Hello, SHINee World in here~~ ^o^

Sabtu, 19 Juni 2010

Stand By Me - part 5 (FF Series)

CAST :
Lee Jin Ki / Onew SHINee
Kim Jong Hyun SHINee
Kim Ki Bum / Key SHINee
Choi Min Ho SHINee
Lee Tae Min SHINee
Kim Min Di (author)



Min Di POV.

Kami harus berjalan selama kurang lebih satu jam untuk sampai ke kantor majalah itu. Selama perjalanan aku terus sibuk membaca catatan kegiatan SHINee selama sebulan ini yang baru tadi pagi di berikan manajer oppa. Sedangkan kelima member SHINee itu malah tidur semua. Betapa menyenangkannya hidup mereka?
Tiba-tiba Min Ho menyenderkan kepalanya ke pundakku. Aku langsung mengangkat kepalanya. Tapi ia tetap tidak mau bergerak.
“Aku pinjam pundakmu. Kalau kau masih mau hidup, lebih baik kau setuju saja. Atau aku akan bilang pada manajer hyung kalau kau terus menggodaku dan memintaku menjadi kekasihmu.” Ucap Min Ho sambil tetap terpejam.
Aku langsung terdiam. Aku tidak mau ia mengatakan fitnah itu pada manajer oppa. Bisa-bisa aku langsung di pecat saat ini juga. Dan mencari pekerjaan di zaman sekarang tidaklah semudah membalikkan telapak tangan.

Sampai kantor majalah itu kelima namja itu langsung di make up dan di tata busananya. Aku hanya melihat mereka berlima saja yang sedang bekerja. Mereka hebat. Pikirku. Mereka berlima masih sangat muda-muda, seumuran denganku, tapi mereka sudah mendapat tanggung jawab sebesar ini. Mereka sudah bekerja keras di usia muda seperti ini. Aku salut dengan mereka berlima.
Selesai sesi pemotretan itu mereka langsung duduk di sofa di ruang make up. Aku langsung memberikkan mereka masing-masing air mineral. Tapi pekerjaan itu belum selesai, setengah jam lagi mereka masih harus mengadakan sesi wawancara.
Akhirnya semua pekerjaan mereka selesai juga hari ini. Mereka berjalan pelan ke van, aku hanya memperhatikan mereka dengan wajah melas.
“Oppa...kau kelihatan lelah.” Ucapku pada Onew hyung.
Ia malah tersenyum dan mengacak rambutku. “Anniyo, ini kan memang pekerjaan kami.” Lalu ia berjalan masuk ke van.
Aku berlari ke minimarket dekat kantor majalah itu, balik dari sana aku langsung menyodorkan berbagai macam cemilan dan susu kotak pada mereka berlima. Mereka langsung menyerbu kantung itu.
“Tada...aku punya hadiah untuk kalian...”
“Wah....” ucap mereka berlima ceria. Dan langsung menyerbu isi kantung itu.
“Wah..ada banana milk!” ujar Tae Min ceria.
“Wah keripik kentang.” Ujar Jong Hyun.
“Ya Noona, kau mau membuat kami menjadi gemuk ya? Kau membelikan makanan yang merusak kami saja.” Ucap Key sambil menyipitkan matanya.
“Ah kau Key, masih saja memikirkan masalah dietmu itu.” Ujar Onew oppa sambil mengunyah sekantung cemilan.
“Diam kau Lee Jin Ki! Aku tidak mau sampai aku seperti bocah itu, yang perutnya sebentar lagi meledak karena kebesaran!” ejek Key ke Jong Hyun.
Jong Hyun langsung berhenti mengunyah dan melempar Key dengan sekantung cemilan yang belum di buka.
Lalu Min Ho malah mengambil cemilan itu dan membukanya, lalu ia malah berebut cemilan itu dengan Tae Min.
Aku hanya tersenyum melihat kelakukan mereka berlima yang seperti anak kecil.
“Ya, kau tumben bersikap baik dengan kami?” ujar Min Ho.
“Tentu saja hyung, kan sekarang ia sudah menjadi calon keluarga kita, kan ia....” mulut Tae Min langsung di bekap Min Ho.
Tae Min langsung kelihatan takut. “Mianhe...aku lupa...”
Saat turun aku lihat Key membisikkan sesuatu pada Tae Min. “Awas sampai kau keceplosan mengatakan hubungan mereka berdua di depan orang lain, termasuk manajer hyung. Bisa kacau semuanya.”
“Ne Umma, aku tadi lupa...”

