Hello, SHINee World in here~~ ^o^

Rabu, 27 Oktober 2010

Because I Trust You - part 2 (END)

Main cast : Choi Min Ho, Kim Sung Je, Kim Min Di (author, indi)
Other cast : Kim Jong Hyun, Kim Chae Won (tya)


warning : a litte bit NC in ending... XD

Cafe Orange Crush.

“Ini cafe milik temanmu?” tanya Min Ho sambil mengedarkan pandangannya ke cafe itu.
“Ne, ia sudah kuanggap seperti oppa-ku sendiri. Ia juga sangat baik dan sayang padaku.”
Min Ho hanya mengangguk-angguk tanda mengerti.
“Min Di, hari ini datang dengan orang yang spesial ya?”
Min Di langsung mendongak. “Oh, oppa. Oppa ini Min Ho, namjachingu-ku.”
“Annyeong, Min Ho imnida.”
“Annyeong, Sung Je imnida.” Ucapnya sambil tersenyum manis.
“Min Ho ini Sung Je oppa. Orang yang aku bilang tadi.”
Lagi-lagi, Min Ho hanya menganggukkan kepalanya tanpa mengeluarkan sepatah katapun.
“Oppa, bagaimana kalau kau duduk bersama kami?”
“Mwo? mana bisa. Kalian kan sedang berkencan.”
“Tidak apa-apa kok. Min Ho tidak akan marah. Ya kan Min Ho?”
Kali ini ia hanya diam saja sambil menyendok patbingsu ke mulutnya.

Selama setengah jam itu Min Di terus mengobrol dengan Sung Je, ia sama sekali tidak memperdulikan namjachingu-nya yang jelas-jelas berada di hadapannya. Ia mengobrol dengan penuh semangat pada Sung Je, bahkan tertawa bersama.
“Min Di, aku ke toilet dulu ya.” Akhirnya namja itu buka suara.
“Oh iya.” Jawabnya singkat.

10 menit kemudian.

PRAAANG....

“Ah, maaf..maaf aku tidak sengaja...”
Min Ho langsung mengusap-usap kausnya yang terkena tumpahan jus tomat itu. Si pelayan terus meminta maaf padanya.
“Sudah, tidak apa-apa. yang penting kau tidak membuatku terluka.”
Lalu si pelayan itu membersihkan pecahan gelas di lantai itu.
“Ahhh....” tangannya terkena pecahan beling.
Min Ho langsung berjongkok di depannya. “Kau tidak apa-apa?”
“Ada apa?” tiba-tiba Sung Je dan Min Di sudah berada di tempat itu.
“Ah, Maaf Tuan, aku tidak sengaja menyenggol Tuan ini, lalu gelasnya jatuh dan pecah...” ucap gadis itu takut.
“Ya sudahlah. Kau bersihkan saja pecahannya. Lain kali jangan seperti ini lagi ya?”
“Ne Tuan. Sekali lagi maafkan aku...” lalu ia hendak membereskan pecahan gelas itu lagi namun Min Ho berhasil mencegahnya.
“Tanganmu sedang terluka. Kalau kau paksakan yang ada lukanya akan infeksi dan jarimu bisa bengak. Hyung, apa boleh aku saja yang membereskannya?”
Mata Min Di langsung membesar. Sangat-sangat besar, bahkan hampir copot dari rongganya. Apa-apaan kau Choi Min Ho!!
“Mwo? kau kan tamu di sini. Mana mungkin aku membiarkan kau yang membereskannya.”
“Tidak apa-apa hyung, lagipula tadi aku yang tidak hati-hati berjalan.”
“Tidak perlu Tuan..aku tidak apa-apa, ini memang salahku..”gadis itu mulai memerah wajahnya. Dan sayangnya, Min Di melihatnya.
“CUKUP! MIN HO KAU SENGAJA YA MEMBALAS DENDAM PADAKU! KAU SENANG MEMBUATKU CEMBURU SEPERTI INI! HAH!” Teriaknya.
Min Ho hanya bisa memasang wajah tak mengertinya. Sung Je menatap gadis itu kaget. Dan si gadis pelayan itu langsung merasa nyawanya terancam saat ini.
Min Di menatap Min Ho dan pelayan itu bergantian dengan tatapan yang berapi-api. Lalu langsung pergi meninggalakan tempat itu.
“YA KIM MIN DI!” Teriak Min Ho.

“Apa-apaan dia? Kenapa bisa-bisanya dia membela gadis itu?!?! Memang gadis itu siapanya sampai perlu ia bantu! Ia mau membalas dendam padaku karena tadi aku mendiamkannya! Arrghh....tujuanku kan membuatnya cemburu! Ini malah aku yang dibuat cemburu olehnya! Kau memang menyebalkan Choi Min Ho!!!”

+++

“HUAHAHAHAHAHAHA.....” tawa Jong Hyun pecah di ruangan itu.
“Ya pabo! Kenapa kau malah mentertawaiku!!” bentak Min Di kesal.
“Ahahahahaha..kau memang gadis pabo Kim Min Di. Malah kau yang marah pada Min Ho..jadi, rencanamu gagal dong?”
“DIAM KAU! Aku muak denganmu!”
“Lho? Kenapa kau jadi menyalahkanku?”
“AAAHHHHH!!!! AKU KESAL POKOKNYA!!”
“Gadis gila...” guman Jong Hyun.

Beberapa hari kemudian.

“Min Di, apa bisa kau temani aku ke toko buku hari ini?”
“Um..maaf ya Min Ho aku sudah ada janji dengan orang lain.”
“Oh, bailkah. Aku ajak Jong Hyun saja kalau begitu.”

Akhir-akhir ini Min Di mulai menjauh dari Min Ho, mereka sudah jarang jalan bersama. Bahkan saat hari Minggu Min Di tiba-tiba saja membatalkan rencana kencannya dengan Min Ho. Padahal namja itu sudah menunggu di depan bioskop selama 1 jam.
Min Di seolah memiliki dunia barunya, dan ia sama sekali tidak ingin di usik oleh orang lain. Termasuk Min Ho, namjachingu-nya sendiri.

+++

“Chae Won, apa aku tahu akhir-akhir ini Min Di sering kemana?”
“Mwo?”
“Anni, maksudku..sepertinya akhir-akhir ini ia selalu sibuk sendiri. Tapi ia tidak pernah bilang apapun padaku.”
Chae Won tersenyum. “Kau merasa kehilangan ya? Kau kesepian ya? Merindukan kebawelan yeojachingu-mu itu ya?” goda Chae Won.
“Kau bicara apa sih? Aku kan hanya tanya!”
“Ah~~~sudahlah, jujur saja Min Ho...aku sudah lama jadi temanmu. Jadi tidak perlu malu lagi...”
“Hah, menyesal aku tanya padamu.”
“Hah..kau ini, begitu saja ngambek! Payah! Aku tidak tahu Min Di ada urusan apa akhir-akhir ini. tapi setahuku Min Di akhir-akhir ini dekat dengan namja yang bernama Kim Sung Je.”
“Kim Sung Je?”
Chae Won mengangguk. “Kau mengenalnya?”
Min Ho mengeryitkan alisnya. “Aku pernah bertemu denganya sekali. Min Di bilang ia sudah seperti oppa-nya sendiri. Sepertinya hubungan mereka memang dekat.”
“Whoa....bisa bahaya kalau begitu!”
“Apanya?”
“Yeojachingu-mu! Bisa-bisa ia berpaling ke lain hati! Kalau ia jatuh cinta pada namja itu bagaimana?!”
“Tidak lucu Kim Chae Won.”
“Ini memang tidak lucu! Tapi menyeramkan! Kalau Min Di jatuh cinta pada Sung Je itu bagaimana? Dan kalau pria itu juga suka pada kekasihmu bagaimana?”
“Min Di kan tidak bodoh. Ia sadar kok ia punya aku. Mana mungkin ia melakukan hal gila seperti yang kau bayangkan.”
“Ya...aku kan hanya memperingatimu saja. Aku tidak mau kau kehilangan gadis berisik itu nantinya...”
Sejenak Min Ho memikirkan omongan Chae Won barusan. Tapi ia tidak pikir panjang. Ia percaya kalau kekasihnya tidak mungkin melakukan hal gila seperti berselingkuh di belakangnya.

+++

“Ya, sampai kapan kita harus seperti ini? aku bisa gila lama-lama kau suruh jadi ‘selingkuhanmu’.”
“Ah...kau sabar sedikit kenapa. Nanti juga ia akan merasa cemburu dan kesal gara-gara aku selalu menolak permintaannya.”
“Apa kau yakin?” tanya Sung Je.
“Um...60% aku yakin....”
“GADIS GILA! KAU BENAR-BENAR MENJADIKANKU KELINCI PERCOBAANMU YA!!!”
“Ah~~~oppa...tidak usah berteriak di telingaku kan bisa!!!”
“Pabo kau!” ucap Sung Je lalu menjitak kepala Min Di.

+++

“Min Di, apa bisa besok kau temani aku menonton pertandingan basket di universitas Seoul?”
“Um...maaf ya Min Ho, aku mau pergi dengan Sung Je oppa. Kau bisa nonton sendiri saja kan?” lagi-lagi Min Di menolak permintaan Min Ho.
“Um, baiklah. Sepertinya kau lebih senang pergi dengannya ketimbang aku.” Gumam Min Ho.


“Ya, kau kok datang sendiri? mana Min Di? Biasanya ia selalu menempel padamu?”
“Ia sedang pergi dengan Sung Je hyung.”
“Sung Je?” tanya Jong Hyun.
“Temannya Min Di. Dan ia sudah menganggap seperti oppa-nya.”
“Oppa? Kau yakin Choi Min Ho?”
“Maksudmu?”
“Kau, percaya dengan omongan Min Di? Ah, anni, maksudku dengan namja itu. Kau yakin ia tidak akan mendekati kekasihmu?”
Min Ho mengeryitkan matanya.
“Kau bisa percaya kalau ia hanya menganggap Min Di dongsaeng-nya saja? Kau yakin kalau ia tidak akan punya perasaan pada kekasihmu itu?”
“Jangan bicara yang bertele-tele Jjong.”
“Maksudku...apa kau tidak khawatir kekasihmu berselingkuh dengan namja itu?” ucap Jong Hyun pelan dan hati-hati.
“Kau menuduh Min Di?”
“Bukan menuduh..tapi aku punya buktinya...”
“Mwo?”
“Ne, hyung-ku bilang ia melihat Min Di beberapa hari yang lalu berdua dengan seorang namja di taman sedang makan es krim. Dan mereka terlihat sangat dekat. Saat aku bilang mungkin itu kau ia bilang bukan. Ia bilang namja itu tidak setinggimu dan gayanya juga beda dari kau.”

+++

“Sudah hampir sebulan Min Di...” ucap Sung Je sambil mengayun ayunan itu.
“Lalu?”
“Sampai kapan kerjaanku akan selesai?”
“Sampai Min Ho sadar kalau ia harus menjaga kekasihnya dari pria lain.”
“Huh...” Sung Je hanya bisa menghela nafas.
Saat Min Di turun dari ayunan tempat dimana ia tadi berdiri sambil menggoyang-goyangkannya, ia terpelset dan hampir jatuh ke pasir di hadapannya. Namun untungnya Sung Je sempat menangkapnya.
“Ffyyuuuhh....untung aku tidak mencium pasir itu...” ucap Min Di lega. “Gomawo oppa.”
Sung Je hanya mengangguk. Saat Min Di ingin berdiri, Sung Je tidak melepaskan tangannya dari gadis itu.
“O, oppa...tanganmu...aku sudah tidak apa-apa kok.”
Sung Je lalu menatap tangannya. Tapi ia tidak melepaskannya. Entah kenapa jantungnya berdegup kencang saat menangkap tubuh Min Di tadi.
Lalu ia menatap gadis yang berdiri di hadapannya itu. “Min Di...”
“Ye oppa?”
“Bagaimana kalau...kalau aku..aku ingin menjadi selingkuhanmu yang sungguhan?”
Min Di mengeryitkan alisnya. “Kau bicara apa sih?”
“Aku..kurasa..aku mulai menyukaimu Kim Min Di. Apa..apa kau mau menjadi kekasihku? Aku tidak apa-apa kok kau jadikan selingkuhanmu..”
“Oppa, kau bercanda kan? Ini sama sekali tidak lucu.”
“Aku serius pabo. Coba kau lihat mataku.”
Min Di menatap mata namja itu sunguh-sungguh. Ia serius...tatapan matanya sama seperti saat Min Ho bilang ia mencintaiku dan akan menjagaku...
“Aku serius Min Di..aku..aku menyukaimu...”
Mereka berdua saling tatap dalam beberapa menit. Lalu entah muncul darimana keberanian Sung Je untuk mengecup bibir ranum gadis itu.
Mata Min Di langsung membulat. Ia kaget setengah mati.
“Min Di...”
Sung Je langsung memutus ciumannya dan mereka berdua langsung menatap sumber suara.
“M, M, Min, Min Ho....” ucap Min Di gelagapan.
Min Ho berjalan ke arah mereka berdua.
“Min Ho...se, sejak kapan kau....”
“Sejak kalian berciuman.”
Min Di benar-benar membatu di tempat. Kakinya terasa lemas dan aliran darah plus detak jantungnya serasa berhenti.
“Kalau kau memang mencintainya kenapa kau tidak pernah bilang padaku?”
“Min Ho aku...”
“Maaf, ini semua salahku. Awalnya Min Di hanya meminta bantuanku saja untuk membuatmu cemburu, karena ia merasa kau terlalu dingin padanya. Tapi kelamaan aku merasa kalau ia gadis yang menarik dan aku..aku mulai menyukai kekasihmu...”
“Min Ho aku....”
Min Ho tersenyum. “Gadis bodoh! Kenapa bisa aku mempunyai kekasih sepertimu.”
“Choi Min Ho maaf, aku tahu aku salah mencium kekasihmu. Tapi aku menyukainya. Tapi aku juga tahu kalau ia tidak akan pernah bisa menyukaiku. Karena di hatinya cuma ada seorang Choi Min Ho saja.” Ucap Sung Je sambil melirik Min Di yang matanya mulai basah.
Min Ho menatap gadis itu lalu menarik lengannya dan membawanya pergi.

Min Di menangis sesenggukan di bawah pohon itu. Ia berjongkok di bawahnya sambil menyembunyikan wajahnya di kedua lututnya.
“Kenapa kau bisa-bisanya merencanakan ide bodoh macam ini sih? Kau pikir ini akan membuatku cemburu? Kau bodoh atau terlalu polos sebenarnya?”
“Aku hiks..aku..hanya ingin kau bersiakap lebih baik dan perhatian padaku saja...hiks..”
“Apa kurang perhatianku selama ini? kau lupa saat kau sakit? Aku orang yang paling panik setengah mati. Aku bahkan tidak bisa konsentrasi belajar. Padahal besoknya aku ujian.”
“Mian..aku memang bodoh...aku tahu kau marah...sekarang terserah kau saja mau melakukan apa padaku...”
“Sebegitu inginnyakah kau membuatku cemburu? Lalu apa kau senang kalau aku sudah merasakan hal itu?”
Min Di mendongakkan wajahnya menatap Min Ho yang berdiri di hadapnnya.
Min Ho berjongkok di depannya. Ia menghapus air mata Min Di dengan jarinya. “Aku cemburu bodoh. Aku kesal saat melihat kekasihku berciuman dengan pria lain. Apalagi ternyata pria itu punya rasa pada kekasihku yang pabo ini.”
Bukannya diam, Min Di malah menangis lagi.
“Ya, ya, ya! Kenapa kau malah menangis lagi!?!” Min Ho mulai panik.
“Aku, hiks..merasa bersalah padamu...maaf..aku memang pabo. Aku janji tidak akan melakukan hal pabo lagi...”
Min Ho lalu menariknya ke pelukannya.

+++

“Ya, apa kau mau tahu apa alasanku tidak pernah merasa cemburu padamu?”
“Kenapa?”
“Karena aku percaya padamu. Aku percaya kalau kau gadis baik-baik dan kau hanya mencintaiku di dunia ini. Makanya aku tidak pernah merasa curiga atau cemburu.”
Min Di mengeryitkan alisnya dan memanjukan bibirnya. “BODOH!”
“Kenapa kau bilang aku bodoh?”
“Kau memang bodoh! Kenapa kau tidak pernah bilang hal ini padaku sih! Aku kan jadi tidak perlu susah-susah membuatmu cemburu!”
“Kau yang bodoh! Untuk apa kau menyuruh Jong Hyun dan Chae Won mengompor-ngomporiku agar cemburu padamu! Buang-buang energi saja!”
“MIN HO MEMANG PABO!!!”
Min Ho langsung membekap Min Di yang berteriak-teriak seperti orang kesetanan itu. “Kau bisa diam tidak sih! Tidak malu apa di lihat orang-orang?”
Min Di hanya mengerucutkan bibirnya saja. Lalu menjulurkan lidahnya.
“Gadis pabo dasar!” ucap Min Ho sambil tertawa lalu mengacak rambut Min Di.
“Jadi..kau percaya ya padaku? Kau percaya kalau aku tidak akan berselingkuh darimu?”
“Um...ya begitulah...”
“Kenapa?”
“Karena aku tahu kalau kau sangat mencintaiku. Chae Won bilang sejak SMA kau sudah memperhatikanku, ia bilang kau sangat tergila-gila padaku dan tiap saat selalu membicarakanku, sampai ia muak mendengar namaku kau sebut berkali-kali.”
Min Di langsung syok. “M, MWOO!!! CHAE WON BILANG BEGITU!!!”
“Ne.” Jawabnya enteng.
“CHAE WON MICHYEOH!! KENAPA IA BILANG SEMUA PADAMU SIH!!”
“Ahahahahaha...jadi benar semua itu? Benar kalau sejak SMA kau sudah menyukaiku secara diam-diam?”
Wajah Min Di mulai memerah. Ia tidak berani menatap Min Ho.
“Sudah tidak usah malu. Toh sekarang aku sudah jadi kekasihmu. Lagipula berkatnya juga aku mau menjadi kekasihmu.”
“Mak, maksudmu? Chae Won mengancammu ya??!”
“Bukan pabo! Kau pikir ia preman apa? ia bilang kau itu gadis yang baik dan setia. Kalau kau suka pada sesuatu kau pasti akan menjaga dan mempertahankannya agar selalu bisa berada di sisimu. Makanya aku memilihmu menjadi kekasihku.”
Kali ini wajah Min Di makin merah.
“Kkaja. Aku sudah lapar. Cepat jalannya.”
“Hah..sampai kapan sih kau akan bersikap seperti ini? perutmu itu isinya apa sih? Kenapa kelaparan terus?”
“Dari pada aku memakan kau? Kau mau?”
Min Di langsung diam dan mengikuti Min Ho saja.

Sampai depan restoran itu Min Ho menghentikan langkahnya. “Um..Min Di, aku jadi tidak selera.”
“Apa kau bilang? Aku mengerjaiku ya?!?!”
“Andwe..hanya ingin makan yang lain saja...”
“APA!!”
“Um...ingin sesuatu yang manis dan kadang suka berwarna merah kalau sedang malu...”
“A, apa maksudmu?”
Tiba-tiba namja itu mengeluarkan evil smile-nya. Ia mendekat ke wajah Min Di dan membisikkan sesuatu di kupingnya. “Aku..aku ingin memakan pipimu yang merona itu...dan kalau bisa...bibirmu yang berasa cherry itu...” bisiknya menggoda.
Tubuh Min Di langsung menegang. Ia kaget setengah mati. Ia menelan ludahnya.
“Aku kangen dengan rasa cherry lembut dan manis itu...” bisiknya lagi.
Lagi-lagi Min Di menelan ludahnya. Ia menggigit bibir bawahnya dan sedikit menjilat lip gloss di bibirnya itu. Yang memang beraroma cherry.
Min Ho mulai menjauh dari kupingnya dan lalu matanya menatap pada bibir pink itu dan mulai mendekat.

5 senti..4 senti..3 senti...2 senti...

“HUAHAHAHAHAHA.....Wajahmu lucu sekali Min Di!! Harusnya tadi aku merekamnya! Ekspresimu benar-benar lucu! Huahahahahaha...”
Gadis itu merasa kesal. Ia mengepal tangannya. “MIN HO PABOOOO!!! AWAS KAU!!!” ia pun mulai mengejar Min Ho yang kabur, karena tahu akan di aniaya oleh gadisnya itu.

FIN

3 komentar:

  1. huaaaaaaaaaaaaaaaaa...
    akhir.a aq nemuin jga blog yg ad ff minho.....
    sumpah,,,aq suka bgt ama nie cerita....^^
    taemin vs minho...
    ya menang minho dunq....tpi taem jga gk kalah handsome.a,,,,,,,wkwkwkwkwk......enak bgt jdi min di.........

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. gomawo viona udah mmapir ke blog ku ^^
    gomawo udah suka & komen :D

    BalasHapus