? sakit? Baiklah, annyeong.”

Min Di menjauhkan ponselnya dari telinganya. Saat mentap layarnya ia kembali menangis.
Di layar ponsel itu terpampang fotonya dengan Min Ho saat perayaan setahun mereka jadian. Foto itu di ambil oleh Key di backstage selesai SHINee perform.

Romantic...

Itu adalah lagu favorit mereka berdua. Diantara lagu-lagu SHINee yang lain, Min Di dan Min Ho paling suka dengan lagu itu, dan lagu itu mereka jadikan ringtone di ponsel masing-masing.

+++

“Mwo? apa..kami harus menyanyi lagu itu?”
“Ne, memang kenapa? Ada masalah?”
Onew, Jong Hyun, Key dan Tae Min langsung menatap Min Ho. Sang rapper hanya terdiam saja.
“Apa...kami bisa ganti lagu lain hyung?” tanya Jong Hyun pada manajer mereka.
“Memang kenapa? Acara ini memang sengaja memilih lagu-lagu mellow, jadi Romantic cocok sekali kalau kalian bawakan.”
“Um...bagaimana kalau JoJo saja hyung?”
“Kau kenapa sih Jong Hyun? Biasanya juga tidak masalah kalau di suruh menyanyi lagu apapun.”
Jong Hyun langsung menatap Min Ho yang sejak tadi hanya menatap lantai dengan tatapan kosong.
“Pokoknya nanti kalian akan menyanyikan Romatic, You dan Onew akan menyanyikan lagu solonya. The Name I Loved.” Ucap sang manajer kemudian meninggalkan kelima remaja itu.
“Aku tidak apa-apa kok, kalian tenang saja. Aku pasti bisa menyanyikannya dengan baik.” Ucap Min Ho sambil tersenyum kecil.
Keempat member SHINee yang lain saling tatap dan hanya diam.

Saat latihan..

Yeah, my girl
Naega baboya
icheul soo ubneun nuyeh sarangee majimak noonmoolee nuyeh on gaseumeul jjijuh noheundal...


“Mian...” ucap Min Ho sambil membungkuk.
Lagi-lagi untuk yang kelima kalinya Min Ho gagal menyanyikan bagiannya sampai selesai.
Keempat member SHINee yang lain hanya memandanginya dengan tatapan sedih.
Namja jangkung itu berjalan ke sudut ruangan dan menutup wajahnya dengan tangannya. Kelihatan benar kalau ia frustasi.

“Jadi, bagaimana nanti nasib kita?” tanya Key.
“Kita harus ganti lagu. Tidak ada jalan lain.” Ujar Onew.
“Lalu kalau manajer hyung tanya?” tanya Tae Min.
“Kau masih mau menyanyikan Romatic? Min Ho sudah 5 kali gagal menyanyikan bagiannya dengan sempurna. Masalahnya ia kebagian di awal, kalau awalnya saja sudah begini bagaimana kebelakangnya?” ujar Jong Hyun.
“Lalu...kita harus berbuat apa?”
“Um...bagaimana kalau Onew hyung dan Jong Hyun hyung duet saja menyanyikan Please Don`t Go?”
Kepala Key langsung di pukul Jong Hyun. “Pabo! Sama saja! Itu isi hati mereka berdua!”
Key langsung mengerucutkan bibirnya dan mengelus kepalanya.
“Ah! Aku ada ide hyung! Bagaimana kalau kita menyanyikan Replay saja?” celetuk Tae Min.
Jong Hyun menghela nafas, Onew dan Key langsung menutup wajahnya dengan tangan.
“Lee Tae Min, kau dengar kan tadi manajer hyung bilang apa? Kita harus menyanyikan lagu mellow, kenapa kau malah mengusulkan Replay? ITU LAGU UP BEAT!! DAN ITU LAGU DI MANA SAAT MIN HO MENYATAKAN CINTANYA PADA MIN DI!!” ucap Jong Hyun emosi.
Maknae SHINee itu langsung ciut nyalinya. Ia langsung mengerucutkan bibirnya dan menunduk. “Mian hyung...aku lupa...”
“Hah, sudahlah. Kita menyanyikan In My Room saja. Kalau begitu kan Min Ho tidak dapat masalah, karena cuma kita bertiga yang nyanyi.” Usul Onew.
Jong Hyun langsung tersenyum. “Kadang kau pintar juga ya hyung? Tidak salah kau di pilih jadi Leader SHINee.”

Mereka tahu betul kalau Romatic adalah theme song bagi couple yang baru putus itu.
Dan mereka tahu betul Min Ho pasti tersiksa saat menyanyikan lagu itu. Makanya mereka mati-matian mengusulkan ganti lagu. Ini semua demi Min Ho. Demi SHINee juga, kalau tetap di paksakan bisa-bisa saat menyayikan lagu Itu sang Flaming Charismatic SHINee itu akan berlinangan air mata di panggung.

+++

Ting Tong.

Min Di berjalan gontai membuka pintu. “Oh, kau, ada apa?”
“Ya, biarkan aku masuk dulu!” gadis itu langsung masuk tanpa persetujuan sang pemilik kamar. “AIGO....ini kamar apa kandang sapi?!?! Kenapa kamarmu berantakan begini Min Di?!”
Min Di malah berjalan ke sofanya dan membanting dirinya di sana.
“Ya, kau kenapa sebenarnya? Sudah seminggu ini tidak masuk kuliah. Kau sakit? Sakit apa?”
“Aku sedang ada masalah.”
“Masalah? Masalah apa?”
“Sarang. Aku baru putus dengan kekasihku.”
“Omo...” Hye Jung menutup mulutnya. “mian Min Di...aku tidak tahu..”
“Gwenchana.”
“Um...kalau begitu lebih baik kau temani aku saja ya?”
“Kemana?” tanya Min Di malas.
“Menonton konser SHINee!!” ucap gadis itu semangat.
Min Di langsung tersentak saat mendengar ‘SHINee’. Akhir-akhir ini kupingnya jadi sensitif saat mendengar nama boyband itu.
“Tidak mau!”
“Waeyo? Kau kan juga Shawol, sama sepertiku. Nih, buktinya kau punya album mereka.” Ucap Hye Jung sambil mengangkat album Year Of Us 2009 SHINee yang tergeletak dekat kakinya.

Kamar Min Di sangat berantakan. Tisu bertebaran di mana-mana. Di ranjangnya penuh dengan kumpulan foto-fotonya saat bersama Min Ho dan member SHINee lainnya. Semua album dan hal yang berhubungan dengan SHINee bertebaran di mana-mana.
Bahkan segala barang pemberian Min Ho-pun bergeletakan di lantai dekat ranjangnya. Dari boneka, jepit rambut, gantungan ponsel, kartu-kartu ucapan selamat ulang tahun dan selamat lainnya (selamat tahun baru, selamat Valentine, selamat hari jadian setahun, dan lainnya).
“Aku tidak mau pokoknya.”
“Ayolah Min Di~~~hanya kau yang bisa aku harapkan~~~”
“Kenapa musti denganku sih? Kan masih banyak temanmu yang lain?”
“Tapi temanku yang seorang Shawol hanya kau!!”
“Pokoknya aku tidak mau!”
Hye Jung mendekati Min Di dan merangkul lengannya. “Ayolah Min Di~~temani aku~~kau kan sepupunya Key, masa kau tidak mau menemuinya sih?”
Iya tapi kan kau tidak tahu kalau aku baru putus dengan kekasihku! Dan kekasihku itu CHOI MIN HO SHINee!!
“POKOKNYA TIDAK!!”
“Ah kau menyebalkan Min Di! Masa cuma kerena patah hati kau sampai seperti ini? sudah lupakan namja itu. Kau cari saja kekasih yang lebih tampan dan kaya darinya.”
Pabo! dia namja paling tampan se-Korea menurutku! Dan paling baik...tapi itu dulu sebelum dia meminta putus dariku secara tiba-tiba...
“Min Di~~~ayolah kau mau kan?” ujar Hye Jung sambil mengeluarkan jurus puppy eyes-nya.
Min Di paling tidak bisa melihat orang yang memohon-mohon seperti itu, pada akhirnya ia akan menuruti juga permintaan itu. Sama seperti saat ia bertengkar dengan Min Ho 6 bulan yang lalu.

Flash back

Min Di kesal setengah mati gara-gara ia sudah menunggu namja itu selama 2 jam di restoran yang sudah di pesankan Min Ho. Tapi Min Ho lupa kalau hari itu ia ada kerjaan dengan SHINee. Ponselnya low bat, sehingga ia tidak bisa menghubungi Min Di.
Akhinya selesai kerja Min Ho langsung menghampiri Min Di. Saat sampai sana ia bertemu gadis itu di depan pintu restoran. Wajah Min Di sudah sangat kesal.
1 hal yang paling ia benci. MENUNGGU. Dan hari ini ia harus menunggu kekasihnya selama 2 jam.
“Jagiya, kau marah ya padaku? Maaf ya, aku lupa kalau hari ini aku ada kerjaan.”
“Kau kan bisa menghubungiku! Kenapa kau membuatku menunggumu selama 2 jam! Kau pikir aku tidak lelah apa menunggumu! Aku bosan! Aku juga malu, karena sejak tadi hanya memesan air mineral saja! Kau keterlaluan Choi Min Ho!”
“Noona...mian, aku benar-benar minta maaf padamu, ponselku low bat, jadi aku tidak bisa menghubungimu.” Ucapnya sambil menggenggam tangan Min Di.
Gadis itu hanya memberikan tatapan kesalnya.
“Kumohon noona...aku janji tidak akan seperti ini lagi lain kali...” ucapnya dengan puppy eyes.
Akhirnya Min Di luluh juga dengan bujukan namjachingu-nya itu.
Akhirnya Min Ho membawa Min Di ke roof top apartemennya untuk melihat bintang.
“Noona, apa kau mau tahu seberapa banyak aku mencintaimu?”
“Seberapa?”
“Sebanyak bintang di langit itu. Tak terhingga.” Ucapnya sambil melirik Min Di.
Gadis itu hanya terpaku mendengar pernyataan itu.
Lalu Min Ho mencium bibir Min Di dengan lembut.
“Saranghaeyo noona, mian kalau aku membuatmu kesal.” Ucapnya setelah ciuman itu berakhir.

End of flash back.


“Ayolah Kim Min Di...jebal....”
“IYA! IYA! AKU AKAN MENEMANIMU MENONTON SHINee!! PUAS KAU!!”
Hye Jung tersenyum. “Gomawoyo Min Di...kau memang temanku yang paling baik.”

Hye Jung merupakan salah satu teman terbaik Min Di. Tapi ia sama sekali tidak tahu kalau Min Di sebenarnya berpacaran dengan Min Ho SHINee, idolanya itu. Yang ia tahu Min Di hanya sepupunya Key dan ia juga seorang Shawol sama seperti dirinya.
Untungnya saat mau membuka pintu tadi Min Di menutupi ranjangnya dengan selimut. Jadi Hye Jung tidak bisa melihat foto-fotonya bersama Min Ho.
Itu perjanjian yang Min Di dan Min Ho buat setahun yang lalu.
Kalau akhirnya mereka harus backstreet dari semua orang. Hanya keempat member SHINee yang tahu tentang hubungan mereka berdua.


to be continue....

Senin, 22 November 2010

Sad Love Story - part 1

Main Cast : Kim Min Di (author) & Choi Min Ho SHINee
Other cast : Lee Jin Ki / Onew SHINee, Kim Jong Hyun SHINee, Kim Ki Bum / Key SHINee, Lee Tae Min SHINee
Min Di POV.

“Besok kau bisa datang kan?”
Aku menganggukkan kepala sambil tersenyum.
“Baiklah kalau begitu. Jam 7 malam ya. Jangan sampai telat. Oh iya, 1 lagi, kuharap kau ada di deretan paling depan. Araso?”
“Ne aku usahakan ya. Tapi aku tidak yakin bisa di urutan paling depan. Kau kan tahu kalau banyak Shawol yang akan datang.”
“Pokoknya aku tidak mau tahu. Kalau tidak aku akan marah padamu.” Ancamnya.
Aku hanya tertawa. Lalu ia mengusap rambutku lembut.
“Aku pergi dulu ya. Masih harus latihan lagi. Annyeong.” Ucapnya sambil melambaikan tangan.

Namaku Kim Min Di, umurku 20 tahun. Sebenarnya sih aku hanya gadis biasa-biasa saja, namun sesuatu terjadi padaku sampai bisa menjadikan aku gadis yang tidak biasa. Dan kebetulan ini masalah cintaku. Aku mempunyai kekasih seorang namja yang sangat tampan, baik, manis, romantis dan di gilai banyak gadis.
Dan namjachingu-ku itu kebetulan salah satu member SHINee. Sang Flaming Charismatic Choi Min Ho. Ne, ia memang namjachingu-ku sekarang. Aku tidak tahu harus berkata apa lagi masalah yang satu ini. Aku juga awalnya bingung sampai bisa menjadi kekasihnya? Mungkin karena kami mempunyai banyak persamaan dan sering bertemu makanya kami bisa berhubungan.
Oh iya aku lupa, kebetulan aku juga kakak sepupunya Kim Ki Bum atau yang lebih di kenal Key, nah, dari dialah aku bisa semakin dekat dengan Min Ho dan akhirnya berpacaran sampai hari ini.

Dan kebetulan besok tepat hari jadi kami yang ke 1 tahun. Awalnya sih kami berencana makan malam berdua di atap apartemen Min Ho, namun karena ia ada kerjaan rencana itu gagal semua. Akhirnya aku hanya bisa menemani namjachingu-ku itu manggung besok malam.

+++

Akhirnya aku datang juga malam ini, tapi apa yang aku takutkan terjadi. Aku tidak bisa dapat duduk di barisan paling depan karena telat datang. Para Shawol sudah menunggu sejak siang, makanya mereka dapat di posisi paling depan.
Hah, aku tidak pedulilah kalau Min Ho marah. Kan bukan salahku juga.

Malam itu mereka berlima tampil sempurna seperti biasanya. Dengan suara dan tarian yang prima serta jeritan dari para Shawol. Aku hanya bisa tersenyum saja melihat mereka dari sini. Kadang saat Min Ho menatap ke arahku aku tersenyum dan melambaikan tanganku padanya pelan.

Saat konser itu selesai aku langsung ke backstage dan menghampiri kelima namja itu.
“Annyeong~~” ucapku ramah seperti biasanya.
“Oh noona. Annyeong noona.” Ucap Tae Min dengan senyuman manisnya.
“Pasti kau mau menemuinya.” Ucap Jong Hyun sambil menunjuk ke arah Min Ho.
Aku hanya tersenyum dan berjalan ke arahnya saja. “Annyeong. Kau keren malam ini.”
Ia malah mengerucutkan bibirnya. “Ya, kau tidak menepati janjimu. Kau bilang kan mau datang dan duduk di barisan paling depan.”
“Aku kan tidak bilang begitu, kemarin kan aku sudah bilang apa alasannya.”
“Hah, kau ini, seharusnya kau datang lebih awal dari biasanya.”
“Sudah untung aku datang.” Ucapku sedikit ngambek.
“Ya, ya, ya benar yang di bilang noona, sudah untung dia mau datang menonton kita.” Bela Key.
“Kau selalu membelanya.” Ucap Min Ho.
“Tentu saja! Dia kan noona-ku. Ya kan noona?” tanya Key sambil merangkul pundakku. Aku hanya mengangguk lemas.
Min Ho duduk di sofa sambil mengelap keringatnya. Lalu aku menghampiri dan duduk di sebelahnya. “Ya, kau marah padaku ya?”
“Andwe.”
“Min Ho~~jangan bersikap seperti ini. Aku kan tidak tahu kalau hari ini Shawol yang datang lebih banyak dari bisanya.”
“Sudahlah, lupakan saja. Benar yang Key bilang, sudah bagus kau mau datang.”
“Masa aku tidak datang untuk melihat namjachingu dan adik sepupuku sih?”
Min Ho malah tersenyum dan mencubit pipiku.
“Awww~~sakit...”
“Ya, jangan bermesra-mesraan di sini. Jangan membuat orang cemburu.” Ucap Onew oppa asal.

+++

Kami berdua sedang menonton film horor di apartemen SHINee. Ini semua berkat kejahilan Kim Jong Hyun itu!
Seharusnya aku dan Min Ho menonton film drama romantis, tapi DVD-nya malah di sembunyikan entah kemana, dan aku yakin itu adalah kerjaan Jong Hyun. Karena dia tahu betul kalau aku sama seperti Key. Penakut.
Tiap hantu muncul di layar TV itu aku selalu menjerit dan menutup wajahku dengan bantal. Beda dengan namja yang duduk di sebelahku ini.
Min Ho menonton dengan serius, wajahnya sama sekali tidak ada ekspresi. Dataaaarrr sekali.
“Ya, apa kau tidak takut menonton film ini?” tanyaku penasaran.
“Anni. Sudah biasa.” Jawabnya datar.
“Choi Min Ho kau mati rasa ya? atau terlalu berani sih? Masa dari awal sampai akhir kau terus memasang wajah datarmu itu sih?”
“Kau kan tahu aku suka nonton film horor, bahkan aku sebenarnya ingin melihat hantu secara langsung.”
“Jangan bercanda Min Ho! Sama sekali tidak lucu!”
“Aku serius noona.”

“WHAA...”
“AAAA.....” teriakku dan langsung memeluk Min Ho.
“Aigo Min Di, mianhe...aku tidak sengaja...” ucap Jong Hyun sambil cengengesan.
“Ahhh...Jong Hyun pabo! Bodoh kau! Kau mau membuatku mati ketakutan ya!” ucapku sambil menangis.
Si bodoh itu berhasil mengangetkanku yang dari tadi ketakutan setengah mati sampai aku melompat dan memeluk Min Ho, bahkan menangis.
“Aigo noona, kau sampai menangis. Ya hyung, keterlaluan kau, masa kau membuat yeojachingu-ku sampai menangis seperti ini?” ucap Min Ho sambil mengelus kepalaku.
“Mianhe, aku tidak sengaja. Mana aku tahu kalau Min Di bisa kaget seperti ini.”
“Pabo! kau kan tahu aku penakut!” bentakku.
“Mian Min Di, ya masa kau tidak mau memaafkanku sih?”
“ANDWE!”
Ia malah tertawa.
“Ya! kenapa kau tertawa! Memang ada yang lucu!”
“Huahahaha...wajahmu lucu sekali Min Di. Aku tidak menyangka kalau kau bisa sampai menangis aku kageti.”
“Ahh....Jong Hyun pabo!!!”
“Ya hyung, kau mau di marahi Key ya sudah mengganggu noona-nya?” ucap Min Ho sambil tertawa juga.
“Ya kenapa kau juga tertawa!” bentakku lalu memukul dadanya.
“Aigo noona! Sakit tahu!”
“Kenapa kau tertawa juga! Seharusnya kan kau memarahi Jjong pabo ini!”
Tiba-tiba Key masuk ke ruangan itu. “Ya, ada apa sih? Kenapa berisik sekali? Omo...noona, kau kenapa menangis begitu? Ya Choi Min Ho! Kau apakan noona-ku ini?”
“Anni! Aku tidak melakukan apapun padanya. Jong Hyun hyung yang membuatnya menangis.”
“Hyung! Kau apakan dia!”
“Aku tidak sengaja Key.”
“Tadi dia mengagetkanku sampai aku kaget setengah mati.”
“Aigo...kau juga kenapa menonton film horor? Sudah tahu kau penakut.”
“Bukan aku yang mau! Min Ho!”
“Lho? Kok kau jadi menyalahkanku sih noona? Tadi kau mau-mau saja?”
“Ah sudahlah! Kalian ini berisik sekali sih! Sudah malam tahu!”
“Sudah, aku mau pulang saja!” ucapku kesal.
“Kau mau naik apa noona?” tanya Min Ho.
“Mwo? tentu saja naik bis! Memang apalagi?”
Min Ho melirik jam di dinding. “Ini sudah malam, sepertinya tidak ada bis lagi?”
“M, mwo?” aku menatapnya. “Kalau begitu...kau antarkan aku. Aku, aku tidak berani naik taksi sendirian...”
“A, aku?” tanya Min Ho sambil menunjuk dirinya.
“Ne, memang siapa lagi?”
“Ya, aku kan belum punya SIM, bagaimana kalau nanti kita tertangkap polisi?”
“Jong Hyun hyung saja yang mengantarmu!” ucap Key.
Jong Hyun langsung membelalak. “Ke, kenapa harus aku! Kan kekasihnya Min Di itu Min Ho, bukan aku!”
“Dasar jahat!!” teriakku.
“Sepertinya...kau harus tidur di sini noona malam ini.” saran Key.
Mataku dan Min Ho langsung melotot.
“KAU GILA YA KIM KI BUM!! BAGAIMANA BISA AKU TIDUR DI DORM KALIAN!!”
“Ssttt...” Key menaruh telunjuk di bibirnya. “Berisik tahu! Habis kau tidak berani pulang sendiri, lalu juga tidak ada yang mau mengantarmu. Jadi kan hanya itu jalannya.”
“Kalau manajer hyung tahu bagaimana?” tanya Min Ho khawatir.
“Kalau tidak ada yang bilang juga tidak akan ketahuan.”
Ketiga namja itu saling melirik lalu menganggukkan kepalanya.
“Hanya ini noona caranya.” Ucap Min Ho.
Aku langsung mendesah.

+++

“Ini, kau pakai piyamaku saja.” Ucap Key sambil menyerahkan piayama berwarna pink bercorak kelinci.
“Go, gomawoyo...”
“Kau tenang saja, kau tidur di kamar sebelah kok. Tidak dengan kami.”
Aku menjitak kepala Key. “Siapa juga yang mau tidur sekamar dengan kalian berlima!” ucapku sambil berlalu ke kamar mandi.

Saat ingin masuk ke kamar yang tadi di beritahu Key aku melihat Min Ho berdiri di depannya. Saat melihatku ia tersenyum. “Maaf ya, kau jadi tidak bisa pulang malam ini.”
“Gwenchana. Um...Min Ho...”
“Wae?”
“Um...apa...apa..kau bisa temani aku?”
Mata namja itu langsung membelalak.
“Bu, bukan begitu maksudku! Maksudku, aku takut kalau harus tidur sendirian...gara-gara film sial itu! Maksudku kalau aku sudah tidur nanti kau bisa kembali ke kamarmu. Mau kan?”
Ia mengeryitkan alisnya. Lalu mengangguk sambil tersenyum.
“Gomawoyo.” Ucapku membalas senyumnya.

“Kau seperti anak kecil saja noona, masa harus di temani sih?”
“Semua juga gara-gara kau.”
“Kenapa kau jadi menyalahkanku sih?” Min Ho melirikku. “Sudahlah lebih baik kau tidur saja.”

Min Ho POV.

Aku mengelus kepalanya sampai ia tertidur. Saat melihatnya sudah lelap aku tersenyum melihat wajahnya saat tidur. Aku berdiri hendak meninggalkannya dan tidur, tapi aku membungguk dan mengecup keningnya. “Saranghae noona, semoga kau mimpi indah malam ini.”


Saat membuka mata, seperti biasa, bandmate-ku yang lain sudah bangun dan aku tinggal sendiri di kamar ini. Aku berjalan ke kamar mandi untuk mencuci muka dan gosok gigi. Setelah itu aku langsung ke dapur untuk sarapan.
“Pagi~~~” ucap Min Di noona ceria.
“Pagi..” jawabku. Aku meliriknya yang sedang memakai celemek milik Key dan sedang menyendokkan nasi ke mangkuk. Aku menggaruk kepalaku. “Kau sedang apa noona?”
“Menyiapkan sarapan untuk kalian. Ya kan Tae Min?”
Tae Min hanya mengangguk sambil mengunyah sarapannya.
“Ayo duduk dan sarapan.”
Aku duduk di sebelah Onew hyung yang sedang makan dengan serius.
“Aku sudah selesai~~” ujar Tae Min. “Aku berangkat sekolah dulu ya.”
“Aku antar ya.” Tawar Onew hyung.
Tae Min langsung tersenyum.

“Masakanmu enak juga, sering-sering saja kau masak untuk kami.” Ucap Jong Hyun hyung dengan mulut penuh makanan.
“Sudah berapa kali sih aku bilang? Kalau sedang makan itu jangan bicara!” omel Key. Noona hanya tertawa melihatnya.

+++

Noona sedang mencuci piring di dapur. Lalu aku menghampirinya dan memeluknya dari belakang dan meletakkan kepalaku di pundaknya.
“Ah...” ucapnya “Hah..kau ini, kenapa sih mengangetkanku?”
Aku hanya tersenyum. “Gomawo untuk sarapannya.”
“Ne, itu ucapan terima kasih karena kalian sudah mau ‘menampungku’.” Noona terdiam sejenak. “Um..apa..kau bisa melepaskan tangamu dari pinggangku? Aku...”
“Kau kan yeojachingu-ku. Tidak apa-apa kan aku melakukannya?”
“Aku merasa risih...lagipula kalu Key atau Jong Hyun melihatnya bagaimana?”
“Biarlah, mereka kan sudah tahu hubungan kita.”
“Ya, jangan menjadi anak nakal...”
Aku tersenyum dan makin mengeratkan rangkulanku. “Saranghaeyo noona...”
“Saranghaeyo do...” ucapnya malu-malu.


Entahlah, kenapa tiap bersama dengannya seolah aku berubah menjadi orang lain. Kalau bisanya aku selalu dingin dan cuek pada keadaan di sekitarku, tapi sejak mengenal noona, aku selalu memperhatikan tiap orang yang berada di sekitarku, khusunya dia, yeojachingu-ku itu.
Kadang aku bersikap seperti anak kecil di depannya, tapi kadang bersikap seperti pria dewasa. Hah...kenapa aku jadi aneh seperti ini sih? Apa ini karena yang namanya cinta?

“Aku pulang dulu ya, terima kasih sudah menampungku.” Ucapnya saat aku mengantar ke depan pintu.
“Chonmaneyo. Hati-hati ya.”
“Ne, nanti kalau sudah sampai aku akan menghubungimu. Annyeong.”


Author POV.

Siang ini semua member SHINee, minus Tae Min yang sedang sekolah. Datang ke kantor SM Entertaiment untuk membicarakan kontrak iklan dengan sebuah produk.
“Choi Min Ho, apa aku bisa bicara denganmu sebentar?” tanya manajer mereka.
Onew, Jong Hyun, Key dan Min Ho langsung berbalik ke arah sang manajer, lalu Min Ho menganggukkan kepalanya.

Manajer itu awalnya diam sambil menatap mejanya. Min Ho juga bingung kenapa ia di panggil sendirian tidak bersama member SHINee yang lainnya.
“Um..sebenarnya ada apa hyung?” Tanyanya akhirnya.
Manajer itu menghela nafasnya berat. “Ini masalahmu.”
“Aku? Memang aku ada masalah apa hyung? Sepertinya aku tidak membuat masalah?”
“Mungkin kau tidak sadar dengan apa yang sudah kau lakukan. Aku mau bertanya padamu, tapi kau harus jawab dengan jujur.”
Min Ho mengangguk.
“Apa beberapa hari yang lalu kau membawa seorang gadis ke apartemen?”
Min Ho langsung kaget. “Ma, maksud hyung?”
“Huh...sudahlah kau tidak usah bohong lagi. Aku dapat berita kalau beberapa hari yang lalu ada seorang gadis yang keluar dari dorm kalian, dan kau yang mengantarkannya sampai depan pintu. Apa semua itu benar?”
Min Ho mengangguk. Ia paling tidak bisa berbohong.
“Jadi benar? Apa ia yeojachingu-mu?”
Min Ho mengangguk lagi.
“Kalau begitu...aku minta kau putuskan hubunganmu dengannya.”
Namja jangkung itu langsung tersentak saat mendengar kata-kata itu.

To be continue....