Aku turun terakhir sambil membawa sekantung properti yang mereka bawa tadi di bantu oleh manajer oppa. Lalu Min Ho menarik kantung di tanganku dan berjalan mendahuliku.
Lalu ia berbalik. “Ya, sampai kapan kau mau berdiam di situ?”
Lalu aku langsung berjalan menyusulnya.
“Ya, seharusnya kau bilang hal tadi padaku, bukan Onew hyung, kan aku namjachingu-mu, bukan ia. Kau bukan sengaja membuatku cemburu kan?” godanya.
Aku menatapnya. “Ha, kau lucu sekali sih Choi Min Ho. Untuk apa aku membuatmu cemburu? Dan ingat, aku bukan yeojachingu-mu! Aku hanya asistenmu. Asisten SHINee!”
“Kau yeojachingu-ku.”
“Anni! Jangan bercanda Min Ho, ini sama sekali tidak lucu!”
“Ya, seharusnya kau itu merasa beruntung karena aku mau menjadi namjachingu-mu. Kau kan tahu banyak gadis yang ingin menjadi yeojachingu-ku.”
“Aku sama sekali tidak merasa beruntung, justru sebaliknya! Aku tahu kau tidak benar-benar menyukaiku, kau hanya mau menyiksaku kan? Menyiksa batinku!”
Min Ho tersenyum licik. “Kau memang gadis pintar Kim Min Di. Makanya aku menyukaimu.”
“Diam kau pabo!”

Author POV.

Hari ini mereka berlima di suruh manajer mereka datang ke kantor SM. Min Di tidak ikut karena ia harus masuk kuliah, karena hari ini ada tes yang sangat penting. Kalau ia tidak mengikutinya ia bisa di DO dari kampusnya.
Saat sedang di kantin Min Di melihat majalah yang sedang di baca salah seorang gadis. Beberapa orang gadis itu terlihat sedang membahas berita yang terdapat di majalah itu. Saat ia lihat di halaman majalah itu terdapat foto kelima pria yang saat ini sangat dekat dengannya, kelima pria yang tinggal bersamanya selama enam bulan ini. SHINee.
Karena merasa penasaran ia meminjam majalah itu dari salah satu gadis itu, saat membaca artikel itu mata Min Di langsung membulat, sangking kagetnya mata bulat gadis itu sampai hampir melompat keluar.
Omona....apa-apaan ini? Apa yang di tulis di sini? Apa ini memang kenyataan atau hanya gosip semata? Omo....bisa kacau semuanya sampai semuanya tahu tentang hal ini.

Lalu Min Di langsung berlari pulang ke apartemennya, apartemen SHINee. Sampai sana ia tidak mendapatkan siapapun. Mereka belum pulang. Batinnya.
15 menit kemudian kelima namja itupun pulang. Min Di langsung berjalan ke arah pintu. Ia melihat wajah kelimanya terlihat lemas dan tertekuk. Ia tahu kalau telah ada yang terjadi diantara mereka. Apalagi Min Ho, wajahnya benar-benar tidak enak di pandang, ia kelihatan sangat sedih dan kacau.
Onew langsung merebahkan tubuhnya ke sofa di ruang tengah. Min Di langsung duduk di sebelahnya. “Um....o, oppa...sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa kalian terlihat lemas? Um...Min, Min Ho kenapa? Apa ada masalah?”
Onew tersenyum. “Kau sudah baca majalah hari ini?”
Min Di mengangguk pelan.
“Kurasa kau sudah tahu apa masalahnya.” Ia mengambil nafas. “Min Ho di marahi manajer hyung karena sudah berkata yang aneh-aneh.”
“Ja, jadi aku benar. Karena masalah itu...jadi yang ia bilang benar? Itu bukan hanya gosip murahan saja?”
Onew menggeleng.
“Mi, mianhe...semua ini karena aku...”
“Anni, ini bukan karena kau, ini salah Min Ho sendiri. Ia terlalu asal bicara, tidak memikirkan dampaknya pada dirinya sendiri dan kami. Padahal ia tahu kalau manajer hyung sangat galak dan profesional.”

Min Di berjalan ke kamarnya gontai.
“Pabo kau Choi Min Ho, untuk apa sih kau bilang kalau kau sudah mempunyai yeojachingu? Aku kan bukan yeojachingu-mu? Kau kan hanya mau mempermainkanku. Hah...kalau begini kan aku jadi merasa bersalah pada mereka berlima. Kalau manajer oppa tahu semua ini aku dan Min Ho bisa-bisa mati di tangannya...Omo...bagaimana sekarang....” keluh Min Di.
Saat menoleh ke ranjangnya. Di sana terdapat sebuah kotak dan kartu ucapan berwarna pink. Ia langsung membuka kotak itu.
“Headphone?”
Lalu ia membaca kartu yang terdapat di atas kotak itu.

Noona, mianhe aku sudah merusak headphone-mu waktu itu. Maaf juga kalau aku baru bisa menggantinya, dan maaf lagi karena aku tidak bisa mengganti dengan yang sama persis. Penjaga tokonya bilang hanya tinggal yang berwarna pink ini saja, yang putih seperti milikmu sudah habis. Jadi aku membelikan yang ini saja.
Semoga kau suka.

Choi Min Ho

Min Di tersenyum membaca kartu itu, tapi tanpa ia sadari air matanya turun melewati pipi mulusnya.
“Pabo kau Min Ho, kau memang pabo namja. Pabo...”

Flash back.

Min Ho sedang bermain game bersama Tae Min dan Onew di ruang tengah. Karena kesal kalah tanding dengan Onew ia langsung membanting buku di hadapannya dan membanting tubuhnya ke sofa.

KREK.

Ada bunyi sesuatu yang sepertinya terduduki olehnya. Ia langsung bangun dan mengambil bantal yang menutupi benda itu. Saat ia lihat ada sebuah headphone berwarna putih dengan gambar bintang hitam di tengahnya.
“Ya, ini punya siapa?” tanyanya sambil mengacungkan benda itu.
Tae Min menoleh ke arahnya. “Oh, punya Min Di noona.”
“Mwo?! Min Di noona punya? Bukan punya Key?”
“Key hyung punya kan yang berwarna pink dan bintang hitam, kalau yang kau pegang itu punya Min Di noona.”
“Mati aku!”
“Memang kenapa?” tanya Onew.
“Hah? a, aku...aku tidak sengaja mendudukinya...”
“MWO!” pekik Tae Min dan Onew.

Min Di datang dan mencari headphone-nya yang tertinggal di sofa tadi. Tapi ia tidak menemukan benda itu.
Onew, Min Ho dan Tae Min hanya diam saja menatap TV di hadapannya.
“Ya, apa kalian ada yang melihat headphone-ku?”
Mereka bertiga menggeleng.
Lalu Min Di mencari lagi. Saat berjalan kakinya tidak sengaja menyentuh sesuatu, saat ia melihat kebawah ia melihat headphone-nya sudah pecah dan rusak. Ia memunggutnya dan menggenggamnya erat. “YA! SIAPA YANG MERUSAK INI!”
“Bukan aku noona! Sungguh!” ucap Tae Min ketakutan.
“Aku juga bukan!” ucap Onew.
Min Ho malah berdiri. “Aku yang merusaknya. Tadi aku tidak sengaja mendudukinya.”
“Apa kau bilang? Apa kau tahu aku membeli benda ini memakai gaji pertamaku? Sudah lama aku ingin membeli benda ini, tahu kau! Hah!”
“Kan aku sudah bilang kalau aku tidak segaja! Kau ini tuli ya!” jawab Min Ho tak kalah sewot.
“Kau memang tak punya otak Choi Min Ho. Kau pria paling menyebalkan yang pernah aku temui!” lalu Min Di berlari ke kamarnya.

End of flash back.



to be continue...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar