Hello, SHINee World in here~~ ^o^

Kamis, 22 Juli 2010

Says Love To You - Part 1

Main Cast : Choi Min Ho, Kim Ki Bum / Key, Kim Min Di
Other Cast : Kim Jong Hyun, Lee Jin Ki / Onew, Lee Tae Min


Keempat namja itu mengelilingi yeoja manis itu. Mereka satu-persatu menatapnya dengan tatapan aneh dan penasaran.
“Aku pulang...” saat masuk ke ruang tengah ia langsung membelalakan matanya melihat siapa yang berada di sana. “No, noona!”
“Annyong Ki Bum.” Ucap yeoja itu sambil melambai ke namja itu.
“Ka, kau kenapa bisa ada di sini?!?!” tanya namja itu kaget.
“Tentu saja mau menemuimu, aku kan kakak sepupumu.”
“Jadi gadis ini benar saudaramu Key?” tanya pria berponi kuning.
“Huh...ne, ia kakak sepupuku, namanya Kim Min Di.” Ucap Key lemas.
“Kau banyak berubah ya Ki Bum, eh Key maksudku.” Jawab gadis itu sambil tersenyum.
“Kau mau apa lagi noona?”
“Aku mau...minta tolong padamu.”
“Minta tolong apa?”
“Um...apa boleh aku tinggal di sini?”
Key dan keempat temannya langsung memekik. “MWO!”
“Apa maksudmu? Memangnya rumahmu kenapa? Kenapa kau mau tinggal di sini? Tidak bilang-bilang padaku dulu lagi! Aish noona! Kenapa sih kau senang sekali membuatku kesal.”
“Ya, kau tega padaku? Aku datang jauh-jauh dari Daegu masa mau kau usir? Aku tidak punya banyak uang untuk menginap di hotel atau menyewa kamar. Lebih baik aku tinggal denganmu saja. Boleh kan?” tanyanya sambil mengerjap-ngerjapkan mata.
“Kau seperti Tae Min!” ucap Key.
Yang bernama Tae Min langsung melotot dan menunjuk dirinya sendiri. Sedangkan pria jangkung yang berdiri di sebelahnya hanya terkekeh.
“Noona, bukannya aku tidak mau menampungmu, bukannya aku jahat padamu, tapi masalahnya aku saja tinggal berlima di apartemen ini, dan kami semua namja, tidak ada yeoja yang tinggal di sini.”
“Biarkan aku jadi yeoja pertama yang tinggal di sini.”
Mata Key langsung membesar. “Kau gila noona! Kau tidak tahu kan kelakuan namja-namja ini?” ucap Key sambil menunjuk keempat teman di hadapannya itu. “Onew hyung paling aneh dan sering jatuh sendiri, Min Ho sangat dingin seperti es, Tae Min sangat manja, dan yang paling parah dia, namanya Kim Jong Hyun, dia playboy tingkat tinggi, tidak bisa melihat gadis cantik sedikit. Akan di dekati olehnya!” ucap Key menakut-nakuti kakak sepupunya.
“Aku tidak peduli! Aku tidak tahu harus tinggal di mana, Omma-mu bilang aku tinggal denganmu saja.”
Key mengacak rambutnya frustasi. “Argh! Terserah kau saja! Aku sudah pusing!”
“Biar saja dia tinggal di sini. Kasihan kalau ia harus kebingungan mencari tempat tinggal.” Ucap pria yang matanya paling sipit di antara mereka.
“Kau yakin hyung?” tanya Key.
Namja itu mengangguk. “Kan masih ada kamar kosong, biar dia tidur di sana.”
“Apa...dia tidak akan apa-apa?” ucap Key sambil melirik Jong Hyun.
Jong Hyun langsung menimpuk Key dengan bantal. “Aku bukan pria brengsek bodoh!”

+++

“Huh...demi Tuhan gadis itu benar-benar mirip Key!” ucap Jong Hyun.
“Ne, sifat mereka berdua sangat mirip.” Sambung Min Ho.
“Berarti noona itu benar kakak sepupunya Key hyung.” Sambung Tae Min.
“Huh....kau mau tahu kalau Key menjadi seorang gadis akan seperti apa?” tanya Jong Hyun. Kedua temannya hanya menggeleng. “Seperti Min Di!”
Min Ho dan Tae Min bertatapan.
“Ya, mereka sama-sama bawel, sama-sama suka warna pink, sama-sama takut hantu, sama-sama galak, sama-sama keras kepala, sama-sama takut ketinggian, sama-sama suka belanja. Kurang apalagi?”
“Tapi noona tidak bisa masak hyung.” Ucap Min Ho.
“Ne, kecuali itu. Aku baru tahu ada orang yang sifatnya mirip seperti mereka berdua.”
“Tapi noona tidak pernah memarahiku kok hyung.” Ucap Tae Min. “tidak seperti key hyung...”
“Mungkin ia menyukaimu.” Ucap Jong Hyun asal.
Min Ho langsung menyenggol lengan Jong Hyun. “Karena Tae Min paling kecil dan manis makanya noona tidak bisa memarahinya.”
Jong Hyun tersenyum licik. “Ya...kau cemburu ya? Kau suka pada gadis itu ya??”
“Kau bicara apa sih hyung!”

+++

Sudah 3 bulan Min Di tinggal dengan kelima namja itu. Mereka sekarang sudah semakin dekat dan seperti satu keluarga.
Namun masih ada satu yang tidak berubah dari Min Di sejak awal menginjakkan kaki di apartemen itu. Ia masih suka diam-diam memperhatikan Min Ho. Sepertinya gadis itu menyukai namja itu sejak pertama kali bertemu.
Bahkan ia meminta bantuan Key untuk mendekatinya dengan namja pendiam itu.
“Um....Key, apa...Min Ho sudah punya yeojachingu?”
“Anni. Mana ada yang mau dengan pria seperti anak itu? Dingin sedingin es! Bicara saja jarang!”
“Ada kok! aku....”
Key langsung membelalak. “Ka, kau menyukainya!” teriak Key kaget.
Min Di langsung membungkam mulut Key. “Kau gila ya Ki Bum! Kau mau aku mati malu!!”
“Huh, lebih baik kau kubur dalam-dalam perasaanmu itu kalau kau tidak mau sakit hati.”
“Ya, seharusnya kau menyemangatiku! Bukannya malah menjatuhkanku!”
“Ya, karena aku baik padamu makanya aku memberitahumu apa yang akan terjadi kalau sampai kau mengharapkan namja itu. Lebih baik kau menyukai yang lain saja, Jong Hyun hyung atau Onew hyung misalnya.”
Min Di memukul lengan Key. “Aku serius pabo! Aku menyukai Min Ho. Sangat!”
“Kenapa sih noona kau selalu membuatku susah..”
“Diam kau Ki Bum! Um..Key, Min Ho paling suka apa?”
“Mwo? dis suka....basket, sepak bola, bermain game, membaca dan musik.”
“Dia suka olahraga ya? Pantas dia sangat tinggi.”
“Ne, beda kan dengan kau? Aku bilang saja ya noona, kalian itu bagai bumi dan langit, sangat berbeda. Jadi lebih baik kau lupakan saja Min Ho.”
“Dengar ya aku akan berusaha membuatnya menyukaiku, kalau sampai itu terjadi awas kau! Kaus pink waktu itu akan kurebut darimu!”
“Ya, kau masih mengingatnya?”
“Tentu saja! Aku berebutan denganmu di mal! Memalukkan! Apalagi kau tidak mau menyerahkannya padaku! Gila kau Key!”
Key malah tersenyum. “Baik kalau begitu. Kalau kau kalah kau harus mengajakku berbelanja seharian!”
“Setuju!”

+++

Hari itu Tae Min sedang sekolah, Onew, Jong Hyun dan Key sedang kuliah. Min Ho sedang libur makanya ia hanya menonton di apartemen itu.
Tiba-tiba Min Di duduk di sebelahnya. Min Ho menoleh ke arahnya, dan gadis itu senyum padanya. Min Ho beralih lagi ke TV di hadapannya.
“Um...Min Ho, kudengar kau suka membaca ya?”
“Ne.”
“Um...baca apa?”
“Komik.”
“Oh...aku juga suka, tapi aku suka baca novel. Um..kadang-kadang baca komik juga sih.”
Min Ho sama sekali tidak tertarik dengan perkataan Min Di, ia tetap terpaku pada layar di hadapannya.
Min Di mendengus kesal. Aish! Untung saja kau sangat tampan! Dan untung aku sangat menyukaimu! Kau keterlaluan! Ternyata ada pria sepertimu, benar kata Key kalau kau sangat dingin.
“Um...Min Ho, apa kau lain kali mau menemaniku ke toko buku?”
Kali ini pria itu akhirnya menghadap ke arahnya. Min Di langsung tersenyum manis.
“Kenapa harus aku noona? Kan ada Key?”
Senyuman Min Di langsung luntur seketika. “Kau kan tahu Key seperti apa. Ia lebih senang di ajak berbelanja dari pada ke toko buku!”
Min Ho tersenyum. “Baiklah kalau begitu.”
Melihat namja yang di sukainya itu tersenyum Min Di langsung berbunga-bunga.

+++

“Hyung, Min Ho hyung pergi kemana?” tanya Tae Min pada Onew.
“Pergi dengan Min Di.”
“Mwo? kemana?”
“Katanya ke toko buku.”
Key langsung tersentak saat mendengar Onew bilang Min Ho pergi dengan Min Di. Ia langsung menghambur ke arah Onew. “Ya, ya, ya, apa kau benar hyung kalau kedua mahluk itu sedang pergi?”
“Ne, memang kenapa?”
“Hanya berdua hyung?”
Onew mengangguk.
“Sial! Bisa kalah aku kalau begini!” gerutu Key.
“Kau kenapa hyung?” tanya Tae Min.
Key malah meloyor ke kamarnya.


“Kau mau cari buku apa noona?”
“Hah? um...belum tahu, mau melihat-lihat dulu.”
Sebenarnya aku hanya mau pergi denganmu saja, bukan mau membeli buku.
Bahkan di toko buku pun Min Di masih saja memperhatikan Min Ho secara diam-diam.
Aigo....namja itu tampan sekali sih..kenapa ada namja setampan dia? Huh...aku makin menyukainya makin hari...dia bagai malaikat tanpa sayap bagiku.

“Noona, apa sudah dapat buku yang ingin kau beli?”
“Hah? um...sepertinya tidak ada. Hehe...mian merepotkanmu...”
“Gwenchana, ya sudah kalau begitu kita ke food court sebentar ya. Aku haus.”
Min Di mengangguk. “Mianhe Min Ho aku menyusahkanmu hari ini. Biar aku traktir ya kau?”
“Tidak perlu noona, aku tidak apa-apa kok. Aku senang membantumu.”
Aigo...dia manis sekali...bagaimana aku tidak jatuh cinta padanya kalau ia bersikap seperti ini padaku?

Sepulang dari toko buku Min Di terus tersenyum seperti orang gila. Key sampai kesal di buatnya.
“Kau kenapa sih sebenarnya? Kau gila ya noona? Sejak tadi sore kau terus senyum-senyum sendiri!”
“Min Ho Key, Min Ho, dia benar-benar tampan dan manis. Aku makin menyukainya.” Ucap Min Di berbinar-binar.
“Jadi tadi kau kencan dengannya?”
“Eh? Um...bukan, hanya jalan-jalan saja. Um..maunya sih begitu, tapi ia kan belum jadi namjachingu-ku..”
“Jangan banyak bermimpi noona.”
“Ya, kau sirik saja! Kau tidak senang kalau noona-mu ini bahagia dan punya seorang kekasih!”
“Hah, terserah kau sajalah noona.”

+++

“Hyung, kau sadar tidak kalau ada yang aneh pada Min Di?” tanya Jong Hyun ke Onew.
“Apa maksudmu? Sifatnya yang mirip Key? Itu sih kita semua juga sudah tahu, sudah tidak heran lagi.”
“Hah kau hyung! Aku serius! Beberapa kali aku memergoki Min Di curi-curi pandang ke Min Ho. Bahkan tiap anak itu kuliah Min Di selalu membawakannya bekal.”
“Memang kenapa? Ada yang salah?”
“Ya! kau ini bodoh atau polos sih hyung! Kau sadar tidak kalau Min Di menyukai Min Ho!!”
“Mwo? Kata siapa kau?”
“Hah, kau lupa aku siapa? Kim Jong Hyun. Apa sih yang tidak aku tahu tentang cinta.”
“Ya kalau memang dia menyukai Min Ho memang kenapa? Tidak salah kan?”
Jong Hyun lama-lama frustasi ngobrol dengan Onew yang santai saja menanggapi berita yang menurutnya heboh.
“Hyung, kalau Key tahu noona-nya suka anak itu bagaimana?”
“Um..ya tidak bagaimana-bagaimana.”
“Apa ia akan marah?”
“Ia tidak akan menang melawan Min Di.”
“Hah...capek aku bicara denganmu hyung.”

+++

“Noona, apa besok kau ada kerjaan?”
“Mwo? Memang kenapa?”
“Kau bisa temani aku tidak?”
“Kemana?” tanya Min Di antusias.
“Aku mau mencari kado untuk chingu-ku. Apa kau bisa bantu?”
Min Di mengangguk cepat.
“Gomawo noona.” Ucap Min Ho dengan senyum.

“Min Di, besok kau mau pergi denganku tidak?” tanya Jong Hyun tiba-tiba.
“Mwo? Tidak bisa, aku sudah ada janji dengan Min Ho!”
“Ayolah...temani aku..”
“Memang kemana sih?”
“Temanku ada yang masuk rumah sakit, aku mau menjenguknya.”
“Kenapa musti aku? Kan masih ada yang lain!”
“Aku maunya dengan kau. Lagipula yang lain sedang sibuk.”
“Ya sudah noona, kau pergi dengan Jong Hyun hyung saja. Aku tidak apa-apa kok pergi sendiri.”
Min Di langsung menatap Min Ho. “Min Ho aku...”
Min Ho tersenyum. “Aku tidak apa-apa kok, biar nanti aku minta tolong pada Tae Min saja.”

Besoknya.

“Kkaja, kita pergi.”
Min Di dengan setengah hati akhirnya menemani Jong Hyun. Wajahnya sejak tadi terus di tekuk, tanda kalau tidak senang.
Sial kau Kim Jong Hyun! Kalau kau tidak menggangguku kan aku sudah pergi dengan Min Ho! Arrgh...aku kesal padamu!!

Akhirnya mereka pergi berdua naik bis. Lalu di suatu tempat Jong Hyun mengajak Min Di turun. Min Di masih kebingungan dengan perlakuan Jong Hyun.
“Ya, ya, ya ini bukan rumah sakit pabo! Ini mal! Kau gila ya Kim Jong Hyun?”
“Memang ini mal.”
“Lalu kenapa kau bawa aku ke sini!! Memang chingu-mu di rawat di sini!!!”
Jong Hyun malah tertawa. “Mian Min Di sebelumnya. Sebenarnya chingu-ku tidak ada yang masuk rumah sakit, aku hanya membohongimu. Hehe..”
“Kau gila ya! untuk apa kau membohongiku!”
“Um...aku hanya ingin pergi denganmu saja.”
“MWO!” Min Di mendengus. “Kau tahu aku sampai membatalkan janjiku dengan Min Ho demi menemanimu, tapi ternyata kau malah menipuku! pabo kau Kim Jong Hyun!!” teriak Min Di.
Jong Hyun langsung menutup mulut Min Di, karena beberapa orang yang lewat memperhatikan mereka. “Kau bisa pelankan suaramu tidak sih?”
“Ini semua salahmu pabo! Hah..aku kesal sekali padamu!!” lalu Min Di hendak pergi meninggalkan Jong Hyun.
Namun pria itu berhasil mencegahnya. “Chankanman. Mianhe kalau aku membohongimu, aku hanya ingin pergi denganmu saja karena...” namja itu menatap gadis di hadapannya dengan dalam. “aku menyukaimu Kim Min Di.”
Mata Min Di hampir terlepas dari rongganya sangking kagetnya. “Jangan bercanda Jong Hyun! Sama sekali tidak lucu!!”
“Aku serius. Kau mau kan menjadi yeojachingu-ku?”
Min Di hanya diam mendengar kata-kata pria itu. Ia lalu berlari meninggalkan pria itu sendiri.


to be continue....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar