Hello, SHINee World in here~~ ^o^

Selasa, 01 Juni 2010

Stand By Me - part 1 (FF Series)


CAST :
Lee Jin Ki / Onew SHINee
Kim Jong Hyun SHINee
Kim Ki Bum / Key SHINee
Choi Min Ho SHINee
Lee Tae Min SHINee
Kim Min Di (author)

Author POV.

“Ya semuanya, dengarkan aku, sekarang gadis ini akan menjadi asisten pribadi kalian. Arasso?” ucap manajer mereka.
“Mwo? Kau serius hyung? Memangnya kami membutuhkan asisten ya?” tanya Onew.
“Tentu saja, kalian pikir aku sanggup apa sendirian mengurus kalian?”
“Tapi hyung...” rengek Jong Hyun.
“Ah sudah tidak ada tapi-tapian. Ia akan tinggal dengan kalian.”
“MWOO!!” jawab mereka berlima kompak.
“Ia akan tidur di kamar sebelah kamar kalian, itu akan mempermudahnya menjaga dan mengurusi kalian.”
“Hyung....” rengek Key.
“Sudah, tidak ada yang boleh membantahku. Min Di, cepat bereskan barang-barangmu.”
“Ne oppa.”

Gadis itu langsung masuk ke kamar yang di tunjukkan oleh manajer SHINee itu. Setelah menaruh barang-barangnya ia di suruh memperkenalkan dirinya pada kelima anggota SHINee itu.
“Annyonghaseyo, naneun Kim Min Di imnida. Mohon bantuannya..” ucapnya ramah sambil membungkuk.
“Annyong, aku Onew, leader SHINee. Dan aku juga anggota tertua.”
“Annyong noona, aku Tae Min. Aku maknae di sini.”
“Aku Jong Hyun. Oh iya umurmu berapa?”
“Hah? aku seumur denganmu.”
“Oh..” ucap Jong Hyun dan Tae Min bersamaan.
“Aku Key. Almighty Key.” Ucapnya sedikit kesal.
“Ya, kenapa kau hanya diam saja?” tanya manajer mereka.
“Kurasa ia sudah tahu siapa namaku.” Ucap Min Ho dingin sambil berlalu ke kamarnya.
“Kau sabar ya, anak itu memang seperti itu, tapi sebenarnya ia anak yang baik kok.” Ucap Onew.
“Ne oppa.” Jawab Min Di.

Seminggu kemudian.

Selama menjadi asisten SHINee kehidupan Min Di berubah 100%. Tiap hari ia harus bangun paling pagi diantara kelima namja itu, lalu membanggunkan mereka dan membuatkan makanan untuk mereka lalu membereskan apartemen itu plus mengurus jadwal kegiatan mereka sehari-hari.

Jong Hyun menghampiri Key yang sedang duduk manyun di depan TV. “Ya, kenapa kau? Sepertinya kau tidak senang ada ‘orang lain’ di sini?”
“Diam kau!” jawabnya ketus.
“Ya, aku hyung-mu. Kau tidak boleh bersikap tidak sopan padaku.”
“Terserah kau!”
“Ah...aku tahu kenapa.”
“Waeyo?”
“Kau kesal karena Min Di mengambil semua tugasmu kan Umma?? Iya kan??”
“Ne, aku memang kesal padanya. Semenjak ia datang sepertinya ia terus bersikap kalau ia yang menguasai dorm ini. Padahal kan dulu aku yang berkuasa penuh atas dorm ini.”
Jong Hyun tertawa keras. “HUAHAHAHA...pabo kau Ki Bum! Seharusnya kau senang kalau sekarang ada yang membantumu, jadi kan kau tidak perlu repot-repot lagi.”
“Ya, itu kan memang sudah menjadi tugasku. Aku senang kok melakukannya. Kan kalian sendiri yang menganggapku Umma kalian.”
“Ah...jangan-jangan kau takut Onew Appa di rebut olehnya ya? iya kan?”
Key menatap Jong Hyun sinis lalu melempar bantal ke wajahnya.
“YA! benarkan apa yang aku bilang? Onew hyung kan selalu bersikap baik pada gadis itu. Pasti kau cemburu ya?!?!...kau kesal ya karena sekarang Appa lebih memperhatikan Min Di daripada kau?”
“DIAM KAU KIM JONG HYUN!!”

+++

“Noona apa bisa kau bantu aku?” ucap Tae Min manis.
“Mworago Tae Min-ah?”
“Um..bisa tolong buatkan aku ramyun? Aku lapar....”
“Baiklah, kau tunggu sebentar ya.”
“Gomawo noona, aku tunggu di ruang latihan ya.”

Saat berjalan ke dapur untuk membuatkan Tae Min ramyun ternyata di sana sudah ada Min Ho yang sedang membuat ramyun juga untuk dirinya sendiri.
Saat melihat gadis itu datang, Min Ho melirik ke arahnya sebentar lalu sibuk dengan ramyunnya lagi.
“Um...kau sedang apa?” tanya Min Di basa-basi.
“Kan kau punya mata. Kau bisa lihat kan aku sedang apa.” Jawab Min Ho dingin.
“Apa..kau mau aku bantu? Kebetulan aku juga mau membuatkan ramyun untuk Tae Min.”
“Tidak perlu.”
Selesai membuat ramyun Min Ho langsung pergi dari dapur tanpa mengucapkan sepatah katapun.
“Dasar pria aneh! Aku sudah baik-baik padanya, tapi ia malah bersikap dingin seperti itu. Wajahnya sih tampan, tapi kelakuannya minus!”

Selesai membuat ramyun Min Di langsung menyusul Tae Min di ruang latihan. Di sana ia melihat Tae Min sedang makan ramyun berdua dengan Min Ho.
“Tae Min ini ramyunmu sudah-”
“Oh noona, mian, aku sudah makan ramyun punya Min Ho hyung.”
“Lalu, ramyun ini mau aku apakan?”
“Um...kau makan saja ya? mianhe noona.”
“Gwenchanayo.” Lalu Min Di berjalan gontai ke dapur, di jalan ia bertemu Jong Hyun.
“Ya, itu apa?”
“Hah? ramyun, kau mau? Ini untukmu saja.” Ucap Min Di sambil menyodorkan mangkuk berisi ramyun itu ke Jong Hyun.
“Aku tidak suka mie, kau kasih yang lain saja. Itu ada Onew hyung. Pasti dia mau.”
Lalu Min Di menghampiri Onew yang sedang mengobrak-abrik isi kulkas.
“Oppa.”
Onew langsung menoleh ke atas, tapi kepalanya malah terbentur pintu kulkas. “Aigo!” ucapnya sambil memegangi kepalanya.”Waeyo Min Di?”
“Ini untukmu.”
“Mwo? Aku kan tidak minta ramyun?”
“Sudah makan saja.”
“Kau serius? Gomawo Min Di, kau tahu saja kalau aku sedang lapar.” Lalu Onew duduk di meja makan di sampingnya.

Min Di POV.

Licik! Hanya itu kata yang bisa kuungkapkan untuk Min Ho kali ini. Ia benar-benar licik. Aku jadi makin kesal padanya.
Sejak aku pertama kali menginjakkan kaki di dorm ini sikapnya sudah sangat menyebalkan, makin hari malah makin menyebalkan!
Tiap pagi aku harus mati-matian membanggunkannya yang tidurnya seperti orang mati, apalagi kalau mereka ada acara pagi, aku habis di marahi manajer oppa karena tidak bisa membanggunkan Min Ho dengan tepat waktu. Kenapa sih ia menyebalkan? Bisa tidak sih ia sekali saja bersikap manis? Seperti keempat namja lainnya. Ya walaupun Key agak sedikit ketus padaku, tapi ia masih mau menegurku dan membantuku memasak kok. Tidak seperti Min Ho yang melihatku seperti melihat lalat kecil pengganggu yang menyebalkan.

“Min Di, besok mereka berlima ada acara jam 9 pagi. Jadi kau harus membanggunkan dan menyiapkan barang-barang mereka sebelum jam 8. Mengerti?” ucap manajer oppa.
“Ne oppa, aku mengerti.”
“Jangan sampai terlambat lagi seperti waktu itu ya?”
“Ne.” Ucapku lemas.

Keesokan paginya.

Jong Hyun pagi-pagi sekali sudah bangun dari tidurnya, jadi aku tidak perlu repot-repot membanggunkannya, lalu yang kedua Key. Setelah bangun ia langsung masuk kamar mandi, jadi tugasku tinggal membangunkan ketiga namja ini saja.
Pertama aku membangunkan Tae Min, setelah menggoyang-goyangkan kakinya akhirnya ia bangun juga, kedua Onew oppa. Kali ini tidak semudah membanggunkan Tae Min tadi, aku sedikit bekerja keras membanggunkannya. Setelah 15 menit akhirnya ia bangun juga dari tidur lelapnya.
Aku menatap pria di hadapanku itu dengan wajah malas.
Apalagi yang akan terjadi padaku hari ini...Omo...
“Ya, Min Ho, ayo cepat bangun, sekarang sudah jam setengah 7, jam 8 kalian sudah harus berangkat syuting. Ayo cepat bangun.” Ucapku sambil menepuk punggungnya.
Ia tidak bergeming sedikitpun.
Aku berkali-kali membangunkannya tapi ia tetap tidak bergeming. Sebenarnya ia tidur atau mati sih!!
Lalu Key masuk kekamar untuk mengambil tasnya. “Dia masih belum bangun?”
“Belum...kalau ia tidak bangun juga oppa bisa marah padaku karena kalian bisa terlambat.”
“Hah, anak itu, selalu seperti ini.” Lalu Key berjalan keluar.
“Apa-apaan dia! Kupikir akan membantuku, ini malah keluar! Keterlaluan kau Key!”
Beberapa saat kemudian Key masuk bersama Tae Min. Lalu Tae Min berjalan ke tempat tidur Min Ho. “Sudah noona, serahkan padaku saja.”
Ia membisikkan sesuatu ke kuping Min Ho yang sedang tertidur itu. Beberapa saat kemudian namja jangkung itupun membuka matanya dan bangkit dari tempat tidurnya. Lalu ia pun berjalan keluar kamar.
Aku hanya memandangnya takjub. Lalu aku melihat ke arah Tae Min yang sedang tersenyum-senyum. “Ya, kau hebat sekali sih, aku sudah hampir 15 menit membangunkannya tapi ia tidak bergeming sedikitpun, sedangkan kau? Hanya beberapa detik saja ia langsung bangkit.”
“Hehehe...tadi aku bilang kalau hyung tidak mau bangun nanti Key Umma akan membanting game-nya. Makanya ia langsung bangun.”
“Oh...sebegitu menyeramkahnya Key?”
“Ne.” Jawab Tae Min sambil mengangguk.
“Ehem, kau sudah bosan hidup ya Lee Tae Min.” Ucap Key sambil mengepal kedua tangannya.
“Mian Umma....” ucapnya sambil berlari ke meja makan.

Setengah jam kemudian manajer oppa sudah datang ke apartemen SHINee. Kelima namja itupun sudah siap semua, mereka tinggal memakai sepatu dan pergi.
Satu-satu mereka pun keluar apartemenya. Saat aku sedang memakai sepatu sebuah benda jatuh ke sebelahku. Saat aku mendongak ke atas aku melihat Min Ho dengan wajah menyebalkannya itu.
“Bawakan tasku. Aku pegal.”
“Mwo?” tanyaku kesal.
“Sudah cepat, kau tidak mau di marahi manajer hyung kan.” Ia berlalu mendahuluiku. Aku hanya menatapnya dengan kesal dan mengepalkan tanganku ke udara.
“YA Min Di! Cepat!” teriak manajer oppa dari dalam lift.

Begitu sampai backstage, aku langsung membanting tas Min Ho ke kursi di hadapanku.
“YA! Jangan membanting tasku seenaknya! Di dalamnya terdapat game, ponsel dan MP3 Player-ku tahu!”
“Ups...mana aku tahu...” ucapku sok polos. Min Ho hanya menatapku dengan tajam.

to be continue...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar