Hello, SHINee World in here~~ ^o^

Rabu, 25 Agustus 2010

Anything For You (part 1)

Cast : Lee Jin Ki, Kim Jong Hyun, Kim Ki Bum, Choi Min Ho, Lee Tae Min, Kim Min Di (me, author), Han Hye Rim (Ika Onnie)

Little inspired from SHINee`s School of Rock >.<


Min Ho POV.

“Ki Bum~~~” teriak gadis itu. Lalu Ki Bum langsung menghampirinya sambil berlari kecil.
Sudah beberapa hari ini aku melihat mereka selalu bertemu di gerbang saat pulang sekolah. Kalau di lihat dari seragamnya sih gadis itu bukan siswa sekolah sini. Tapi kenapa ia bisa mengenal Ki Bum? Apa ia yeojachingu-nya?
Beberapa menit kemudian Ki Bum balik menghampiriku dan Tae Min.
“Sudah hyung urusannya?” tanya Tae Min.
Ki Bum hanya menganggukkan kepalanya. “Oh iya bagaimana nilaimu? Bagus kan?”
Tae Min mengangguk cepat. “Ne, tentu saja. Pasti Omma dan Appa-ku senang. Hehehe...”
“Baguslah kalau begitu.”
Hari ini kami baru saja mengambil raport. Dan nilai kami bertiga lumayan memuaskan.

“Ki Bum, gadis yang tadi...ia siapamu?”
“Mwo? memang kenapa?”
“Tidak, aku hanya ingin tahu saja. Sepertinya akhir-akhir ini gadis itu sering menghampirimu ke sini. Apa ia yeojachingu-mu?”
“Wahhh...Ki Bum hyung sudah punya kekasih ya? Siapa hyung? Kenalkan aku dong...”ujar Tae Min polos.
“Dia noona-ku bodoh, bukan kekasihku.”
“Mwo? kau kan anak satu-satunya?” tanyaku.
“Memang bukan kakak kandungku. Ia kakak sepupuku, dan ia bersekolah di dekat sini, jadi ia sering mampir.”


Ki Bum POV.

“MWWOOO!!!! KAU SUDAH GILA YA CHOI MIN HO!!!” teriakku.
Jin Ki hyung, Jong Hyun hyung dan Tae Min langsung menutup kupingnya.
“Aku serius Ki Bum. Kau mau membantuku kan?”
“ANNIYO!! Aku tidak akan membantumu!”
“Kau bilang kita sahabat, masa kau tidak mau membantu sahabatmu sendiri sih?”
“Ini namanya bukan membantu, tapi melakukan hal gila! Kau sudah sinting ya Min Ho! Jangan berbuat yang aneh-aneh!”
“Hanya seperti itu apa anehnya sih?”
“MICYEOH NAMJA DASAR KAU!!! Hhmptt....” Jong Hyun hyung langsung membekap mulutku yang sedari tadi terus berteriak.
“Kau berisik sekali sih Ki Bum. Kau mau tetangga memarahi kita ya?”
“Dia gila hyung! Masa dia mau menyusup ke sekolah khusus wanita! Otaknya geser ya? Dia itu seorang namja, kalau sampai ketahuan kan bisa kacau!”
“Ya, ini kan kulakukan juga demi cinta. Memang salah hyung?” tanya Min Ho pada Jin Ki hyung.
Yang di tanya hanya bengong saja dan memasang wajah bodohnya.
“POKOKNYA AKU TIDAK MAU MEMBANTUMU!!!”

BRAKK!!

Flash back.

Sebenarnya ada apa dengan Min Ho? Tumben ia menanyakan masalah seorang wanita? Jangan-jangan....

“Ki Bum, memang ia sekolah di mana?”
“Di Daejin High School. Di sekolah khusus wanita. Ia juga tinggal di asrama.”
“Hah...sayang sekali.” Ucap Min Ho sambil menghela nafas. “Ki Bum, apa ia sudah punya kekasih?”
Aku langsung menatapnya tajam. “Kenapa kau tanya seperti itu?” tanyaku tajam.
“Aku..aku....sepertinya aku menyukainya...”
Mataku langsung melotot. “MMWOO!!”
Tae Min sampai terkejut mendengar teriakanku.
“Aku serius, sudah beberapa kali aku melihatnya. Tadinya kupikir ia kekasihmu, tidak tahunya noona-mu, kalau begitu aku bisa minta bantuanmu kan untuk mendekatinya?”
“Jangan banyak berharap Min Ho.”
“Memang kenapa?”
Aku menarik nafas. “Huh..noona-ku itu trauma pada pria. Ia sangat sulit bergaul dengan mahluk yang bernama pria. Jadi, kurasa kau akan sulit mendapatkannya.”
“Trauma? Trauma kenapa?”
“Huh, sebenarnya aku sudah janji padanya tidak akan cerita pada siapa-siapa, tapi karena kau ini sahabatku makanya aku akan menceritakannya. Dulu noona-ku itu pernah di lecehkan oleh gurunya saat SMP. Mulai saat itu ia mulai menjauhi pria. Makanya ia meminta sekolah di sekolah khusus wanita.”
“Tapi kau kan juga pria Ki Bum.”
“Hanya aku dan Appa-nya pria yang dekat dengannya. Ia juga belum pernah berpacaran.”
“Um...ngomong-ngomong siapa nama noona-mu itu?”
“Min Di. Kim Min Di.”
“Kim Min Di.” Anak itu tersenyum. “Nama yang manis, semanis orangnya.”

Begitu sampai apartemen, selesai makan malam Min Ho mengumpulkan kami berempat di ruang tengah. Ia bilang mau bicara suatu yang sangat penting. Ternyata si bodoh itu malah merencanakan ide paling gila yang pernah aku dengar.
“Ki Bum, kau bantu aku ya, aku, aku mau masuk ke sekolah noona-mu itu.”
Aku, Jong Hyun dan Jin Ki hyung langsung terbengong mendengar ucapannya.
“Aku, aku, akan menyusup ke sekolah dan asrama itu biar bisa dekat dengan noona-mu itu. Kau mau bantu kan?”
“Ya, kan tadi aku sudah bilang kalau Daejin High School itu sekolah khusus wanita. Mana bisa kau masuk ke sana.”
“Aku akan menyamar menjadi seorang wanita.” Ucapnya datar.
Aku langsung memekik keras mendengar omongannya.

End of flash back.


Min Ho POV.

“Ya Choi Min Ho, apa kau serius dengan apa yang kau katakan?” tanya Jong Hyun hyung.
Aku menganggukkan kepala.
“Kau benar gila seperti yang di bilang Ki Bum.”
“Memang tidak ada cara lain apa?” tanya Jin Ki hyung.
“Anni hyung. Ki Bum bilang noona-nya trauma dengan pria. Kalau aku mendekatinya sebagai pria bisa-bisa ia tidak akan melirikku sedikitpun.”
“Kau kan tampan hyung. Di sekolah saja banyak yang menyukaimu.” Celetuk Tae Min.
Aku meliriknya dan tersenyum. “Lee Tae Min dengar aku ya, noona itu trauma pada pria. Mau setampan apapun pria yang mendekatinya ia pasti akan bersikap sama, jadi percuma kalau aku kerahkan segala pesona dan ketampananku, ia tidak akan tertarik padaku. Mengerti?”
Tae Min sejenak berpikir mengolah kata-kataku. “Um...hehehe..aku tidak mengerti hyung.”
Aku dan Jong Hyun hyung langsung lemas, sedang Jin Ki hyung malah tertawa.
“Jadi....apa diantara kalian ada yang mau membantuku?”
Mereka semua mengalihkan pandangan dariku.
Aku menatapnya satu persatu.
“Hyung, kalau kau bagaimana?” tanyaku ke Jin Ki hyung.
Matanya melebar dan menggeleng. “Anni! Aku harus kuliah aku tidak mungkin mengikutimu.”
“Kalau kau hyung?” tanyaku sambil melirik Jong Hyun hyung.
“Tidak bisa! Aku harus bekerja. Lagipula wajahku tidak ada manis-manisnya menjadi seorang wanita. Nanti pasti aku ketahuan.”
Aku melirik namja kecil yang duduk di sebelahku. Senyuman licik langsung tersungging di wajahku. Aku merangkul pundaknya. “Ya Tae Minnie, kau mau kan membantuku?”
Ia gelagapan dan matanya membesar.
“Nah, kalau dia aku setuju!” ucap Jong Hyun hyung sambil menunjuk Tae Min.
“Aku tidak mau! Akan kan namja buka yeoja! Mana mungkin aku masuk ke sekolah khusus wanita!”
“Wajahmu paling manis. Kalau kau menyamar menjadi seorang wanita pasti tidak akan ketahuan.”
“Tapi hyung~~~kenapa harus aku sih...kan masih ada yang lain...”
“Kau sudah dengar apa alasan mereka kan?”
“Kan masih ada Ki Bum hyung.”
“Ya, Ki Bum itu saudaranya. Pasti Min Di noona mengetahui wajahnya. Walaupun ia juga pantas menyamar menjadi seorang wanita. Ayolah Tae Min, kau bantu hyung-mu ini. Lagipula hanya kau yang masih sekolah selain aku dan Ki Bum.”
“Anni hyung aku takut.”
“Oke kalau kau tidak mau. Tapi aku akan bilang pada Ki Bum kalau yang merusak kameranya adalah kau.”
“Ya, ya, ya hyung! Kau tega sekali sih, kau mau melihatku mati muda ya? Aku kan belum pernah merasakan jatuh cinta dan berpacaran hyung!”
“Kalau begitu kau harus membantuku.”
Ia melirik Jin Ki hyung dan Jong Hyun hyung. Lalu menghela nafas panjang dan menganggukkan kepalanya pelan.


Jin Ki POV.

Akhirnya karena kekeras kepalaannya Min Ho tetap menjalankan rencananya untuk menyusup dan menyamar menjadi seorang wanita ke sekolah itu.
Gila. Hanya itu kata aku bisa aku katakan padanya. Mana ia juga membawa Tae Min dalam rencana konyolnya ini pula.
Karena kekeras kepalaannya juga, ia berhasil meyakinkan Ki Bum dan meminta bantuannya untuk merahasiakan ini semua dari noona-nya itu.
Aku menatap kedua anak itu yang sudah berubah menjadi seorang wanita.
Min Ho masih memasah wajah cool-nya, sedangkan Tae Min terus menekuk bibirnya.
Jong Hyun terus cekikikan sejak mereka selesai di dandani oleh Ki Bum. “Aigo, Tae Minnie, kau benar-benar sangat cantik. Huahahahaha....”
Ki Bum menyenggol lengannya. “Diam kau hyung! Kau tidak lihat apa wajahnya? Sebentar lagi ia akan menangis.”
Aku menghela nafasku. “Huh, kau yakin Min Ho?”
“Hyung, sudah seribu kali kau tanya itu padaku. Aku sudah bosan. Sampai mau muntah aku sangking eneknya. Aku yakin.”
“Micyeoh.” Celetuk Ki Bum.
“Ya sudah terserah kau sajalah. Kkaja.”
“Chankanman!” ucap Ki Bum.
“Apalagi Ki Bum...” ucapku lemas.
Ia memegang wajah Tae Min seperti seorang ibu yang menasehati anaknya. “Tae Minnie, kau baik-baik ya di sana? Jangan berbuat aneh-aneh dan sampai bisa ketahuan. Ya kalau kau ketahuan kau salahkan pabo namja itu saja!” ucapnya sambil menunjuk Min Ho dengan dagunya.
“Ne hyung, aku akan berusaha. Doakan aku ya.”
Ki Bum mengangguk. Lalu ia malah terkekeh. “Aigo~~~~Tae Minnie, kau cantik sekali sih~~~kau benar-benar seperti yeoja. Kyopta!” ucapnya sambil mencubit pipi Tae Min.
Jong Hyun makin mengeraskan tawanya. “MUAHAHAHAHA...aku bilang juga apa.”
“Hyung~~~” rengek Tae Min. Aku hanya menggeleng-gelengkan kepalaku.
Saat Aku, Min Ho dan Tae Min ingin keluar Ki Bum berteriak lagi.
“Chankanman!”
“Apalagi Kim Ki Bum!!” kali ini Min Ho yang sewot.
“Ya, ingat kau ini sedang menyamar jadi seorang wanita. Kau harus bersikap manis~~”
“Sudah cepat kau mau bilang apa!”
“Ya, apa kalian sudah memikirkan nama wanita kalian?”
Min Ho dan Tae Min berpandangan. Lalu menggelengkan kepalanya.
“Hah dasar pabo. Sudah kutebak pasti belum.”
“Lalu bagaimana?” tanya Min Ho.
“Um...oke! aku sudah dapat!” ucap Ki Bum seperti habis mendapat ide brilian. “Kau, namamu sekarang Choi Min Jeong. Dan kau, Lee Tae Yeon. Bagus kan?”
“Um...lumayan.” jawab Min Ho. “Sudah kan? Tidak ada yang ingin kau bilang lagi?”
“Sepertinya sudah. Pokoknya nanti kalian harus sering mengabari kami. Mengerti.”“Ye Omma.” Ucap Min Ho dan Tae Min bersamaan.

+++

Karena orang tua mereka tidak mungkin tahu hal yang dilakukan kedua anaknya yang gila ini, akhirnya karena aku paling tua diantara mereka, Min Ho menyuruhku menjadi wali mereka.
Saat ini kami berdua sudah berdiri di depan Daejin High School. Saat kami ingin masuk ke ruang kepala sekolah Tae Min memegang tanganku, tangannya benar-benar dingin.
“Kau sakit ya Tae Min?”
Ia menggeleng. “Aku...aku...aku takut hyung...kalau ketahuan bagaimana? Aku bisa habis di cakar oleh noona-noona itu...”
“Ada aku kau tenang saja.”
“Ya, Choi Min Ho lebih baik kau batalkan sajalah niat gilamu ini.”
“Waeyo? Aku dan Tae Min sudah mau susah payah di dandani Ki Bum, harus memakai wig, harus memakai baju wanita. Apalagi sekarang kita sudah di depan ruang kepala sekolah. Kenapa harus mundur?”
“Suaramu bodoh. Kau sadar kan kalau suaramu itu sangat berat? Mana ada seorang wanita yang bersuara seperti itu? Kalau Tae Min sih suaranya lembut. Kau?”
Min Ho terdiam sejenak. “Pabo, kenapa aku bisa lupa ya? Aku akan berusaha hyung. Kau tenang saja.”
“Huh...terserah kau sajalah. Aku sudah pusing menghadapi kelakuanmu.”
Aku mendengar Min Ho membisikkan sesuatu pada Tae Min. “Ya, mulai sekarang kau jangan panggil aku hyung ya? Pangil aku onnie. Arraso? Nanti di dalam kau juga panggil Jin Ki oppa. Jangan Jin Ki hyung.”
“N, ne hyung.”
Min Ho memelototinya.
“N, n, ne o, onnie...Min Jeong onnie...” ucapnya takut.
Min Ho tersenyum dan mengacak rambutnya.
“Pabo! Kalau wig-nya copot bagaimana! Kau mau langsung ketahuan ya!” ucapku khawatir.
“Hehehe...aku lupa hyung, habis kebiasaan sih. Ups, maksudku oppa. Jin Ki oppa.”
“Hooeekk...aku mau muntah mendengar kau memanggilku oppa!”
Min Ho malah terkekeh.

+++

“Jadi, adikmu ini mau sekolah dan tinggal di asrama ini?” tanya ibu kepala sekolah.
Aku hanya tersenyum dan mengangguk.
“Um..baiklah kalau begitu. Kalian bisa mulai bersekolah minggu depan, di tahun ajaran baru. Tapi kalau kalian mau menginap sejak sekarang juga bisa. Jin Ki-ssi, bagaimana?”
“Mwo? terserah mereka berdua saja.”
Min Ho menganggukkan kepalanya. Tanpa aku tanya aku sudah tahu apa yang ada di pkirannya. ‘Sekarang saja hyung, aku sudah ingin bertemu dengan gadisku itu’
“Kurasa mulai sekarang juga tidak apa-apa.”


To be continue...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar