Hello, SHINee World in here~~ ^o^

Senin, 29 Maret 2010

(FF SHINee) Noona Saranghae part 1


Noona Saranghae

Main Cast :
Kim Min Di (author)
Lee Tae Min SHINee

Other cast :
Lee Jin Ki / Onew SHINee
Choi Min Ho SHINee
Kim Jong Hyun SHINee
Kim Ki Bum / Key SHINee

Inspiration : Replay (Noona Neomu Yeppeo) Song. ^^ v

Tae Min POV.

“Lee Tae Min! Apa-apaan ini! Kenapa nilai-nilaimu seperti ini! Kenapa kau tidak bisa seperti hyung-mu sih! Ia selalu mendapat nilai yang bagus! Seharusnya kau mencontohnya!”
Aku mengerucutkan bibirku. “Kenapa sih Appa selalu membanding-bandingkan aku dengan Jin Ki hyung! Aku tahu kalau ia sangat pintar! Bahkan ia selalu mendapat peringkat 2 dulu waktu di sekolah. Bahkan sekarang di kampusnya ia juga menjadi salah satu mahasiswa yang paling pintar di kampusnya. Tapi sayangnya aku memang tidak sepintar dia!”
“Lee Tae Min, jaga bicaramu! Aku ini Appa-mu! Seharusnya kau rajin belajar seperti Jin Ki. Bukannya hanya main-main terus. Kau ingat sekarang kau sudah kelas 3 SMA. Sebentar lagi kau akan masuk universitas. Seharusnya kau makin giat belajar.”
“Aku tahu Appa. Tapi memang aku lemah di bahasa Inggris. Semuanya tidak ada yang mau mengajariku. Bagaimana nilaiku bisa bagus?”
Appa menghela nafasnya. “Jin Ki, kalau begitu kau mulai sekarang harus mengajarkan anak ini, kan bahasa Inggis-mu lumayan bagus.”
“Mwo? Aku? Appa, kau kan tahu aku sudah semester akhir, mana aku ada waktu untuk mengajari Tae Min?”
“Lalu bagaimana? Kalau terus-terusan seperti ini bisa-bisa anak ini tidak lulus SMA!”
“Um...bagaimana kalau kita carikan dia guru les privat saja?” usul Jin Ki hyung.
“Iya, Omma juga setuju. Jin Ki kan sedang sibuk dengan kuliahnya, lebih baik Tae Min di panggilkan guru les saja.”

Aku membanting tubuhku ke ranjang, lalu Jin Ki hyung duduk di sebelahku.
“Ya, kau jangan terus cemberut seperti itu.” Ujarnya.
“Aku kesal hyung. Kenapa sih Appa selalu membanding-bandingkan aku denganmu? Aku tahu kalau aku tidak sepintar kau! Tapi kenapa sih ia selalu berskap seperti itu?”
“Ya, Appa itu ingin kau menjadi anak yang pintar dan nilaimu bagus-bagus. Sebenarnya niatnya baik kok.”
“Tapi hyung aku kan juga jadi kesal selalu di banding-bandingkan!”
“Hah, ya sudahlah lupkan saja. Kau mau kan aku carikan guru les privat?”
“Memangnya mesti apa hyung?”
“Tentu saja. Kau memang mau tidak lulus SMA?”
Aku menggelengkan kepalaku.

“Tae Min, aku sudah mendapat guru yang akan mengajarimu. Nanti sore ia akan datang ke rumah mengajarmu. Sepulang sekolah kau langsung pulang kerumah ya.” Ujar Jin Ki hyung tadi saat di telepon.
Aku mengehela nafasku. Rasanya aku ingin tidak pulang kerumah saja. Aku bosan berada di rumah. Apalagi aku harus les. Hah, betapa malangnya nasibku.

Begitu sekolah usai, aku pulang dengan ogah-ogahan. Di halte bis aku hanya duduk sambil mendengarkan MP3-ku saja. Aku malas menaiki bis yang melewati rumahku. Setelah mulai bosan aku baru pulang.

Sampai rumah Omma langsung menyambutku dengan ocehannya.
“Aigo Tae Min-ah...kau dari mana saja sih? Kenapa baru pulang sekarang? Kasihan guru les-mu sudah menunggu dari tadi. Sudah sana cepat ganti bajumu lalu temui dia di ruang tengah.”
“Omma...apa aku harus les?”
“Kau bicara apa sih? Tentu saja. Memangnya kau mau Appa marah lagi? Ayolah Tae Min, Omma juga sedih melihatmu terus di marahi seperti itu. Sekali-sekali kau menurutinya bisa kan?”

Aku langsung naik ke kamarku di lantai 2. Begitu sampai sana aku langsung melempar tasku dan mengganti seragam.
“Aigo...bagaimana kalau guru itu galak? Ah, aku bisa habis olehnya. Matilah aku...”

Aku berjalan gontai ke ruang tengah. Sampai sana aku melihat seorang wanita sedang duduk sambil membolak-balik buku bahasa Inggris.
“Permisi, aku Tae Min. Maaf sudah membuatmu menunggu.” Ucapku lemah.
Lalu wanita itu menaruh bukunya di meja dan membalikkan badannya menghadap ke arahku.
“Oh, kau sudah pulang. Annyong, naneun Kim Min Di imnida. Aku guru lesmu.” Ucapnya sambil tersenyum.
“Na, naneun Lee Tae Min imnida.”
“Jadi kau yang akan aku ajari ya?”
Aku mengangguk.
“Kau adiknya Jin Ki oppa ya?”
Aku kembali mengangguk.
“Aku temannya. Lebih tepatnya hoobae-nya di kampus.”
“Oh...” lalu aku duduk di depannya.
“Nah, apa bisa kita mulai sekarang?” tanyanya.
“Hm.”
“Baiklah. Um..apa yang mau kau pelajari pertama kali?”
“Mwo?”
“Ne, apa yang ingin kau tanya padaku. Apa kau ada tugas sekolah? Siapa tahu aku bisa membantumu. Jin Ki oppa bilang kau lemah di bahasa Inggris ya? Ya..walaupun aku tidak terlalu pintar tapi orang-orang bilang bahasa Inggris-ku lumayan kok. Makanya Oppa menyuruhku mengajarimu.”
“Oh...jadi Sonsaengnim sudah tahu ya? Aku memang payah kan? Padahal hyung-ku sangat pintar. Tapi dongsaeng-nya pabo.”
“Ya, tidak ada orang yang pabo di dunia ini. Yang ada hanya orang yang malas dan rajin. Mungkin kau kurang rajin, makanya seperti ini.”
“Tapi aku memang pabo Sonsaengnim, teman-temanku saja heran kenapa aku tidak sepintar hyung-ku itu.”
“Ya Tae Min-ssi. Apa bisa kau berhenti memanggilku Sonsaengnim? Aku berasa sudah sangat tua. Aku seumuran hyung-mu, hanya lebih muda setahun. Dan kalau kau sekarang kelas 3 SMA Berarti kita hanya berbeda 3 tahun.”
“Mwo? Lalu aku harus memanggilmu apa Sonsaengnim?” aku menutup mulutku dengan tangan. “Mianhe...”
“Tidak apa-apa. Um..panggil aku noona saja bagaimana? Min Di noona.”
“Min, Min Di noona?”
“Ne. Setuju kan?”
Aku mengangguk.
Memang iya sih, ia kelihatan masih muda, dari pakaiannya saja jelas terlihat. Gadis itu mengenakan kaus berwarna ungu muda, rompi hitam dan celana jins skiny coklat. Sepertinya ia baru pulang kuliah.
“Nah, jadi sekarang kita mau mulai dari mana?” tanyanya membuyarkan lamunanku.
“Um, terserah Sonsaengnim saja. Eh, maksudku noona. Ne, noona.” Ucapku dengan menekankan kata-kata noona.
Ia tersenyum. “Baiklah, kalau begitu kita mulai dari pelajaran tenses saja. Oke?”
Aku menganggukkan kepala.

Author POV.

Awalnya Min Di hanya seminggu sekali mengajari Tae Min les, namun setelah beberapa minggu frekuensinya makin meningkat. Masalahnya nilai Tae Min tetap tidak ada perubahan. Dan yang aneh, Tae Min sendiri yang mengusulkan ide itu!
Padahal dari awal ia sudah ogah-ogahan di suruh les. Tapi sekarang malah ia yang mengusulkan untuk frekuensi lesnya di tambah. Akhirnya sekarang ia les seminggu 3 kali.

“Um..bagaimana kalau jadwal lesku di tambah saja hyung?”
“MWO? Ya, kau sedang sakit ya Lee Tae Min?” tanya Jin Ki sambil memegang dahi anak itu.
“Aku serius hyung! Memang kau mau dongsaeng-mu ini tidak naik kelas?”
“Sebenarnya yang salah itu kau, apa Min Di? Bagaimana bisa kau tetap mendapat nilai rendah? Padahal sudah les.”
“Ah, tidak penting masalah itu! Ayolah hyung...kau bujuk Min Di noona untuk menambah jadwalku. Mau kan hyung?” bujuk Tae Min.
Jin Ki menatapnya tak berdaya. “Kau pikir Min Di tidak punya kesibukan lain apa? Dia kan juga harus berkuliah.”
“Kau benar-benar mau aku tidak naik kelas dan terus di marahi Appa ya hyung?”
“Anniyo...tapi...”
“Hyung...” Tae Min mulai merengek dan menunjukan wajah memelasnya.
“Hah, baiklah, nanti aku tanya Min Di.”
Tae Min langsung tersenyum dan memeluk Jin Ki. “Gomawo hyung. Kau memang hyung terbaik sedunia.”

Tae Min POV.

“Mian Ajuma, kalau nilai Tae Min masih saja rendah. Mungkin memang salahku yang kurang bisa mengajar dengan baik. Mianhe..” ucap Min Di noona pada Omma-ku.
“Sudahlah Min Di, kau tidak perlu meminta maaf seperti itu. Mungkin memang Tae Min yang nakal dan susah belajar, makanya nilainya tetap tidak ada perubahan.”
“Mianhe Ajuma...”

Lalu noona berjalan ke sofa dan duduk di depanku. Ia kelihatan sedih dan kecewa.
“Noona, kau kenapa? Kau di marahi Omma ya?”
Noona menggelengkan kepalanya. “Mian Tae Min, aku memang tidak becus mengajar, makanya nilaimu masih rendah.” Ucapnya sambil menunduk.
“Noo, noona, ini bukan salahmu kok. Ini salahku, aku memang malas dan pabo. Makanya nilaiku masih jelek.”
“Hah...aku jadi sedih dan kecewa pada diriku sendiri...”
“Noona, kalau kau sedih nanti aku jadi ikut sedih dan merasa bersalah padamu.”
Lalu noona mendongakkan kepalanya dan tersenyum manis. “Aku janji akan mengajar lebih giat lagi agar Omma-mu dan Jin Ki oppa tidak kecewa padaku.”
“Ne noona.”
“Ya, kau mau tahu satu hal tidak?”
“Mwo?”
“Kau itu orang pertama yang aku ajar tahu. Makanya aku sangat sedih saat tahu muridku tidak mengalami perubahan.”
“Mwo? Kupikir kau sudah sering mengajar noona.”
Ia tertawa. “Anni, Jin Ki oppa saja mendadak menyuruhku mengajarmu. Sebenarnya bukan dia sih yang meminta? Tapi Ki Bum, adik sepupuku. Dia yang mengenalkan aku pada Jin Ki oppa. Apa kau mengenal Ki Bum?”
“Sepertinya aku kenal? Dia teman hyung di kampus ya?”
“Ne, dia adik sepupuku.”

Mian noona, aku memang sengaja mendapat nilai jelek agar kau tetap mengajariku, agar frekuensi lesku di tambah dan aku bisa sering bertemu denganmu.
Mian noona kalau aku sudah menyusahkanmu dan membuatmu di tegur oleh Omma-ku.
Itu semua aku lakukan karena sepertinya.....

Aku menyukaimu noona. Aku mulai jatuh cinta padamu.

Kau benar-benar gadis yang baik dan ramah. Kau juga tidak pernah marah tiap kali aku tidak mengerti pelajaran yang kau ajarkan. Kau selalu menjawabnya dengan sabar.

Tapi...apa kau menyukaiku? Yang hanya seorang anak SMA kelas 3 yang nilai-nilainya rendah. Apalagi bahasa Inggris.

Min Di POV.

Aku berjalan lemas ke ruang kelasku. Teguran Lee Ajuma masih terngiang di kepalaku. Aku benar-benar merasa malu karena tidak becus mengajar Tae Min. Ah...ini semua gara-gara Ki Bum! Ia yang memaksaku mengambil pekerjaan ini! Aisshh!! Ingin kuhajar rasanya anak itu sampai babak belur!
Tiba-tiba seseorang menepuk bahuku. “Ya, kenapa kau lemas seperti ini?”
“Oh Kau, anni, gwenchanayo.”
“Ya, kau jangan membohongiku. Aku ini namjachingu-mu.” Ucapnya sambil menunjuk hidungku.
Aku tersenyum padanya. “Kenapa aku tidak pernah bisa berbohong padamu?”
“Karena kau memang sangat buruk kalau berbohong.”
“Ya!...”
Ia tersenyum padaku lagi dan merangkul pundakku. “Kkaja.”
“Mwo? Kemana?”
“Tentu saja ke kelas. Memang kau tidak mau masuk?”
“Iya aku tahu, lalu kau? Memang kau sekelas denganku?”
“Ya kau sudah lupa ingatan ya? kan mata kuliah kali ini aku sekelas denganmu Min Di. Tunggu, jangan-jangan kau lupa ingatan karena terlalu sering mengajar les ya? Ya, apa kau ingat namaku?”
“Jangan bercanda. Sama sekali tidak lucu tahu!”
“Ayo jawab. Siapa namaku?”
Aku tersenyum dan menghela nafas. “Min Ho! Choi Min Ho! Kau pikir aku sudah gila apa sampai lupa nama namjachingu-ku sendiri?”
“Lalu, sudah berapa lama kita berpacaran? Kapan kita pertama kali bertemu? Kapan tanggal ulang tahunku?”
“1 tahun. Saat kau datang ke rumah Ki Bum dan aku sedang ada di sana. 9 Desember. Puas kau!”
Min Ho tersenyum padaku dan mengelus kepalaku. “Bagus, ternyata kau masih ingat aku.”
“Ya Min Ho kau pikir aku sudah gila apa?”
“Habis kau sampai lupa kalau mata kuliah kali ini kita sekelas. Padahal kan sudah hampir 3 bulan kita sekelas.”
“Iya, iya aku minta maaf.”
“Hah, sepertinya kau benar-benar terlalu sibuk sampai bisa lupa seperti itu. Bahkan sekarang kita jarang pulang bersama.”
“Mianhe Min Ho...ini semua gara-gara Ki Bum sial itu!”
Tanpa terasa kami berdua sudah sampai depan ruang kelas. Lalu kami duduk bersebelahan di barisan ke tiga.

Saat kelas usai aku dan Min Ho berniat makan bersama di kantin.
“Min Ho, kau mau temani aku tidak?”
“Kemana?”
“Jalan-jalan. Sudah lama kan kita tidak jalan-jalan? Aku sedang suntuk.”
“Memang kau tidak mengajar les?”
“Anni. Aku hari ini libur. Kan aku hanya mengajar 3 kali seminggu.”
“Um...baiklah. Ya, kau ini hebat juga ya? bisa menjadi guru les privat. Aku saja belum bisa menghasilkan uang sendiri.”
“Iya, tapi anak yang aku ajar nilanya tidak berubah sama sekali.” Ucapku pelan.
“Mwo?”
“Ne, bahkan ibunya sampai menegurku kemarin. Ah...aku malu sekali Min Ho...”
“Oh...jadi kau seperti ini karena hal itu ternyata?”
“Memang aku kenapa?”
“Kau seperti bunga yang sudah setahun tidak di siram dan tidak melihat matahari. Layu dan kusam.”
“Benarkah?”
“Ne.”
“Lalu siapa matahari dan airnya?”
“Pabo, tentu saja aku. Choi Min Ho. Namjachingu-mu.”
“Apa maksudmu?”
“Kalau kau melihatku mood-mu langsung baik lagi kan? bahkan dalam keadaan terburuk pun tiap kali bertemu aku kau pasti tersenyum. Walaupun di paksa.”
Aku tertawa dan memukul lengannya pelan. “Pabo kau! Bagaimana aku tidak tersenyum kalau melihat wajahmu yang manis itu.”
Lalu kami berdua tertawa.

“Min Di, kita kan sudah berpacaran setahun, tapi kau belum pernah mengajariku. Malah mengajari adiknya Jin Ki hyung.”
“Lalu kenapa?”
“Kenapa kau tidak menjadi guru lesku juga?”
“Mwo? Ya, bahasa Inggris-mu kan juga lumayan lancar, untuk apa aku ajari?”
“Aku tidak mau di ajar bahasa Inggris.”
“Lalu apa?”
“Um...” ia mendekat ke arah wajahku dan membisikkan sesuatu di telingaku. “Ajari aku tentang sarang (cinta)...” bisiknya.
Aku langsung bergidik karena merasakan hembusan nafasnya di telinga dan leherku. Suaranya yang berat dan dalam. Dan beberapa helai rambutnya yang menyentuh kupingku. Jantungku langsung berdetak cepat. Aku yakin pipiku pasti memerah karena malu. Dan Min Ho pasti mengetawaiku habis-habisan.
“Bagaimana? Kau mau mengajariku kan ‘Sonsaengnim’?” ucapnya sambil menekankan kata-kata Sonsaengnim.
“Ya, anak yang aku ajar saja memanggilku noona! Aku benci di panggil Sonsaengnim!”
“Wae?”
“Aku seolah sudah tua dan ibu-ibu. Padahal kan aku masih 20 tahun.”
Min Ho malah tertawa. “Min Di, Min Di, kau ini ada-ada saja.”
Aku mengerucutkan bibir dan menggembungkan pipiku.


Tae Min POV.

“Tae Min, pokoknya nilai ujianmu kali ini harus bagus ya? Kalau tidak aku bisa di pecat oleh Omma dan Appa-mu.”
“Mwo? Noo, noona serius?”
“Ne. Kau memang tega padaku?” tanyanya memelas.
“Ne, noona aku akan belajar dengan giat.”

to be continue....

Sabtu, 27 Maret 2010

(FF SHINee) When The Devil Fall In Love part 3 (end)

When The Devil Fall In Love part 3 (end)

Main Cast :
Lee Hyun Jae (author)
Choi Min Ho SHINee

Other cast :

Lee Jin Ki / Onew SHINee
Lee Tae Min SHINee
Kim Ki Bum / Key SHINee
Kim Jong Hyun SHINee

Inspiration : Ring Ding Dong song & MV. ^^ v




Author POV.

Key langsung menghampiri Min Ho yang sedang berada di atap bangunan yang sudah tidak terurus itu.
“Min Ho, gawat, ini benar-benar gawat!” ucapnya.
“Apa maksudmu?”
“Gadis itu, gadis manusia itu, Lee Hyun Jae, ia, ia akan di mangsa oleh Jong Hyun hyung malam ini!”
“MWO!” Min Ho sampai berteriak mendengar omongan Key barusan. “Apa maksudmu Key?”
“Iya, aku dengar Jong Hyun hyung sekarang sedang mengganggu gadis itu dan berniat membunuhnya!”
“Pabo kau Key! Kenapa kau tidak bilang dari tadi!” Min Ho langsung melebarkan sayapnya dan terbang ke tempat Hyun Jae berada.
“YA INI SEMUA KAN SALAH KAU JUGA! AKU SUDAH BERKALI-KALI MENASEHATIMU JANGAN MENDEKATI GADIS ITU TAPI KAU MASIH SAJA MENDEKATINYA DAN MALAH BERHUBUNGAN DENGANNYA!” teriak Key. Tapi percuma, Min Ho tidak akan mendengar ucapnnya barusan.


Saat sampai sekolah Hyun Jae, Min Ho langsung memeluknya dan melindunginya dari terjangan Jong Hyun. Lalu ia membawa Hyun Jae terbang ke tempat yang lebih aman dan jauh dari Jong Hyun.

“Brengsek!” geram Jong Hyun. “Kalau iblis pemula itu tidak muncul aku pasti sudah berhasil membunuh gadis itu!”

Saat sampai sekolah Jin Ki berkali-kali menelepon Hyun Jae, namun ponselnya tidak diangkat.
“Hah, anak ini kemana sih? Kenapa ponselnya tidak diangkat sih?” gumam Jin Ki.
“HYUNG! LIHAT ITU! BUKANKAH ITU HYUN JAE NOONA?” pekik Tae Min sambil menunjuk ke arah taman.
“HYUN JAE!!” Pekik Jin Ki.
Lalu mereka berdua langsung berlari ke arahnya dan menggoyang-goyangkan tubuhnya. “Hyun Jae, Hyun Jae kau kenapa?” ucap Jin Ki panik.
Jin Ki langsung menggendong adiknya itu ke mobil. Tae Min mengikuti di belakangnya dengan cemas.
“Hyung, noona kenapa sebenarnya?”
“Aku tidak tahu. Sudah cepat buka pintu belakang!”
“Ne hyung.”
“Ya Tae Min, kau duduk di depan saja. Biar Hyun Jae bisa tidur di belakang.”
“Ne Hyung.” Lalu ia membuka pintu belakang mobil. Jin Ki pun meletakkan tubuh Hyun Jae.


Author POV.

Min Ho langsung menghampiri Jong Hyun dan memukul wajahnya dengan kasar.
“CHOI MIN HO! APA YANGKAU LAKUKAN!” Teriak Key.
“Kau dengar ya Kim Jong Hyun, aku sudah muak dengan semua tingkah lakumu. Kesabaranku sudah habis kali ini. Berani-beraninya kau mengganggu gadisku itu! Takkan ku maafkan kau kali ini!” ucap Min Ho penuh emosi sambil memegangi kerah kemeja Jong Hyun.
Jong Hyun malah tersenyum. “Choi Min Ho, apa kau sudah lupa siapa kau sebenarnya? Kau itu seorang IBLIS! KAU LUPA ITU PABO! Kau bukan seorang manusia yang bisa jatuh cinta semaumu! Pakai otakmu untuk memikirkan ini!”

BUK!

Min Ho memukul Jong Hyun kembali. “Apa bisa kau tutup mulutmu! Hah! aku bukan anak kecil yang perlu kau peringatkan berkali-kali! Aku juga tahu kalau aku itu seorang iblis! Sama sepertimu! Tapi kau benar-benar iblis paling terkutuk di dunia ini! Kau terus-terusan menganggapku rendah dan selalu menyepelekanku. Aku sudah muak dengan kau yang selalu sombong dan menjelek-jelekkanku di depan dewan iblis! Sebenarnya apa maumu hah! kali ini aku sudah benar-benar tidak tahan dengan kelakuanmu. Kenapa kau menyerang Hyun Jae! Kan masih banyak gadis yang bisa kau bunuh! Kenapa kau malah memilihnya!”
“Karena dia adalah kekasimu!”
“Lalu kenapa kalau ia kekasihku! Kau belum puas membuatku kesal ya!”
“Ya, pabo iblis, kau dengar ya. Kalau kau masih berhubungan dengan gadis manusia itu kalian berdua akan di hukum berat oleh raja iblis. Kau akan di kurung di penjara bawah tanah selama berabad-abad dan gadis manusia itu akan di hilangkan ingatannya. Bahkan yang lebih parah nyawanya juga akan di renggut.”
“DIAM KAU! Aku akan melindunginya. Aku tidak akan membiarkannya terluka sedikitpun. Awas sampai aku melihatmu mendekatinya lagi. Aku akan benar-benar menghajarmu!”
Lalu Min Ho meninggalkan Jong Hyun dan Key.
“Benar-benar iblis bodoh! Dan keras kepala.” Gumam Jong Hyun.
“Kau juga sih hyung, kenapa sih kau selalu mencari masalah dengannya? Apa sih salah anak itu? Seolah kau selalu mencari masalah dengannya.”
“Dia benar-benar mudah di pancing emosinya. Dan aku sangat menyukai itu.”
“Kau benar-benar iblis sejati hyung.” Ucap Key sambil menggelengkan kepalanya.


Hyun Jae POV.

Saat aku membuka mataku aku sudah ada di kamarku. Lalu aku melihat Jin Ki oppa dan Tae Min di sana dengan wajah cemas.
“Oppa..Tae Min...” lirihku.
“Hyun Jae, kau sudah bangun.” Ucap Jin Ki oppa.
“Noona...” ucap Tae Min dan memelukku.
“Oppa...apa yang sebanarnya terjadi?”
“Semalam saat aku dan Tae Min menjemputmu di sekolah kami malah melihatmu tergeletak di taman sendirian. Sebenarnya apa yang terjadi sampai kau bisa pingsan?”
“Mwo? Pingsan?”
Aku mengingat-ingat kejadian tadi malam. Bayangan iblis itu muncul lagi. Lalu sesosok mahluk yang melindungiku juga terpatri di bayanganku. Aku tidak mengetahui siapa ia sebenarnya. Tapi sepertinya aku melihat sayap hitam lebar di depan mataku.
“Oppa, apa kau percaya kalau ada iblis di dunia ini?”
“Hyun Jae kau bicara apa sebenarnya!”
“Aku serius oppa. Semalam aku bertemu dengan seorang iblis, dan ia hendak membunuhku dan mengambil jantungku.”
“Noona, kau jangan bercanda. Ini sama sekali tidak lucu.” Ucap Tae Min.
“Aku serius Lee Tae Min! aku benar-benar bertemu dengan seorang iblis! ia sendiri bilang padaku kalau ia adalah seorang iblis! Untuk apa sih aku berbohong!”
“Hyun Jae, sepertinya kau masih mengigau, lebih baik kau istirahat lagi.”
“Oppa...aku serius, untuk apa aku mengarang cerita? Dan kali bukan mimpi seperti waktu itu! ini kenyataan!”
“Kau terlalu lelah, makanya sampai bisa berhalusinasi.”
“Oppa...”
“Sudah kau istirahat saja lagi. Aku akan memasakan bubur untukmu. Ayo Tae Min, bantu aku.”
Lalu mereka berdua meninggalkan aku sendiri di kamarku.
“Ah, kenapa sih tidak ada yang percaya padaku? Aku kan serius! Mereka pikir aku ini orang gila apa! Kenapa sih Jin Ki oppa tidak percaya padaku!”


Author POV.

Ucapan Hyun Jae terus terngiang di kepala Jin Ki. “Apa maksud anak itu? Kenapa ia bisa berbicara seperti itu?”
“Hyung, apa kau percaya apa yang di bilang Hyun Jae Noona?”
tanya Tae Min polos.
“Entahlah, cuma aku pernah dengar kalau sekolah Hyun Jae memang di kenal sangat angker dan terdapat mahluk pengganggu di sana.”
“Ja, jadi noona benar-benar melihatnya ya?”
“Aku tidak tahu. Nanti akan kutanya lagi.”

TOK TOK.
Jin Ki mengetuk pintu kamar Hyun Jae.

“Masuk.”
“Hyun Jae ini bubur untukmu. Makanlah selagi hangat.”
“Gomawo oppa.”
Jin Ki menatap adiknya dengan nanar. “Ya, apa, yang kau bilang tadi benar?”
Hyun Jae langsung menghentikan makannya. Ia mengangguk kencang. “Kau percaya kan oppa?”
“Kau benar-benar bertemu dengan seorang iblis? Bukan seperti mimpimu waktu itu?”
“Ne oppa. Ini nyata, bukan mimpi.”
Jin Ki menghela nafas. “Mungkin kau benar, cuma sulit untuk membuktikannya. Aku tahu kalau sekolahmu itu angker. Lagipula mahluk seperti itu kan tidak bisa menunjukkan sosoknya pada semua manusia. Hanya orang yang terpilih yang bisa melihatnya, mungkin salah satunya kau.”
“Kenapa harus aku oppa?”
“Entahlah.” Jin Ki mengelus kepala Hyun Jae. “Sudahlah lupakan saja. Semoga ia tak akan mengganggumu lagi.”


Jong Hyun masih belum berhenti mengganggu Hyun Jae. Malam ini saat gadis itu sedang mencatat di agendanya di ranjangnya, iblis itu datang ke kamarnya. Ia duduk di tepi jendela kamar Hyun Jae.
“Annyong Lee Hyun Jae.” Ucap Jong Hyun sambil menyeringai.
Hyun Jae sampai menjatuhkan agendanya. Ia menarik selimut dan mundur-mundur. “Ka, kau...mau apalagi kau!”
“Aku hanya ingin menemuimu saja Hyun Jae. Dan aku hanya ingin menemanimu malam ini. Aku sedang bosan, jadi aku ke sini saja.”
Lalu ia menyembunyikan sayapnya dan turun dari jendela itu lalu menghampiri Hyun Jae.
“Ap, apa maksudmu? Sebenarnya apa sih yang kau mau dariku? Apa kau masih mau menggangguku? Atau....kau masih ingin membunuhku?”
Jong Hyun tersenyum. “Pabo yoja, tapi yeppeo. Pantas Choi Min Ho menyukaimu.”
Hyun Jae membelalakan matanya. “A, apa kau bilang? Kau tadi menyebut nama siapa?”
“Choi.Min.Ho. Namjachingu-mu.”
“Ka, kau, bagaimana kau tahu tentang Min Ho?”
“Aku kan sudah bilang aku ini iblis yang pintar. Kurasa aku lebih pintar dari kakakmu yang selalu menjadi juara 2 di sekolahnya. Oh, iya aku belum memperkenalkan namaku ya? Aku Kim Jong Hyun. Salah satu iblis kepercayaan raja iblis.”
“Aku tidak peduli siapa kau. Yang aku mau kau pergi dari sini!”
“Lee Hyun Jae. Jangan bersikap kasar pada seorang pria. Nanti kau bisa jatuh cinta padanya.” Ucapnya sambil tersenyum.
“Kau gila ya? Mana mungkin aku bisa jatuh cinta pada seorang iblis? Aku masih waras! Apalagi dengan kau, iblis yang hampir merenggut nyawaku!”
“Kau belum tahu ternyata, kalau sampai kau tahu mungkin kau akan gila.”
“Apa maksudmu?”
“Aku tidak perlu menjelaskannya, suatu saat nanti kau juga akan mengetahuinya.”
Lalu Jong Hyun berjalan ke arah jendela dan merentangkan sayapnya, lalu terbang meninggalkan kamar itu.


Min Ho POV.

“Choi Min Ho, sampai kapan kau mau berhubungan dengan gadis manusia itu? Kenapa kau sangat keras kepala sih?” ucap Key.
“Entahlah Key, aku benar-benar jatuh cinta padanya.”
“Ya, tidak ada yang namanya cinta di dunia kita. Yang ada hanya aura negatif, sifat buruk, pelanggaran, kemunafikan, kebohongan, dan segala macamnya. Dan semua hal yang buruk-buruk.”
“Lalu apa yang kualami saat ini? Apa namanya kalau buka cinta?”
“Kau memang benar-benar bodoh Min Ho. Kumohon, kalau kau masih ingin menjalani kehidupan dengan tenang lebih baik kau melupakannya saja. Karena sampai kapanpun kalian tidak akan pernah bersatu. Kalau kau memang mencintai gadis itu lebih baik kau pikirkan omonganku barusan.”
Aku terdiam mendengar omongan Key barusan.
“Aku sahabatmu Choi Min Ho, dan aku tidak mau melihat kau di hukum oleh raja iblis dan menyesali perbuatanmu.”


Berhari-hari aku memikirkan omongan Key padaku. Kurasa aku memang sudah salah mengambil keputusan. Aku merasa bersalah pada Hyun Jae karena sudah menutupi semua darinya. Karena aku sudah membohonginya. Kalau aku ini sebenarnya adalah seorang iblis. Bukan manusia biasa.

Malam ini aku mengajaknya bertemu di atap sebuah gedung. Keadaan di sana sangat sepi dan gelap. Tempat yang sempurna bagi para iblis berkumpul dan memperhatikan mangsanya dari kejauhan.
“Min Ho, kau mau apa sebenarnya? Kenapa kau membawaku ketempat ini? Aku takut....” ucapnya sambil memegang erat tanganku.
“Aku mau membicarakan sesuatu padamu.”
“Mwo? Kenapa harus di sini sih? Apa tidak ada tempat lain?”
Aku menghela nafasku. “Hyun Jae, apa kau ingin tahu siapa yang menyelamatkamu waktu kau hampir di bunuh oleh iblis itu?”
Hyun Jae mengangguk.
“Sekarang kau tutup matamu.”
Lalu gadis itu pun menuruti kata-kataku.
Aku memejamkan mataku dan mengeluarkan sayapku. “Sekarang kau boleh buka matamu.”
Gadis itu perlahan membuka matanya. Wajahnya langsung pucat dan kaget melihat hal yang terdapat di depannya.
“Min...Min Ho, kau....kau....”
Aku menganggukkan kepalaku. “Mianhe Hyun Jae, aku selama ini sudah membohongimu. Aku sebenarnya adalah seorang.....iblis.”
“Min Ho, kau bercanda kan? Jangan mempermainkanku Min Ho, ini sama sekali tidak lucu.”
“Aku serius jagiya, kau lihat sayap ini kan? Sama persis dengan yang ada di dalam mimpimu bukan? Mian jagiya aku sudah menyakitimu.”
“JANGAN PANGGIL AKU JAGIYA! Aku bukan kekasihmu! kau tega, kau benar-benar tega. Aku sudah memberikan seluruh cintaku padamu tapi kau malah membohongiku seperti ini. Apa sebenarnya rencanamu? Apa kau juga mau mengambil jantungku dan membunuhku sama seperti Kim Jong Hyun?” gadis itu mulai mengeluarkan air matanya.
“Hyun Jae, aku benar-benar mencintaimu. Aku tahu ini salah. Seharusnya seorang iblis tidak boleh jatuh cinta pada seorang manusia, tapi aku tidak bisa menahan perasaan ini.”
“Kau benar-benar iblis Choi Min Ho! Bisa-bisanya kau memperdayaiku! Aku benar-benar gadis bodoh! Gadis bodoh yang sudah jatuh cinta pada seorang iblis seperti kau!”
“Mian Hyun Jae...jeongmal mianhe...”
“Jangan meminta maaf padaku. Aku tidak akan pernah bisa memaafkanmu. Sampai aku matipun aku tidak akan pernah memaafkanmu.”

Hyun Jae makin mundur, sekarang ia berada di pinggir atap gedung itu.
“Hyun Jae kau jangan mundur-mundur seperti itu! Kalau kau melangkah sekali lagi kau akan jatuh ke bawah.”
Ia memejamkan matanya dan menarik nafasnya. “Choi Min Ho, kalau kau memang mencintaiku apa kau mau melakukan hal yang kuminta?”
“Mwo?”
“Bunuh aku. Ambil jantungku dan bunuh aku. Aku sudah tidak sanggup hidup lagi. 2 kali aku di sakiti oleh pria, aku sudah tidak sanggup menanggungnya lagi. Lebih baik aku mati di tangan orang yang paling aku cintai.”
“Kau gila Lee Hyun Jae!”
“Aku memang gila, aku gila kau buat!”
“Hyun Jae berhenti melangkah atau...”
“Atau apa Choi Min Ho? Apa yang mau kau katakan?”
“Aku bukan iblis seperti Jong Hyun, Hyun Jae, aku tidak bisa membunuh satu-satunya gadis yang paling aku cintai. Gadis yang sudah membuatku melanggar semua aturan dunia iblis.”
“Baik kalau memang itu yang kau mau. Aku memang harus mengambil cara ini.”
Ia makin mundur dan menjatuhkan tubuhnya ke bawah. Aku hanya terdiam dan melihatnya dari atas gedung itu.

Pabo, kenapa aku hanya melihatnya? Kenapa aku tidak mencegahnya? Kenapa aku tidak menyelamatkannya? Kenapa aku hanya diam melihat ia melompat ke bawah? Pabo...aku benar-benar pabo memang...


Author POV.

Sampai kapanpun iblis dan manusia tidak akan pernah bersatu. Begitu juga degan Min Ho dan Hyun Jae.
Akhirnya gadis itu mati bunuh diri dengan cara melompat dari atap gedung itu. Sedangkan Min Ho, ia di hukum oleh raja iblis. Ia di kurung di penjara bawah tanah selama berabad-abad.

Semua itu terjadi karena suatu hal.

CINTA.

Begitu besarnya pengaruh cinta sampai bisa membuat seorang iblis jatuh cinta pada manusia dan melanggar semua aturan dunianya.

Tapi sampai kapanpun cinta mereka tidak akan pernah bersatu...

Menyakitkan memang, namun memang semua itu sudah takdir. Takdir yang tidak pernah bisa di langgar oleh siapapun.

FIN


mianhe chingu kalo FF na geje..
maklum FF pertama...
kekeke...^^

Kamis, 25 Maret 2010

Intro...

Intro...

(Biarlah, walaupun sudah sangat telat sekali, cumang saya lagi pengen narsis2an..)

ANNYONGHASEYO...NANEUN FAHADA INDI IMNIDA....^^ *bow 90°


Nama lengkap gw ya kaya yang di atas itu Fahada Indi.
Gw biasa di panggil Fahada, Mpah, ada juga yg manggil Indi. Ya mao2 lo dah manggil gw ape, yg penting bener aja..

Gw lahir di Jakarta pada tanggal 30 Oktober 1990. tepatnya hari Selasa.
jadi sekarang gw berumur 19 tahun.

Gw anak satu2nya dari emak bapak gw. Jadi ya wajarlah jikalau saya ini agak sedikit manja dan egois. (tapi sebenarnya saya gadis yang baik hati & tidak sombong kok)

Gw suka banget sama all about CAT, PINK, & KOREAN..


Oh iye, gw punya nama Korean yaitu Kim Min Di (jadi kalo di FF gw ada nama itu ya itu adalah saya...hehe..)
Japanese name: Sayuri
Mandarin name : Ming Yu

Aduh…sayah bingung mao nulis apalagi???

Ya gw itu sekarang sedang berkuliah di Universitas Mercu Buana Fakultas Tehnik Sipil & Perencanaan (FTSP), Jurusan Desain Grafis & Multimedia semester 4.

Gw punya hobi nulis, nonton, baca, denger musik, ngobrol, nge-net, maen, makan, tidur, danmasihbanyaklagidahpokoknya!

Sekarang gw lagi belajar jadi seorang penulis dengan cara bikin Fanfiction.
Dan rata2 FF yg gw buat itu pemaennya adalah anak2 SHINee. Boyband Korea paporit saya itu.

Ya masalah yg saya suka itu pertama gw suka banget sama KUCING!
Dulu mah gw piara 4 kucing di rumah, namun naasnya ke-4,4nya di buang semua sama nenek saya!!
Kejam bukan?!?!?
Saya aja sampe nangis…hiks…hiks…

Kalo masalah warna paporit, saya itu kata orang2 Pinky Girls. Karena saya suka banget sama tuh warna (samaan sama Key SHINee..mehehehe…^^) ga tau dah napa saya suka sama tuh warna, (coba kamu tanya sama si Key aja, sapa tau dia punya jawabannya?!?!?) buat gw tuh warna kerena aja gitu. Cerah, ceria, soft & cantik (bahasa macam apa….ini!!)

Dan gw juga lagi keranjingan virus ALL ABOUT KOREAN!!

Gw lagi tertarik banget sama budaya, masyarakat, bahasa, bahkan lagu2, artis & film Korea.

Awalnya karena nonton Full House tuh, gw jadi memiliki angan2 jalan2 ke Seoul. Ibu kotanya Korea Selatan itu yg cuma saya bisa liat di tipi ajah.

Eh terus waktu BBF booming gw juga jadi ikutan demen dah, makin ngebet gw pengen ke sana!!
Sekarang saya lagi ngepens sama 5 namja dari SHINee. Tambahtambah ngebet dah gw pengen ke SEOUL!!


Masalahnya…..


Bahasa Korea saya masih superduper acakkadut bin berantakan. (paling cumang bisa bilang Annyonghaseyo, Saranghae, Gomawo samah Pabo)
Dan saya ga punya duit sebanyak itu buat beli tiket PP Jakarta-Seoul.
(malang nian nasibku….)

*Napa gw jadi curhat gini yak??? Pabo!


Gw itu suka banget liat bunga cherry, cantik aja gitu, pinky2 gitu…^^

Nah, kalo udah berkaitan dengan bunga cherry otomatis berkaitan dengan musim semi kan?
Dan waktu gw baca satu buku, kalau warna pink itu salah satu artinya adalah musim semi.

Cocok kan sama gw!!

Pink+Cherry bloosom+Spring = ME..^^V



Mungkin hanya itu saja yang bisa saya jelaskan, lebih lengkapnya lagi bisa hubungi saya di:

FB & E-mail : fhada_indi@yahoo.com
Blog: indi3010@blogspot.com


GAMSAHAMNIDA 4 UR ATTENTION…
ANNYONG…^^


Selasa, 23 Maret 2010

Lyric Graze - SHINee (with Eng. Sub)


Romanji lyric :


[rap/Minho] Uh! You gave me, you gave me a heart break! Come on!

[Onew] seuchyuhganda murujyuganda numoo jogahaettdun geunyuhga
[Key] deungeul dollin chaero dorasuhburyuh chorahan giboon mwo gata
[Minho] ajiro samkyuh
[Jonghyun] naboda mutjyuh boyuh nee yupeh geunamja (nuyeh yupeh geu namja) ujjum geuri dareun geunyuh moseubdo

*[All] seuchyuhganda geu saram soneul jabeun chae...mulujyuganda jogeum jinhan hwajangeul hago...
[Jonghyun] ubsuttjanee nan chueumbootuh
[All] geujuh chaghanchingoo jungdoil bbooneeya
[rap/Minho] uh! geujuh nan pyunhan saramil bboon, uh! geujuh seuchyuhan sarangil bboon[Taemin] seuchyuhganda mulujyuganda duh yebbuhjin deuthan geunyuga
[Key/Jonghyun] hwajochado an na munghaejyuburyuh
[Jonghyun] chorahan giboon mwot gata
[Minho] ugjiro samkyuh

[Onew] naboda jalna boya neh yupeh geu namja (nuyeh yupeh geu namja) uhhum geuri dareun geunyuh moseubdo

*[All] seuchyuhganda geu saram soneul jabeun chae...mulujyuganda jogeum jinhan hwajangeul hago...
[Key] ubsuttjanee nan chueumbootuh
[All] geujuh chaghanchingoo jungdoil bbooneeya

[rap/Minho] dodaecheh naega udiga geu saramgwa dareun geh mwolgga geunyuhyeh noonbitgwa momjishi nal won halji mollana hollo saengakeh jamgida baramee dwe-uh seuchyugan geunyuhyeh moseubeh noonmoolee na

[rap/Key] Have you tried thinking about me Given any thought about meThe times we stayed together like lovers flying freeI still love you! Seems like I should forget youBut when I see the picture that we took together I can't ever forget you

[Onew] mwoga mothan guni nuyeh geu saramboda
[Jonghyun] noogooboda jalhaejool soo issutneundeh

*[All] seuchyuhganda geu saram soneul jabeun chae...mulujyuganda jogeum jinhan hwajangeul hago...
[Key] ubsuttjanee nan chueumbootuh
[All] geujuh chaghanchingoo jungdoil bbooneeya
*[All] seuchyuhganda geu saram soneul jabeun chae...mulujyuganda jogeum jinhan hwajangeul hago...
[Jonghyun] ubsuttjanee nan chueumbootuh
[All] geujuh chaghanchingoo jungdoil bbooneeya

[rap/Minho] naemameul hoomchyugan geunyuga seuchyuga dalkomhan hyanggi naegehsuh ddunaga gaseum sogeh heureuneun noonmooreul ujiro samkyuh moonuhjineun nae mam geunyuh allga? (x2)



English translate :


You gave me
You gave me a heart break

Come on
She is passing me by, getting further away

The girl that I liked so muchWith her back turned, she looks back at me
This miserable feeling is like…*(But I force it down)
Is the man next to you better looking than me?
Even the way you look is so different now
She passes me by, tightly holding his hand

Getting further away, wearing more makeup

There was never a time, since the beginning

I was only ever a convenient friend
Uh, I was only ever a comfortable person

Uh, My love was only a passing thought
She is passing me by, getting further away

The girl that has become much more beautiful

I can’t even get mad, I’m completely numb

This miserable feeling is like…*(But I force it down)

Is the man next to you richer than me?(The man next to you)

Even the way you look is so different now
She passes me by, tightly holding his hand

Getting further away, wearing more makeup

There was never a time, since the beginning

I was only ever a convenient friend
So what the hell is the differencebetween that person and me?

Maybe then, her eyes and her movementsmight want me too.

Caught up in my own thoughts

Because her image has become like airand passed me by, my tears fall

Have you tried thinking about me

Given any thought about me

The times we stayed togetherlike lovers flying freeI still love you

Seems likeI should forget you

But when I see the picture that we took together I can’t ever forget you
What is it I lack that your new man has?

I could have been better to you than anyone
She passes me by, tightly holding his hand

Getting further away, wearing more makeup

There was never a time, since the beginning

I was only ever a convenient friend

She passes me by, tightly holding his hand

Getting further away, wearing more makeup

There was never a time, since the beginningI was only ever a convenient friend



N.B : Gw lagi suka banget sama lagu ini. pertama kali dengerin langsung jatuh cinta..^^


pertama kali gw denger nih lagu tuh di salah satu radio (Gaya FM) tanpa si penyiarnya bilang gw udah tau kalo nih lagu SHINee yang nyanyiin. {secara gw udah apal mampus suara mereka ber5.}

tapi masalahnya gw bingung??


nih lagu ada di album yg mana??


The SHINee World or Year Of Us (Y.O.U) ??


setau gw da di album Y.O.U, tapi pas gw liat di web, katanya di album The SHINee World??


saya jadi bingung??!?!?


maklumlah saya Shawol baru, jadi rada2 pabo..


untuk para Shawol yg tau tolong beritahu saya ya...


gomawoyo...^^

Sabtu, 20 Maret 2010

(FF SHINee) When The Devil Fall In Love part 2

When The Devil Fall In Love (part 2)



Main Cast :
Lee Hyun Jae (author)
Choi Min Ho SHINee

Other cast :
Lee Jin Ki / Onew SHINee
Lee Tae Min SHINee
Kim Ki Bum / Key SHINee
Kim Jong Hyun SHINee

Inspiration : Ring Ding Dong song & MV. ^^ v


Min Ho POV.

Aku menyentuh pipi mulusnya. “Kau itu sangat cantik dan menarik Lee Hyun Jae, apa kau tahu itu?”
Ia kelihatan sedikit takut. “Kalau sudah tidak ada keperluan lebih baik kau pergi. Aku harus belajar.” Lalu ia meninggalkanku sendiri.

Lee Hyun Jae. Kau benar-benar gadis yang menarik. Baru kau gadis yang tidak tertarik padaku. Aku makin meyukaimu.

Ne, kurasa aku memang menyukainya, aku memang sudah jatuh cinta pada gadis manusia itu.


“Key, apa yang terjadi seandainya seorang iblis jatuh cinta pada seorang manusia?”
Key menatapku kaget. “Apa maksudmu? Kenapa kau bertanya seperti itu?”
“Sepertinya....aku...memang sudah jatuh cinta padanya.”
“Mwo? Maksudmu gadis waktu itu? Gadis yang selalu kau perhatikan?”
Aku mengangguk.
“Kau benar-benar sudah gila Choi Min Ho. Apa maksudmu bicara seperti itu?”
“Apa aku salah?”
“Kau bilang apa? tentu saja salah! Itu kealahan besar! Apa kau lupa tentang hal-hal yang tidak boleh kita langgar sebagai seorang iblis? Di salah satu bab dijelaskan kalau seorang iblis tidak boleh jatuh cinta dengan seorang manusia atau malaikat. Kau bisa di hukum oleh raja iblis.”
“Aku mengingatnya. Tapi aku bisa apalagi? Gadis itu benar-benar sangat menarik dan membuatku jatuh cinta.”
“Kau dalam bahaya besar Choi Min Ho. Lebih baik kau cepat sadar. Jangan pernah berpikiran yang tidak-tidak. Apalagi sampai jatuh cinta pada gadis itu.” Ucap Key, lalu ia melebarkan sayap hitamnya dan terbang di gelapanya langit malam kota Seoul.


Author POV.

Semakin hari Min Ho makin mendekati Hyun Jae, ia berniat menarik perhatian gadis itu dengan berbagai cara. Ia tahu kalau ia akan berada dalam masalah besar kalau sampai tetap memaksakan perasaannya itu. Tapi ia tidak peduli, ia benar-benar sudah jatuh cinta pada gadis manusianya itu. Ia hanya ingin memiliki Hyun Jae seutuhnya. Hanya untuknya.

Hyun Jae adalah tipe orang yang sangat lemah dan mudah terbujuk rayuan. Ia lama-lama makin tidak tahan dengan godaan dan rayuan Min Ho. Apalagi dengan wajahnya yang tampan ia makin mudah menjerat Hyun Jae ke pelukannya.
Hyun Jae sudah lama tidak merasakan perhatian dari seorang pria selain kakak dan adiknya. Ia merasa kalau Min Ho pria yang berbeda. Tiap kali berada di dekatnya Hyun Jae tidak pernah merasa takut seperti bersama pria lainnya. Anehnya ia merasa nyaman tiap berada di dekat pria itu.

Akhirnya Min Ho mengutarakan perasaanya pada Hyun Jae. Dan gadis itu pun menerimanya. Sekarang mereka resmi menjadi seorang kekasih.
Sampai saat ini Hyun Jae tidak pernah tahu kalau kekasihnya itu adalah seorang iblis. Iblis yang sudah membuatnya trauma selama ini.


“Um...Min Ho, apa kau dulu pernah menyelamatkan seorang gadis? Seorang gadis yang mau di perkosa oleh kekasihnya...” tanya Hyun Jae sedih.
“Hah? iya, aku pernah menolong seorang gadis yang ingin di perkosa oleh kekasihnya. dan gadis itu adalah kau. Lee Hyun Jae, yojachingu-ku.” Ucapnya sambil tersenyum.
“Ja, jadi benar kau yang menyelamatkan aku waktu itu?”
“Ne, kau tahu dari mana memang? Bukanya kau tak sadarkan diri?”
“Dari Jin Ki oppa, ia masih mengingat wajahmu.”
Min Ho tersenyum nakal. “Tentu saja, kan jarang ada pria setampan aku di Korea ini, makanya oppa-mu masih mengenaliku.”
Hyun Jae hanya tersenyum simpul.
“Um...kenapa kau mau menjadi namjachingu-ku? Aku kan aneh. Teman saja aku tidak punya.”
“Karena kau sangat menarik.”
“Mwo? Apa maksudnya?”
Min Ho malah hanya tersenyum menyimpan sejuta makna. Hanya membuat Hyun Jae kebingungan.
Karena baru kau gadis manusia yang membuatku jatuh hati Hyun Jae...baru kau yang membuatku penasaran dan ingin memilikimu seutuhnya...

Makin hari hubungan mereka makin dekat. Hyun Jae seolah tak bisa di pisahkan dengan Min Ho, setiap ia membuthkannya pria itu selalu muncul di hadapannya dengan tiba-tiba. Entah darimana. Hyun Jae tak peduli dengan itu semua, yang penting ia bisa selalu bersama Min Ho selamanya.
Baru sekali Hyun Jae merasa seperti ini. Sudah lama ia tidak pernah merasa nyaman dengan dunianya. Sejak Min Ho datang di hidupnya Hyun Jae mulai bisa tersenyum dan menjadi gadis normal pada umumnya.

“Hyun Jae, jadi kau benar-benar berpacaran dengan pria itu ya?” tanya Jin Ki.
Hyun Jae menganggguk.
“Kau serius dengannya?
“Entahlah oppa, aku merasa berbeda bila ia ada di dekatku. Rasanya nyaman. Tidak seperti kalau aku ada di dekat pria lain selain kau dan Tae Min.”
Jin Ki mengelus kepala adiknya lembut. “Ya sudah kalau begitu, kurasa traumamu berhasil di hilangkan oleh Min Ho. Aku harus berterima kasih padanya.” Ucapnya sambil tersenyum manis.


Hyun Jae POV.

Aku terduduk di ranjangku sambil memeluk kedua kakiku. Aku menggigit-gigit bibir bawahku. Wajahku juga penuh dengan keringat dingin. Lalu pintu kamarku terbuka.
“Hyun Jae.” Ucap Jin Ki oppa.
“Oppa...” ucapku dan langsung menangis.
Ia langsung menghampiriku. Dan aku memeluknya.
“Ya, ada apa? Kenapa kau kelihatan sangat takut?”
“Aku..aku mimpi buruk oppa..”
“Mimpi apa?”
“Aku, aku bermimpi Min Ho berubah menjadi seorang iblis dan mempunyai sayap hitam lebar, lalu ia pergi meninggalkanku lagi. Aku benar-benar takut oppa...”
“Hush, hush...sudah kau jangan menangis lagi ya? itu kan hanya mimpi, tidak ada artinya. Lagipula kau kan tahu kalau Min Ho itu seorang manusia sama seperti kita. Jangan berpikir yang aneh-aneh lagi ya?”
“Tapi oppa...”
“Sstt...sudah jangan menangis lagi ya.” ucap oppa sambil menenangkanku.


Min Ho POV.

Gadis itu hari ini wajahnya sangat berbeda. Ia terlihat sedang menanggung suatu beban.
“Ya, kau kenapa? Apa ada masalah?”
Ia menggelengkan kepalanya dan bermain dengan jarinya.
“Um...Min Ho....” ia mulai membuka mulutnya.
“Mwo?”
“Aku...aku semalam mendapat mimpi buruk. Mungkin mimpi yang aneh?”
“Mimpi? Mimpi apa?”
“Aku...dalam mimpiku aku melihat kau...kau...kau memiliki sayap hitam yang lebar dan menyeramkan. Kau seolah bagaikan seorang.....Iblis.”
Aku tersentak mendengar ucapannya. Apa maksud mimpi itu? Apa ia mengetahui siapa aku sebenarnya? Kenapa mimpi bodoh itu bisa di alaminya?
“Aku...aku takut Min Ho....”
“Kau takut apa?” tanyaku dingin.
“Aku...aku...di mimpiku kau pergi meninggalkanku sendiri. Aku tidak mau terluka lagi untuk yang kedua kalinya...aku benar-benar takut...”
“Ya, mimpi itu hanya bunga tidur. Kau jangan terlalu memikirkannya. Araso?”
“Ara.”
“Dengar aku, sampai kapanpun aku akan selalu ada di sisimu dan akan mejagamu. Kau paham?”
“Ne.”
Lalu ia menyenderkan kepalanya di bahuku. Kami berdua menikmati pemandangan matahari terbenam di danau itu. Tanpa aku sadari sayapku tiba-tiba muncul dari punggungku. Kuharap Hyun Jae tidak menyadarinya.

Kau tenang saja Hyun Jae, iblismu ini akan selalu berada di sampingmu selamanya. Aku tidak peduli tentang semua aturan yang ada. Aku hanya menginginkanmu. Aku janji akan melindungimu. Walaupun aku hanya seorang iblis tapi aku akan berusaha melindungimu. Karena aku sangat menyukaimu Hyu Jae...


Author POV.

Key sedang bermain-main dengan kupu-kupu hitam favoritnya. Lalu muncul seseorang di sampinya dan menyapanya.
“Kau sedang apa Key?”
“Oh, ternyata kau hyung. Ada apa?”
“Aku hanya sedang bermain-main saja. Aku ingin melihat pekerjaan iblis pemula seperti kau dan Min Ho. Apa kalian bekerja dengan baik?”
Key menganggukan kepalanya.
“Oh Iya, apa benar desas-desus yang mengatakan kalau temanmu itu telah jatuh cinta pada seorang manusia?”
Key membelalakan matanya. “Ka, kau tahu dari mana?”
Jong Hyun menyeringai. “Key, Key, kau lupa siapa aku? Aku bukan iblis tingkat awal sepertimu. Aku sudah lebih tinggi tingkatnya di bandingmu. Aku tahu semua hal yang terjadi dengan iblis-iblis di tingkat awal.”
“Apa, apa semuanya sudah mengetahui hal itu?”
Jong Hyun menganggukkan kepalanya. “Berita seperti itu akan sangat mudah menyebar. Tapi anak itu beruntung, raja iblis belum mendengar kabar ini. Kalau sampai ia mendengarnya, tamat riwayat temanmu dan gadis manusianya itu.” Ancam Jong Hyun.
“Matilah anak itu sekarang! Sudah berkali-kali aku peringatkan untuk menjauhi gadis itu ia malah makin mendekatinya. Apa yang terjadi sekarang? Mereka malah berhubungan! Dasar pabo!” rutuk Key.
“Aku jadi penasaran dengan gadis manusia itu? Seperti apa sih dia sampai Choi Min Ho bisa jatuh cinta padanya dan melanggar semua aturan dunia iblis?”
“Maksudmu apa hyung?”
Jong Hyun menyeringai kembali.
Key mempunyai firasat buruk. Ia tahu kalau Jong Hyun itu iblis yang sangat membenci Min Ho. Ia musuh besarnya. Namun dengan Key, ia berteman baik.


Hyun Jae POV.

“Tae Min-ah, sepertinya nanti aku tidak bisa pulang bersamamu.”
“Mwo? Waeyo noona?”
“Um...aku mendapat tugas menjaga perpustakaan. Jadi aku akan pulang malam...”
“Oh...jadi noona nanti pulang jam berapa?”
“Aku kurang tahu, mungkin sekitar jam 9 malam.”
“Mwo? Kau yakin noona? Apa kau berani?”
“Itu dia masalahnya. Kau kan tahu seperti apa aku? Apalagi di sekolahku ada desas-desus kalau di atap gedung sekolahku sangat angker dan terdapat mahluk penunggu..”
Tae Min menggidikkan bahunya. “Ah noona, kau jangan membuatku takut kenapa!”
“Ya, harusnya aku yang takut tahu! bukan kau!”
Tae Min malah cengengesan dan menggaruk kepalanya.

Oppa, malam ini aku kebagian tugas menjaga perpustakaan.
Nanti kau jemput aku ya?

Lee Hyun Jae

Ne, nanti kau telepon aku saja ya.

Lee Jin Ki

Gomawo oppa ^^

Lee Hyun Jae


Sekarang sudah jam 7 malam. Sekolahku sangat sepi dan gelap. Sangat berbeda dengan siang hari yang ramai dan berisik. Aku mulai merasa takut, bulu kudukku langsung berdiri saat aku merasa angin dingin bertiup di tengkukku.
Aku memegangi perutku yang mulai merasa lapar. Lalu aku menyeduh mie instan di cup itu dengan cepat dan menunggu sampai mienya lunak.
3 menit kemudian mie itu mulai lunak dan aku mulai memakannya. Entah kenapa perasaanku sangat tidak karuan. Aku terus menatap jendela di sisi kananku dengan was-was. Takut kalau ada sesuatu yang muncul.
Aku mencoba mengalihkan pikiranku, tapi kenapa sangat susah sekali?


Saat melihat jam tangan sekarang sudah jam setengah 9 malam. Aku langsung menelepon Jin Ki oppa untuk menjemputku.
Aku berjalan ke gerbang sekolahku melewati lorong panjang yang sepi dan gelap. Makin membuatku takut saja. Aku bergidik dan terus menatap kebawah. Aku takut menatap ke depan, entahlah kenapa, aku sendiri juga heran, tapi aku merasa lebih nyaman dengan keadaan seperti itu.

Saat keluar lorong aku melihat ada sepasang kaki di depanku. Aku memperhatikannya dan terheran-heran siapa pemilik sepasang kaki ini.
Siapa yang ada di sekolah malam-malam begini? Dan ia juga mengenakan sepatu bot hitam semata kaki. Bukan sepatu kets putih seperti anak-anak lain di sekolah ini.
Ia berdehem dan memanggil namaku.
“Lee Hyun Jae.” Ucapnya dengan suara yang menyeramkan. Aku langsung mendongakkan kepalaku ke arahnya dan sedikit terkejut.
Ia menyeringai, memperlihatkan deretan giginya yang ku yakin terdapat taring kecil di kedua sisinya.
Aku memperhatikanya dari atas sampai ke bawah. Dandanannya sangat aneh. Ia memakai mantel putih, kemeja hitam dan celana kulit hitam. Plus poninya yang pirang itu. Aku yakin ia bukan anak sekolah ini. Namun kenapa ia bisa ada di sini dan mengetahui namaku?
Ia kembali menyeringai. “Kenapa? Kau heran ya aku kenapa bisa mengetahui namamu dan bisa ada di sini?” ucapnya sambil melipat tangannya di dadanya.
Aku kembali tersentak. Bagaimana ia tahu apa yang aku pikirkan? apa ia bisa membaca pikiranku? “Se, sebenarnya kau siapa? Dan mau apa?” tanyaku takut.
“Aku? Mau apa? Aku hanya penasaran saja denganmu. Aku hanya ingin melihat kau dari dekat.”
“A, apa maksudmu?”
“Sudah lama aku memperhatikanmu dari kejauhan, dan sekarang aku ingin melihatmu lebih dekat. Karena aku sangat penasaran dengan kau Lee Hyun Jae. Seorang gadis manusia yang sudah membuat salah seorang dari bangsaku jatuh cinta.”
Apa sih maksud pria ini? Dari bangsanya? Apa maksudnya? Aku makin tidak mengerti mau apa ia sebenarnya.
“Sebenarnya kau itu siapa? Dan apa maksud omonganmu barusan?”
“Kau mau tahu siapa aku sebenarnya?” ia menyeringai lebih seram dari tadi. Lalu ia memejamkan matanya dan menghadapkan wajahnya ke langit. Lalu sesuatu muncul dari pungungnya.
Omo! apa itu? Itu kan.....sayap....sayap hitam seperti yang kulihat di mimpiku waktu itu. Mimpi tentang Min Ho. Sebenarnya siapa orang ada di hadapanku ini?
“Apa sekarang kau sudah tahu siapa aku sebenarnya?” Ucapnya sambil berjalan ke arahku.
“Kau...sebenarnya kau mahluk apa? Kenapa kau bisa mengeluarkan sayap seperti itu?”
“Lee Hyun Jae, Lee Hyun Jae, bukanya kau salah satu murid pintar di sekolah ini? Masa kau tidak mengetahui siapa aku sebenarnya? Aku adalah seorang.....”
Ia memberi jeda pada kalimatnya. Aku makin mundur dan takut. Keringat dingin mulai turun dari keningku.
“Iblis...” ucapnya perlahan.
Aku membelalakan mataku. Aku serasa tak percaya dengan pendengaranku barusan. Apa ia bilang? Ia seorang iblis? Apa benar kalau iblis itu ada? Bukan hanya cerita fiktif saja?
“Bagaimana Hyun Jae? Apa kau sudah paham siapa aku sebenarnya?”
“Lalu apa yang kau mau dariku?” tanyaku dengan suara yang bergetar.
“Aku menginginkanmu menjadi makan malamku. Aku ingin mengambil jantungmu Lee Hyun Jae....”
Kali ini taringnya makin jelas muncul. Lingkungan sekolah mulai memancarkan aura kegelapannya. Keadaan di sini sangat sepi. Percuma kalau aku berteriak meminta tolong, karena tidak akan ada yang mendengar teriakanku.
Lalu iblis itu makin mendekat ke arahku dan siap memangsaku. Aku benar-benar sudah terpojok dan ketakutan setengah mati.
“Min Ho...kumohon tolong aku....” ucapku dalam hati.
Saat ia akan menerjangku aku merasa ada sesuatu yang melindungiku dan membawaku pergi terbang.


To be continue....

Please coment..^^

Kamis, 18 Maret 2010

my fanfic SHINee

When The Devil Fall In Love (Part 1)

Main Cast :
Lee Hyun Jae (author)
Choi Min Ho SHINee

Other cast :

Lee Jin Ki / Onew SHINee
Lee Tae Min SHINee
Kim Ki Bum / Key SHINee
Kim Jong Hyun SHINee

Inspiration : Ring Ding Dong song & MV. ^^ v


Sejak dahulu semua mahluk juga tahu kalau tugas seorang iblis adalah menggoda dan menjerumuskan manusia ke jalur yang salah. Tugas mereka adalah membujuk manusia untuk melakukan hal-hal yang di larang.


Begitu pula tugas seorang Choi Min Ho. Ia adalah iblis tingkat awal. Malam ini adalah tugasnya untuk menggoda dan menghasut seorang pria untuk memperkosa kekasihnya.
“Ayo lakukan saja itu padanya. Ia tidak akan menolak. Kau kan kekasihnya, pasti ia akan menerimanya.”

Gadis malang itu sudah ketekutan setengah mati. Kekasih yang selama ini ia anggap pria paling baik di dunia sekarang berubah menjadi seperti binatang buas yang siap menerkam mangsanya.
Pria itu mulai melepaskan bajunya dan berniat melakukan itu pada kekasihnya yang sudah menangis ketakutan di ranjang hotel itu.
“Kumohon jangan lakukan ini, kau membuatku takut..” pinta gadis itu.
Namun pria itu tetap memaksanya, sang iblis hanya tersenyum memandang kelakuan manusia yang sudah berhasil di bujuknya itu. Ia menyeringai. “Dasar manusia bodoh, betapa mudahnya aku menghasutmu.”

Gadis malang itu terus meronta-ronta dan menangis, sedangkan kekasihnya makin memaksa dan mendekatinya. Ia mulai berbuat kasar pada gadis itu. Ia mulai merobek lengan baju gadis itu.
Si iblis awalnya tersenyum bangga akan hasil kerjanya, namun saat melihat gadis malang itu ketakutan ia malah merasa kasihan padanya.

Kasihan. Mungkin kata itu kurang tepat, karena seorang iblis tidak mempunyai rasa belas kasih. Agak aneh kalau ia merasa kasihan pada calon korbannya.
Namun entah kenapa lalu ia malah menyelamatkan gadis itu dari nafsu sang kekasih yang awalnya ia yang menghasut untuk melakukan hal itu.


Hyun Jae POV.

Aku berubah seratus persen sejak kejadian itu. Aku berubah menjadi seorang gadis yang sulit bergaul dan pendiam. Seolah aku memiliki duniaku sendiri. Dunia yang tidak orang ketahui.
Namjachingu-ku yang sudah menjadi kekasihku selama setahun, 5 bulan yang lalu berniat akan memperkosaku. Aku sangat takut setengah mati. Namun ada kejadian aneh yang terjadi malam itu.
Saat pria brengsek itu berniat memperkosaku aku merasakan ada cahaya gelap besar dan angin bertiup sangat kencang. Saat aku tersadar aku sudah berada di kamarku. Tertidur di ranjangku dengan baju yang robek.
Oppa-ku bilang ada seseorang yang membawaku pulang kerumah saat aku tak sadar. Tapi ia juga tidak mengenal siapa orang itu.

Aku anak kedua dari tiga bersaudara. dan aku anak perempuan satu-satunya, jadi Omma-ku sangat memanjakanku. Aku mempunyai seorang oppa dan dongsaeng. Oppa-ku bernama Lee Jin Ki. Aku dengan dia hanya berbeda setahun, kami berdua sangat dekat, ia seolah pengganti Appa.
Ia tidak akan pernah mau melihat dongsaeng-dongsaeng-nya menderita. Ia benar-benar oppa yang baik untukku. Bahkan saat ia mengetahui aku hampir di perkosa, ia hampir membunuh bajingan yang akan melakukan hal itu padaku. Namun aku tahan karena aku tidak mau ia masuk penjara karena sudah mengotori tangannya dengan membunuh bajingan itu.
Sedangkan dongsaengku bernama Lee Tae Min. Aku dengannya berbeda 3 tahun. Ia sangat manja padaku. Ia anak yang manja, polos dan kekanak-kanakan. Namun ia juga sangat baik, manis, ceria dan menyenangkan.
Sejak orang tua kami pindah ke luar negeri kami hanya tinggal bertiga. Karena aku dan Tae Min masih harus bersekolah dan Jin Ki oppa yang masih harus melanjutkan kuliahnya. Makanya kami hanya tinggal bertiga di Korea.

Hanya mereka berdua pria yang dekat denganku. Aku bahkan tidak mempunyai seorang teman dekat atau sahabat. Jangankan pria, wanita saja aku tidak punya. Aku tidak seperti gadis-gadis lainnya yang selalu berkumpul bersama geng-gengnya. Aku selalu sendirian di sekolah. Tempat favoritku adalah perpustakaan.
Sejak kejadian itu akau sangat takut dengan mahluk yang bernama pria. Aku jadi trauma saat ada seorang pria yang mendekatiku. Bahkan kalau aku berbicara dengan lawan jenisku aku tidak pernah menatap wajahnya. Mungkin orang-orang menganggapku gadis aneh. Namun aku tidak peduli pada itu semua. Aku hanya berusaha melindungi diriku. Aku tidak mau mengalami kejadian seperti waktu itu lagi. Aku benar-benar trauma. Dan kurasa trauma itu tidak akan bisa di sembuhkan.


Min Ho POV.

Gadis itu benar-benar mengalami trauma sejak kejadian malam itu. Ia benar-benar takut dengan pria. Pria yang dekat denganya hanya kakak dan adiknya saja.
Ternyata aku berhasil membuatnya ketakutan dan menanamkan rasa trauma padanya sampai saat ini.
“Ya, kau sedang apa? kau masih saja memperhatikan gadis manusia itu?” tanya Key. Ia salah satu temanku. Ia juga iblis tingkat awal sama denganku, namun ia jauh lebih baik dariku.
“Sampai kapan kau hanya memperhatikannya? Kau bisa jatuh cinta padanya kalau kau terus begini.” Ia tersenyum. “Pabo, mana ada seorang iblis yang jatuh cinta? Pada seorang manusia pula? Dunia akan kiamat bila hal itu terjadi. Ya kan?”
Aku tersenyum dan menganggukkan kepalaku.
“Ya Min Ho, lebih baik kau menghasut gadis itu saja. Atau kau goda saja dia lagi. Lalu kau manfaatkan dia.”
“Apa maksudmu Key?”
“Ya, kau kan sudah membuat hidup gadis itu berantakan dengan menghasut kekasihnya waktu itu. Dan itu berhasil, kenapa tidak kau lakukan hal yang sama padanya lagi? Atau pada orang lain?” lalu Key menatapku. “Ya, sebenarnya ada suatu hal yang ingin aku tanya padamu.”
“Mwo?”
“Kenapa waktu itu kau malah menyelamatkan gadis itu? Padahal tinggal sedikit lagi pria itu akan berhasil memperkosanya?”
“Entahlah, ada rasa yang aneh padaku. Aku tidak tahu apa rasa ini bisa di sebut rasa kasihan.”
“Ya, seorang iblis itu tidak punya rasa belas kasihan. Choi Min Ho kita bukan seorang manusia atau malaikat. Kita ini iblis. Dan tugas kita adalah menghasut para manusia yang mempunyai jiwa lemah.”

Aku tahu itu, aku tahu kalau tidak seharusnya aku melakukan hal itu pada gadis manusia itu. Tapi entah kenapa sesuatu mendorongku untuk menyelamatkannya. Aku seolah tidak rela gadis itu di sentuh oleh pria manapun.
Aku seolah menginginkannya. Aku hanya ingin aku saja yang dapat menyentuhnya. Menyentuh pipi mulusnya yang merona merah, menyentuh tubuhnya yang putih seputih susu itu, tubuh yang lekukannya hampir sempurna di mata tiap pria.

Apa aku telah jatuh cinta padanya?

Mana mungkin. Mana ada seorang iblis yang jatuh cinta. Apalagi dengan seorang manusia. Itu suatu kesalahan fatal. Kesalahan yang tidak termaafkan.
Mungkin itu hanya sekedar nafsu. Bukan cinta. Karena baru dia gadis manusia yang aku sentuh, bahkan aku gendong.
Ya, aku seorang iblis. Iblis yang tidak boleh jatuh cinta pada seorang gadis manusia. Aku juga tidak seharusnya memiliki rasa cinta, yang ada hanya nafsu saja. Ya, hanya itu.


Author POV.

Hari ini Min Ho menyamar menjadi seorang manusia. Ia berniat mendekati calon mangsanya lagi. Namun ia malah bertemu dengan Hyun Jae.
Saat sedang berjalan ia tidak sengaja bertabrakan dengan gadis itu. Hyun Jae langsung membungkuk meminta maaf.
“Mian, aku tidak sengaja.” Ucapnya tanpa menatap wajah pria di hadapannya itu.
Min Ho mengernyitkan matanya, lalu ia tersenyum. “Ya, kalau kau berbicara dengan seseorang seharusnya kau menatap wajahnya. Apa kau tidak mengetahui sopan santun?”
“Mian aku masih ada urusan.” Hyun Jae handak pergi meninggalkannya. Namun Min Ho menarik tangannya dan menaikan dagu Hyun Jae sampai ia dapat melihat wajahnya dengan jelas. Hyun Jae yang kaget tidak bisa mengelak dan akhirnya ia menatap mata pria itu. Mata coklat yang indah itu seolah menyihirnya. Ia masih tetap menatap kedalam mata itu. Hal yang sudah lama tidak ia lakukan.
Min Ho tersenyum. “Ya, kau jatuh cinta padaku ya? Kenapa kau terus menatap wajahku?”
Hyun Jae langsung memberontak dan menghempaskan pegangan tangan pria itu dan memalingkan wajahnya.
“Ya, kenapa kau sangat sangat kasar sih?”
“Kumohon lepaskan aku, aku harus pulang.”
Lalu Min Ho melepaskan pegangangnya. Hyun Jae pun langsung berjalan dengan cepat. Min Ho hanya melihatnya dan menyeringai. “Akhirnya, setelah sekian lama ia berhasil kubuat menatap mata seorang pria juga.” Gumamnya. “Aku jadi makin tertarik padanya.”


Hyun Jae POV.

Begitu sampai rumah aku langsung menghempaskan tubuhku ke sofa empuk berwarna krem itu.
“Huh....” aku mengela nafas. “Apa yang terjadi padaku? kenapa aku seolah terhipnotis dengan tatapannya? Sudah lama aku tidak menatap mata seorang pria. Sekalinya aku menatapnya kenapa perasaanku malah tidak karuan? Rasa apa ini?"
Takut? Ah bukan! Ini bukan rasa takut, lalu apa yang aku rasa?
“Noona.” Suara Tae Min membuyarkan lamunanku.
“Mwo?”
“Um...noona, kau bisa buatkan aku makanan? Aku lapar.” Ucapnya lembut sambil tersenyum.
Akupun tersenyum padanya. “Ne, kau tunggu dulu ya.”

Saat aku membereskan buku pelajaranku aku baru sadar kalau agendaku tidak ada. Ia hilang dari tasku. Ada di mana ia sekarang? Ia benda yang sangat penting untukku. Apa ia tertinggal di laci mejaku? Atau di loker sekolahku? Omo....atau jangan-jangan terjatuh saat aku bertabrakan dengan pria aneh tadi?

“Hyun Jae ada yang mencarimu.” Teriak oppa-ku.
Aku membuka pinu kamar. “Nugu oppa?”
Oppa mengangkat bahunya. “Aku juga tidak tahu, ia bilang ingin bertemu dengamu, mungkin teman sekolahmu.”
“Teman? Aku kan tidak punya teman?” gumamku pelan.
“Ya, cepat, kasihan dia menunggumu.”
“Ne oppa.”

Saat aku ke pintu depan rumahku aku melihat sosok seseorang membelakangiku. Aku tahu kalau ia seorang pria. Aku mendekatinya pelan-pelan dan berdehem.
“Ehm, maaf, apa kau mencariku?”
Pria jangkung itu berbalik. Aku sampai membelalak sangking kagetnya.
“Annyong.”
Ia pria yang tadi sore bertabrakan denganku.
“Ma, mau apa kau?”
“Aku? Aku hanya mau mengembalikan ini padamu.” Ucapnya sambil menyerahkan agendaku.
“Aigo...jadi benar ia terjatuh.”
“Ya, kau seharusnya berterima kasih padaku.”
“Gamsahamnida.” Ucapku sambil membungkuk.
“Ne. Ya, apa kau tidak ingin tahu siapa namaku Hyun Jae?”
Aku langsung menatapnya. “Dari mana kau tahu itu namaku?”
Ia tersenyum manis. Sangat manis bahkan, lebih manis dari senyuman Tae Min. “Aku tahu namamu Lee Hyun Jae. Aku tahu dari buku itu. Di dalamnya terdapat namamu.”
“Oh...”
Pabo! Tentu saja ia mengetahui namaku! Kan di buku itu ada namaku!
“Aku Min Ho. Choi Min Ho.”
“Aku tidak mau tahu siapa namamu.”
Ia tersenyum lagi. “Apa kau yakin Hyun Jae? Kau tidak berniat mengenalku? Kau tidak tertarik padaku?”
“Aku tidak mengerti maksudmu.” Ucapku tanpa menatapnya.
“Aku sangat tertarik padamu. Aku ingin menjadi temanmu, teman dekatmu. Apa kau mau?”
“Aku tidak tertarik mempunyai seorang teman.”
“Ya, mana ada orang di dunia ini yang tidak membutuhkan teman?”
“Ada, dan orang itu aku.”
“Kau gila ya Hyun Jae?” ia menyentuh pipiku, seolah ada aliran listrik yang mengalir di sekujur tubuhku. “Kau itu sangat cantik dan menarik Lee Hyun Jae, apa kau tahu itu?”
Aku makin bergidik. “Kalau sudah tidak ada keperluan lebih baik kau pergi. Aku harus belajar.” Lalu aku masuk ke kamarku meninggalkannya sendiri.

Jin Ki oppa masuk ke kamarku. “Hyun Jae, apa kita bisa bicara sebentar?”
“Tentu oppa.”
Lalu ia duduk di tepi ranjangku. “Siapa pria tadi? Chingu-mu?”
“Bukan. Ia bukan siapa-siapa.”
“Mwo? Bukan siapa-siapa? Lalu bagaimana bisa ia mengantarkan agendamu?”
“Itu, tadi, kami, kami bertabrakan. Mungkin agendaku terjatuh dan ia mengantarkannya.”
“Oh...Ya Hyun Jae, kalau aku tidak salah ingat pria itu orang yang sama dengan orang yang menolongmu waktu itu.”
“Maksud oppa?”
“Ne, orang yang membawa kau dalam keadaan tak sadar akibat....”
“Apa kau yakin oppa?”
Jin Ki oppa mengangguk ragu. “Sepertinya iya.”

to be continue...

Annyong chingu...FF pertama gw nih..mian ya kalo rada geje ceritanya..

please coment ya...^^

gomawoyo...

Kamis, 11 Maret 2010

About SHINee`s Flaming Charismatic Choi Min Ho

Hmmmm..apa ya? Aku bingung mau mulai dari mana? Abis terlalu banyak sih hal tentang Choi Min Ho dongsaeng ini yang pengen gw ceritakan.

Hmm...OK deh.

Mulai!

Minho itu salah satu personilnya SHINee, dan di sana dia kebagian jatah jadi rapper.

Minho ini sebenernya anaknya pemalu & pendiem abis (sama banget sama gw...!!!) apalagi pas gw liat di YunHaNam (reality shownya SHINee) anjrit dah nih anak!!! Orang member yang lain (Onew, Key & Jonghyun) pada heboh sendiri nyanyi2 plus joget2an ga jelas nah si Minho cuman nontonin Hyung2nya aja bergila2 ria. Dianya malah duduk mojok udah kayak anak autis aja tuh bocah (untung lo cakep mampus!)

Member2 yang lain juga berkali2 bilang kalo Minho iu bener2 “quiet and shy person.”

Beda banget sama member yang lain yang pada absurd kelakuannya. {apalage Onew oppa, Jonghyun ma Key -_-}


Tapi lama2 bareng sama mereka itu bikin sifat Minho berubah jadi lebih terbuka dan ikutan gila kayak member yang lain.



Makin di liat makin hari Minho makin ganteng aja...*-*



Makin dewasa makin ganteng dah pokoknya tuh anak.


Gw salah satu cewek yang berhasil dia bikin gila di karenakan karismanya itu yang emang tak tertahankan banget.

Kalo sekilas di liat Minho nggak keliatan banget kayak anak umur 18 tahun. Dia keliatan dewasa banget dah pokoknya. (Gue rasa gue sama dia juga dewasaan dia pemikirannya?!?!?)

Banyak kata yang menggambarkan sosok seorang Choi Min Ho di mata gue {halah lebay gela!!}:


1. He`s a very handsome and cute guy


2. He`s so cool, shy and quiet but sometimes he`s looks so hot and sexy! Like a real man! Not a guy.

















3. Suara Minho yang ngabass & berat itu keren banget buat gue

4. Skill Ngerapnya dia juga udah nggak di raguin lagi



5. Plus dancenya yang keren2 abis (walaupun yang paling T.O.P di SHINee itu dancenya Taemin, tapi Minho nggak kalah kok dari dongsaengnya itu, yang kebetulan juga member SHINee yang paling deket sama dia)

6. Kebetulan di SHINee Minho itu paling tinggi badannya. Gue rasa itu di karenakan dia itu suka banget sama olahraga esp. Basket & sepak bola secara bokapnya dia ternyata football coach! Pantes anaknya jago maen bola!


Satu hal yang bikin gue penasaran.


Kenapa kalo di foto Minho sering banget membiarkan mulutnya sedikit terbuka?!?!?
Like this :



















Why Minho? Why???




But i`m like this pose....*-*...


He`s make me......?!?!?!?!





LANJUT !!!


Sebenernya nih ya, gue itu nggak suka sama berondong. Cowok yang umurnya di bawah gue.

Tapi setelah liat seorang Choi Min Ho....

Itu pengecualian!

Hahahaha.....

Ya,,,intinya sekarang gue lagi di buat tergila2 dah sama nih bocah yang cool abis!.


Choi Minho (최민호), tanggal lahir: 09 Desember 1991 atau biasa dikenal sebagai Minho bertugas sebagai rapper SHINee. Ia ditemukan dalam audisi "2006 S.M. Casting System". Sebelum bergabung dengan SHINee, Minho adalah model produk busana "Seoul Collection F/W 08-09" dari Ha Sang Baek pada Maret 2008. Ia juga muncul dalam video musik "Gee" dari Girls' Generation.


Facts about Minho:

~Paling pendiem dan di antara member SHINee lainnya
~Paling tinggi juga
~Mantan model
~Suka banget olahraga khususnya basket & sepak bola
~Suka ngasih kejutan
~Keluarganya terdiri dari orang tua dan kakak laki-laki
~Tipe cewek idamannya punya rambut panjang, tinggi rata-rata, suka pake gaun, dan baik hati (muahahaha...{ketawa licik}Minho tipemu seperti Noona sekali...suer deh! Tanya aja kucing piaraan gue !!) *Sumpah deh gue nggak boong! Rambut gue panjang, tinggi gue 160cm, baik hati, tidak sombong, rajin menabung, dll. ^^ gue juga tipe cewek yang lumayan feminim kok, jadi nggak masalah buat pake rok/gaun.*
Minho...Noona berharap sekali padamu....hiks..hiks...
~Biasanya tidak banyak bicara, tapi berharap bahwa para member dapat menjadi lebih dekat masing2, untuk menjadi "SHINee selamanya"
~Ketika menyanyi "Love Like Oxygen", ia berpikir tentang wanita impiannya
~. " sejujurnya, jika saya seorang wanita, member SHINee yang akan saya kencani pasti Taemin." (Omo.....i don`t belive it....)
~Baik dalam mengerjakan apapun, dan dapat mengerti dan menganalisa sesuatu dengan efektif -- dalam realita, ia sangat peduli jika orang2 disekitarnya merasa nyaman atau tidak --
~Mempunyai piyama yang bergambar lucu (tidak diketahui apa gambarnya)
~Pengen banget liat hantu. (bener2 aneh nih bocah?? Gue aja ogah banget! Eh dia malah pengen ngeliat mahluk begituan!)
~Akan berkata lebih jika ada anjing kecil bersamanya
~Minho menyimpan uang tabungannya didalam diarinya
~Buat Minho musik seperti oksigen, sangat dibutuhkan dalam hidupnya
~Minho suka sama anak kecil kayaknya(?) abis di Hello Baby kan dia member SHINee yang paling deket sama anak yang harus mereka asuh (Yoogeun) *beruntungnya yang nanti jadi istri & anaknya... i hope it`s me....(mulai ngarep.....!!!)*



Bonus.....Chibi my Minho jagiya yang superdupercuteabis......







cute &sweet Minho


my prince charming ^^