Hello, SHINee World in here~~ ^o^

Kamis, 10 Juni 2010

Stand By Me - part 3 (FF Series)

CAST :
Lee Jin Ki / Onew SHINee
Kim Jong Hyun SHINee
Kim Ki Bum / Key SHINee
Choi Min Ho SHINee
Lee Tae Min SHINee
Kim Min Di (author)



Author POV.

Min Di masih di kamar Min Ho, dan tangannya juga masih di genggam, tapi ia sudah berhenti mengigau.
“Aigo...bagaimana ini? Mereka tega sekali sih padaku? Meninggalkanku hanya berdua dengan anak ini!”

Flash back.

“Noona, hari ini kami ada syuting, tapi karena Min Ho sakit terpaksa ia tidak bisa ikut. Kau jaga dia ya?” ucap Key.
“Mwo? Lalu, manajer oppa bagaimana? nanti dia marah karena aku tidak ikut.”
“Nanti aku yang bilang padanya.”
“Ne, kan tidak mungkin kami meninggalkan Min Ho yang sedang sakit sendiri.” Ujar Jong Hyun.
“Sudah, kami pergi dulu ya. Kalau ada apa-apa kau hubungi kami saja ya noona, annyong.”
Min Di hanya memasang wajah melas dan sedih saja.
“Mimpi apa aku semalam bisa mendapat kesialaan seperti ini? Hal yang untuk gadis lain di anggap anugrah, tapi buatku bencana! Sampai Min Ho bangun dan melihat apa yang terjadi pasti ia akan memaki-makiku sampai habis...huh...matilah aku...”

Di ruang tengah.

“Ya, kenapa kalian hanya berempat? Mana Min Ho? Apa ia masih tidur?”
“Anni hyung, Min Ho hyung sakit.” Jawab Tae Min.
“Sakit? Sakit apa?”
“Badannya panas sekali, tapi Min Di akan menjaganya kok, kau tenang saja.” Ucap Jong Hyun.
“Ne, jadi noona tidak bisa ikut dengan kita kali ini. Kasihan kalau Min Ho harus di tinggal sendiri.” Bela Key.
“Baiklah kalau begitu, ayo kita berangkat.”

End of flash back.


Min Di akhirnya tertidur karena merasa bosan dan kesal. Ia tertidur di sebelah Min Ho masih dengan tangan mereka yang saling menempel.
20 menit kemudian Min Ho membuka matanya, saat ia lihat di sebelahnya sudah ada Min Di yang sedang tertidur. Sebenarnya ia ingin menegur dan memarahi gadis itu, namun karena kepalanya terasa berat dan lehernya terasa kering ia hanya bisa memanggil gadis itu.
“Noona..” ucapnya parau.
Min Di langsung bangun, duduk dan membereskan rambutnya. “Oh, kau sudah bangun.”
“Kenapa kau ada di sini?”
“Mwo? Kau sakit, tadi kau menyangka aku Umma-mu, kau terus mengigau memanggil-manggilnya, dan sudah hampir 2 jam kau menggenggam tanganku.”
Min Ho hanya mengernyitkan alisnya.
“Ah sudahlah, aku buatkan kau bubur dulu ya.” Ucap Min Di sambil berlalu ke dapur.

Sambil membuat bubur, karena lapar belum sarapan Min Di membuat mie di cup. Lalu ia duduk di meja makan sambil menunggu bubur itu matang.
Tiba-tiba Min Ho datang dengan memegangi kepalanya. “Noona~~aku haus~~” ucapnya.
Min Di langsung menghentikan makannya, mie-nya masih menggantung di mulutnya. Ia langsung menyeruput mie itu dan memapah Min Ho yang sebentar lagi akan tumbang. “Aigo...kau ini kenapa keluar kamar? Kalau kau pingsan nanti bagaimana? Aku bisa di marahi yang lain.” Lalu ia mengantar Min Ho ke kamarnya dan membaringkannya di tempat tidurnya. “Kau tunggu dulu ya.”
Sekejap kemudian Min Di balik sambil membawa segelas air dan semangkuk bubur. “Ini, kau makan dulu, nanti baru makan obat.” Ucap Min Di sambil menyodorkan bubur.
Min Ho hanya menatapnya. “Ya, aku sedang sakit, bagaimana aku bisa makan sendiri sambil tidur?”
“Mak, maksudmu? Kau...aku...” ucap Min Di sambil menunjuk dirinya.
“Ne, sudah cepat. Aku lapar.”
Akhirnya dengan ragu Min Di menyuapi Min Ho. Karena canggung ia sampai lupa meniupi bubur yang masih panas itu.
“Ya! Kau mau membunuhku ya! Kau mau membuat mulutku melepuh!” bentak Min Ho.
Min Di langsung membelalakan matanya. “Mi, mianhe...”
“Hah, sebenarnya kau ini niat tidak sih menjagaku?”
“Mianhe...” ucap Min Di memelas.
“Hah, sudahlah, lupakan. Um...omong-omong yang lain mana? Kenapa sepi?”
“Kan kalian ada syuting reality show hari ini, makanya yang lain tidak ada.”
“Mwo? Lalu kenapa kau ada di sini?”
“Ya, bagaimana aku mau pergi kalau kau terus menggenggam tanganku. Lagipula Key tidak mengijinkanku meninggalkanmu sendirian. Bisa bahaya katanya.”
“Hah, justru karena berdua denganmu aku bisa bahaya.”
“Ya! Aku sudah berbaik hati mau menjagamu, kenapa sih kau tidak bisa bersikap baik padaku? Sekali saja.”
Min Ho hanya menatap gadis di hadapannya itu yang sedang memajukan bibirnya. Lucu. Batinnya.

Mereka berdua hanya diam-diaman sejak selesai makan tadi. Min Di hanya mengutak-atik ponselnya saja, sedangkan Min Ho hanya diam berbaring di tempat tidurnya.
“Um...ya, apa benar tadi aku terus menggenggam tanganmu?”
“Mwo? Ne.” Jawab Min Di sambil mengangguk.
“Mian, aku tidak tahu.”
Min Di langsung menoleh kearah Min Ho. Otak anak ini benar-benar sakit ya? Apa aku tidak salah dengar? Ia minta maaf padaku? Apa aku hanya berhalusinasi?
“Umm...ti, tidak apa-apa, aku, aku kan memang harus menjaga kalian berlima. Tapi...kenapa kau menyangka aku Umma-mu sih?” ucap Min Di sambil mengerucutkan bibirnya.
Sebenarnya Min Ho ingin tertawa mendengar pertanyaan gadis itu, namun ia tahan. “Memang kau seperti ibu-ibu. Kau bawel, cerewet dan suka mengatur.”
“Ya! Kan memang itu kerjaanku, apalagi kau sangat susah diatur. Aku sampai stres menghadapimu.”

Malamnya.

Onew terus mengigau tak jelas. Dari mulutnya keluar kata-kata aneh bin ajaib. Min Ho yang sedang sakit mendapat kesialan karena ia tidur di sebelah leader SHINee itu. Ia sudah menutup kepalanya tapi tetap saja merasa terganggu oleh suara-suara aneh Onew itu. Akhirnya karena kesal ia beranjak dari kamarnya dan pergi ke kamar Min Di.

TOK.TOK.TOK.

Min Di langsung terbangun dan kaget. “Sepertinya ada yang mengetuk pintu? Apa aku bermimpi ya?”

TOK.TOK.TOK.

“Omo...jangan-jangan itu....hantu....hii...”
“Ya, cepat buka pintunya.” Ucap suara di luar sana.
“Sepertinya aku mengenal suara itu?!?!?....Aigo! itu kan suaranya Min Ho!” Min Di langsung berjingkat ke pintu dan membukanya. “kau? Mau apa kau malam-malam?”
Min Ho malah masuk ke dalm dan langsung tidur di ranjang Min Di.
“Ya! Kau mau apa! kenapa kau malah tidur di ranjangku!”
“Malam ini aku tidur di sini. Sudah, diam saja kau.”
“Mwo? Ya, ini kamarku, bukan kamarmu, kamarmu di sebelah. Kau salah kamar!”
“Aku tahu. Onew hyung berisik sekali, ia terus mengigau, aku tidak bisa tidur.”
“Lalu apa hubungannya denganku!?”
Min Ho langsung membuka matanya dan menatap gadis yang duduk di sampingnya. “Kau bawel ya. Aku sedang sakit, kalau ia seperti itu terus aku tidak bisa tidur, dan nanti aku tidak akan sembuh-sembuh! Kau senang kalau aku sakit terus?”
Min Di langsung diam mendengar kata-kata pria itu.

Ia hanya menatap wajah pria yang berbaring di ranjangnya. Ia menelusuri tiap detil wajah pria itu dengan seksama.
“Huh...kau itu sebenarnya sangat tampan tahu, tapi kenapa kau mengesalkan sekali sih?” gumam Min Di pelan.
“Aku tahu aku tampan. Sudah jangan terus memandangiku.” Ucap Min Ho tanpa membuka matanya lalu tersenyum kecil.
Min Di langsung membelalak dan mengalihkan pandangannya. Sial! Kenapa ia bisa dengar sih? Aigo...aku kan malu...Wajah gadis itu langsung merona merah.
Karena ranjangnya di rebut ia hanya bisa duduk sambil memeluk lututnya di samping ranjangnya. Matanya tidak tahan untuk memperhatikan wajah pria di sampingnya itu.
Aigo...ia benar-benar tampan, ia begitu sempurna sebagai seorang pria, wajar kalau banyak gadis yang menggilainya. Tapi kenapa ia selalu mencari masalah denganku sih? Kenapa ia sangat membenciku sih? Hah..padahal kalau tidak pasti aku sudah jatuh cinta padanya.
Mwo? Aku bicara apa tadi? Jatuh cinta?....pada Min Ho....kepalaku sudah rusak sepertinya!

Ia menatap wajah pria itu lagi. Ia memperhatikkannya dari ujung kepala dan berhenti di bibir pria itu.

DEG!

Jantung Min Di terasa berhenti berdetak.

Bibirnya merah dan penuh, apalagi saat ini bibirnya sedikit terbuka.

DAGDIGDUGDAGDIGDUG.

Jantung Min Di tidak bisa di kontrol detaknya. Matanya seolah tidak mau lepas dari pemandangan indah di depan matanya. Seolah ia gila dan lupa dengan segalanya. Saat ini di otaknya hanya ada satu nama. CHOI MIN HO.
Omo...pasti aku sudah gila...benar, otakku sepertinya terganggu, atau bocor? Aigo...kenapa sih ia harus seindah ini? Kenapa ia harus sangat mempesona? Wajahnya bagai malaikat yang teduh dan tenang kalau sedang tidur seperti ini...Kim Min Di, ayo sadar! Jangan berpikir yang aneh-aneh!!
Aigo Min Ho....kenapa sih kau membuatku gila??

++++

Saat bangun Key mengucek matanya dan memperhatikan sekelilingnya, ia beniat membangunkan member SHINee lainnya. Namun saat turun dari tempat tidurnya ia mendapati ranjang Min Ho yang berada di bawahnya kosong. Mata Key langsung melotot. Ia langsung keluar kamar dan mencari Min Ho di seluruh ruang di dorm itu. Dari ruang tengah, kamar mandi, dapur, ruang pakaian, ruang latihan tapi ia tidak menemukan anak itu.
“Hyung, hyung, Min Ho hilang!!” ucap Key panik sambil mengguncang tubuh Onew.
“Ah~~~kau berisik Key~~”
“Ya bangun! Aku serius! Min Ho tidak ada!”
“Ah~~~~”
“Hah! kau menyebalkan hyung!” ucap Key sambil mendorong tubuh Onew.

Lalu Min Di keluar kamarnya karena mendengar suara Key yang berisk memanggil-manggil Min Ho.
“Ya Ki Bum, kau ini kenapa sih pagi-pagi begini sudah berisik?” ucap Min Di sambil mengucek matanya.
“Noona, Min Ho hilang!” ucanya heboh.
Min Di menghela nafas dan menunjuk pria yang sedang tidur di ranjangnya. “Itu! Orang sebesar itu masa tidak kelihatan!”
Key lagsung melongok ke dalam dan membelalak kaget. “YA! CHOI MIN HO! SEDANG APA KAU DI SINI!!”

to be continue...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar