Hello, SHINee World in here~~ ^o^

Kamis, 13 Mei 2010

Cherry Blossom part 1 (FF mini drama)


Cast :
Lee Hyun Jae
Choi Min Ho
Lee Tae Min
Lee Jin Ki

Hyun Jae POV.

Saat ini sedang musim semi, aku memandangi bunga-bunga ceri yang berguguran dari pohonnya lewat jendela. Sesekali aku tersenyum melihatnya. Betapa cantiknya mereka, gumamku dalam hati.
Aku memang sangat menyukai musim semi. Apalagi saat bunga-bungan pohon ceri mulai muncul. Pemandangan menjadi terlihat indah saja buatku.

CRING..
Suara gemerincing hiasan pintu itu berbunyi. Pertanda kalau ada pelanggan datang.
Aku langsung mengucapkan salam dan membungkukkan tubuhku.
“Selamat datang...” ucapku ramah, dan menghampiri Ajuma itu. “ada yang bisa aku bantu?”
“Nona, apa di sini menjual kalung?”
“Tentu saja, ini kan toko aksesoris, di sini terdapat kalung, gelang, cincin, anting, bros dan aksesoris lainnya. Kalung seperti apa yang Ajuma butuhkan?”
“Um...aku mencari kalung yang terlihat elegan dan simpel. Apa kau punya barang seperti itu?”
Aku langsung mengecek rak yang terdapat ratusan kalung dan benda lainnya di sana. Lalu aku membawa sebuah kalung berliontin daun semanggi berwarna perak.
“Apa ini cocok dengan seleramu?”
Ia mengambil benda itu dari tanganku dan memperhatikannya. “Um...boleh juga. Berapa harganya?”
“100 ribu won.”
“Baiklah aku ambil barang ini.” Lalu ia mengambil uang di dompetnya dan menyerahkannya padaku.
“Gamsahamnida.” Ucapku sambil membungkukkan badan.

“Hyun Jae, kau pulang jam berapa hari ini?” tanya oppa-ku.
“Jam 6. Kau mau menungguku?”
“Ne, kata Omma aku harus membawamu pulang dengan selamat. Kau tidak boleh keluyuran lagi seperti kemarin.”
Aku hanya cengengesan.
Kemarin aku memang pulang malam karena keasyikan memandangi pohon-pohon ceri itu dari cafe dekat tokoku ini.

+++

Hari ini aku sedang tidak menjaga toko, hari ini giliran Omma yang menjaganya. Akhirnya aku pergi ke taman saja untuk menikmati pemandangan sore. Aku duduk di bangku taman itu sambil tersenyum karena melihat beberapa anak kecil yang sedang bermain dengan cerianya.
“Huh, kenapa sih harus ada musim semi! Aku sangat membencinya!” samar-samar kudengar gerutuan seseorang.
Aku langsung menghadapnya. “Ya, apa maksudmu tadi berkata seperti itu? Kenapa kau tidak suka musim semi?” tanyaku penasaran.
Pria itu menggembungkan pipnya. “Karena saat musim semi para serangga akan banyak bermunculan! Dan aku sangat membenci mereka!”
Aku terkikik mendengarnya. Pria itu hanya bengong saja.
“Mianhe, kalau begitu sih namanya kau membenci serangga, bukan musim semi. Kenapa kau malah menyalahkan musim semi? Aku saja sangat menyukainya. Apalagi bunga ceri.”
Ia hanya menatapku aneh. Pasti ia mengira aku gadis aneh yang main ikut campur urusan orang.
“Lee Tae Min imnida. Kau?”
Eh? Ia malah memperkenalkan namanya. Ku pikir ia akan menyemprotku.
“Lee Hyun Jae imnida.” Ucapku sambil membungkuk.
“Wah...marga kita sama ternyata. Kau kelas berapa?” tanyanya polos.
Aku tersenyum. “Aku sudah tidak sekolah, sekarang aku bekerja di toko aksesoris.”
Ia terlihat kaget. “Mi, mianhe...kalau aku kelas 1 SMA.”
“Oh...pantas kau sangat lucu dan manis.” Ucapku sambil tersenyum.
“Noona sering ke sini?”
“Tidak juga, karena hari ini sedang kosong saja makanya aku ke sini.”
Ia menganggukkan kepalanya.


Min Ho POV.

Fyuuh..akhirnya aku berhasil kabur lagi...entah sudah keberapa kalinya aku bolos kuliah hari ini.
Sebenarnya sih aku bukan berniat menjadi anak yang nakal, tapi masalahnya dosenku kali ini sangat menyebalkan, ia terus-terusan mengoceh selama 2 jam pelajaran, membuatku mengantuk saja. Lebih baik aku bolos dan main basket saja di lapangan dekat taman kota.

Sampai sana aku langsung bermain basket sendirian. Tiba-tiba bola basketku mengelinding ke arah semak-semak.
Aku pun berlari dan hendak mengambilnya. Saat sampai sana aku malah melihat seorang gadis yang sedang mengendap-endap sambil membawa sebuah jaring di tangan kanannya dan kan kantung plastik di tangan kirinya. Ia berjalan mundur-mundur ke arahku. Saat ia makin dekat aku pun langsung memanggilnya.
“Ya, ada orang di belakangmu.”
Ia langsung terlihat marah dan menghempaskan tangannya. “Hah! padahal tinggal sedikit lagi!” lalu ia menatapku tajam. “semua gara-gara kau!” ucapnya.
Aku hanya bengong mendengarnya. “Ya, apa maksudmu? Kenapa kau menyalahkanku?”
“Kalau kau tidak mengeluarkan suaramu yang menyeramkan itu pasti sekarang aku sudah berhasil mendapatkan kupu-kupu itu!” serunya sambil menunjuk kumpulan bunga di sampingnya.
Aku terkekeh mendengarnya. “Jadi hanya karena itu? Kupikir apa.”
Ia memajukkan bibirnya. “Kau menyebalkan! Untuk apa sih kau menggangguku!”
“Ya, aku mau mengambil bola basketku.” Ucapku menunjuk benda yang berada tepat di bawah kaki gadis itu. Lalu aku membungkuk dan mengambilnya. “Kau seperti anak kecil saja, masa mencari kupu-kupu seperti itu, bukannya bersekolah.”
“Ya aku sudah 20 tahun tahu! Aku sudah bekerja! Kau sendiri kenapa pagi-pagi begini sudah main basket! Bukannya kuliah!”
“Ta, tau dari mana kau aku sudah kuliah?”
“Wajahmu tidak ada pantas-pantasnya menjadi anak sekolahan.”
“K, kau...”
“Ah sudahlah, kau mengganguku saja.” Lalu ia berbalik dan hendak pergi.
“Noona!” panggilku.
Ia berbalik menatapku.
“Apa aku boleh tahu namamu?”
Ia memicingkan matanya.
“Ya hanya sekedar ingin tahu saja, apa kau mau aku panggil gadis kupu-kupu saja? butterfly?”
“Hyun Jae. Lee Hyun Jae.” Ucapnya.
Aku tersenyum. “Aku Choi Min Ho.”
Lalu ia berbalik dan kembali berjalan.
Aku tersenyum menatap punggung gadis itu yang makin menjauh. “Lucu sekali sih kelakuannya, seperti anak kecil saja.”

Hyun Jae POV.

Aku melempar kantung dan jaring kecil itu di meja dengan kesal. “Semua gara-gara pria menyebalkan itu! Kalau tidak kan aku pasti sudah mendapatkan kupu-kupu cantik itu!”
“Pasti kau habis mencari kupu-kupu lagi.”
Aku langsung berbalik ke arah suara. Ternyata Jin Ki oppa yang berbicara. Aku menganggukkan kepala.
“Dan pasti gagal lagi.”
Aku kembali mengangguk dan mengerucutkan bibirku.
Jin Ki oppa mengacak rambutku sambil tersenyum. “Kau ini sudah dewasa tahu, kenapa sih kelakuanmu seperti anak kecil saja.”
“Oppa~~~”
Lalu ia masuk ke dalam.
Kenapa omongan oppa sama seperti pria tadi? Siapa tadi namanya? Choi Min Ho...aku tersenyum kecil. Ia tampan juga kalau di pikir-pikir.

PLETAK!

“Jangan bermain terus, ayo cepat kerja. Kerjaanmu hanya keluyuran saja.” Ucap Omma setelah memukul kepalaku.
“Ne Omma~~~” ucapku sambil memegangi kepalaku.

Author POV.

“Annyong noona.” Ucap Tae Min ceria.
Hyun Jae mengeryitkan matanya. “Kau? Kenapa bisa ada di sini?”
“Um...iseng saja, ingin menemuimu.”
“Mwo? aku? Mau apa?”
Ia malah tersenyum manis. “Noona, apa kau bisa bantu aku mencari gelang?”
“Untuk siapa?”
“Tentu saja untukku, memang siapa lagi? Kekasihku? Aku tidak punya kok.”
Hyun Jae tersenyum. “Memang aku tanya apa?”
Tae Min langsung terdiam.

+++

“Ya gadis kupu-kupu!” teriak seorang namja.
Hyun Jae langsung berbalik ke arah suara. Namja itu langsung menghampirinya. “Mau apa kau? Kenapa kau memanggilku seperti tadi! Pabo! Kau kan sudah tahu siapa namaku! Untuk apa waktu itu kau tanya.”
Min Ho tersenyum. “Kau mau makan ya? Bagaimana kalau kita makan bersama?”
Aish! Bukannya menjawab pertanyaanku malah mengajak makan bersama!
Lalu mereka berdua duduk di salah satu meja di cafetaria itu. Mereka duduk berhadap-hadapan. Hyun Jae masih mengerucutkan bibirnya. “Heh micyeoh namja, kenapa tadi kau memanggilku seperti itu sih? Namaku Lee Hyun Jae tahu! Bukan gadis kupu-kupu!”
“Namaku Min Ho, bukan micyeoh namja.”
“Siapapun namamu! Kenapa kau memanggilku seperti tadi! Memalukan saja!”
Min Ho malah tertawa. Lalu ia mengacak rambut Hyun Jae. “Gadis yang lucu.”

DEG!

Omo..kenapa jantungku bergedup seperti ini? Apa yang aku lakukan padanya? Kenapa aku mengelus kepalanya? Pabo kau Choi Min Ho. Rutuk Min Ho dalam hati.

Ring ding dong Ring ding dong Ring diggi ding diggi Ding ding ding
Bunyi ponsel Hyun Jae.

“Yoboseo, ne oppa, ne aku segera ke sana. Iya sabar. Annyong.” Lalu Hyun Jae bangkit dari kursinya dan hendak pergi.
“Ya gadis kupu-kupu! Mau kemana kau? Kenapa sih kau selalu pergi seenakmu saja?”
“HYUN JAE! LEE HYUN JAE!”
“Ne, ne, kau mau kemana Hyun Jae?”
“Pulang, aku harus bekerja.” Lalu gadis itu mulai melangkahkan kakinya.
“Hyun Jae, apa, apa aku boleh tahu dimana tempat kerjamu?”
Hyun Jae mengeryitkan alisnya. “Aku punya toko aksesoris di Insandong, Cherry namanya, kau cari saja aku ada di sana hampir tiap hari.”
Min Ho tersenyum setelah mendengar perkataan Hyun Jae.

To be continue...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar