Hello, SHINee World in here~~ ^o^

Rabu, 18 Agustus 2010

Fail Cinderella part 2 -End-

Cast : Lee Hyun Jae, Kim Jong Hyun, Lee Tae Min, Choi Min Ho, Shin Hye Won, Shin Hyo Rim


DEG!

Jantungku langsung berhenti berdetak.
Apa tadi dia bilang? Hyung-nya? Apa aku tidak salah dengar?

Ia malah tersenyum. “Aku Tae Min. Adiknya Choi Min Ho, namja yang paling kau benci itu.”
Kakiku langsung lemas rasanya, rasanya ia tidak sanggup menopang beban tubuhku lagi.
Matilah aku! Anak ini pasti akan bilang semuanya pada Min Ho Oppa. Habis aku! Tamat riwayatmu cinderella! Kau tidak akan pernah mendapatkan kebahagiaan seperti di buku cerita!
Ia malah tertawa kecil dan menyentuh ujung hidungku. “Sepertinya kau kaget ya?”
“Ka, kau, kau benar-benar...”
“Ne, aku adiknya.”
“A, a, aku...”
“Santai saja. Aku tidak akan bilang pada Hyung kok masalah ini. Lagipula aku yakin kok pasti banyak gadis yang sama sepertimu.”
Aku mengeryitkan mata.
“Patah hati karena Hyung-ku mempunyai seorang yeojachingu.”
“Bukan itu masalahnya! masalahnya ia berpacaran dengan nenek sihir berwujud barbie itu! Aku tidak rela Oppa mendapat gadis licik seperti dia!”
“Ya, tadi kau bilang gadis itu Onnie-mu, kenapa kau sangat membencinya?”
“KARENA IA SELALU MEMBUAT HIDUPKU MENDERITA!” teriakku di wajah Tae Min, dan kemudian menangis.

+++

“Jadi begitu ya? Pantas kau sangat membenci Onnie-mu.” Tanggap Tae Min setelah mendengar dongengku itu. “Kau memang seperti cinderella.”
Aku langsung menatapnya. “Ne, tapi cinderella yang sangat malang. Cinderella yang tidak akan mendapat kebahagiaan dan cinta sejatinya. Cinderella gagal.”
Ia malah terkekeh mendengar omonganku. “Kau ini lucu sekali sih Hyun Jae. Mana ada yang seperti itu? Cinderella gagal. Ada-ada saja kau.”
“Ada. Dan itu aku, kau tidak sadar?”
“Terserah kau sajalah. Huh, sudah ya, aku mau pulang, nanti Omma-ku mencariku. Annyong cinderella.”
“Tae Min! Kau, kau benar kan tidak akan bilang ini semua pada Min Ho Oppa?”
Ia tersenyum dan menganggukkan kepalanya. “Aku janji.”

+++

“Annyong cinderella.” Ucap Tae Min dengan senyuman mautnya.
“Annyong Tae Min-ssi. Waeyo?” tanyaku lemas.
“Um, kau mau temani aku ke perpustakaan tidak?”
Mataku langsung membulat. “Andwe! Aku tidak mau!”
Tae Min terlihat heran. “Waeyo? Ayolah temani aku, aku harus mencari buku untuk mengerjakan makalahku. Kata Hyung-ku kau suka berdiam diri di perpustakaan. Masa kau tidak mau?”
“Andwe Tae Min. Aku tidak mau ke tempat itu lagi!”
“Aku tahu apa sebabnya, tapi masa cuma karena hal itu kau jadi tidak mau ke perpustakaan lagi? Lagipula kan belum tentu ada Min Ho Hyung di sana?”
“Pokoknya aku tidak mau!”
“Ayolah Hyun Jae...jebal...” ucap Tae Min dengan puppy eyes-nya. Kalau sudah begini, bagaimana aku bisa menolaknya?

Akhirnya dengan langkah yang berat aku ke tempat itu. Tempat pertama kali aku menemukan pangeranku, tempat pertama kali aku jatuh cinta padanya sekaligus tempat terkutuk dan membuat hatiku hancur berkeping-keping.
Tae Min menggenggam tanganku. “Kau tenang saja, ada aku kok. Aku akan melindungimu.” Ucapnya mantap.
Aku hanya menatapnya.

Akhirnya kami berdua masuk ke perpustakaan dan mulai mencari buku-buku untuk referensi tugas Tae Min.
Namun apa dugaanku benar. Aku lagi-lagi sakit hati untuk yang kedua kalinya di tempat ini.
Aku melihat dengan mata kepalaku, Min Ho Oppa dan Hyo Rim Onnie berciuman di pojokan perpustakaan! Aku langsung membatu di tempat. Air mataku langsung meleleh di pipi. Saat Tae Min melihat ia langsung menarikku ke atap sekolah. Sampai sana aku masih menangis tak keruan.
“Hyun Jae..mianhe...aku, aku tidak bermaksud membuatmu terluka lagi..aku tidak tahu kalau mereka...”
Aku hanya menggelengkan kepala sambil tetap menangis.
“Mianhe Hyun Jae, jeongmal mianhe...” ucap Tae Min penuh sesal.
“Lupakan. Mungkin memang sudah nasibku. Kau tahu bagaimana perasaanku tadi? Sakit, sangat sakit. Aku melihat orang yang aku suka malah berciuman dengan kakak tiriku yang brengsek itu. Aku mau mati saja rasanya Tae Min.”
Tiba-tiba namja itu mengelus pipiku dan menghapus air mataku. “Andai Min Ho Hyung tahu kalau ada gadis yang sangat mencintainya seperti kau, pasti ia sangat bahagia.”
“Tapi masalahnya Hyung-mu lebih memilih barbie itu daripada aku...”
Tae Min langsung menarikku ke pelukannya. Dan menenangkanku. Aku hanya bisa diam dan terisak di pelukannya.

+++

Aku makin membenci kedua kakak tiriku itu. Apalagi Hyo Rim Onnie, yang berhasil merebut pangeranku itu. Mereka selalu bersenang-senang di atas penderitaanku.
Namun ternyata Hyo Rim Onnie tidak sungguh-sungguh mencintai Min Ho Oppa, ia hanya mau memanfaatkannya saja, ia menerima cinta namja itu karena ingin menikmati kekayaan miliknya saja. Benar-benar gadis licik! Kalau tidak ada Appa pasti aku akan mencakarmu!
“Hyo Rim, jadi sekarang kau benar-benar berpacaran dengan namja itu ya? tanya Hye Won Onnie.
Hyo Rim Onnie menangguk dan tersenyum licik.
“Kau benar-benar menyukainya ya?”
“Andwe.”
“Mwo? Lalu kenapa kau mau menerima cintanya?”
“Sepertinya ia sangat tergila-gila padaku, dan kudengar ia juga sangat kaya. Jadi lebih baik aku manfaatkan saja dia. Lagipula dia juga lumayan tampan, tidak rugi kan punya namjachingu sepertinya?”
“Kau benar-benar hebat Hyo Rim.”
“Lalu, apa Onnie sudah punya namjachingu?”
“Anni. Tapi...aku menyukai seseorang.”
“Nugu?”
“Um...um...Kim Jong Hyun...”
“MWO? J, Jong Hyun temannya Hyun Jae itu? Teman cinderella bodoh itu?”
Hye Won Onnie mengangguk.
Di saat yang sama aku langsung membelalak dan mulutku membentuk O besar. Hampir saja gelas yang aku pegang terlepas dan jatuh.

Aku langsung berlari ke rumah Jong Hyun dan menemuinya.

“Ada apa lagi? Kau di sakiti kedua nenek sihir itu lagi ya?” tanyanya saat aku baru datang.
“Anni, lebih parah dari itu.”
“Mwo? Apa maksudmu?”
“Hye Won Onnie, dia, dia....dia menyukaimu!”
“MWO!!! Jangan bercanda Lee Hyun Jae. Ini sama sekali tidak lucu! Masa nenek sihir itu menyukaiku?”
“Aku serius! Tadi aku dengan pembicaraan mereka berdua. Onnie bilang ia menyukaimu, dan yang lebih parahnya ternyata Hyo Rim Onnie hanya memanfaatkan Min Ho Oppa!”
“Memanfaatkan bagaimana?”
“Ia hanya mau mengeruk kekayaan Oppa saja! Ia tidak benar-benar mencintainya! Aish! Aku ingin mencakar wajahnya rasanya!”
“Kau bukan macan Hyun Jae, kau cinderella. Mana ada cinderella yang bisa melawan pada saudara tirinya? Kau sudah bosan hidup?”
“Hah, itu masalahnya, kenapa aku harus menjadi cinderella sih? Kenapa tdak jadi putri tidur atau putri salju saja?”
“Tapi mereka tetap saja punya ibu tiri yang kejam! Pabo kau.” Ucap Jong Hyun sambil menunjuk kepalaku dengan telunjuknya.

+++

“Hyun Jae, besok aku ulang tahun, kau datang ya ke pestaku?”
“Mwo? Aku tidak bisa Tae Min.”
“Waeyo?”
Aku menatapnya. “Kurasa kau tahu apa alasannya.”
Ia menghela nafas. “Pasti karena Hyung-ku. Iya kan? Kau tidak mau menemuinya lagi kan karena takut sakit hati lagi?”
“Bukan hanya itu. Ibu tiri dan kakak-kakakku juga tidak akan mengijinkaku. Mereka pasti meyuruhku mengerjakan tugas.”
“Biar aku yang bilang pada ibu-mu.”
“Ya Lee Tae Min, jangan aneh-aneh.”
“Habis kalau tidak begitu kau tidak akan di ijinkan pergi!”
“Memang kenapa sih kalau aku tidak datang? Apa pentingnya untukmu?”
“Karena....”
“Karena apa?”
“Ah sudahlah. Pokoknya kau harus datang. Kalau kau mau tahu jawabannya kau harus datang. Nanti aku akan bilang.”
“Kau menyebalkan Lee Tae Min! Sama seperti Hyung-mu.” Ucapku kesal.

Akhirnya malam ini Tae Min benar-benar datang ke rumahku dan bilang semuanya pada ibu tiriku. Kedua kakak tiriku hanya menatapku dengan sinis selama Tae Min datang. Saat ia pulang mereka langsung membulliyingku seperti biasanya.
Hye Won Onnie mendorongku ke tembok dengan kasar. “Apa hubunganu dengan Tae Min? Kenapa ia memohon pada Omma biar kau di ijinkan datang ke pesta ulang tahunnya?”
“Ne, apa hubunganmu dengannya? Ia kan adiknya Min Ho, namjachingu-ku! Lebih baik kau menjauhinya saja Hyun Jae. Kalian tidak sepadan!” ucap Hyo Rim Onnie.
“Mana aku tahu kenapa ia mengajakku? Aku juga tidak mau sebenarnya, tapi ia yang memaksaku.”
Hye Won Onnie menarik rambutku. “Kau sekarang mulai melawan ya? kau mau aku bilang semua pada Appa-mu? Kalau kau dan Jong Hyun sudah melakukan hal tercela.”
“ANDWE! Aku tidak pernah melakukan apapun dengan Jong Hyun! Lagipula memang Onnie mau Jong Hyun menderita? Aku tahu kau suka padanya kan?”
Hye Won Onnie matanya melotot. Ia makin menarik rambutku. “AAWWW....”
“Heh, gadis bodoh, bicara apa kau!”
“Aku tahu semuanya. Aku juga tahu kalau Hyo Rim Onnie hanya memanfaatkan Min Ho Oppa!”
Hyo Rim Onnie berjalan ke arahku dan memegang wajahku dengan kasar. “Kau ternyata memang pintar ya. Kau mau tahu apa alasanku sebenarnya?” ia tersenyum. Amat sangat licik! “Karena aku tahu kau menyukai Min Ho, dan aku mau membuatmu menderita dengan perasaanmu itu.” Bisiknya di telingaku.
“KAU BENAR-BENAR KETERLALUAN! Apa kau tidak tahu kalau Min Ho sangat menyukaimu! Ternyata matanya memang sudah di butakan oleh kecantikanmu. Padahal hatimu busuk dan licik!”

PLAK!

Pipiku di tampar oleh Hyo Rim Onnie.

“Kali ini kau hanya kutampar. Tapi lain kali aku akan lebih kasar padamu.”

+++

Akhirnya aku di ijinkan juga oleh Omma datang ke pesta ulang tahun Tae Min. Tapi kedua Onnie-ku mewanti-wantiku untuk tidak terlalu dekat dengan Tae Min dan menjaga jarak dengan mereka berdua. Aku juga tidak boleh mendekati Min Ho Oppa. Bahkan menatapnya saja aku tidak di ijinkan.

Akhirnya kami bertiga sampai juga di rumah Tae Min. Ternyata rumahnya sangat besar dan mewah.
Malam itu ia terlihat sangat tampan dengan setelan jas putihnya. Ia bagai seorang pangeran yang ada di cerita dongeng yang sering aku baca.

Ia langsung menghampiriku yang malam itu memakai gaun berwarna kuning gading.
Demi Tuhan aku sadar kalau kedua Onnie-ku matanya membelalak besar saat Tae Min menghampiri dan menarikku ke dalam.
Hyo Rim Onnie langsung mendatangai Min Ho Oppa dan merangkul lengannya manja. Min Ho Oppa juga tak kalah tampannya dengan jas hitam, kemeja biru dan celana jins hitamnya. Awalnya aku masih curi-curi pandang dengannya, tapi Tae Min langsung menyadarinya.
“Ya, aku sudah ada di sebelahmu, masa kau masih memandangi Hyung-ku sih? Memangnya aku kurang tampan apa?”
Aku menatapnya dengan wajah memerah dan tatapan bersalah. “Mi, mianhe....”
Ia malah tersenyum. “Aku tahu Hyung-ku memang sangat tampan, tapi apa aku tidak bisa mengalahkan ketampanannya untuk memikatmu?”
Aku langsung diam. Apa maksudnya berkata seperti itu?
Belum aku bertanya apa maksud ia berkata seperti itu ia sudah pergi menarikku ke depan kue ulang tahunnya. Aku berdiri di sebelah kirinya, dan di sebelah kananku ada Min Ho Oppa. Saat melihatku ia langsung tersenyum amat sangat manis. Hyo Rim Onnie yang berdiri di sebelahnya langsung memelototiku.

Selesai menyanyikan lagu selamat ulang tahun dan memotong kue, Tae Min langsung menyatakan suatu hal.
“Maaf semuanya, aku minta perhatiannya. Aku mau berbicara sesuatu.”
Semua orang langsung diam dan mendengarkan apa yang ingin di katakannya.
“Hari ini adalah ulang tahunku, dan aku akan mengatakan sesuatu hal yang sangat penting. Malam ini aku akan menyatakan perasaanku pada seorang gadis yang sangat manis dan baik hati, namun sayangnya hidupnya penuh dengan kesedihan dan kemalangan. Aku harap aku bisa mengubah hidupnya menjadi lebih bahagia lagi.”
Entah mengapa jantungku berdetak kencang. Aku terus menatap namja itu lekat-lekat.
“Gadis itu adalah....Lee Hyun Jae.”
DEG! Kata-kata itu tepat menusuk jantungku. Semua tamu langsung menatap ke arahku, bahkan Min Ho Oppa juga terlihat kaget dengan pengakuan adiknya barusan.
“Lee Hyun Jae, apa kau mau menjadi cinderella-ku? Apa bisa aku menjadi pangeranmu?” ucapnya tegas.
Aku hanya bisa mematung.
“Ayolah Hyun Jae jawab, kasihan dongsaeng-ku ini.” Ucap Min Ho Oppa.
Dengan bodohnya aku malah berlari ke luar bukannya menjawab pertanyaan Tae Min barusan.

Aku menangis di pinggir kolam renang itu. Lalu tiba-tiba seseorang menepuk pundakku. Saat aku mendongakkan kepalaku ternyata sudah ada Min Ho Oppa.
“Ya, kau kenapa lari? Seharusnya kan kau menjawab pertanyaan Tae Min? Kau tidak menyukai dongsaeng-ku? Kau tidak mau menerimanya?” tanyanya lembut.
Demi Tuhan aku sangat ingin menangis di pelukannya. Aku ingin menangis dan meluapkan semua isi hatiku padanya.
Namja itu malah menghapus air mataku dengan sapu tangannya. “Kau malam ini sangat cantik. Apa kau tahu itu? Wajar kalau adikku menyukaimu. Kurasa kalian pasangan yang serasi. Tapi kalau kau terus menangis kecantikanmu akan luntur.”
Tiba-tiba Tae Min muncul dari belakang Min Ho Oppa. “Ehm..”
“Oh kau Tae Min. Um...ya sudah kalau begitu aku pergi dulu ya.” ucap Min Ho Oppa.
Tae Min berjalan mendekatiku dan memandangku yang terisak. “Gadis bodoh. Kenapa kau malah pergi? Kau mau membuatku malu ya?”
“Aku..hiks..aku...”
“Huh, susah sekali sih membuatmu melupakan Hyung-ku. Apa kau tidak bisa menyukai orang lain selain dia?”
“Tae Min aku...”
Ia menarik tanganku dan menggenggamnya. “Ya dengar aku. Aku ingin menjadi pangeranmu. Aku akan membuatmu menjadi cinderella yang sebenarnya. Bukan cinderella gagal lagi. Apa aku tidak bisa mengganti posisi Hyung-ku di hatimu?”
“Tae...”
“Aku serius. Aku benar-benar menyukaimu. Sejak pertama kali melihatmu dan mendengar ceritamu aku langsung tertarik padamu dan merasa ingin melindungimu. Walaupun yang menyebabkan kau terluka adalah kakaku sendiri.”
“Tae Min aku...aku tidak pantas untukmu. Aku hanya gadis biasa yang bodoh dan lemah, bahkan tidak bisa melawan penindasan yang terjadi padaku.”
“Justru karena kau lemah aku akan melindungimu. Kau butuh seorang yang melindungimu Hyun Jae, mungkin awalnya kau pikir itu Hyung-ku, tapi takdir berkata lain, takdir berkata kalau aku yang harus melindungimu, kalau ternyata pangeran yang kau harapkan selama ini adalah aku. Bukan Min Ho Hyung.”
Aku tidak tahu harus berkata apalagi. Aku langsung memeluknya dan menangis. “Gomawoyo Tae Min, gomawo karena kau sudah mau menerima dan melindungiku. Walaupun awalnya aku sangat menyukai kakakmu, tapi kau masih mau menerimaku.”

+++

“Dan akhirnya mereka hidup bahagia selamanya.” Ucapku dan Tae Min bersaman sambil menutup buku dongeng itu.
Ini sudah yang kesekian kalianya kami membaca buku itu bersama.
“Akhirnya kau bisa menjadi seorang cinderella seutuhnya kan?”
Aku tersenyum. “Ne, gomawoyo pangeran. Kau sudah mau memilih cinderella ini.”
Tae Min pun tersenyum dan mengecup keningku. “Saranghaeyo Lee Hyun Jae, cinderella-ku...aku akan selalu melindungimu.”

FIN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar