Hello, SHINee World in here~~ ^o^

Sabtu, 15 Mei 2010

Cherry Blossom part 2 (FF mini drama)

Cast :
Lee Hyun Jae
Choi Min Ho
Lee Tae Min
Lee Jin Ki


Author POV.

Min Ho langsung merangkul Tae Min dari belakang.
“Oh, kau hyung, kupikir siapa.” Tanyanya sambil memperhatikan gelang barunya.
“Ya, itu baru ya? Sepertinya aku baru melihatnya?”
“Hah? oh iya. Bagus kan hyung?”
Min Ho mengangguk.
Tae Min tersenyum. “Yang memilihkannya adalah gadis yang aku sukai hyung, dia hebat ya?”
“Mwo? kau sedang menyukai seseorang? Siapa? apa teman sekolahmu?”
“Anni, ia seorang noona.”
“Noona?”
“Ne, nanti aku kenalkan denganmu ya?”
Min Ho hanya menganggukkan kepalanya.


Min Ho POV.

Aku dan Tae Min sudah bersahabat sejak kecil, ia sudah bagai adik kandungku sendiri. Kebetulan aku memang tidak punya dongsaeng, jadi aku menganggapnya sebagai adikku sendiri.
Kali ini ia bilang ia sedang suka dengan seseorang, aku juga. Apalagi kami sama-sama menyukai seorang noona. Kenapa bisa kebetulan seperti ini ya? Apa karena kami berdua bersahabat? Entahlah, tapi aku ikut bahagia kalau ia bahagia.

Hari ini aku berniat ke toko milik gadis kupu-kupu-ku itu. Semoga saja ia ada di sana.

Sampai sana aku langsung di sambut oleh seorang Ajuma yang sangat ramah. “Annyong, ada yang bisa aku bantu?”
Aku tersenyum dan membungkukkan badanku. “Mian, apa...aku bisa bertemu dengan Lee Hyun Jae? Apa benar ia bekerja di sini?”
“N, ne, ia anakku. Kau siapanya?”
Aigo! Ternyata Ajuma ini Omma-nya Hyun Jae noona!
“A, aku Min Ho, chingu-nya Hyun Jae noona.” Jawabku gugup.
“Hmm...kalau begitu tunggu sebentar, aku panggil dulu anak itu.”

5 menit kemudian gadis itu muncul juga sambil sesekali menoleh ke belakang.
“Kau mau apa ke sini? Kenapa kau bilang mau mencariku!”
“Memang aku mau mencarimu.”
Ia malah memukul lenganku.
“Ya!”
“Kau mau aku di marahi Omma-ku ya? Kau cari masalah saja.”
“Apa sih maksudmu? Aku kan hanya ingin tahu toko milikmu.”
“Bukan milikku pabo, milik Omma-ku. Aku hanya membantu di sini.”
“Sama saja. Ya, kenapa kau menyalahkanku sih? Apa....Omma-mu marah ya aku datang?”
“Bukannya marah, ia pikir aku akan pergi lagi. Ia paling kesal kalau aku keluyuran saat sedang kerja.”
“Jadi karena itu?”
Hyun Jae noona mengangguk.


Kami duduk di bangku depan cafe itu sambil menyeruput coklat hangat di cup itu.
“Hah...aku kabur lagi...” ujarnya pelan.
“Aku juga.”
Ia langsung menatapku. “Apa maksudnya?”
“Aku bolos kuliah lagi, aku kabur dari dosenku.”
Hyun Jae noona hampir menyemburkan minumannya. Ia tersedak.
“Noona kau tidak apa-apa kan?” tanyaku sambil mengelus punggungnya.
Ia menggeleng-gelengakan kepalanya dan menggoyang-goyangkan tangannya sambil terbatuk-batuk.
“Kau gila ya! Kenapa kau bolos! Jangan-jangan.....waktu itu kau bolos juga ya?”
Aku tersenyum dan mengangguk pelan.
“Bocah nakal!”
Aku hanya tersenyum manis.


“Sudah sana kembali ke kampusmu. Aku harus kerja lagi.” Ucapnya.
“Aku tidak ada kelas lagi.”
“Terserah kaulah mau kemana. Yang penting aku mau kerja.” ucapnya dan langsung masuk toko itu.


Tae Min POV.

Hari ini hari Minggu, dan aku kan pergi ke toko milik Hyun Jae noona, aku juga akan mengenalkan Min Ho hyung padanya. Pada gadis yang sedang aku sukai itu. Pasti pendapat hyung sama denganku, ia pasti akan bilang kalau Hyun Jae noona itu gadis yang manis, lucu, baik dan ramah.

“Tae, Tae Min, kau mau apa bawa aku ke sini? Kau bilang mau mengenalkanku pada gadis yang kau suka?” tanya Min Ho hyung saat kami sampai depan toko itu.
“Gadis itu ada di dalam hyung, ayo.” Ucapku sambil menarik lengannya.
Saat sampai dalam aku melihat Hyun Jae noona sedang melayani seorang wanita dengan ramah. Aku langsung tersenyum melihatnya.
“Hyung, hyung, itu gadis yang aku suka. Kau lihat kan?”
Min Ho hyung memicingkan matanya. “Yang mana? Gadis yang memakai gaun ungu itu?” tanyanya.
“Anni, gadis yang di sebelahnya. Gadis yang memakai kaus pink dan jins biru. Gadis yang memakai bando pink itu hyung, itu gadis yang aku suka.”
Aku lihat Min Ho hyung langsung membulat matanya. “Ja, ja, jadi, di, dia gadis yang sedang kau sukai?”
Aku mengangguk. “Wae? Dia cantik kan hyung?”
Min Ho hyung mengangguk pelan dan tersenyum.

Lalu Hyun Jae noona menatap ke arah kami. Aku langsung melambaikan tangan padanya. Ia pun langsung mengahampiri kami.
“Annyong noona.” Ucapku ramah.
“Ann- Min Ho? Kau kok bisa di sini?”
“A, aku, aku.....” ucap Min Ho hyung gelagapan.
“Kalian saling kenal ya?” tanyaku
“Ne, ia pria menyebalkan yang selalu memanggilku gadis kupu-kupu!” ucap noona. Kulihat mata Min Ho hyung makin membulat.
“Oh, kalau begitu kebetulan sekali ya.” Ucapku dengan senyum terpaksa.

Saat keluar dari toko itu wajahku langsung murung. Hatiku langsung hancur berkeping-keping. Ternyata Hyun Jae noona adalah gadis yang selalu Min Ho hyung ceritakan padaku, gadis kupu-kupunya itu. Ternyata kami berdua menyukai seorang gadis yang sama.

“Um...Tae Min-ah, aku.....” ucap Min Ho hyung.
“Aku tidak apa-apa kok hyung. Kan belum tentu noona juga menyukaiku.”
“Tae Min....”
“Hyung, bagaimana kalau kita bersaing saja?”
“Mwo? apa maksudmu?”
“Ne, untuk mendapatkan Hyun Jae noona. Pasti ada salah satu diantara kita kan yang akan ia pilih?”
“Belum tentu Tae Min...”
“Hyung, ayolah, aku tidak akan menyesal kok kalau nanti ia lebih memilihmu. Aku malah senang kalau ia bisa jadi denganmu orang yang aku percayai akan menjaganya dengan baik.”
“Tae Min, Hah, aku tidak tahu harus bicara apalagi. Terserah kau sajalah kalau maumu begitu, aku akan mengikutinya.”
Aku tersenyum.
Kalau boleh jujur sih sebenarnya aku agak sedikit sedih mengatakan hal itu, aku takut kalau noona lebih memilih Min Ho hyung, aku takut kalau kalah dalam persaingan ini. Tapi aku harus bersikap seperti pria dewasa lainnya.


Hyun Jae POV.

Aku mengendap-endap keluar toko.
“Ya Lee Hyun Jae, kau mau kemana? Menemui Min Ho ya?” tanya Omma.
Aku langsung cengengesan dan menggaruk kepalaku. “Hehehehe...Omma tahu saja...boleh kan aku pergi menemuimya?”
“Anni.”
“Mwo? Omma...ayolah, kasihanilah anak gadis satu-satumu ini.”
“Sekali tidak tetap tidak. Kau harus bekerja dulu, kalau kerjaanmu sudah selesai kau baru boleh menemui namjachingu-mu itu.”
“Ia bukan namjachingu-ku Omma! Ia, ia hanya chingu-ku saja....” ucapku dengan wajah memerah.
“Terserah kau saja, pokoknya kau tidak boleh keluar.”
“Omma~~~~” rengekku. Omma langsung berjalan ke dalam. Aku memandang Oppa-ku dengan tatapan memelas.
Ia hanya menggelengkan kepalanya dan menggidikkan bahunya.

+++

Aish...aku makin pusing! Makin hari kedua namja itu makin mendekatiku, mereka makin sering datang ke toko atau mengajakku pergi keluar. Aku bingung dengan kelakuan mereka berdua. Kepalaku mau pecah rasanya sangking bingungnya!

Aku memajukkan bibirku sambil menendang-nendang bantal di depanku. Lalu Jin Ki oppa duduk di sebelahku dan mengacak rambutku.
“Oppa, aku bingung.”
“Wae?”
“Siapa yang harus aku pilih?”
“Mwo? apa maksudmu?”
“Tae Min, atau Min Ho?” lalu aku menghadap Jin Ki oppa. “nugu oppa?”
“Ya, gadis kecil, kau benar-benar meladeni semua yang mereka mau ya? Kau menyukai mereka berdua ya?”
Aku mengangguk lalu menggeleng.
“Apa maksudmu? Tadi ia, lalu tidak.”
“Entahlah, aku bingung, aku suka Min Ho, tapi aku juga suka Tae Min. Walaupun Min Ho menyebalkan tapi ia baik. Dan sangat tampan....Sedangkan Tae Min anak yang manis dan lucu. Aku bingung jadinya.”
“Hah, kau dalam masalah besar adik kecil, kau harus bisa memilih diantara mereka berdua.”
“Memang. Masalah yang sangat besar, apalagi mereka berdua sudah bersahabat sejak kecil.”
“Mwo! kau tahu darimana?”
“Tae Min.” Aku menghela nafasku. “Ia bilang padaku semaunya, kalau mereka berdua menyukaiku. Kalau mereka berdua menyukai gadis yang sama.”
Jin Ki oppa memperhatikan aku. “Coba kau berdiri.”
Aku mengikuti kata-katanya dan berdiri di hadapannya.
“Berputar.”
Aku mengikuti perintahnya lagi.
Ia meletakkan tangannya di dagu. “Sebeneranya apa ya yang mereka suka darimu? Perasaan kau ini biasa-biasa saja?”
Aku langsung memajukan bibirku dan melempar Jin Ki oppa dengan boneka kelinciku. “Jahat kau oppa! Oppa macam apa sih kau!”

+++

Hari ini kami bertiga, aku, Min Ho dan Tae Min janjian di taman kota tempat biasa mereka mengajakku bertemu atau kadang hanya menemaniku melihat pohon-pohon ceri.
Kami duduk di bangku kayu itu bertiga. Min Ho hanya diam saja, aku sedang meniup-niup baling-baling yang tadi kami beli, Tae Min hanya diam sambil meminum susu pisangnya.
“Sampai kapan kita akan seperti ini?” ucap Min Ho tiba-tiba.
Aku dan Tae Min langsung menatap ke arahnya.
“Aku bosan noona, sebenarnya kita bertiga ini apa sih? Dibilang sahabat bukan, saudarapa apalagi, kau bukan kekasih dari salah 1 dari kami berdua. Lalu sebenarnya hubungan kita apa?”

DEG!

Pertanyaan atau pernyataan itu, Entahlah, yang Min Ho katakan tadi tepat menusuk jantungku. Aku langsung diam di buat kata-katanya itu. Memang sulit untuk di jelaskan sebenarnya hubungan apa yang terdapat di kami bertiga.
Seorang gadis dan 2 orang pria yang sama-sama menyukai gadis itu. Dan yang lebih parahnya gadis itu juga menyukai kedua pria itu.
Bodoh dan aneh kan?
Mana ada orang yang lebih bodoh dari aku. Kalau aku memilih salah satu dari mereka aku bisa menghancurkan persahabatan mereka yang sudah sejak kecil mereka jalin. Gadis macam apa aku kalau sampai itu kulakukan?

“Um...yang di bilang Min Ho hyung benar noona, kurasa....sebaiknya kau menentukan pilihanmu sekarang.” Ucap Tae Min ragu.
Aku menatapnya. Aku hanya diam saja, tak sanggup mengeluarkan sepatah katapun.
“Siapapun yang kau pilih kami akan terima kok.” ucap Min Ho bijak.
“Um...aku tidak bisa menjawab sekarang. Bagaimana kalau besok? Aku akan memikirkannya nanti malam. Besok kita bertemu di sini lagi.”
“Baiklah kalau itu maumu. Kuharap besok kau sudah mendapatkan jawabannya.” Ucap Min Ho.


to be continue....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar