Hello, SHINee World in here~~ ^o^

Selasa, 31 Agustus 2010

Anything For You (part 2)

Cast : Lee Jin Ki, Kim Jong Hyun, Kim Ki Bum, Choi Min Ho, Lee Tae Min, Kim Min Di (me, author), Han Hye Rim (Ika Onnie)

Little inspired from SHINee`s School of Rock >.<


Min Ho POV.

“Ya sudah, aku pulang dulu ya. Kalian jaga diri baik-baik ya.” ujar Jin Ki hyung.
“Hyung, aku hanya mau mendapatkan gadisku saja kok. Bukan mau berperang. Kau sepertinya khawatir sekali sih?”
“Bagaimana aku tidak khawatir, kalian berani sekali menyamar seperti ini. Kalau sampai ketahuan aku juga yang mati!” ucapnya sedikit berbisik.


“Um..jadi, kalian mau tinggal di asrama mulai hari ini?” tanya kepala sekolah.
Aku menganggukkan kepala dan tersenyum superduper manis.
“Baiklah kalau begitu.” Ia berjalan meninggalkan kami bedua. Tae Min kulihat masih grogi dan ketakutan.
“Ya Lee Tae Min, sampai kapan kau mau seperti ini? Percaya padaku kalau tidak ada yang akan sadar kalau kau ini seorang namja.”
“Tapi hyung~~~”
Kepala sekolah itu datang dengan seorang wanita. “Nona Sung, mereka berdua murid baru di sini. Kau tolong antar mereka ke kamarnya ya.”
“Ye, aku akan mengantar mereka berdua.”

Wanita yang di panggil Nona Sung itu berjalan di depan kami membawa kami ke kamar yang akan kami tinggali untuk beberapa waktu ini.
“Chwesong hamnida, apa..aku bisa sekamar dengan onnie-ku? Aku, tidak bisa tidur kalau tidak dengannya.” Tanya Tae Min pada Nona Sung.
“Ne, kalian akan sekamar kok. Kau tenang saja.”
“Gamsahamnida.”
“Panggil aku Sung sonsaengnim saja. Aku guru bahasa Inggris di sini.”
“Ah ne Sung sonsaengmin.” Ucap Tae Min.

Akhirnya kami sampai di depan kamar itu. Jujur jantungku berdegup sangat kencang saat ini. Aku harus tinggal sekamar dengan gadis-gadis. Kalau ketahuan bisa gawat, Ki Bum pasti akan membunuhku dengan sadis.
“Baiklah, ini kamar kalian. Kalian akan tidur dengan beberapa teman yang lain.”
Sung sonsaengnim mengetuk pintu kamar itu, lalu seorang gadis membukakannya. “Annyong sonsaengnim, ada perlu apa?”
“Oh ini Hye Rim kau dapat teman baru. Kalian berteman dengan baik ya.”
Gadis itu tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Lalu Sung sonsaengnim meninggalkan kami, aku dan Tae Min masuk ke kamar itu dengan ragu.
“Annyong, Han Hye Rim imnida. Salam kenal ya, semoga kita bisa menjadi teman baik.”
“A, annyong naneun Choi..Min Jeong imnida...”
“Naneun Lee Taem...Lee Tae Yeon imnida, hehehe...”
Mampus kalau sampai Tae Min keceplosan menyebutkan namanya! Untung ia pintar hari ini. Kalau tidak bisa kacau semua rencana yang kubuat mati-matian.
“Um, kalian kelas berapa?”
“Ah, kami kelas 1.” Ucapku dengan suara yang kubuat selembut mungkin.
“Oh..kalau begitu panggil aku onnie ya. Aku kelas 3.”
“Ah ne o, onnie..” kenapa lidahku terasa kaku ya saat mengatakan hal itu?
Lalu keluar sesosok gadis dari kamar mandi yang hanya menggunakan handuk berwarna pink untuk melilitkan tubuhnya. Mataku dan Tae Min langsung membesar melihat pemandangan di depan kami berdua. Tapi kurasa mataku lebih lebar, bahkan sampai mau copot karena gadis itu adalah gadis yang aku incar. Min Di noona.
Saat melihat ada 2 mahluk lain di kamarnya ia langsung kaget dan masuk kamar mandi lagi.
“Oh itu Min Di, dia kelas 2. Anaknya memang seperti itu.” Ucap Hye Rim noona.
Gadis itu keluar lagi dengan memakai baju tidur warna pink dengan gambar kupu-kupu. Ia berjalan ke sebelah Hye Rim noona. “Onnie, mereka siapa?”
“Oh mereka anak baru di sini. Dia Min Jeong dan itu Tae Yeon.”
“Oh~annyong Min Di imnida.” Ucapnya sambil tersenyum manis.
Demi Tuhan aku mau pingsan rasanya melihat ia tersenyum begitu manis. “A, a, annyong Min Jeong imnida...”
Tae Min menyikut lenganku dan berbisik. “Hyung dia orangnya ya? dia noona-nya Ki Bum hyung yang waktu itu ya?”
Aku hanya tersenyum garing dan menganggukkan kepalaku.
Aigo...jadi aku akan sekamar dengan gadis itu? Gadis yang sudah merebut hatiku dan membuatku melakukan hal gila macam ini. Aku bingung ini namanya anugerah atau musibah...tunggu, berarti....tiap malam aku akan melihat wajahnya tertidur...aku akan selalu melihatnya tiap saat dong??
Mati kau Choi Min Ho! Kalau ia mengetahui rahasiamu bisa tamat riwayatmu!!

“Um karena ranjang di bawah sudah di isi aku dan Min Di jadi kalian tidur di atas saja ya? tidak apa-apa kan?”
Tae Min hanya menganggukkan kepalanya dengan cute.
Aku menatap 2 tempat tidur tingkat itu. Sama seperti di apartemen kami.
Berarti Min Di noona tidur di bawah...kalau aku di atas aku tidak akan bisa melihat wajahnya, bagaimana ini?...
“Um mian onnie, apa, apa aku boleh tidur di bawah? Aku, aku takut ketinggian.” Ucapku berbohong.
“Jinja? Ya sudah kalau begitu aku yang pindah di atas.” Ucap Hye Rim noona.
Aku membungkukkan tubuhku. “Jeongmal gamsahamnida onnie. Maaf ya aku menyusahkanmu.”
“Gwenchana, aku senang kok punya dongsaeng baru.”


Tae Min POV.
Huh...Min Ho hyung beruntung sekali. Ia bahkan sekamar dengan noona yang ia sukai itu. Ia bisa melihat noona itu terus-menerus sepanjang hari.
Ah...kedua noona ini sangat baik dan manis pada kami berdua. Apa kalau mereka tahu kami berdua adalah seorang namja mereka akan sebaik ini?
Aku sampai bergidik membayangkannya. Aku benar-benar takut sampai ketahuan. Tapi kurasa omongan hyung-hyung-ku itu ada benarnya juga. Kalau aku memang memiliki wajah yang sangat manis. Bahkan aku bisa menipu mereka dengan wajah manisku ini.
Tapi aku benar-benar khawatir pada Min Ho hyung. Ia sangat kaku dan benar-benar sosok seorang pria sejati. Apa ia bisa bertahan?

“Tae Yeon, umurmu berapa? Kau manis sekali.” Tanya Min Di noona.
“Um 16 noo- onnie maksudku. Hehehe...”
“Aigo~~neomu kiyoung...”
“Go, gomapseumnida.”

Ia benar-benar tidak sadar kalau aku seorang namja. Huh noona, kurasa kalau kau tahu kau akan memakanku hidup-hidup.

Ponselku berbunyi.

Kim Ki Bum hyung.
Calling.

“Um mian onnie aku mau mengangkat teleponku dulu.”
Aku berjalan ke pojok kamar itu. “Yoboseo, waeyo hyung?”
“Tae Min, bagaimana? Apa kalian berhasil? Tidak ketahuan kan? Apa kalian sudah bertemu dengan noona-ku? Kau baik-baik saja kan? Aigo~~~aku sangat mengkhawatirkanmu...”
“Hyung, kalau kau tanya terus bagaimana aku bisa menjawabnya?”
“Ah ne, mian...”
“Semuanya lancar. Mereka tidak sadar kalau kami berdua ini wanita jadi-jadian. Masalah noona-mu. Huh...kami sekamar dengannya.”
“MMWOOO!!! Kalian berdua sekamar dengan Min Di noona!!!”
“Hyung, kalau kau berteriak seperti itu kupingku bisa tuli.”
“Aigo...bahaya ini! Tae Min, pokoknya kau harus mengawasi Min Ho terus ya, jangan sampai ia berbuat yang aneh-aneh pada noona-ku itu. Akan kubunuh ia kalau sampai melakukan yang tidak-tidak padanya!”
“Ye hyung aku akan mengawasinya. Masalahnya...siapa yang mengawasiku?!?!? Kalau aku lupa aku ini seorang yeoja bagaimana??!!”
“CHOI MIN HO YANG BERTANGGUNG JAWAB SEMUANYA!! Kau minta pertanggung jawabannya saja kalau kau ketahuan!”
“Baiklah hyung, terserah kau saja.”
Aku langsung mematikan sambungan telepon itu.

Saat melihat ke arah ranjang aku lihat Min Di noona sedang berbicara pada Min Ho hyung. Dari wajahnya aku tahu betul kalau ia sangat bahagia, tapi pasti sangat gugup.
Tuhan...kumohon kali ini tolong kami, jangan sampai kami berdua ketahuan...walaupun ini hal paling gila yang aku dan Min Ho hyung lakukan, ini semua juga aku lakukan demi dia. Dia bilang ini demi cintanya. Kumohon Tuhan....


Min Ho POV.

Sudah seminggu kami lewati, dan untungnya tidak ada yang sadar kalau kami berdua ini sebenarnya seorang namja.
Min Di noona dan Hye Rim noona sangat baik padaku dan Tae Min. Kurasa mereka benar-benar menganggap kami bagai adik mereka. Sehari setelah kami sampai Min Di noona langsung membawa kami berkeliling sekolahan ini.
Aku jadi merasa bersalah sudah membohonginya. Ia sangat baik pada kami.
Tae Min juga sudah tidak ketakutan lagi. Karena banyak yang memujinya manis, cantik atau cute. Ia jadi percaya diri untuk menyamar jadi seorang wanita.

Hari ini hari pertama kami masuk sekolah. Jujur kami berdua awalnya agak takut dan deg-degan. Tapi setelah mengingat tujuanku aku memberanikan diriku lagi untuk menghadapi semuanya. Hwaiting!

Untungnya aku sekelas dengan Tae Min, dan kami duduk sebangku lagi. Aku jadi lebih mudah mengawasinya.

+++

“Um...onnie, sebenarnya apa alasanmu sekolah di sekolah ini?” tanyaku ke Min Di noona.
“Mwo? Apa maksudnya?”
“Um, anu, itu..um...kenapa kau mau sekolah di sekolah khusus wanita? Memangnya...kau tidak bosan apa tiap hari selalu melihat wanita terus, apa...kau tidak ingin melihat atau sekelas dengan pria?”
Min Di noona menatapku tajam. “Anni. Aku sendiri yang meminta. Aku, aku, aku trauma pada pria...”
“Trauma kenapa?” tanyaku sok tidak tahu.
Min Di noona menceritakan semua yang pernah Ki Bum bilang padaku.
“Oh~mian aku tidak tahu.”
Ia malah tersenyum. “Gwenchanayo.”
“Jadi...kau..belum pernah berpacaran?”
Ia menggelengkan kepalanya.
“Um...apa aku boleh tanya? Pria seperti apa yang kau inginkan untuk menjadi kekasihmu?”
“Hah? aku, aku tidak pernah memikirkannya. Aku..tidak tahu.”
Hah, kacau kalau begini. Ia benar-benar tidak mau peduli tentang pria. Kalau begini mana bisa aku mendapatkannya?
“Kalau kau, apa kau sudah punya kekasih? Pasti sudah. Kan kau manis dan cantik. Ya kan?”
Aigo noona...harusnya kau memuji kalau aku ini tampan. Bukannya cantik.
Aku menggeleng. “Aku juga belum pernah pacaran.”
“Jinja?
“Ne, tapi aku sedang menyukai seseorang.” Ucapku sambil menatapnya.
“Oh, kalau begitu semoga kalian bisa bersatu ya? semoga ia juga menyukaimu.”
“Go, gomawo onnie.”

+++

Tae Min menghampiriku yang terduduk lesu di kantin. “Kau kenapa hyung? Ada masalah ya?” tanyanya pelan.
“Aku pusing Tae Min.”
“Waeyo?”
“Min Di noona. Sepertinya ia benar-benar trauma ada pria. Kalau begitu bagaimana bisa aku mendapatkannya? Aku jadi putus asa.”
“Jangan bercanda hyung! Aku sudah rela kau jadikan seperti ini kau mau menyerah begitu saja? Enak saja kau hyung!”
“Bukan begitu tapi...”
“Ah pokoknya aku tidak mau tahu! Awas saja kalau kau dan Min Di noona tidak bisa berpacaran. Aku marah besar padamu karena sudah membuatku menderita seperti ini!”


to be continue...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar